• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Barang Pada Toko Agung Jaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Barang Pada Toko Agung Jaya."

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN BARANG

PADA TOKO AGUNG JAYA

TUGAS AKHIR

Program Studi

S1 SISTEM INFORMASI

Oleh:

HENRY ANDIKA LUSANCAY WAROKKA 06410100203

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

x

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan... 4

BAB II LANDASAN TEORI...5

2.1 Toko ... 5

2.1.1 Pengertian Toko dan Retail ... 5

2.1.2 Tipe-tipe retail ... 7

2.1.3 Teori Penjualan dan Penerimaan Uang ... 8

2.1.4 Sistem Persediaan... 9

2.1.5 Metode Pencatatan Persediaan ... 9

2.1.6 Modal... ...11

2.2 Alat Kelengkapan Sistem ... 14

2.2.1 Visual Basic ... 14

(3)

xi

Halaman

2.2.3 Flow Chart ... 15

2.2.4 Data Flow Diagram (DFD) ... 16

2.2.5 Entity Relationalship Diagram (ERD) ... 17

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM...20

3.1 Analisis Sistem ... 20

3.1.1 Prosedur Penelitian... 20

3.1.2 Identifikasi Masalah ... 21

3.2 Perancangan Sistem ... 25

3.2.1 Dokumen Flow ... 26

3.2.2 System Flow ... 27

3.2.3 Context Diagram ... 27

3.2.4 Data Flow Diagram ... 29

3.2.5 Entity Relational Diagram ... 31

3.2.6 Struktur Tabel... 34

3.2.7 Desain I/O ... 38

3.3 Perancangan Pengujian dan Evaluasi Aplikasi ... 61

3.3.1 Uji Coba Fungsi Aplikasi ... 62

3.3.2 Uji Coba Aplikasi Kepada Pengguna ... 62

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI...64

4.1 Implemetasi ... 64

4.1.1 Kebutuhan Sistem ... 64

4.1.2 Instalasi Program ... 65

4.1.3 Hasil Implementasi... 65

(4)

xii

Halaman

4.2.1 Uji Coba Fungsi Aplikasi ... 78

4.2.2 Analisa Hasil Uji Coba Sistem ... 92

4.2.3 Uji Coba Kemudahan Penggunaan Aplikasi Oleh User ... 93

BAB V PENUTUP...98

5.1 Kesimpulan ... 98

5.2 Saran ... 98

(5)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Struktur Tabel Master Stok Barang ... 35

Tabel 3.2 Struktur Tabel Master Barang ... 36

Tabel 3.3 Struktur Tabel Master Jenis Barang ... 36

Tabel 3.4 Struktur Tabel Master Kategori Barang ... 37

Tabel 3.5 Struktur Tabel Master Pelanggan ... 37

Tabel 3.6 Struktur Tabel Master User... 37

Tabel 3.7 Struktur Tabel Master Harga Jual ... 38

Tabel 3.8 Struktur Tabel Master Hak Akses ... 38

Tabel 3.9 Struktur Tabel Master Menu Form ... 39

Tabel 3.10 Struktur Tabel Transaksi Penjualan ... 62

Tabel 4.1 Daftar Shortcut Tombol Di Dalam Setiap Form ... 76

Tabel 4.2 Daftar Shortcut Tombol Di Dalam Setiap Form ... 77

Tabel 4.3 Hasil Uji Coba Shortcut Master Pelanggan ... 79

Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Shortcut Transaksi Penjualan ... 80

Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Shortcut Form Laporan Berdasarkan Bulan Tahun . 81 Tabel 4.6 Daftar Uji Coba Username Dan Password ... 83

Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Username Dan Password ... 86

Tabel 4.8 Daftar Uji Coba Form Master Pelanggan ... 86

Tabel 4.9 Hasil Uji Coba Form Laporan Per Pelanggan ... 87

Tabel 4.10 Daftar Uji Coba Form Transaksi Penjualan ... 88

Tabel 4.11 Hasil Uji Coba Form Laporan Per Pelanggan ... 87

Tabel 4.12 Rencana Uji Coba Form Peringatan Stok Minimum ... 95

Tabel 4.13 Daftar Shortcut Tombol Di Dalam Setiap Form ... 95

(6)

xiv

Halaman

Tabel 4.15 Hasil Uji Coba Shortcut Master Pelanggan ... 96

Tabel 4.16 Hasil Uji Coba Shortcut Transaksi Penjualan ... 97

Tabel 4.17 Hasil Uji Coba Shortcut Form Laporan Berdasarkan Bulan Tahun97 Tabel 4.18 Daftar Uji Coba Username Dan Password ... 98

Tabel 4.19 Hasil Uji Coba Username Dan Password ... 98

Tabel 4.20 Daftar Uji Coba Form Master Pelanggan ... 98

(7)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.3 Simbol Entity ... 17

Gambar 2.4 Simbol Proses ... 17

Gambar 2.5 Simbol Data Store ... 19

Gambar 2.6 Simbol Aliran Data... 19

Gambar 3.1 Blok Diagram ... 22

Gambar 3.2 Dokumen Flow Penjualan Tunai ... 25

Gambar 3.3 Sistem Flow Penjualan Tunai ... 26

Gambar 3.4 Sistem Flow Pemesanan ... 27

Gambar 3.5 Data Flow Diagram Level 0 ... 25

Gambar 3.6 DFD Level 1 – ... 29

Gambar 3.7 ERD (CDM) ... 31

Gambar 3.8 ERD (PDM)... 32

Gambar 3.9 Rancangan Form Login ... 38

Gambar 3.10 Rancangan Form Penjualan ... 39

Gambar 3.11 Form Katalog Barang ... 39

Gambar 3.12 Rancangan Form Data Pelanggan ... 41

Gambar 3.13 Rancangan Form Master Pelanggan ... 42

Gambar 3.14 Rancangan Form Master Barang... 41

Gambar 3.15 Rancangan Form Master Hak Akses... ...42

Gambar 3.16 Rancangan Form Master Menu ... 43

Gambar 3.17 Rancangan Form Penjualan Barang ... 44

Gambar 3.18 Rancangan Form Pembayaran Penjualan ... 45

(8)

xvi

Halaman

Gambar 4.1 Form Login ... 67

Gambar 4.2 Form Master ... 67

Gambar 4.3 Form Master Pelanggan ... 68

Gambar 4.4 Form Master Pengguna ... 69

Gambar 4.5 Form Master Barang ... 69

Gambar 4.6 Form Kategori Barang ... 70

Gambar 4.7 Form Barang Datang ... 71

Gambar 4.8 Form Pemesanan ... 72

Gambar 4.9 Form Penjualan ... 73

Gambar 4.10 Form Transfer Barang ... 73

Gambar 4.11 Form Laporan Penjualan ... 74

Gambar 4.12 Form Laporan Barang Datang... 75

Gambar 4.13 Form Laporan stok ... 76

Gambar 4.14 Form Minimum Stok ... 76

Gambar 4.15 Form Katalog Barang ... 77

Gambar 4.16 Form Harga Jual Barang ... 77

Gambar 4.17 Form Ubah password login ... 78

Gambar 4.18 Uji Coba Konfirmasi data tersimpan ... 79

Gambar 4.19 Uji Coba Konfirmasi data telah teredit ... 80

Gambar 4.20 Uji Coba Menghapus data ... 81

Gambar 4.21 Uji Coba Data telah terhapus ... 82

Gambar 4.22 Uji Coba Untuk Merefresh Laporan ... 83

Gambar 4.23 Uji Coba Master ... 84

Gambar 4.24 Uji Coba Error Provider ... 85

(9)

xvii

Halaman

Gambar 4.26 Uji Coba Tool Tip ... 87

Gambar 4.27 Uji Coba Login user ... 89

(10)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Form Pemesanan Pelanggan ... 93

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Toko Agung Jaya merupakan usaha yang bergerak dalam bidang

penjualan buku, alat-alat sekolah dan perlengkapan rumah tangga. Toko Agung

Jaya melayani penjualan dalam jumlah eceran maupun grosir. Sistem pembayaran

yang digunakan adalah pembayaran secara tunai. Pembayaran tunai digunakan

bagi pelanggan yang membeli barang dalam jumlah sedikit maupun banyak.

Dalam melayani penjualan, Toko Agung Jaya mengalami kendala seperti

menghitung total bayar yang masih menggunakan kalkulator sehingga sering

terjadi kesalahan perhitungan total bayar 10 sampai dengan 20 transaksi dalam 1

minggu ditambah lagi proses penghitungan total bayar juga membutuhkan waktu

yang cukup lama, dan pelanggan terkadang mengalami kesulitan untuk memilih

merek barang yang akan dibeli, karena tidak adanya katalog barang yang dijual

pada Toko Agung Jaya. Kendala lainnya pada pencatatan barang yang dijual

masih bersifat manual, sehingga catatan dan nota penjualan sering terselip dan

hilang. Setiap hari Toko Agung Jaya melayani transaksi penjualan 100 sampai

dengan 300 transaksi setiap minggunya, sehingga terkadang stok barang tertentu

habis tanpa diketahui pemilik. Laporan-laporan penjualan dan stok gudang selama

ini masih dicek secara manual oleh pemilik, hal-hal tersebut menjadikan lamanya

proses pelaporan. Apabila hal tersebut tidak diperbaiki akibatnya akan

(12)

Dari uraian di atas, Toko Agung Jaya mengalami kesulitan dalam

menangani Penjualan dan Re-stok pada gudang, sehingga diperlukan suatu

aplikasi penjualan yang dapat membantu pihak Toko Agung Jaya tersebut. Sistem

ini terdiri dari transaksi penjualan,penerimaan barang, pelaporan penjualan,

katalog barang dan reminder stok barang. Dengan adanya sistem ini diharapkan

proses penjualan pada Toko Agung Jaya dapat dilakukan dengan lebih mudah dan

cepat, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan penjualan

kepada pelanggan. Selain itu, sistem ini diharapkan juga dapat memberikan

laporan penjualan yang tepat dan akurat kepada pemilik toko.

1.2 Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

pada Tugas akhir ini yaitu bagaimana merancang dan membangun Aplikasi

Penjualan pada Toko Agung Jaya.

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam rancang bangun aplikasi penjualan pada toko

Agung Jaya ini adalah sebagi berikut:

1. Sistem ini meliputi penjualan tunai, penerimaan barang, dan reminder stok

barang yang sudah habis.

2. Informasi yang dihasilkan berupa laporan penjualan (per periode waktu, per

pelanggan, per produk), dan laporan persediaan barang.

3. Tidak membahas penjualan dengan Sistem Informasi Akuntansi.

(13)

3

5. Penentuan harga jual ditentukan langsung oleh pembeli berdasarkan harga beli

terbaru.

1.4 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini

adalah menghasilkan Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Barang pada Toko

Agung Jaya.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penyusunan laporan ini dibedakan

dengan pembagian bab sebagai berikut:

Bab pertama menjelaskan gambaran umum penulisan yang berisi latar

belakang masalah, inti dari permasalahan yang disebutkan pada perumusan

masalah, pembatasan masalah yang menjelaskan tentang batasan-batasan dari

aplikasi yang dibuat agar tidak menyimpang dari ketentuan yang ditetapkan.

Tujuan dari tugas akhir adalah merancang dan membangun aplikasi, kemudian

dilanjutkan dengan membuat keterangan mengenai sistematikan penulisan

penelitian.

Bab kedua menjelaskan tentang teori yang berkaitan dengan aplikasi

penjualan kasir. Teori tersebut digunakan untuk menyelesaikan permasalahan

dalam rancang bangun rancang bangun aplikasi penjualan pada Toko Agung

Jaya.

Bab ketiga menjelaskan tentang pembahasan sistem dan perancangan

sistem yang meliputi prosedur penelitian, identifikasi permasalahan, document

(14)

diagram, entity relationship diagram, struktur tabel, desain input dan output,

rancangan pengujian dan evaluasi aplikasi terhadap fungsi aplikasi dan pengguna

(end user) aplikasi.

Bab keempat menjelaskan tentang implementasi dari analisis dan aplikasi

yang dibuat secara keseluruhan beserta penjelasan dari rancangan input dan

output. Adapun isi dari bab ini antara lain : Kebutuhan sistem hardware,

kebutuhan sistem software, instalasi program, implementasi sistem, hasil evaluasi

sistem mengenai uji coba aplikasi, analisa hasi uji coba sistem, uji coba

kemudahan penggunaan aplikasi oleh end user.

Bab kelima menjelaskan tentang penutup yang berisi kesimpulan setelah

program aplikasi selesai dibuat dan saran untuk proses pengembangan

(15)

5 BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecahan

masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dikemukakan landasan teori

yang terkait dengan permasalahan untuk mendukung perancangan sistem. Adapun

landasan teori yang digunakan sebagai berikut:

2.1 Toko

2.1.1 Pengertian Toko dan Retail

Retailing adalah serangkaian kegiatan usaha yang memberikan nilai

tambah pada produk dan jasa yang dijual kepada pelanggan untuk penggunaan

pribadi atau keluarga (Levy, 2009). Terkadang orang-orang berpikir bahwa

retailing hanya penjualan produk di toko, namun retailing juga mencakup

penjualan jasa seperti praktek dokter, tukang cukur rambut, dan tempat

penyewaan DVD. Retail juga dapat berarti kegiatan usaha yang menjual produk

dan jasa secara langsung kepada konsumen tanpa melalui perantara. Perusahaan

membutuhkan jasa retailer karena retailer dapat menciptakan nilai tambah dari

barang dan jasa yang dibuat oleh perusahaan tersebut. Mereka juga memfasilitasi

distribusi barang dan jasa dari pabrik ke konsumen. Penciptaan nilai tambah dari

retailer disebabkan karena retailer dapat:

a. Menyediakan berbagai macam jenis barang dan jasa

Karena retailer mengambil barang dari berbagai jenis perusahaan, maka

(16)

Keanekaragaman jenis barang dan jasa dapat meningkatkan keinginan

konsumen berbelanja di toko tersebut.

b. Menjual dalam jumlah yang sedikit

Untuk mengurangi biaya transportasi, perusahaan mengirim barang ke retailer

dalam jumlah yang besar. Selanjutnya retailer yang akan membaginya dalam

jumlah yang lebih sedikit yang kemudian baru akan dijual ke konsumen.

Konsumen dapat membeli dalam jumlah yang lebih sedikit dan perusahaan

juga dapat menefisiensikan biaya akan distribusi ke konsumen dengan tidak

harus mendistribusikan barang dengan jumlah kuantitas yang sedikit.

c. Menyimpan inventory

Retailer dapat menyimpan barang dengan kuantitas yang cukup agar konsumen

dapat membelinya ketika dibutuhkan. Konsumen dengan keterbatasan ruang

penyimpanan akan kesulitan apabila membeli barang dalam jumlah banyak

seperti daging atau makanan beku. Oleh karena itu, konsumen tetap dapat

menyimpan dalam jumlah sedikit karena mengetahui bahwa retailer memiliki

stok barangnya.

d. Menyediakan jasa penjualan

Retailer menyediakan jasa penjualan seperti penggunaan kartu kredit, hal ini

memungkinkan konsumen untuk membeli barang pada saat ini dan

membayarnya di akhir bulan. Retailer juga memperlihatkan produk yang

membuat konsumen dapat melihat bahkan mencobanya sebelum membeli.

Toko adalah tempat dimana konsumen melakukan pembelian yang terencana

maupun yang tidak terencana (Tirmizi et al, 2009). Toko ini menjual puluhan

(17)

7

tersebut dengan sebagian dari pendapatan mereka. Konsumen bergantung

kepada pendapatan dan waktu yang mereka keluarkan dalam melakukan

pembelian. Hal ini membuat konsumen akan melakukan pembelian terencana,

apabila konsumen melakukan pembelian secara tidak terencana maka dapat

dikategorikan sebagai pembelian impusif.

2.1.2 Tipe-Tipe Retail

Retail dapat dibagi menjadi berbagai jenis, hal yang paling sederhana

untuk membaginya adalah dengan melihat retail mix. Retail mix atau dalam

bahasa Indonesia diartikan sebagai bauran retail adalah empat elemen yang

retailer gunakan untuk menemenuhi kebutuhan konsumen (Levy, 2009). Keempat

elemen itu adalah:

a. Tipe dari barang dagangan (merchandise)

Berbagai jenis barang dagangan membedakan tipe dari retail yang ada, contoh

dari barang dagangan adalah pakaian, sepatu, barang elektronik, makanan,

perhiasan, koper, alat olahraga, dan produk kecantikan.

b. Variasi dan jenis barang dagangan (variation and assortment)

Variasi adalah jumlah kategori barang yang retailer sediakan, sedangkan jenis

barang dagangan (assortment) adalah jumlah jenis yang berbeda di dalam

kategori barang dagangan.

c. Jasa yang disediakan

Jasa yang ditawarkan oleh retailer dapat membuat satu retailer berbeda

jenisnya dengan retailer lain. Contoh jasanya adalah penyediaan tempat parkir,

(18)

pengembalian barang, jasa pengiriman, dan jasa membungkus kado. Terkadang

agar konsumen menikmati jasa ini, retailer menuntut pembayaran.

d. Harga

Harga juga menjadi penentu jenis dan tipe dari retail, harga dapat dibagi

menjadi rendah, rata-rata, dan tinggi. Harga juga dapat berubah apabila

terdapat discount atau potongan harga, bisa juga karena ada suatu kejadian hari

atau keadaan khusus seperti lebaran, natal, dan tahun baru.

2.1.3 Teori Penjualan Dan Penerimaan Uang

Menurut Auwarsa (2004), penjualan yaitu berkaitan dengan masalah–

masalah strategis dengan promosi produksi iklan dan riset pasar. Sedangkan,

sistem penjualan tunai menurut Mulyadi (2001) yaitu penjualan yang dilakukan

dengan cara konsumen melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu

sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada konsumen. Setelah uang

diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan

transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan.

Menurut Soemarso (2004), pada saat perusahaan menjual barang

dagangannya, maka akan diperoleh pendapatan. Jumlah yang dibebankan kepada

pembeli untuk barang dagangan yang diserahkan merupakan pendapatan

perusahaan yang bersangkutan. Untuk perusahaan dagang, akun yang digunakan

untuk mencatat penjualan barang dagang disebut penjualan. Menurut Soemarso

(2004), penjualan akan diikuti penerimaan uang. Seperti halnya pembelian,

penerimaan uang dari suatu penjualan, tergantung pada syarat jual beli yang telah

(19)

9

2.1.4 Sistem Persediaan

Sistem ini digunakan untuk menjamin kelancaran mekanisme pemenuhan

permintaan barang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Sistem ini timbul antara

lain disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti mekanisme pemenuhan atas

permintaan atau adanya keinginan untuk meminimalisasi ketidakpastian seperti

adanya permintaan bervariasi baik dalam jumlah maupun waktu. Ketidakpastian

ini akan diminimalisasi oleh persediaan pengamanan (safety stok). Keinginan

melakukan spekulasi yang bertujuan mendapatkan keuntungan besar di masa

mendatang juga merupakan kondisi yang menjadi awal munculnya sistem ini.

Menurut Jusup (2005), persediaan pada perusahaan disebut persediaan

barang dagangan atau kadang-kadang disingkat persediaan. Persediaan terdiri atas

barang-barang yang disediakan untuk dijual kepada para konsumen selama

periode normal kegiatan perusahaan.

2.1.5 Metode Pencatatan Persediaan

Metode pencatatan yang dapat menetapkan nilai persediaan pada akhir

periode terdapat 2 macam, yaitu:

a. Metode Periodik (Fisik)

Menurut Jusup (2005), metode persediaan periodik pada umumnya digunakan

pada perusahaan yang menjual barang yang harganya relatif murah, tetapi

frekuensi penjualannya sangat sering. Apabila perusahaan menggunakan

metode persediaan periodik, maka rekening persediaan tidak didebet untuk

mencatat pembelian, dan tidak dikredit apabila terjadi penjualan. Dalam

metode ini, pembelian dicatat dengan mendebet rekening pembelian dan di

(20)

maka yang didebet adalah rekening kas dan dikredit rekening penjualan. Jadi

dalam metode persediaan periodik, rekening persediaan tidak digunakan

untuk mencatat penambahan persediaan karena dengan adanya transaksi

pembelian, dan tidak digunakan untuk mencatat pengurangan persediaan

karena adanya transaksi penjualan. Informasi mengenai persediaan yang ada

pada suatu saat tertentu, tidak dapat diperoleh dari rekening persediaan,

demikian pula harga pokok barang yang dijual tidak dapat diketahui untuk

setiap transaksi penjualan yang terjadi. Kelemahan metode grafik adalah Jika

diinginkan menyusun laporan jangka pendek yang barangnya memiliki jenis

dan jumlah yang banyak, maka perhitungan fisik akan memakan waktu yang

lama. Sedangkan Keuntungannya adalah Praktis dalam pencatatan pembelian

dan penjualan serta cocok jika digunakan oleh perusahaan dimana omset

maupun persediaannya tidak begitu besar.

b. Metode Perpetual

Dalam metode ini, mutasi persediaan dicatat dalam rekening persediaan,

dengan demikian baik pembelian maupun penjualan akan mempengaruhi

pencatatan persediaan. Sehingga jumlah dan harga pokok persediaan yang

ada setiap saat dapat diketahui tanpa harus mengadakan stock opname.

Kelemahan metode perpetual adalah lebih banyak waktu, tenaga, dan biaya

yang diperlukan untuk melakukan pencatatan persediaan. Namun, dengan

sistem ini diharapkan masalah ini bisa teratasi. Sedangkan Keuntungan dari

metode prepetual adalah berguna untuk memutuskan kapan dan berapa

barang yang harus dipesan, laporan keuangan dapat disusun tanpa

(21)

11

penjualan setiap terjadi transaksi, berguna untuk mengawasi persediaan yang

dimiki.Dari kedua metode ini, metode persediaan periodik (fisik) lebih

sederhana dan lebih mudah penyelenggaraannya bila dibandingkan dengan

metode perpetual. Namun, ditinjau dari segi ketepatan dan kecepatan

informasi yang dihasilkan, metode persediaan perpetual lebih unggul.

2.2 Modal Usaha 2.2.1 Pengertian Modal

Pengertian modal usaha menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam

Listyawan Ardi Nugraha (2011) “modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai

pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta benda

(uang, barang, dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan

sesuatu yang menambah kekayaan”. Modal dalam pengertian ini dapat

diinterpretasikan sebagai sejumlah uang yang digunakan dalam menjalankan

kegiatan-kegiatan bisnis. Banyak kalangan yang memandang bahwa modal uang

bukanlah segala-galanya dalam sebuah bisnis. Namun perlu dipahami bahwa uang

dalam sebuahusaha sangat diperlukan. Yang menjadi persoalan di sini bukanlah

penting tidaknya modal, karena keberadaannya memang sangat diperlukan, akan

tetapi bagaimana mengelola modal secara optimal sehingga bisnis yang dijalankan

dapat berjalan lancar (Amirullah,

2005). Menurut Bambang Riyanto (1997), pengertian modal usaha sebagai

ikhtisar neraca suatu perusahaan yang menggunakan modal konkrit dan modal

abstrak. Modal konkrit dimaksudkan sebagai modal aktif sedangkan modal

(22)

2.2.2 Macam-macam Modal

a. Modal Sendiri

Menurut Mardiyatmo (2008) mengatakan bahwa modal sendiri adalah modal

yang diperleh dari pemilik usaha itu sendiri. Modal sendiri terdiri dari

tabungan, sumbangan, hibah, saudara, dan lain sebagainya. Kelebihan modal

sendiri adalah:

1. Tidak ada biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi sehingga tidak

menjadi beban perusahaan;

2. Tidak tergantung pada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh dari

setoran pemilik modal;

3. Tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu yang

relatif lama;

4. Tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang ditanamkan

pemilik akan tertanam lama dan tidak adamasalah seandainya pemilik

modal mau mengalihkan ke pihak lain.

Sementara Kekurangan modal sendiri adalah:

1. Jumlahnya terbatas, artinya untuk memperoleh dalam jumlah tertentu

sangat tergantung dari pemilik dan jumlahnya relatif terbatas;

2. Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon pemilik baru

(calon pemegang saham baru) sulit karena mereka akan

mempertimbangkan kinerja dan prospek usahanya ;

3. Kurang motivasi pemilik, artinya pemilik usaha yang menggunakan modal

sendiri motivasi usahanya lebih rendah dibandingkan dengan

(23)

13

2.3 Alat Kelengkapan Sistem 2.3.1 Visual Basic

Menurut Yuswanto (2008), microsoft visual basic adalah sebuah

pengembangan dari bahasa visual basic, yang digunakan untuk membuat aplikasi

yang aman dan berorientasi objek atau lebih dikenal dengan VB.Net.

VB.Net menyerupai teknik bahasa C++, dan sudah menggunakan pemrograman

berorientasi objek atau OOP. Peneliti menggunakan bahasa visual basic dengan

alasan karena tampilan aplikasi yang dihasilkan oleh bahasa pemrograman visual

basic sudah friendly oleh masyarakat umum Indonesia. Tampilan (user interface)

yang dihasilkan menyerupai desain microsoft word yang sering digunakan oleh

masyarakat Indonesia, sehingga hal yang diharapkan adalah pengurus toko retail

akan nyaman dan cepat paham atas perintah dan desain interface aplikasi yang

akan dibangun ini.

2.3.2 SQL Server

SQL server adalah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data

dalam basis data relation. Bahasa ini secara defacto adalah bahasa standar yang

digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server

basis data yang ada mendukung bahasa ini dalam manajemen data. SQL server

2005 merupakan salah satu produk dari relational database management

system (RDBMS). SQL server 2005 didesain untuk memberikan tingkat

keamanan, kinerja, dan availability yang dapat memenuhi kebutuhan aplikasi

skala enterprise. Hal ini membuat peningkatan penting untuk model

keamanan database platform dengan maksud menyediakan kendali yang

(24)

1. Menyelenggarakan kebijakan pada SQL server dalam login password sebagai

tempat pengesahan.

2. Menyediakan granularity dalam masa izin spesifikasi pada berbagai lingkup

dalam tempat yang telah diberi kuasa atau previllige.

Alasan peneliti menggunakan database SQL server ini adalah karena

database ini sangat compatible dengan bahasa pemrograman visual basic.

Sehingga hal yang diharapkan oleh peneliti adalah jarang terjadi error pada

aplikasi yang akan dibangun karena didukung tool untuk membuat aplikasi yaitu

visual basic yang compatible dengan database SQL server.

2.3.3 Flow Chart

Flowchart adalah bagan yang menunjukkan alur dalam program ataupun

prosedur sistem secara fisik. Menurut Bodnar & Hoopwood (2004:3), flowchart

adalah suatu diagram yang berupa simbol-simbol dan dapat menunjukkan alur

data serta operasi yang terjadi pada suatu sistem. Bagan alur digunakan terutama

untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi. Bagan alur sistem digambar

dengan menggunakan simbol-simbol yang tampak pada table 2.1.

Tabel 2.1 Simbol Block Chart

Simbol Keterangan

Menandakan dokumen , bisa dalam bentuk surat,

formulir, buku/bendel/berkas atau cetakan.

(25)

15

Simbol Keterangan

Proses manual

Proses yang dilakukan oleh komputer

Menandakan dokumen yang diarsipkan (arsip manual).

Data penyimpanan (data storage)

Proses apa saja yang tidak terdefinisi termasuk aktivitas

fisik.

Terminasi yang mewakili simbol tertentu untuk

digunakan pada aliran lain pada halaman yang lain.

Pada aliran lain pada halaman terminasi yang mewakili

simbol tertentu untuk digunakan yang sama.

Terminasi yang menandakan awal dan akhir dari suatu

aliran.

Pengambilan keputusan (decision).

Layar peraga (monitor).

(26)

2.3.4. Data Flow Diagram (DFD)

DFD merupakan suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk

menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari

sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan

interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut

(Kendall 2003:204). Diagram ini digunakan untuk menggambarkan arus data di

dalam sistem secara terstruktur dan jelas. Selain itu DFD juga merupakan

gambaran dari sistem yang baik. Adapun beberapa simbol yang sering dipakai

dalam DFD terdiri dari :

1. Simbol entity, digunakan sebagai sumber dari input sistem atau tujuan dari

output sistem.

Gambar 2.1 Simbol Entity

2. Simbol proses dimana sering digunakan untuk melakukan perubahan terhadap

input yang masuk sehingga menghasilkan data dari perubahan input yang

diolah.

Gambar 2.2 Simbol Proses.

3. Simbol data store atau penyimpanan data, sering digunakan sebagai simpanan

dari data yang dapat berupa suatu file atau basis data.

(27)

17

4. Simbol yang menggambarkan aliran data, yang sering digunakan untuk

menghubungkan antara proses dengan proses, proses dengan sumber proses

dan proses dengan tujuan. Sedangkan anak panahnya menunjukkan arah aliran

data.

Gambar 2.4 Simbol Aliran Data

2.3.5. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang

mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan. ERD digunakan untuk

memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif komplek.

Dengan ERD kita dapat menguji model dan mengabaikan proses apa yang harus

dilakukan.

ERD dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu:

1. One To One Relationship

Jenis hubungan antar tabel yang menggunakan bersama sebuah kolom

primary key. Jenis hubungan ini tergolong jarang digunakan, kecuali untuk

alasan keamanan atau kecepatan akses data. Misalnya satu departemen hanya

mengerjakan satu jenis pekerjaan saja dan satu pekerjaan hanya dikerjakan

oleh satu departemen saja.

2. One To Many Relationship

Jenis hubungan antar tabel dimana satu record pada satu tabel terhubung

dengan beberapa record pada tabel lain. Jenis hubungan ini merupakan yang

(28)

departemen saja, namun suatu departemen dapat mengerjakan beberapa

macam pekerjaan sekaligus.

3. Many To Many Relationship

Jenis hubungan ini merupakan hubungan antar tabel dimana beberapa record

pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Misalnya

satu departemen mampu mengerjakan banyak pekerjaan, juga satu pekerjaan

(29)

19

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Pada tahap penulis melakukan 2 langkah, yaitu prosedur penelitian dan

identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

3.1.1 Prosedur penelitian

Untuk pengumpulan data yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas

akhir ini, ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

a. Pengamatan atau Observasi

Langkah ini dilakukan untuk melihat kondisi penjualan pada toko agung jaya,

.Kondisi yang dimaksud disini adalah sistem yang mereka jalankan. Apakah

sistem mereka dapat menangani proses penjualan yang dapat menghasilkan

informasi untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan latar belakang

masalah yang diangkat dalam penelitian ini.

Setelah melakukan tahap pengamatan dan observasi, pada kenyataannya

sistem yang mereka jalankan pada saat ini belum sepenuhnya dapat

menangani permasalahan yang ada.

b. Wawancara

Pengumpulan Data yang dijadikan bahan pembuatan sistem ini dilakukan

dengan wawancara kepada pemilik, pegawai, dan pembeli yang dalam

penelitian ini dijadikan sebagai studi kasus pembuatan tugas akhir. Setelah

dilakukan wawancara, didapatlah informasi tentang kebutuhan laporan dan

(30)

dan informasi yang diharapkan oleh pemilik adalah mudah dan cepatnya

proses jual beli, lalu penyimpanan data - data yang praktis.

c. Studi Literatur

Langkah berikutnya setelah wawancara adalah melakukan studi literatur yang

berkaitan dengan permasalahan yang ada dan hal-hal yang dijadikan acuan

untuk penyelesaian masalah. Beberapa teori yang berhubungan dengan

bahasa pemrograman yang digunakan serta pendukung lainnya akan

digunakan sebagai referensi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Peneliti mencari sumber teori tentang penyelesaian masalah-masalah yang

ada dengan browsing di internet, dan membaca jurnal yang ada hubungannya

dengan pokok permasalahan yang akan dipecahkan.

Setelah dilakukan studi literature, hasil yang didapatkan adalah teori-teori

penyelesaian masalah yang meliputi teori penjualanr. Teori-teori ini telah

dicantumkan oleh penulis pada BAB II yang berisi tentang landasan teori.

3.1.2 Identifikasi Masalah

Toko Agung Jaya menggunakan media buku untuk mencatat setiap

transaksi penjualan. Cara pencatatan seperti ini hanya bisa menghasilkan jumlah

omset per periode tertentu. Sedangkan pemilik membutuhkan lebih banyak

informasi untuk mengevaluasi transaksi penjualan. Akibatnya pengurus penjualan

barang mengalami beberapa kendala antara lain: mengetahui jumlah stok barang

terbaru, mengevaluasi penjualan sesuai dengan karakteristik barang, dan

menentukan rencana jumlah pengadaan atau pembelian kembali barang dagangan.

Berdasarkan uraian, diperlukan suatu sistem rancang bangun aplikasi

(31)

21

transaksi penjualan dan rencana pengadaan barang. Informasi yang dihasilkan

dapat menyelesaikan kendala yang ada di toko agung jaya. Pada kendala untuk

mengetahui jumlah stok barang, akan dihasilkan reminder stok untuk mengontrol

persediaan barang. Pada kendala untuk mengevaluasi penjualan sesuai dengan

karakteristik barang, akan dihasilkan informasi penjualan dengan pemetaan

laporan berdasarkan merek, netto, kemasan, dan warna yang paling diminati

dengan model penyajian informasi persentase, informasi tersebut digunakan untuk

pertimbangan rencana pengadaan barang kembali.

Adapun model pengembangan yang digunakan acuan untuk

mengembangkan sistem ini yaitu sebagai berikut:

INPUT PROSES OUTPUT

- Data Barang

- Data Transaksi

Penjualan

- Data

Penerimaan Barang

- Data

Pelanggan

- Data

Pemesanan

- Laporan

Penjualan

- Transaksi

Penjualan

- Reminder

Stok

- Nota Penjualan

- Laporan Penjualan

- Reminder Stok

- Laporan Stok

Gambar 3.1 Blok Diagram

Dari blok diagram di atas dapat menggambarkan beberapa informasi

pokok yang dihasilkan, dari informasi tersebut masing-masing mempengaruhi

untuk melakukan suatu keputusan sesuai tujuan dibangunnya sistem ini, adapun

(32)

1. Data Barang

Data Barang ini berisikan data dari barang-barang yang dijual pada toko

agung jaya.

2. Data Transaksi Penjualan

Data transaksi penjualan ini berisi field kode transaksi penjualan, tanggal

penjualan, nama barang, jumlah barang yang dibeli, tipe barang yang dibeli

(item atau box), harga jual, diskon jual, sub total penjualan, nama pelanggan,

nama pegawai yang melayani penjualan, grand total penjualan, dan

pembulatan penjualan. Pembulatan penjualan ini menggunakan pembulatan

keatas, dan dengan tujuan agar perhitungan transaksi penjualan bisa lebih

mudah. Data transaksi penjualan ini terintegrasi dengan data identitas barang,

data identitas pelanggan,

3. Data Penerimaan Barang,

Data Penerimaan Barang berisikan data barang masuk pada gudang yang di

inpukan oleh petugas gudang.

4. Data Pelanggan

Data Pelanggan berisikan data-data pelanggan yang sudah sering memesan

barang, data pelanggan ini akan digunakan juga untuk pemilihan tetangga

yang mendapatkan diskon atau juga hadiah karena sudah membeli barang

yang banyak.

5. Data Pemesanan.

Berisikan data-data barang apa saja yang sering habis dan harus tersedia

(33)

23

6. Laporan Penjualan

Berisikan seluruh laporan penjualan per periode yang digunakan pemilik

untuk mengetahui transaksi-transaksi yang terjadi pada toko agung jaya,

dengan adanya laporan penjualan ini pemilik dapat mengetahui pendapatan

dari barang apasajakah yang sering dibeli oleh pembeli

7. Transaksi Penjualan

Semua proses transaksi yang terjadi pada toko agung jaya akan menjadi

laporan-laporan per periode untuk diberikan kepada pemilik

8. Reminder Stok

Kegunaan proses reminder stok adalah di karenakan banyaknya barang yang

dijual pada toko agung jaya, sering kali pemilik tidak mengetahui barang apa

saja yang sering kehabisan sehingga pembeli tidak merasa puas karena

kelengkapan barang yang dijual toko kurang lengkap.

9. Informasi Stok Barang

Berisikan informasi barang-barang yang sudah terjual ataupun belum terjual.

Sehingga pemilik dapat mengetahui barang yang akan stok atau tidak.

10. Nota Penjualan

Detail pembelian barang yang dibeli oleh konsumen.

11. Laporan Penjualan

Laporan-laporan per periode tentang penjualan yang terjadi periode pada

tokong agung jaya.

12. Reminder Stok

Laporan stok barang habis, yang merupakan tanda untuk pemilik harus

(34)

3.2 Perancangan Sistem

Pada tahap ini, penulis membuat rancangan sistem untuk mencari solusi

atas permasalahan tersebut. Rancangan sistem tersebut diterapkan dalam bentuk

document flow, system flow, Context Digram, data flow diagram, entity

relationship diagram, struktur tabel, dan desain I/O.

3.2.1 Document Flow

Pada dokumen flow penjualan barang ke pelanggan, dijelaskan pada

dokumen flow penjualan dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Pelanggan Kasir Bagian Penjualan

Mulai

Nota Penjualan Nota Penjualan Menerima

Daftar Barang yang dilayani

(35)

25

Document flow penjualan ini berawal dengan pelanggan memilih barang

yang akan dibeli lalu pelanggan memberikan list barang apa saja yang akan dibeli,

bagian kasir akan mengecek apakah barang yang dibeli pelanggan stoknya

tersedia atau tidak, bila tidak ada pelanggan akan memilih barang lain atau selesai.

lalu bila barang yang ingin dibeli pelanggan stoknya tersedia bagian kasir akan

membuat nota dua lapis merah dan biru dan pelanggan akan mendapat nota biru

setelah pelanggan melakukan pembayaran. lalu untuk nota merah akan disimpah

sebagai bukti dan rekap transaksi jual beli

3.2.2 System Flow

System flow berikut terdapat 2 (dua) macam yaitu system flow proses

penjualan, system flow proses pemesanan, dimana masing-masing terdapat

beberapa proses dari sistem:

a. System Flow Penjualan

System flow penjualan pada Toko Agung Jaya ini dimulai oleh pelanggan

memili barang yang akan dibeli kemudian memberikan daftar barang yang

akan dibeli kepada kasir lalu bagian kasir memasukan daftar barang yang dibeli

pelanggan kedalam aplikasi kasir, apabila barang yang kosong aplikasi akan

memberikan peringatan bahwa barang yang dibeli stoknya tidak ada, kasir

memberitahu kepada pelanggan bahwa stok barang lagi kosong dan kasir

bertanya kepada pelanggan apakah ingin membeli barang lain atau tidak ,jika

tidak berarti akan selesai, bila pelanggan masih ingin membeli barang lain lalu

(36)

pelanggan, dua untuk kasir dan tiga untuk bagian gudang. Nota dua dan tiga

adalah sebagai bukti penjualan.

Pelanggan Kasir Gudang

Mulai Daftar Pembelian Barang

Daftar Pembelian Barang

Pemilik

Input Data pembelian

Stok mencukupi tidak

Perhitungan Transaksi dan cetak

nota

3 Nota 2 1

Nota

3 Nota

Selesai 1

Nota

Laporan Penjualan YA

Pembuatan Laporan

Penjualan Stok gudang berkurang

Gambar 3.3 System flow Penjualan pada Toko Agung Jaya

b. System Flow Pemesanan

System flow pemesanan ini dimulai dari pelanggan yang ingin memesan

barang, di karenakan terkadang barang yang ingin dibeli pelanggan stoknya

habis atau kosong, lalu pelanggan memberikan daftar pesanan ke kasir dan

kasir akan menanyakan alamat, nomor telepon, dan nama pelanggan untuk

dicatat ke dalam sistem, sehingga bila barang pesanan pelanggan sudah datang,

(37)

27

Pelanggan Kasir Gudang

Mulai Daftar Pesanan Barang

Daftar Pesanan Barang

Pemilik

Input Data Pesanan

Simpan Data Pesanan Pelanggan

2 1

Nota

Selesai 1

Nota

Laporan Pemesanan

Gambar 3.4 System flow Pemesanan pada Toko Agung Jaya

3.2.3 Data Flow Digram

Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan aliran data yang terjadi di

dalam sistem, sehingga dengan dibuatnya DFD ini akan terlihat arus data yang

mengalir dalam rancang bangun sistem informasi pelayanan hotel ini.

a. Context Diagram

Contex Diagram Penjualan pada Toko Agung Jaya dimulai dengan pelanggan

memberikan catatan barang-barang atau barang yang akan dibeli lalu

memberikannya kepada kasir, pegawai kasir akan men scan barcode dari

barang-barang yang akan dibeli pelanggan, lalu pada sistem komputer akan

menghitung total dari barang-barang yang dibeli oleh pelanggan tersebut,

setelah itu sistem mencetak nota penjualan yang berisikan total dari

(38)

pelanggan setelah membayar tunai. Jika barang yang akan dibeli pelanggan

tidak ada, maka pelanggan bisa memesan barang yang akan dibeli dengan

memberikan informasi barang dan data diri seperti nama,alamat, dan nomor

telepon kepada pegawai kasir, kasir akan memasukan data informasi

pelanggan tersebut kedalam sistem, sehingga bila barang sudah ready stok

maka pelanggan akan dihubungi, untuk pegawai gudang bertugas untuk

mencatat barang-barang yang dikirim oleh supplier lalu memasukan data-data

barang yang datang ke sistem. Pendataan barang datang sangat diperlukan

untuk mengetahui barang-barang apa saja yang sudah berada digudang atau

barang-barang yang sudah habis, untuk pemilik akan mendapat laporan

transaksi penjualan maupun gudang selama per periode, sehingga pemilik

dapat mengetahui barang-barang apa sajakah yang harus di stok agar tidak

kehabisan. Dengan adanya laporan transaksi pimilik dapat mengetahui

barang-barang atau keuntungan dari Toko sehingga pemilik dapat

memutuskan penempatan barang-barang yang sering dibeli pelanggan di area

(39)

29

reminder stok reminder stok barang toko

data penerimaan barang penerimaan barang

stok barang terbaru laporan per periode

laporan stok barang laporan penjualan informas i harga barang

nota penjualan

data pesanan pelang g an

data bayar pelang gan 0

Sis tem Informasi Toko Ag ung Jaya

+

kas ir

pemilik g udang

Gambar 3.5 Contex Diagram Penjualan pada Toko Agung Jaya

b. Diagram Level 0

Setelah Context Diagram sistem informasi penjualan dan pembelian

didekomposisikan maka akan didapat DFD level 0 yang terdiri dari 3 (tiga)

subproses, yaitu :

1. Sub proses penjualan. Proses ini input data-data pelanggan dan data

penjualan oleh kasir kepada aplikasi.

2. Sub proses barang datang. Proses ini berguna untuk merestok data-data

barang yang datang.

3. Sub proses laporan. Proses ini berisikan semua laporan penjualan, barang,

(40)

Laporan Pemesanan

Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level 1

d. DFD Level 1 Sub Proses Penjualan

Proses Input Data Transaksi Penjualan, merupakan proses untuk menyimpan

data transaksi penjualan. Entitas yang terkait dalam proses ini yaitu karyawan

bagian kasir. Proses input data detil transaksi, merupakan suatu proses untuk

menyimpan detil transaksi penjualan. Proses ini berhubungan langsung

(41)

31

transaksi penjualan, proses simpan data detil transaksi penjualan juga

dilakukan. Proses pengurangan stok barang, merupakan proses dimana setiap

kali terjadi transaksi penjualan data stok barang dikurangi sejumlah penjualan

barang. Proses cetak nota, merupakan suatu proses yang mengeluarkan bukti

transaksi penjualan. Bukti transaksi ini akan diberikan kepada anggota yang

telah melakukan transaksi pembelian.

[simpan pesanan pelang g an] [data penjualan] [informasi pelangg an]

[data barang ]

[data pelang gan] [informasi harg a barang ]

[nota penjualan] [data pesanan pelang gan]

[data bayar pelangg an]

kas ir

1 Data Barang

2 Data Pelang g an

4 Data Penjualan

9 Pemes anan 1.1

Penjualan

Gambar 3.7 Subproses Penjualan

e. DFD Level 1 Sub Proses Barang Datang

Proses data input stok barang kepada gudang ke sistem, apabila barang datang

bagian gudang akan menginputkan barang-barang yang datang kedalam

sistem.

[penerimaan barang terbaru]

[barang datang] [stok barang terbaru]

gudang

7 Barang Datang 2.1

BARANG

(42)

d. DFD Level 1 Sub Proses Laporan

Proses laporan di dalamnya terdapat semua laporan-laporan dari sistem untuk

pemilik atau pengguna, laporan yang ada di dalamnya adalah laporan

penjualan, pemesanan, keuangan, dan stok barang dalam periode.

[laporan keuangan]

[laporan stok barang] [laporan per periode]

[Laporan Pemesanan]

[informasi transaksi penjualan] [barang terjual]

[data barang datang] [laporan penjualan]

pemilik

1 Data Barang

7 Barang Datang

4 Data Penjualan 3.1

LAPORAN

Gambar 3.9 Subproses Laporan

3.2.4 Entity Relational Diagram

Entity Relationship Diagram digunakan untuk menginterpretasikan,

menentukan, dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem

pemrosesan database. ERD menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur

keseluruhan kebutuhan data dari pemakai. Dalam ERD, data tersebut digambarkan

dengan menggunakan simbol entitas.

Rancang Aplikasi Penjualan Barang Pada Toko Agung Jaya memiliki

entitas yang saling tekait untuk menyediakan data yang dibutuhkan oleh sistem

yang disajikan dalam bentuk conceptual data model (CDM) dan physical data

model (PDM).

a. Conceptual Data Model (CDM)

Sebuah Conceptual Data Model (CDM) merupakan gambaran dari struktur

(43)

33

dengan tabel yang lain. Relasi tersebut antaralain : one to one, one to many,

many to one dan many to many. Jika CDM di-generate, maka akan

menghasilkan Physical Data Model (PDM). Adapun CDM dapat lihat pada

gambar 3.10 di bawah ini.

mcustomer

Gambar 3.10 ERD (CDM) Aplikasi penjualan Toko Agung Jaya

b. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) merupakan hasil dari generate dari Conceptual

Data Model. PDM merupakan representasi fisik dari database. Adapun PDM

(44)

macam barang

<pi> Variable characters (10) Variable characters (50)

<pi> Variable characters (10) Variable characters (30)

<pi> Variable characters (50) Date & Time

<pi> Variable characters (50) Variable characters (100)

<pi> Variable characters (50) Date & Time

<pi> Variable characters (50) Variable characters (10)

Gambar 3.11 ERD (PDM) Aplikasi penjualan Toko Agung Jaya

3.2.5 Struktur Tabel

Struktur database menggambarkan entity yang terdapat dalam database

yang digunakan pada Perancangan Rancang bangun aplikasi penjualan dan

Aplikasi Penjualan Toko Agung Jaya. Adapun Struktur database tersebut adalah :

1. Tabel Master Stok Barang

Primary Key : ID_BARANG

Foreign Key : ID_BARANG

(45)

35

Tabel 3.1 Struktur Tabel Master Stok Barang

No Nama Field Tipe Data Size Keterangan

2. Tabel Master Barang

Primary Key : ID_BARANG

Foreign Ke y : ID_UNIT_USAHA, ID_KEMASAN, ID_WARNA,

ID_SATUAN_NETTO, ID_JENIS_BARANG, ID_KATEGORI BARANG,

ID_HARGA_BELI, ID_HARGA_JUAL, ID_HPP

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Kategori Barang

Tabel 3.2 Struktur Tabel Master Barang

No Nama Field Tipe

Data Size Keterangan

1 ID_BARANG VARCHAR 50 ID Barang

7 ID_KATEGORI_BARANG VARCHAR 50 ID Kategori

Barang

8 NAMA_MEREK_BARANG VARCHAR 100 Nama Merek

Barang

9 MINIMAL_STOCK INTEGER Minimal

Stock

10 ISI_ITEM_PER_BOX INTEGER Isi Item Per

Box

11 NETTO INTEGER Netto

12 FOTO_BARANG LONGBIN

ARY

Foto Barang

3. Tabel Master Jenis Barang

Primary Key : ID_JENIS_BARANG

(46)

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Jenis Barang

Tabel 3.3 Struktur Tabel Master Jenis Barang

No Nama Field Tipe

Data Size Keterangan

1 ID_JENIS_BARANG VARCHAR 50 ID Jenis

Barang

2 NAMA_JENIS_BARANG VARCHAR 50 Nama Jenis

Barang

3 ID_KATEGORI_BARANG VARCHAR 50 ID Kategori

Barang

4. Tabel Master Kategori Barang

Primary Key : ID_KATEGORI_BARANG

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Kategori Barang

Tabel 3.4 Struktur Tabel Master Kategori Barang

No Nama Field Tipe

Data Size Keterangan

1 ID_KATEGORI_BARANG VARCHAR 50 ID Kategori

Barang

2 NAMA_KATEGORI_BARANG VARCHAR 50 Nama

Kategori Barang

5. Tabel Master Pelanggan

Primary Key : ID_PELANGGAN

Foreign Key : ID_ALAMAT.TELEPON

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Pelanggan

Tabel 3.5 Struktur Tabel Master Pelanggan

No Nama Field Tipe

Data Size Keterangan

1 NAMA_PELANGGAN VARCHAR 60 Nama

Pelanggan

2 NO_SELULAR_PELANGGAN VARCHAR 20 No. Selular

Pelanggan

3 ALAMAT_RUMAH_PELANGGA

N

VARCHAR 100 Alamat

(47)

37

No Nama Field Tipe

Data Size Keterangan

4 EMAIL_PELANGGAN VARCHAR 50 Email

Pelanggan

5 FOTO_PELANGGAN LONGBIN

ARY

Foto Pelanggan

6 JENIS_KELAMIN VARCHAR 10 Jenis

Kelamin

6. Tabel Master Harga Jual

Primary Key : ID_HARGA_JUAL

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Harga Jual

Tabel 3.6 Struktur Tabel Master Harga Jual

No Nama Field Tipe

Data Size Keterangan

1 ID_HARGA_JUAL VARCHAR 20 ID Harga Jual

2 HARGA_JUAL VARCHAR 20 Harga Jual Box

3 DISKON_JUAL VARCHAR 20 Diskon Jual Box

7. Tabel Master Hak Akses

Primary Key : -

Foreign Key : ID_USER, ID_MENU_FORM

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Hak Akses

Tabel 3.7 Struktur Tabel Master Hak Akses

No Nama Field Tipe

Data Size Keterangan

1 ID_USER VARCHAR 20 ID User

2 ID_MENU_FORM VARCHAR 50 ID Menu Form

3 ISI VARCHAR 20 Isi

8. Tabel Transaksi Penjualan

Primary Key : ID_TRANSAKSI_PENJUALAN

(48)

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Transaksi Penjualan

Tabel 3.8 Struktur Tabel Transaksi Penjualan

No Nama Field Tipe

Data Size Keterangan

1 ID_TRANSAKSI_PENJUA

LAN

VARCHAR 50 ID Transaksi

Penjualan

2 ID_PELANGGAN VARCHAR 12 ID Pelanggan

3 ID_PEGAWAI VARCHAR 12 ID Pegawai

4 TANGGAL_PENJUALAN DATE Tanggal Penjualan

5 GRAND_TOTAL_

PENJUALAN

VARCHAR 30 Grand Total

Penjualan

6 PEMBULATAN_

PENJUALAN

DECIMAL 9,2 Pembulatan

Penjualan

9. Tabel Transaksi Penjualan

Primary Key : ID_TRANSAKSI_PENJUALAN

Foreign Key : ID_PELANGGAN

Fungsi : Untuk Menyimpan Data Transaksi Penjualan

Tabel 3.9 Struktur Tabel Transaksi Penjualan

No Nama Field Tipe

Data Size Keterangan

1 ID_TRANSAKSI_PENJUA

LAN

VARCHAR 50 ID Transaksi

Penjualan

2 ID_PELANGGAN VARCHAR 12 ID Pelanggan

3 TANGGAL_PENJUALAN DATE Tanggal Penjualan

4 GRAND_TOTAL_

PENJUALAN

VARCHAR 30 Grand Total

Penjualan

5 PEMBULATAN_

PENJUALAN

DECIMAL 9,2 Pembulatan

Penjualan

3.2.6 Desain I/O

Pada tahap ini akan dilakukan perancangan desain I/O yang digunakan

untuk interaksi antara user dengan sistem. Desain I/O ini dibuat dengan

menggunakan Microsoft Visio 2007. Desain I/O tersebut terdiri dari desain master,

transaksi, dan laporan yang akan dimplementasikan kedalan desain aplikasi pada

(49)

39

Halaman master adalah halaman yang digunakan untuk maintenance

data. Pada form master tersebut setiap bagian dapat melakukan proses maitenance

data sesuai dengan hak akses yang ditentukan. Form master tersebut akan menjadi

inputan dalam pengisian form transaksi. Form transaksi berfungsi untuk

mengolah data yang telah diinputkan. Form transaksi tersebut akan diolah oleh

aplikasi sehingga menjadi suatu laporan yang dibutuhkan oleh Toko Agung Jaya.

Adapun rancangan desain I/O sebagai berikut :

1. Rancangan Form Login

dibawah ini adalah rancangan form login, yang terdiri dari textbox, user

name, password, tombol login. Jika user name dan password sudah sesuai

maka user bisa masuk ke dalam menu sistem. Rancangan dapat dilihat pada

gambar di bawah ini.

GAMBAR TOKO AGUNG JAYA

TOKO AGUNG JAYA SIDOARJO

USER :

PASSWORD :

Gambar 3.12 Rancangan Form Login

2. Rancangan Form Penjualan

Rancangan form Penjualan dengan font-font yang besar agar mudah dilihat

(50)

TOKO AGUNG JAYA SIDOARJO LIST BARANG YANG

DIBELI PELANGGAN

TOTAL BAYAR

Gambar 3.13 Rancangan Form Penjualan

3. Rancangan Form Data Pelanggan

Rancangan form master pelanggan terdapat 13 textbox, yaitu : ID pelanggan,

nama pelanggan, alamat, ,tempat lahir pelanggan, kota lahir pelanggan,selular

pelanggan, alamat rumah pelanggan, alamat tinggal pelanggan, kota tinggal

pelanggan, email pelanggan, agama pelanggan, jenis kelamin pelanggan. Di

lengkapi dengan foto beserta tombol mengambil foto. Di samping kiri form

master pelanggan terdapat datagridview yang digunakan untuk menampilkan

seluruh data pelanggan di dalam aplikasi ini. Sehinga untuk melakukan

pengeditan data, rencananya operator cukup melakukan klik pada data yang

akan diedit kemudian data tersebut secara otomatis akan pindah dan

menyesuaikan masing–masing textbox. Adapun rancangannya sebagai berikut

(51)

41

TOKO AGUNG JAYA SIDOARJO

FOTO PELANGGAN DATA

PELANGGAN

SEARCH NAMA PELANGGAN

Gambar 3.15 Rancangan Form Master Pelanggan

4. Rancangan Form Master Pengguna

Rancangan form master pegawai ini terdapat beberapa textbox yaitu ID, nama

pegawai, nama jabatan, tanggal lahir, kota lahir, selular, alamat rumah, kota

rumah, alamat tinggal, kota tinggal, email, pendidikan terakhir, jenis kelamin,

password, golongan user. Dilengkapi foto beserta tombol ambil foto. Di

samping kiri form master pegawai terdapat datagridview yang digunakan

untuk menampilkan seluruh data master pegawai di dalam aplikasi ini.

Sehinga untuk melakukan pengeditan data, rencananya operator cukup

melakukan klik pada data yang akan diedit kemudian data tersebut secara

otomatis akan pindah dan menyesuaikan masing–masing textbox. Adapun

(52)

TOKO AGUNG JAYA SIDOARJO

FOTO KARYAWAN DATA

KARYAWAN

SEARCH NAMA KARYAWAN

Gambar 3.16 Rancangan Form Master Pegawai

5. Rancangan Form Master Barang

Rancangan form master barang terdapat textbox kode barang, nama merek,

kategori, jenis, kemasan, bobot ukuran, termasuk di jasa usaha, warna

barang, minimal stock, isi item per box, golongan barang, kode HB, HB box,

HB item, kode HJ, HJ box, diskon box, tanggal mulai diskon, tanggal

berakhir diskon, HJ item, diskon item, tanggal mulai diskon, tanggal berakhir

diskon. Di samping kiri form master ini terdapat datagridview yang

digunakan untuk menampilkan seluruh data master barang di dalam aplikasi

ini. Sehinga untuk melakukan pengeditan data, rencananya operator cukup

melakukan klik pada data yang akan diedit kemudian data tersebut secara

otomatis akan pindah dan menyesuaikan masing–masing textbox. Adapun

(53)

43

TOKO AGUNG JAYA SIDOARJO

GAMBAR BARANG DATA BARANG

SEARCH NAMA BARANG

Gambar 3.17 Rancangan Form Master Barang

6. Rancangan Form Master Hak Akses

Rancangan form detil hak akses user merupakan datagridview yang

menampilkan hak akses kepada setiap form yang ada di dalam aplikasi.

Adapun rancangannya sebagai berikut :

TOKO AGUNG JAYA SIDOARJO

FOTO HAK AKSES

NAMA

Gambar 3.18 Rancangan Form Master Hak Akses

7. Rancangan Form Master Menu Form

Rancangan form master menu form terdapat 2 textbox, yaitu ID menu form

dan nama form. Di samping kiri form master ini terdapat datagridview yang

digunakan untuk menampilkan seluruh data menu form di dalam aplikasi ini.

(54)

melakukan klik pada data yang akan diedit kemudian data tersebut secara

otomatis akan pindah dan menyesuaikan masing–masing textbox. Adapun

rancangannya sebagai berikut :

TOKO AGUNG JAYA SIDOARJO DATA MASTER DATA TRANSAKSI DATA LAPORAN

Gambar 3.19 Rancangan Form Master Menu Form

8. Rancangan Form Transaksi Penjualan Barang

Rancangan form transaksi penjualan barang merupakan desain antarmuka

yang digunakan untuk menginputkan transaksi penjualan, adapun

rancangannya sebagai berikut :

TOKO AGUNG JAYA SIDOARJO PENJUALAN

FOTO BARANG

(55)

45

9. Rancangan Form Pembayaran Penjualan

Rancangan form pembayaran penjualan merupakan desain antarmuka yang

digunakan untuk menginputkan pembayaran penjualan, adapun rancangannya

sebagai berikut :

TOKO AGUNG JAYA SIDOARJO

PENJUALAN

TOTAL BAYAR

KEMBALIAN

Gambar 3.21 Rancangan Form Pembayaran Penjualan

10. Rancangan Form Nota Penjualan

Rancangan form nota penjualan merupakan bukti transaksi penjualan yang

didalamnya terdapat informasi tentang nama pelanggan yang melakukan

tansaksi, data transaksi dan record jumlah transaksi pelanggan serta nilai

jumlah transaksi tersebut, adapun rancangannya sebagai berikut:

(56)

3.2.7 Rancangan Pengujian dan Evaluasi Aplikasi

Aplikasi yang telah dirancang dan diimplementasikan darus diuji untuk

mengetahui tingkat keberhasilan dari pemakaian aplikasi tersebut. Untuk aplikasi

rancang bangun penjualan ,pengujian akan dilakukan dengan metode blackbox

testing. Pengujian metode blackbox testing adalah pengujian aspek fundamental

sistem. Metode ini digunakan karena aplikasi penjualan penjualan memiliki

beberapa fungsi yang berjalan secara otomatis. Pengujian black box merupakan

metode perancangan uji coba yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak

yang dibuat. Adapun hal-hal yang akan diujikan menggunakan metode blackbox

ini adalah sebagai berikut:

a. Shortcut Form Master

Uji coba pada form master digunakan untuk, mencoba button dan smua

tampilan pada master form apakah sudah berjalan baik.

Tabel 3.10 Rencana Pengujian Shortcut Form Master

Test Case ID

Tujuan Input Output yang

diharapkan Status

1 Melakukan

Fungsi SAVE

Shortcut

“Enter” Tanpa menekan tombol form, data master secara otomatis tersimpan. Kemudian keluar pesan “Data Telah Tersimpan”

“F12” Tanpa menekan tombol form, data master secara otomatis teredit.

Kemudian keluar pesan “Data Telah Teredit”

“Delete” Tanpa menekan tombol form, data master secara otomatis terhapus. Kemudian keluar pesan

1. Sukses 2. Data

(57)

47

Test Case ID

Tujuan Input Output yang

diharapkan Status

pertanyaan “Yakin Hapus”, jika dijawab “ya” maka akan keluar pesan “Data Telah Terhapus”. Jika dijawab “Tidak” maka akan kembali ke form master

Muncul

“Esc” Tanpa menekan tombol form, setiap field yang ada di form master secara otomatis akan dijadikan default.

“Home” Tanpa menekan tombol form, secara otomatis form master akan keluar kemudian masuk ke Form MDI.

b. Shortcut Form Transaksi

Uji coba yang dilakukan pada form transaksi berguna untuk mencoba semua

button dan total hitung pembelian oleh pelanggan apakah sudah tepat.

Tabel 3.11 Rencana Pengujian shortcut transaksi

Test Case ID

Tujuan Input Output yang diharapkan Status

1 Melakukan

Fungsi Tambah Ke

Daftar

Shortcut

“Enter” Tanpa menekan tombol form, data transaksi secara otomatis masuk ke dalam data gridview.

1. Sukses 2.

“Alt+A” Tanpa menekan tombol form, daftar barang dagangan secara otomatis keluar di dalam form daftar barang.

1. Sukses 2. Data

(58)

Test Case ID

Tujuan Input Output yang diharapkan Status

pesan yang

“Space” Tanpa menekan tombol form, secara otomatis akan keluar form transaksi pembayaran sesuai grand total.

“Esc” Tanpa menekan tombol form, setiap field yang ada di form transaksi secara otomatis akan dijadikan default. Kemudian muncul

pesan “Transaksi

“Home” Tanpa menekan tombol form, secara otomatis form transaksi akan keluar kemudian masuk ke Form MDI.

Akan keluar pesan konfrmasi “Yakin Hapus?” Jika dijawab “Yes” maka data akan terhapus dari data gridview. Jika dijawab

“No” maka akan kembali ke textbox id barang.

1. Sukses 2.

“End” Tanpa menekan tombol form, perhitungan akan dilakukan atas (textbox bayar) - (textbox pembulatan) = (textbox kembali).

(59)

49

Test Case ID

Tujuan Input Output yang diharapkan Status

9 Melakukan

Fungsi Simpan &

Print

Shortcut

“P” Tanpa menekan tombol form, akan keluar pesan “Print atau kirim email” beserta nota transaksi

1. Sukses 2.

“P” Tanpa menekan tombol form, nota akan tercetak. Kemudian kembali ke transaksi

“E” Tanpa menekan tombol form, akan keluar pesan konfirmasi email

Tanpa menekan tombol pada form, nota akan terkirim dan keluar pesan “Terkirim”

c. Shortcut Form Laporan

Uji coba yang dilakukan pada form laporan berguna untuk mencoba semua

tombol pada form laporan apakah sudah berjalan baik dan laporan yang

diampilkan apakah sudah benar.

Tabel 3.12 Rencana Pengujian shortcut form laporan

Test Case ID

Tujuan Input Output yang diharapkan Status

1 Melakukan

Fungsi Cari

Shortcut

“Enter” Tanpa menekan tombol form, data laporan secara otomatis memfilter sesuai

1. Sukses 2. Data

(60)

filter yang ditentukan. tabel 3.

“Esc” Tanpa menekan tombol form, laporan akan memfilter berdasarkan data laporan yang dimasukkan.

“Home” Tanpa menekan tombol form, laporan akan keluar dan kembali ke menu MDI.

d. Toolbox Error Provider

Uji coba error digunakan untuk mencoba bila pengguna memasukan huruf atau

angka yang salah dan aplikasi mengeluarkan text bahwa yang dimasukan salah.

Tabel 3.13 Rencana Pengujian toolbox error provider

Test Case ID

Tujuan Input Output yang diharapkan Status

1 Mengecek

Angka 1. Jika masukan berupa

angka, textbox tidak akan menjalankan error provider dan input valid

2. Jika masukan berupa

huruf, textbox akan menjalankan error provider dan input tidak valid. Error provider

Huruf 1. Jika masukan berupa

Gambar

Gambar 3.1 Blok Diagram
Gambar 3.2 Document Flow Penjualan pada Toko Agung Jaya
Gambar 3.3 System flow Penjualan pada Toko Agung Jaya
Gambar 3.4 System flow Pemesanan pada Toko Agung Jaya
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itulah, para pengelola pendidikan Islam (khususnya swasta) dituntut untuk lebih menguras pikiran dan tenaga guna memanfaatkan potensi sumber dana yang ada. Kalau prasarana

melakukan akad nikah. Akan tetapi mereka berbeda pendapat tentang apakah segera qabul setelah ijab termasuk syarat dalam akad nikah ataukah tidak. Mengenai syarat segera

Dalam sistem pakar ini Bayesian Network digunakan untuk menghitung probabilitas dari berbagai gejala penyakit mata sehingga pengguna dapat mengetahui probabilitas

Akuisis data, manajemen data, dan transfer informasi dalam penerapan metode pembelajaran penting dilakukan, dan tentu memerlukan langkah praktis serta menarik

Hal ini sangat kontradiktif dengan fakta bahwa Malang sebagai kota pendidikan namun tidak dapat memenuhi kebutuhan akan lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja

Untuk itu sebagai hipotesis saya bahwa ritus ‘haji bawakaraeng’ yang menjadi contoh konkrit atas fenomena agama yang ada merupakan suatu tindakan kultural

Penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Budaya organisasi terhadap Kinerja Pegawai Studi pada RSI Siti Hajar Sidoarjo Jawa Timur” ini tidak lepas dari berbagai pihak

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (6) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2016