• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Pengiriman Barang Berbasis Desktop Pada PT Metrodata.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Pengiriman Barang Berbasis Desktop Pada PT Metrodata."

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGIRIMAN

BARANG BERBASIS DESKTOP

PADA PT METRODATA

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

ROMANO ADICANDRA HARYANTO PUTRA 05410100244

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

DAFTAR ISI

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Logistik ... 5

2.2 Penjadwalan ... 8

2.3 Analisis Dan Perancangan Sistem ... 9

2.4 Rekayasa Perangkat Lunak ... 10

2.5 Data Flow Diagram ... 12

2.6 Diagram Blok ... 15

2.7 Database ... 16

2.8 Testing dan Implementasi Sistem ... 19

BAB III ... 21

METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM ... 21

(3)

3.4 Perancangan Sistem ... 26

3.5 Data Flow Diagram ... 30

3.6 Conceptual Data Model ... 33

3.7 Physical Data Model ... 34

3.8 Database ... 35

3.9 Desain Antar Muka ... 41

3.10 Desain Uji Coba ... 49

BAB IV ... 52

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 52

4.1 Kebutuhan Sistem ... 52

4.2 Pembuatan Program ... 52

4.3 Implementasi ... 53

4.4 Evaluasi ... 52

BAB V ... 77

PENUTUP ... 77

5.1 Kesimpulan ... 77

(4)

Tabel 2.1. Simbol Pokok DFD ... 13

Tabel 2.2. Diagram Blok. ... 16

Tabel 3.1. Diagram Blok. ... 25

Tabel 3.2. Tabel Customer ... 36

Tabel 3.3. Tabel Area ... 36

Tabel 3.4. Tabel Driver ... 36

Tabel 3.5. Tabel Kecamatan ... 37

Tabel 3.6. Tabel Kelurahan ... 37

Tabel 3.7. Tabel Produk ... 37

Tabel 3.8. Tabel Status Kirim ... 38

Tabel 3.9. Tabel Truk ... 38

Tabel 3.10. Tabel Kategori Produk ... 39

Tabel 3.11. Tabel Brand... 39

Tabel 3.12. Tabel Order ... 39

Tabel 3.13. Tabel Order Detail ... 40

Tabel 3.14. Tabel Delivery ... 40

Tabel 3.15. Tabel Delivery Truk ... 41

Tabel 3.16. Desain Uji Coba ... 49

Tabel 4.1. Tabel Data Penjualan. ... 65

Tabel 4.2. Tabel Data Penjualan Setelah Proses Filter Berdasarkan Area. ... 66

(5)
(6)

Gambar 2.1. Alur Kerja Sistem Logistik. ... 7

Gambar 2.2. Siklus Model Waterfall. ... 11

Gambar 3.1. DocumentFlow Penjadwalan Pengiriman Barang ... 23

Gambar 3.2. System Flow Penjadwalan Pengiriman Barang ... 28

Gambar 3.3. Context Diagram ... 30

Gambar 3.4. Diagram Level 0 ... 31

Gambar 3.5. Diagram Level 1 Penjadwalan Pengiriman Barang ... 32

Gambar 3.6. Diagram Level 1 Cetak Jadwal dan Laporan Pengiriman ... 33

Gambar 3.7. Conceptual Data Model ... 34

Gambar 3.8. Physical Data Model ... 35

Gambar 3.9. Form Login ... 41

Gambar 3.10. Form Menu Awal ... 42

Gambar 3.11. FormInput Data Customer ... 43

Gambar 3.12. FormImport Data Barang ... 43

Gambar 3.13. FormInput Data Sopir ... 44

Gambar 3.14. FormInput Data Truk ... 45

Gambar 3.15. Form Menu Jadwal... 45

Gambar 3.16. FormImport Data Penjualan ... 46

(7)

Gambar 3.20. Form Menu Laporan ... 49

Gambar 4.1. FormLogin ... 53

Gambar 4.2. Form Menu Utama ... 54

Gambar 4.3. Form Menu Master... 54

Gambar 4.4. Form Data Customer ... 55

Gambar 4.5. Form Data CustomerSearch ... 55

Gambar 4.6. Form Data CustomerSelectFile ... 56

Gambar 4.7. Form Data CustomerPreview ... 56

Gambar 4.8. Form Data CustomerImportProcess ... 57

Gambar 4.9. Form Data Barang ... 57

Gambar 4.10. Form Data Barang - Search ... 58

Gambar 4.11. Form Data Barang –SelectFile ... 59

Gambar 4.12. Form Data Barang –Preview ... 59

Gambar 4.13. Form Data Barang –ImportProcess ... 60

Gambar 4.14. Form Data Sopir ... 60

Gambar 4.15. Form Data Truk ... 61

Gambar 4.16. Form Menu Proses Pengiriman ... 61

Gambar 4.17. FormImport Data Penjualan ... 62

(8)

Gambar 4.20. FormImport Data Penjualan –Preview ... 63

Gambar 4.21. FormImport Data Penjualan –ImportProcess ... 64

Gambar 4.22. Form Penjadwalan Pengiriman Barang ... 64

Gambar 4.23. Form Cek Jadwal Pengiriman Barang ... 67

Gambar 4.24. Form Status Pengiriman Barang ... 67

Gambar 4.25. Form Menu Laporan ... 68

Gambar 4.26. Form Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Customer ... 68

Gambar 4.27. Form Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Sales ... 69

Gambar 4.28. Form Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Truk ... 69

Gambar 4.29. Form Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Status ... 70

Gambar 4.30. FormImport Data Penjualan ... 73

Gambar 4.31. Form Cek Jadwal Pengiriman Barang ... 74

Gambar 4.32. FormInput Status Pengiriman Barang ... 74

Gambar 4.26. Form Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Customer ... 75

Gambar 4.27. Form Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Sales ... 76

Gambar 4.28. Form Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Truk ... 76

(9)

LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Penulis ... 79

(10)

1.1Latar Belakang

Era komputerisasi saat ini harus dimanfaatkan untuk membantu proses

bisnis. Salah satu penerapan sistem komputerisasi bagi dunia usaha adalah

penerapan di bidang logistik. Penggunaan sistem komputerisasi dibidang logistik

berfungsi untuk mengatur proses logistik dari tempat penyimpanan atau gudang ke

konsumen. Banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam pengembangan sistem

logistik yaitu banyaknya order yang diselesaikan, persediaan barang di gudang,

banyaknya armada yang diperlukan untuk proses pendistribusian barang, dan

kapasitas muatan armada yang digunakan. Disamping itu, kebutuhan konsumen

tidak hanya terpenuhinya order barang saja, melainkan juga memperhatikan

kepuasan pelayanan seperti ketepatan waktu pengiriman barang, dan kelengkapan

barang (Azis, 2007). Dengan kata lain, inti permasalahan sistem logistik adalah

membuat jadwal pengiriman sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan

konsumen (Bowersox, 2004).

PT Metrodata adalah perusahaan distribusi produk teknologi informasi

seperti PC, Notebook, Printer, Server, UPS, Smartphone yang sedang berkembang

pesat, PT Metrodata memiliki 2 cabang di Surabaya, Intiland Tower dan Hitech

Mall. Saat ini, PT Metrodata sedang berusaha meningkatkan pelayanan penjualan

kepada customer. Selama ini customer sering mengalami masalah ketika

melakukan pemesanan barang, informasi pengiriman barang tidak bisa dipastikan

(11)

Pengiriman untuk barang yang ready stock bisa sesuai permintaan customer atau

mengikuti jadwal dari bagian pengiriman, sedangkan untuk barang yang indent

maka pengiriman baru dapat dijadwalkan setelah barang yang dipesan readystock.

Saat ini pengiriman barang belum diatur secara komputerisasi, hal ini menyebabkan

informasi pengiriman barang tidak tersampaikan dengan baik ke customer. Saat ini

PT Metrodata memiliki 3 armada pengiriman berupa truk yang pada saat-saat

tertentu bila dibutuhkan maka akan dilakukan penambahan armada guna

mengurangi menumpuknya jadwal pengiriman barang.

Berdasarkan hal tersebut diatas, dapat diusulkan sebuah solusi berupa

aplikasi pengiriman barang yang dapat menghasilkan jadwal pengiriman barang

agar customer dapat memperoleh informasi kapan barang akan diterima.

1.2Perumusan Masalah

Inti permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat aplikasi

pengiriman barang berbasis desktop pada PT Metrodata yang dapat menghasilkan

informasi pengiriman barang?

1.3Pembatasan Masalah

Sistem yang akan dibahas memiliki beberapa batasan masalah, di

antaranya :

1. Aplikasi akan mempelajari data customer, data barang, data gudang dan

data penjualan.

2. Aplikasi akan menghasilkan laporan pengiriman barang.

3. Tidak membahas input data penjualan.

4. Tidak membahas proses ketersediaan barang.

(12)

6. Tidak memperhatikan kendala dalam pengiriman seperti kemacetan, demo,

dan sebagainya.

7. Armada pengiriman diasumsikan berjalan dengan normal.

1.4Tujuan

Tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah menghasilkan aplikasi

pengiriman barang berbasis desktop pada PT Metrodata yang dapat menghasilkan

informasi pengiriman barang.

1.5Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang diambilnya topik pengiriman barang,

rumusan masalah dari pengiriman barang, batasan masalah atau ruang

lingkup pekerjaan aplikasi pengiriman barang, dan tujuan dari aplikasi

pengiriman barang ini.

Bab II : Landasan Teori

Bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan dalan pembuatan

tugas akhir ini, yaitu teori logistik, penjadwalan, analisis dan

perancangan sistem, rekayasa perangkat lunak.

Bab III : Metode Penelitian dan Perancangan Sistem

Bab ini berisi penjelasan tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam

penyelesaian masalah pengiriman barang yang terdiri dari identifikasi

(13)

diagram, entity relathionship diagram, desain antarmuka dan desain uji coba dari aplikasi pengiriman barang ini.

Bab IV : Implementasi dan Evaluasi

Bab ini berisi penjelasan tentang evaluasi dari sistem yang telah dibuat

dan proses implementasi dari sistem yang telah melalui tahap evaluasi

sebelumnya.

Bab V : Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksud adalah saran

terhadap kekurangan dari aplikasi yang ada kepada pihak lain yang ingin

meneruskan topik pengiriman barang ini. Tujuannya adalah agar pihak

lain tersebut dapat menyempurnakan aplikasi sehingga bisa menjadi

(14)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Logistik

Proses pemenuhan pesanan pelanggan dan distribusi merupakan salah satu

kegiatan pada proses bisnis logistik. Kegiatan logistik dalam suatu perusahaan

memiliki peranan yang sangat penting karena merupakan pusat operasional dari

perusahaan khususnya perusahaan perdagangan. Performance perusahaan harus

didukung penuh dari bagian logistik untuk menjamin ketersediaan barang yang

tepat jumlah, tepat mutu, tepat biaya, dan tepat waktu dalam rangka meningkatkan

profitabilitas perusahaan dan efisiensi biaya operasional.

Menurut Gitosudarmo (1998) kegiatan logistik dapat didefinisikan sebagai

suatu perpaduan dari sistem-sistem manajemen distribusi fisik, manajemen material

dan transfer persediaan internal. Hal ini menyangkut segala aspek gerakan fisik dari,

ke dan diantara lokasi serta fasilitas yang merupakan struktur operasi dari organisasi

perusahaan yang bersangkutan.

Secara etimologi, logistik berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu logistikos

yang berarti terdidik atau pandai dalam memperkirakan perhitungan. Istilah logistik

sudah banyak dikenal dalam masyarakat, terutama melalui lembaga atau instansi

yang mempunyai urusan dengan bidang tersebut.

Pengertian logistik menurut H. Subagya (2008) pada hakekatnya mencakup

tiga pengetahuan dasar, yaitu:

1. Luas ruang lingkup (scope) yang mencakup segi-segi khusus tertentu

(15)

2. Kedudukannya disamping sejajar dengan ilmu strategi dan ilmu taktik, logistik

juga merupakan the third major branch of the military art (kegiatan utama

ketiga dari seni militer).

3. Arti asalnya, pandai dalam mengadakan atau merumuskan perkiraan-perkiraan.

Istilah logistik paling banyak dikenal dikalangan militer. Dalam hal

kemiliteran. Logistik merupakan salah satu unsur yang kegiatannya merupakan

faktor pendukung terhadap pertempuran dan peperangan, dengan demikian sukses

atau tidaknya pertempuran ditentukan pula oleh kemampuan dalam memberikan

logistik untuk operasi militer, lebih - lebih lagi kalau operasi cukup besar dan

melibatkan ribuan anggota pasukan yang menggunakan peralatan dan persediaan

makanan, bensin serta suku bahan bahan bakar, mesin termasuk suku cadang.

Bila diterjemahkan secara bebas mengenai logistik merupakan salah satu

kegiatan yang bersangkutan dengan segi-segi:

1. Perencanaan dan pengembangan, pengadaan, penyimpanan, pemindahan,

penyaluran, pemeliharaan, pengungsian dan penghapusan alat alat

perlengkapan.

2. Pemindahan, pengungsian dan perawatan personil.

3. Pengadaan dan pembuatan, penyelenggaraan, pemeliharaan dan penghapusan

fasilitas-fasilitas.

4. Pengusahaan atau pemberian layanan atau bantuan dalam hal ini mencakup

perencanaan termasuk pula penentuan kebutuhan-kebutuhan serta

penggunanya.

Proses logistik atau kegiatan pendistribusian barang merupakan sebuah

(16)

menghabiskan banyak sumber daya. Oleh karena itu, optimalisasi proses logistik

sangat diperlukan demi efektif dan efisiennya pemanfaatan sumber daya.

Optimalisasi proses logistik dapat dilakukan secara manual ataupun

terkomputerisasi. Akan tetapi, jika area kerja logistik dipandang cukup luas dan

rumit maka diperlukanlah sebuah sistem yang mampu mengendalikan proses

logistik tersebut. Saat ini, sistem logistik terkomputerisasi merupakan solusi terbaik

yang dipandang mampu mengatasi permasalahan logistik. Area kerja sebuah sistem

logistik dibuat atau dikembangkan dengan menyesuaikan proses bisnis dimana

sistem tersebut akan digunakan. Sistem logistik tersebut dibangun dengan tujuan

untuk mengendalikan proses logistik sehingga proses pendistribusian barang dari

gudang ke konsumen dapat dilakukan sesuai dengan kesepakatan waktu yang telah

ditetapkan. Rangkaian proses logistik pada umumnya dimulai dari proses

pengadaan bahan baku, produksi barang, penyimpanan barang, dan diakhiri dengan

pendistribusian barang ke konsumen.

Gambar 2.1. Alur Kerja Sistem Logistik.

Pada gambar 2.1 alur kerja sistem logistik di jelaskan bahwa setiap hari

sistem menerima order yang kemudian order tersebut dikumpulkan (collecting

(17)

menyeleksi order dengan syarat-syarat tertentu (eligibleorder) untuk dijadwalkan. Sistem logistik mempunyai beberapa tahapan dalam proses penyusunan jadwal

pengiriman barang yaitu pengumpulan order, pengelompokan order, pemilihan

eligibleorder, dan penjadwalan.

2.2 Penjadwalan

Penjadwalan adalah aspek yang penting dalam pengendalian operasi baik

dalam industri manufaktur atau jasa, dalam usaha meningkatkan pasar dan volume

produksi untuk meningkatkan kepuasan terhadap konsumen, dengan penjadwalan

yang efektif dapat meningkatkan keuntungan dalam fungsi operasi di waktu yang

akan datang.

Penjadwalan adalah suatu proses pengambilan keputusan yang memainkan

peranan penting dalam kebanyakan bidang manufaktur dan pelayanan industri

penjadwalan digunakan dalam pengadaan bahan dan produksi dalam bidang

transportasi dan distribusi serta dalam proses informasi dan komunikasi.

Penjadwalan merupakan alat ukur yang baik bagi perencanaan agregat, untuk

jangka pendek dalam rentang periode hari sampai satu bulan, perusahaan harus

melakukan penjadwalan produksi untuk memenuhi order atau permintaan

konsumen, penjadwalan tersebut untuk melaksanakan rencana agregat dan jadwal

induk produksi yang telah dibuat. Order aktual adalah dasar untuk penjadwalan

sumber daya produksi (fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan), kemudian dilakukan

pengurutan kerja pada setiap unit produksi sehingga dicapai optimalitas utilisasi

dari kapasitas yang ada atau tujuan lain (Teguh Baroto, 2002).

Penjadwalan yang tidak efektif akan menghasilkan tingkat penggunaan

(18)

menunggu (idle) untuk waktu tertentu karena tidak ada jadwal. Sebagai akibatnya biaya produksi membengkak yang mana dapat menurunkan efektivitas dan daya

saing perusahaan, meskipun kapasitas keseluruhan mungkin didesain agar biaya

sumber daya minimal, penjadwalan yang tidak tepat dapat menyebabkan

menurunnya tingkat pelayanan dan banyak hal lain secara tidak langsung (Teguh

Baroto, 2002).

2.3 Analisis Dan Perancangan Sistem

Menurut Kendall (2003), analisa dan perancangan sistem dipergunakan

untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan

peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi

terkomputerisasi. Sedangkanmenurut J. Hartono (2005:129), analisis sistem adalah

penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang

terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya. Berdasarkan penjelasan diatas, analisa sistem adalah

sebuah tahap yang paling penting dalam suatu pemrograman dimana tahap ini untuk

mengevaluasi permasalahan yang ada dan kendala-kendala yang dihadapi. Tahap

analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap

desain sistem atau perancangan sistem.

Di dalam tahap anlisis sistem terdapat langkah-langkah yang harus

(19)

1. Identify, merupakan langkah awal yang dilakukan dalam analisis sistem. Mendefinisikan masalah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak tercapai

yang kemudian untuk dipecahkan.

2. Understand, memahami kerja dari sistem yang ada dengan cara mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi sebelum mencoba untuk

menganalisi permasalahan, kelemahan, dan kebutuhan dari pemakai sistem

untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya.

3. Analyze, langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

4. Report, laporan ini dibuat sebagai dasar untuk pemecahan masalah dan pencarian solusi dari permasalahan yang ada.

Perancangan adalah proses merancang atau menyusun atau

mengembangkan sistem informasi yang lama menjadi sistem informasi yang baru.

Dalam tahap ini dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan sistem

informasi dapat dipenuhi. Seluruh sistem yang dirancang harus sesuai dengan

kebutuhan pengguna untuk mendapatkan informasi.

2.4 Rekayasa Perangkat Lunak

2.4.1 Definisi Rekayasa Perangkat Lunak

Menurut J. Hartono (2005), rekayasa perangkat lunak adalah suatu disiplin

rekayasa yang berkonsentrasi terhadap seluruh aspek produksi perangkat lunak,

mengadopsi pendekatan yang sistematis dan terorganisir terhadap pekerjaannya dan

menggunakan tool yang sesuai serta teknik yang ditentukan berdasarkan masalah

(20)

2.4.2 Proses Perangkat Lunak

Proses perangkat lunak merupakan aktivitas yang saling terkait (koheren)

untuk menspesifikasikan, merancang, mengimplementasikan, dan menguji sistem

perangkat lunak. Proses perangkat lunak model waterfall dapat dilihat pada gambar

2.2 siklus model waterfall.

Coding

Testing

Maintenance Design

Analysis

Gambar 2.2. Siklus Model Waterfall.

a. Analysis adalah tahap menganalisa hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan

proyek pembuatan atau pengembangan software.

b. Design adalah tahap penerjemah dari keperluan-keperluan yang dianalisis ke dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti oleh pemakai. Yaitu dengan cara

menampilkan ke dalam Diagram Konteks, Data Flow Diagram (Diagram

Aliran Data), Entity Relationship Diagram, StrukturTabel, dan Struktur Menu.

c. Coding adalah tahap penerjemah data/pemecahan masalah software yang telah dirancang ke dalam bahasa pemograman yang telah ditentukan.

d. Testing adalah tahap pengujian terhadap program yang telah dibuat. Pengujian ini dimulai dengan membuat suatu uji kasus untuk setiap fungsi pada perangkat

(21)

terakhir pada tampilan antar muka untuk memastikan tidak ada kesalahan dan

semua berjalan dengan baik dan input yang diberikan hasilnya sesuai dengan

yang diinginkan.

e. Maintenance adalah perangkat lunak yang telah dibuat dapat mengalami perubahan sesuai permintaan pemakai. Pemeliharaan dapat dilakukan jika ada

permintaan tambahan fungsi sesuai dengan keinginan pemakai ataupun adanya

pertumbuhan dan perkembangan baik perangkat lunak maupun perangkat keras.

2.5 Data Flow Diagram a. Simbol DFD

Ada empat simbol pokok di dalam menggambar suatu DFD dapat dilihat

pada tabel 2.1 simbol pokok DFD, dengan menggunakan simbol Gane & Sarson

(22)

Tabel 2.1. Simbol Pokok DFD

NO SIMBOL NAMA KETERANGAN

1

Entitas

Luar

Merupakan entitas diluar sistem yang dapat berupa

orang, organisasi / sistem lainnya yang berada di

lingkungan luarnya yang memberikan masukan /

menerima keluaran dari sistem.

2 Arus Data

Arus data mengalir di antara proses, simpanan data

dan entitas luar.

3 Proses

Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang,

mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang

masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data

yang akan keluar dari proses. Nama suatu proses

biasanya berbentuk suatu kalimat diawali dengan

kata kerja.

4

Simpanan

Data

Merupakan simpanan data yang dapat berupa suatu

file atau basis data di sistem komputer, suatu arsip

atau catatan manual, suatu agenda atau buku.

b. Bentuk DFD

Terdapat dua bentuk DFD yaitu physical data flow diagram (PDFD) dan

logical data flow diagram (LDFD) (Kendall, 2005:251). PDFD lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem diterapkan sedang LDFD lebih menekankan

pada proses apa yang terdapat di sistem. PDFD lebih tepat digunakan untuk

menggambarkan sistem yang ada (sistem yang lama). Penekanan dari PDFD adalah

(23)

di mana) termasuk proses manual. LDFD lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan (sistem yang baru). LDFD tidak

menekankan pada bagaimana sistem diterapkan, tetapi penekanannya hanya pada

logika dari kebutuhan sistem yaitu proses apa secara logika yang dibutuhkan oleh

sistem yang biasanya proses yang digambarkan hanya merupakan proses secara

komputer saja.

c. Pembuatan DFD

Untuk memulai membuat DFD dari suatu sistem daftarkan semua

komponen yang terlibat (entitas luar, proses, arus data dan simpanan data). Setelah

semua teridentifikasi maka dilanjutkan dengan melakukan langkah berikut (Kendall,

2005:245):

a. Pembuatan Context Diagram

Context diagram adalah level tertinggi dalam sebuah DFD dan hanya berisi satu proses yang merupakan representasi dari suatu sistem. Proses

dimulai dengan penomoran ke – 0 dan tidak berisi simpanan data.

b. Pembuatan diagram level 0

Diagram level 0 merupakan hasil pemecahan dari context diagram

menjadi bagian yang lebih terinci yang terdiri dari beberapa proses.

Sebaiknya jumlah proses pada level ini maksimal 9 proses untuk

menghindari diagram yang sulit untuk dimengerti. Setiap proses diberikan

penomoran dengan sebuah bentuk integer. Simpanan data mulai

(24)

c. Pembuatan Child Diagram

Setiap proses pada diagram level 0 dipecah lagi agar didapat level yang

lebih terinci lagi (child diagram). Proses pada level 0 yang dipecah lebih

terinci lagi disebut parent process. Child diagram tidak menghasilkan

keluaran atau menerima masukan yang mana parent process juga tidak

menghasilkan keluaran atau menerima masukan. Semua arus data yang

menuju ke atau keluar dari parent process harus ditampilkan lagi pada child

diagram.

d. Pengecekan kesalahan

Pengecekan kesalahan pada diagram digunakan untuk melihat

kesalahan yang terdapat pada sebuah DFD. Kesalahan yang umum terjadi

dalam pembuatan DFD yaitu:

1. Sebuah proses tidak mempunyai masukan atau keluaran.

2. Simpanan data dengan entitas luar dihubungkan secara langsung tanpa

melalui suatu proses.

3. Kesalahan dalam penamaan pada proses atau pada arus data.

4. Memasukkan lebih dari sembilan proses dalam sebuah diagram yang

akan menyebabkan kebingungan dalam pembacaan.

5. Membuat ketidaksesuaian decomposition pada child diagram. Setiap

child diagram harus mempunyai masukan dan keluaran yang sama

dengan parent process.

2.6 Diagram Blok

Langkah awal yang dilakukan dalam menerjemahkan suatu bidang ilmu ke

(25)

merupakan susunan dari rules yang terdapat di dalam sebuah bidang ilmu (Dologite,

1993). Contoh dari diagram blok dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2. Diagram Blok.

2.7 Database

Menurut Marlinda (2004), database adalah suatu susunan/kumpulan data

operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan

disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan

komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan

pemakainya.

1. Definisi Basis Data

Menurut Marlinda (2004), basis data atau database adalah suatu

susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang

diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode

tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal

(26)

Terdapat beberapa aturan yang harus dipatuhi pada file basis data agar dapat

memenuhi kriteria sebagai suatu basis data. Beberapa aturan itu berhubungan

dengan (Kroenke, 2002):

1. Kerangkapan data, yaitu munculnya data-data yang sama secara

berulang-ulang pada file basis data.

2. Inkonstensi data, yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada field yang

sama untuk beberapa file dengan kunci yang sama.

3. Data terisolasi, disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data.

4. Keamanan data, berhubungan dengan masalah keamanan data dalam sistem

basis data.

5. Integrasi data, berhubungan dengan unjuk kerja sistem agar dapat

melakukan kendali atau kontrol pada semua bagian sistem sehingga sistem

selalu beroperasi dalam pengendalian penuh.

2. Sistem Basis Data (DBMS)

Menurut Marlinda (2004), Database Management Sistem (DBMS)

merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya.

Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri

dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data,

dan melaporkan data dalam basis data. DBMS (Database Management System)

kumpulan program yang digunakan user untuk me-management database (create,

maintenance). Proses yang terdapat dalam DBMS yaitu:

(27)

2. Manipulating: database mencakup berbagai fungsi dan query untuk

mendapatkan data yang dicari, termasuk operasi insert, update dan delete

serta dalam generate report data.

3. Sharing: database dapat diatur untuk dapat sharing multiple user dan

program untuk mengakses database secara bersama-sama.

Fungsi yang lebih penting dari DBMS adalah proteksi dan maintenance

database dalam jangka panjang.

a. Proteksi: mengandung system protection yang menangani kondisi

malfunction (crash) baik pada hardware ataupun software, juga

mengandung security protection yang menangani pengaksesan oleh

user terlarang.

b. Maintenance: mengandung sistem maintenance yang selalu meningkatkan kebutuhan perubahan tiap waktu.

3. Bagian-Bagian Basis Data

Membangun basis data adalah langkah awal dari pembuatan sebuah

aplikasi. Keberhasilan dalam membangun basis data akan menyebabkan program

lebih mudah dibaca, mudah dikembangkan dan mudah mengikuti perkembangan

perangkat lunak. Berikut ini diuraikan mengenai komponen-komponen yang

terdapat dalam basis data:

a. Tabel, merupakan kumpulan dari suatu field dan record (kolom dan baris).

b. Field, adalah sebutan untuk mewakili suatu record.

c. Record, merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan yang

(28)

satu data atau informasi tentang seseorang misalnya, nomor daftar, nama

pendaftar, alamat, tanggal masuk.

d. PrimaryKey, merupakan kolom (field) yang menjadi titik acuan pada sebuah tabel yang bersifat unik, dimana dalam artian data tidak ada satu

nilai pun yang sama atau kembar dalam tabel tersebut.

e. ForeignKey (kunci relasi), suatu kolom dalam tabel yang digunakan

sebagai “kaitan” atau relasi untuk membentuk satu hubungan yang didapati

dari tabel induk, umumnya hubungan yang terbentuk antar tabel adalah satu

ke banyak (one to many).

f. Index, merupakan struktur basis data secara fisik, yang digunakan untuk mengoptimalisasi pemrosesan data dan mempercepat proses pencarian data.

2.8 Testing dan Implementasi Sistem

Menurut Standar ANSI/IEEE1059, testing adalah proses menganalisa

suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan

yang diinginkan (defects/error/bugs) dan mengevaluasi fitur dari entitas.

Menurut Hetzel, proses pemantapan kepercayaan akan kinerja program

atau sistem sebagaimana yang diharapkan (Hetzel, 1973). Tiap aktivitas yang

digunakan untuk dapat melakukan evaluasi suatu atribut atau kemampuan dari

program atau sistem dan menentukan apakah telah memenuhi kebutuhan atau

hasil yang diharapkan.

2.8.1 White Box Testing

White box testing atau glass box testing atau clear box testing adalah suatu

metode desain test case yang menggunakan struktur kendali dari desain prosedural.

(29)

1. Semua jalur (path) yang independen/terpisah dapat dites setidaknya sekali tes.

2. Semua logika keputusan dites dengan jalur yang salah atau jalur yang benar.

3. Semua loop dapat dites terhadap batasannya dan ikatan operasionalnya.

4. Semua struktur internal data dapat dites untuk memastikan validasinya.

2.8.2 Black Box Testing

Black box testing atau behavioral testing atau specification-based testing,

input/output testing atau functional testing dilakukan tanpa sepengetahuan detil

struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. Black box testing berfokus

pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan spesifikasi kebutuhan dari

software.

Menggunakan black box testing, perekayasa software dapat menggunakan

sekumpulan kondisi masukan yang dapat secara penuh memeriksa keseluruhan

kebutuhan fungsional pada suatu program.

Kategori error dapat diketahui melalui black box testing, antara lain:

1. Fungsi yang hilang atau tidak benar.

2. Error dari antar-muka.

3. Error dari struktur data atau akses external database. 4. Error dari kinerja atau tingkah laku.

(30)

BAB III

METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1Identifikasi Permasalahan

Dalam membangun sebuah sistem, sangat diperlukan untuk menganalisa

masalah sehingga muncul kebutuhan. Pada tahap ini, dilakukan identifikasi

permasalahan bertujuan untuk mendefinisikan masalah yang menyebabkan sasaran

tidak tercapai.

Dalam beberapa proses dalam bisnis, dimulai dari proses pembelian hingga

proses penjualan. Proses penjualan tidak bisa lepas dari proses pengiriman barang

yang telah dijual, secara garis besar penyusunan jadwal pengiriman barang

bergantung pada beberapa entitas seperti daftar penjualan, transportasi yang

digunakan, barang yang akan dikirim, jumlah barang yang akan dikirim dan

sebagainya.

Adapun prosedur yang dijadikan sebuah dasar dalam penyusunan jadwal

pengiriman yaitu bagian pengiriman mendapat data penjualan dari bagian

penjualan. Kemudian data tersebut dipilah-pilah secara manual dengan

memisahkan pengiriman barang yang berada di area surabaya, sidoarjo dan gresik.

Pengiriman barang yang tidak pada area tersebut akan dilakukan oleh ekspedisi.

Kemudian dikelompokan lagi berdasarkan ketersediaan barang. Jika barang

tersedia maka barang tersebut akan dijadwalkan pengirimannya. Setelah itu bagian

pengiriman mengelompokannya menjadi satu berdasarkan area pengiriman dan

tanggal permintaan barang dikirim. Apabila pada pengiriman sebelumnya terdapat

(31)

gagal terlebih dahulu yang kemudian dilanjutkan pengiriman barang yang memiliki

tanggal permintaan pengiriman. Setelah penyusunan jadwal tersebut selesai

dikelompokan, dilanjutkan dengan aktifitas penyusunan prioritas pengiriman.

Selesai itu, penyusunan jadwal pengiriman dapat dieksekusi sesuai dengan susunan

jadwal pengiriman. Setelah proses pengiriman barang dilaksanakan, bagian

pengiriman memiliki data-data yang dapat dijadikan bahan pelaporan kepada

pimpinan seperti laporan pengiriman barang berdasarkan customer, laporan

pengiriman barang berdasarkan truk, laporan pengiriman barang berdasarkan status

(32)

START

END Filter Data Penjualan

Berdasarkan Area

Filter Data Penjualan Berdasarkan Status

Barang

Filter Data Penjualan Berdasarkan Request Tanggal

Pengiriman

Penjadwalan Pengiriman

Data Sopir

Data Truk

Buat Jadwal Pengiriman

Jadwal Pengiriman Barang

Jadwal Pengiriman Barang

Jadwal Pengiriman Barang

Status Pengiriman Barang Cek Status

Pengiriman

Laporan Pengiriman Barang Laporan Pengiriman

Barang

Cetak Data Penjualan

Data Penjualan

Data Penjualan yang sudah difilter berdasarkan Area

Data Penjualan yang sudah difilter berdasarkan Status

Barang

Data Penjualan yang sudah difilter berdasarkan

Request Tanggal Pengiriman Data Customer

Data Barang Data Penjualan

(33)

Seiring berjalannya waktu, bagian penjualan sering mendapatkan

pertanyaan dari beberapa customer, kapan pesanan barangnya dapat dikirim. Untuk

menjawab pertanyaan seperti ini, bagian penjualan sering menghadapi kesulitan

karena bagian tersebut tidak mengetahui penjadwalan yang disusun oleh bagian

pengiriman.

3.2Analisa Permasalahan

Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, maka dibutuhkan sistem

pengiriman barang yang dapat mempercepat beberapa proses yang sebelumnya

dilakukan secara manual menjadi secara otomatis.

Sesuai dengan document flow di atas, ada beberapa proses yang akan

dilakukan secara otomatis antara lain :

1. Filter data penjualan berdasarkan area.

2. Filter data penjualan berdasarkan status barang.

3. Filter data penjualan berdasarkan request tanggal pengiriman.

4. Proses untuk mengatur pengiriman barang sehingga bagian penjualan, pimpinan

dan sopir dapat memperoleh informasi pengiriman barang dengan cepat dan

dapat tersampaikan ke customer melalui bagian penjualan.

Sistem juga dapat mencatat status dari pengiriman barang yang dilakukan

oleh sopir sehingga informasi dapat diperoleh dengan detail dan cepat tanpa

melakukan pengecekan dokumen secara manual. Laporan yang akan dihasilkan

juga sangat bermanfaat bagi manajemen sehingga bisa meningkatkan kinerja dari

(34)

3.3Diagram Blok

Berikut ini adalah diagram blok pada perancangan aplikasi pengiriman

barang yang baru.

Tabel 3.1. Diagram Blok.

Data Customer

Cetak Jadwal dan Laporan Pengiriman Barang

Input Status Pengiriman Barang

Data Pengiriman

Laporan Pengiriman Barang

Berdasarkan Customer Data Pengiriman

Laporan Pengiriman Barang

Berdasarkan Sales Laporan Pengiriman Barang

Berdasarkan Truk Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Status

(35)

Pada tabel 3.1. diagram blok dijelaskan bahwa sistem membutuhkan

data-data utama tersebut seperti data-data customer, data barang, data penjualan, data sopir

dan data truk untuk memproses jadwal pengiriman barang input status pengiriman

dan mencetak jadwal serta laporan pengiriman barang sehingga menghasilkan

laporan pengiriman yang dibutuhkan oleh masing-masing divisi.

3.4Perancangan Sistem

Dari hasil analisa sebelumnya, dibuatlah perancangan sistem yang baru agar

penyusuan penjadwalan pengiriman barang dapat berjalan dengan baik.

3.4.1 System Flow Pengiriman Barang

Pada gambar 3.2. system flow pengiriman barang dapat dilihat bahwa alur

kerja sistem melakukan penerimaan data penjualan dari bagian penjualan yang

kemudian data tersebut dikumpulkan (collecting order) oleh sistem dalam sebuah

basis data dan secara otomatis sistem akan menyeleksi order dengan syarat-syarat

tertentu (eligible order) untuk dijadwalkan. Adapun syarat-syarat tersebut sebagai

berikut:

a. Data penjualan di dipilah berdasarkan areanya. Jika area pengiriman order

tidak termasuk surabaya, sidoarjo dan gresik maka tidak diproses oleh sistem

karena akan dilakukan pengiriman oleh ekspedisi.

b. Data penjualan dipilah berdasarkan status ketersediaan barang, status

ketersediaan yang dimaksud adalah indent (dilengkapi dengan tanggal ready)

dan ready. Data penjualan yang statusnya ready masuk dalam listeligibleorder

untuk di proses, sedangkan yang statusnya indent, maka proses akan di tunda

(36)

c. Data penjualan dipilah berdasarkan request tanggal pengiriman barang. Data

penjualan yang meminta request tanggal pengiriman barang akan dijadwalkan

terlebih dahulu dilanjutkan dengan data penjualan lainnya yang tidak request

tanggal pengiriman barang sesuai dengan urutan nomor data penjualan.

Penjadwalan otomatis dilaksanakan setiap sore hari setelah data penjualan

ditarik dari sistem Metrodata dan setelah pengiriman pada hari tersebut sudah

dilaksanakan. Adapun program ini memiliki beberapa prioritas dalam penjadwalan

otomatis, sesuai dengan urutan prioritas sebagai berikut:

a. Pengiriman yang gagal dikirim pada hari dimana penjadwalan otomatis

akan dilakukan (sistem bisa menyimpan alasan gagal kirim agar bisa

ditampilkan dalam laporan).

b. Data penjualan yang ditunda proses penjadwalannya karena status

barang indent.

c. Data penjualan yang request tanggal pengiriman.

d. Data penjualan yang lainnya.

Setelah proses penjadwalan dijalankan, hasil penjadwalan akan disimpan

dan di tampilkan ke bagian penjualan dan pimpinan dalam bentuk laporan. Selain

itu laporan pengiriman barang dapat dicetak untuk sopir sehingga sopir mempunyai

(37)

Data Customer, Data Barang, Data Penjualan

Import Data Customer, Data

Barang, Data Penjualan

Filter Data Penjualan Berdasarkan Area

Filter Data Penjualan Berdasarkan Status

Barang

Filter Data Penjualan Berdasarkan Request Tanggal

Pengiriman

Cetak Jadwal Pengiriman Laporan Pengiriman

Barang Berdasarkan Customer

Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Status Pengiriman Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan

Sales

A

Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan

Truk

Status Pengiriman Barang

Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan

Customer

Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan

Sales B

Cetak Laporan Pengiriman

Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan

Truk

Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Status Pengiriman

END Input Data Sopir

Input Data Truk

Input Status Pengiriman Barang B

Update Status Pengiriman Barang

Gambar 3.2. System Flow Pengiriman Barang

Setelah melakukan proses pengiriman barang, sopir wajib melapor ke

bagian pengiriman, order penjualan mana yang berhasil dan gagal dikirim.

(38)

pada data penjualan tersebut sehingga bagian penjualan juga dapat mengetahui

status pengiriman atas data penjualannya.

Aplikasi pengiriman barang ini dapat menghasilkan beberapa laporan

seperti:

a. Laporan pengiriman berdasarkan customer dimana ada kemungkinan bahwa

satu customer melakukan beberapa order sehingga customer dapat mengetahui

status pengiriman dari masing-masing ordernya.

b. Laporan pengiriman berdasarkan truk yang berisi jadwal pengiriman dari

masing-masing truk.

c. Laporan pengiriman berdasarkan status pengiriman yang berisi informasi

pengiriman dari masing-masing truk yang dilengkapi dengan status pengiriman

(terkirim/gagal).

d. Laporan pengiriman berdasarkan sales dimana ada kemungkinan bahwa satu

sales memiliki beberapa order dari beberapa customer sehingga sales dapat

(39)

3.5Data Flow Diagram

Berikut adalah data flow diagram dari perancangan sistem yang baru.

a. Context Diagram

Gambar 3.3. Context Diagram

Gambar 3.3. context diagram menerangkan bahwa terdapat 5 entitas pada

sistem ini yaitu sistem Metrodata, bagian penjualan, bagian pengiriman, sopir dan

pimpinan. Sistem informasi pengiriman barang memperoleh data customer, data

barang dan data penjualan melalui sistem Metrodata, sedangkan data sopir dan data

truk diinput oleh bagian pengiriman. Data tersebut diproses sehingga menghasilkan

beberapa laporan seperti laporan pengiriman barang berdasarkan truk yang diterima

oleh sopir untuk mengetahui jadwal pengiriman yang sopir lakukan, sopir

memberikan input berupa status pengiriman barang yang telah dilakukan. Bagian

penjualan menerima laporan pengiriman barang berdasarkan customer, laporan

pengiriman barang berdasarkan status pengiriman, laporan pengiriman barang

berdasarkan sales. Sedangkan pimpinan menerima semua laporan yang diterima

oleh bagian penjualan ditambah dengan laporan pengiriman barang berdasarkan

truk.

Data Sopir data truk

laporan pengiriman barang berdasarkan status pengiriman

status pengiriman barang laporan pengiriman barang berdasarkan truk

laporan pengiriman barang berdasarkan sales

laporan pengiriman barang berdasarkan customer

laporan pengiriman barang berdasarkan sales laporan pengiriman barang berdasarkan truk

laporan pengiriman barang berdasarkan status pengiriman laporan pengiriman barang berdasarkan customer

data barang data c ustomer

data penjualan

0

Sis tem Informasi Pengiriman Barang

(40)

b. Diagram Level 0

Gambar 3.4. Data Flow DiagramLevel 0

Pada gambar 3.4. data flow diagram level 0 terdapat beberapa bagian sub

proses yang akan terjadi diantaranya adalah proses import data customer yang

kemudian juga disimpan di databasecustomer, import data barang yang disimpan

di database barang, import data penjualan yang kemudian disimpan di database

penjualan, input data sopir, input data truk, proses penjadwalan pengiriman barang,

input status pengiriman barang dan proses pembuatan laporan yang diberikan ke bagian penjualan, sopir dan pimpinan.

[Data Sopir]

[data truk]

[laporan pengiriman barang berdas arkan st atus pengiriman]

[laporan pengiriman barang berdas arkan st atus pengiriman] [laporan pengiriman barang berdas arkan customer] [laporan pengiriman barang berdas arkan sales ] [laporan pengiriman barang berdas arkan truk]

[laporan pengiriman barang berdas arkan truk] [laporan pengiriman barang berdas arkan sales ]

[laporan pengiriman barang berdas arkan customer]

status pengiriman barang

[status pengiriman barang] data pengiriman

data penjualan data truk

data s opir

data barang data c ustomer

data pengiriman

data penjualan data truk

data s opir data barang data c ustomer

data penjualan [data penjualan]

data truk data s opir

data barang [data barang]

data c ustomer [data c ustomer]

Sis tem

PimpinanPimpinanPimpinanPimpinan Bagian

Penjualan 1

Import Data Cus tomer

1 data c ustomer

2 Import Data

Barang

2 data barang

3 Input Data

Sopir

3 data s opir

4 Input Data Truk

4 data truk

5 Import Data

Penjualan

5 data penjualan

6 data pengiriman

Sopir Sopir Bagian

Penjualan

7 Cetak Jadwal dan

(41)

c. Diagram Level 1 Penjadwalan Pengiriman Barang

Gambar 3.5. Data Flow DiagramLevel 1 Penjadwalan Pengiriman Barang

Pada gambar 3.5. data flow diagram level 1 penjadwalan pengiriman barang

terdapat beberapa bagian sub proses dari proses 6 penjadwalan pengiriman barang

diantaranya adalah filter data penjualan berdasarkan area, filter data penjualan

berdasarkan status barang, filter data penjualan berdasarkan request tanggal

pengiriman dan penjadwalan pengiriman otomatis yang mengambil data customer,

data barang, data sopir, data truk, data penjualan dan data pengiriman untuk

menghasilkan jadwal pengiriman yang disimpan pada data pengiriman.

[data pengiriman]

data penjualan y ang telah difilter berdas arkan request tanggal pengiriman [data truk]

[data s opir]

[data penjualan] [data barang]

[data c ustomer]

data penjualan y ang telah difilter berdas arkan s tatus barang data penjualan y ang telah difilter berdas arkan area

1 data c ustomer 2 data barang

3 data s opir 4 data truk

5 data penjualan

6 data pengiriman 6.1

Filter Data Penjualan

Berdasarkan Area 6.2

Filter Data Penjualan Berdasarkan Status Barang

6.3 Filter Data Penjualan Berdasarkan Reques t Tanggal

Pengiriman 6.4

(42)

d. Diagram Level 1 Cetak Jadwal dan Laporan Pengiriman

Gambar 3.6. Data Flow DiagramLevel 1 Cetak Jadwal dan Laporan Pengiriman

Pada gambar 3.6. data flow diagram level 1 cetak jadwal dan laporan

pengiriman terdapat beberapa bagian sub proses diantaranya adalah cetak jadwal

pengiriman dan cetak laporan pengiriman yang mengambil data customer, data

barang, data sopir, data truk, data penjualan dan data pengiriman untuk

menghasilkan laporan pengiriman barang berdasarkan customer, truk, sales dan

status pengiriman.

3.6Conceptual Data Model

Pada gambar 3.7. conceptual data model dijabarkan conceptual data model

untuk database dari aplikasi pengiriman barang:

[laporan pengiriman barang berdas arkan c ustomer]

[laporan pengiriman barang berdas arkan s ales]

[laporan pengiriman barang berdas arkan truk] [laporan pengiriman barang berdas arkan s tatus pengiriman] [laporan pengiriman barang berdas arkan truk]

[laporan pengiriman barang berdas arkan s tatus pengiriman] [laporan pengiriman barang berdas arkan s ales]

[data c ustomer]

data pengiriman data penjualan

data c ustomer

data barang

data s opir

data truk

[data pengiriman] [data penjualan]

[data truk] [data s opir] [data barang]

Bagian Penjualan

Pimpinan PimpinanPimpinanPimpinan Bagian Penjualan

Sopir Bagian Penjualan

1 data c ustomer

2 data barang

3 data s opir

4 data truk

5 data penjualan

6 data pengiriman 7.1

Cetak Jadwal Pengiriman

7.2

(43)

customer

milik PK idbrand

namabrand

Gambar 3.7. Conceptual Data Model

Pada gambar 3.7. Conceptual Data Model menjelaskan terdapat 8 entitas

yang saling berhubungan. Satu customer dapat melakukan banyak order dan dalam

satu kali order terdiri dari banyak barang. Lalu satu truk dapat melakukan

pengiriman berkali-kali dan dalam satu kali pengiriman. Truk hanya bisa dikendarai

oleh satu sopir. Selain itu terdapat macam jenis barang yang dapat dikategorikan

menjadi satu kategori barang. Demikian juga pada merek. satu merek memiliki

banyak barang.

3.7Physical Data Model

Pada gambar 3.8. physical data model dijabarkan physical data model untuk

(44)

customer

nama (varchar 255) alamat (varchar max)

idorder (int)

PK

tglkirim (date) tglso (date)

namacp (varchar 255) telp (varchar 20) kodepos (varchar 10) kota (varchar 30)

statusso (int) tglrequest (date)

idproduk (int)

PK

partnumber (varchar 50) deskripsi (varchar max)

berat (int)

kategoriproduk (varchar 50)

iddelivery (int)

nama (varchar 50) status (int)

Gambar 3.8. Physical Data Model

Pada gambar 3.8. Physical Data Model menjelaskan bahwa terdapat 10 tabel

untuk menjalankan sistem penjadwalan pengiriman ini. Data master yang

dibutuhkan adalah data master produk, master customer, master truk, master driver,

master kategori barang, master brand. Lalu dalam melakukan penyimpanan data

penjualan dibutuhkan tabel order header dan order detail. Untuk melakukan

penjadwalan otomatis dibutuhkan tabel delivery truk dan deliery barang.

3.8Database

Berikut ini adalah pemodelan database yang dirancang untuk digunakan di

sistem yang baru.

a. Tabel Customer

Pada tabel 3.2. tabel customer dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menyimpan

(45)

Tabel 3.2. Tabel Customer

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idcustomer PK Int Primary key tabel customer

2 kodecustomer Varchar(10) Kode customer

3 namaperusahaan Varchar(255) Untuk menyimpan nama perusahaan

4 alamat Varchar(MAX) Untuk menyimpan alamat

5 kodepos Varchar(10) Untuk menyimpan kodepos

6 notelp Varchar(20) Untuk menyimpan no telp

7 Email Varchar(50) Untuk menyimpan email

8 namacp Varchar(255) Untuk menyimpan contact person

b. Tabel Area

Pada tabel 3.3. tabel area dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menyimpan data

area.

Tabel 3.3. Tabel Area

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idarea PK Int Primary key mstr_area

2 area Varchar(50) Menyimpan area di surabaya

c. Tabel Driver

Pada tabel 3.4. tabel driver dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menyimpan data

sopir.

Tabel 3.4. Tabel Driver

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 iddriver PK Int Primary key driver

2 Nama Varchar(50) Menyimpan nama driver

3 Status int Memberi keterangan apakah ada

(46)

d. Tabel Kecamatan

Pada tabel 3.5. tabel kecamatan dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menyimpan data

kecamatan.

Tabel 3.5. Tabel Kecamatan

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idkecamatan PK Int Primary key mstr_kecamatan

2 nama Varchar(50) Menyimpan kecamatan di surabaya

3 idarea int Menerangkan kecamatan ada di area mana

e. Tabel Kelurahan

Pada tabel 3.6. tabel kelurahan dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menyimpan data

kelurahan.

Tabel 3.6. Tabel Kelurahan

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idkelurahan PK Int Primary key mstr_kelurahan

2 nama Varchar(50) Menyimpan kelurahan di surabaya

3 kodepos Varchar(10) Menyimpan data kodepos

4 idkecamatan Int Menerangkan ada di kecamatan mana

f. Tabel Produk

Pada tabel 3.7. tabel produk dijelaskan field, constraint, tipe data dan keterangan yang

ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menyimpan data produk.

Tabel 3.7. Tabel Produk

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idproduk PK Int Primary key mstr_produk

2 idbrand Int Menyimpan merek barang

3 idkategori Int Menyimpan kategori barang

4 partnumber Varchar(50) Menyimpan partnumber barang

5 deskripsi Varchar(MAX) Menyimpan deskripsi barang

6 kapasitas Int Menyimpan kapasitas barang

7 Dimensi Int Menyimpan dimensi barang

(47)

g. Tabel Status Kirim

Pada tabel 3.8. tabel status kirim dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk memberikan status

pengiriman barang.

Tabel 3.8. Tabel Status Kirim

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idstatusDO PK Int Primary key mstr_statuskirim

2 namastatus Varchar(20) Menyimpan keterangan status kirim

h. Tabel Truk

Pada tabel 3.9. tabel truk dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menyimpan data

truk.

Tabel 3.9. Tabel Truk

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idtruk PK Int Primary key mstr_kecamatan

2 kodetruk Varchar(10) Menyimpan kode truk

3 nomorpolisi Varchar(10) Menyimpan nomor polisi truk

4 Iddriver Int Menyimpan driver yang

menggunakan truk

5 dimensi Float Menyimpan data dimensi truk

6 muatan float Menyimpan data muatan truk

7 Statustruk Int Memberi keterangan kondisi truk

saat ini

8 Status bit Memberi keterangan aktif tidaknya

truk

i. Tabel Kategori Produk

Pada tabel 3.10. tabel kategori produk dijelaskan field, constraint, tipe data

dan keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menerangkan

(48)

Tabel 3.10. Tabel Kategori Produk

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idkategori PK Int Primary key mstr_kategori

2 Kodekategori Varchar(10) Menyimpan kode kategori produk

3 Kategori Varchar(50) Menyimpan nama kategori produk

4 status bit Keterangan kategori produk aktif

j. Tabel Brand

Pada tabel 3.11. tabel brand dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menyimpan merek

dari setiap produk.

Tabel 3.11. Tabel Brand

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idbrand PK Int Primary key mstr_brand

2 namabrand Varchar(20) Menyimpan nama brand

k. Tabel Order

Pada tabel 3.12. tabel order dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menyimpan data

penjualan.

Tabel 3.12. Tabel Order

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 Idso PK Int Primary key order_orderheader

2 Noso Varchar(50) Menyimpan no SO

3 TglSo date Menyimpan tanggal SO

4 idcustomer FK int Menyimpan data customer

5 statusgoods Varchar(10) Barang Ready atau Indent

6 tglrequest date Tanggal permintaan pengiriman

(49)

l. Tabel Order Detail

Pada tabel 3.13. tabel order detail dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang digunakan untuk menyimpan detail

barang dari data penjualan.

Tabel 3.13. Tabel Order Detail

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idsodetail PK Int Primary key order_orderdetail

2 idso Varchar(20) Menyimpan ID SO

3 Idproduk Int Menyimpan idproduk

4 Jumlah Int Menyimpan jumlah barang yang

dikirim

m. Tabel Delivery

Pada tabel 3.14. tabel delivery dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang merupakan bagian dari tabel

pengiriman yang digunakan untuk menyimpan data barang yang dikirim.

Tabel 3.14. Tabel Delivery

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idkirimbarang PK Int Primary key delivery_barang

2 idkirimtruk Int Menyimpan id truk yg tugas kirim

3 Idso Int Menyimpan so yang harus dikirm

4 Muatan Int Menyimpan semua muatan yang dibawa

5 Dimensi Int Menyimpan dimensi yang dibawa

n. Tabel Delivery Truk

Pada tabel 3.15. tabel delivery truk dijelaskan field, constraint, tipe data dan

keterangan yang ada pada tabel tersebut yang merupakan salah satu bagian

pengiriman yang fungsinya untuk menyimpan data truk yang akan digunakan untuk

(50)

Tabel 3.15. Tabel Delivery Truk

No Field Constraint Tipe Data Keterangan

1 idkirimtruk PK Int Primary key delivery_truk

2 idtruk int Menyimpan truk yang digunakan

3 Iddriver Int Menyimpan sopir yang

pengirimannya gagal

4 idarea int Menyimpan idarea pengiriman

5 Statustruk Int Keterangan truk

6 Tglkirim date Menyimpan tgl pengiriman barang

7 Berangkat time Menyimpan waktu berangkat

8 Pulang time Menyimpan wsaktu pulang

3.9Desain Antar Muka

Setelah melakukan perancangan pemodelan database, langkah selanjutnya

adalah merancangan desain antar muka. Berikut ini adalah desain antar muka dari

aplikasi ini:

a. FormLogin

Pada gambar 3.9. formlogin ini digunakan untuk memasuki aplikasi di awal

dan sekaligus juga untuk mengatur hak akses user. Pada form ini terdapat 2 inputan

yaitu username dan password dan satu tombol login. Untuk dapat masuk ke aplikasi

ini, setiap user yang berkaitan akan diberikan username dan password.

Login

Enter Text

Enter Text

PENGIRIMAN METRODATA

Username :

Password :

Login

(51)

b. Form Menu Awal

Pada gambar 3.10. form menu awal merupakan tampilan awal aplikasi

ketika user telah berhasil login. Pada form menu awal ini terdapat 3 bagian menu

yaitu menu master, jadwal dan laporan. Pada menu master terdapat beberapa

submenu yaitu submenumastercustomer, master barang, master sopir, master truk

dan data user.

Pengiriman Metrodata

Jadwal

Master Laporan

Master Barang Master

Customer

Master Truk Master

Sopir

Tanggal, Waktu

LOGO METRODATA

Logout

Data User

Gambar 3.10. Form Menu Awal

c. FormImport Data Customer

Pada gambar 3.11. formimport data customer digunakan untuk melakukan

input data customer dengan metode import data karena data tersebut didapatkan

dari sistem Metrodata. Aplikasi ini menyediakan import data dari file *.csv ke

(52)

Form Import Data Customer

Column 1 Column 1 Column 1 Column 1

Text

Pilih File Import File Lokasi File :

Cari Barang :

Gambar 3.11. FormImport Data Customer

d. FormImport Data Barang

Pada gambar 3.12. form import data barang digunakan untuk melakukan

input data barang dengan metode import data karena data tersebut didapatkan dari

sistem Metrodata. Aplikasi ini menyediakan import data dari file *.csv ke database.

Form Import Data Barang

Column 1 Column 1 Column 1 Column 1

Text

Pilih File Import File Lokasi File :

Cari Barang :

(53)

e. FormInput Data Sopir

Pada gambar 3.13. forminput data sopir digunakan untuk input data master

sopir. Forminput data sopir tidak melakukan import data melainkan diinput satu

per satu dalam menyimpan data.

Input Data Sopir

Column 1 Column 1 Column 1

Text Text Text

Text Text Text

Text Text Text

Enter Text Enter Text Enter Text Nama :

Alamat : Kode Pos :

Simpan

Gambar 3.13. FormInput Data Sopir

f. FormInput Data Truk

Pada gambar 3.14. forminput data truk digunakan untuk input data master

truk. Forminput data truk tidak melakukan import data melainkan diinput satu per

(54)

Input Data Truk

Column 1 Column 1 Column 1 Column 1

Text

Nomor Polisi :

Kapasitas :

submenu import data penjualan, submenu penjadwalan pengiriman, submenu cek

jadwal pengiriman dan submenu status pengiriman.

Pengiriman Metrodata

Jadwal

Master Laporan

Import Data Penjualan

Penjadwalan Pengiriman

Cek Jadwal Pengiriman

Tanggal, Waktu

LOGO METRODATA

Logout

Status Pengiriman

(55)

h. FormImport Data Penjualan

Pada gambar 3.16. formimport data penjualan, digunakan untuk melakukan

input data penjualan dengan metode import data karena data tersebut didapatkan

dari sistem Metrodata. Aplikasi ini menyediakan import data dari file *.csv ke

database.

Form Import Data Penjualan

Column 1 Column 1 Column 1 Column 1

Text Text Text

Text Text Text

Text Text Text

Text Text Text

Enter Text Enter Text

Pilih File Import File Lokasi File :

Cari SO :

Gambar 3.16. FormImport Data Penjualan

i. Form Penjadwalan Pengiriman

Pada gambar 3.17. form penjadwalan pengiriman digunakan untuk

melakukan proses penjadwalan pengiriman secara otomatis. Form ini akan

menampilkan jadwal pengiriman secara otomatis dengan menekan tombol proses

(56)

Form Penjadwalan Pengiriman

Column 1 Column 1 Column 1 Column 1

Text

Gambar 3.17. Form Penjadwalan Pengiriman

j. Form Cek Jadwal Pengiriman

Pada gambar 3.18. form cek jadwal pengiriman digunakan untuk

menampilkan jadwal pengiriman. User di minta untuk memasukkan rentang waktu

dari tanggal berapa hingga tanggal berapa jadwal pengiriman yang ingin

ditampilkan.

Cek Jadwal Pengiriman

Column 1 Column 1 Column 1 Column 1

Text Tanggal Mulai :

Tanggal Selesai :

Cetak Jadwal

(57)

k. Form Status Pengiriman

Pada gambar 3.19. form status pengiriman digunakan untuk input status dari

pengiriman yang telah dilakukan.

Input Status Pengiriman

Column 1 Column 1 Column 1 Column 1

Text Text Text

Text Text Text

Text Text Text

Text Text Text

29385/SMI/4/2014

L 8364 ME

Sugeng

Terkirim Nomor Penjualan :

Nomor Truk :

Nama Sopir :

Status :

Simpan

Gambar 3.19. Form Status Pengiriman

l. Form Menu Laporan

Pada gambar 3.20. form menu laporan terdapat beberapa submenu yaitu

submenu laporan pengiriman barang berdasarkan customer, submenu laporan

pengiriman barang berdasarkan truk, submenu laporan pengiriman barang

berdasarkan status pengiriman dan submenu laporan pengiriman barang

(58)

Pengiriman Metrodata

Jadwal

Master Laporan

Laporan Pengiriman Barang

Berdasarkan Pengiriman Barang

Berdasarkan Truk

Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Status Pengiriman Barang

Laporan Pengiriman Barang Berdasarkan Status Pengiriman Barang

Gambar 3.20. Form Menu Laporan

3.10 Desain Uji Coba

Desain uji coba bertujuan untuk memastikan bahwa aplikasi telah dibuat

dengan benar sesuai dengan kebutuhan atau tujuan yang diharapkan. Pada tabel

3.16. desain uji coba dijelaskan beberapa skenario uji coba yang akan dilakukan

pada aplikasi yang dibuat.

Tabel 3.16. Desain Uji Coba

No. Fungsi Yang Akan Diuji

Data Yang

Digunakan Hasil Yang Diharapkan

1 Login Data user yang

benar Login sukses

2 Login Data user yang

salah Login gagal, ada notifikasi

3 Import data

customer

*.csv dari sistem Metrodata

Data customer ter-import

otomatis ke database

4 Import data

customer *.csv yang salah

Data customer gagal ter-import

ke database, ada notifikasi 5 Import data barang

*.csv dari sistem Metrodata

Data barang ter-import otomatis

ke database

6 Import data barang *.csv yang salah Data barang gagal ter-import ke

database, ada notifikasi

7 Input data sopir Data sopir Data sopir tersimpan ke

Gambar

Gambar 3.1. Document Flow Penjadwalan Pengiriman Barang
Tabel 3.1. Diagram Blok.
Gambar 3.2. System Flow Pengiriman Barang
Gambar 3.3. Context Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

0 RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN 1 PENGELOLAAN DATA MASTER 2 PENJUALAN 4 PEMESANAN BARANG JOB ORDER 3 PENDAFTARAN MEMBER 1.1 PENGELOLAAN DATA MASTER JENIS BARANG

Bagian administrasi akan menjadwalkan pengiriman barang yang sesuai dengan wilayah kurir yang melakukan pengiriman. 3

Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan terhadap aplikasi ini dapat disimpulkan bahwa aplikasi penjualan barang dapat digunakan untuk melakukan transaksi

[Invoice] [Data Konfirmasi] [Laporan Pendapatan Service Keseluruhan] [Laporan Penjualan Sparepart] [Data Sparepart] [Biaya Penjualan Sparepart] Teknisi Customer Kasir Admin

Desain arsitektur pada gambar 3.3 menjelaskan aliran data atau proses yang berhubungan antar aktor dari aplikasi pencatatan penjualan suku cadang dan jasa service yang dibuat

Setelah Data Muatan tersimpan lalu bagian admin melakukan input data trayek/surat jalan yang akan mengambil data muatan yang sudah diinputkan tadi ditambah dengan data asal, tujuan

Pada tampilan driver scheduling ini, pengguna sopir dapat melakukan pencarian laporan penjadwalan pengiriman barang dengan memasukkan plat yang diinginkan pada field pencarian

[Invoice] [Data Konfirmasi] [Laporan Pendapatan Service Keseluruhan] [Laporan Penjualan Sparepart] [Data Sparepart] [Biaya Penjualan Sparepart] Teknisi Customer Kasir Admin