• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSI : Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Koperasi Karyawan Temprina Sejahtera Mandiri.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PSI : Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Koperasi Karyawan Temprina Sejahtera Mandiri."

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

TEMPRINA SEJAHTERA MANDIRI

PROYEK SISTEM INFORMASI

Nama : FITRI AMALIA WARDHANI NIM : 08.39010.0017

Program : DIII (Diploma Tiga) Jurusan : Manajemen Informatika

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II HASIL SURVEY ... 7

2.1 Gambaran Umum Koperasi TSM... 7

2.2 Visi dan Misi ... 8

2.3 Struktur Organisasi ... 8

2.4 Deskripsi Tugas ... 9

2.5 Analisis Sistem yang sedang berjalan ... 12

BAB III LANDASAN TEORI ... 17

3.1 Sistem Informasi Koperasi ... 17

3.1.1 Pengertian Koperasi ... 17

(3)

3.1.3 Fungsi dan Peran Koperasi... ... 18

3.1.4 Prinsip Koperasi... ... 18

3.1.5 Jenis-Jenis Koperasi... ... 19

3.2 Sistem Informasi Simpan Pinjam ... 20

3.2.1 Simpan... ... 20

3.2.2 Pinjam... ... 21

3.3 Sistem Informasi Penjualan Kredit ... 22

3.4 Sistem Informasi ... 22

3.5 Analisa dan Perancangan ... 22

3.6 Interaksi Manusia dan Komputer ... 24

3.7 Stored Procedure ... 25

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM ... 26

4.1 Analisis Sistem ... 26

4.2 Desain Sistem ... 28

4.2.1 Dokumen Flow Komputerisasi ... 28

4.2.2 Data Flow Diagram... ... 33

4.2.3 Entity Relationship Diagram... ... 40

4.2.4 Struktur File... ... 42

4.2.5 Desain Input/Output... ... 47

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN... 59

5.1 Sistem yang Digunakan ... 59

5.2 Cara Setup Program ... 60

(4)

6.1 Kesimpulan ... 92

6.2 Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 93

LAMPIRAN ... 94

(5)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Koperasi Karyawan Temprina Sejahtera Mandiri adalah sebuah koperasi

konsumen yang beranggotakan seluruh pegawai tetap PT Temprina Media Grafika

dan anak perusahaan dari perseroan terbatas PT TMG. Koperasi adalah suatu

badan usaha dalam melaksanakan kegiatannya yang mengorganisir pemanfaatan

dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar

prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah usaha ekonomi. Dan salah satunya administrasi

koperasi memiliki alur proses yang cukup rumit, karena dalam koperasi terdapat

banyak sekali transaksi yang dilakukan oleh anggota.

Administrasi koperasi memiliki angka pelayanan yang lebih teliti

dibandingkan dari transaksi lainnya. Koperasi juga membutuhkan waktu yang

cukup untuk membuat laporan atau melakukan pendataan terhadap transaksi

simpan pinjam, penjualan kredit dan angsuran setiap saatnya. Banyaknya anggota

yang melakukan transaksi simpan pinjam membuat adanya kemungkinan

terjadinya kehilangan data-data transaksi tiap anggota atau catatan akan laporan

keuangan dari koperasi.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka dibutuhkannya pembuatan

sistem informasi yang terintegrasi antara bagian simpan pinjam, penjualan kredit

dan angsuran. Dengan adanya sistem simpan pinjam, penjualan kredit dan

angsuran yang terintegrasi diharapkan dapat membuat kinerja karyawan koperasi

(6)

menjadi lebih mudah, serta dapat menghasilkan laporan-laporan dari kegiatan

yang ada lebih valid.

Solusi demi mendorong Koperasi Karyawan Temprina Sejahtera Mandiri

untuk berbenah diri dalam rangka perbaikan kualitas pelayanan yang lebih baik,

baik dalam peningkatan kualitas SDM. Berdasarkan uraian diatas maka dengan

dibuatnya sistem tersebut diharapkan dapat membantu manajemen koperasi dalam

mengambil keputusan dalam pengembangan Koperasi Karyawan Temprina

Sejahtera Mandiri.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan

yaitu Bagaimana Merancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Koperasi

Karyawan Temprina Sejahtera Mandiri yang terintegrasi antara bagian simpan

pinjam, penjualan kredit dan angsuran pada koperasi karyawan.

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan masalah pada sistem informasi ini adalah sebagai berikut:

1. Proses Simpan Pinjam

Proses simpan pinjam meliputi proses pencatatan transaksi simpanan dan

pinjaman yang dikelola oleh bagian administrasi terhadap anggota. Pinjaman

dibagi menjadi 2 jenis yaitu simpan pinjam, dan pinjaman niaga (kebutuhan

rumah tangga).

2. Proses Penjualan Kredit

Proses penjualan kredit ini meliputi pencatatan transaksi penjualan dalam

(7)

meliputi barang elektronik, sandang, dan lain-lain. Dan pelayanan yang ada di

penjualan kredit ini hanya mengelola anggota yang ingin mengajukan

permohonan kredit barang yang ada di stok koperasi. Jika barang yang

diajukan tidak ada di stok koperasi maka bagian administrasi hanya membuat

no purchase order saja. Dan selanjutnya tidak membahas tentang pembelian

dan penyetok barang.

3. Proses Angsuran

Proses angsuran meliputi proses pencatatan transaksi pembayaran

angsuran, maka disini anggota telah melakukan piutang dengan mengangsur

biaya dari pinjaman tersebut selama jangka waktu ditentukan. Dan dimana

tindakan dari bagian akunting terhadap anggota tersebut nantinya akan

mempengaruhi jumlah simpanan dan angsuran pinjaman yang harus dibayar

oleh anggota setiap periode angsuran jatuh tempo. Pelaporan pembayaran

piutang untuk proses ini hanya sebatas pelaporan data piutang.

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah Merancang Bangun Sistem Informasi

Administrasi Koperasi Karyawan Temprina Sejahtera Mandiri yang terintegrasi

antara bagian transaksi simpan pinjam, penjualan kredit, dan angsuran yang

diharapkan dapat membantu manajemen koperasi dalam mengambil keputusan

dalam pengembangan koperasi.

1.5 Manfaat

Manfaat yang diharapkan pada sistem informasi ini adalah sebagai

(8)

1. Bagian Administrasi

Bagian pengelolaan data anggota merupakan pegawai yang bertugas

melayani anggota saat pendaftaran untuk menjadi anggota baru, dan bertugas

untuk membuat laporan transaksi data setiap anggota terhadap simpanan dan

pinjamannya.

a. Dapat mengetahui data-data pendaftaran anggota dengan cepat dan mudah.

b. Dapat mengetahui laporan dari pendapatan pendaftaran anggota secara cepat

dan akurat.

2. Bagian HRD

Bagian HRD merupakan pegawai yang bertugas merekomendasikan

anggota saat pendaftaran untuk menjadi anggota baru, dan bertugas untuk

memberikan informasi akan data-data karyawan yang menjadi anggota yang telah

memiliki angsuran pinjaman di koperasi.

a. Dapat mengetahui data-data anggota yang mempunyai pinjaman di koperasi

dengan cepat dan mudah.

3. Bagian Payroll

Bagian Payroll merupakan sebuah lembaga perusahaan yang berwenang

dalam memberikan dan memotong gaji karyawan sesuai informasi data-data

pinjaman yang ada dikoperasi.

a. Dapat mengetahui laporan dari data-data karyawan yang masih mempunyai

angsuran pinjaman koperasi dengan cepat dan mudah.

4. Bagian Akunting

Bagian Akunting adalah bagian yang mengelola semua data-data

(9)

anggota dan setiap pinjaman yang telah dilakukan oleh anggota setiap periode

nya. Dan bertugas untuk membuat laporan-laporan yang berhubungan dengan

data-data transaksi yang nantinya diberikan kepada pihak pengurus koperasi.

a. Dapat mengetahui laporan yang berisi data-data transaksi simpanan dan

pinjaman setiap anggota secara cepat dan akurat setiap periode nya.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan proyek akhir adalah sebagai berikut :

Bab pertama pendahuluan membahas tentang latar belakang masalah,

sedangkan inti dari permasalahan akan digambarkan dalam perumusan masalah,

pembatasan masalah menjelaskan batasan-batasan dari sistem yang akan dibuat

supaya tidak keluar dari ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan, tujuan

penelitian berupa harapan dari hasil yang akan dicapai dari rancang bangun sistem

tersebut. Bab ini juga membahas tentang manfaat dari sistem informasi STI

berbasis desktop yang terkomputerisasi yang diterapkan pada Koperasi Karyawan

Temprina Sejahtera Mandiri.

Bab kedua hasil survey membahas tentang gambaran umum Koperasi

Karyawan Temprina Sejahtera Mandiri Wilayah Surabaya yang menguraikan

tentang keadaan, lokasi, kondisi, situasi dan hal lain yang berkaitan dengan

instansi/lembaga tersebut seperti sejarah berdirinya dan struktur organisasi

Koperasi Karyawan Temprina Sejahtera Mandiri Wilayah Surabaya. Dalam bab

ini terdapat deskripsi tugas pada setiap struktur organisasi yang ada serta dibahas

juga hasil analisis sistem lama (document flow transaksi simpanan, document flow

jenis pinjaman, document flow penjualan kredit dan document flow angsuran

(10)

Bab ketiga landasan teori membahas tentang berbagai macam teori yang

mendukung dalam pembuatan laporan, yaitu berisi tentang konsep dan prinsip

dasar yang diperlukan untuk memecahkan masalah sistem informasi simpan

pinjam.

Bab keempat analisis dan desain sistem membahas tentang prosedur dan

langkah-langkah sistematis yang ditempuh dalam menyelesaikan proyek ini yang

berisi Dokumen Flow Komputerisasi, Data Flow Diagram (DFD) diantaranya

terdapat Context Diagram (CD) dan Diagram Berjenjang (HIPO), Entity

Relationship Diagram (ERD), Struktur File, dan Desain Input/Output.

Bab kelima implementasi dan pembahasan yang membahas tentang

sistem yang digunakan untuk mendukung jalannya aplikasi ini yang meliputi

hardware maupun software. Selain itu, bab ini juga menjelaskan tentang cara

penggunaan dari aplikasi yaitu cara setup program maupun capture proses

jalannya program yang terjadi.

Bab keenam penutup membahas tentang kesimpulan atau ringkasan dari

bab-bab sebelumnya dan memuat saran-saran yang bisa diterapkan untuk

(11)

BAB II

HASIL SURVEY

2.1 Gambaran Umum Koperasi Karyawan Temprina Sejahtera Mandiri

Koperasi Karyawan ( Kopkar ) adalah suatu sarana untuk pemersatu

sekaligus meningkatkan kesejahteraan karyawan. Koperasi Karyawan Temprina

Sejahtera Mandiri didirikan pada bulan November 1984 dan berlokasi di Jalan

Karah Agung 1 Surabaya. Sebagai suatu badan usaha yang bersifat mandiri dan

tunggal, PT. Temprina Media Grafika dituntut untuk selalu mampu beradaptasi

dengan perubahan lingkungan bisnis yang bagaimana pun bentuknya. Hal ini juga

diterapkan Koperasi karyawan PT. Temprina Media Grafika yaitu mewujudkan

suatu kerjasama yang baik antar karyawan PT. Temprina Media Grafika sebagai

anggota koperasi pada khususnya dan juga bagi masyarakat sekitar pada

umumnya.

Bentuk dari kerjasama itu adalah memenuhi kebutuhan para anggota

koperasi dan juga meningkatkan kesejahteraan para anggota koperasi. Oleh sebab

itu pimpinan dan pengurus pada saat itu mengambil langkah dan sikap untuk

mengajukan Perubahan Anggaran Dasar Koperasinya sebagai badan hukum.

Maka sejak tanggal 11 Agustus 2007 Koperasi Karyawan PT. Temprina Media

Grafika telah menerima pengesahan badan hukum dengan Surat Keputusan No

12113/ BH/ VI/ 1993. Dengan dikukuhkannya koperasi karyawan PT. Temprina

Media Grafika sebagai badan hukum, maka kegiatan operasionalnya semakin

profesional, baik dalam pelayanan terhadap anggota maupun dalam bidang

usahanya.

(12)

Koperasi mempunyai modal yang diperoleh dari uang simpanan pokok,

simpanan wajib, simpanan sukarela, uang pinjaman dan penerimaan lain. Modal

pada saat perubahan Anggaran Dasar Koperasi sebesar Rp. 1.179.277.433,10 (satu

milyar seratus tujuh puluh sembilan juta dua ratus tujuh puluh tujuh ribu empat

ratus tiga puluh tiga rupiah koma sepuluh sen) yang berasal dari simpanan pokok,

simpanan wajib dari para pendiri dan hibah. Uraian bawah ini menjelaskan

tentang gambaran Koperasi karyawan PT. Temprina Media Grafika secara lebih

detil.

2.2 Visi dan Misi A. Visi

Koperasi Karyawan PT. Temprina Sejahtera Mandiri Surabaya

melaksanakan Visi yaitu : Menjadi organisasi yang terus menerus

mengembangkan diri dan memberikan kemanfaatan kepada anggotanya serta

berperan aktif dalam gerakan Koperasi dengan berpegang teguh pada

nilai-nilai dan prinsip koperasi.

B. Misi

Koperasi Karyawan PT. Temprina Sejahtera Mandiri Surabaya

melaksanakan Misi yaitu : Mewujudkan SDM anggota yang memahami dan

menjalankan fungsi dan perannya sebagai pemilik, pelanggan, dan partisipan

aktif di Koperasi ”KopKar TSM”. Meringankan beban ekonomi dan

(13)

2.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi tersebut terdiri dari level manajemen hingga

pelaksana koperasi. Struktur organisasi Koperasi karyawan TSM dapat

digambarkan pada Gambar 2.1.

Rapat Anggota

Anggota

Pengawas Pengurus Penasehat

Ketua

Wakil ketua

Sekretaris Bendahara

Unit pengelola simpan pinjam

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Koperasi Karyawan TSM

2.4 Deskripsi Tugas

Dalam setiap instansi, sangat diperlukan kesinambungan dalam

melakukan suatu pekerjaan. Pembagian pekerjaan mutlak diterapkan dalam setiap

bagian yang ada di suatu instansi agar tidak terjadi kerancuan dalam

pelaksanaannya. Berikut ini adalah deskripsi tugas dari tiap-tiap bagian:

a. Rapat Anggota

(1) Merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.

(2) Membuat rencana Anggaran Dasar.

(3) Memilih anggota, pengurus, dan anggota pengawas jika masa

jabatannya telah habis.

(4) Mengesahkan rencana kerja dan rencana anggaran belanja dan

anggaran pendapatan koperasi.

(14)

(6) Mengesahkan neraca dan perhitungan keuangan tahunan.

b. Penasehat

(1) Menolak hal-hal yang merugikan koperasi dari pihak luar.

(2) Memberikan saran atau anjuran pada pengurus untuk kemajuan

koperasi.

(3) Memberi prioritas usaha pada koperasi apabila memenuhi syarat

yang ditetapkan.

c. Pengawas

(1) Melaksanakan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi

termasuk organisasi, usaha dan pelaksanaan kebijaksanaan

pengurus.

(2) Memberi laporan tertulis tentang pemeriksanaan.

(3) Sebagai perangkat organisasi, tim manajemen dan sebagai

pelindung koperasi.

d. Ketua

(1) Bertindak sebagai pimpinan koperasi, atas nama koperasi serta

mewakili koperasi di dalam maupun di luar persidangan.

(2) Menyiapkan kebijaksanaan pimpinan/penasehat dalam

pengembangan koperasi.

(3) Menetapkan kebijaksanaan dalam keputusan pada forum rapat

pengurus.

(4) Mengkoordinator perumusan dan perencanaan program kerja.

(5) Menandatangani surat-surat keluar dan surat-surat berharga

(15)

e. Sekretaris

(1) Memelihara buku-buku administrasi organisasi.

(2) Bertanggungjawab dalam bidang administrasi/tata usaha koperasi.

(3) Menyelenggarakan notulen rapat.

(4) Menyusun laporan organisasi.

(5) Mengatur dan mengurus soal pengelolaan koperasi.

f. Bendahara/Keuangan

(1) Mengurus persoalan keuangan koperasi.

(2) Membimbing dan mengawasi pemegang kas koperasi.

(3) Mengawasi dan menganalisa RAPB koperasi dengan cermat agar

tidak melampaui.

(4) Menandatangani surat-surat berharga bersama ketua.

(5) Menyimpan dan mengamankan uang, bukti-bukti surat berharga

dan dokumen keuangan koperasi.

(6) Menyusun dan menyiapkan neraca dan perhitungan hasil usaha

koperasi.

g. Unit Simpan Pinjam

(1) Mengatur, mengkoordinir dan manangani semua aktivitas yang

berhubungan dengan simpan pinjam.

(2) Mengamati posisi setiap pembiayaan, mamantau dan memberikan

pembinaan serta mengusahakan agar pelunasan dapat sesuai

dengan perjanjian.

(3) Mengikuti perkembangan proses pembiayaan.

(16)

kasus pembiayaan.

2.5 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil studi lapangan yang dilakukan pada Koperasi

Karyawan TSM Surabaya, dapat dibuat suatu analisis sistem. Analisis sistem yang

ada yaitu sebagai berikut:

A. Dokumen Flow Simpanan

Dalam proses simpanan ini dijelaskan bahwa dalam pembayaran

simpanan yang telah sudah menjadi kewajiban bagi anggota merupakan suatu

tagihan atas koperasi. Dimana dalam proses pembayarannya dilakukan dengan

pemotongan gaji per bulannnya sesuai dengan hasil tanggungan simpanan

anggota. Document flow untuk proses pencapaian dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Doc.Flow Pembayaran Simpanan Wajib

Pegawai Bagian Akunting

Bagian Payroll Bagian Administrasi

Mulai

Surat tagihan sebesar s.wajib

Surat tagihan sebesar s.wajib

Bukti pembayaran s.wajib Bukti pembayaran

s.wajib Bukti pembayaran

s.wajib Bukti pembayaran

s.wajib

Bukti pembayaran s.wajib

Pencatatan transaksi

Buat bukti pemotongan

gaji

Bukti pemotongan gaji pegawai

Bukti pemotongan gaji pegawai

(17)

B. Dokumen Flow Pinjaman

Dalam proses pinjaman ini dijelaskan bahwa dalam pengajuan pinjaman

adalah dimana status anggota sudah bersih dari tanggungan pembayaran angsuran

perjanjian pinjaman sebelumnya. Sehinggga setelah anggota bebas dari segala

tanggungan angsuran pinjaman sebelumnya maka anggota boleh melakukan

pengajuan pinjaman berikutnya. Sesuai dengan dana kas yang terstruktur dari

koperasi. Document flow untuk proses pencapaian dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Doc.Flow Peminjaman uang

Bagian Akunting

Form pinjam sudah diisi

Form pinjam sudah diisi

Cek

Form yang sudah disahkan

Form yang sudah disahkan

Y

Buat surat kontrak

pinjam

Surat kontrak pinjam Surat kontrak

pinjam

Tanda tangan anggota

Surat kontrak pinjam

Surat kontrak pinjam

Merealisasi pinjaman

Tanda terima dana pinjaman

Tanda terima dana pinjaman

(18)

C. Penjualan Kredit

Dalam proses penjualan kredit ini dijelaskan bahwa transaksi melayani

anggota untuk pinjaman dalam bentuk barang yang sifatnya pinjaman jangka

panjang. Dalam proses penjualan kredit disini, anggota melakukan pengajuan

permohonan pinjaman barang. Dan sebelum permohonan kredit disetujui untuk

diberikan, maka terlebih dahulu bagian administrasi melakukan pengecekan

terhadap pinjaman yang sebelumnya apakah pembayaran angsuran telah jatuh

selama 12 bulan. Jika anggota masih mempunyai tanggungan pembayaran

angsuran belum memenuhi tempo selama 12bulan, maka anggota belum bisa

melakukan pengajuan permohonan jangka panjang. Dan apabila anggota telah

mempunyai status bebas tanggungan pembayaran angsuran, maka anggota boleh

mengajukan permohonan kredit barang jangka panjang. Document flow untuk

(19)

Document Flow Penjualan Kredit

Bagian Akunting Bagian Administrasi

Pegawai

Mulai

Surat permohonan kredit

Pendataan permohonan

kredit Surat permohonan

kredit

Konfirmasi persetujuan permohonan Surat Pengajuan

kredit

Surat Pengajuan kredit

Data surat pengajuan kredit

tervalidasi Data surat

pengajuan kredit tervalidasi

Pendataan data barang yang dikredit

Data purchase order Bukti data barang

tersedia

Selesai Bukti data barang

tersedia

Gambar 2.4 Document Flow Penjualan Kredit

D. Dokumen Flow Pengembalian Pinjaman (Angsuran)

Dalam proses pengembalian pinjaman atau juga disebut angsuran ini

dijelaskan bahwa dalam pengembalian pinjaman adalah dimana status anggota

yang masih mempunyai tanggungan pembayaran angsuran perjanjian pinjaman

sebelumnya. Sehinggga sebelum anggota bebas dari segala tanggungan angsuran

pinjaman sebelumnya maka anggota tidak boleh melakukan pengajuan pinjaman

berikutnya terkecuali masa tempo pelunasan pembayaran angsuran sudah

(20)

dengan pemotongan dari 1/3 gaji anggota. Document flow untuk proses

pencapaian dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Doc.Flow Pengembalian angsuran pinjaman

Kepala total angsuran

pinjaman Hitung besar

angsuran Buat bukti angsuran pinjaman Bukti angsuran

pinjaman

Bukti angsuran pinjaman

Pengesahan

Bukti angsuran pinjaman yg

disahkan

Bukti angsuran pinjaman yg

disahkan

Bukti angsuran pinjaman yg

disahkan Bukti angsuran

pinjaman yg disahkan

Pencatatan transaksi

Buat bukti pemotongan

gaji

Bukti potongan gaji Bukti potongan

gaji

(21)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Sistem Informasi Koperasi

3.1.1. Pengertian Koperasi

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang

perkoperasian menyatakan bahwa koperasi adalah “badan usaha yang

beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan

kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dan sekaligus sebagai gerakan ekonomi

rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”. Pengertian sebagai badan usaha

menunjukkan, bahwa koperasi sebagai bentuk kerjasama dibidang ekonomi

mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan. Sedangkan yang dimaksud

dengan berdasarkan prinsip koperasi merupakan esensi dasar kerja koperasi

sebagai badan usaha yang lebih mengutamakan kepentingan anggota yang

merupakan pemilik sekaligus sebagai pelanggan atau pengguna jasa koperasi.

Koperasi sebagai bentuk organisasi memiliki seperangkat nilai yang

diantaranya dirumuskan ke dalam sejumlah prinsip-prinsip koperasi sehingga

koperasi menampilkan karakteristik khusus. Nilai-nilai yang diterapkan di dalam

kehidupan berkoperasi itu membentuk perilaku atau pola kerja internal koperasi

yang disebut sebagai mekanisme kerja organisasi koperasi, dimana anggota dan

komponen-komponen organisasi koperasi saling berinteraksi di dalam satu sistem

yang disebut manajemen koperasi.

(22)

3.1.2 Tujuan Koperasi

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 3 tujuan koperasi

Indonesia adalah “koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umunya serta ikut membangun tatanan

perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil,

dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”.

3.1.3 Fungsi dan Peran Koperasi

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 4 fungsi dan

peran koperasi adalah:

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai sokogurunya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional

yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan

demokrasi ekonomi.

3.1.4 Prinsip Koperasi

Dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 prinsip koperasi

adalah sebagai berikut:

Ayat (1) Koperasi melaksanakan prinsip Koperasi sebagai berikut: (a)

(23)

demokratis; (c) pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding

dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota; (d) pemberian balas jasa

yang terbatas terhadap modal; (e) kemandirian.

Ayat (2) Dalam mengembangkan Koperasi, maka Koperasi melaksanakan pula

prinsip Koperasi sebagai berikut: (a) pendidikan perkoperasian; (b) kerjasama

antar koperasi.

3.1.5 Jenis-jenis Koperasi

Ada beberapa jenis koperasi yang ada di Indonesia. Menurut Heldiana

(2008:23), koperasi yang ada di Indonesia dapat digolongkan menjadi 5 jenis,

yaitu:

a. Koperasi Konsumsi

Koperasi yang mengusahakan kebutuhan sehari-hari yang bertujuan agar

anggotanya dapat membeli barang-barang konsumsi dengan kualitas baik

dan harga yang layak.

b. Koperasi Kredit (Simpan Pinjam)

Koperasi yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada

anggotanya untuk memperoleh pinjaman dengan mudah dan bunga ringan.

Modal koperasi yang utama adalah dari simpanan anggota itu sendiri. Dari

uang simpanan yang dikumpulkan bersama-sama itu diberikan pinjaman

kepada anggota yang perlu dibantu.

c. Koperasi Produksi

Koperasi yang bergerak dalam bidang kegiatan ekonomi pembuatan dan

(24)

organisasi maupun orang-orang anggota koperasi. Contohnya adalah

koperasi peternak sapi perah, koperasi kerajinan dan lain-lain.

d. Koperasi Jasa

Koperasi yang berusaha dibidang penyediaan jasa tertentu bagi para

anggota maupun masyarakat umum. Contohnya adalah koperasi angkutan,

koperasi jasa audit, dan lain-lain.

e. Koperasi Serba Usaha

Dalam rangka meningkatkan produksi dan kehidupan rakyat di daerah

pedesaan, pemerintahan membentuk Koperasi Unit Desa (KUD). Satu unit

desa terdiri dari beberapa desa dalam satu kecamatan yang merupakan satu

kesatuan potensi ekonomi.

3.2 Sistem Informasi Simpan Pinjam

Menurut Rudini (2005:18), simpan pinjam adalah kegiatan menghimpun

dan menyalurkan dana melalui usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota

koperasi maupun kepada koperasi dan anggota lainnya. Kegiatan usaha simpan

pinjam biasanya dilakukan oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) atau Unit Simpan

Pinjam (USP) pada sebuah koperasi.

3.2.1 Simpan

Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk membayar beberapa iuran

simpanan. Menurut Rudini (2005:20) iuran tersebut adalah sebagai berikut:

a. Simpanan Pokok

Iuran ini dibayar sewaktu pertama kali mendaftarkan diri menjadi anggota

(25)

b. Simpanan Wajib

Iuran ini dibayar setiap bulan selama menjadi anggota koperasi, dimana

besarnya iuran ditentukan oleh pihak koperasi berdasarkan jabatan.

c. Simpanan Sukarela

Iuran ini dibayar setiap bulan selama menjadi anggota koperasi, dimana

besarnya iuran sesuai dengan kemampuan anggotanya.

Simpanan pokok tidak bisa diambil selama menjadi anggota koperasi dan

hanya bisa diambil bila anggota sudah keluar dari keanggotaan.

3.2.2 Pinjam

Pemberian kredit pinjaman merupakan jasa atau bisnis yang beresiko,

karena ada kemungkinan kredit yang diberikan dan tidak tertagih atau macet.

Sehubungan dengan hal tersebut, sudah menjadi keharusan bagi koperasi untuk

memberikan pinjaman kepada anggota yang layak dengan mempertimbangkan

setiap usulan kredit. Menurut Rudini (2005:21), persyaratan bagi anggota yang

ingin melakukan transaksi, yaitu:

1. Setiap anggota koperasi mendapatkan pinjaman dalam bentuk uang

maupun barang.

2. Jumlah maksimal pinjaman yang diberikan kepada anggotanya ditentukan

oleh pihak koperasi sesuai dengan dana kas yang boleh dikeluarkan per

bulan.

3. Jangka waktu tergantung dari beberapa lama angsuran, sedangkan bunga

(26)

Angsuran pinjaman yang harus dibayar oleh seorang peminjam

dipengaruhi oleh pokok pinjaman, dengan jangka waktu pinjaman dan tingkat

suku bunga yang berlaku.

3.3 Sistem Informasi Penjualan Kredit

Sistem penjualan kredit menurut Mulyadi (2006:210) yaitu penjualan

kredit dilaksanakan oleh koperasi dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan

permohonan pengajuan pinjaman barang yang diterima dari anggota dan untuk

jangka waktu tertentu koperasi mempunyai tagihan kepada anggota tersebut. Jadi

dalam sistem penjualan kredit terdapat unsure-unsur yang mendukung dan

kesemua unsur tersebut diorganisasi sedemikian rupa dalam sebuah sistem yang

disebut sistem penjualan kredit.

3.4 Sistem Informasi

Menurut Leitch dan Davis (2005:6) pada dasarnya sistem informasi

merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu

dengan laporan-laporan yang diperlukan.

3.5 Analisa dan Perancangan

Analisa sistem merupakan tahap yang paling penting dari suatu

pemrograman, karena merupakan tahap awal untuk melakukan evaluasi

permasalahan yang terjadi serta kendala-kendala yang dihadapi dari sebuah sistem

(27)

Analisa yang efektif akan memudahkan pekerjaan penyusunan rencana

yang baik di tahap berikutnya. Sebaliknya, kesalahan yang terjadi pada tahap

analisa ini akan menyebabkan kesulitan yang lebih besar, bahkan dapat

menyebabkan gagalnya penyusunan sebuah sistem (Kendall, 2005).

Untuk itu, diperlukan ketelitian dalam mengerjakan, sehingga tidak

terdapat kesalahan dalam tahap selanjutnya, yaitu tahap perancangan sistem.

Langkah-langkah yang diperlukan di dalam menganalisa sistem adalah:

1. Tahap perencanaan sistem

2. Tahap analisis sistem

3. Tahap perancangan sistem

4. Tahap penerapan sistem

5. Membuat laporan dari hasil analisa

Pada tahap perencanaan, dilakukan identifikasi masalah serta diperlukan

adanya analisa yang digunakan untuk menentukan factor-faktor yang menjadi

permasalahan dalam sistem yang telah ada atau digunakan.

Data-data yang baik yang berasal dari sumber-sumber internal seperti misalnya

laporan-laporan, dokumen, observasi, maupun dari sumber-sumber di luar

lingkungan sistem seperti pemakai sistem, dikumpulkan sebagai bahan

pertimbangan analisa. Jika semua permasalahan telah di identifikasi, dilanjutkan

dengan mempelajari dan memahami alur kerja dari sistem yang digunakan.

Kemudian diteruskan dengan menganalisa dan membandingkan sistem

yang terbentuk dengan sistem sebelumnya. Dengan adanya perubahan tersebut,

maka langkah selanjutnya adalah membuat laporan-laporan hasil analisa

(28)

menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang baru. Dalam tahap ini,

harus dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan informasi dapat

terpenuhi.

Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai,

karena rancangan tersebut meliputi perancangan mulai dari sistem yang umum

hingga diperoleh sistem yang lebih spesifik. Dari hasil rancangan sistem tersebut,

dibentuk pula rancangan database disertai dengan struktur file antara sistem yang

satu dengan yang lain. Selain itu, dibentuk pula rancangan input dan output

sistem, misalnya menentukan berbagai bentuk input data dan isi laporan.

Apabila di dalam perancangan sistem terdapat kesalahan, maka kita perlu

melihat kembali analisa dari sistem yang telah dibuat. Sehingga dapat di ambil

kesimpulan bahwa analisa sistem mempunyai hubungan erat dengan perancangan

sebuah sistem.

3.6 Interaksi Manusia dan Komputer

Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) atau Human-Computer

Interaction (HCI) adalah disiplin ilmu yang berhubungan dengan perancangan,

evaluasi, dan implementasi sistem komputer interaktif untuk digunakan oleh

manusia, serta studi fenomena-fenomena besar yang berhubungan dengannya.

(Definisi oleh ACM SIGCHI). Struktur IMK dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Fokus interaksi manusia dan komputer antara lain yaitu:

1. Fokus adalah perancangan dan evaluasi antarmuka pemakai (user interface).

2. Antarmuka pemakai adalah bagian sistem komputer yang memungkinkan

(29)

Gambar 3.1 Struktur Interaksi Manusia dan Komputer

3.7 Stored Procedure

Stored Procedure adalah sekumpulan perintah SQL yang disimpan pada

server database. Ada beberapa alasan harus menggunakan Stored Procedure,

diantaranya adalah kebutuhan akan sebuah operasi yang sama sedangkan ada

banyak client yang harus mengakses dengan bahasa pemrograman berbeda.

Keuntungan lainnya adalah jika melakukan modifikasi atau perubahan pada

Stored Procedure maka semua client secara otomatis akan mendapat perubahan

(30)

BAB IV

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Dalam pengembangan teknologi informasi saat ini, dibutuhkan analisa

dan perancangan sistem pengolah data yang baik. Sistem pengolah data tersebut

diharapkan mampu meningkatkan kinerja pada Koperasi Karyawan Temprina

Sejahtera Mandiri yang akan dibuat. Metode ini membutuhkan analisis yang tepat,

kebutuhan bisnis dan beberapa teknik analisis untuk menghasilkan perencanaan

yang baik. Analisa merupakan cara untuk menganalisa permasalahan berdasarkan

data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan desain sistem

merupakan langkah yang harus ditempuh untuk menyajikan sebuah sistem

informasi terorganisir dengan baik.

4.1 Analisis Sistem

Sistem yang ada pada koperasi karyawan Temprina Sejahtera Mandiri

saat ini belum terintegrasi dengan baik. Seluruh data-data simpan pinjam,

penjualan kredit dan angsuran masih disimpan dalam bentuk dokumen. Dengan

adanya sistem yang telah ada saat ini membuat kesulitan pendataan yang membuat

kemungkinan terjadinya kehilangan dokumen, dan lambatnya manajemen dalam

pengambilan keputusan untuk pengembangan koperasi.

Informasi tentang kebutuhan Sistem Informasi diperlukan untuk

menghasilkan perencanaan Sistem informasi yang dapat mendukung koperasi

karyawan Temprina Sejahtera Mandiri yang baik. Dari hasil penelitian

disimpulkan bahwa diperlukan basis data untuk pengelolaan data simpan pinjam,

penjualan kredit dan pembayaran angsuran. Proses-proses simpan pinjam,

(31)

penjualan kredit dan angsuran dikembangkan ke dalam sistem yang terintegrasi.

Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat meminimalkan penggunaan

dokumen kertas, meminimalkan terjadinya kehilangan dokumen-dokumen.

Disamping itu seluruh proses yang ada diharapkan dapat memberikan informasi

yang dibutuhkan oleh pihak manajemen menjadi lebih cepat dan akurat.

4.2 Desain Sistem

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka dibuatlah sistem yang

baru. Sistem yang baru tersebut dapat digambarkan pada dokumen flow

komputerisasi berikut ini:

4.2.1 Dokumen Flow Komputerisasi

Dalam sistem informasi koperasi karyawan Temprina Sejahtera Mandiri

terdapat empat dokumen flow komputerisasi yaitu proses simpanan anggota,

proses pinjaman anggota, proses penjualan kredit dan proses pembayaran

angsuran anggota. Adapun untuk gambar dan penjelasannya dijelaskan pada

uraian berikut ini.

A. Dokumen Flow Komputerisasi Simpanan Anggota

Proses simpanan anggota diawali ketika pertama kali pegawai akan

menjadi anggota koperasi kepada bagian administrasi. Dan transaksi simpanan

anggota ini akan berjalan seterusnya selama menjadi anggota koperasi dan

pegawai perusahaan. Dan selama proses yang terjadi pada simpanan anggota,

maka bagian administrasi per periode nya mengirimkan surat tagihan simpanan

kepada bagian payroll. Dibagian payroll nantinya akan memiliki wewenang dalam

(32)

Ketika bagian payroll telah selesai melakukan pemotongan gaji pegawai maka

bagian payroll akan mencetak bukti pemotongan gaji lalu diberikan kepada bagian

akunting. Lalu dibagian akunting akan diinputkan data-data pembayaran simpanan

anggota. Maka bagian akunting menyerahkan data-data pembayaran simpanan

kepada bagian payroll untuk bukti pembayaran dalam meng-update data gaji

pegawai. Ketika selesai, bagian payroll akan mencetak tanda bukti pemotongan

gaji dan pembayaran simpanan setiap periodenya rangkap dua. Rangkap pertama

diserahkan kepada bagian payroll dan rangkap yang ke dua dibawa oleh pegawai

tersebut. Document flow komputerisasi untuk proses pencapaian dapat dilihat

pada Gambar 4.1.

Doc.Flow Komputerisasi Pembayaran Simpanan Wajib

Pegawai Surat tagihan simpanan wajib

Input data tagihan Pemotongan gaji karyawan

Input data anggota Cek data

anggota Pegawai

Benar ? Cetak bukti pembayaran simp.wajib Bukti simpanan

wajib Cetak bukti

pemotongan Bukti pembayaran

simpanan

Bukti pembayaran simpanan

Selesai Data kas

Update dt. Gaji Setoran simpanan

wajib

Pegawai Jabatan

Jabatan

(33)

B. Dokumen Flow Komputerisasi Pinjaman Anggota

Proses pinjaman anggota dapat dilakukan ketika pegawai melakukan

pengajuan peminjaman. Selanjutnya di bagian administrasi akan dilakukan

pengecekan data pinjaman sebelumnya. Jika pegawai telah ada tanggungan

pinjaman maka pegawai akan mendapatkan pinjaman yang telah dipotong sisa

pinjaman sebelumnya. Apabila pegawai bebas tanggungan pinjaman sebelumnya

maka bagian administrasi akan memberikan surat kontrak pinjam sesuai

permohonan pinjaman. Selanjutnya dibagian akunting akan diproses dengan

perhitungan dana kas dan jumlah permohonan pinjaman pegawai yang akan

divalidasi. Ketika selesai, maka transaksi pinjaman akan disimpan dalam database

pinjaman. Dan bagian akunting akan mencetak tanda bukti pencairan dana

pinjaman. Document flow komputerisasi untuk proses pencapaian dapat dilihat

pada Gambar 4.2.

Doc.Flow Komputerisasi Pengajuan Pinjaman Uang

Bagian Akunting

Input data anggota Cek data

anggota Pegawai

Cek data pinjaman

Dt pinjaman

< jarak waktu pinjaman Surat kontrak

pinjam Surat kontrak

pinjam

Merealisasi pinjaman

Cek data kas

Data Kas

Ada ? T

Simpan data pinjaman

Dt pinjaman

Update data pinjaman Update dt kas

Y

Buat tanda terima dana pinjaman

Bukti tanda terima dana pinjaman Bukti tanda terima

dana pinjaman

Z

Bukti tanda terima dana pinjaman

(34)

C. Dokumen Flow Komputerisasi Penjualan Kredit

Proses penjualan kredit dapat dilakukan ketika pegawai melakukan

pengajuan peminjaman dalam bentuk barang yang ingin dikredit. Selanjutnya di

bagian administrasi akan dilakukan pengecekan data anggota. Lalu bagian

administrasi menginputkan data permohonan pengajuan barang oleh pegawai dan

mengecek nya apakah barang yang diminta ada. Jika barang yang diminta ada

maka data transaksi permohonan tersebut disimpan di database penjualan. Jika

barang yang diminta tidak ada stok maka bagian administrasi akan membuat no

purchase order. Ketika selesai, maka bagian adninistrasi akan menyimpan

kedalam database PO (purchase order). Dan bagian akunting akan mencetak tanda

bukti laporan permohonan kredit barang. Document flow komputerisasi untuk

proses pencapaian dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Document Flow Komputerisasi Penjualan Kredit

Bagian Akunting Bagian Administrasi

Mulai

Input NIP

Cek data anggota Pegawai

Ada ?? T

Input data permohonan barang

Y

Buat data purchase order Input No purchase

Order

Cek data barang Barang

Ada ? T

Simpan data permohonan kredit

Data permohonan kredit

Data permohonan kredit

Input data permohonan kredit

Buat laporan permohonan kredit

Laporan permohonan kredit

Data purchase order

(35)

D. Dokumen Flow Komputerisasi Pengembalian Angsuran Pinjaman

Proses pengembalian angsuran pinjaman dapat dilakukan ketika pegawai

melakukan pembayaran tagihan piutang dari koperasi. Selanjutnya di bagian

administrasi akan dilakukan pengecekan atas dasar pinjaman kemudian dihitung

sesuai prosedur dan mengirimkan surat tagihan pada bagian payroll. Dibagian

payroll nantinya akan memiliki wewenang dalam pemotongan gaji pegawai sesuai

dengan data pegawai yang mempunyai tagihan angsuran dikoperasi.

Ketika bagian payroll telah selesai melakukan pemotongan gaji pegawai

maka bagian payroll akan mencetak bukti pemotongan gaji lalu diberikan kepada

bagian akunting. Lalu dibagian akunting akan diinputkan data-data pembayaran

angsuran anggota. Maka bagian akunting menyerahkan data-data pembayaran

angsuran kepada bagian payroll untuk bukti pembayaran dalam meng-update data

gaji pegawai. Ketika selesai, bagian payroll akan mencetak tanda bukti

pemotongan gaji dan pembayaran angsuran setiap periodenya rangkap dua.

Rangkap pertama diserahkan kepada bagian payroll dan rangkap yang ke dua

dibawa oleh pegawai tersebut. Document flow komputerisasi untuk proses

(36)

Doc Flow Komputerisasi Pengembalian Angsuran Pinjaman

Pegawai Bagian Akunting

Bagian payroll Bagian Administrasi

Mulai

Input data pinjaman

Cek data angsuran

Dt pinjaman

Jatuh tempo bayar angsuran

Hitung total angsuran

pinjam

Hitung besar angsuran /

bulan Y T

Cetak Surat tagihan

Surat tagihan

Input data tagihan

Pemotongan gaji karyawan

Input dt anggota

Cek data

Cetak bukti pembayaran

angsuran

Bukti pembayaran angsuran Cetak bukti

pemotongan gaji

Bukti pemotongan gaji

Bukti pembayaran angsuran

Bukti pembayaran angsuran Bukti pemotongan

gaji

Gambar 4.4. Dokumen Flow Komputerisasi Pengembalian Angsuran Pinjaman

4.2.2 Data Flow Diagram

Data flow diagram merupakan perangkat yang digunakan pada

metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. DFD menggambarkan seluruh

(37)

A. Context Diagram

Context Diagram dari sistem informasi koperasi karyawan Temprina

Sejahtera Mandiri terdapat lima external entity dan aliran datanya masing-masing

yang saling terkait. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Laporan penjualan kredit Laporan pembayaran angsuran per periode

Laporan simpanan per periode

Data permohonan kredit

NO Purchase Order

bukti pembayaran angsuran

setoran angsuran

NIP

bukti pembayaran angsuran bukti pemotongan gaji angsuran

setoran angsuran pinjaman data tagihan pinjaman

surat tagihan pinjaman data pinjaman

bukti tanda terima dana pinjaman surat kontrak pinjam

surat kontrak pinjam id card

bukti pembayaran simpanan bukti pemotogan gaji untuk simpanan

bukti simpanan wajib

setoran simpanan wajib

Laporan Pinjaman per periode

setoran simpanan wajib data tagihan simpanan surat tagihan simpanan wajib

data barang

data pegawai data jabatan

0

Sistem Informasi Administrasi Koperasi Karyawan TSM

Gambar 4.5. Context Diagram Sistem Informasi Administrasi KopKar

TSM

B. Diagram Berjenjang

Setelah membuat context diagram, untuk selanjutnya yaitu membuat

diagram berjenjang terlebih dahulu. Karena dengan adanya diagram berjenjang,

alur proses dari sistem akan lebih teratur dan jelas. Diagram berjenjang dari sistem

informasi administrasi koperasi karyawan Temprina Sejahtera Mandiri dapat

(38)

0

Rancang Bangun Sistem Informasi Administrasi Koperasi Karyawan

Temprina Sejahtera Mandiri

1 Maintenance data

master

Gambar 4.6. Diagram Berjenjang Sistem Informasi Administrasi KopKar TSM

C. DFD Level 0 Sistem Administrasi Koperasi Karyawan

Setelah membuat context diagram dari sistem informasi administrasi

koperasi karyawan TSM, untuk selanjutnya context diagram tersebut akan dibagi

menjadi sub-sub proses yang lebih kecil.

Dan hasil decompose itu sendiri disebut DFD Level 0, tiga proses utama

itu juga dapat dibagi menjadi sub-sub proses yang lebih kecil, dan sub-sub proses

yang kecil itu sendiri masih saling berkaitan antara yang satu sama yang lain.

(39)

Gambar 4.7. DFD Level 0 Sistem Informasi Administrasi Koperasi

Karyawan

data penjualan kredit

data angsuran per periode data pinjaman per periode data simpanan per periode

data penjualan kredit data barang

data pegawai (kredit)

data kas diubah (angsuran)

data pinjaman diubah(angsuran) data angsuran

data gaji(angsuran) data pegawai(angsuran)

data gaji diubah(angsuran)

data besar angsuran data angsuran pinjam

data gaji diubah(simpanan)

[Laporan penjualan kredit]

data pegawai pinjaman

data pinjam pegawai data kas pinjam

data pinjaman

data simpanan

data simpanan

data gaji (simpanan) data pegawai simpanan

[bukti pembayaran angsuran] [bukti pemotongan gaji angsuran] [NIP]

[setoran angsuran] [bukti pembayaran angsuran] [NO Purchase Order]

[Data permohonan kredit]

[Laporan pembayaran angsuran per periode] [Laporan simpanan per periode] [setoran angsuran pinjaman]

[data tagihan pinjaman] [surat tagihan pinjaman]

[data pinjaman]

[bukti tanda terima dana pinjaman] [surat kontrak pinjam]

[surat kontrak pinjam]

[bukti pembayaran simpanan] [id card]

[bukti pemotogan gaji untuk simpanan]

[bukti simpanan wajib] [setoran simpanan wajib]

[Laporan Pinjaman per periode] [setoran simpanan wajib]

[data tagihan simpanan]

data barang diubah data barang baru

data jabatan diubah data jabatan baru data pegawai diubah

data pegawai baru

[surat tagihan simpanan wajib]

[data pegawai]

Mengelola data master

+

7 data kembali

(40)

D. DFD Level 1

Gambar 4.8. merupakan DFD Level 1 Proses Mengelola Data Master.

Pada proses tersebut terdapat 3 tabel, yaitu : tabel master pegawai, jabatan dan

barang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8. DFD Level 1 Mengelola Data Master

Gambar 4.9. merupakan DFD Level 1 proses melakukan transaksi. Pada

proses tersebut terdapat 3 proses utama. Proses utama yaitu pengelolaan data

simpan pinjam, penjualan kredit dan pembayaran angsuran. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Gambar 4.9.

[data barang diubah] [data barang baru] [data jabatan diubah] [data jabatan baru] [data pegawai diubah] [data pegawai baru]

(41)

Gambar 4.9. DFD Level 1 Melakukan Transaksi

[data penjualan kredit] [data barang] [data pegawai (kredit)] [data kas diubah (angsuran)]

[data pinjaman diubah(angsuran)] [data angsuran] [data gaji(angsuran)] [data pegawai(angsuran)]

[data gaji diubah(angsuran)]

[data besar angsuran] [data angsuran pinjam]

[data gaji diubah(simpanan)] [data pegawai pinjaman]

[data pinjam pegawai] [data kas pinjam]

[data pinjaman] [data simpanan]

[data simpanan] [data gaji (simpanan)] [data pegawai simpanan]

[Data permohonan kredit] [NO Purchase Order]

[bukti pembayaran angsuran] [setoran angsuran]

[NIP]

[bukti pembayaran angsuran] [bukti pemotongan gaji angsuran]

[setoran angsuran pinjaman]

[data tagihan pinjaman] [surat tagihan pinjaman]

[data pinjaman]

[bukti tanda terima dana pinjaman] [surat kontrak pinjam] [surat kontrak pinjam]

[id card]

[bukti pembayaran simpanan] [bukti pemotogan gaji untuk simpanan] [bukti simpanan wajib]

[setoran simpanan wajib] [setoran simpanan wajib] [data tagihan simpanan] [surat tagihan simpanan wajib]

Bagian

6 data pinjaman 5 data kas

6 data pinjaman

1 Pegawai

2 Jabatan

6 data pinjaman

6 data pinjaman

2 Jabatan 1 Pegawai

2 Jabatan 7 data kembali

(42)

Gambar 4.10. merupakan DFD Level 1 proses membuat laporan. Pada

proses tersebut terdapat 3 proses utama. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

Gambar 4.10.

Gambar 4.10. DFD Level 1 Pembuatan Laporan

Pada Gambar 4.11 merupakan DFD Level 2 Sub Proses Simpan Pinjam

dari sistem informasi administrasi koperasi. DFD Level 2 tersebut juga terdiri dari

dua proses utama yaitu pembayaran simpanan anggota per periode dan pinjaman

anggota . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.11.

Periode Laporan yg dipilih Laporan yang dipillih

[data simpanan per periode]

[data pinjaman per periode] [data angsuran per periode]

[data penjualan kredit]

[Laporan Pinjaman per periode] [Laporan simpanan per periode]

[Laporan pembayaran angsuran per periode] [Laporan penjualan kredit] Ketua 6 data pinjaman 6 data pinjaman

8 Penjualan

3.1

Memilih Laporan

3.2 Menentukan periode

Laporan

3.3

(43)

Gambar 4.11. DFD Level 2 Sub Proses Simpan Pinjam

4.2.3 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan proses yang

menunjukkan hubungan antar entitas dan relasinya. ERD terbagi menjadi dua

model, yaitu Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).

A. Conceptual Data Model

Conceptual Data Model (CDM) dari sistem informasi administrasi

koperasi karyawan Temprina Sejahtera Mandiri terdapat 8 tabel. Masing-masing

tabel mempunyai relasi ke tabel-tabel yang lain seperti pada Gambar 4.12.

[data pegawai pinjaman] [data pinjam pegawai] [data kas pinjam]

[data pinjaman]

[data simpanan] [data simpanan] [data gaji (simpanan)]

[data pegawai simpanan]

[data pinjaman]

[bukti tanda terima dana pinjaman] [surat kontrak pinjam]

[surat kontrak pinjam] [id card]

[bukti pembayaran simpanan]

[bukti pemotogan gaji untuk simpanan] [bukti simpanan wajib] [setoran simpanan wajib]

[setoran simpanan wajib] [data tagihan simpanan] [surat tagihan simpanan wajib] Bagian

Pegawai PegawaiPegawai

Bagian

2 Jabatan 4 simpanan

5 data kas

6 data pinjaman

5 data kas

6 data pinjaman

1 Pegawai

2.1.1

Transaksi Simpanan Anggota

2.1.2

(44)

Gambar 4.12 ERD Conceptual Data Model

B. Physical Data Model

Physical Data Model (PDM) adalah hasil dari generate dari CDM. Data

tabel pada PDM inilah yang akan digunakan pada saat membuat aplikasi. PDM

dari sistem informasi administrasi koperasi karyawan Temprina Sejahtera Mandiri

dapat dilihat pada Gambar 4.13.

mempunyai

memiliki

pinjaman punya banyakpegawai

detil penjualan

(45)

Gambar 4.13 ERD Physical Data Model

4.2.4 Struktur File

Berikut ini adalah struktur file dari sistem informasi administrasi

koperasi karyawan Temprina Sejahtera Mandiri yang dibuat berdasarkan atribut

setiap tabel pada ERD PDM di atas:

a. Tabel Pegawai

Tabel Pegawai digunakan untuk menyimpan data master pegawai . Berikut

struktur file dari tabel pegawai:

Nama Tabel : Pegawai

Primary Key : NIP

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data pegawai

NIP = NIP NO_TRANSAKSI = NO_TRANSAKSI

KODE_PENJUALAN = KODE_PENJUALAN

NIP = NIP

KODE_BARANG = KODE_BARANG

KODE_PENJUALAN = KODE_PENJUALAN KODE_PINJAMAN = KODE_PINJAMAN ID_JABATAN = ID_JABATAN

(46)

Tabel 4.1 Tabel Pegawai

b. Tabel Jabatan

Tabel Jabatan digunakan untuk menyimpan data master jabatan pekerjaan.

Berikut struktur file dari 43able jabatan:

Nama Tabel : Jabatan

Primary Key : Id_jabatan

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data jabatan pekerjaan

Tabel 4.2 Tabel Jabatan

No Atribut Tipe Panjang Kunci Keterangan

1 Id Jabatan Varchar 12 Primary Key Id Jabatan

2 Nama Jabatan Varchar 30 - -

3 Divisi Varchar 20 - -

4 Gaji Pokok Varchar 20 - -

c. Tabel Barang

Tabel barang digunakan untuk menyimpan data master barang. Berikut

struktur file dari tabel barang:

Nama Tabel : Barang

(47)

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data master barang.

Tabel 4.3 Tabel Barang

No Atribut Tipe Panjang Kunci Keterangan

1 Kode Barang Varchar 12 Primary Key Kode Pegawai

2 Nama Barang Varchar 30 - -

4 Jenis Varchar 20 - -

5 Harga Varchar 20 - -

d. Tabel Simpanan

Tabel Simpanan digunakan untuk menyimpan data transaksi simpanan.

Berikut struktur file dari tabel simpanan:

Nama Tabel : Simpanan

Primary Key : No_Transaksi

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data transaksi simpanan setiap anggota yang

berkondisi baik

Tabel 4.4 Tabel Simpanan

No Atribut Tipe Panjang Kunci Keterangan

1 No Transaksi Varchar 12 Primary Key No Transaksi

2 Tanggal Datetime - - -

3 Nama Varchar 20 - -

4 Jabatan Varchar 20 - -

5 Besar Simpanan Varchar 20 - -

6 Saldo Varchar 20 - -

e. Tabel Pinjaman

Tabel Pinjaman digunakan untuk menyimpan data transaksi pinjaman. Berikut

(48)

Nama Tabel : Pinjaman

Primary Key : Kode_Pinjam

Foreign Key : -.

Fungsi : Menyimpan data transaksi pinjaman setiap anggota.

Tabel 4.5 Tabel Pinjaman

No Atribut Tipe Panjang Kunci Keterangan

1 Kode Pinjaman Varchar 12 Primary Key No Transaksi

2 Tanggal Datetime - - -

3 Jumlah Pinjaman Varchar 20 - -

4 Nama Anggota Varchar 20 - -

5 Jumlah Varchar 20 - -

f. Tabel Angsuran

Tabel Angsuran digunakan untuk menyimpan data transaksi pembayaran

angsuran pinjaman. Berikut struktur file dari tabel angsuran:

Nama Tabel : Angsuran

Primary Key : Kode_angsuran

Foreign Key : Kode_Pinjaman reference dari tabel pinjaman,

Kode_Penjualan reference dari tabel penjualan kredit.

Fungsi : Menyimpan data transaksi angsuran.

Tabel 4.6 Tabel Angsuran

No Atribut Tipe Panjang Kunci Keterangan

1 Kode_ Angsuran Varchar 12 Primary Key Kode Angsuran

2 Kode_ Pinjaman Varchar 12 Foreign Key Kode Pinjaman

3 Angsuran Varchar 20 - -

4 Angsuran Ke Varchar 20 - -

5 Sisa Angsuran Varchar 20 - -

6 Saldo Angsuran Varchar 20 - -

7 Tanggal Datetime - - -

(49)

g. Tabel Penjualan Kredit

Tabel penjualan digunakan untuk menyimpan data transaksi penjualan.

Berikut struktur file dari tabel penjualan:

Nama Tabel : Penjualan Kredit

Primary Key : Kode_penjualan

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data transaksi penjualan kredit

Tabel 4.7 Tabel Penjualan kredit

No Atribut Tipe Panjang Kunci Keterangan

1 Id Penjualan Varchar 12 Primary Key Id Penjualan

2 No Pinjam Varchar 12 Foreign Key No Pinjam

3 Tanggal Penjualan Datetime - -

4 Nama Barang Varchar 20 - -

5 Ppn Varchar 20 - -

6 Total bayar Varchar 20 - -

h. Tabel Detil Jabatan

Tabel Detil_Jabatan digunakan untuk menyimpan data master jabatan. Berikut

struktur file dari tabel detil_jabatan:

Nama Tabel : Detil Jabatan

Primary Key : Id_jabatan

Foreign Key : NIP reference dari tabel Pegawai

Fungsi : Menyimpan data master detil_jabatan.

Tabel 4.8 Tabel Detil_Jabatan

No Atribut Tipe Panjang Kunci Keterangan

1 NIP Varchar 12 Foreign Key NIP

(50)

i. Tabel Detil Penjualan

Tabel Detil_Penjualan digunakan untuk menyimpan data transaksi penjualan.

Berikut struktur file dari tabel transaksi penjualan:

Nama Tabel : Detil Penjualan

Primary Key : Id_Penjualan

Foreign Key : Kode_barang reference dari tabel master barang

Fungsi : Menyimpan data transaksi Detil Penjualan.

Tabel 4.10 Tabel Detil Penjualan

No Atribut Tipe Panjang Kunci Keterangan

1 Id Penjualan Varchar 12 Primary Key Id Penjualan

2 Kode Barang Varchar 12 Foreign Key Kode Barang

3 Jumlah Varchar 12 - -

4.2.5 Desain Input/Output

Desain input output merupakan langkah pertama untuk membuat sebuah

aplikasi sistem informasi. Dalam tahap ini user akan diberikan gambaran tentang

bagaimana sistem ini nantinya dibuat.

A. Desain Input

Desain input/output dapat dibuat sebelum membuat halaman tampilan

yang sesungguhnya. Desain ini dapat digunakan sebagai pembuatan halaman

tampilan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan user. Dalam tahap ini user akan

diberikan gambaran mengenai halaman tampilan tentang bagaimana sistem ini

nantinya dibuat. Dalam sistem informasi administrasi koperasi karyawan

Temprina Sejahtera Mandiri, desain input yang pertama yaitu tampilan desain

(51)

user harus memasukkan nama user dan password yang telah disediakan dan

kemudian menekan tombol ”Login”. Setiap user yang login memiliki hak akses

yang berbeda-beda.

Gambar 4.14 Tampilan Desain Input Halaman Login

Untuk masuk ke dalam aplikasi, user harus memasukkan nama user dan

password yang telah disediakan dan kemudian menekan tombol ”Login”. Setiap

user yang login memiliki hak akses yang berbeda-beda. Hak akses terhadap user

(User Previledge) disini dibagi menjadi dua, antara lain administrator, bagian

akunting dan ketua koperasi . Masing-masing user tersebut memiliki hak akses

tersendiri, seperti user administrator dapat menggunakan seluruh menu yang ada.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.15 di bawah ini.

(52)

User manajer koperasi mempunyai hak akses yang terbatas yakni hanya

dapat menggunakan menu file, dan menu laporan-laporan saja. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.16 di bawah ini.

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Utama dengan status manajer koperasi

Selanjutnya adalah tampilan desain input halaman ganti password. Pada

halaman ini user dimungkinkan untuk mengganti password dengan mengisikan

password lama, password baru, dan konfirmasi password yang kemudian

menekan tombol ”OK”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.17 di

bawah ini.

(53)

Tampilan desain input halaman pegawai digunakan untuk melakukan

penambahan data pegawai, perubahan data pegawai yang baru saja dimasukkan

maupun data pegawai yang sudah ada. Pada tampilan desain input halaman

pegawai ini terdapat beberapa field, yaitu field NIP, field Nama lengkap, field

Jenis kelamin, field Tempat lahir, field Tanggal lahir, field Alamat, field Telepon,

field Jabatan, field Golongan, field Status dan field Gaji. Selain itu juga terdapat

tombol-tombol, yaitu tombol simpan, ubah dan batal. Masing-masing dari tombol

tersebut memiliki fungsi-fungsi tersendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar 4.18 di bawah ini.

(54)

Tampilan desain input halaman jabatan digunakan untuk melakukan

penambahan data jabatan, perubahan data jabatan yang baru saja dimasukkan

maupun data jabatan yang sudah ada. Pada tampilan desain input halaman jabatan

ini terdapat beberapa field, yaitu field Nama jabatan, field Divisi, field Golongan,

dan field Gaji Pokok. Selain itu juga terdapat tombol-tombol, yaitu tombol

simpan, ubah, dan batal. Masing-masing dari tombol tersebut memiliki

fungsi-fungsi tersendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.19 di bawah

ini.

Gambar 4.19 Tampilan Desain Input Halaman Jabatan

Tampilan desain input halaman barang digunakan untuk melakukan

penambahan data barang, perubahan data barang yang baru saja dimasukkan

maupun data barang yang sudah ada. Pada tampilan desain input halaman barang

ini terdapat beberapa field, yaitu field Kode Barang, field Nama barang, field

(55)

simpan, ubah, dan batal. Masing-masing dari tombol tersebut memiliki

fungsi-fungsi tersendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.20 di bawah

ini.

Gambar 4.20 Tampilan Desain Input Halaman Barang

Tampilan desain input halaman simpanan anggota digunakan untuk

menyimpan transaksi simpanan wajib anggota. Untuk menggunakan halaman ini,

user terlebih dahulu memilih transaksi simpanan yang telah dilakukan oleh bagian

administrasi. Jika transaksi selesai dimasukkan, klik tombol simpan untuk

menyimpan data ke dalam database. Apabila user ingin menghapus isi field yang

baru saja dimasukkan, dapat dilakukan dengan mengklik tombol batal seperti

(56)

Gambar 4.21 Tampilan Halaman Desain Input Simpanan Anggota

Tampilan desain input halaman pinjaman anggota digunakan untuk

menyimpan transaksi pinjaman yang dilakukan oleh anggota. Untuk

menggunakan halaman ini, user terlebih dahulu memilih transaksi pinjaman yang

telah dilakukan oleh bagian administrasi. Jika transaksi selesai dimasukkan, klik

tombol simpan untuk menyimpan data ke dalam database. Apabila user ingin

menghapus isi field yang baru saja dimasukkan, dapat dilakukan dengan

(57)

Gambar 4.22 Tampilan Halaman Desain Input Pinjaman Anggota

Tampilan desain input halaman pembayaran angsuran anggota digunakan

untuk menyimpan transaksi angsuran yang dilakukan oleh anggota. Untuk

menggunakan halaman ini, user terlebih dahulu memilih transaksi angsuran yang

telah dilakukan oleh bagian administrasi. Jika transaksi selesai dimasukkan, klik

tombol simpan untuk menyimpan data ke dalam database. Apabila user ingin

menghapus isi field yang baru saja dimasukkan, dapat dilakukan dengan

(58)

Gambar 4.23 Tampilan Halaman Desain Input Angsuran Anggota

Tampilan desain input halaman penjualan kredit digunakan untuk

menyimpan transaksi peminjaman barang kredit yang dilakukan oleh anggota.

Untuk menggunakan halaman ini, user terlebih dahulu memilih transaksi

penjualan kredit yang telah dilakukan oleh bagian administrasi. Jika transaksi

selesai dimasukkan, klik tombol simpan untuk menyimpan data ke dalam

database. Apabila user ingin menghapus isi field yang baru saja dimasukkan,

dapat dilakukan dengan mengeklik tombol batal seperti terlihat pada gambar 4.24

(59)

Gambar 4.24 Tampilan Halaman Desain Input Angsuran Anggota

B. Desain Output

Desain output merupakan gambaran secara umum tentang bentuk dari

tampilan atau user interface dari suatu laporan. Pada sistem informasi

administrasi koperasi ini dibuat beberapa desain output sebagai interface dari

laporan.

Gambar 4.25 terdapat desain Laporan yang digunakan untuk melihat data

slip simpanan pegawai. Apabila diisi tertinggi maka data akan diurutkan

(60)

Gambar 4.25 Laporan Slip Simpan

Sedangkan pada Gambar 4.26 terdapat desain Laporan yang digunakan

untuk melihat slip pinjaman yang diterima oleh pegawai. nilai tersebut akan

tampil berdasarkan parameter yang diinputkan. Parameter tersebut bisa berupa

peringkat, divisi tempat karyawan berkerja, dan tahun. Sedangkan jika difilter

berdasarkan Kode_pinjaman masing-masing pegawai, maka data yang akan

muncul hanya data pegawai yang memiliki pinjaman pada koperasi.

(61)

Sedangkan pada Gambar 4.27 terdapat desain Laporan yang digunakan

untuk melihat data angsuran dari masing-masing pegawai yang ada dalam

database koperasi. Nilai dari NIP pegawai tersebut akan di filter berdasarkan

Kode_angsuran dan Kode_pinjaman serta Kode_penjualan kredit masing-masing

pegawai, maka data yang akan muncul hanya data pegawai yang memiliki

pinjaman pada koperasi.

(62)

BAB V

IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

5.1 Sistem yang Digunakan

Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk

menggunakan program Sistem Informasi Administrasi KopKar Temprina

Sejahtera Mandiri, yaitu:

a. Hardware

Hardware yang dapat mendukung aplikasi ini memerlukan perangkat keras

dengan spesifikasi:

1. CPU minimal pentium 4 dengan kecepatan 633 Mhz

2. RAM 256 MB

3. Hard disk minimal 10 GigaByte

4. Monitor

5. Keyboard dan Mouse

6. Printer

b. Software

Software yang mendukung aplikasi ini diantaranya:

a. Microsoft Visual Basic .NET 2005

b. Cristal Reports 8.0

c. Microsoft SQL Express 2005 Manajemen studio.

d. Adobe Reader 9.0

e. Microsoft Office 2007

(63)

5.2 Cara Setup Program

Di bawah ini akan diuraikan cara setup program dari aplikasi yang

dihasilkan pada laporan ini.

1. Setelah memasukkan cd program, maka akan otomatis proses setup berjalan,

karena program telah di setting dengan autorun.

2. Pada saat proses setup berjalan, maka selanjutnya hanya mengikuti perintah

yang ada, karena pada program setup hanya berisi pernyataan–pernyataan, dan

tidak begitu menyulitkan dalam penggunaannya.

3. Pastikan Microsoft SQL Express 2005 sudah terinstall dalam komputer

tersebut.

5.3 Penjelasan pemakaian program

Dalam bab ini juga akan dijelaskan tentang hasil dari program yang telah

dibuat beserta cara penggunaanya. Penjelasan program akan dimulai dari halaman

home, seperti pada Gambar 5.1 dan Jika user ingin masuk dalam program tersebut

maka dalam halaman home terdapat menu login. Menu login digunakan untuk

validasi user dalam penggunaan program. Dalam menu login terdapat data

username dan password yang harus diisi oleh user, seperti pada Gambar 5.2 Jika

user tidak tepat dalam menginputkan data, maka akan muncul pesan error berupa

(64)

Gambar 5.1 Tampilan Form Menu Utama

(65)

Gambar 5.3 . Tampilan Pesan Error Login

Jika user benar dalam menginputkan data username dan password, maka

user dapat menggunakan program sesuai hak akses yang dimiliki, seperti pada

Gambar 5.4.

Gambar

Gambar 4.1. Dokumen Flow Komputerisasi Simpanan Anggota
Gambar 4.2. Dokumen Flow Komputerisasi Pinjaman Anggota
Gambar 4.3. Dokumen Flow Komputerisasi Penjualan Kredit
Gambar 4.4. Dokumen Flow Komputerisasi Pengembalian Angsuran Pinjaman
+7

Referensi

Dokumen terkait

Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mendapatkan kesempatan sebagai penyelenggara Kontes Robot Indonesia (KRI) Tingkat Regional 2 Tahun 2016

Lingkup pekerjaan : Melakukan inventarisasi data infrastruktur industri pengguna energi panas bumi, melakukan evaluasi terhadap data yang terkumpul dan selanjutnya

Adanya variasi waktu penahanan yang diberikan pada briket batok kelapa muda pada proses pirolisis fluidisasi bed menggunakan media gas argon, mampu memperbaiki

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat dan karunia-Nya tesis yang berjudul “ANALISIS TENTANG KONSOLIDASI TANAH PADA DESA

Penetapan kadar Asam benzoate sebagai pengawet dalam sampel berupa kecap dapat dilakukan dengan menggunakan metode titrasi netralisasi, dengan prinsip terjadinya

Dengan dikembangkannya aplikasi Alat Musik Tradisional Jawa Tengah dengan metode single marker dan markerless 3D objek tracking, serta dilakukan pengujian aplikasi

Tugas Akhir ini mengambil judul “ Pengendalian Kualitas Pada Proses Produksi Plastik Injeksi pada Front bumper Spoiler Dengan Menggunakan Metode Failure Mode and

Setelah melalui proses evaluasi dan analisa mendalam terhadap berbagai aspek meliputi: pelaksanaan proses belajar mengajar berdasarkan kurikulum 2011, perkembangan