• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Pada Rumah Makan Sederhana.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Pada Rumah Makan Sederhana."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN

PADA RUMAH MAKAN SEDERHANA

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

SANDY PERDANA 10.41010.0162

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Sarjana Komputer

Oleh :

Nama : Sandy Perdana

NIM : 10.41010.0162

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(3)

x DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

LEMBAR MOTIVASI ... v

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah... 2

1.3 Batasan Masalah... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Manfaat... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI... 6

2.1 Aplikasi ... 6

2.2 Penjualan ... 6

2.3 Tujuan Penjualan... 7

(4)

xi

2.6 Testing ... 10

2.6.1 White Box Testing ... 11

2.6.2 Black Box Testing... 11

2.7 Basis Data (database) ... 12

2.7.1 Normalisasi... 12

2.7.2 Enity Relationship Diagram (ERD)... 12

2.7.3 DFD (Data Flow Diagram) ... 13

BAB III ANALISIS DAN PERNACANGAN SISTEM ... 15

3.1 Analisis Sistem ... 15

3.1.1 Identifikasi Permasalahan ... 15

3.1.2 Analisis Permasalahan... 16

3.2 Solusi Permasalahan... 17

3.2.1 Analisis Kebutuhan Pengguna ... 17

3.2.2 Kebutuhan Fungsional... 19

3.2.3 Blok Diagram ... 24

3.3 Desain Sistem... 26

3.3.1 System Flow ... 26

3.3.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 32

3.3.2.1 Context Diagram ... 32

3.3.2.2 Diagram Berjenjang ... 33

3.3.2.3 DFD Level 0 Aplikasi Penjualan ... 34

(5)

xii

Halaman

3.3.3 Perancangan Basis Data ... 41

3.3.4 Struktur Tabel... 43

3.3.5 Desain Antar Muka ... 50

3.3.6 Rancangan Uji Coba Form... 56

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 64

4.1 Kebutuhan Sistem ... 64

4.1.1 Kebutuhan Software... 64

4.1.2 Kebutuhan Hardware ... 64

4.2 Implementasi Sistem ... 65

4.3 Uji Coba Sistem ... 77

4.4 Evaluasi Sistem ... 87

BAB V PENUTUP ... 88

5.1 Kesimpulan... 88

5.2 Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89

BIODATA PENULIS ... 90

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Rumah Makan Sederhana merupakan sebuah usaha dagang (UD) yang

bergerak dalam bidang penjualan makanan, khususnya makanan khas Padang

Sumatra Barat. Rumah Makan Sederhana terletak di Jalan Raya Kemiri, Depan

Gedung Tabita Sentani, Jayapura, Papua. Saat ini Rumah Makan Sederhana

memiliki 2 cabang rumah makan dengan 20 karyawan di setiap cabang.

Penghasilan rata-rata setiap cabangnya ada Rp 15.000.000,00 per harinya..

Dalam menjalankan proses bisnisnya, ada 3 proses bisnis yang selalu

dilakukan pemilik Rumah Makan Sederhana, yang pertama adalah sebelum

melakukan proses penjualan, bagian dapur selalu mengecek persediaan yang ada.

Semua barang didata kemudian direkap pada kertas yang akan diberikan kepada

pemilik. Dari laporan tersebut pemilik akan mengetahui persediaan semua barang

yang ada di setiap cabang. Proses bisnis yang kedua adalah proses penjualan.

Proses penjualan dilakukan setiap hari dari pukul 08.00 WIT hingga pukul 17.00

WIT. Setelah proses penjualan berakhir dan rumah makan telah tutup, kasir akan

melakukan rekap data penjualan, dari hal keuangan sampai pada menu apa saja

yang telah terjual. Semua direkap pada kertas yang akan diberikan kepada

pemilik, sehingga pemilik dapat mengetahui berapa pendapatan, keuntungan, dan

menu apa saja yang telah terjual. Proses bisnis yang ketiga adalah pengadaan.

Setiap pagi, pemilik pasti akan melakukan pengadaan terhadap persediaan.

(7)

2

Sehingga persediaan barang siap digunakan saat proses penjualan, dan tidak

terjadi kekurangan barang.

Setelah menganalisa fakta-fakta yang ada, dapat disimpulkan, bahwa

proses persediaan, penjualan, dan pengadaan yang masih menggunakan dokumen

kertas, sehingga memiliki empat risiko yang ditemukan, yaitu:

1. Kebutuhan untuk menyimpan laporan semakin bertambah setiap harinya

2. Terjadinya laporan yang hilang.

3. Kesalahan dalam penulisan laporan.

4. Informasi yang dihasilkan tidak akurat

Dampak yang ditimbulkan pada proses penjualan saat ini adalah laporan

yang dibutuhkan oleh pemilik sering tidak sesuai dengan fakta yang ada.

Terkadang laporan yang dibutuhkan hilang. Dan juga keperluan pemilik yang

selalu keluar kota, sehingga untuk mengetahui laporan penjualan setiap harinya,

pemilik harus menghubungi karyawannya melalui telepon. Serta penggunaan

kertas yang berlebihan, sehingga perlu adanya dana untuk biaya penyimpanan

dokumen dan biaya pembelian kertas.

Solusi dari masalah yang ada saat ini adalah penulis menawarkan sebuah

aplikasi penjualan yang dapat menangani proses penjualan, pengadaan, serta

persediaan yang dapat mengirimkan semua laporan tersebut kepada pemilik via

email.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang tersebut, maka dapat

dirumuskan permasalahan yang dibahas dalam aplikasi ini yaitu bagaimana

(8)

yang ada pada Rumah Makan Sederhana?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka batasan permasalahan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini tidak membahas mengenai peramalan pengadaan barang

2. Metode yang digunakan adalah metode Waterfall Pressman (2015)

3. Penelitian ini hanya sampai pada perhitungan omset penjualan dan keuntungan

penjualan dan tidak membahas buku kas Rumah Makan Sederhana.

1.4 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah dan batasan masalah diatas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan aplikasi penjualan yang dapat

menangani proses bisnis penjualan, persediaan, dan pengadaan yang mampu

mengurangi penggunaan kertas, mengurangi kesalahan laporan, serta

mempercepat proses pelaporan dari semua proses bisnis yang ada pada Rumah

Makan Sederhana.

1.5 Manfaat

Manfaat dari aplikasi yang akan dibangun nantinya adalah:

1. Mengurangi penggunaan kertas dalam mencatat laporan persediaan, penjualan

dan pengadaan.

2. Mengurang risiko kehilangan dokumen laporan.

3. Mempercepat rekapitulasi laporan

(9)

4

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan disusun dengan tujuan agar segala aktifitas yang

dilakukan dalam penelitian ini dapat terekam dalam bentuk laporan secara jelas

dan sistematis. Penyajiannya dibagi berdasarkan beberapa bab.

Bab I Pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan

yang mendasari penulis dalam merancang dan membangun sistem rekrutmen dan

seleksi tenaga kontrak. Bab ini juga mencakup perumusan masalah, pembatasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan laporan

penelitian.

Bab II Landasan Teori menjelaskan mengenai teori-teori yang

mendukung dalam penyelesaian penelitian, yaitu sistem, Penjualan pada Rumah

Makan Sederhana, model waterfall, desktop, testing. Teori ini yang akan

digunakan oleh penulis dalam menyelesaikan laporan dan sistem informasi pada

penelitian ini.

Bab III Analisi dan Perancangan Sistem berisi tentang penjelasan dari

analasis sistem dan desain sistem yang dilakukan oleh penulis. Pada bagian

analisis sistem akan dijelaskan tentang sistem yang ada sekarang, dilanjutkan

dengan analisis permasalahan yang ada. Setelah melakukan analisis, akan

dilakukan desain sistem yang menjelaskan bagaimana sistem ini akan dibuat.

Desain sistem akan digambarkan menggunakan Diagram Konteks, Diagram

jenjang, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram, dan Desain

Interface dan desain uji coba produk.

Bab IV Implementasi Sistem menjelaskan mengenai hasil implementasi

(10)

menunjukkan tampilan dari sistem yang telah dibuat, serta analisis dari hasil uji

coba sistem yang telah dilakukan.

Bab V Kesimpulan dan Saran berisi tentang penjelasan mengenai

kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu hasil dari evaluasi, serta saran

(11)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Aplikasi

Menurut Jogiyanto (1999) adalah penggunaan dalam suatu komputer,

instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun sedemikian rupa

sehingga komputer dapat memproses input menjadi output.

Sedangkan menurut Anisyah (2000), aplikasi adalah penerapan,

penggunaan atau penambahan Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

aplikasi merupakan software yang berfungsi untuk melakukan berbagai bentuk

pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti penerapan, penggunaan dan penambahan

data.

2.2 Penjualan

Kotler (2000) mengatakan bahwa ”Penjualan adalah proses sosial

manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

dan inginkan, menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang

bernilai dengan pihak lain”.

Sedangkan menurut Swastha (2004) penjualan adalah interaksi antara

individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,

menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran sehingga menguntungkan

bagi pihak lain. Penjualan dapat diartikan juga sebagai usaha yang dilakukan

manusia untuk menyampaikan barang bagi mereka yang memerlukan dengan

imbalan uang menurut harga yang telah ditentukan atas persetujuan bersama.

(12)

2.3 Tujuan Pe njualan

Kemampuan perusahaan dalam menjual produknya menentukan

keberhasilan dalam mencari keuntungan, apabila perusahaan tidak mampu menjual

maka perusahaan akan mengalami kerugian. Menurut Swastha (2004) tujuan umum

penjualan dalam perusahaan yaitu: Mencapai volume penjualan, mendapatkan laba

tertentu, menunjang pertumbuhan perusahaan.

2.4 Rumah Makan

Definisi Rumah Makan dan Restoran: Menurut SK Menteri Pariwisata,

Pos dan Telekomunikasi No. KM 73/PW 105/MPPT-85 menjelaskan bahwa

Rumah Makan adalah setiap tempat usaha komersial yang ruang lingkup

kegiatannya menyediakan hidangan dan minuman untuk umum.

Dalam SK tersebut juga ditegaskan bahwa setiap rumah makan harus

memiliki seseorang yang bertindak sebagai pemimpin rumah makan yang

sehari-hari mengelola dan bertanggungjawab atas pengusahaan Rumah makan tersebut.

Masakan Padang merupakan makanan khas Sumatra Barat yang

bumbunya terdiri dari berbagai macam rempah-rempah, seperti: cengkeh, pala,

kunyit, jahe, lengkuas dan masih banyak lagi. Masakan Padang terkenal karena cita

rasanya yang menggugah selera. Salah satu makanan khas Sumatra Barat yang

paling terkenal adalah rendang.

2.5 M e tode Wat erfal l

Menurut Pressman (2015), nama lain dari Model Waterfall adalah Model

Air Terjun kadang dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), dimana hal ini

menyiratkan pendekatan yang sistematis dan berurutan (sekuensial) pada

pengembangan perangkat lunak, yang dimulai dengan spesifikasi kebutuhan

(13)

8

pemodelan (modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan

sistem.perangkat lunak ke para pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri

dengan dukungan berkelanjutan pada perangkat lunak lengkap yang dihasilkan.

Model ini merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software

Engineering. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari

level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap Comunication, Planning, Modeling,

Construction, dan Deployment.

Gambar 2.1 menunjukkan tahapan umum dari model proses waterfall.

Model ini disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus

menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Akan tetapi,

Pressman (2015) memecah model ini meskipun secara garis besar sama dengan

tahapan-tahapan model waterfall pada umumnya.

Gambar 2.1 Model waterfall menurut pressman (2015)

Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam

(14)

a. Comunication

Langkah pertama diawali dengan komunikasi kepada konsumen/pengguna.

Langkah awal ini merupakan langkah penting karena menyangkut pengumpulan

informasi tentang kebutuhan konsumen/pengguna.

b. Planning

Setelah proses communication ini, kemudian menetapkan rencana untuk

pengerjaan software yang meliputi tugas-tugas teknis yang akan dilakukan,

risiko yang mungkin terjadi, sumber yang dibutuhkan, hasil yang akan dibuat,

dan jadwal pengerjaan.

c. Modeling

Pada proses modeling ini menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah

perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding.

Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software,

representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.

d. Contruction

Construction merupakan proses membuat kode (code generation). Coding atau

pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali

oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh

user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan

suatu software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam

tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap

sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan

(15)

10

e. Deployment

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem.

Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi

akan digunakan user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan

pemeliharaan secara berkala.

2.6 Testing

Menurut Romeo (2003), testing adalah proses pemantapan kepercayaan

akan kinerja program atau sistem sebagaimana yang diharapkan. Testing Software

adalah proses pengoperasikan software dalam suatu kondisi yang dikendalikan

untuk verifikasi, mendeteksi error dan validasi. Verifikasi adalah pengecekkan atau

pengetesan entitas-entitas, termasuk software, untuk pemenuhan dan konsistensi

dengan melakukan evaluasi hasil terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan.

Validasi adalah melihat kebenaran sistem apakah proses yang telah dituliskan sudah

sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pengguna. Deteksi error adalah testing

yang berorentasi untuk membuat kesalahan secara intensif, untuk menentukan

apakah suatu hal tersebut tidak terjadi. Test case merupakan suatu tes yang

dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi ataupun hasil yang

telah ditentukan sebelumnya. Adapun kegunaan dari test case ini, adalah sebagai

berikut:

1. Untuk melakukan testing kesesuaian suatu komponen terhadap desain White Box

Testing.

2. Untuk melakukan testing kesesuaian suatu komponen terhadap spesifikasi

(16)

2.6.1 White Box Testing

Menurut Romeo (2003), white box testing adalah suatu metode desain test

case yang menggunakan struktur kendali dari desain prosedural. Seringkali white

box testing diasosiasikan dengan pengukuran cakupan tes, yang mengukur

persentase jalur-jalir dari tipe yang dipilih untuk dieksekusi oleh test cases. White

box testing dapat menjamin semua struktur internal data dapat dites untuk

memastikan validitasnya.

Cakupan pernyataan, cabang dan jalur adalah suatu teknik white box

testing yang menggunakan alur logika dari program untuk membuat test cases alur

logika adalah cara dimana suatu bagian dari program tertentu dieksekusi saat

menjalankan program. Alur logika suatu program dapat direpresentasikan dengan

flow graph.

2.6.2 Black Box Testing

Menurut Romeo (2003), Black box testing dilakukan tanpa adanya suatu

pengetahuan tentang detail struktur internal dari sistem atau komponen yang dites,

juga disebut sebagai functional testing. Black box testing bergfokus pada kebutuhan

fungsional pada software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.

Dengan adanya black box testing, perekayasa software dapat

menggunakan kebutuhan fungsional pada suatu program. Black box testing

dilakukan untuk melakukan pengecekan apakah sebuah software telah bebas dari

error dan fungsi-fungsi yang diperlukan telah berjalan sesuai dengan yang

diharapkan.Dengan adanya black box testing, perekayasa software dapat

(17)

12

dilakukan untuk melakukan pengecekan apakah sebuah software telah bebas dari

error dan fungsi-fungsi yang diperlukan telah berjalan sesuai dengan yang

diharapkan.

2.7 Basis Data (Database)

Basis data menurut Hengky (2002) adalah sebuah kumpulan dari

sekelompok informasi yang diorganisasikan dengan beberapa cara logik dan saling

berhubungan.

Menurut Aryanto (2001) menerangkan database merupakan keterangan

mengenai kumpulan sejumlah tabel, prosedur tersimpan (stored procedure) dan

hubungan relasi antar tabel yang saling berhubungan dalam membentuk suatu

program aplikasi.

2.7.1 Normalisasi

Normalisasi menurut Kadir (2003): “Proses untuk mengubah suatu tabel

yang memiliki masalah tertentu kedalam dua buah tabel atau lebih yang tak lagi

memiliki masalah tersebut”.

Pada proses normalisasi selalu diuji beberapa kondisi, yaitu kesulitan pada

saat menambah, menghapus, mengubah dan membaca pada suatu database. Bila

ada kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi tersebut dipecah lagi menjadi

beberapa tabel atau dengan kata lain perancangan database belum mencapai

optimal.

2.7.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Connolly dan Begg (2010), entity relationship model merupakan

salah satu model yang dapat memastikan pemahaman yang tepat terhadap data dan

(18)

Model ini menggunakan pendekatan Top-Down dalam merancang

database, di mulai dengan mengidentifikasikan data penting yang di sebut entity

dan relationship antara data yang harus direpresentasikan ke dalam model,

kemudian ditambahkan beberapa attribute dan constraint pada entity, atributte dan

relationship.

Gambar 2.2 Notasi ER Model

2.7.3 DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram (DFD) menurut Jogiyanto (2005) adalah:

“Diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data

system”. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem yang baru yang akan dikembangkan secara logika dan menjelaskan arus

data dari mulai pemasukan sampai dengan keluaran data tingkatan diagram arus

data mulai dari diagram konteks yang menjelaskan secara umum suatu system atau

batasan system dari level 0 dikembangkan menjadi level 1 sampai system

tergambarkan secara rinci. Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras,

(19)

14

Menurut Jogiyanto (2005) ada beberapa simbol yang digunakan pada

DFD untuk mewakili:

1. Kesatuan Luar (External Entity)

Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar

sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lain yang berada pada

lingkungan luarnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

2. Arus Data (Data Flow)

Arus Data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir

di antara proses, simpan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukan arus

dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

3. Proses (Process)

Proses (process) menunjukan pada bagian yang mengubah input menjadi output,

yaitu menunjukan bagaimana satu atau lebih input diubah menjadi beberapa

output. Setiap proses mempunyai nama, nama dari proses ini menunjukan apa

yang dikerjakan proses.

4. Simpanan Data (Data Store)

Data Store merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau

(20)

64 BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

4.1 Kebutuhan Sistem

Pada tahapan ini sistem yang telah dirancang pada tahap ke tiga akan

dikembangkan, sehingga sistem yang dibuat harus mengacu pada rancangan yang

telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan

hardware (perangkat keras) untuk sistem ini adalah sebagai berikut.

4.1.1 Kebutuhan Software

Sistem yang akan digunakan untuk menjalankan aplikasi, membutuhkan

software pendukung. Software pendukung tersebut antara lain :

1. Semua sistem operasi yang mendukung penggunaan aplikasi seperti Windows

XP atau versi yang lebih baru.

2. Web browser yang digunakan sebaiknya menggunakan Mozilla Firefox Google

Chrome, Internet Explorer atau yang lainnya untuk mengelola database

menggunakan PHPMyAdmin.

3. Database menggunakan MySQL atau MariaDB.

4. Visual Basic 6.0

4.1.2 Kebutuhan Hardware

Kebutuhan minimal perangkat keras yang harus dipenuhi untuk server

agar sistem berjalan baik adalah sebagai berikut :

1. Personal Computer dengan RAM minimal 256 MB

2. Koneksi LAN atau Single User.

(21)

65

4.2 Implementasi Sistem

Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan

dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibangun sebelumnya. Berikut

tampilan form atau halaman aplikasi yang sudah dibuat.

a. Form Login

Form login adalah form yang pertama kali muncul ketika aplikasi dijalankan.

Pengguna diminta untuk input nama user/ pengguna dan password yang telah

diberikan. Proses login ini bertujuan untuk menentukan hak akses bagi

masing-masing pengguna yaitu admin, supervisor, dan pegawai. Tampilan

form login dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah ini.

Gambar 4.1 Tampilan Form Login

b. Form Halaman Utama

Form Halaman Utama adalah form awal yang muncul setelah pengguna

berhasil melakukan login. Pada halaman ini terdapat informasi mengenai

(22)

dapat diakses yaitu menu data master, menu email laporan, kalkulator dan

keluar dari aplikasi rumah makan. Tampilan dari form halaman utama dapat

dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Form Halaman Utama

c. Form Kelompok Persediaan

Form kelompok persediaan adalah form yang digunakan untuk menyimpan

dan merubah kelompok persediaan bahan, makanan dan minuman. Tampilan

(23)

67

Gambar 4.3.1 Tampilan Form Master Kelompok Stock/ Persediaan

Gambar 4.3.2 Tampilan Cetak Daftar Kelompok Stock/ Persediaan

d. Form Master Pemakai

Form master user/ pemakai/ pengguna aplikasi adalah form yang digunakan

untuk menyimpan, merubah dan menghapus data pemakai aplikasi. Tampilan

(24)

Gambar 4.4 Tampilan Form Master Pemakai Aplikasi

e. Form Master Daftar Barang

Form master bahan/ makanan adalah form yang digunakan untuk menyimpan

bahan makanan dan minuman. Tampilan dari form bahan makanan dan

(25)

69

Gambar 4.5.1 Tampilan Form Master Bahan, Makanan Dan Minuman

(26)

Gambar 4.5.3 Tampilan Daftar Harga/ Price List

f. Form Master Supplier

Form master supplier adalah form yang digunakan untuk menyimpan data

supplier. Tampilan dari form master supplier dapat dilihat pada Gambar 4.6.

(27)

71

g. Form Mengirim Laporan Menggunakan GMail

Form mengirim laporan menggunakan Gmail.com adalah form yang

digunakan untuk mengirim laporan ke pemilik rumah makan. Tampilan dari

form mengirim laporan menggunakan Gmail.com dapat dilihat pada Gambar

4.7.

Gambar 4.7 Tampilan Form Mengirim Laporan Menggunakan GMail

h. Form Laporan Stock/ Persediaan

Form laporan stock/ persediaan adalah form yang digunakan untuk

menampilkan laporan persediaan bahan, makanan dan minuman. Tampilan

(28)

Gambar 4.8.1 Tampilan Form Laporan Stock/ Persediaan

(29)

73

Gambar 4.8.3 Tampilan Form Laporan Kartu Barang

i. Form Pengadaan/ Pembelian

Form pengadaan/ pembelian adalah form yang digunakan untuk menyimpan

pengadaan/ pembelian . Tampilan dari form pengadaan/ pembelian dapat

(30)

Gambar 4.9.1 Tampilan Form Pengadaan/ Pembelian

Gambar 4.9.2 Laporan Pengadaan/ Pembelian

j. Form Input Persediaan

Form input persediaan adalah form yang digunakan untuk memasukan data

persediaan setiap hari. Tampilan dari form input persediaan dapat dilihat pada

(31)

75

Gambar 4.10.1 Tampilan Form Input Persediaan

k. Form Penjualan Makanan/ Minuman

Form penjualan makanan/ minuman adalah form yang digunakan untuk

menyimpan penjualan makanan dan minuman. Tampilan dari form penjualan

(32)

Gambar 4.11.1 Tampilan Form Penjualan Makanan/ Minuman

(33)

77

Gambar 4.11.3 Tampilan Nota Penjualan Tunai

4.3 Uji Coba Sistem

Uji coba fungsi aplikasi ini dilakukan oleh admin, supervisor, dan

pegawai rumah makan Padang. Uji coba ini dilakukan untuk melihat apakah

program dan fungsi-fungsi yang terdapat didalam sistem sudah selesai sesuai

dengan yang diharapkan. Yang dilakukan dalam tahap uji coba fungsi sistem

adalah dengan menguji apakah semua input dari setiap kejadian pada aplikasi

menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan. Uji coba fungsi aplikasi

adalah sebagai berikut:

a. Hasil Uji Coba Form Login

Proses login digunakan oleh user yang telah diberi hak untuk menggunakan

aplikasi. Nama user dan password diberikan terhadap admin, supervisor dan

pegawai untuk dapat mengoperasikan aplikasi rumah makan. Hasil uji coba

form login dimulai dari user memasukkan nama user dan password yang telah

diberikan.

Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Form Login

Test ID

Tujuan Input Output yang

diharapkan

Realisasi

(34)

Test ID

Tujuan Input Output yang

diharapkan

Realisasi

pengguna nama user dan password

pemberitahuan. (lihat Gambar

4.12) Memasukkan

nama user dan password yang benar dan Klik

tombol “Ok”

pada form login

Tampil form utama.

Sukses (lihat Gambar

4.13)

Gambar 4.12 Pesan Pemberitahuan Login

(35)

79

b. Hasil Uji Coba Pemeliharaan Data Bahan

Tabel 4.2 Hasil Uji Coba Pemeliharaan Data Bahan

(36)

Test ID

Tujuan Input Output yang

diharapkan

Realisasi

persediaan kode persediaan yang datanya ingin dihapus

Klik pada tombol

“Hapus”

Persediaan dalam tabel terhapus

Sukses (lihat Gambar 4.15)

Gambar 4.14 Form Persediaan

(37)

81

c. Hasil Uji Coba Pemeliharaan Data Master Supplier

Tabel 4.3 Hasil Uji Coba Pemeliharaan Data Master Supplier

Test

Pilih kode supplier yang datanya ingin

(38)

Test ID

Tujuan Input Output yang

diharapkan

Realisasi

Gambar 4.16 Data Supplier Tersimpan

(39)

83

(40)

Gambar 4.18 Form Ubah/ Hapus Pengadaan Bahan

e. Hasil Uji Coba Pemeliharaan Data Input Persediaan

Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Pemeliharaan Data Input Persediaan

(41)

85

Gambar 4.19 Form Input Persediaan

f. Hasil Uji Coba Pemeliharaan Data Penjualan

Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Pemeliharaan Data Penjualan

(42)

Test

(43)

87

4.4 Evaluasi Sistem

Aplikasi rumah makan ini dapat menyimpan dan menampilkan data

kelompok persediaan pada gambar 4.3.1, bahan makanan, masakan dan minuman

pada gambar 4.5.1, pengadaan pada gambar 4.9.1, memasak pada gambar 4.10.1,

penjualan pada gambar 4.11.1 dan melaporkan persediaan pada gambar 4.5.2,

laporan pengadaan pada gambar 4.9.2, laporan memasak pada gambar 4.10.2,

laporan rincian penjualan dan keuntungan pada gambar 4.11.2 dan nota penjualan

tunai pada gambar 4.11.3 secara terintegrasi, sehingga penjualan mengakibatkan

perubahan pada omset penjualan, keuntungan penjualan dan posisi persediaan.

Dari hasil uji coba, aplikasi rumah makan ini berhasil dalam menangani

proses pengadaan, memasak, penjualan, pelaporan yang sebelumnya masih

dilakukan manual oleh pegawai rumah makan. Aplikasi rumah makan ini berhasil

dalam melakukan transaksi dan pelaporan.

Dari evaluasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa aplikasi rumah

makan ini telah memenuhi kebutuhan yang diinginkan antara lain mengurangi

waktu dalam proses perhitungan penjualan, pengadaan dan persediaan, dapat

melihat saldo persediaan, omzet penjualan dan keuntungan dari hasil penjualan

(44)

88 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan Rancang Bangun

Aplikasi Penjualan pada Rumah Makan Sederhana adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini dapat mengurangi waktu dalam proses perhitungan penjualan,

pengadaan dan persediaan, dapat melihat saldo persediaan, omzet penjualan

dan keuntungan dari hasil penjualan yang ada pada Rumah Makan Sederhana..

2. Aplikasi ini dapat menghasilkan laporan penjualan, laporan pengadaan, laporan

persediaan, jumlah keuntungan penjualan, laporan proses masak, serta dapat

mengirim semua laporan tersebut ke email pemilik.

5.2 Saran

Apabila Rancang Bangun Aplikasi Penjualan ini, maka disarankan

beberapa hal sebagai berikut:

1. Aplikasi ini dapat dikembangkan menjadi aplikasi penjualan berbasis web.

Pembeli dapat membeli makanan lewat website.

2. Aplikasi ini dapat diintegrasikan dengan Aplikasi Sistem Pengambilan

Keputusan, sehingga barang yang sering habis dapat dipesan lebih banyak dan

(45)

89

DAFTAR PUSTAKA

Anisyah. 2000. Analisa dan Desain Sistem Informasi. PT. Andi Offset. Yogyakarta.

Aryanto. 2001. Pengolahan Database dengan Microsoft Visual FoxPro 6.0, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Connolly, Thomas and Begg, Carolyn. 2010. Database Systems: A Practical Approach to Design, Implementation, and Management, Fifth Edition. Pearson Education, Boston.

Fathansyah, Ir. Informatika. 2001 B. Basis Data dan DBMS. Bandung

HM, Jogiyanto. 1999. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, ANDI Yogyakarta, Yogyakarta.

Jogiyanto, Hartono. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Yogyakarta.

Kadir. Abdul, 2003. Pengenalan Sistem Informasi. ANDI Yogyakarta, Yogyakarta.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran, PT. Prenhallindo, Jakarta.

Moekijat. 2000. Kamus Manajemen. Bandung: Penerbit CV. Mandar Maju.

Pramana, Hengky W. 2002 Kunci Sukses Aplikasi ManaJemen Perekrutan berbasis akses 2003, Elex Media Komputindo, Jakarta

Pressman, Roger S. 2015. “Software Engineering: A Practitioner’s Approach, 7th edition”. McGraw-Hill, New York.

Romeo. 2003. Testing dan Implementasi Sistem, Edisi Pertama. Surabaya: STIKOM.

SK Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 73/PW 105/MPPT-85

Gambar

Gambar 2.1 Model waterfall menurut pressman (2015)
Gambar 2.2 Notasi ER Model
Gambar 4.1 Tampilan Form Login
Gambar 4.2 Form Halaman Utama
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelayanan kesehatan di Puskesmas Juanda untuk indikator standar pelayanannya sudah terbilang cukup baik, hanya saja untuk

Karakter- isasi dengan XRD dilakukan dengan mempelajari fase bahan dasar kaolin dan metakaolin, mineral γ-Al 2 O 3 yang diperoleh. dari hasil ekstraksi, serta

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau akivitas suatu perusahaan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut Produk terbaik berdasarkan analisa sensori uji pembeda antara

Berdasarkan uraian-uraian mengenai kualifikasi guru pendidikan dasar, maka disimpulkan sebagai berikut. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang

Tambahan kepada pengharaman-pengharaman ini, ialah apa-apa yang diharamkan menerusi surah al-Ma’idah ayat 3 (Sesungguhnya apa yang disebut dalam Surah al- Ma’idah itu adalah

untuk keluar kampung menuju kota, akses jalan utama masyarakat Kampung Bali.. untuk keluar kampung menuju kota adalah melalui Desa Perhiasan

Ekstraksi adalah suatu cara untuk menarik satu atau lebih zat dari bahan asal dengan menggunakan pelarut.. Tujuan utama ekstraksi adalah mendapatkan atau