• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi dan Perhitungan Pajak Ekspor Pada CV. Dwi Bagus Bali.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Akuntansi dan Perhitungan Pajak Ekspor Pada CV. Dwi Bagus Bali."

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKUNTASI DAN PERHITUNGAN PAJAK EKSPOR PADA CV. DWI BAGUS BALI

Oleh :

Nama : Tomy Ferdian Adi Candra

NIM : 97.41010.4247

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

ABSTRAKSI ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Akuntansi ... 6

2.2.Jurnal Khusus... 7

2.3Sistem Informasi Akuntansi ... 8

2.4 Pajak... 11

2.5 Ekspor... 12

2.6Analisa dan Perancangan Sistem... 13

BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 28

3.1 Analisis Sistem ... 26

3.2 Hasil Analisis ... 30

(3)

3.3 Perancangan Sistem ... 31

3.4 Desain Input dan Output……….. 64

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 79

4.1Kebutuhan Peralatan………. 79

4.2Model Input………... 81

4.3Model Output……… 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 102

5.1Kesimpulan ... 102

5.2Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 103

LAMPIRAN ... 104

(4)

1.1Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan jaman yang sangat maju dan juga telah

dilaksanakannya perdagangan bebas, maka para pengusaha di dalam negeri harus

memutar otak bagaimana perusahaannya dapat bersaing dengan perusahaan yang

datangnya dari luar negeri. Untuk itu para pengusaha harus meluaskan pandangan

mereka tentang produk yang di pasarkan. Produk yang dipasarkan tidak hanya

untuk di dalam negeri tetapi harus berani melakukan inovasi yaitu dengan

memasarkan produknya ke luar negeri.

Transaksi perdagangan luar negeri yang lebih dikenal dengan istilah

ekspor import pada hakekatnya adalah suatu transaksi sederhana dan tidak lebih

dari membeli dan menjual antara pengusaha – pengusaha yang bertempat di

negara yang berbeda.

Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan dari dalam ke luar

wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Eksportir adalah pengusaha yang dapat melakukan ekspor yang telah memiliki

SIUP atau izin usaha dari Departemen Teknis/Lembaga Pemerintah. Barang

ekspor adalah barang yang boleh diekspor apabila barang tersebut tidak termasuk

barang yang dilarang untuk di ekspor.

Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat pembantu dalam pengambilan

keputusan-keputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh para

usahawan. Peranan akuntansi dalam membantu melancarkan tugas manajemen

(5)

2

sangat menonjol, khususnya dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan

pengawasan. Untuk itu perlu sekali dalam suatu perusahaan memiliki suatu sistem

yang dapat menangani transaksi keuangan maupun kegiatan operasional lainnya.

CV. Dwi Bagus Bali adalah perusahaan eksportir dimana kegiatannya

yaitu mengekspor handicraft atau kerajinan tangan dan juga beberapa jenis

barang-barang lainnya. Sistem ini, sistem yang digunakan untuk menjalankan

kegiatan operasional dari CV. Dwi Bagus Bali adalah sistem manual, dimana

sistem ini banyak sekali kekurangannya. Seperti yang telah diketahui oleh umum,

sistem manual ini memakan banyak waktu yang banyak dan tidak efisien,

sehingga akan berpengaruh pada kinerja perusahaan. Akan lebih baik, kalau

dilakukan suatu perubahan yang mendasar pada sistem yang ada saat ini yaitu

dengan menggunakan sistem komputerisasi. Dimana sistem komputerisasi ini

akan menjawab hampir sebagian besar semua kekurangan dari pada sistem

manual. Sehingga hampir sebagian besar kegiatan operasional dari perusahaan

akan dapat dilakukan dengan tepat, cepat dan efisien.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang digunakan dalam pembuatan Tugas Akhir

ini adalah :

1. Bagaimana membuat suatu Sistem Informasi Akuntansi yang memuat Sub

Sistem-Sub Sistem antara lain: Sub Sistem Pembelian dan Sub Sistem

Penjualan, Sub Sistem Persediaan Barang serta Sub Sistem Pelaporan

(6)

2. Bagaimana membuat suatu sistem pengkodean tarip Pajak Ekspor yang

sesuai dan terintegrasi dengan Sistem Informasi Akuntansi dan Pelaporan

Pajak Ekspor.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang menjadi pokok bahasan dalam pembuatan

Tugas Akhir ini adalah :

1. Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi ini dapat memberikan

laporan-laporan yang berhubungan dengan akuntansi antara lain: Laporan

Penerimaan Kas, Laporan Pengeluaran Kas, Laporan Pembelian, Laporan

Penjualan, Laporan Persediaan Barang dan juga dapat memberikan laporan

keuangan berupa : Neraca, Perubahan Modal dan Laporan Rugi Laba.

2. Pembuatan sistem ini dapat menentukan tarip Pajak Ekspor yang

berhubungan dengan kode Harmony Sistem, sehingga dapat menghasilkan

Laporan Pajak Ekspor.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat memberikan laporan-laporan antara lain : Laporan Penerimaan Kas,

Laporan Pengeluaran Kas, Laporan Pembelian, Laporan Penjualan,

Laporan Persediaan Barang dan juga dapat memberikan laporan keuangan

berupa : Neraca, Perubahan Modal dan Laporan Rugi Laba sehingga

sangat bermanfaat bagi para pengambil keputusan.

2. Dapat memberikan Laporan Pajak Ekspor atas barang-barang yang

(7)

4

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Tugas Akhir ini disusun dalam 5 (lima) bab dan

tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub-bab. Sebagai gambaran yang jelas atas

Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas tentang latar belakang permasalahan, perumusan

masalah, pembatasan masalah dan tujuan yang hendak dicapai dari penulisan

Tugas Akhir ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas tentang teori-teori yang menjadi acuan dalam

pembuatan analisa dan pemecahan dari permasalahan yang dibahas, sehingga

memudahkan penulis dalam menyelesaikan masalah.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menguraikan rancangan sistem yang akan dibuat, meliputi

analisis sistem , hasil analisis, perancangan sistem yang meliputi pembuatan

system flow, context diagram, diagram berjenjang, data flow diagram, entity

relational diagram, struktur database dan desain input output.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Implementasi dan Evaluasi berisi mengenai kebutuhan peralatan, cara

instalasi program, cara pemakaian program yang berupa gambar dan penjelasan

(8)

BAB V PENUTUP

Pada bab ini ada dua sub bab yakni kesimpulan dan saran. Kesimpulan

merupakan rangkuman singkat dari hasil seluruh pembahasan masalah dan saran

berisi mengenai harapan dan kemungkinan lebih lanjut dari hasil pembahasan

(9)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Akuntansi

Definisi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut pandang yaitu definisi

dari sudut pemakai jasa akuntansi dan dari sudut proses kegiatannya. Jika ditinjau

dari dari sudut pemakai maka akuntansi dapat didefinisikan sebagai “suatu disiplin

yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara

efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi”. Informasi yang

dihasilkan akuntansi diperlukan untuk :

1. Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan dan pengambilan keputusan

oleh manajemen.

2. Pertanggungjawaban organisasi kepada para investor, kreditur, badan

pemerintah dan sebagainya.

Jika ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai “proses

pencatatan, penggolongan, peningkatan, pelaporan dan penganalisaan data

keuangan suatu organisasi”.

2.1.1 Akuntansi Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak di bidang membeli dan

menjual barang dagang. Perusahaan dagang memperoleh pendapatan dengan jalan

menjual barang dagangan. Kalau pendapatan dari penjualan ini melebihi harga

pokoknya, maka kelebihannya disebut laba kotor, dan kalau laba kotor ini melebihi

(10)

jumlah beban usaha, maka kelebihannya disebut penghasilan bersih atau laba bersih.

Sebaliknya kalau jumlah beban melebihi laba kotor, maka kelebihannya disebut rugi

bersih. Setiap transaksi jual beli yang tipe pembayarannya kredit maka pasti ada

syarat pembayarannya. Misal syarat pembayaran atas transaksi pembelian adalah

2/10,N/30 artinya jika perusahaan membayar hutang dalam waktu 10 hari akan

mendapat diskon sebesar 2 % , jika lebih dari 10 hari maka tidak akan mendapat

diskon. N/30 artinya jangka waktu hutang tersebut adalah 30 hari. Jika syarat

pembayaran atas transaksi penjualan adalah 5/10,N/30 artinya customer akan

mendapat diskon jika melunasi piutang dalam jangka waktu 10 hari, jika lebih dari 10

hari maka tidak mendapat diskon. N/30 artinya jangka waktu hutang tersebut adalah

30 hari.

2.2. Jurnal Khusus.

Mencatat semua transaksi perusahaan hanya di dalam satu jurnal (jurnal

umum) merupakan penghalang bagi sebuah perusahaan yang melakukan banyak

transaksi tiap hari, sebab :

a. Pembagian pekerjaan untuk menyelenggarakan jurnal yang satu itu tidak dapat

dibedakan .

b. Mencari kembali sesuatu transaksi di dalam jurnal yang satu tidaklah mudah.

c. Ikhtisar transaksi-transaksi sejenis tidak diperoleh dari jurnal yang satu itu.

Untuk mengatasi kesukaran-kesukaran tersebut diatas, maka diperlukan

beberapa jurnal khusus yang nantinya informasi-informasi yang sejenis akan

(11)

8

Di dalam praktek akuntansi ada 4 jurnal khusus antara lain :

a. Jurnal Pembelian yaitu jurnal khusus yang dipergunakan untuk mencatat semua

transaksi pembelian kredit barang dagangan.

b. Jurnal Penjualan yaitu jurnal khusus yang dipergunakan untuk mencatat semua

transaksi penjualan kredit barang dagangan.

c. Jurnal Pengeluaran Kas yaitu jurnal khusus yang dipergunakan untuk mencatat

semua transaksi pengeluaran kas.

d. Jurnal Penerimaan Kas yaitu jurnal khusus yang dipergunakan untuk mencatat

semua transaksi penerimaan kas.

2.3 Sistem Informasi Akuntansi

Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk

melaksanakan suatu kegiatan atau fungi utama dari perusahaan.

Informasi adalah fakta atau jumlah yang mempunyai kegunaan dalam

pengambilan keputusan. Informasi ini merupakan keluaran (output) dari data yang

diproses dalam sistem.

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah kumpulan sumberdaya, seperti

manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi.

Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan.

Sistem informasi secara umum memiliki tiga kegiatan utama yaitu

(12)

penggabungan unsur data dan akhirnya memperoleh informasi atau output. Sistem

informasi akuntansi memiliki tiga sub sistem yaitu :

1. Sistem pemrosesan transaksi – SPT (Transaction Processing System).

Merupakan pusat dari seluruh fungsi sistem informasi dengan :

a. Mengkonversi peristiwa ekonomi ke transaksi keuangan.

b. Mencatat transaksi keuangan dalam record akuntansi (jurnal dan

buku besar).

c. Mendistribusikan informasi keuangan yang utama ke personel

operasi untuk mendukung kegiatan operasi harian mereka.

Sistem pemrosesan transaksi menangani peristiwa-peristiwa bisnis yang

muncul secara berkala. Pada situasi sekarang ini, sebuah perusahaan dapat

berhadapan dengan ribuan transaksi. Untuk dapat secara efisien menangani

volume transaksi sebesar itu, jenis – jenis transaksi yang sejenis

dikelompokkan dalam siklus transaksi. SPT terdiri dari tiga siklus dan

memproses jenis transaksi keuangan yang berbeda.

2. Sistem pelaporan buku besar / keuangan.

Sistem buku besar (SBB) dan sistem pelaporan keuangan(SPK)

adalah dua subsistem yang saling erat terkait. Namun demikian karena

interdepensi operasional mereka, keduanya dipandang sebagai suatu sistem

tunggal yang interaktif. Besarnya input ke sistem buku besar datang dari

siklus transaksi. Rangkuman aktivitas siklus transaksi ini diproses oleh sistem

buku besar untuk memperbaharui akun-akun control buku besar. Transaksi

(13)

10

penyelesaian tuntutan hokum, dimana mungkin siklus pemrosesan formal

tidak terjadi, juga memasuki sistem buku besar melalui sumber alternatif.

Sistem pelaporan keuangan mengukur dan melaporkan status sumber

daya keuangan dan perubahan dalam sumber daya-sumber daya tersebut.

Sistem pelaporan keuangan mengkomunikasikan informasi ini terutama

kepada pemakai eksternal. Jenis pelaporan ini disebut nondiscretionary (tidak

bebas untuk menentukan) karena organisasi memiliki sedikit atau tidak ada

sama sekali pilihan dalam informasi yang disediakannya. Kebanyakan dari

informasi ini terdiri atas laporan keuangan tradisional, pengembalian pajak,

dan dokumen hukum lainnya.

3. Sistem pelaporan manajemen

Sistem pelaporan manajemen menyediakan informasi keuangan secara

internal yang diperlukan untuk memanajemn sebuah bisnis. Para manajer

harus segera menangani banyak masalah bisnis hari demi hari, juga rencana

dan kontrol atas kegiatan operasi mereka. Para manajer memerlukan informasi

yang berbeda untuk berbagai jenis keputusan yang harus dilakukan.

Laporan-laporan tipikal yang diproduksi oleh sistem peLaporan-laporan manajemen meliputi

anggaran, laporan varian, analisis biaya dan laporan-laporan yang

menggunakan data biaya lancar (bukan yang histories) . Jenis pelaporan ini

disebut pelaporan discretionary (bebas untuk menentukan) karena organisasi

dapat memilih informasi apa yang ingin dilaporkan dan bagaimana

(14)

2.4 PAJAK

2.4.1 Definisi Pajak.

Banyak para ahli dalam bidang perpajakan yang memberikan pengertian

atau definisi yang berbeda-beda mengenai pajak, namun demikian berbagai definisi

tersebut mempunyai inti atau tujuan yang sama. Definisi yang diberikan oleh Prof.

Dr. Rochmat Soemitro, S.H. dalam bukunya “Dasar dasar Hukum Pajak dan Pajak

Pendapatan 1994” (PT Eresco, Jakarta, 1997 halaman 22) menyatakan sebagai

berikut : “Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara (peralihan kekayaan dari

sektor partikelir ke sektor pemerintah) berdasarkan Undang-Undang (dapat

dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal yang langsung dapat ditunjuk dan

yang digunakan untuk membiayai pengeluaran umum(publik uitgaven)”.

2.4.2 Fungsi Pajak

Bertitik tolak pada definisi pajak yang telah disebutkan diatas bahwa

pemerintah memungut pajak terutama untuk memperoleh uang atau dana untuk

membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu fungsi utama pajak

adalah sebagai sumber keuangan negara. Di samping itu, pajak mempunyai fungsi

yang lebih luas dari sekedar sebagai sumber keuangan negara, yaitu fungsi mengatur,

dalam arti bahwa pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mengatur atau

melaksanakan kebijaksanaan negara dalam lapangan ekonomi dan sosial.

2.4.3 Pengelompokan Pajak.

(15)

12

1. Pembagian berdasarkan golongannya terdapat pajak langsung dan pajak

tidak langsung

2. Pembagian berdasar lembaga pemungutnya (kewenangan memungut) terdapat

pajak negara atau pusat dan pajak daerah.

3. Pembagian menurut sifatnya terdapat pajak subyektip atau pajak yang bersifat

perorangan dan pajak obyektif atau pajak yang bersifat kebendaan.

2.5 Ekspor

Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dari dalam ke

luar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Pada

dasarnya semua barang dapat diekspor. Pabean adalah daerah tertentu dalam batas

mana bea dipungut. Bea dibagi dua yaitu Bea Masuk dan Bea Keluar. Bea Masuk

adalah pungutan yang dikenakan atas jumlah barang yang dimasukkan (diimpor) ke

dalam daerah pabean, sedangkan Bea Keluar adalah pungutan yang dikenakan atas

jumlah barang yang dikeluarkan ke luar daerah pabean (diekspor) berdasarkan tarip

yang sudah ditentukan untuk masing-masing golongan barang. Menteri Perdagangan

menetapkan barang tertentu yang dilarang, diawasi, diterapkan pengawasan mutunya

dan diatur tata niaga ekspornya. Barang yang dilarang untuk diekspor, ditetapkan oleh

Menteri Perdagangan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan ekonomi nasional

serta kepentingan negara pada umumnya. Terhadap barang-barang ekspor, Bea dan

Cukai tidak melaksanakan pabean kecuali Dirjen Bea dan Cukai menetapkan dengan

instruksi tertulis kepada aparatur Bea dan Cukai untuk melakukan pemeriksaan

(16)

1. barang yang terkena pengendalian atau larangan ekspor

2. barang yang terkena PE (Pajak Ekspor) yang pajaknya tidak dibayar

tercantum sebenarnya pada PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang).

Khusus untuk barang kerajinan rakyat (yang terdapat dalam daftar) dapat dibawa atau

dikirim ke luar negeri dengan bebas dan tidak terkena ketentuan di bidang ekspor :

1. oleh setiap orang yang ke luar negeri sebagai barang cangkringan /

penumpang.

2. oleh setiap orang asing yang tidak berdomisili di Indonesia.

3. oleh setiap orang atau instansi sebagai hadiah atau souvenir dengan nilai tidak

lebih dari Rp 50.000 per buah.

4. untuk beberapa barang ekspor di pungut Pajak Ekspor (PE). Pajak Ekspor

dihitung atas dasar harga patokan, sehingga :

a. Pajak Ekspor (PE) = Volume Ekspor * Tarip Pajak Ekspor * Harga

Patokan Ekspor * Kurs.

Untuk barang yang tidak ada harga patokan, PE dihitung atas dasar FOB yang

tercantum dalam PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) .

2.6 Analisa dan Perancangan Sistem

Proses pengamatan atau pemeriksaan suatu prosedur yang telah dibuat dan

data-datanya sebelum melakukan rencana yang telah disusun. Adapun analisa yang

(17)

14

2.6.1 Analisa Sistem

Analisa sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh

ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,

hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus

dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah

2. Understand, yaitu memahami kerja dari system yang ada

3. Analyze, yaitu menganalis system

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

2.6.2 Perancangan Sistem

Desain sistem secara umum mengidentifikasi komponen-komponen sistem

informasi yang akan didesain secara rinci. Dapat juga diartikan sebagai sebuah tahap

analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan

fungsional untuk persiapan rancang bangun implementasi yang menggambarkan

bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan

pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu

kesatuan yang utuh dan berfungsi, termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari

komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem. Adapun

(18)

1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang

lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli tehnik lain yang

terlibat.

2.6.3 Sistem Flow

Sistem flow ini merupakan penggambaran aliran kerja dari sistem secara

menyeluruh dari suatu sistem dimana bagian ini menjelaskan urutan

prosedur-prosedur yang ada dalam sistem dan biasanya dalam membuat sistem flow sebaiknya

ditentukan pula fungsi-fungsi yang melaksanakan atau bertanggung jawab terhadap

sub-sub sistem.

2.6.4 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik

dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data itu disimpan. DFD

dapat menggambarkan arus data dalam sistem dengan terstruktur dan jelas sehingga

dapat menjadi sarana dokumentasi sistem yang baik. Simbol-simbol yang dipakai

dalam DFD adalah :

1. External Entity (kesatuan luar) atau Boundary (batas system) adalah kesatuan

di lingkungan luar sistem yang dapat berupa organisasi yang akan

memberikan input atau menerima output dari sistem.

2. Data Flow (arus data), arus data dalam DFD diberi simbol suatu panah. Arus

(19)

16

menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau

hasil dari proses sistem.

3. Process (proses) adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin

atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk

menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

4. Data store (simpanan data) adalah data-data yang tersimpan dalam suatu

database yang diperoleh dari arus data.

Tabel 2.1 Simbol-simbol DFD

Nama Symbol Keterangan

External Entity Simbol ini menggambarkan entity-entity yang

terdapat diluar sistem tetapi entity tersebut

memiliki hubungan dengan sistem yang sedang

dibangun. External entity dapat berupa objek atau

dapat juga berupa sistem lain

Aliran Data Data Flow menunjukkkan aliran data dari suatu

entity atau data storage ke proses ataupun dari

suatu proses ke entity ke data storage. Aliran data

berisi data-data yang akan diproses dan setiap

(20)

Proses Data yang dimasukkan akan diproses, dalam hal

ini menggambarkan bagaimana data diolah dan

menjadi suatu output. Dalam proses minimal

harus terdapat sebuah input serta sebuah output.

Data Store Menggambarkan suatu tempat yang digunakan

oleh sistem untuk menyimpan data. Data store

akan digunakan oleh sistem untukmenyimpan

data yang merupakan hasil output atau

mengirimkan data sebagai input kedalam suatu

proses.

2.6.5 Implementasi Sistem

Setelah sistem siap untuk disajikan maka tahap berikutnya adalah

implementasi sistem. Tahap implementasi sistem terdiri dari :

1. Menerapkan rencana implementasi, dimana rencana implementasi merupakan

kegiatan awal dari implementasi sistem, yang dimaksudkan untuk mengatur biaya

(21)

18

2. Melakukan kegiatan implementasi dimana kegiatan implementasi dilakukan

dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan dalam rencana implementasi.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah :

a. Pemilihan dan pelatihan personil.

b. Pemilihan tempat dan perangkat lunak.

c. Pemograman dan pengetesan program.

d. Pengetesan sistem.

e. Konversi sistem

3. Tindak lanjut implementasi, dalam tahap ini sistem yang baru akan mengalami

tahap pengetesan penerimaan sistem, yaitu dengan mengimplementasikan sistem

dengan menggunakan data yang sesungguhnya dalam jangka waktu yang telah

ditentukan. Setelah itu pihak manajemen dapat menetukan apakah sistem tersebut

dapat diterima atau masih harus dipakai lagi.

2.6.6 Database Management System

Database Management Sistem penggunaannya lebih banyak difokuskan

untuk keperluan yang berhubungan dengan pengelolaan data, perawatan,

pengambilan dan pembacaan data. Database Management Sistem (DBMS) sendiri

merupakan sekumpulan program-program yang memungkinkan seorang user untuk

mendefinisikan, membangun, dan memanipulasi suatu basis data.

Mendefinisikan basis data meliputi pendefinisian struktur, tipe, dan

batasan-batasan (constraint) dan suatu data yang akan disimpan kedalam basis data.

(22)

data tersebut kedalam media penyimpanan untuk selanjutnya basis data tersebut akan

diatur serta dikontrol oleh DBMS. Sedangkan memanipulasi adalah fungsi yang

digunakan untuk melakukan proses pengisian data, penghapusan dan perubahan dari

suatu data yang dilakukan oleh pengguna terhadap basis data yang telah dibangun.

Gambar 2.1 Lingkungan Sistem Database

Database Manajemen Sistem digunakan untuk mengatasi

permasalahan-permasalahan yang terjadi sehubungan dengan perancangan suatu sistem basis data

beberapa keuntungan dari DBMS adalah sebagai berikut :

1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)

2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)

3. Keakuratan Data (Accuracy)

4. Ketersediaan (Availability)

5. Kelengkapan (Completeness)

Database Sistem

Application program /Queries

DBMS Software

Software to process

(23)

20

6. Keamanan (Security)

7. Kebersamaan Pemakaian (Sharability)

Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database sistem.

Sistem basis data (database system) ini adalah suatu sistem informasi yang

mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya

yang memungkinkan beberapa pemakai dan atau program lain untuk mengakses dan

memanipulasi data-data tersebut dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi

yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi untuk diimplementasikan menjadi

informasi.

1. Normalisasi data

Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam mendesain basis data

relasional yang tidak secara langsung berkaitan berkaitan dengan model data, tapi

dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur

tabel yang normal.

Dalam perspektif normalisasi, basis data dapat dikatakan baik jika setiap

tabel yang menjadi unsure pembentuk basis data tersebut juga telah berada dalam

keadaan baik atau normal. Suatu tabel dikatakan baik atau normal jika telah

memenuhi persyaratan :

1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus

dijamin aman (Lossless-Join Decomposition).

2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data

(Dependency Preservation).

(24)

Suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang-ulang perlu

diorganisasikan kembali. Proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan

grup elemen yang berulang-ulang ini disebut dengan normalisasi (normalization).

Beberapa macam normalisasi adalah :

a. NF : Menormalisasi file database dengan tujuan agar tidak terjadi adanya

pengulangan atribut (non repectitive atrribute). Bentuk ini terpenuhi jika

sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (multivalued attribute)

atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.

b. 2 NF : Menormalisasi file database dengan tujuan agar semua atribut biasa

hanya bergantung pada primary key (key field) secara keseluruhan atau

tidak terjadi ketergantungan parsial (partial independence). Bentuk normal

tahap kedua ini terpenuhi jika sebuah tabel, semua atribut yang tidak

termasuk dalam primary key memiliki ketergantungan fungsional pada

primary key secara utuh.

c. 3 NF : Menormalisasi file database dengan tujuan agar semua atribut biasa

tidak bergantung pada atribut biasa atau tidak terjadinya ketergantungan

transitif (transitif independence).

2.6.7 Interaksi Manusia dan Komputer

Sistem komputer terdiri dari tiga aspek yaitu perangkat keras (hardware),

perangkat lunak (software), dan manusia (brainware), yang saling bekerja sama

dalam menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan keinginan manusia. Pada saat

(25)

22

dengan cara-cara tertentu. Untuk membuat interaksi yang baik haruslah

memperhatikan beberapa kategori yang dapat dijadikan pedoman yaitu :

1. Pemakai komputer

2. Alat Input

3. Bahasa Input

4. Rancangan Dialog

5. Pemandu User

6. Alat Output

7. Pesan Komputer

8. Rancangan Layar

9. Waktu Respon Komputer

2.6.8 Microsoft SQL server 2000

Microsoft SQL Server merupakan salah satu software pengolah database

yang berjalan di sistem operasi Windows. Bekerja dengan SQL Server 2000 sangat

menyenangkan karena mudah, jelas, kompatibel dan canggih. Jelas karena memakai

aspek nyata yaitu hampir semua aspek bisa diikuti langsung. Kompatibel karena

mampu bekerja sama dengan program lain dalan hal tukar pakai file maupun objek

kerja. Canggih karena ada fasilitas pemrogramannya, sehingga kita dapat

(26)

2.6.9 Structure query language (SQL)

Structure Query Language (SQL) merupakan suatu bahasa standart yang

digunakan untuk memanipulasi suatu basis data. SQL merupakan bahasa non

procedural yang tergolong dalam keluarga 4GL yang diartikan sebagai

perintah-perintah yang dituliskan merupakan deskripsi dari hasil keluaran yang diharapkan

user. Perintah-perintah SQL dapat dikategorikan menjadi beberapa golongan

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Data Query Language, digunakan untuk menampilkan data-data yang yang

tersedia dalam basis data.

2. Data Manipulation Language, berfungsi untuk memanipulasi data.

3. Transaction Proccessing Language, digunakan untuk pengesahan transaksi pada

tabel yang telah diperbarui dengan perintah Data Manipulation Language(DML).

4. Data Control Language, digunakan untuk menentukan hak akses individu, group

atau penyedia dalam menggunakan database.

5. Data Definition Language, digunakan untuk membuat tabel (CREATE TABLE)

baru dalam database, menambah file (CREATE INDEX) indeks, pada tabel,

menghubungkan 2(dua) buah tabel, pemberian constraint (Primary Key, Foreign

Key, References) serta memodifikasi, menghapus, tabel dan indeks (DROP

TABLE DAN DROP INDEX).

6. Cursor Control Language, digunakan untuk mengoperasikan baris tunggal (record)

(27)

24

Dari fungsi-fungsi yang sederhana yang disediakan banyak pengembang

perangkat lunak menggunakan database dengan fungsi-fungsi SQL. Pemrograman

aplikasi database standard dengan perangkat lunak seperti C++, Dbase, Delphi,

Foxpro, Pascal memasang fungsi-fungsi tersebut untukmenjaga kompatibilitas.

Demikian juga antarmuka database yang bersifat terbuka mengandalkan SQL untuk

standar bahasanya.

2.6.10 ODBC

Open Database Connection(ODBC) merupakan komponen dari Windows

Open System Architecture(WOSA). ODBC menyediakan sebuah interface bagi

program aplikasi (Application Program Interface atau API) yang merupakan

kumpulan fungsi untuk memudahkan pengembang atau pembangun aplikasi didalam

menghubungkan berbagai database dengan format yang berbeda-beda. Oleh karena

penggunaannya yang standar sehingga fungsi dan perintah yang diberikan untuk

mengakses informasi dari berbagai format database yang ada jelas sekali tidak

berbeda.

Dalam API library digabungkan dalam program aplikasi database untuk

memberikan hak akses. Query dapat dibangun saat permintaan dari pengguna

dikirimkan. Biasanya API menyediakan akses ke data pada level conceptual level dan

physical level, sehingga pemrograman API untuk database yang berbeda dapat

mempunyai bentuk yang hampir sama. Koneksi ke database dilakukan oleh handle

(28)

mengijinkan suatu aplikasi untuk berhubungan dengan bermacam-macam data source

dengan menentukan driver yang ada.

Open Database Connection (ODBC) dikembangkan untuk menyediakan

suatu metode standar dalam mengakses database dan dapat menyederhanakan proses

koneksi. Keuntungan dari ODBC adalah sebagai berikut :

1. Dapat menyederhanakan pembuatan aplikasi pada saat dibutuhkan pengaksesan

basis data dalam suatu aplikasi.

2. Dapat memproteksi aplikasi dan mencegah perubahan data yang tidak sah yang

dilakukan user pada data yang terdapat dalam database dan meningkatkanm

penggunaan standar SQL.

2.6.11. Power Designer 6.2

Power Designer merupakan perangkat lunak CASE (Computer Aided

Software Engineering) tools yang berbasis kamus data yang berfungsi untuk

membantu pengembangan sistem yang menggunakan analisa terstruktur, struktur

sistem, perancangan dan pemodelan dari data dan informasi.

Power Designer ini akan digunakan untuk membantu pembuatan diagram

misalnya Data Flow Diagram serta Entity Relationship Diagram yang sangat erat

kaitannya dalam tahap perencanaan sistem.

2.6.12 Microsoft Visual Basic 6.0

Merupakan Development Software (Microsoft visual Studio) yang

(29)

26

digunakan untuk membuat aplikasi berbasis web dan akses ke hardware. Dengan

kemudahan dalam pembuatan program yang disertai banyaknya file ocx yang beredar

di internet baik secara freeware maupun shareware membuat Visual Basic sebagai

bahasa pemrograman yang tepat untuk membuat suatu aplikasi secara cepat. Selain

itu visual basic memiliki beberapa tool, diantaranya :

a. Data Access Component

Dapat digunakan untuk membuat suatu Database, Front-End Application, dan

Server-Side Component untuksegala tipe database yang sudah umum, seperti

Microsoft SQL Server.

b. ActiveX Technology

Melalui tool ini user dapat menggunakan fungsi dari suatu aplikasi, seperti :

Word Processor pada MS. Word, Spredsheet pada MS. Excel, dan aplikasi

windows lainnya.

c. Internet Capabilities

Melalui tool ini memudahkan untuk akses ke suatu dokumen atau aplikasi di

Internet atau Intranet dimana dokumen atau aplikasi tersebut berada, atau

membuat suatu aplikasi yang berjalan di server internet.

2.6.13. Entity Relationshop Model (ER)

Struktur logika secara keseluruhan dari sebuah basis data dapat dinyatakan

secara grafis melalui sebuah ER Diagram yang terdiri atas komponen-komponen

sebagai berikut :

(30)

b. Elips, yang melambangkan atribut.

c. Belah ketupat yang menghubungkan atribut pada himpunan entity dan

himpunan entity pada himpunan hubungan.

d. Garis lurus yang menghubungkan atribut-atribut pada himpunan entity dan

himpunan entity pada himpunan hubungan.

ERD dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, yaitu :

a. One to one relationship

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu banding satu.

Artinya satu file hanya mempunyai satu keterkaitan dengan file yang lain.

b. One to many relationship

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu banding banyak.

Artinya satu file dapat mempunyai banyak hubungan dengan file yang

lainnya.

c. Many to many relationship

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak banding

banyak. Artinya kedua file dapat melakukan banyak hubungan satu sama yang

(31)

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem.

Analisis sistem diperlukan untuk menganalisis dan mendefinisikan masalah

dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi. Analisis

terhadap suatu sistem merupakan suatu langkah penting dalam pemahaman

permasalahan yang ada sebelum dilakukannya pengambilan keputusan atau tindakan

dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Pada analisis sistem ini dilakukan

tahapan-tahapan untuk mengetahui permasalahan yang ada dengan melakukan

survey, wawancara dan pengumpulan data.

Survey dilakukan dengan cara melihat operasional dari perusahaan sehari –

hari dari beberapa bagian. Data – data yang didapat dari survey ini antara lain : data

bagaimana cara pengeluaran barang dari gudang, data bagaimana cara membeli

barang dari supplier dan bagaimana tata cara ekspor barang serta aturan yang harus

dipenuhi, serta data bagaimana cara mengelola keuangan pada bagian keuangan.

Wawancara dilakukan dengan pemilik perusahaan. Kegiatan ini ditujukan

untuk mengetahui laporan – laporan yang dibutuhkan pemilik perusahaan yang

nantinya akan digunakan untuk pengambilan keputusan.

Selain melakukan survey dan wawancara juga dilakukan kegiatan

pengumpulan data yang biasanya hanya dicatat di sebuah buku operasional

perusahaan

(32)

Hasil survey dapat diuraikan sebagai berikut :

Saat posisi stock sudah mengalami re-order maka bagian gudang melakukan

proses permintaan pembelian dengan cara membuat SPB (Surat Permintaan

Pembelian). Dimana SPB ini kemudian diserahkan pada bagian pembelian untuk

diteruskan menjadi Order Pembelian. Kemudian Order Pembelian dikirim ke

Supplier. Kemudian Supplier mengirimkan barang beserta faktur dan surat jalannya.

Kemudian bagian pembelian mengecek kondisi barang tersebut serta dokumen –

dokumen pendukungnya. Setelah dirasa dokumen – dokumen tersebut sesuai dengan

barang yang dikirim, maka pembelian mencatat pembelian tersebut. Setelah itu

bagian keuangan mencocokkkan dokumen tersebut dengan dokumen intern yang

berguna untuk menentukan berapa uang yang harus dibayarkan atas terjadinya

transaksi pembelian. Kemudian transaksi pengeluaran kas tersebut hanya dicatat pada

sebuah buku operasional perusahaan, dimana catatan tersebut dirasa kurang memadai

untuk mengetahui perputaran uang yang terjadi di dalam perusahaan tersebut.

Kemudian untuk transaksi ekpor barang atau penjualan hampir sama dengan

pembelian. Di dalam transaksi penjualan pun sering menghabiskan waktu yang

sanggat banyak dimana setiap barang yang diekspor itu memiliki Harmony System

dan belum lagi jika barang yang diekspor itu terkena Pajak Ekspor. Dan untuk

melakukan Pajak Ekspor pun sering sekali mengalami kesulitan karena beberapa item

(33)

30

3.2Hasil Analisis.

Dari analisis sistem yang sudah ada dapat dilihat bahwa system tersebut

dirasakan kurang efisien.Maka perlu adanya pengembangan di bidang teknologi

informasi perusahaan. Kelemahan – kelemahan dari sistem lama antara lain :

1. Kurang efisiennya waktu di dalam melakukan transaksi penjualan

karena tidak adanya data yang tersimpan mengenai informasi yang

dibutuhkan di dalam transaksi penjualan.

2. Tidak adanya laporan keuangan untuk pemilik perusahaan.

3. Tidak adanya suatu proses yang dapat memudahkan dalam mencetak

dokumen yang dibutuhkan, karena selama ini untuk mencetak

dokumen harus mengetik ulang pada software pengolah kata.

4. Kurang efisien pada bagian keuangan untuk menyusun data – data

keuangan yang di butuhkannya.

Dari uraian tersebut diatas maka yang diperlukan adalah sistem informasi

yang terintegrasi antar bagian keuangan. Sistem Informasi Akuntansi dan Perhitungan

Pajak Ekspor adalah sistem informasi yang berfungsi meminimalisai waktu yang

digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Cara kerja sistem ini sebagai

berikut bagian pembelian menerima SPB untuk melakukan order pembelian. Dimana

di dalam transaksi order pembelian tidak terjadi penambahan atau pengurangan aktiva

maupun pasiva dari perusahaan. Setelah barang diterima, kemudian bagian pembelian

akan mencatat transaksi pembelian. Pada proses pencatatan pembelian ini barulah

terjadi penambahan atau pengurangan aktiva maupun pasiva dari perusahaan. Untuk

(34)

sehingga keluar masuknya uang perusahaan akan dengan mudah diawasi. Untuk

transaksi penjualan pun sudah tersedia data – data Harmony System yang sudah

terrekam didalam data barang beserta tarip pajak ekspornya. Semua transaksi dari

operasional perusahaan secara otomatis di dalam buku – buku akuntansi yang

dibutuhkan, sehinggan bagian keuangan jika ingin menginginkan informasi yang

dibutuhkan tinggal menginputkan periode akuntansi yang diperlukan.

3.3 Perancangan Sistem.

Dari hasil analisa sistem diatas kemudian dibuat rancangan sistem baru yang

terlihat pada gambar 3.1 dibawah ini :

Gambar 3.1 Model Perancangan Sistem

Keterangan :

Pada gambar 3.1 dijelaskan bahwa input diperoleh dari pesanan barang dari

customer kemudian dilanjutkan dengan transaksi penjualan. Didalam menginputkan

barang yang dipesan oleh customer, sudah tersedia Harmony System setiap barang

dimana dari Harmony System ditentukannya Pajak Ekspor. Kemudian diproses di

dalam transaksi penjualan akan menghasilkan laporan barang – barang yang dijual I

N P U T

Proses Perhitungan Pajak Ekspor

Barang

(35)

32

yang terkena Pajak Ekspor. Perancangan sistem diuraikan secara berurutan meliputi :

Sistem Flow, Context Diagram, Diagram Berjenjang, Data Flow Diagram, Entity

Relational Diagram (ERD), Struktur Database dan Desain Input Output.

3.3.1 Sistem Flow

Sistem Flow adalah gambaran alur kerja dan data sistem. Sistem flow baru

ini dibagi menjadi lima, dimana sistem flow pertama menjelaskan bagaiman proses

pembelian, sistem flow kedua menjelaskan bagaimana proses retur pembelian, sistem

flow ketiga menjelaskan bagaimana proses penjualan, sistem flow keempat

menjelaskan bagaimana proses retur penjualan dan sistem flow kelima menjelaskan

(36)

A. Sistem Flow Pembelian

Gudang Pembelian Akuntansi

Membuat SPB

Barang Supplier Order Pembelian

Faktur Surat Jalan

Beserta barang

Cetak Bukti Kas Keluar

Bukti Kas Keluar Tanda

(37)

34

Keterangan :

Pada sistem flow pembelian dimulai dari gudang membuat SPB, kemudian

bagian pembelian menerima SPB dan diteruskan dengan membuat order pembelian.

Kemudian order pembelian di kirim ke supplier. Lalu supplier mengirim barang

beserta faktur dan surat jalan ke bagian pembelian.Bagian pembelian mengecek

dokumen tersebut dengan kondisi barang yang diterima. Kemudian bagian pembelian

mencatat transaksi pembelian tersebut. Kemudian mencetak LPB yang akan

diserahkan pada bagian keuangan dan bagian gudang. Kemudian bagian keuangan

akan membuat bukti kas keluar atas uang yang dikeluarkan.

B. Sistem Flow Retur Pembelian

Nota Retur Nota Retur

Pembelian Akuntansi

Menyusun daftar retur beli

Input Retur Pembelian

Retur Beli

Master Jurnal Umum

Buku Pembantu Persediaan Buku Pembantu

Utang

Cetak Nota Retur

Nota Retur Beli

Ke Supplier

Nota Retur Beli

Pembelian

(38)

Keterangan :

Bagian pembelian membuat nota retur beli berdasarkan daftar barang retur

yang dibuat olehnya dengan cara memasukkan data tersebut dalam aplikasi dan

dimasukkan di dalam tabel retur beli. Karena bagian pembelian melakukan retur beli

maka saldo hutang kepada supplier dengan cara mengupdate saldo hutang pada tabel

buku pembantu utang dan mengupdate buku pembantu persediaan karena stock yang

dibeli tadi dikembalikan. Untuk merekam data retur beli di dalam proses akuntansi

maka data tersebut disimpan di dalam tabel master jurnal umum. Setelah proses

melakukan memasukkan data maka dari hasil pemasukkan data tersebut dicetak nota

retur beli untuk diberikan kepada supplier, bagian keuangan dan disimpan sendiri

(39)

36

C. Sistem Flow Penjualan

Penjualan Akuntansi dan menerima barang sesuai

yang dipesan kemudian melakukan pembayaran dengan mentransfer ke bank

perusahaan

Cetak Bukti Kas Masuk

Bukti Kas Masuk

Master

Gambar 3.4 Sistem Flow Penjualan

Keterangan :

Transaksi dipenjualan dimulai dengan adanya pesanan dari customer,

kemudian bagian penjualan memasukkan data pesanan barang customer pada aplikasi

(40)

buku pembantu persediaan. Setelah proses memasukkan data selesai, kemudian

dicetak faktur penjualan, lalu diserahkan kebagian gudang untuk menyiapkan barang

lalu diserahkan ke perusahaan ekspedisi untuk mengurus surat – surat ekspor yang

dibutuhkan. Faktur penjualan juga diserahkan ke bagian keuangan. Setelah customer

menerima barang, maka customer melakukan proses pembayaran dengan cara

mentransfer ke bank perusahaan. Kemudian bagian keuangan menerima bukti transfer

pembayaran lalu bagian keuangangan membuat bukti kas masuk sebagai keperluan

intern.

D. Sistem Flow Retur Penjualan

Penjualan Akuntansi

Nota Retur

Dari Customer

Input Retur Penjualan

Retur Jual Master Jurnal

Umum

Buku Pembantu Piutang

Cetak Nota Retur

Nota Retur Jual Nota Retur Jual Nota Retur Jual

Ke Customer

Nota Retur Jual

Penjualan

(41)

38

Keterangan :

Transaksi retur jual dimulai dengan bagian penjualan meneriman daftar

barang retur yang dikirim oleh customer. Kemudian bagian penjualan memasukkan

data retur jual dan disimpan di dalam tabel retur jual, master jurnal umum, buku

pembantu piutang. Kemudian bagian penjualan mencetak nota retur jual untuk

diserahkan ke customer dan bagian keuangan dan disimpan sendiri oleh bagian

penjualan.

E. Sistem Flow Pelaporan Keuangan

Akuntansi Pimpinan

Modal Neraca Rugi Laba

Perubahan

Modal Rugi Laba Neraca

Y Lap. Pajak Ekspor

(42)

Keterangan :

Proses pelaporan keuangan dilakukan dengan cara memasukkan periode

akuntansi yang dibutuhkan oleh bagian keuangan, kemudian dicetak laporan

keuangan yang dibutuhkan untuk diserahkan kepada pemilik perusahaan.

3.3.2 Context Diagram.

Langkah selanjutnya dalam perancangan sistem adalah pembuatan Context

Diagram. Context Diagram adalah representasi grafik dari suatu sistem, yang

menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar .

Data Periode Lap Pajak Ekspor

Data Periode Pengeluaran Kas Data Periode Penerimaan Kas

Data Periode Pembelian Data Periode Penjualan Data Periode Lap Persediaan Barang

Tanda Terima

Data Faktur Penjualan

Pelunasan Piutang

Bukti Kas Masuk Tanda Terima

Tanda Terima

Data LPB

Data Faktur Tagihan Data PO Daftar Barang Yang Akan Dibeli

SPB

Data Periode Perubahan Modal Data Periode Rugi Laba

Data Periode Neraca Perubahan Modal

Rugi Laba Neraca

Copy Transfer Bukti Pembayaran Data Retur Jual

Data Penjualan Data Retur Jual Data Retur Jual

Nota Retur Jual Copy Transfer Bukti Pembayaran

Faktur Penjualan Data Retur Jual Data Customer

Data Retur Beli Nota Retur Beli

Data Retur Beli

Bukti Kas Keluar Tanda Terima

Sistem Informasi Akuntansi dan Perhitungan Pajak Ekspor

Gambar 3.7 Context Diagram Sistem Informasi Akuntansi dan Perhitungan Pajak

(43)

40

Keterangan :

Pada gambar 3.7 atau Context Diagaram terdapat 7 External Entity yang

mengikuti proses utama dari sistem informasi akuntansi dan perhitungan pajak ekspor

yaitu : gudang, supplier, customer. pembelian, penjualan, akuntansi dan pimpinan.

Pertama gudang akan membuat daftar barang yang akan dibeli untuk diteruskan ke

bagian pembelian, kemudian pembelian membuat order pembelian. Setelah order

pembelian di kirim ke supplier, maka bagian pembelian akan menerima barang

beserta faktur dan surat jalan dari supplier. Kemudian pembelian akan mencatat

transaksi pembelian setelah itu semua dokumen pembelian diserahkan pada bagian

akuntansi untuk digunakan sebagai dasar pengeluaran kas dengan mencetak bukti kas

keluar. Untuk proses retur beli, bagian pembelian membuat daftar barang yang diretur

sehingga menghasil nota retur beli kemudian diserahkan ke supplier dan bagian

akuntansi. Untuk proses penjualan, bagian penjualan akan membuat faktur penjualan

berdasarkan pesanan customer.Setelah itu faktur penjualan beserta barang dikirim ke

perusahaan ekspedisi untuk dikirimkan ke customer. Setelah customer menerima

barang yang yang dibeli, customer akan melakukan transfer pembayaran ke bank

perusahaan. Kemudian bagian akuntansi akan mengecek apakah transfer uang dari

customer telah sampai atau belum sampai. Jika telah sampai maka akan dibuatkan

bukti kas masuk. Untuk proses retur jual, bagian penjualan akan menerima data

barang yang terkena retur jual dari customer kemudian baru dibuat nota retur jual.

Setelah itu nota retur jual akan dikirim ke customer dan bagian akuntansi. Untuk

pelaporan keuangan bagian akuntansi hanya memasukkan periode laporan keuangan

(44)

3.3.3 Bagan Berjenjang.

Sistem Informasi

Akuntansi dan Perhitungan Pajak Ekspor

0

Proses Retur Beli Nota Retur

Jual

2.4

Penerimaan Data Retur

2.3

(45)

42

3.3.4 Data Flow Diagram (DFD).

DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran

data diantara komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan

dari data tersebut.

A. DFD level 0 Subproses Sistem Informasi Akuntansi dan Perhitungan Pajak Ekspor

Data Periode Lap Persediaan Barang Data Periode Lap Pajak Ekspor Data Periode Pengeluaran Kas

Data Periode Penjualan Data Periode Penerimaan Kas

Data Periode Pembelian Tanda Terima

Bukti Kas Masuk Tanda Terima Pelunasan Piutang

Ambil Saldo Piutang

Data Faktur Penjualan

Tanda Terima

Ambil Saldo Hutang Data LPB Data Faktur Tagihan

Data PO

Ambil Data Customer

Ambil Data Supplier

Simpan Data Piutang

Simpan Data Hutang Daftar Barang Yang Akan Dibeli

SPB

Rugi Laba Perubahan Modal Neraca Data Periode Perubahan Modal

Data Periode Rugi Laba Data Periode Neraca

Ambil Data

Simpan Penerimaan Kas Simpan Data Jurnal

Update Saldo Piutang Simpan Retur Jual

Simpan Data Jurnal Update Stock Barang Ambil Data Barang

Nota Retur Jual

Copy Transfer Bukti Pembayaran Data Retur Jual

Data Penjualan Data Retur Jual Data Retur Jual

Data Retur Jual Copy Transfer Bukti Pembayaran

Faktur Penjualan Data Customer

Simpan Jurnal Umum

Simpan Retur Beli

Simpan Kas Keluar Simpan Data Order

Simpan Data Jurnal

Update Saldo Hutang Simpan Data Pembelian

Update Stock Barang Ambil Data Barang LPB

Data Retur Beli Bukti Kas Keluar Tanda Terima

Terima Pembayaran

Faktur Data SPB Surat Jalan

Nota Retur Beli Surat Jalan

Faktur

Data Retur Beli

Pembayaran Hutang

2 Buku Pembantu Persediaan

3 Pembelian

4 Buku Pembantu Utang

5 Master Jurnal Pembelian

6 Order Pembelian

7 Master Pengeluaran Kas 8 Retur Beli

9 Master Jurnal Umum

2

Penjualan

+

10 Penjualan 11 Retur Jual

12 Buku Pembantu

Piutang

13 Master Jurnal Penjualan 14 Master

Penerimaan Kas

3

Pelaporan

+

15 Master Bayar Utang

16 Master Bayar Piutang

17 Supplier 18 Customer

(46)

Keterangan :

Pada gambar 3.9 atau DFD Level 0 terdapata tiga proses.Pada proses

pertama yaitu berfungsi untuk memproses semua transaksi yang berhubungan

dengan pembelian, proses kedua yaitu berfungsi untuk memproses semua

transaksi yang berhubungan dengan transaksi penjualan, proses ketiga berfungsi

untuk memproses pembuatan laporan keuangan.

B. DFD level 1 subproses Pembelian

Ambil Saldo Hutang Tanda Terima

Data LPB Data Faktur Tagihan

Data PO

Simpan Data Hutang

Ambil Data Supplier Daftar Barang Yang Akan Dibeli SPB

PO

LPB

Update Saldo Hutang

Update Stock Barang Data Retur Beli

Nota Retur Beli Data Retur Beli Simpan Jurnal Umum

Simpan Retur Beli

Update Saldo Hutang

Simpan Kas Keluar Tanda Terima

Terima Pembayaran

Bukti Kas Keluar Pembayaran Hutang LPB

Simpan Data Jurnal

Update Saldo Hutang Simpan Data Pembelian

Update Stock Barang Faktur Surat Jalan

Faktur Surat Jalan Ambil Data Barang

Simpan Data Order

Data SPB

2 Buku Pembantu Persediaan

3 Pembelian

4 Buku Pembantu Utang 5 Master Jurnal

Pembelian 6 Order Pembelian

7 Master Pengeluaran Kas

8 Retur Beli

9 Master Jurnal Umum

Proses Pembayaran Hutang

6

Proses Retur Beli 1

Permintaan Pembelian

15 Master Bayar Utang 17 Supplier

Gambar 3.10 Subproses Pembelian ( DFD Level 1)

Keterangan :

Pada Subproses pembelian transaksi pembelian dimulai dengan adanya

(47)

44

dokumen SPB oleh bagian gudang kemudian diserahakn ke bagian pembelian

untuk dibuatkan order pembelian berdasarkan dokumen SPB tersebut. Kemudian

order pembelian dikirimkan ke supplier. Jika barang telah dikirim beserta faktur

dan surat jalannya maka bagian pembelian akan menerima barang tersebut dahulu

untuk dicek kebenarannya. Jika sudah benar maka bagian pembelian akan

mencatat order pembelian yang telah dibuat tadi menjadi pembelian. Kemudian

bagian pembelian akan mencetak dokumen LPB untuk diserahkan ke bagian

gudang yang akan digunakan sebagai dasar untuk penyimpanan barang dan bagian

Akuntansi. Akuntansi akan memeriksan dokumen yang berhubungan untuk

mengetahui berapa uang yang harus dikeluarkan atas transaksi pembelian yang

terjadi. Untuk proses retur beli, dimulai dengan bagian pembelian membuat daftar

barang yang diretur kemudian diteruskan dengan membuat nota retur beli.

(48)

C. DFD level 1 subproses penjualan

Tanda Terima

Tanda Terima Bukti Kas Masuk

Pelunasan Piutang Ambil Saldo Piutang

Data Faktur Penjualan

Simpan Data Piutang Ambil Data Customer

Update Stock Barang Update Saldo Piutang

Copy Transfer Bukti Pembayaran

Data Retur Jual Copy Transfer Bukti Pembayaran

Data Retur Jual Data Retur Jual

Data Retur Jual

Nota Retur Jual Faktur Penjualan

Simpan Retur Jual

Simpan Data Jurnal

Update Saldo Piutang

Simpan Penerimaan Kas Simpan Penjualan Simpan Data Jurnal Update Saldo Piutang Update Stock Barang

Ambil Data Barang

Data Penjualan

2 Buku Pembantu Persediaan

9 Master Jurnal Umum 11 Retur Jual

12 Buku Pembantu Piutang 13 Master Jurnal Penjualan

14 Master Penerimaan Kas

10 Penjualan 1

Pembuatan Faktur Penjualan

2

Proses Pelunasan Piutang Nota Retur Jual

16 Master Bayar Piutang

18 Customer

Gambar 3.11 Subproses Penjualan ( DFD Level 1)

Keterangan :

Subproses penjualan dimulai dengan bagian penjualan membuat faktur

penjualan dimana sebelumnya customer memilih barang – barang yang dibelinya.

Setalah faktur penjualan selesai dibuat, faktur penjualan diserahkan ke bagian

akuntansi dan ke bagian gudang untuk pengeluaran barang. Setelah itu bagian

gudang akan mengirimkan barang tersebut beserta dokumen – dokumen

pendukungnya ke perusahaan ekspedisi untuk dikirimkan ke customer. Setelah

customer meneriman barang maka customer akan mentransfer pembayaran ke

bank perusahaan. Kemudian bagian akuntansi akan mengecek apakak transfer

(49)

46

bagian akuntansi akan mengeluaran bukti kas masuk. Untuk proses retur jual,

bagian penjualan akan menerima data retur jual dari customer, kemudian bagian

penjualan akan membuat nota retur jual setelah itu dikirimkan ke customer dan

diserahkan pada bagian akuntansi.

D. DFD level 1 subproses pelaporan.

Data Periode Lap Persediaan Barang Data Periode Penerimaan Kas Data Periode Pengeluaran Kas Data Periode Pembelian Data Periode Lap Pajak Ekspor

Data Periode Penjualan

Ambil Data Ambil Data Ambil Data

Ambil Data Ambil Data

Rugi Laba Neraca Perubahan Modal Data Periode Rugi Laba

Data Periode Neraca Data Periode Perubahan Modal

9 Master Jurnal Umum

5 Master Jurnal Pembelian

7 Master Pengeluaran Kas 14 Master Penerimaan Kas

13 Master Jurnal Penjualan

Akuntansi Pimpinan

1

Pelaporan Keuangan

Gambar 3.12 Subproses Pelaporan ( DFD Level 1)

Keterangan :

Subproses pelaporan ini dimulai dari bagian akuntansi yang akan

memilih periode laporan keuangan yang dipilih untuk diserahkan pada pimpinan.

3.3.5 Entity Relation Diagram (ERD).

Entity Relationship Diagram digunakan untuk menginterprestasikan,

(50)

sistem database. Entity Relationship Diagram menunjukkan relationship dari

beberapa data dalam entity yang saling terkait dalam sistem.

A. Conceptual Model

Mempunyai Mempunyai Buku Pembantu Persediaan

no_invoice

Buku Pembantu Utang tgl_jurnal

Buku Pembantu Piutang tgl_jurnal

Master Jurnal Pembelian jurnal_id

tgl_Jurnal keterangan

Master Jurnal Penjualan jurnal_id

tgl_jurnal Keterangan Master Bayar Utang no_pembayaran tgl_bayar keterangan total_bayar

Master Bayar Piutang no_pembayaran tgl_bayar keterangan total_bayar

Master Jurnal Umum jurnal_id

Master Penerimaan Kas tgl_jurnal

jurnal_id keterangan

Master Pengeluaran Kas jurnal_id

tgl_jurnal keterangan

(51)

48

B. Physical Model

no_invoice = no_invoice no_po = no_po

id_supplier = id_supplier id_negara = id_negara id_propinsi = id_propinsi id_kota = id_kota

no_invoice = no_invoice

no_invoice = no_invoice

id_negara = id_negara

id_valuta = id_valuta id_customer = id_customer

id_supplier = id_supplier

no_invoice = no_invoice

no_invoice = no_invoice

id_customer = id_customer id_supplier = id_supplier

id_valuta = id_valuta id_negara = id_negara

id_propinsi = id_propinsi

no_retur = no_retur id_barang = id_barang

no_retur = no_retur

id_barang = id_barang

jurnal_id = jurnal_id id_coa = id_coa

jurnal_id = jurnal_id id_coa = id_coa

no_po = no_po

id_barang = id_barang

jurnal_id = jurnal_id id_coa = id_coa

jurnal_id = jurnal_id id_coa = id_coa

jurnal_id = jurnal_id id_coa = id_coa

no_invoice = no_invoice id_barang = id_barang

no_invoice = no_invoice

id_barang = id_barang

no_invoice = no_invoice no_pembayaran = no_pembayaran no_invoice = no_invoice

no_pembayaran = no_pembayaran

id_negara = id_negara id_propinsi = id_propinsi id_kota = id_kota

id_supplier = id_supplier

id_coa = id_coa id_customer = id_customer

id_coa = id_coa id_barang = id_barang

id_unit = id_unit

id_coa = id_coa id_supplier = id_supplier

id_coa = id_coa_ekspor id_coa = id_coa

coa

total_price numeric(20,2) buku_pembantu_piutang tgl_jurnal datetime

Gambar 3.13 ER-D Physical Model

3.3.6 Struktur Database.

Struktur database digunakan untuk menyimpan data-data dalam

operasional yaitu berupa file-file.Masing-masing file tersebut saling

berhubungan sehingga dapat dipergunakan untuk menjalankan program dan

menyimpan data dalam suatau database.

1. Nama Tabel : Coa.

Fungsi : Untuk menyimpan data kode perkiraan.

(52)

Tabel 3.1 Coa

Field Name Data Type Constraint Keterangan

Id_coa Varchar(14) PK ID Perkiraan

Nama_coa Varchar(50) Nama Perkiraan

Type Varchar(30) Tipe Perkiraan

Level_coa Int Level Perkiraan

Klasifikasi Varchar(50) Klasifikasi Perkiraan

Kategory Varchar(50) Kategory Perkiraan

Saldo_awal Numeric(20,2) Saldo Awal Perkiraan

2. Nama Tabel : Negara

Fungsi : Untuk menyimpan data negara.

Primary Key : Id_negara.

Tabel 3.2 Negara

Field Name Data Type Constraint Keterangan

Id_negara Varchar(5) PK Id Negara

Nm_negara Varchar(30) Nama Negara

3. Nama Tabel : Propinsi.

Fungsi : Untuk menyimpan data propinsi.

Primary Key : Id_negara., Id_propinsi

Foreign Key : Id_negara.

Tabel 3.3 Propinsi

Field Name Data Type Constraint Keterangan

Id_negara Varchar(5) PK,FK Id Negara

Id_propinsi Varchar(5) PK Id Propinsi

(53)

50

4. Nama Tabel : Kota.

Fungsi : Untuk menyimpan data kota.

Primary Key : Id_negara., Id_propinsi, Id_kota

Foreign Key : Id_negara, Id_propinsi.

Tabel 3.4 Kota

Field Name Data Type Constraint Keterangan

Id_negara Varchar(5) PK,FK Id Negara

Id_propinsi Varchar(5) PK,FK Id Propinsi

Id_kota Varchar(5) PK Id Kota

Nm_kota Varchar(30) Nama Propinsi

5. Nama Tabel : Perusahaan.

Fungsi : Untuk menyimpan data perusahaan.

Primary Key : Id_perusahaan

Tabel 3.5 Perusahaan

Field Name Data Type Constraint Keterangan

Nama Varchar(20) PK Nama Perusahaan

Alamat Varchar(100) Alamat Perusahaan

Telpon Varchar(15) Telepon Perusahaan

Fax Varchar(15) Fax Perusahaan

Kode_pos Varchar(15) Kode Pos Perusahaan

Id_kota Varchar(5) FK Id Kota

Id_propinsi Varchar(5) FK Id Propinsi

Id_negara Varchar(5) FK Id Negara

Email Varchar(30) Email perusahaan

(54)

6. Nama Tabel : Supplier.

Fungsi : Untuk menyimpan data supplier.

Primary Key : Id_supplier

Foreign Key : Id_negara, Id_kota, Id_propinsi

Tabel 3.6 Supplier

Field Name Data Type Constraint Keterangan

Id_supplier Varchar(5) PK Id Supplier

Nm_supplier Varchar(30) Nama Supplier

Kontak Varchar(100) Kontak Supplier

Alamat Varchar(100) Alamat Supplier

Id_negara Varchar(5) FK Id Negara

Id_propinsi Varchar(5) FK Id Propinsi

Id_kota Varchar(5) FK Id Kota

Telpon Varchar(15) Telepon

Fax Varchar(15) Fax

Kode_pos Varchar(15) Kode Pos

Saldo_awal Numeric(20,2) Saldo Awal Hutang

7. Nama Tabel : Buku Pembantu Utang.

Fungsi : Untuk menyimpan data hutang supplier.

Foreign Key : Id_supplier, Id_coa

Tabel 3.7 Buku Pembantu Utang

Field Name Data Type Constraint Keterangan

Tgl_jurnal Datetime Tanggal Jurnal

No_invoice Varchar(30) Nomor Invoice

Id_Supplier Varchar(5) FK Id Supplier

Id_coa Varchar(14) FK Id Coa

Saldo_debet Numeric(20,2) Saldo Debet

(55)

52

8. Nama Tabel : Order Pembelian.

Fungsi : Untuk menyimpan data order pembelian.

Primary Key : No_po

Foreign Key : Id_supplier

Tabel 3.8 Order Pembelian

Field Name Data Type Constraint Keterangan

Tgl_trans Datetime Tanggal Transaksi

No_po Varchar(30) PK Nomor Order Beli

Id_supplier Varchar(5) FK Id Supplier

Grand_total Numeric(20,2) Grand Total Order Beli

Syarat_pembayaran Varchar(30) Syarat Pembayaran

Status Varchar(10) Status Order Beli

9. Nama Tabel : Detil Order Pembelian.

Fungsi : Untuk menyimpan data detil order pembelian.

Primary Key : No_po, id_barang.

Foreign Key : Id_barang, no_po

Tabel 3.9 Detil Order Pembelian

Field Name Data Type Constraint Keterangan

No_po Varchar(30) PK,FK Nomor Order Beli

Id_barang Varchar(6) FK Id Barang

Unit_price Numeric(20,2) Harga Satuan

Quantity Int Quantity

Total_price Numeric(20,2) Total Harga Order Beli

10. Nama Tabel : Pembelian.

Fungsi : Untuk menyimpan data pembelian.

Primary Key : No_invoice.

(56)

Tabel 3.10 Pembelian

Field Name Data Type Constraint Keterangan

Tgl_trans Datetime Tanggal Transaksi

No_Invoice Varchar(30) PK Nomor LPB

Id_Supplier Varchar(5) FK Id Supplier

Grand_total Numeric(20,2) Grand Total Pembelian

Status Varchar(30) Lunas atau Belum Lunas

No_po Varchar(30) FK Nomor Order Beli

No_faktur Varchar(30) Nomor Faktur Pembelian

No_sp Varchar(30) Nomor Surat Jalan

Oa Numeric(20,2) Ongkos Angkut

Total_pembelian Numeric(20,2) Total Pembelian

11. Nama Tabel : Detil Beli

Fungsi : Untuk menyimpan data detil pembelian.

Primary Key : No_invoice.Id_barang

Foreign Key : No_invoice.Id_barang

Tabel 3.11 Detil Beli

Field Name Data Type Constraint Keterangan

No_Invoice Varchar(30) PK,FK Nomor LPB

Id_barang Varchar(6) PK,FK Id Barang

Unit_price Numeric(20,2) Harga Satuan

Quantity Int Quantity Diterima

Total_Price Numeric(20,2) Total Harga

Diskon Numeric(20,2) Diskon

12. Nama Tabel : Retur Beli

Fungsi : Untuk menyimpan data Retur pembelian.

Primary Key : No_Retur

(57)

54

Tabel 3.12 Retur Beli

Field Name Data Type Constraint Keterangan

Tgl_retur Datetime Tanggal Retur

No_retur Varchar(30) PK Nomor Retur Beli

No_Invoice Varchar(30) FK Nomor LPB

Keterangan Varchar(100) Keterangan

13. Nama Tabel : Detil Retur Beli

Fungsi : Untuk menyimpan data Detil Retur pembelian.

Primary Key : No_Retur, Id_barang

Foreign Key : No_Retur, Id_barang

Tabel 3.13 Detil Retur Beli

Field Name Data Type Constraint Keterangan

No_Retur Varchar(100) PK.FK Nomor Retur Beli

Id_barang Varchar(6) PK,FK Id Barang

Quantity Int Quantity Retur Beli

14. Nama Tabel : Master Bayar Hutang

Fungsi : Untuk menyimpan data pelunasan hutang..

Primary Key : No_pembayaran

Foreign Key : Id_supplier

Tabel 3.14 Master Bayar Hutang

Field Name Data Type Constraint Keterangan

Tgl_bayar Datetime Tanggal Pelunasan Hutang

No_Pembayaran Varchar(15) PK Nomor Pembayaran Hutang

Id_supplier Varchar(5) FK Id Supplier

Keterangan Varchar(100) Keterangan

(58)

15. Nama Tabel : Detil Bayar Hutang

Fungsi : Untuk menyimpan data detil pelunasan hutang..

Primary Key : No_pembayaran, No_invoice

Foreign Key : No_invoice, No_pembayaran

Tabel 3.15 Detil Bayar Hutang

Field Name Data Type Constraint Keterangan

No_Pembayaran Varchar(15) PK,FK Nomor Pembayaran Hutang

No_Invoice Varchar(30) PK,FK Nomor Invoice

Jml_bayar Numeric(20,2) Jumlah Pelunasan Hutang

Diskon Numeric(20,2) Diskon

16. Nama Tabel : Unit Produk

Fungsi : Untuk menyimpan data unit produk..

Primary Key : id_unit

Tabel 3.16 Unit Produk

Field Name Data Type Constraint Keterangan

Id_Unit Int PK Id Unit Produk

Nm_Unit Varchar(100) Nama Unit Produk

Pembagi Numeric(5) Faktor Pembagi PE

17. Nama Tabel : Barang

Fungsi : Untuk menyimpan data barang..

Primary Key : Id_barang

Foreign Key : Id_unit, Id_coa, Id_coa_ekspor

Tabel 3.17 Barang

Field Name Data Type Constraint Keterangan

Gambar

Gambar 3.1 Model Perancangan Sistem
Gambar 3.2 Sistem Flow Pembelian
Gambar 3.3 Sistem Flow Retur Pembelian
Gambar 3.4 Sistem Flow Penjualan
+7

Referensi

Dokumen terkait

If the car rental company does allow you to rent without a credit card, you may have to pay a large cash deposit to cover any potential damage to the vehicle you are renting.. If

a' Apakah ada anggota rumah tangga (termasuk kepala rumah tangga) aktif dalam kegiatan kehutanan. Ada - I Tidakada .2 4Langsung keBloklX b.Iika"ada" (Rincian

Sehubungan dengan Pelelangan e-Lelang Pemilihan Langsung Paket Pekerjaan Konstruksi pada Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Aceh Tenggara Sumber Dana APBK Tahun

Bangkrut dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana perusahaan berada dalam keadaan insolvensi, perusahaan tidak mampu melunasi kewajibannya dengan sumber daya

Chart 4.11 Data Percentage of Question Number 16 .. Error! Bookmark not defined... xiii Desi Ristiani, 2016. IMPROVING STUDENTS’ ABILITY IN WRITING RECOUNT TEXT THROUGH

melakukan identifikasi waste tertinggi yang terdapat pada workshop produksi Module Condensor , merancang pemodelan simulasi sistem untuk mengetahui perbandingan

pembelajaran, peserta didik terbiasa berpikir kreatif dalam memecahkan masalah. Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita

Pada sistem berjalan saat ini sering ditemukan beberapa kendala atau masalah, mulai dari stok barang habis, pengiriman barang tidak termonitor, marketing sulit dalam followup