• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Pada Apotek Sentra Berkat Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Pada Apotek Sentra Berkat Surabaya."

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN PADA APOTEK

SENTRA BERKAT SURABAYA

TUGAS AKHIR

Program Studi

S1 Sistem Informasi

Oleh:

LAY NANIEK HOLLYA WATTY

08.41010.0198

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Sarjana

Oleh:

Nama : Lay Naniek Hollya Watty

NIM : 08.41010.0198

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(3)

ix

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Aplikasi ... 6

2.2 Penjualan ... 6

2.3 Persediaan ... 8

2.4 Piutang Dagang ... 9

2.5 Apotek ... 10

2.6 Obat ... 12

2.7 Analisis dan Perancangan Sistem... 12

2.8 Microsoft Visual Basic .NET ... 13

2.9 My SQL Server ... 14

(4)

x

2.12 DFD ... 18

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 22

3.1 Analisis Sistem ... 22

3.1.1 Komunikasi ... 22

3.1.2 Perencanaan Kebutuhan Sistem ... 29

3.2 Perancangan Sistem ... 29

3.2.1 Menganalisis Kebutuhan Sistem ... 30

3.2.2 Desain Sistem ... 31

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 75

4.1 Implementasi Sistem ... 75

4.1.1Kebutuhan Sistem ... 75

4.1.2 Implementasi Program ... 76

4.2 Evaluasi Sistem ... ... 88

BAB V PENUTUP ... 101

5.1 Kesimpulan ... 101

5.2 Saran ... 101

(5)

xi

Tabel 2.1 Tabel Simbol System Flow ... 18

Tabel 2.2 Tabel Simbol DFD ... ... 19

Tabel 3.1 Tabel Kebutuhan Pengguna Administrator ... 25

Tabel 3.2 Tabel Kebutuhan Pengguna Kasir ... 26

Tabel 3.3 Tabel Kebutuhan Pengguna Apoteker ... 26

Tabel 3.4 Tabel Kebutuhan Pengguna Pemilik Apotek ... 26

Tabel 3.5 Tabel Barang ... 49

Tabel 3.6 Tabel Supplier ... 50

Tabel 3.7 Tabel Pelanggan ... 50

Tabel 3.8 Tabel Pengguna ... 51

Tabel 3.9 Tabel Karyawan ... 51

Tabel 3.10 Tabel Penjualan ... 51

Tabel 3.11 Tabel Detil Penjualan ... 52

Tabel 3.12 Tabel Penerimaan Barang ... 53

Tabel 3.13 Tabel Detil Penerimaan Barang ... 53

Tabel 3.14 Tabel Pembayaran Piutang ... 54

Tabel 3.15 Tabel Detil Pembayaran Piutang ... 54

Tabel 3.16 Tabel Desain Uji Coba ... 69

(6)

xii

Gambar 2.1 Model Waterfall... 15

Gambar 2.2 Sistem alir data ... 18

Gambar 3.1 Document Flow Penjualan Retail ... 32

Gambar 3.2 Document Flow Penjualan Partai ... 34

Gambar 3.3 Diagram IPO ... 36

Gambar 3.4 System Flow Transaksi Penjualan ... 37

Gambar 3.5 System Flow Pembuatan Laporan ... 38

Gambar 3.6 Context Diagram ... 39

Gambar 3.7 DFD Level 0 ... 41

Gambar 3.8 DFD Level 1 Maintenance ... 42

Gambar 3.9 DFD Level 2 Maintenance Barang... 42

Gambar 3.10 DFD Level 2 Maintenance Supplier... 42

Gambar 3.11 DFD Level 2 Maintenance Pengguna ... 43

Gambar 3.12 DFD Level 2 Maintenance Pelanggan ... 43

Gambar 3.13 DFD Level 2 Maintenance Karyawan ... 44

Gambar 3.14 DFD Level 1 Transaksi ... 44

Gambar 3.15 DFD Level 2 Transaksi Penerimaan Barang ... 44

Gambar 3.16 DFD Level 2 Transaksi Penjualan ... 45

Gambar 3.17 DFD Level 2 Transaksi Pembayaran Piutang ... 45

Gambar 3.18 DFD Level 1 Pembuatan Laporan ... 46

Gambar 3.19 Conceptual Data Model (CDM) ... 47

(7)

xiii

Gambar 3.22 Desain I/O Tampilan Halaman Utama ... 56

Gambar 3.23 Desain I/O Tampilan Input Supplier ... 56

Gambar 3.24 Desain I/O Tampilan Input Barang ... 57

Gambar 3.25 Desain I/O Tampilan Input Pelanggan ... 57

Gambar 3.26 Desain I/O Tampilan Input Karyawan ... 58

Gambar 3.27 Desain I/O Tampilan Input Pengguna ... 58

Gambar 3.28 Desain I/O Tampilan Input Penerimaan Barang ... 59

Gambar 3.29 Desain I/O Tampilan Input Detil Penerimaan Barang ... 60

Gambar 3.30 Desain I/O Tampilan Input Penjualan ... 60

Gambar 3.31 Desain I/O Tampilan Input Detil Penjualan ... 61

Gambar 3.32 Desain I/O Tampilan Input Pembayaran Piutang ... 62

Gambar 3.33 Desain I/O Tampilan Laporan ... 62

Gambar 3.34 Desain I/O Tampilan Input Setting ReminderPiutang ... 63

Gambar 3.35 Desain I/O Tampilan Input Setting Harga Penjualan ... 63

Gambar 3.36 Desain I/O Tampilan Input Setting ReminderBarang Expired ... 64

Gambar 3.37 Desain I/O Tampilan Output Daftar Barang ... 64

Gambar 3.38 Desain I/O Tampilan Output Daftar Pelanggan ... 65

Gambar 3.39 Desain I/O Tampilan Output Laporan Penerimaan Barang ... 66

Gambar 3.40 Desain I/O Tampilan Output Laporan Penjualan ... 66

Gambar 3.41 Desain I/O Tampilan Output Laporan Stok ... 67

Gambar 3.42 Desain I/O Tampilan Output Laporan Barang Terlaris ... 67

(8)

xiv

Gambar 4.1 Form Login ... 76

Gambar 4.2 Form Halaman Utama ... 77

Gambar 4.3 Form Maintenance Pelanggan ... 77

Gambar 4.4 Form Maintenance Barang ... 78

Gambar 4.5 Form Maintenance Supplier ... 79

Gambar 4.6 Form Maintenance Pengguna ... 79

Gambar 4.7 Form Maintenance Karyawan ... 80

Gambar 4.8 Form Transaksi Penerimaan Barang ... 80

Gambar 4.9 Form Transaksi Penjualan ... 81

Gambar 4.10 Form Transaksi Pembayaran Piutang ... 81

Gambar 4.11 Form Laporan Penerimaan Barang ... 82

Gambar 4.12 Form Laporan Penjualan ... 82

Gambar 4.13 Form Laporan Stok ... 83

Gambar 4.14 Form Laporan Barang Terlaris ... 83

Gambar 4.15 Form Laporan Pelanggan Terloyal ... 84

Gambar 4.16 Form Laporan Piutang ... 84

Gambar 4.17 Form Setting Reminder Piutang... 85

Gambar 4.18 Form Setting Reminder Expired Barang ... 85

Gambar 4.19 Form Setting Harga Penjualan ... 86

Gambar 4.20 Form Nota Penjualan ... 86

Gambar 4.21 Form Daftar Barang ... 87

(9)

1

1.1Latar Belakang Masalah

Apotek Sentra Berkat merupakan suatu usaha dagang yang bergerak dalam

bidang penjualan obat-obatan dan barang-barang pendukung kesehatan seperti

masker, perban, oksigen, pispot dan lain-lain. Apotek ini terletak di Jalan Nginden

Semolo no 101, kav 2 Surabaya, telah berdiri sejak pertengahan 2011 dan

memiliki total 2.315 pelanggan. Penjualan dilakukan dengan dua cara, yaitu

menggunakan resep dokter dan tanpa menggunakan resep dokter. Selain menjual

obat yang sudah jadi, apotek juga menjual obat racikan berdasarkan resep dokter.

Apotek Sentra Berkat menerima penjualan obat-obatan secara retail dan partai

yang terdapat perbedaan harga ketika penjualan retail dan partai. Penjualan partai

mendapat harga lebih murah daripada retail. Khusus untuk penjualan partai

diberikan fasilitas kredit oleh apotek yang berjatuh tempo minimal 7 hari dan

maksimal 30 hari ke depan. Total transaksi penjualan pada Apotek Sentra Berkat

yaitu sekitar 2.072 transaksi per bulannya.

Proses penjualan retail dan partai yang berjalan saat ini di Apotek Sentra

Berkat dapat dikategorikan sebagai penjualan pada umumnya. Pelanggan

melakukan pemesanan obat kemudian kasir mengecek ketersediaan obat serta

memberitahukan harga obat. Jika tidak ada stok, pegawai akan memberitahukan

kepada pelanggan. Jika ada dan pelanggan setuju dengan harga tersebut maka

kasir membuat nota penjualan rangkap dua, 1 untuk rekap penjualan apotek, 1

(10)

pengeluaran stok barang. Dalam pembayaran pemesanan, pelanggan bisa

langsung membayar secara tunai, transfer atau sistem pembayaran mundur sesuai

jatuh tempo yang sudah ditentukan dan hanya untuk pelanggan atau outlet yang

sudah menjadi pelanggan tetap. Dalam proses yang berjalan saat ini pencatatan

pembayaran mundur dicatat dalam buku rekap piutang dan nota penjualan.

Permasalahan yang ada di Apotek Sentra Berkat adalah sistem penjualan

obat sering kali menimbulkan masalah, dimana pencatatan daftar dan harga obat

bersifat manual, sehingga pegawai harus selalu melihat daftar dan harga obat

(dalam lembaran kertas catatan) kemudian mencatatnya ke dalam nota penjualan

secara manual. Pelanggan pun sering mengeluh pelayanan yang lama dari apotek

ketika pegawai menginformasikan harga barang serta mengecek ada stok tidak

barangnya. Apotek juga sukar untuk mengetahui kondisi inventori (persediaan)

barang secara real time. Item obat yang dijual di Apotek Sentra Berkat sebanyak

3.908 item.

Data-data transaksi penjualan masih berupa dokumen. Ketika pembuatan

laporan penjualan apotek dan laporan stok obat yang dilakukan oleh admin

membutuhkan waktu sekitar 3-4 hari dari total penjualan apotek sebanyak 2.072

transaksi per bulan. Tingkat keakuratan data laporan penjualan dan stok barang

tidak akurat sebanyak 12% karena adanya Human Error. Hal ini menyebabkan

kerugian financial pada pihak pemilik apotek.

Prosedur penagihan piutang Apotik Sentra Berkat juga memiliki kendala

dalam hal melakukan penagihan yang sudah jatuh tempo, dikarenakan setiap

(11)

dalam penagihan. Pembayaran mundur yang tidak sesuai jatuh tempo membuat

perputaran uang di apotek terganggu.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka pihak apotek membutuhkan

aplikasi penjualan yang dapat membantu pihak apotek. Dengan adanya aplikasi

penjualan ini diharapkan aplikasi yang dibangun dapat membantu semua proses

transaksi penjualan agar lebih cepat dalam melayani pelanggan sehingga

pendapatan yang diperoleh juga semakin banyak, mengatasi permasalahan

kehilangan data dan menghilangkan kesalahan pembuatan laporan.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah

yaitu bagaimana merancang dan membangun Aplikasi Penjualan pada Apotek

Sentra Berkat Surabaya?

1.3Pembatasan Masalah

Pada perancangan aplikasi ini batasan-batasan masalah antara lain:

1. Aplikasi menangani penjualan obat tunai dan pembayaran mundur.

2. Tidak membahas pembelian hanya mencatat penerimaan barang.

3. Laporan yang dihasilkan berupa laporan penerimaan barang, laporan

penjualan, laporan stok, laporan barang terlaris, laporan pelanggan terloyal

dan laporan piutang.

4. Tidak membahas tentang retur penjualan.

5. Tidak membahas laporan akuntansi.

6. Satu faktur penerimaan barang terdapat 1 tanggal expired setiap jenis

(12)

1.4 Tujuan

Berdasarkan batasan dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah menghasilkan rancang dan bangun aplikasi penjualan pada

Apotek Sentra Berkat Surabaya untuk mempercepat semua pencatatan transaksi

penjualan.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan disusun dengan tujuan agar segala aktifitas yang

dilakukan dalam penelitian ini dapat terekam dalam bentuk laporan secara jelas

dan sistematis. Penyajiannya dibagi berdasarkan beberapa bab.

Pada bab pertama menjelaskan latar belakang masalah yang mendasari

penulis dalam merancang dan membangun aplikasi penjualan apotek. Bab ini juga

mencakup perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan laporan penelitian.

Pada bab kedua menjelaskan mengenai teori-teori yang mendukung dalam

penyelesaian penelitian, yaitu: Aplikasi, Persediaan, Piutang Dagang, Apotek,

Obat, Analisis dan Perancangan Sistem, Microsoft Visual Basic .NET, My SQL,

System Development Life Cycle, System Flow, Data Flow Diagram. Teori-teori ini

yang akan digunakan oleh penulis dalam menyelesaikan laporan dan sistem

informasi pada penelitian ini.

Pada bab ketiga berisi tentang penjelasan dari analisis sistem dan desain

sistem yang dilakukan oleh penulis. Pada bagian analisis sistem akan dijelaskan

tentang sistem yang ada sekarang, dilanjutkan dengan analisis dari permasalahan

(13)

menjelaskan bagaimana sistem ini akan dibuat. Desain sistem akan digambarkan

menggunakan Document Flow, Diagram IPO, System Flow, Data Flow Diagram,

Entity Relationship Diagram, dan desain interface.

Pada bab keempat menjelaskan mengenai hasil implementasi dari analisis

dan perancangan sistem yang telah dilakukan. Bab ini akan menunjukkan

tampilan dari aplikasi yang telah dibuat, serta analisis dari hasil uji coba aplikasi

yang telah dilakukan.

Pada bab kelima menjelaskan tentang kesimpulan dari hasil analisis dan

perancangan aplikasi penjualan pada apotek. Selain itu, pada bab ini berisi tentang

pembahasan permasalahan yang telah dilakukan dan saran bagi pengembangan

(14)

6 2.1 Aplikasi

Menurut Noviansyah (2008), aplikasi adalah penggunaan atau penerapan

suatu konsep yang menjadi suatu produk pembahasan. Aplikasi dapat diartikan

juga sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam

melaksanakan tugas tertentu.

2.2 Penjualan

Menurut Kotler dan Amstrong (2006:457), penjualan merupakan sebuah

proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual dipenuhi, melalui antar

pertukaran informasi dan kepentingan. Jadi konsep penjualan adalah cara untuk

mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Penjualan

merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh

laba serta usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik

mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasilkan.

Dalam praktek kegiatan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor

sebagai berikut:

1. Kondisi dan Kemampuan Penjual.

Transaksi jual beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang

dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai

pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini, penjual harus

(15)

penjualan yang diharapkan. Untuk mencapai sasaran tersebut, penjual harus

memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, yakni:

a. Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan.

b. Harga produk.

c. Syarat penjualan seperti: pembayaran, penghantaran, pelayanan sesudah

penjualan, garansi dan sebagainya.

2. Kondisi Pasar

Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam

penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun

faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah:

a. Jenis pasarnya.

b. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya.

c. Daya belinya.

d. Frekuensi pembelian.

e. Keinginan dan kebutuhan.

3. Modal

Akan lebih sulit lagi bagi penjualan barangnya apabila barang yang dijual

tersebut belum dikenal oleh calon pembeli atau apabila lokasi pembeli jauh

dari tempat penjual. Dalam keadaan seperti ini, penjual harus

memperkenalkan dulu membawa barangnya ketempat pembeli. Untuk

melaksanakan maksud tersebut, diperlukan adanya sarana serta usaha,

seperti: alat transportasi, tempat peragaan baik didalam perusahaan maupun

(16)

dilakukan apabila penjualan memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk

itu.

4. Kondisi Organisasi Perusahaan.

Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian

tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang orang-orang tertentu atau ahli

dibidang penjualan.

5. Faktor lain

Faktor-faktor lain, seperti periklanan, peragaan, kampanye, pemberian

hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya,

diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang bermodal

kuat, kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan. Sedangkan bagi perusahaan

kecil yang mempunyai modal relatif kecil, kegiatan ini lebih jarang

dilakukan.

Ada pengusaha yang berpegangan pada suatu prinsip bahwa “paling penting

membuat barang yang baik”. Bilamana prinsip tersebut dilaksanakan maka,

diharapkan pembeli akan kembali membeli lagi barang yang sama. Namun

sebelum pembelian dilakukan, sering pembeli harus dirangsang daya tariknya,

misalnya dengan memberikan bungkus yang menarik atau dengan cara promosi

lainnya.

2.3. Persediaan

Menurut Ristono (2009), inventory atau persediaan (stok barang) adalah

suatu teknik untuk manajemen material yang berkaitan dengan persediaan.

Manajemen material dalam inventory dilakukan dengan beberapa input yang

(17)

dengan penyimpanan, serta biaya apalagi terjadi kekurangan persediaan

(shortage).

Sistem penjualan dan stok barang merupakan bagian yang penting dalam

pengoperasian suatu perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan

dagang. Pembuatan atau pengaturan sistem penjualan berpengaruh pada tingkat

penerimaan pendapatan perusahaan, sedangkan sistem stok barang memberikan

pengaruh pada informasi penerimaan barang yang diperoleh dari supplier. Oleh

karena itu, perusahaan harus benar-benar mengawasi dan mengendalikan kegiatan

penjualan serta stok barang dengan menerapkan sistem yang memadai, sehingga

target penjualan dapat dicapai dengan baik. Selain itu, cara transaksi dengan

menulis ke nota penjualan membutuhkan waktu yang lama, mengakibatkan

pelayanan kepada pelanggan menjadi lebih lambat.

2.4. Piutang Dagang

Dalam proses bisnis Apotek Sentra Berkat menggunakan 2 sistem

pembayaran yaitu uang tunai dan pembayaran mundur yang berjatuh tempo.

Pembayaran mundur disini yang dimaksudkan dalam piutang dagang pada tugas

akhir ini. Menurut Bodnar dan Hopwood (2006), piutang dagang mewakili uang

yang dimiliki oleh pelanggan untuk barang atau jasa yang telah dijual yang

dimasukkan dalam rekening. Menurut Horngren, dkk (2007), piutang usaha

(accounts receivable), yang juga disebut piutang dagang (trade receivables),

adalah jumlah harus yang ditagih dari pelanggan. Piutang usaha berperan sebagai

(18)

2.5. Apotek

Apotek berasal dari bahasa yunani apotheca yang secara harfiah berarti

“penyimpanan”. Bila diartikan definisi apotek adalah tempat menjual dan kadang

membuat atau meramu obat. Apotek juga merupakan tempat apoteker melakukan

praktek profesi farmasi sekaligus menjadi peritel. Dimana dilakukan pekerjaan

kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya

kepada masyarakat. Salah satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh

pemerintah dan swasta adalah dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan

salah satunya adalah apotek. Apotek yang merupakan suatu jenis bisnis eceran

(retail) yang komoditasnya (barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan

farmasi (obat dan bahan obat) dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan). Sebagai

perantara, apotek dapat mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan

kesehatan dari supplier kepada pelanggan, memiliki beberapa fungsi kegiatan

yaitu: pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan,

sehingga agar dapat dikelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola

Apotek (APA) disamping ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan

ilmu lainnya seperti ilmu Pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting).

Apotek bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar

keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan,

menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin

keabsahannya.

A. Tugas dan Fungsi Apotek

Menurut Permenkes RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan

(19)

1. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah

jabatan.

2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran

dan penyerahan obat atau bahan obat.

3. Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang

diperlukan masyarakat secara meluas dan merata.

Tugas dan fungsi apotek ini dijabarkan lebih lanjut dalam Permenkes RI

Nomor 922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin

Apotek dalam bab Pengelolaan Apotek. Pengelolaan apotek meliputi :

1. Pembuatan, pengelolaan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran,

penyimpanan, dan penyerahan obat atau bahan obat.

2. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan perbekalan farmasi

lainnya.

3. Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi meliputi :

a. Pelayanan informasi tentang obat dan perbekalan farmasi lainnya yang

diberikan baik kepada dokter dan tenaga kesehatan lainnya maupun

kepada masyarakat.

b. Pelayanan informasi mengenai khasiat, keamanan, bahaya dan mutu obat

serta perbekalan farmasi lainnya. Pelayanan informasi dan pelaporan

tersebut wajib didasarkan pada kepentingan masyarakat.

B. Jenis-jenis Pelayanan di Apotek :

Selain pelayanan seperti tersebut di atas, pelayanan lain di apotek yaitu:

(20)

2. Pelayanan resep dimaksud sepenuhnya atas tanggung jawab Apoteker

pengelola apotek.

2.6. Obat

Apotek memperoleh obat dan perbekalan farmasi harus bersumber dari

Pabrik Farmasi, Pedang Besar Farmasi atau Apotek lainnya atau alat distribusi

yang sah. Obatnya harus memenuhi ketentuan wajib daftar obat. Surat pesanan

obat dan perbekalan kesehatan dibidang farmasi lainnya harus ditandatangani oleh

Apoteker pengelola apotek dengan mencantumkan nama dan nomer SIK.

Obat sering disebut obat modern ialah suatu bahan yang dimaksudkan

untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan,

menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, jika atau kelainan

badaniah dan rokhaniah pada manusia atau hewan, memperelok badan atau bagian

badan manusia. Macam-macam istilah obat yang perlu diketahui adalah obat

tradisional, obat jadi, obat paten, obat baru, obat esensial dan obat generik. Resep

adalah permintaan tertulis dari seorang Dokter kepada Apoteker untuk membuat

dan atau menyerahkan obat kepada pasien. Pembuatan resep atau meracik obat

adalah tugas dari seorang Apoteker dan Asisten Apoteker dibawah pengawasan

Apoteker. (Deni, 2008)

2.7 Analisis dan Perancangan Sistem

Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga

(21)

Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang

utuh kedalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi

terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah

tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam

membangun aplikasi.

Menurut Kendall dan Kendall (2003:7), Analisis dan Perancangan Sistem

dipergunakan untuk menganalisis, merancang dan mengimplementasikan

peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan

sistem informasi terkomputerisasi.

2.8. Microsoft Visual Basic .NET

Visual Basic .NET 2010 adalah salah satu bahasa pemrograman yang

tergabung dalam Microsoft Visual Studio 2010. Microsoft Visual Studio 2010

diperkenalkan pertama kali ke masyarakat umum pertengahan Mei 2009

(Yuswanto dan Subari, 2010). Dalam Visual Studio 2010 diperkenalkan beberapa

kelebihan, diantaranya:

1. Teknologi yang ada mendukung “parallel programming” untuk manajemen developer dengan hadirnya fitur proyek manajemen, work item tracking, simple server reporting service, dan version control.

2. Visual Studio 2010 sudah mendukung analisis dan desain UML bukan hanya

coding, compile dan sistem.

3. Visual Studio 2010 dapat bekerja dengan baik pada platform windows untuk

(22)

4. Visual Studio 2010 dan Microsoft .NET Framework 4.0 membantu developer

menghasilkan performansi yang lebih dan menghasilkan aplikasi-aplikasi

yang scalable.

2.9 MySQL Server

MySQL adalah sebuah sistem manajemen database relasi (relational

database management system) yang bersifat open source. (Arbie, 2004: 5).

MySQL merupakan buah pikiran dari Michael “Monty” Widenius, David Axmark

dan Allan Larson yang di mulai tahun 1995. Mereka bertiga kemudian

mendirikan perusahaan bernama MySQL AB di Swedia.

Pengertian MySQL menurut MySQL manual adalah sebuah open source

software database SQL (Search Query Language) yang menangani sistem

manajemen database dan sistem manajemen database relational. MySQL adalah

open source software yang dibuat oleh sebuah perusahaan Swedia yaitu MySQL

AB. MySQL mempunyai fitur-fitur yang sangat mudah dipelajari bagi para

penggunanya dan dikembangkan untuk menangani database yang besar dengan

waktu yang lebih singkat. Kecepatan, konektivitas dan keamanannya yang lebih

baik membuat MySQL sangat dibutuhkan untuk mengakses database di internet.

MySQL versi 1.0 di rilis pada Mei 1996 dan penggunaannya hanya

terbatas di kalangan perusahaan saja. Barulah pada bulan Oktober 1996, MySQL

versi 3.11.0 di rilis ke masyarakat luas. MySQL menggunakan bahasa standar

SQL (Structure Query Language) sebagai bahasa interaktif dalam mengelola data.

MySQL memiliki kinerja, kecepatan proses dan ketangguhan yang tidak kalah

dibanding database-database besar lainnya yang komersil seperti ORACLE,

(23)

operasi seperti Linux, Windows, Solaris, FreeBSD, Mac OS X, dan lain

sebagainya.

2.10 System Development Life Cycle

Menurut Pressman (2015), System Development Life Cycle (SDLC) ini

biasanya disebut juga dengan model waterfall. Menurut Pressman (2015), nama

lain dari Model Waterfall adalah Model Air Terjun kadang dinamakan siklus

hidup klasik (classic life cycle), dimana hal ini menyiratkan pendekatan yang

sistematis dan berurutan (sekuensial) pada pengembangan perangkat lunak.

Pengembangan perangkat lunak dimulai dari spesifikasi kebutuhan

pengguna (communication) dan berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan

(planning), pemodelan (modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan

sistem perangkat lunak ke para pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri

dengan dukungan berkelanjutan pada perangkat lunak yang dihasilkan.

Gambar 2.1. Model Waterfall

Gambar 2.1 menunjukkan tahapan umum dari model proses waterfall.

(24)

menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Akan tetapi,

memecah model ini meskipun secara garis besar sama dengan tahapan-tahapan

model waterfall pada umumnya (Pressman, 2015).

Model ini merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software

Engineering. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai

dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap Communication, Planning,

Modeling, Construction, dan Deployment.

Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam

Model Waterfall menurut Pressman (2015):

1. Communication

Tahap pertama, pihak pengembang akan melakukan pengumpulan data

kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Pada tahap ini, pengembang dapat

mengetahui sistem seperti apa yang harus dibuat.

2. Planning

Setelah diketahui sistem seperti apa yang harus dibuat, pengembang dapat

melakukan perencanaan proyek pengembangan perangkat lunak yang sesuai

dengan kebutuhan pelanggan.

3. Modelling

Pada proses modelling ini menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah

perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding.

Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software,

(25)

4. Construction

Construction merupakan proses membuat kode (code generation). Coding

atau pengkodean merupakan penerjemah desain dalam Bahasa yang biasa

dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang

diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secata nyata dalam

mengerjakan suatu software, artinya pengguna komputer akan dimaksimalkan

dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing

terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan

kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.

5. Deployment

Setelah semua tahap selesai dan perangkat lunak dinyatakan tidak terdapat

kesalahan, pada tahap ini dilakukan implementasi (instalasi), pemeliharaan

perangkat lunak dan feedback dari pelanggan.

2.11 System Flow

System Flow adalah bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara

menyeluruh dari suatu sistem dimana bagan ini menjelaskan urutan

prosedur-prosedur yang ada didalam sistem (Jogiyanto, 2005). Dalam membuat System

Flow sebaiknya ditentukan pula fungsi-fungsi yang melaksanakan atau

bertanggung jawab terhadap sub-sub sistem. Simbol-simbol yang digunakan

(26)

Tabel 2.1 Simbol System Flow

Simbol Keterangan

Simbol proses, menunjukkan kegiatan proses dari operasi

komputer.

Simbol inputan keyboard, menunjukkan data yang

diinputkan melalui keyboard.

Simbol decission (keputusan).

Simbol Database.

2.12 DFD

Menurut Kendall dan Kendall (2003), Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas.

(27)

pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar. DFD didesain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem yang lebih kecil dan untuk menggaris bawahi arus data antara kedua hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu dikembangkan untuk melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya. Berikut ini simbol-simbol yang digunakan dalam sistem aliran data antara lain:

Tabel 2.2 Simbol DFD

No Simbol Nama Keterangan

1

Entitas

luar

Merupakan entitas di lingkungan luar

sistem yang dapat berupa orang,

organisasi atau sistem lainnya yang

berada di lingkungan luarnya yang akan

memberikan masukan atau menerima

keluaran dari sistem.

2 Arus Data

Arus data mengalir di antara proses,

simpanan data dan entitas luar. Arus data

menunjukkan arus dari data yang dapat

berupa masukan untuk sistem atau hasil

dari proses sistem.

3 Proses

Merupakan kegiatan yang dilakukan

oleh orang, mesin atau komputer dari

hasil suatu arus data yang masuk ke

dalam proses untuk dihasilkan arus data

(28)

No Simbol Nama Keterangan

proses biasanya berbentuk suatu kalimat

diawali dengan kata kerja.

4

Simpanan

Data

Merupakan simpanan data yang dapat

berupa suatu file atau basis data di

sistem komputer, suatu arsip atau catatan

manual, suatu agenda atau buku.

Menurut Kendall dan Kendall (2003:245), untuk memulai membuat DFD

dari suatu sistem daftarkan semua komponen yang terlibat (entitas luar, proses,

arus data dan simpanan data). Setelah semua teridentifikasi maka dilanjutkan

dengan melakukan langkah berikut:

1. Pembuatan Context Diagram

Context diagram adalah level tertinggi dalam sebuah DFD dan hanya berisi

satu proses yang merupakan representasi dari suatu sistem. Proses dimulai

dengan penomeran ke – 0 dan tidak berisi simpanan data.

2. Pembuatan Diagram Level 0

Diagram level 0 merupakan hasil pemecahan dari Context diagram menjadi

bagian yang lebih terinci yang terdiri dari beberapa proses. Sebaiknya jumlah

proses pada level ini maksimal 9 proses untuk menghindari diagram yang

sulit untuk dimengerti. Setiap proses diberikan penomeran dengan sebuah

(29)

3. Pembuatan Child Diagram

Setiap proses pada diagram level 0 dipecah lagi agar didapat level yang lebih

terinci lagi (child diagram). Proses pada level 0 yang dipecah lebih terinci lagi

disebut parent process. Child diagram tidak menghasilkan keluaran atau

menerima masukan yang mana parent process juga tidak menghasilkan

keluaran atau menerima masukan. Semua arus data yang menuju ke atau

keluar dari parent process harus ditampilkan lagi pada child diagram.

4. Pengecekan Kesalahan

Pengecekan kesalahan pada diagram digunakan untuk melihat kesalahan yang

terdapat pada sebuah DFD. Kesalahan yang umum terjadi dalam pembuatan

DFD yaitu:

a. Sebuah proses tidak mempunyai masukan atau keluaran.

b. Simpanan data dengan entitas luar dihubungkan secara langsung tanpa

melalui suatu proses.

c. Kesalahan dalam penamaan pada proses atau pada arus data.

d. Memasukkan lebih dari sembilan proses dalam sebuah diagram yang akan

(30)

22

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis dari permasalahan yang

diambil pada Apotek Sentra Berkat Surabaya. Selain itu, analisis dan perancangan

sistem disini mengambil dari model waterfall meliputi komunikasi, perancangan

sistem (pemodelan sistem) dan desain uji coba sistem.

3.1 Analisis Sistem

Pada tahap analisis sistem ini dilakukan beberapa proses yang

berhubungan dengan tahapan awal metode penelitian. Pada metode penelitian

yang diambil menggunakan model waterfall terdapat beberapa tahapan yang

meliputi tahap komunikasi dan tahap perencanaan.

3.1.1 Komunikasi

Pada tahap komunikasi dilakukan proses observasi dan wawancara. Proses

observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung kebagian Pemilik

Apotek yang bertujuan untuk mengetahui informasi tentang nama perusahaan,

bidang usaha, gambaran umum perusahaan, visi dan misi perusahaan. Sedangkan

proses wawancara dilakukan dengan cara melakukan proses tanya jawab kepada

beberapa karyawan Apotek Sentra Berkat yang berfungsi untuk mencocokkan

data dan informasi dari hasil observasi. Selain itu, proses wawancara juga

berfungsi untuk menanyakan beberapa hal yang tidak didapat dari hasil observasi.

Proses wawancara dilakukan pada Admin Apotek. Setelah melakukan observasi

(31)

dapat disusun analisis bisnis, analisis kebutuhan pengguna dan analisis kebutuhan

data.

A. Analisis Bisnis

Setelah dilakukan tahap komunikasi, selanjutnya dilakukan analisis bisnis

meliputi identifikasi masalah, identifikasi pengguna, identifikasi data dan

identifikasi fungsi.

1. Identifikasi Masalah

Setelah melakukan observasi dan wawancara langsung dengan pihak Apotek

Sentra Berkat, permasalahan yang ada di Apotek Sentra Berkat adalah sistem

penjualan barang seringkali menimbulkan masalah, dimana pencatatan daftar

dan harga barang bersifat manual, sehingga pegawai harus selalu melihat

daftar dan harga barang (dalam lembaran kertas) kemudian mencatatnya

kedalam nota penjualan secara manual. Pelanggan pun sering mengeluh

pelayanan yang lama dari apotek ketika pegawai menginformasikan harga

barang serta mengecek ketersediaan stok barang. Apotek juga sukar untuk

mengetahui kondisi inventori (persediaan) barang secara real time.

Data-data transaksi penjualan masih berupa dokumen. Ketika pembuatan

laporan penjualan apotek dan laporan stok barang yang dilakukan oleh admin

membutuhkan waktu sekitar 3-4 hari dari total penjualan apotek.

Prosedur penagihan piutang Apotik Sentra Berkat juga memiliki kendala

dalam hal melakukan penagihan yang sudah jatuh tempo, dikarenakan setiap

pelanggan atau outlet memiliki jangka waktu yang berbeda-beda dan kasir

lalai dalam penagihan. Pembayaran mundur yang tidak sesuai jatuh tempo

(32)

2. Identifikasi Pengguna

Berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai Apotek Sentra Berkat

Surabaya. Pada proses penjualan, user yang ada yaitu Administrator, Kasir,

Apoteker dan Pemilik Apotek Sentra Berkat.

3. Identifikasi Data

Setelah dilakukan proses identifikasi permasalahan dan penguna, maka dapat

dilakukan identifikasi data. Pada proses penjualan dan pembuatan laporan

memerlukan data sebagai berikut: Data Barang, Data Supplier, Data

Karyawan, Data Pelanggan, Data Pengguna, Data Penjualan, Data Penerimaan

Barang, Data Piutang, Data reminder piutang, Data reminder expired

barang/obat dan Data setting harga penjualan.

4. Identifikasi Fungsi

Setelah dilakukan proses identifikasi permasalahan, pengguna dan data. Maka,

dapat diidentifikasi fungsi dari proses penjualan dan pembuatan laporan

sebagai berikut: proses penjualan, mendata penerimaan barang, mengetahui

laporan penjualan, mengetahui stok barang secara realtime, mengetahui

pembayaran piutang, mengetahui daftar barang terlaris, mengetahui daftar

pelanggan terloyal, menampilkan seluruh daftar barang, menampilkan seluruh

daftar pelanggan apotek.

B. Analisis Kebutuhan Pengguna

Berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai Apotek Sentra Berkat

Surabaya khususnya dengan user-user yang bersangkutan dengan sistem, maka

dapat dibuat kebutuhan pengguna. Analisis kebutuhan pengguna berfungsi untuk

(33)

dengan sistem yang dibuat dapat sesuai dengan apa yang diminta oleh user-user

yang bersangkutan dengan sistem. Dapat dilihat kebutuhan pengguna dalam

proses penjualan dan pembuatan laporan sebagai berikut:

1. Administrator

Tabel 3.1 Tabel Kebutuhan Pengguna Administrator

Kebutuhan Fungsi Kebutuhan Data Kebutuhan Informasi

Mengelola Master 1.Data Barang

2.Data Supplier

3.Data Karyawan

4.Data Pengguna 5.Data Pelanggan

1. Laporan Daftar barang 2. Laporan Daftar

Supplier 3. Laporan Daftar

Karyawan 4. Laporan Daftar

Pengguna 5. Laporan Daftar

Pelanggan

Mengelola Transaksi 1. Data Penerimaan

Barang

2. Data Penjualan

3. Data Pembayaran

Piutang

1.Laporan Penerimaan

Barang

2.Laporan Penjualan

Barang

3.Laporan Pembayaran

Piutang

Mengelola Laporan 1. Data Penerimaan

Barang

2. Data Penjualan 3. Data Stok Barang 4. Data Pelanggan

Terloyal

5. Data Pembayaran

Piutang

1.Laporan Penerimaan

Barang

2.Laporan Penjualan 3.Laporan Stok Barang

4.Laporan Barang

Terlaris

5.Laporan Pelanggan

Terloyal

6.Laporan Piutang

Mengelola Setting 1. Data reminder

piutang.

2. Data reminder

expired barang/obat.

3. Data setting harga penjualan.

1.Reminder Stok Barang

dan expirednya.

2.Reminder Piutang Pelanggan.

(34)

2. Kasir

Tabel 3.2 Tabel Kebutuhan Pengguna Kasir

Kebutuhan Fungsi Kebutuhan Data Kebutuhan Informasi

Mengelola Transaksi 1. Data Penjualan

2. Data Pembayaran

Piutang

1. Laporan Penjualan

2. Laporan Pembayaran

Piutang

3. Apoteker

Tabel 3.3 Tabel Kebutuhan Pengguna Apoteker

Kebutuhan Fungsi Kebutuhan Data Kebutuhan Informasi

Mengelola Master Data Barang Laporan Daftar Barang

Mengelola Transaksi Data Penerimaan Barang Laporan Penerimaan

Barang

4. Pemilik Apotek

Tabel 3.4 Tabel Kebutuhan Pengguna Pemilik Apotek

Kebutuhan Fungsi Kebutuhan Data Kebutuhan Informasi

Mengelola Laporan 1.Data Penerimaan

Barang

2.Data Penjualan 3. Data Stok Barang 4. Data Barang Terlaris 5. Data Pelanggan

Terloyal

6. Data Pembayaran

Piutang

1.Laporan Penerimaan

Barang

2.Laporan Penjualan 3.Laporan Stok Barang

4.Laporan Barang

Terlaris

5.Laporan Pelanggan

Terloyal

6.Laporan Piutang

C. Analisis Kebutuhan Data

Dari analisis kebutuhan pengguna yang telah disusun sebelumnya, maka

dibutuhkan beberapa data untuk menunjang sistem yang akan dibuat. Terdapat

(35)

1. Data Supplier

Data supplier berfungsi sebagai penampung seluruh data pemasok barang/obat

dari berbagai wilayah di Indonesia. Data tersebut meliputi kode supplier,

nama, alamat, no telepon, email, kota dan kecamatan.

2. Data Barang

Data barang berfungsi sebagai penampung seluruh data barang/obat dari

berbagai supplier. Data tersebut meliputi kode barang, nama, kemasan, jenis,

supplier, komposisi 1, komposisi 2 dan komposisi 3.

3. Data Pelanggan

Data pelanggan berfungsi sebagai penampung seluruh data pelanggan dari

Apotek Sentra Berkat. Data tersebut meliputi kode pelanggan, nama, alamat,

kota, kecamatan, no telepon dan jenis kelamin.

4. Data Karyawan

Data karyawan berfungsi sebagai penampung seluruh data karyawan apotek.

Data tersebut meliputi NIK, nama, alamat, kota, kecamatan, jenis kelamin dan

no telepon.

5. Data Pengguna

Data pengguna berfungsi sebagai penampung seluruh data pengguna pada

apotek. Data ini berguna untuk pembuatan password dan membagi grup

pengguna pada sistem aplikasi. Data tersebut meliputi NIK, nama, password

dan grup pengguna.

6. Data Penjualan

Data penjualan berfungsi sebagai penampung data penjualan yang terjadi di

(36)

pelanggan, nama pelanggan, kode barang, nama barang, jumlah, harga, diskon

dan subtotal.

7. Data Penerimaan Barang

Data penerimaan barang berfungsi sebagai penampung data penerimaan

barang dari supplier ke pihak apotek. Data tersebut meliputi no nota, kode

supplier, nama supplier, no faktur, tanggal terima, kode barang, nama barang,

kemasan, jumlah, harga beli dan kadaluarsa.

8. Data Pembayaran Piutang

Data pembayaran piutang berfungsi sebagai penampung data pembayaran

piutang dari pelanggan ke pihak apotek. Data tersebut meliputi id bayar, no

nota, kode pelanggan, nama pelanggan, jumlah piutang, tanggal piutang,

tanggal jatuh tempo, jumlah bayar dan sisa bayar.

9. Data reminder piutang

Data reminder piutang berfungsi sebagai reminder batas waktu jatuh tempo

piutang pelanggan. Reminder ini berisikan jangka waktu tertentu berdasarkan

hari untuk memunculkan pengingat otomatis penagihan piutang pelanggan.

10. Data reminder expired barang/obat

Data reminder expired barang/obat berfungsi sebagai reminder batas waktu

expired barang/obat. Reminder ini berisikan jangka waktu tertentu berdasarkan

bulan untuk memunculkan pengingat otomatis expired barang/obat.

11. Data setting harga penjualan

Data setting harga penjualan berfungsi sebagai data persentase laba setiap

(37)

berdasarkan persentase untuk menghitung harga penjualan setiap barang pada

apotek.

3.1.2 Perencanaan Kebutuhan Sistem

Sistem yang dibuat membutuhkan beberapa elemen yang mendukung.

Elemen dari sistem tersebut antara lain adalah hardware (perangkat keras) dan

software (perangkat lunak). Kebutuhan minimal perangkan keras yang diperlukan

antara lain: processor core 2 duo, memory 1 Gb, harddisk 100 Gb, monitor

dengan resolusi 1024x768, printer, mouse, keyboard. Kebutuhan perangkat lunak

yang diperlukan adalah Microsoft Visual Basic .Net, My SQL Server 2008 dan

Windows 7 sebagai sistem operasi.

3.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan

sistem atau aplikasi yang baru. Dalam tahap ini harus dapat dipastikan bahwa

semua persyaratan untuk menghasilkan sistem atau aplikasi yang baru dapat

terpenuhi. Hasil aplikasi yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pengguna

untuk mendapatkan sebuah informasi yang diinginkan.

Dari hasil identifikasi dan analisis untuk membantu Apotek Sentra Berkat

menyelesaikan permasalahannya, maka perlu dibuatkan aplikasi ini terdiri dari

transaksi penerimaan barang, transaksi penjualan, transaksi pembayaran piutang,

laporan penerimaan barang, laporan penjualan, laporan stok, laporan barang

terlaris, laporan pelanggan terloyal dan laporan piutang. Untuk membantu

(38)

1. Menganalisis Kebutuhan Sistem.

2. Mendesain Sistem (Document Flow, Diagram IPO, System Flow, Context

Diagram, Data Flow Diagram (DFD), ERD, Struktur Tabel Desain I/O (input-output), Desain Interface.

3.2.1 Menganalisis Kebutuhan Sistem

Sebelum melakukan desain sistem yang akan dibuat, maka langkah yang

pertama kali dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan sistem. Didalam tahapan

analisis ini, berisikan proses identifikasi data transaksi penjualan pada Apotek

Sentra Berkat. Proses identifikasi ini meliputi data-data yang akan diolah,

kebutuhan dari solusi permasalahan, dan informasi yang akan dihasilkan dan

disajikan.

Dari data transaksi penjualan pada Apotek Sentra Berkat, selanjutnya

mengidentifikasi data-data tersebut agar dapat dirumuskan solusi-solusi yang

ditawarkan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Dari perumusan tersebut,

kemudian menggambarkan terlebih dahulu output yang akan dihasilkan dari

solusi.

Setelah gambaran singkat solusi diberikan kepada pemilik perusahaan

Apotek Sentra Berkat, maka langkah selanjutnya yaitu dengan dengan mendesain

sistem dari Diagram IPO, Document Flow, System Flow, Context Diagram, Data

(39)

3.2.2 Desain Sistem

Pada perancangan aplikasi yaitu rancang bangun aplikasi penjualan di

Apotek Sentra Berkat ini memiliki beberapa sub desain yaitu Document Flow,

Diagram IPO, System Flow, Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD), ERD,

Struktur Tabel, Desain I/O (input-output) dan Desain Uji Coba.

A. Document Flow

Pada document flow ini terdapat gambaran document flow sistem

penjualan yang terdapat pada Apotek Sentra Berkat meliputi:

1. Document Flow Penjualan Retail

Document flow ini menjelaskan proses penjualan retail. Proses penjualan ini

melayani penjualan barang/obat dengan resep maupun tanpa resep. Pelaku

utama dalam penjualan ini adalah pihak kasir dan apoteker. Setelah pihak

kasir menerima pesanan dari pelanggan, maka akan dikonfirmasikan apakah

pesanan tersebut merupakan resep atau bukan. Jika pesanan pelanggan adalah

pesanan menggunakan resep, maka pesanan akan langsung diberikan kepada

Apoteker, kemudian Apoteker akan melakukan peracikan obat sesusai

pesanan. Apabila pesanan pelanggan bukan resep maka proses penjualan

langsung dilakukan oleh pihak kasir. Pihak kasir akan menyiapkan barang

serta membuatkan nota penjualan rangkap 2. Nota penjualan rangkap 1 akan

diberikan pada pelanggan beserta pesanan barang/obat kemudian pelanggan

melakukan pembayaran. Sedangkan pihak apotek akan menyimpan nota

penjualan rangkap 2. Document flow penjualan retail seperti terlihat pada

(40)

PELANGGAN KASIR

(41)

2. Document Flow Penjualan Partai

Document flow ini menjelaskan proses penjualan partai. Proses penjualan ini

melayani penjualan barang/obat tanpa resep serta mempunyai tipe pembayaran

kredit yang berjatuh tempo. Pelaku utama dalam penjualan ini adalah pihak

Kasir dan Admin. Setelah pihak Kasir menerima pesanan dari pelanggan,

maka akan dikonfirmasikan apakah stok barang mencukupi pesanan tersebut.

Jika ya, maka Kasir akan menyediakan barang/obat sesuai dengan pesanan

pelanggan. Jika stok barang tidak mencukupi, maka Kasir akan

memberitahukan kepada pelanggan bahwa stok tidak mencukupi. Pesanan

yang sudah disediakan oleh Kasir, akan diberikan kepada pelanggan beserta

nota penjualan. Nota penjualan yang dibuat Kasir yaitu nota penjualan

rangkap 3. Pihak pelanggan akan menerima nota penjualan rangkap 2. Admin

Apotek akan menerima nota penjualan rangkap 1 dan 3. Pencatatan piutang

pelanggan akan dicatat dibuku piutang oleh Admin Apotek. Kemudian Admin

akan membuat laporan piutang yang dipergunakan untuk penagihan kepada

pelanggan sebelum jatuh tempo.. Document flow penjualan partai seperti

(42)

PELANGGAN KASIR

(43)

B. Diagram IPO (Input, Process, Output)

Proses penjualan dimulai dengan pelanggan yang ingin membeli baik lewat

telepon atau langsung datang ke apotek dengan memberikan data pesanan.

Kemudian pegawai akan memberikan informasi harga barang dan mengecek

ketersediaan barang serta mencetak nota penjualan. Proses pengecekan

ketersediaan barang merupakan proses yang mengelola inputan data barang/obat

yang akan dibeli pelanggan dan akan mengurangi stok barang. Setelah itu,

pelanggan akan membayar secara transfer atau tunai atau bisa secara kredit

sesuai jatuh tempo yang diberikan oleh apotek, tetapi jenis pembayaran

mundur ini khusus pelanggan-pelangan yang termasuk dalam data pelanggan

tetap apotek. Semua bentuk pembayaran, pelanggan harus mengkonfirmasikan

kepihak apotek. Pengguna dapat menggunakan aplikasi ini untuk

menghasilkan nota penjualan, daftar barang, daftar pelanggan, laporan

penerimaan barang, laporan penjualan, laporan stok, laporan barang terlaris,

laporan pelanggan terloyal, laporan piutang berdasarkan periode bulan dan

tahun, reminder piutang, reminder barang expired dan harga penjualan.

(44)

Input Process Output

Data Pelanggan

Data Barang

Data Supplier Maintenance Data Master

Setting Reminder Expired Barang Reminder Piutang

Data Pengguna Master Pengguna

Transaksi

Gambar 3.3 Diagram IPO

C. System Flow

Perancangan desain sistem yang akan menjadi solusi dari permasalahan

(45)

1. System Flow Transaksi Penjualan

Penjualan dibagi menjadi dua yaitu: penjualan disertai resep dan non-resep

serta penjualan retail dan partai. Proses ini dimulai dari pesanan pelanggan

yang diberikan kepada kasir. Kemudian kasir akan menyimpan pesanan

tersebut ke dalam tabel penjualan. Kemudian sistem akan mengecek

persediaan barang tersebut, jika ada secara otomatis sistem akan mengurangi

persediaan yang ada. Jika stok barang tidak mencukupi, maka sistem akan

menolak melakukan transaksi penjualan. Setelah memasukkan transaksi

penjualan ke sistem, lalu menyimpan data penjualan, maka sistem akan

mencetak nota penjualan rangkap 2. Nota penjualan rangkap 1 akan diberikan

kepada pelanggan, sedangkan nota satunya akan disimpan oleh kasir. System

flow penjualan barang/obat dapat dilihat pada gambar 3.4.

(46)

2. System Flow Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan berfungsi melihat laporan baik penjualan, penerimaan

barang, piutang serta stok barang. Pertama pemilik harus memilih periode dan

jenis laporan yang diinginkan. Kemudian sistem akan menghasilkan laporan

yang diinginkan. System flow proses pembuatan laporan dapat dilihat pada

gambar 3.5. Laporan terdiri dari: laporan penerimaan barang, laporan

penjualan, laporan stok, laporan barang terlaris, laporan pelanggan terloyal

dan laporan piutang.

OWNER

START

LAPORAN

END DATA PILIHAN

MEMILIH LAPORAN DAN

PERIODE

BUAT LAPORAN

PENJUALAN

PENERIMAAN BARANG CETAK LAPORAN

BARANG

PEMBAYARAN PIUTANG PELANGGAN

(47)

D. Context Diagram

Pada context diagram menggambarkan entity yang berhubungan langsung

dengan sistem dan aliran data secara umum. Sedangkan proses-proses yang

lebih detail yang terdapat dalam sistem masih belum bisa diketahui. Desain

dari context diagram analisis dan perancangan sistem ini dapat dijelaskan pada

gambar 3.6.

SETTING REMINDER EXPIRED SETTING HARGA PENJUALAN

DATA PENERIM AAN BARANG DATA PELANGGANN

PENJ UALAN PADA APOTEK SENTRA BERKAT

Gambar 3.6 Context Diagram

E. DFD

1. DFD Level 0

Berikut ini adalah Data Flow Diagram Rancang Bangun penjualan pada

Apotek Sentra Berkat. Pada DFD inilah kita bisa mengetahui aliran data yang

(48)

atau detail dari context diagram. Gambar 3.7 merupakan DFD level 0 pada

sistem penjualan tersebut.

PEM BAYARAN PIUTANG DATA BARANG M ASUK

KARYAWAN SUDAH ADA

KARYAWAN UBAH

KARYAWAN BARU

SETTING REMINDER PIUTANG SETTING REMINDER EXPIRED SETTING HARGA PENJ UALAN DATA PELANGGANN

DATA PENERIM AAN BARANG DATA_BARANG 8 PENERIMAAN BRG

22 SUPPLIERR

4

SETTING 24 KARYAWAN

25 PEM BAYARAN PIUTANG

(49)

2. DFD Level 1

Pada proses maintenance ada tiga sub proses, yaitu: maintenance barang,

supplier, pengguna dan pelanggan. DFD level 1 proses maintenance dapat

dilihat lebih jelas pada gambar 3.8. Sedangkan untuk level 2 maintenance

barang, supplier, pengguna, pelanggan dan karyawan pada gambar 3.9, 3.10,

3.11,3.12 dan 3.13.

[PENGGUNA UBAH]

(50)

[DATA_BARANG] BARANG 2

Gambar 3.9 DFD level 2 Maintenance Barang

[SUPPLIER UBAH]

Gambar 3.10 DFD level 2 Maintenance Supplier

[DATA PENGGUNA]

(51)

[DATA PELANGGANN]

[PELANGGAN SDH ADA] PELANGGAN 2

PELANGGAN 1

[PELANGGAN BARU]

[PELANGGAN UBAH] 3 PELANGGAN 1.4.1

INPUT PELANGGAN

1.4.2

UPDATE PELANGGAN ADMIN

Gambar 3.12 DFD level 2 Maintenance Pelanggan

[KARYAWAN SUDAH ADA] [KARYAWAN UBAH]

[KARYAWAN BARU]

Flow_654 Flow_653

[[DATA KARYAWAN]] ADMIN

24 KARYAWAN 1.5.1

INPUT KARYAWAN

1.5.2

UPDATE KARYAWAN

Gambar 3.13 DFD level 2 Maintenance Karyawan

Pada level 1 transaksi ada tiga proses yaitu: proses transaksi penerimaan

barang, proses transaksi penjualan dan proses transaksi pembayaran piutang.

DFD level 1 proses transaksi dapat dilihat lebih jelas pada gambar 3.14.

Sedangkan untuk level 2 transaksi penerimaan barang, transaksi penjualan

serta transaksi pembayaran piutang dapat dilihat pada gambar 3.15, 3.16 dan

(52)

[PEMBAYAR AN PIUT AN G]

Gambar 3.14 DFD Level 1 Transaksi

[DATA PENERIMAAN BARANG]

JUM LAH STOK BARU [SUPPLYBRG]

(53)

NON RESEP RESEP

PESANAN PELANGGAN

DETIL PESANANDETIL NON RESEP DETIL RESEP

Gambar 3.16 DFD Level 2 Transaksi Penjualan

[PEMBAYARAN PIUT ANG] DATA PEMBAYARAN

NOT A PELUNASAN PIUT ANG [JUMLAH BAYAR]

[DET IL PENJUALAN]

[DAT A PEMBAYARAN PIUT ANG]

KASIR

25 PEM BAYARAN PIUT ANG

(54)

Pada pembuatan laporan, entity yang menjalankan proses ini adalah Pemilik

Apotek. Proses-proses yang ada dalam pembuatan laporan dapat dilihat pada

gambar 3.18.

[LAPORAN PENERIM AAN BARANG] [LAPORAN PENJUALAN]

25 PEM BAYARAN PIUTANG

Gambar 3.18 DFD level 1 Pembuatan Laporan

F. ERD

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu desain sistem yang

digunakan untuk merepresentasikan, menentukan dan mendokumentasikan

(55)

berikut, akan dijelaskan relasi-relasi atau hubungan antar tabel rancang

bangun aplikasi penjualan pada Apotek Sentra Berkat Surabaya dalam bentuk

Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).

1. Conceptual Data Model (CDM)

Sebuah Conceptual Data Model (CDM) menggambarkan secara

keseluruhan konsep struktur basis data yang dirancang untuk suatu

aplikasi. Pada Conceptual Data Model (CDM) yang telah dirancang

terdapat 8 tabel yang saling berelasi, seperti terlihat pada gambar 3.19.

MEMILI KI

MELAKUKAN DETI L PEMBAYARAN

MEMBAYAR

DETI L PENERI MAAN BRG

MENSUPPLY

(56)

2. Physical Data Model (PDM)

Sebuah Physical Data Model (PDM) menggambarkan secara detail konsep

rancangan struktur basis data yang dirancang untuk suatu program

aplikasi. Pada Physical Data Model (PDM) setelah degenerate dari

Conceptual Data Model (CDM) menghasilkan 3 tabel baru dari relasi many to many sebagaimana terlihat pada gambar 3.20.

NI K = NI K

NI K = KO DE_PELANG G AN I D_BAYAR = I D_BAYAR

NO _NO TA_JUAL = NO_NOT A_JUAL

KO DE_PELANG GAN = KO DE_PELANG GAN

NO _NO TA = NO_NO TA KO DE_BARANG = KO DE_BARANG

KO DE_SUPP = KO DE_SUPP

NO _NO TA_JUAL = NO_NOT A_JUAL KO DE_BARANG = KO DE_BARANG

NI K = KO DE_PELANG G AN

KO DE_PELANG GAN = KO DE_PELANG GAN

BARANG

(57)

G. Struktur Tabel

Rancang bangun aplikasi penjualan di Apotek Sentra Berkat ini terdapat 11

(sebelas) table yang berelasi. Tabel–tabel tersebut memiliki struktur tabel yang

saling terintegrasi dan memberikan informasi yang cukup lengkap bagi pengguna

aplikasi. Tabel-tabel tersebut terdiri dari: tabel barang, tabel supplier, tabel

pelanggan, tabel pengguna, tabel karyawan, tabel penjualan, tabel detil

penjualan, tabel penerimaan barang, tabel detil penerimaan barang, tabel

pembayaran piutang dan tabel detil pembayaran piutang. Berikut penjelasan

struktur tabel dari tiap tabel:

1. Tabel Barang

Primary Key : Kode_barang

Fungsi : Untuk menyimpan dan melihat data nama barang

Tabel 3.5 Tabel Barang

Field Type Data Length Constraint

Kode_barang Varchar 20 primary key

Nama_barang Varchar 45 -

Kemasan Varchar 15 -

Jenis Varchar 45 -

Supplier Varchar 45 -

Komposisi_2 Varchar 100 -

Komposisi_3 Varchar 100 -

Komposisi_1 Varchar 100 -

2. Tabel Supplier

Primary Key : Kode_supp

(58)

Tabel 3.6 Tabel Supplier

Field Type Data Length Constraint

Kode_supp varchar 50 primary key

Nama_supp varchar 45 -

Alamat Varchar 45 -

No_Telp Varchar 15 -

Email Varchar 50 -

Kota_supplier Varchar 45 -

Kecamatan Varchar 45 -

3. Tabel Pelanggan

Primary Key : Kode_pelanggan

Fungsi : Untuk menyimpan dan melihat data pelanggan

Tabel 3.7 Tabel Data Pelanggan

Field Type Data Length Constraint

Kode_ pelanggan Varchar 35 primary key

Nama_pelanggan Varchar 45 -

Alamat varchar 45 -

Kota Varchar 30 -

Kecamatan Varchar 30 -

No_telp Varchar 15 -

Jkel Varchar 45 -

4. Tabel Pengguna

Primary Key : NIK

(59)

Tabel 3.8 Tabel Pengguna

Field Type Data Length Constraint

NIK Varchar 6 Foreign Key

Nama_karyawan Varchar 20 Foreign Key

Password Varchar 15 -

Grup_pengguna Varchar 15 -

5. Tabel Karyawan

Primary Key : NIK

Fungsi : Untuk menyimpan dan melihat data karyawan

Tabel 3.9 Tabel Karyawan

Field Type Data Length Constraint

NIK Varchar 6 primary key

Nama_karyawan Varvhar 45 -

Alamat_karyawan Varchar 55 -

Kota Varchar 45 -

Kecamatan Varchar 30 -

JKel Varchar 1 -

No_telp Varchar 15 -

6. Tabel Penjualan

Primary Key : No_nota_jual

Foreign Key : Kode_pelanggan

Fungsi : Untuk menyimpan data penjualan

Tabel 3.10 Tabel Penjualan

Field Type Data Length Constraint

No_nota_jual Varchar 50 Primary key

Kode_pelanggan Varchar 25 Foreign Key

(60)

Field Type Data Length Constraint

Total_Harga Double - -

Model_penjualan varchar 10 -

Type_bayar varchar 15 -

Tanggal_bayar Date - -

7. Tabel detil Penjualan

Primary Key : No_nota_jual

Foreign Key : Kode_barang

Fungsi : Untuk melihat data detil penjualan

Tabel 3.11 Tabel Detil Penjualan

Field Type Data Length Constraint

No_nota_jual Varchar 50 Primary key

Kode_barang Varchar 20 Foreign key

Nama_barang Varchar 45 -

Kemasan Varchar 45 -

Jumlah Integer - -

Harga Double - -

Subtotal Double - -

Kadaluarsa Date - -

8. Tabel Penerimaan Barang

Primary Key : No_nota

Foreign Key : Kode_supplier

(61)

Tabel 3.12 Tabel Penerimaan Barang

Field Type Data Length Constraint

No_nota Varchar 50 Primary key

Kode_supplier Varchar 50 Foreign Key

No_faktur Varchar 15 -

Tanggal_terima Date - -

9. Tabel Detil Penerimaan Barang

Foreign Key : No_nota

Foreign Key : Kode_barang

Fungsi : Untuk menambah stok barang masuk dan menentukan harga.

Tabel 3.13 Tabel Detil Penerimaan Barang

Field Type Data Length Constraint

No_nota Varchar 50 Foreign key

Kode_barang Varchar 20 Foreign key

Nama_barang Varchar 45 -

Kemasan Varchar 45 -

Jumlah Integer - -

Harga Double - -

Tgl_kadaluarsa Date - -

Total Double - -

10.Tabel Pembayaran Piutang

Primary Key : Id_Bayar

Foreign Key : Kode_pelanggan

(62)

Tabel 3.14 Tabel Pembayaran Piutang

Field Type Data Length Constraint

Id_bayar Varchar 20 Primary Key

Kode_pelanggan Varchar 25 Foreign Key

Nominal_bayar Double - -

Tanggal Date - -

Waktu Time - -

Model_bayar Varchar 25 -

Atas_Nama Varchar 35 -

No_rek Varchar 45 -

Nama_bank Varchar 35 -

11.Tabel Detil Pembayaran Piutang

Foreign Key : No_nota_jual

Foreign Key : Id_bayar

Foreign Key : Kode_pelanggan

Fungsi : Untuk mengupdate pembayaran piutang pelanggan.

Tabel 3.15 Tabel Detil Pembayaran Piutang

Field Type Data Length Constraint

No_nota_jual Varchar 50 Foreign Key

Id_bayar Varchar 20 Foreign Key

Tgl_hutang Date - -

Tgl_jatuhtempo Date - -

Kode_pelanggan Varchar 50 Foreign Key

Nama_pelanggan Varchar 55 -

Total_piutang Double - -

Bayar Integer - -

(63)

H. Desain I/O

Pada Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Pada Apotek Sentra Berkat,

pembuatan desain I/O merupakan rancangan desain input dan output yang akan

digunakan sebagai gambaran sistem. Adapun desain I/O yang ada sebagai berikut:

1. Desain I/O Tampilan Login

Rancangan desain I/O berikut merupakan tampilan login. Pada tampilan login

berisi text box username dan password yang harus diisi oleh calon pengguna.

Tujuannya adalah supaya sistem digunakan oleh orang yang berhak memakai dan

berjalan sesuai hak aksesnya masing-masing. Adapun desain I/O dapat dilihat

pada gambar 3.20.

Gambar 3.21 Desain I/O Tampilan Login

2. Desain I/O Tampilan Halaman Utama

Rancangan desain I/O untuk halaman utama. Pada tampilan halaman utama ini

berisi menu-menu yang digunakan dalam menjalankan proses bisnis perusahaan.

Setiap pengguna akan memiliki hak akses yang sudah terdaftar. Adapun desain

I/O dapat dilihat pada gambar 3.22.

Gambar

Tabel 3.1 Tabel Kebutuhan Pengguna Administrator
Tabel 3.3 Tabel Kebutuhan Pengguna Apoteker
Gambar 3.1  Document Flow Penjualan Retail
Gambar 3.2 Document Flow Penjualan Partai
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.48 Tampilan Pesan Kesalahan dari Input Data Jenis Produk Baru Dengan Data Sama Dengan yang Telah Tersimpan

Data plotting disimpan Alur Eksepsi Aksi Stakeholder Respon Sistem Hasil Bagian Keuangan tidak mengisi nama jabatan dan nama tunjangan lalu menekan tombol “Simpan”

Untuk meng-update data pricelist ini, user cukup mengganti harga minimum penjualan dan harga jual barang pada kolom harga_min dan kolom harga, kemudian menekan tombol

Muncul kode barang baru pada textbox Tombol simpan menjadi enable Tombol Cari Menampilkan nama barang yang dicari, pada datagridview Tombol Pilih Menampilkan Merek Form Merek

Form Obat Form Obat digunakan untuk meng-input-kan data obat, pada form ini terdapat beberapa field diantaranya ID_Obat akan muncul otomatis, kemudian ada kolom ID_jenis obat

Untuk menyimpan data transaksi narapidana bebas yang sudah diisi dengan menekan tombol simpan, kemudian data akan tampil pada tabview yang terdapat listview ,

Form laporan piutang menghasilkan laporan daftar piutang berdasarkan data tanggal jatuh tempo pada saat proses transaksi penjualan dapat dilihat pada gambar 18, dan

Untuk menyimpan data transaksi narapidana bebas yang sudah diisi dengan menekan tombol simpan, kemudian data akan tampil pada tabview yang terdapat listview ,