RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKUNTASI DAN PERHITUNGAN PAJAK EKSPOR PADA CV. DWI BAGUS BALI
Oleh :
Nama : Tomy Ferdian Adi Candra
NIM : 97.41010.4247
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
ABSTRAKSI ... vi
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Akuntansi ... 6
2.2.Jurnal Khusus... 7
2.3Sistem Informasi Akuntansi ... 8
2.4 Pajak... 11
2.5 Ekspor... 12
2.6Analisa dan Perancangan Sistem... 13
BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 28
3.1 Analisis Sistem ... 26
3.2 Hasil Analisis ... 30
3.3 Perancangan Sistem ... 31
3.4 Desain Input dan Output……….. 64
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 79
4.1Kebutuhan Peralatan………. 79
4.2Model Input………... 81
4.3Model Output……… 97
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 102
5.1Kesimpulan ... 102
5.2Saran ... 102
DAFTAR PUSTAKA ... 103
LAMPIRAN ... 104
1.1Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan jaman yang sangat maju dan juga telah
dilaksanakannya perdagangan bebas, maka para pengusaha di dalam negeri harus
memutar otak bagaimana perusahaannya dapat bersaing dengan perusahaan yang
datangnya dari luar negeri. Untuk itu para pengusaha harus meluaskan pandangan
mereka tentang produk yang di pasarkan. Produk yang dipasarkan tidak hanya
untuk di dalam negeri tetapi harus berani melakukan inovasi yaitu dengan
memasarkan produknya ke luar negeri.
Transaksi perdagangan luar negeri yang lebih dikenal dengan istilah
ekspor import pada hakekatnya adalah suatu transaksi sederhana dan tidak lebih
dari membeli dan menjual antara pengusaha – pengusaha yang bertempat di
negara yang berbeda.
Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan dari dalam ke luar
wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Eksportir adalah pengusaha yang dapat melakukan ekspor yang telah memiliki
SIUP atau izin usaha dari Departemen Teknis/Lembaga Pemerintah. Barang
ekspor adalah barang yang boleh diekspor apabila barang tersebut tidak termasuk
barang yang dilarang untuk di ekspor.
Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat pembantu dalam pengambilan
keputusan-keputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh para
usahawan. Peranan akuntansi dalam membantu melancarkan tugas manajemen
2
sangat menonjol, khususnya dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan
pengawasan. Untuk itu perlu sekali dalam suatu perusahaan memiliki suatu sistem
yang dapat menangani transaksi keuangan maupun kegiatan operasional lainnya.
CV. Dwi Bagus Bali adalah perusahaan eksportir dimana kegiatannya
yaitu mengekspor handicraft atau kerajinan tangan dan juga beberapa jenis
barang-barang lainnya. Sistem ini, sistem yang digunakan untuk menjalankan
kegiatan operasional dari CV. Dwi Bagus Bali adalah sistem manual, dimana
sistem ini banyak sekali kekurangannya. Seperti yang telah diketahui oleh umum,
sistem manual ini memakan banyak waktu yang banyak dan tidak efisien,
sehingga akan berpengaruh pada kinerja perusahaan. Akan lebih baik, kalau
dilakukan suatu perubahan yang mendasar pada sistem yang ada saat ini yaitu
dengan menggunakan sistem komputerisasi. Dimana sistem komputerisasi ini
akan menjawab hampir sebagian besar semua kekurangan dari pada sistem
manual. Sehingga hampir sebagian besar kegiatan operasional dari perusahaan
akan dapat dilakukan dengan tepat, cepat dan efisien.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang digunakan dalam pembuatan Tugas Akhir
ini adalah :
1. Bagaimana membuat suatu Sistem Informasi Akuntansi yang memuat Sub
Sistem-Sub Sistem antara lain: Sub Sistem Pembelian dan Sub Sistem
Penjualan, Sub Sistem Persediaan Barang serta Sub Sistem Pelaporan
2. Bagaimana membuat suatu sistem pengkodean tarip Pajak Ekspor yang
sesuai dan terintegrasi dengan Sistem Informasi Akuntansi dan Pelaporan
Pajak Ekspor.
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang menjadi pokok bahasan dalam pembuatan
Tugas Akhir ini adalah :
1. Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi ini dapat memberikan
laporan-laporan yang berhubungan dengan akuntansi antara lain: Laporan
Penerimaan Kas, Laporan Pengeluaran Kas, Laporan Pembelian, Laporan
Penjualan, Laporan Persediaan Barang dan juga dapat memberikan laporan
keuangan berupa : Neraca, Perubahan Modal dan Laporan Rugi Laba.
2. Pembuatan sistem ini dapat menentukan tarip Pajak Ekspor yang
berhubungan dengan kode Harmony Sistem, sehingga dapat menghasilkan
Laporan Pajak Ekspor.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat memberikan laporan-laporan antara lain : Laporan Penerimaan Kas,
Laporan Pengeluaran Kas, Laporan Pembelian, Laporan Penjualan,
Laporan Persediaan Barang dan juga dapat memberikan laporan keuangan
berupa : Neraca, Perubahan Modal dan Laporan Rugi Laba sehingga
sangat bermanfaat bagi para pengambil keputusan.
2. Dapat memberikan Laporan Pajak Ekspor atas barang-barang yang
4
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Tugas Akhir ini disusun dalam 5 (lima) bab dan
tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub-bab. Sebagai gambaran yang jelas atas
Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang permasalahan, perumusan
masalah, pembatasan masalah dan tujuan yang hendak dicapai dari penulisan
Tugas Akhir ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas tentang teori-teori yang menjadi acuan dalam
pembuatan analisa dan pemecahan dari permasalahan yang dibahas, sehingga
memudahkan penulis dalam menyelesaikan masalah.
BAB III PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menguraikan rancangan sistem yang akan dibuat, meliputi
analisis sistem , hasil analisis, perancangan sistem yang meliputi pembuatan
system flow, context diagram, diagram berjenjang, data flow diagram, entity
relational diagram, struktur database dan desain input output.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Implementasi dan Evaluasi berisi mengenai kebutuhan peralatan, cara
instalasi program, cara pemakaian program yang berupa gambar dan penjelasan
BAB V PENUTUP
Pada bab ini ada dua sub bab yakni kesimpulan dan saran. Kesimpulan
merupakan rangkuman singkat dari hasil seluruh pembahasan masalah dan saran
berisi mengenai harapan dan kemungkinan lebih lanjut dari hasil pembahasan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Akuntansi
Definisi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut pandang yaitu definisi
dari sudut pemakai jasa akuntansi dan dari sudut proses kegiatannya. Jika ditinjau
dari dari sudut pemakai maka akuntansi dapat didefinisikan sebagai “suatu disiplin
yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara
efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi”. Informasi yang
dihasilkan akuntansi diperlukan untuk :
1. Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan keputusan
oleh manajemen.
2. Pertanggungjawaban organisasi kepada para investor, kreditur, badan
pemerintah dan sebagainya.
Jika ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai “proses
pencatatan, penggolongan, peningkatan, pelaporan dan penganalisaan data
keuangan suatu organisasi”.
2.1.1 Akuntansi Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak di bidang membeli dan
menjual barang dagang. Perusahaan dagang memperoleh pendapatan dengan jalan
menjual barang dagangan. Kalau pendapatan dari penjualan ini melebihi harga
pokoknya, maka kelebihannya disebut laba kotor, dan kalau laba kotor ini melebihi
jumlah beban usaha, maka kelebihannya disebut penghasilan bersih atau laba bersih.
Sebaliknya kalau jumlah beban melebihi laba kotor, maka kelebihannya disebut rugi
bersih. Setiap transaksi jual beli yang tipe pembayarannya kredit maka pasti ada
syarat pembayarannya. Misal syarat pembayaran atas transaksi pembelian adalah
2/10,N/30 artinya jika perusahaan membayar hutang dalam waktu 10 hari akan
mendapat diskon sebesar 2 % , jika lebih dari 10 hari maka tidak akan mendapat
diskon. N/30 artinya jangka waktu hutang tersebut adalah 30 hari. Jika syarat
pembayaran atas transaksi penjualan adalah 5/10,N/30 artinya customer akan
mendapat diskon jika melunasi piutang dalam jangka waktu 10 hari, jika lebih dari 10
hari maka tidak mendapat diskon. N/30 artinya jangka waktu hutang tersebut adalah
30 hari.
2.2. Jurnal Khusus.
Mencatat semua transaksi perusahaan hanya di dalam satu jurnal (jurnal
umum) merupakan penghalang bagi sebuah perusahaan yang melakukan banyak
transaksi tiap hari, sebab :
a. Pembagian pekerjaan untuk menyelenggarakan jurnal yang satu itu tidak dapat
dibedakan .
b. Mencari kembali sesuatu transaksi di dalam jurnal yang satu tidaklah mudah.
c. Ikhtisar transaksi-transaksi sejenis tidak diperoleh dari jurnal yang satu itu.
Untuk mengatasi kesukaran-kesukaran tersebut diatas, maka diperlukan
beberapa jurnal khusus yang nantinya informasi-informasi yang sejenis akan
8
Di dalam praktek akuntansi ada 4 jurnal khusus antara lain :
a. Jurnal Pembelian yaitu jurnal khusus yang dipergunakan untuk mencatat semua
transaksi pembelian kredit barang dagangan.
b. Jurnal Penjualan yaitu jurnal khusus yang dipergunakan untuk mencatat semua
transaksi penjualan kredit barang dagangan.
c. Jurnal Pengeluaran Kas yaitu jurnal khusus yang dipergunakan untuk mencatat
semua transaksi pengeluaran kas.
d. Jurnal Penerimaan Kas yaitu jurnal khusus yang dipergunakan untuk mencatat
semua transaksi penerimaan kas.
2.3 Sistem Informasi Akuntansi
Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk
melaksanakan suatu kegiatan atau fungi utama dari perusahaan.
Informasi adalah fakta atau jumlah yang mempunyai kegunaan dalam
pengambilan keputusan. Informasi ini merupakan keluaran (output) dari data yang
diproses dalam sistem.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah kumpulan sumberdaya, seperti
manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi.
Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan.
Sistem informasi secara umum memiliki tiga kegiatan utama yaitu
penggabungan unsur data dan akhirnya memperoleh informasi atau output. Sistem
informasi akuntansi memiliki tiga sub sistem yaitu :
1. Sistem pemrosesan transaksi – SPT (Transaction Processing System).
Merupakan pusat dari seluruh fungsi sistem informasi dengan :
a. Mengkonversi peristiwa ekonomi ke transaksi keuangan.
b. Mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi (jurnal dan
buku besar).
c. Mendistribusikan informasi keuangan yang utama ke personel
operasi untuk mendukung kegiatan operasi harian mereka.
Sistem pemrosesan transaksi menangani peristiwa-peristiwa bisnis yang
muncul secara berkala. Pada situasi sekarang ini, sebuah perusahaan dapat
berhadapan dengan ribuan transaksi. Untuk dapat secara efisien menangani
volume transaksi sebesar itu, jenis – jenis transaksi yang sejenis
dikelompokkan dalam siklus transaksi. SPT terdiri dari tiga siklus dan
memproses jenis transaksi keuangan yang berbeda.
2. Sistem pelaporan buku besar / keuangan.
Sistem buku besar (SBB) dan sistem pelaporan keuangan(SPK)
adalah dua subsistem yang saling erat terkait. Namun demikian karena
interdepensi operasional mereka, keduanya dipandang sebagai suatu sistem
tunggal yang interaktif. Besarnya input ke sistem buku besar datang dari
siklus transaksi. Rangkuman aktivitas siklus transaksi ini diproses oleh sistem
buku besar untuk memperbaharui akun-akun control buku besar. Transaksi
10
penyelesaian tuntutan hokum, dimana mungkin siklus pemrosesan formal
tidak terjadi, juga memasuki sistem buku besar melalui sumber alternatif.
Sistem pelaporan keuangan mengukur dan melaporkan status sumber
daya keuangan dan perubahan dalam sumber daya-sumber daya tersebut.
Sistem pelaporan keuangan mengkomunikasikan informasi ini terutama
kepada pemakai eksternal. Jenis pelaporan ini disebut nondiscretionary (tidak
bebas untuk menentukan) karena organisasi memiliki sedikit atau tidak ada
sama sekali pilihan dalam informasi yang disediakannya. Kebanyakan dari
informasi ini terdiri atas laporan keuangan tradisional, pengembalian pajak,
dan dokumen hukum lainnya.
3. Sistem pelaporan manajemen
Sistem pelaporan manajemen menyediakan informasi keuangan secara
internal yang diperlukan untuk memanajemn sebuah bisnis. Para manajer
harus segera menangani banyak masalah bisnis hari demi hari, juga rencana
dan kontrol atas kegiatan operasi mereka. Para manajer memerlukan informasi
yang berbeda untuk berbagai jenis keputusan yang harus dilakukan.
Laporan-laporan tipikal yang diproduksi oleh sistem peLaporan-laporan manajemen meliputi
anggaran, laporan varian, analisis biaya dan laporan-laporan yang
menggunakan data biaya lancar (bukan yang histories) . Jenis pelaporan ini
disebut pelaporan discretionary (bebas untuk menentukan) karena organisasi
dapat memilih informasi apa yang ingin dilaporkan dan bagaimana
2.4 PAJAK
2.4.1 Definisi Pajak.
Banyak para ahli dalam bidang perpajakan yang memberikan pengertian
atau definisi yang berbeda-beda mengenai pajak, namun demikian berbagai definisi
tersebut mempunyai inti atau tujuan yang sama. Definisi yang diberikan oleh Prof.
Dr. Rochmat Soemitro, S.H. dalam bukunya “Dasar dasar Hukum Pajak dan Pajak
Pendapatan 1994” (PT Eresco, Jakarta, 1997 halaman 22) menyatakan sebagai
berikut : “Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara (peralihan kekayaan dari
sektor partikelir ke sektor pemerintah) berdasarkan Undang-Undang (dapat
dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal yang langsung dapat ditunjuk dan
yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum(publik uitgaven)”.
2.4.2 Fungsi Pajak
Bertitik tolak pada definisi pajak yang telah disebutkan diatas bahwa
pemerintah memungut pajak terutama untuk memperoleh uang atau dana untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu fungsi utama pajak
adalah sebagai sumber keuangan negara. Di samping itu, pajak mempunyai fungsi
yang lebih luas dari sekedar sebagai sumber keuangan negara, yaitu fungsi mengatur,
dalam arti bahwa pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijaksanaan negara dalam lapangan ekonomi dan sosial.
2.4.3 Pengelompokan Pajak.
12
1. Pembagian berdasarkan golongannya terdapat pajak langsung dan pajak
tidak langsung
2. Pembagian berdasar lembaga pemungutnya (kewenangan memungut) terdapat
pajak negara atau pusat dan pajak daerah.
3. Pembagian menurut sifatnya terdapat pajak subyektip atau pajak yang bersifat
perorangan dan pajak obyektif atau pajak yang bersifat kebendaan.
2.5 Ekspor
Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam ke
luar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Pada
dasarnya semua barang dapat diekspor. Pabean adalah daerah tertentu dalam batas
mana bea dipungut. Bea dibagi dua yaitu Bea Masuk dan Bea Keluar. Bea Masuk
adalah pungutan yang dikenakan atas jumlah barang yang dimasukkan (diimpor) ke
dalam daerah pabean, sedangkan Bea Keluar adalah pungutan yang dikenakan atas
jumlah barang yang dikeluarkan ke luar daerah pabean (diekspor) berdasarkan tarip
yang sudah ditentukan untuk masing-masing golongan barang. Menteri Perdagangan
menetapkan barang tertentu yang dilarang, diawasi, diterapkan pengawasan mutunya
dan diatur tata niaga ekspornya. Barang yang dilarang untuk diekspor, ditetapkan oleh
Menteri Perdagangan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan ekonomi nasional
serta kepentingan negara pada umumnya. Terhadap barang-barang ekspor, Bea dan
Cukai tidak melaksanakan pabean kecuali Dirjen Bea dan Cukai menetapkan dengan
instruksi tertulis kepada aparatur Bea dan Cukai untuk melakukan pemeriksaan
1. barang yang terkena pengendalian atau larangan ekspor
2. barang yang terkena PE (Pajak Ekspor) yang pajaknya tidak dibayar
tercantum sebenarnya pada PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang).
Khusus untuk barang kerajinan rakyat (yang terdapat dalam daftar) dapat dibawa atau
dikirim ke luar negeri dengan bebas dan tidak terkena ketentuan di bidang ekspor :
1. oleh setiap orang yang ke luar negeri sebagai barang cangkringan /
penumpang.
2. oleh setiap orang asing yang tidak berdomisili di Indonesia.
3. oleh setiap orang atau instansi sebagai hadiah atau souvenir dengan nilai tidak
lebih dari Rp 50.000 per buah.
4. untuk beberapa barang ekspor di pungut Pajak Ekspor (PE). Pajak Ekspor
dihitung atas dasar harga patokan, sehingga :
a. Pajak Ekspor (PE) = Volume Ekspor * Tarip Pajak Ekspor * Harga
Patokan Ekspor * Kurs.
Untuk barang yang tidak ada harga patokan, PE dihitung atas dasar FOB yang
tercantum dalam PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) .
2.6 Analisa dan Perancangan Sistem
Proses pengamatan atau pemeriksaan suatu prosedur yang telah dibuat dan
data-datanya sebelum melakukan rencana yang telah disusun. Adapun analisa yang
14
2.6.1 Analisa Sistem
Analisa sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh
ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya.
Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus
dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut:
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah
2. Understand, yaitu memahami kerja dari system yang ada
3. Analyze, yaitu menganalis system
4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis
2.6.2 Perancangan Sistem
Desain sistem secara umum mengidentifikasi komponen-komponen sistem
informasi yang akan didesain secara rinci. Dapat juga diartikan sebagai sebuah tahap
analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan
fungsional untuk persiapan rancang bangun implementasi yang menggambarkan
bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan
pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi, termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari
komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem. Adapun
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli tehnik lain yang
terlibat.
2.6.3 Sistem Flow
Sistem flow ini merupakan penggambaran aliran kerja dari sistem secara
menyeluruh dari suatu sistem dimana bagian ini menjelaskan urutan
prosedur-prosedur yang ada dalam sistem dan biasanya dalam membuat sistem flow sebaiknya
ditentukan pula fungsi-fungsi yang melaksanakan atau bertanggung jawab terhadap
sub-sub sistem.
2.6.4 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik
dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data itu disimpan. DFD
dapat menggambarkan arus data dalam sistem dengan terstruktur dan jelas sehingga
dapat menjadi sarana dokumentasi sistem yang baik. Simbol-simbol yang dipakai
dalam DFD adalah :
1. External Entity (kesatuan luar) atau Boundary (batas system) adalah kesatuan
di lingkungan luar sistem yang dapat berupa organisasi yang akan
memberikan input atau menerima output dari sistem.
2. Data Flow (arus data), arus data dalam DFD diberi simbol suatu panah. Arus
16
menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau
hasil dari proses sistem.
3. Process (proses) adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin
atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk
menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses.
4. Data store (simpanan data) adalah data-data yang tersimpan dalam suatu
database yang diperoleh dari arus data.
Tabel 2.1 Simbol-simbol DFD
Nama Symbol Keterangan
External Entity Simbol ini menggambarkan entity-entity yang
terdapat diluar sistem tetapi entity tersebut
memiliki hubungan dengan sistem yang sedang
dibangun. External entity dapat berupa objek atau
dapat juga berupa sistem lain
Aliran Data Data Flow menunjukkkan aliran data dari suatu
entity atau data storage ke proses ataupun dari
suatu proses ke entity ke data storage. Aliran data
berisi data-data yang akan diproses dan setiap
Proses Data yang dimasukkan akan diproses, dalam hal
ini menggambarkan bagaimana data diolah dan
menjadi suatu output. Dalam proses minimal
harus terdapat sebuah input serta sebuah output.
Data Store Menggambarkan suatu tempat yang digunakan
oleh sistem untuk menyimpan data. Data store
akan digunakan oleh sistem untukmenyimpan
data yang merupakan hasil output atau
mengirimkan data sebagai input kedalam suatu
proses.
2.6.5 Implementasi Sistem
Setelah sistem siap untuk disajikan maka tahap berikutnya adalah
implementasi sistem. Tahap implementasi sistem terdiri dari :
1. Menerapkan rencana implementasi, dimana rencana implementasi merupakan
kegiatan awal dari implementasi sistem, yang dimaksudkan untuk mengatur biaya
18
2. Melakukan kegiatan implementasi dimana kegiatan implementasi dilakukan
dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan dalam rencana implementasi.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah :
a. Pemilihan dan pelatihan personil.
b. Pemilihan tempat dan perangkat lunak.
c. Pemograman dan pengetesan program.
d. Pengetesan sistem.
e. Konversi sistem
3. Tindak lanjut implementasi, dalam tahap ini sistem yang baru akan mengalami
tahap pengetesan penerimaan sistem, yaitu dengan mengimplementasikan sistem
dengan menggunakan data yang sesungguhnya dalam jangka waktu yang telah
ditentukan. Setelah itu pihak manajemen dapat menetukan apakah sistem tersebut
dapat diterima atau masih harus dipakai lagi.
2.6.6 Database Management System
Database Management Sistem penggunaannya lebih banyak difokuskan
untuk keperluan yang berhubungan dengan pengelolaan data, perawatan,
pengambilan dan pembacaan data. Database Management Sistem (DBMS) sendiri
merupakan sekumpulan program-program yang memungkinkan seorang user untuk
mendefinisikan, membangun, dan memanipulasi suatu basis data.
Mendefinisikan basis data meliputi pendefinisian struktur, tipe, dan
batasan-batasan (constraint) dan suatu data yang akan disimpan kedalam basis data.
data tersebut kedalam media penyimpanan untuk selanjutnya basis data tersebut akan
diatur serta dikontrol oleh DBMS. Sedangkan memanipulasi adalah fungsi yang
digunakan untuk melakukan proses pengisian data, penghapusan dan perubahan dari
suatu data yang dilakukan oleh pengguna terhadap basis data yang telah dibangun.
Gambar 2.1 Lingkungan Sistem Database
Database Manajemen Sistem digunakan untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan yang terjadi sehubungan dengan perancangan suatu sistem basis data
beberapa keuntungan dari DBMS adalah sebagai berikut :
1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)
3. Keakuratan Data (Accuracy)
4. Ketersediaan (Availability)
5. Kelengkapan (Completeness)
Database Sistem
Application program /Queries
DBMS Software
Software to process
20
6. Keamanan (Security)
7. Kebersamaan Pemakaian (Sharability)
Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database sistem.
Sistem basis data (database system) ini adalah suatu sistem informasi yang
mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya
yang memungkinkan beberapa pemakai dan atau program lain untuk mengakses dan
memanipulasi data-data tersebut dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi
yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi untuk diimplementasikan menjadi
informasi.
1. Normalisasi data
Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam mendesain basis data
relasional yang tidak secara langsung berkaitan berkaitan dengan model data, tapi
dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur
tabel yang normal.
Dalam perspektif normalisasi, basis data dapat dikatakan baik jika setiap
tabel yang menjadi unsure pembentuk basis data tersebut juga telah berada dalam
keadaan baik atau normal. Suatu tabel dikatakan baik atau normal jika telah
memenuhi persyaratan :
1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus
dijamin aman (Lossless-Join Decomposition).
2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data
(Dependency Preservation).
Suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang-ulang perlu
diorganisasikan kembali. Proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan
grup elemen yang berulang-ulang ini disebut dengan normalisasi (normalization).
Beberapa macam normalisasi adalah :
a. NF : Menormalisasi file database dengan tujuan agar tidak terjadi adanya
pengulangan atribut (non repectitive atrribute). Bentuk ini terpenuhi jika
sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (multivalued attribute)
atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.
b. 2 NF : Menormalisasi file database dengan tujuan agar semua atribut biasa
hanya bergantung pada primary key (key field) secara keseluruhan atau
tidak terjadi ketergantungan parsial (partial independence). Bentuk normal
tahap kedua ini terpenuhi jika sebuah tabel, semua atribut yang tidak
termasuk dalam primary key memiliki ketergantungan fungsional pada
primary key secara utuh.
c. 3 NF : Menormalisasi file database dengan tujuan agar semua atribut biasa
tidak bergantung pada atribut biasa atau tidak terjadinya ketergantungan
transitif (transitif independence).
2.6.7 Interaksi Manusia dan Komputer
Sistem komputer terdiri dari tiga aspek yaitu perangkat keras (hardware),
perangkat lunak (software), dan manusia (brainware), yang saling bekerja sama
dalam menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan keinginan manusia. Pada saat
22
dengan cara-cara tertentu. Untuk membuat interaksi yang baik haruslah
memperhatikan beberapa kategori yang dapat dijadikan pedoman yaitu :
1. Pemakai komputer
2. Alat Input
3. Bahasa Input
4. Rancangan Dialog
5. Pemandu User
6. Alat Output
7. Pesan Komputer
8. Rancangan Layar
9. Waktu Respon Komputer
2.6.8 Microsoft SQL server 2000
Microsoft SQL Server merupakan salah satu software pengolah database
yang berjalan di sistem operasi Windows. Bekerja dengan SQL Server 2000 sangat
menyenangkan karena mudah, jelas, kompatibel dan canggih. Jelas karena memakai
aspek nyata yaitu hampir semua aspek bisa diikuti langsung. Kompatibel karena
mampu bekerja sama dengan program lain dalan hal tukar pakai file maupun objek
kerja. Canggih karena ada fasilitas pemrogramannya, sehingga kita dapat
2.6.9 Structure query language (SQL)
Structure Query Language (SQL) merupakan suatu bahasa standart yang
digunakan untuk memanipulasi suatu basis data. SQL merupakan bahasa non
procedural yang tergolong dalam keluarga 4GL yang diartikan sebagai
perintah-perintah yang dituliskan merupakan deskripsi dari hasil keluaran yang diharapkan
user. Perintah-perintah SQL dapat dikategorikan menjadi beberapa golongan
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Data Query Language, digunakan untuk menampilkan data-data yang yang
tersedia dalam basis data.
2. Data Manipulation Language, berfungsi untuk memanipulasi data.
3. Transaction Proccessing Language, digunakan untuk pengesahan transaksi pada
tabel yang telah diperbarui dengan perintah Data Manipulation Language(DML).
4. Data Control Language, digunakan untuk menentukan hak akses individu, group
atau penyedia dalam menggunakan database.
5. Data Definition Language, digunakan untuk membuat tabel (CREATE TABLE)
baru dalam database, menambah file (CREATE INDEX) indeks, pada tabel,
menghubungkan 2(dua) buah tabel, pemberian constraint (Primary Key, Foreign
Key, References) serta memodifikasi, menghapus, tabel dan indeks (DROP
TABLE DAN DROP INDEX).
6. Cursor Control Language, digunakan untuk mengoperasikan baris tunggal (record)
24
Dari fungsi-fungsi yang sederhana yang disediakan banyak pengembang
perangkat lunak menggunakan database dengan fungsi-fungsi SQL. Pemrograman
aplikasi database standard dengan perangkat lunak seperti C++, Dbase, Delphi,
Foxpro, Pascal memasang fungsi-fungsi tersebut untukmenjaga kompatibilitas.
Demikian juga antarmuka database yang bersifat terbuka mengandalkan SQL untuk
standar bahasanya.
2.6.10 ODBC
Open Database Connection(ODBC) merupakan komponen dari Windows
Open System Architecture(WOSA). ODBC menyediakan sebuah interface bagi
program aplikasi (Application Program Interface atau API) yang merupakan
kumpulan fungsi untuk memudahkan pengembang atau pembangun aplikasi didalam
menghubungkan berbagai database dengan format yang berbeda-beda. Oleh karena
penggunaannya yang standar sehingga fungsi dan perintah yang diberikan untuk
mengakses informasi dari berbagai format database yang ada jelas sekali tidak
berbeda.
Dalam API library digabungkan dalam program aplikasi database untuk
memberikan hak akses. Query dapat dibangun saat permintaan dari pengguna
dikirimkan. Biasanya API menyediakan akses ke data pada level conceptual level dan
physical level, sehingga pemrograman API untuk database yang berbeda dapat
mempunyai bentuk yang hampir sama. Koneksi ke database dilakukan oleh handle
mengijinkan suatu aplikasi untuk berhubungan dengan bermacam-macam data source
dengan menentukan driver yang ada.
Open Database Connection (ODBC) dikembangkan untuk menyediakan
suatu metode standar dalam mengakses database dan dapat menyederhanakan proses
koneksi. Keuntungan dari ODBC adalah sebagai berikut :
1. Dapat menyederhanakan pembuatan aplikasi pada saat dibutuhkan pengaksesan
basis data dalam suatu aplikasi.
2. Dapat memproteksi aplikasi dan mencegah perubahan data yang tidak sah yang
dilakukan user pada data yang terdapat dalam database dan meningkatkanm
penggunaan standar SQL.
2.6.11. Power Designer 6.2
Power Designer merupakan perangkat lunak CASE (Computer Aided
Software Engineering) tools yang berbasis kamus data yang berfungsi untuk
membantu pengembangan sistem yang menggunakan analisa terstruktur, struktur
sistem, perancangan dan pemodelan dari data dan informasi.
Power Designer ini akan digunakan untuk membantu pembuatan diagram
misalnya Data Flow Diagram serta Entity Relationship Diagram yang sangat erat
kaitannya dalam tahap perencanaan sistem.
2.6.12 Microsoft Visual Basic 6.0
Merupakan Development Software (Microsoft visual Studio) yang
26
digunakan untuk membuat aplikasi berbasis web dan akses ke hardware. Dengan
kemudahan dalam pembuatan program yang disertai banyaknya file ocx yang beredar
di internet baik secara freeware maupun shareware membuat Visual Basic sebagai
bahasa pemrograman yang tepat untuk membuat suatu aplikasi secara cepat. Selain
itu visual basic memiliki beberapa tool, diantaranya :
a. Data Access Component
Dapat digunakan untuk membuat suatu Database, Front-End Application, dan
Server-Side Component untuksegala tipe database yang sudah umum, seperti
Microsoft SQL Server.
b. ActiveX Technology
Melalui tool ini user dapat menggunakan fungsi dari suatu aplikasi, seperti :
Word Processor pada MS. Word, Spredsheet pada MS. Excel, dan aplikasi
windows lainnya.
c. Internet Capabilities
Melalui tool ini memudahkan untuk akses ke suatu dokumen atau aplikasi di
Internet atau Intranet dimana dokumen atau aplikasi tersebut berada, atau
membuat suatu aplikasi yang berjalan di server internet.
2.6.13. Entity Relationshop Model (ER)
Struktur logika secara keseluruhan dari sebuah basis data dapat dinyatakan
secara grafis melalui sebuah ER Diagram yang terdiri atas komponen-komponen
sebagai berikut :
b. Elips, yang melambangkan atribut.
c. Belah ketupat yang menghubungkan atribut pada himpunan entity dan
himpunan entity pada himpunan hubungan.
d. Garis lurus yang menghubungkan atribut-atribut pada himpunan entity dan
himpunan entity pada himpunan hubungan.
ERD dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, yaitu :
a. One to one relationship
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu banding satu.
Artinya satu file hanya mempunyai satu keterkaitan dengan file yang lain.
b. One to many relationship
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu banding banyak.
Artinya satu file dapat mempunyai banyak hubungan dengan file yang
lainnya.
c. Many to many relationship
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak banding
banyak. Artinya kedua file dapat melakukan banyak hubungan satu sama yang
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem.
Analisis sistem diperlukan untuk menganalisis dan mendefinisikan masalah
dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi. Analisis
terhadap suatu sistem merupakan suatu langkah penting dalam pemahaman
permasalahan yang ada sebelum dilakukannya pengambilan keputusan atau tindakan
dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Pada analisis sistem ini dilakukan
tahapan-tahapan untuk mengetahui permasalahan yang ada dengan melakukan
survey, wawancara dan pengumpulan data.
Survey dilakukan dengan cara melihat operasional dari perusahaan sehari –
hari dari beberapa bagian. Data – data yang didapat dari survey ini antara lain : data
bagaimana cara pengeluaran barang dari gudang, data bagaimana cara membeli
barang dari supplier dan bagaimana tata cara ekspor barang serta aturan yang harus
dipenuhi, serta data bagaimana cara mengelola keuangan pada bagian keuangan.
Wawancara dilakukan dengan pemilik perusahaan. Kegiatan ini ditujukan
untuk mengetahui laporan – laporan yang dibutuhkan pemilik perusahaan yang
nantinya akan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Selain melakukan survey dan wawancara juga dilakukan kegiatan
pengumpulan data yang biasanya hanya dicatat di sebuah buku operasional
perusahaan
Hasil survey dapat diuraikan sebagai berikut :
Saat posisi stock sudah mengalami re-order maka bagian gudang melakukan
proses permintaan pembelian dengan cara membuat SPB (Surat Permintaan
Pembelian). Dimana SPB ini kemudian diserahkan pada bagian pembelian untuk
diteruskan menjadi Order Pembelian. Kemudian Order Pembelian dikirim ke
Supplier. Kemudian Supplier mengirimkan barang beserta faktur dan surat jalannya.
Kemudian bagian pembelian mengecek kondisi barang tersebut serta dokumen –
dokumen pendukungnya. Setelah dirasa dokumen – dokumen tersebut sesuai dengan
barang yang dikirim, maka pembelian mencatat pembelian tersebut. Setelah itu
bagian keuangan mencocokkkan dokumen tersebut dengan dokumen intern yang
berguna untuk menentukan berapa uang yang harus dibayarkan atas terjadinya
transaksi pembelian. Kemudian transaksi pengeluaran kas tersebut hanya dicatat pada
sebuah buku operasional perusahaan, dimana catatan tersebut dirasa kurang memadai
untuk mengetahui perputaran uang yang terjadi di dalam perusahaan tersebut.
Kemudian untuk transaksi ekpor barang atau penjualan hampir sama dengan
pembelian. Di dalam transaksi penjualan pun sering menghabiskan waktu yang
sanggat banyak dimana setiap barang yang diekspor itu memiliki Harmony System
dan belum lagi jika barang yang diekspor itu terkena Pajak Ekspor. Dan untuk
melakukan Pajak Ekspor pun sering sekali mengalami kesulitan karena beberapa item
30
3.2Hasil Analisis.
Dari analisis sistem yang sudah ada dapat dilihat bahwa system tersebut
dirasakan kurang efisien.Maka perlu adanya pengembangan di bidang teknologi
informasi perusahaan. Kelemahan – kelemahan dari sistem lama antara lain :
1. Kurang efisiennya waktu di dalam melakukan transaksi penjualan
karena tidak adanya data yang tersimpan mengenai informasi yang
dibutuhkan di dalam transaksi penjualan.
2. Tidak adanya laporan keuangan untuk pemilik perusahaan.
3. Tidak adanya suatu proses yang dapat memudahkan dalam mencetak
dokumen yang dibutuhkan, karena selama ini untuk mencetak
dokumen harus mengetik ulang pada software pengolah kata.
4. Kurang efisien pada bagian keuangan untuk menyusun data – data
keuangan yang di butuhkannya.
Dari uraian tersebut diatas maka yang diperlukan adalah sistem informasi
yang terintegrasi antar bagian keuangan. Sistem Informasi Akuntansi dan Perhitungan
Pajak Ekspor adalah sistem informasi yang berfungsi meminimalisai waktu yang
digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Cara kerja sistem ini sebagai
berikut bagian pembelian menerima SPB untuk melakukan order pembelian. Dimana
di dalam transaksi order pembelian tidak terjadi penambahan atau pengurangan aktiva
maupun pasiva dari perusahaan. Setelah barang diterima, kemudian bagian pembelian
akan mencatat transaksi pembelian. Pada proses pencatatan pembelian ini barulah
terjadi penambahan atau pengurangan aktiva maupun pasiva dari perusahaan. Untuk
sehingga keluar masuknya uang perusahaan akan dengan mudah diawasi. Untuk
transaksi penjualan pun sudah tersedia data – data Harmony System yang sudah
terrekam didalam data barang beserta tarip pajak ekspornya. Semua transaksi dari
operasional perusahaan secara otomatis di dalam buku – buku akuntansi yang
dibutuhkan, sehinggan bagian keuangan jika ingin menginginkan informasi yang
dibutuhkan tinggal menginputkan periode akuntansi yang diperlukan.
3.3 Perancangan Sistem.
Dari hasil analisa sistem diatas kemudian dibuat rancangan sistem baru yang
terlihat pada gambar 3.1 dibawah ini :
Gambar 3.1 Model Perancangan Sistem
Keterangan :
Pada gambar 3.1 dijelaskan bahwa input diperoleh dari pesanan barang dari
customer kemudian dilanjutkan dengan transaksi penjualan. Didalam menginputkan
barang yang dipesan oleh customer, sudah tersedia Harmony System setiap barang
dimana dari Harmony System ditentukannya Pajak Ekspor. Kemudian diproses di
dalam transaksi penjualan akan menghasilkan laporan barang – barang yang dijual I
N P U T
Proses Perhitungan Pajak Ekspor
Barang
32
yang terkena Pajak Ekspor. Perancangan sistem diuraikan secara berurutan meliputi :
Sistem Flow, Context Diagram, Diagram Berjenjang, Data Flow Diagram, Entity
Relational Diagram (ERD), Struktur Database dan Desain Input Output.
3.3.1 Sistem Flow
Sistem Flow adalah gambaran alur kerja dan data sistem. Sistem flow baru
ini dibagi menjadi lima, dimana sistem flow pertama menjelaskan bagaiman proses
pembelian, sistem flow kedua menjelaskan bagaimana proses retur pembelian, sistem
flow ketiga menjelaskan bagaimana proses penjualan, sistem flow keempat
menjelaskan bagaimana proses retur penjualan dan sistem flow kelima menjelaskan
A. Sistem Flow Pembelian
Gudang Pembelian Akuntansi
Membuat SPB
Barang Supplier Order Pembelian
Faktur Surat Jalan
Beserta barang
Cetak Bukti Kas Keluar
Bukti Kas Keluar Tanda
34
Keterangan :
Pada sistem flow pembelian dimulai dari gudang membuat SPB, kemudian
bagian pembelian menerima SPB dan diteruskan dengan membuat order pembelian.
Kemudian order pembelian di kirim ke supplier. Lalu supplier mengirim barang
beserta faktur dan surat jalan ke bagian pembelian.Bagian pembelian mengecek
dokumen tersebut dengan kondisi barang yang diterima. Kemudian bagian pembelian
mencatat transaksi pembelian tersebut. Kemudian mencetak LPB yang akan
diserahkan pada bagian keuangan dan bagian gudang. Kemudian bagian keuangan
akan membuat bukti kas keluar atas uang yang dikeluarkan.
B. Sistem Flow Retur Pembelian
Nota Retur Nota Retur
Pembelian Akuntansi
Menyusun daftar retur beli
Input Retur Pembelian
Retur Beli
Master Jurnal Umum
Buku Pembantu Persediaan Buku Pembantu
Utang
Cetak Nota Retur
Nota Retur Beli
Ke Supplier
Nota Retur Beli
Pembelian
Keterangan :
Bagian pembelian membuat nota retur beli berdasarkan daftar barang retur
yang dibuat olehnya dengan cara memasukkan data tersebut dalam aplikasi dan
dimasukkan di dalam tabel retur beli. Karena bagian pembelian melakukan retur beli
maka saldo hutang kepada supplier dengan cara mengupdate saldo hutang pada tabel
buku pembantu utang dan mengupdate buku pembantu persediaan karena stock yang
dibeli tadi dikembalikan. Untuk merekam data retur beli di dalam proses akuntansi
maka data tersebut disimpan di dalam tabel master jurnal umum. Setelah proses
melakukan memasukkan data maka dari hasil pemasukkan data tersebut dicetak nota
retur beli untuk diberikan kepada supplier, bagian keuangan dan disimpan sendiri
36
C. Sistem Flow Penjualan
Penjualan Akuntansi dan menerima barang sesuai
yang dipesan kemudian melakukan pembayaran dengan mentransfer ke bank
perusahaan
Cetak Bukti Kas Masuk
Bukti Kas Masuk
Master
Gambar 3.4 Sistem Flow Penjualan
Keterangan :
Transaksi dipenjualan dimulai dengan adanya pesanan dari customer,
kemudian bagian penjualan memasukkan data pesanan barang customer pada aplikasi
buku pembantu persediaan. Setelah proses memasukkan data selesai, kemudian
dicetak faktur penjualan, lalu diserahkan kebagian gudang untuk menyiapkan barang
lalu diserahkan ke perusahaan ekspedisi untuk mengurus surat – surat ekspor yang
dibutuhkan. Faktur penjualan juga diserahkan ke bagian keuangan. Setelah customer
menerima barang, maka customer melakukan proses pembayaran dengan cara
mentransfer ke bank perusahaan. Kemudian bagian keuangan menerima bukti transfer
pembayaran lalu bagian keuangangan membuat bukti kas masuk sebagai keperluan
intern.
D. Sistem Flow Retur Penjualan
Penjualan Akuntansi
Nota Retur
Dari Customer
Input Retur Penjualan
Retur Jual Master Jurnal
Umum
Buku Pembantu Piutang
Cetak Nota Retur
Nota Retur Jual Nota Retur Jual Nota Retur Jual
Ke Customer
Nota Retur Jual
Penjualan
38
Keterangan :
Transaksi retur jual dimulai dengan bagian penjualan meneriman daftar
barang retur yang dikirim oleh customer. Kemudian bagian penjualan memasukkan
data retur jual dan disimpan di dalam tabel retur jual, master jurnal umum, buku
pembantu piutang. Kemudian bagian penjualan mencetak nota retur jual untuk
diserahkan ke customer dan bagian keuangan dan disimpan sendiri oleh bagian
penjualan.
E. Sistem Flow Pelaporan Keuangan
Akuntansi Pimpinan
Modal Neraca Rugi Laba
Perubahan
Modal Rugi Laba Neraca
Y Lap. Pajak Ekspor
Keterangan :
Proses pelaporan keuangan dilakukan dengan cara memasukkan periode
akuntansi yang dibutuhkan oleh bagian keuangan, kemudian dicetak laporan
keuangan yang dibutuhkan untuk diserahkan kepada pemilik perusahaan.
3.3.2 Context Diagram.
Langkah selanjutnya dalam perancangan sistem adalah pembuatan Context
Diagram. Context Diagram adalah representasi grafik dari suatu sistem, yang
menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar .
Data Periode Lap Pajak Ekspor
Data Periode Pengeluaran Kas Data Periode Penerimaan Kas
Data Periode Pembelian Data Periode Penjualan Data Periode Lap Persediaan Barang
Tanda Terima
Data Faktur Penjualan
Pelunasan Piutang
Bukti Kas Masuk Tanda Terima
Tanda Terima
Data LPB
Data Faktur Tagihan Data PO Daftar Barang Yang Akan Dibeli
SPB
Data Periode Perubahan Modal Data Periode Rugi Laba
Data Periode Neraca Perubahan Modal
Rugi Laba Neraca
Copy Transfer Bukti Pembayaran Data Retur Jual
Data Penjualan Data Retur Jual Data Retur Jual
Nota Retur Jual Copy Transfer Bukti Pembayaran
Faktur Penjualan Data Retur Jual Data Customer
Data Retur Beli Nota Retur Beli
Data Retur Beli
Bukti Kas Keluar Tanda Terima
Sistem Informasi Akuntansi dan Perhitungan Pajak Ekspor
Gambar 3.7 Context Diagram Sistem Informasi Akuntansi dan Perhitungan Pajak
40
Keterangan :
Pada gambar 3.7 atau Context Diagaram terdapat 7 External Entity yang
mengikuti proses utama dari sistem informasi akuntansi dan perhitungan pajak ekspor
yaitu : gudang, supplier, customer. pembelian, penjualan, akuntansi dan pimpinan.
Pertama gudang akan membuat daftar barang yang akan dibeli untuk diteruskan ke
bagian pembelian, kemudian pembelian membuat order pembelian. Setelah order
pembelian di kirim ke supplier, maka bagian pembelian akan menerima barang
beserta faktur dan surat jalan dari supplier. Kemudian pembelian akan mencatat
transaksi pembelian setelah itu semua dokumen pembelian diserahkan pada bagian
akuntansi untuk digunakan sebagai dasar pengeluaran kas dengan mencetak bukti kas
keluar. Untuk proses retur beli, bagian pembelian membuat daftar barang yang diretur
sehingga menghasil nota retur beli kemudian diserahkan ke supplier dan bagian
akuntansi. Untuk proses penjualan, bagian penjualan akan membuat faktur penjualan
berdasarkan pesanan customer.Setelah itu faktur penjualan beserta barang dikirim ke
perusahaan ekspedisi untuk dikirimkan ke customer. Setelah customer menerima
barang yang yang dibeli, customer akan melakukan transfer pembayaran ke bank
perusahaan. Kemudian bagian akuntansi akan mengecek apakah transfer uang dari
customer telah sampai atau belum sampai. Jika telah sampai maka akan dibuatkan
bukti kas masuk. Untuk proses retur jual, bagian penjualan akan menerima data
barang yang terkena retur jual dari customer kemudian baru dibuat nota retur jual.
Setelah itu nota retur jual akan dikirim ke customer dan bagian akuntansi. Untuk
pelaporan keuangan bagian akuntansi hanya memasukkan periode laporan keuangan
3.3.3 Bagan Berjenjang.
Sistem Informasi
Akuntansi dan Perhitungan Pajak Ekspor
0
Proses Retur Beli Nota Retur
Jual
2.4
Penerimaan Data Retur
2.3
42
3.3.4 Data Flow Diagram (DFD).
DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran
data diantara komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan
dari data tersebut.
A. DFD level 0 Subproses Sistem Informasi Akuntansi dan Perhitungan Pajak Ekspor
Data Periode Lap Persediaan Barang Data Periode Lap Pajak Ekspor Data Periode Pengeluaran Kas
Data Periode Penjualan Data Periode Penerimaan Kas
Data Periode Pembelian Tanda Terima
Bukti Kas Masuk Tanda Terima Pelunasan Piutang
Ambil Saldo Piutang
Data Faktur Penjualan
Tanda Terima
Ambil Saldo Hutang Data LPB Data Faktur Tagihan
Data PO
Ambil Data Customer
Ambil Data Supplier
Simpan Data Piutang
Simpan Data Hutang Daftar Barang Yang Akan Dibeli
SPB
Rugi Laba Perubahan Modal Neraca Data Periode Perubahan Modal
Data Periode Rugi Laba Data Periode Neraca
Ambil Data
Simpan Penerimaan Kas Simpan Data Jurnal
Update Saldo Piutang Simpan Retur Jual
Simpan Data Jurnal Update Stock Barang Ambil Data Barang
Nota Retur Jual
Copy Transfer Bukti Pembayaran Data Retur Jual
Data Penjualan Data Retur Jual Data Retur Jual
Data Retur Jual Copy Transfer Bukti Pembayaran
Faktur Penjualan Data Customer
Simpan Jurnal Umum
Simpan Retur Beli
Simpan Kas Keluar Simpan Data Order
Simpan Data Jurnal
Update Saldo Hutang Simpan Data Pembelian
Update Stock Barang Ambil Data Barang LPB
Data Retur Beli Bukti Kas Keluar Tanda Terima
Terima Pembayaran
Faktur Data SPB Surat Jalan
Nota Retur Beli Surat Jalan
Faktur
Data Retur Beli
Pembayaran Hutang
2 Buku Pembantu Persediaan
3 Pembelian
4 Buku Pembantu Utang
5 Master Jurnal Pembelian
6 Order Pembelian
7 Master Pengeluaran Kas 8 Retur Beli
9 Master Jurnal Umum
2
Penjualan
+
10 Penjualan 11 Retur Jual
12 Buku Pembantu
Piutang
13 Master Jurnal Penjualan 14 Master
Penerimaan Kas
3
Pelaporan
+
15 Master Bayar Utang
16 Master Bayar Piutang
17 Supplier 18 Customer
Keterangan :
Pada gambar 3.9 atau DFD Level 0 terdapata tiga proses.Pada proses
pertama yaitu berfungsi untuk memproses semua transaksi yang berhubungan
dengan pembelian, proses kedua yaitu berfungsi untuk memproses semua
transaksi yang berhubungan dengan transaksi penjualan, proses ketiga berfungsi
untuk memproses pembuatan laporan keuangan.
B. DFD level 1 subproses Pembelian
Ambil Saldo Hutang Tanda Terima
Data LPB Data Faktur Tagihan
Data PO
Simpan Data Hutang
Ambil Data Supplier Daftar Barang Yang Akan Dibeli SPB
PO
LPB
Update Saldo Hutang
Update Stock Barang Data Retur Beli
Nota Retur Beli Data Retur Beli Simpan Jurnal Umum
Simpan Retur Beli
Update Saldo Hutang
Simpan Kas Keluar Tanda Terima
Terima Pembayaran
Bukti Kas Keluar Pembayaran Hutang LPB
Simpan Data Jurnal
Update Saldo Hutang Simpan Data Pembelian
Update Stock Barang Faktur Surat Jalan
Faktur Surat Jalan Ambil Data Barang
Simpan Data Order
Data SPB
2 Buku Pembantu Persediaan
3 Pembelian
4 Buku Pembantu Utang 5 Master Jurnal
Pembelian 6 Order Pembelian
7 Master Pengeluaran Kas
8 Retur Beli
9 Master Jurnal Umum
Proses Pembayaran Hutang
6
Proses Retur Beli 1
Permintaan Pembelian
15 Master Bayar Utang 17 Supplier
Gambar 3.10 Subproses Pembelian ( DFD Level 1)
Keterangan :
Pada Subproses pembelian transaksi pembelian dimulai dengan adanya
44
dokumen SPB oleh bagian gudang kemudian diserahakn ke bagian pembelian
untuk dibuatkan order pembelian berdasarkan dokumen SPB tersebut. Kemudian
order pembelian dikirimkan ke supplier. Jika barang telah dikirim beserta faktur
dan surat jalannya maka bagian pembelian akan menerima barang tersebut dahulu
untuk dicek kebenarannya. Jika sudah benar maka bagian pembelian akan
mencatat order pembelian yang telah dibuat tadi menjadi pembelian. Kemudian
bagian pembelian akan mencetak dokumen LPB untuk diserahkan ke bagian
gudang yang akan digunakan sebagai dasar untuk penyimpanan barang dan bagian
Akuntansi. Akuntansi akan memeriksan dokumen yang berhubungan untuk
mengetahui berapa uang yang harus dikeluarkan atas transaksi pembelian yang
terjadi. Untuk proses retur beli, dimulai dengan bagian pembelian membuat daftar
barang yang diretur kemudian diteruskan dengan membuat nota retur beli.
C. DFD level 1 subproses penjualan
Tanda Terima
Tanda Terima Bukti Kas Masuk
Pelunasan Piutang Ambil Saldo Piutang
Data Faktur Penjualan
Simpan Data Piutang Ambil Data Customer
Update Stock Barang Update Saldo Piutang
Copy Transfer Bukti Pembayaran
Data Retur Jual Copy Transfer Bukti Pembayaran
Data Retur Jual Data Retur Jual
Data Retur Jual
Nota Retur Jual Faktur Penjualan
Simpan Retur Jual
Simpan Data Jurnal
Update Saldo Piutang
Simpan Penerimaan Kas Simpan Penjualan Simpan Data Jurnal Update Saldo Piutang Update Stock Barang
Ambil Data Barang
Data Penjualan
2 Buku Pembantu Persediaan
9 Master Jurnal Umum 11 Retur Jual
12 Buku Pembantu Piutang 13 Master Jurnal Penjualan
14 Master Penerimaan Kas
10 Penjualan 1
Pembuatan Faktur Penjualan
2
Proses Pelunasan Piutang Nota Retur Jual
16 Master Bayar Piutang
18 Customer
Gambar 3.11 Subproses Penjualan ( DFD Level 1)
Keterangan :
Subproses penjualan dimulai dengan bagian penjualan membuat faktur
penjualan dimana sebelumnya customer memilih barang – barang yang dibelinya.
Setalah faktur penjualan selesai dibuat, faktur penjualan diserahkan ke bagian
akuntansi dan ke bagian gudang untuk pengeluaran barang. Setelah itu bagian
gudang akan mengirimkan barang tersebut beserta dokumen – dokumen
pendukungnya ke perusahaan ekspedisi untuk dikirimkan ke customer. Setelah
customer meneriman barang maka customer akan mentransfer pembayaran ke
bank perusahaan. Kemudian bagian akuntansi akan mengecek apakak transfer
46
bagian akuntansi akan mengeluaran bukti kas masuk. Untuk proses retur jual,
bagian penjualan akan menerima data retur jual dari customer, kemudian bagian
penjualan akan membuat nota retur jual setelah itu dikirimkan ke customer dan
diserahkan pada bagian akuntansi.
D. DFD level 1 subproses pelaporan.
Data Periode Lap Persediaan Barang Data Periode Penerimaan Kas Data Periode Pengeluaran Kas Data Periode Pembelian Data Periode Lap Pajak Ekspor
Data Periode Penjualan
Ambil Data Ambil Data Ambil Data
Ambil Data Ambil Data
Rugi Laba Neraca Perubahan Modal Data Periode Rugi Laba
Data Periode Neraca Data Periode Perubahan Modal
9 Master Jurnal Umum
5 Master Jurnal Pembelian
7 Master Pengeluaran Kas 14 Master Penerimaan Kas
13 Master Jurnal Penjualan
Akuntansi Pimpinan
1
Pelaporan Keuangan
Gambar 3.12 Subproses Pelaporan ( DFD Level 1)
Keterangan :
Subproses pelaporan ini dimulai dari bagian akuntansi yang akan
memilih periode laporan keuangan yang dipilih untuk diserahkan pada pimpinan.
3.3.5 Entity Relation Diagram (ERD).
Entity Relationship Diagram digunakan untuk menginterprestasikan,
sistem database. Entity Relationship Diagram menunjukkan relationship dari
beberapa data dalam entity yang saling terkait dalam sistem.
A. Conceptual Model
Mempunyai Mempunyai Buku Pembantu Persediaan
no_invoice
Buku Pembantu Utang tgl_jurnal
Buku Pembantu Piutang tgl_jurnal
Master Jurnal Pembelian jurnal_id
tgl_Jurnal keterangan
Master Jurnal Penjualan jurnal_id
tgl_jurnal Keterangan Master Bayar Utang no_pembayaran tgl_bayar keterangan total_bayar
Master Bayar Piutang no_pembayaran tgl_bayar keterangan total_bayar
Master Jurnal Umum jurnal_id
Master Penerimaan Kas tgl_jurnal
jurnal_id keterangan
Master Pengeluaran Kas jurnal_id
tgl_jurnal keterangan
48
B. Physical Model
no_invoice = no_invoice no_po = no_po
id_supplier = id_supplier id_negara = id_negara id_propinsi = id_propinsi id_kota = id_kota
no_invoice = no_invoice
no_invoice = no_invoice
id_negara = id_negara
id_valuta = id_valuta id_customer = id_customer
id_supplier = id_supplier
no_invoice = no_invoice
no_invoice = no_invoice
id_customer = id_customer id_supplier = id_supplier
id_valuta = id_valuta id_negara = id_negara
id_propinsi = id_propinsi
no_retur = no_retur id_barang = id_barang
no_retur = no_retur
id_barang = id_barang
jurnal_id = jurnal_id id_coa = id_coa
jurnal_id = jurnal_id id_coa = id_coa
no_po = no_po
id_barang = id_barang
jurnal_id = jurnal_id id_coa = id_coa
jurnal_id = jurnal_id id_coa = id_coa
jurnal_id = jurnal_id id_coa = id_coa
no_invoice = no_invoice id_barang = id_barang
no_invoice = no_invoice
id_barang = id_barang
no_invoice = no_invoice no_pembayaran = no_pembayaran no_invoice = no_invoice
no_pembayaran = no_pembayaran
id_negara = id_negara id_propinsi = id_propinsi id_kota = id_kota
id_supplier = id_supplier
id_coa = id_coa id_customer = id_customer
id_coa = id_coa id_barang = id_barang
id_unit = id_unit
id_coa = id_coa id_supplier = id_supplier
id_coa = id_coa_ekspor id_coa = id_coa
coa
total_price numeric(20,2) buku_pembantu_piutang tgl_jurnal datetime
Gambar 3.13 ER-D Physical Model
3.3.6 Struktur Database.
Struktur database digunakan untuk menyimpan data-data dalam
operasional yaitu berupa file-file.Masing-masing file tersebut saling
berhubungan sehingga dapat dipergunakan untuk menjalankan program dan
menyimpan data dalam suatau database.
1. Nama Tabel : Coa.
Fungsi : Untuk menyimpan data kode perkiraan.
Tabel 3.1 Coa
Field Name Data Type Constraint Keterangan
Id_coa Varchar(14) PK ID Perkiraan
Nama_coa Varchar(50) Nama Perkiraan
Type Varchar(30) Tipe Perkiraan
Level_coa Int Level Perkiraan
Klasifikasi Varchar(50) Klasifikasi Perkiraan
Kategory Varchar(50) Kategory Perkiraan
Saldo_awal Numeric(20,2) Saldo Awal Perkiraan
2. Nama Tabel : Negara
Fungsi : Untuk menyimpan data negara.
Primary Key : Id_negara.
Tabel 3.2 Negara
Field Name Data Type Constraint Keterangan
Id_negara Varchar(5) PK Id Negara
Nm_negara Varchar(30) Nama Negara
3. Nama Tabel : Propinsi.
Fungsi : Untuk menyimpan data propinsi.
Primary Key : Id_negara., Id_propinsi
Foreign Key : Id_negara.
Tabel 3.3 Propinsi
Field Name Data Type Constraint Keterangan
Id_negara Varchar(5) PK,FK Id Negara
Id_propinsi Varchar(5) PK Id Propinsi
50
4. Nama Tabel : Kota.
Fungsi : Untuk menyimpan data kota.
Primary Key : Id_negara., Id_propinsi, Id_kota
Foreign Key : Id_negara, Id_propinsi.
Tabel 3.4 Kota
Field Name Data Type Constraint Keterangan
Id_negara Varchar(5) PK,FK Id Negara
Id_propinsi Varchar(5) PK,FK Id Propinsi
Id_kota Varchar(5) PK Id Kota
Nm_kota Varchar(30) Nama Propinsi
5. Nama Tabel : Perusahaan.
Fungsi : Untuk menyimpan data perusahaan.
Primary Key : Id_perusahaan
Tabel 3.5 Perusahaan
Field Name Data Type Constraint Keterangan
Nama Varchar(20) PK Nama Perusahaan
Alamat Varchar(100) Alamat Perusahaan
Telpon Varchar(15) Telepon Perusahaan
Fax Varchar(15) Fax Perusahaan
Kode_pos Varchar(15) Kode Pos Perusahaan
Id_kota Varchar(5) FK Id Kota
Id_propinsi Varchar(5) FK Id Propinsi
Id_negara Varchar(5) FK Id Negara
Email Varchar(30) Email perusahaan
6. Nama Tabel : Supplier.
Fungsi : Untuk menyimpan data supplier.
Primary Key : Id_supplier
Foreign Key : Id_negara, Id_kota, Id_propinsi
Tabel 3.6 Supplier
Field Name Data Type Constraint Keterangan
Id_supplier Varchar(5) PK Id Supplier
Nm_supplier Varchar(30) Nama Supplier
Kontak Varchar(100) Kontak Supplier
Alamat Varchar(100) Alamat Supplier
Id_negara Varchar(5) FK Id Negara
Id_propinsi Varchar(5) FK Id Propinsi
Id_kota Varchar(5) FK Id Kota
Telpon Varchar(15) Telepon
Fax Varchar(15) Fax
Kode_pos Varchar(15) Kode Pos
Saldo_awal Numeric(20,2) Saldo Awal Hutang
7. Nama Tabel : Buku Pembantu Utang.
Fungsi : Untuk menyimpan data hutang supplier.
Foreign Key : Id_supplier, Id_coa
Tabel 3.7 Buku Pembantu Utang
Field Name Data Type Constraint Keterangan
Tgl_jurnal Datetime Tanggal Jurnal
No_invoice Varchar(30) Nomor Invoice
Id_Supplier Varchar(5) FK Id Supplier
Id_coa Varchar(14) FK Id Coa
Saldo_debet Numeric(20,2) Saldo Debet
52
8. Nama Tabel : Order Pembelian.
Fungsi : Untuk menyimpan data order pembelian.
Primary Key : No_po
Foreign Key : Id_supplier
Tabel 3.8 Order Pembelian
Field Name Data Type Constraint Keterangan
Tgl_trans Datetime Tanggal Transaksi
No_po Varchar(30) PK Nomor Order Beli
Id_supplier Varchar(5) FK Id Supplier
Grand_total Numeric(20,2) Grand Total Order Beli
Syarat_pembayaran Varchar(30) Syarat Pembayaran
Status Varchar(10) Status Order Beli
9. Nama Tabel : Detil Order Pembelian.
Fungsi : Untuk menyimpan data detil order pembelian.
Primary Key : No_po, id_barang.
Foreign Key : Id_barang, no_po
Tabel 3.9 Detil Order Pembelian
Field Name Data Type Constraint Keterangan
No_po Varchar(30) PK,FK Nomor Order Beli
Id_barang Varchar(6) FK Id Barang
Unit_price Numeric(20,2) Harga Satuan
Quantity Int Quantity
Total_price Numeric(20,2) Total Harga Order Beli
10. Nama Tabel : Pembelian.
Fungsi : Untuk menyimpan data pembelian.
Primary Key : No_invoice.
Tabel 3.10 Pembelian
Field Name Data Type Constraint Keterangan
Tgl_trans Datetime Tanggal Transaksi
No_Invoice Varchar(30) PK Nomor LPB
Id_Supplier Varchar(5) FK Id Supplier
Grand_total Numeric(20,2) Grand Total Pembelian
Status Varchar(30) Lunas atau Belum Lunas
No_po Varchar(30) FK Nomor Order Beli
No_faktur Varchar(30) Nomor Faktur Pembelian
No_sp Varchar(30) Nomor Surat Jalan
Oa Numeric(20,2) Ongkos Angkut
Total_pembelian Numeric(20,2) Total Pembelian
11. Nama Tabel : Detil Beli
Fungsi : Untuk menyimpan data detil pembelian.
Primary Key : No_invoice.Id_barang
Foreign Key : No_invoice.Id_barang
Tabel 3.11 Detil Beli
Field Name Data Type Constraint Keterangan
No_Invoice Varchar(30) PK,FK Nomor LPB
Id_barang Varchar(6) PK,FK Id Barang
Unit_price Numeric(20,2) Harga Satuan
Quantity Int Quantity Diterima
Total_Price Numeric(20,2) Total Harga
Diskon Numeric(20,2) Diskon
12. Nama Tabel : Retur Beli
Fungsi : Untuk menyimpan data Retur pembelian.
Primary Key : No_Retur
54
Tabel 3.12 Retur Beli
Field Name Data Type Constraint Keterangan
Tgl_retur Datetime Tanggal Retur
No_retur Varchar(30) PK Nomor Retur Beli
No_Invoice Varchar(30) FK Nomor LPB
Keterangan Varchar(100) Keterangan
13. Nama Tabel : Detil Retur Beli
Fungsi : Untuk menyimpan data Detil Retur pembelian.
Primary Key : No_Retur, Id_barang
Foreign Key : No_Retur, Id_barang
Tabel 3.13 Detil Retur Beli
Field Name Data Type Constraint Keterangan
No_Retur Varchar(100) PK.FK Nomor Retur Beli
Id_barang Varchar(6) PK,FK Id Barang
Quantity Int Quantity Retur Beli
14. Nama Tabel : Master Bayar Hutang
Fungsi : Untuk menyimpan data pelunasan hutang..
Primary Key : No_pembayaran
Foreign Key : Id_supplier
Tabel 3.14 Master Bayar Hutang
Field Name Data Type Constraint Keterangan
Tgl_bayar Datetime Tanggal Pelunasan Hutang
No_Pembayaran Varchar(15) PK Nomor Pembayaran Hutang
Id_supplier Varchar(5) FK Id Supplier
Keterangan Varchar(100) Keterangan
15. Nama Tabel : Detil Bayar Hutang
Fungsi : Untuk menyimpan data detil pelunasan hutang..
Primary Key : No_pembayaran, No_invoice
Foreign Key : No_invoice, No_pembayaran
Tabel 3.15 Detil Bayar Hutang
Field Name Data Type Constraint Keterangan
No_Pembayaran Varchar(15) PK,FK Nomor Pembayaran Hutang
No_Invoice Varchar(30) PK,FK Nomor Invoice
Jml_bayar Numeric(20,2) Jumlah Pelunasan Hutang
Diskon Numeric(20,2) Diskon
16. Nama Tabel : Unit Produk
Fungsi : Untuk menyimpan data unit produk..
Primary Key : id_unit
Tabel 3.16 Unit Produk
Field Name Data Type Constraint Keterangan
Id_Unit Int PK Id Unit Produk
Nm_Unit Varchar(100) Nama Unit Produk
Pembagi Numeric(5) Faktor Pembagi PE
17. Nama Tabel : Barang
Fungsi : Untuk menyimpan data barang..
Primary Key : Id_barang
Foreign Key : Id_unit, Id_coa, Id_coa_ekspor
Tabel 3.17 Barang
Field Name Data Type Constraint Keterangan