• Tidak ada hasil yang ditemukan

GIS TAKE AND GIVE BERBASIS OPENSOURCE WE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "GIS TAKE AND GIVE BERBASIS OPENSOURCE WE"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

GIS TAKE AND GIVE

BERBASIS

OPENSOURCE WEBSITE

DAN

SOFTWARE

UNTUK METODE PEMBELAJARAN SISTEM

INFORMASI GEOGRAFIS DI SMA

Tegar Adi Purwanto

1

, Inneke K. Haryana

2

,

12

Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Bulaksumur, Yogyakarta 55281 Indonesia.

1

tegar.adi.p@mail.ugm.ac.id,

2

inneke.k.h@mail.ugm.ac.id

ABSTRAK

Di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti sekarang ini ternyata masih banyak ditemui beberapa masalah dalam proses transfer ilmu pengetahuan, karena kurangnya pemanfaatan media-media transfer ilmu yang dapat secara gratis dimanfaatkan oleh masyarakat. Di sisi lain Sistem Informasi Geografi merupakan salah satu ilmu yang sangat penting untuk diketahui dan dipelajari oleh beberapa kalangan, diantaranya adalah pelajar. Selain itu akses informasi yang sudah sangat mudah dapat dijadikan alternatif untuk proses penyebarluasan informasi geografis yang dibutuhkan oleh anak usia sekolah. Beberapa informasi yang dapat diseminasi untuk anak usia sekolah adalah informasi bencana alam, informasi dasar kebumian, dan lain-lain. Akuisis data, manajemen data, dan transfer informasi dalam penerapan metode pembelajaran penting dilakukan, dan tentu memerlukan langkah praktis serta menarik seperti Teknis GIS Take and Give, untuk dapat mempelajari Sistem Informasi Geografis dengan fasilitas yang ada, seperti berbagai website opensource dan software opensource untuk pembelajaran tingkat dasar. Pada paper ini menjelaskan berbagai langkah teknis dalam penerapan praktik untuk pembelajaran Sistem Informasi Geografi, dipadukan dengan kurikulum yang diterapkan di pendidikan Sekolah Menengah Atas.

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang ada sekarang ini pastinya harus didukung dengan keikutsertaan masyarakat dalam menerima perkembangan yang ada. Perkembangan teknologi tersebut dapat dilihat dari perkembangan penggunaan teknologi tepat guna yang dapat membantu proses kegiatan menusia seperti komputer, smartphone, internet, dan lain-lain. Perkembangan teknologi salah satunya juga ditunjukkan melalui adanya pemanfaatan komputer dan perangkatnya untuk mengolah data-data spasial yang dinamakan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Seperti yang dikemukakan oleh Syahab Fazal dalam bukunya yakni GIS Basic (2008), bahwasanya keberadaan masyarakat sosial itu sangat bergantung pada keberadaan komputer dan data-data olahan hasil komputer yang dapat membantu proses-proses kehidupan dalam kegiatan sosial tersebut.

Salah satu wujud keikutsertaan masyarakat dalam proses perkembangan teknologi dapat diwijudkan melalui partisipasinya dalam penggunaan media komputer untuk melakukan proses pengolahan data-data spasial dalam SIG. Dalam hal ini anak-anak dalam usia belajar merupakan subjek yang sangat tepat untuk dilakukan pengenalan serta pemahaman proses tersebut, karena diharapkan para siswa dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk

sharing ilmu pengetahuan yang didapat melalui keberadaan SIG.

Pendidikan SIG bagi anak usia sekolah menjadi alternatif yang tepat untuk memperkenalkan kemajuan teknologi dan juga ilmu pengetahuan yang sudah berkembang saat ini. Pendidikan tersebut disampaikan dengan bantuan perangkat-perangkat yang diperlukan dalam pengolah SIG seperti komputer, dan internet. Untuk memanfaatkan keberadaan software-software pengolah yang juga dapat secara gratis diunduh (opensource), para siswa dapat secara optimal memanfaatkan software secara gratis dan dapat melakukan pengolahan data-data spasial secara optimal pula.

Beberapa tema yang dapat diperkenalkan kepada anak-anak diusia sekolah adalah pemrosesan SIG, pemanfaatan software-sofware pengolah data-data spasial, dan juga proses penyebarluasan informasi-informasi kebumian sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat lainnya.Sehingga anak-anak diusia sekolah dapat menambah wawasan serta mengikuti tren teknologi yang ada sehingga proses-proses spasial seperti penentuan rute terdekat, penentuan daerah rawan bencana, dan lain-lain dapat secara mudah dipelajari serta dapat disampaikan ke masyarakat luas sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses berbagai perkembangan yang ada.

II.

Rumusan Masalah

(3)

sekarang ini yang banyak menawarkan websites dan software opensource, untuk praktek SIG tingkat dasar maka munculah pertanyaan,

1. Bagaimana membuat sistem pembelajaran untuk praktek materi Sistem Informasi Geografis tingkat dasar menggunakan websites dan software opensource?

III.

Tujuan

1. Pembuatan sistem pembelajaran Sistem Informasi Geografis tingkat dasar menggunakan

website dan software opensource bagi pelajar SMA.

BAB II

DATA DAN METODE

I. Data dan Metode a. Data

1.Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1 : 25.000 2.Citra Google Earth

3.Website google maps

4.software opensource Quantum GIS 1.8.0

b. Metode

Metode yang digunakan terkait dengan metode pembelajaran Sistem Informasi Geografis dasar, mendasarkan pada hal yang tidak berkonotasi pada studi pustaka saja melaikan pada kemampuan prakteknya. Secara teknis alur pembelajaran yang ada langsung menggunakan proses yang ada dalam Sistem Informasi Geografis tingkat dasar, mulai dari proses input data, proses pengisian data atribut kemudian visualisasi menggunakan website.GIS yang diajarkan dapat dengan mudah dilakukan serta informasi yang ada dalam hasil pembelajaran dapat di update sesuai dengan keinginan murid atau dapat disebut GIS Take and Give.

Diagram 1. GIS Take and Give

(4)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pentingnya pendidikan SIG bagi siswa SMA secara langsung akan dapat memperkenalkan kemajuan teknologi yang sudah diikuti oleh kalangan pelajar. Proses pembelajaran SIG tersebut tentunya akan mempermudah para palajar untuk terus melakukan pembaharuan informasi secara praktis dan efisien. Proses yang harus dilakukan dalam satu sistem pembelajaran SIG diawali dengan proses pengumpulan data. Data tersebut dapat berupa data spasial perkotaan yang sedang banyak dibahas, seperti data sebaran sekolah, lokasi tindak kriminalitas, harga lahan, tempat-tempat pariwisata, titik-titik lokasi ATM, jaringan jalan di suatu kota, dan lain-lain. Data-data tersebut merupakan Data-data-Data-data yang secara umum dapat dianalsia dengan menggunakan SIG karena bersifat spasial, serta data tersebut merupakan data-data yang sangat penting untuk diketahui masyarakat luas, khusunya pelajar diusia sekolah.

Proses pengambilan data-data yang ada dapat dilakukan dengan menggunakan survei langsung, atau menggunakan data-data yang sudah ada sebelumnya. Data-data tersebut perlu dilakukan pemilihan agar hanya data-data yang benar-benar dibutuhkan saja yang akan di-input ke dalam proses SIG. Hasil pengolahan data ekstraksi dari peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 cukup sederhana yang di korelasikan dengan cara penyampaian materi dalam sistem informasi geografis yang terkait dalam proses input data. Penggunaan software opencource yaitu Quantum GIS sebagai media dimana proses input data spasial ke komputer dapat dilakukan dengan mudah.

Gambar 1. Visualisasi data grafis dan attribute dalam Quantum GIS

(5)

sendiri. Misalkan untuk data titik lokasi sekolah diperlukan identitas untuk setiap titik sekolah berupa nama sekolahnya, lokasi absolut dan relatif dari titik sekolah tersebut, dan tingkat sekolahnya, SD, SMP ataupun SMA. Proses input dan pemberian data-data tersebut tentunya akan mempermudah pendata-dataan jika dibandingkan dengan proses pendataan secara tabuler, seperti terlihat dalam gambar 1 yang menunjukkan data grafis sebaran sekolah dengan data tabel attribute.

Hal tersebut dapat terjadi karena dengan menggunakan data jaringan jalan dan lokasi sekolah yang ada secara nyata dapat terlihat lokasi sebenarnya di muka bumi, atau disebut juga dapat dianalisis secara spasial, karena kedudukan yang secara jelas dapat langsung diketahui dibandingkan dengan menggunakan pendataan tabuler. Data sebaran sekolah-sekolah tersebut dapat dilakukan analisis untuk mengetahui apakah lokasi sekolah yang ada sudah tepat, seperti dekat dengan area permukiman, dekat dengan jalan utama, ataupun dekat dengan fasilitas umum. Karena penting bagi suatu sekolah untuk dapat dianalisis lokasinya apakah mudah untuk diakses para siswa atau tidak.

Proses input data tersebut memang harus dilakukan untuk mengubah data-data yang ada menjadi format spasial, dan dapat dengan jelas menunjukkan lokasi absolut dari objek tersebut. Namun, proses data yang akan di-input tidak dapat langsung untuk dipublikasikan dalam web, karena sebelumnya data-data tersebut perlu untuk diubah formatnya dari format software pengolah data spasial (.shp) menjadi format umum yang dapat dimasukkan ke dalam format web (.kml). Proses perubahan format tersebut sangat penting untuk dilakukan karena data-data yang ada jika tidak dilakukan perubahan format tidak dapat di visualisasikan dalam format

website dalam hal ini yang digunakan yaitu Google yang memberikan layanan server untuk peta yaitu Google Maps secara gratis. Tentunya hal itu dpat dimanfaatkan bagi kalangan pelajar. Secara mudah dari Quantum GIS dapat langsung di konversi dalam bentuk file .kml seperti gambar 2.

Gambar 2. Window save to kml

Berdasarkan data yang telah ada dapat langsung di visualisasikan ke dalam

(6)

Gambar 3. Visualisasi peta dalam website

Proses pembelajaran yang ada perlu memfokuskan pada murid yang berinisiatif dalam praktek karena hal itulah yang utama dalam format pembelajaran

GIS Take and Give. Semakin banyak data yang diperoleh oleh siswa nantinya informasi yang dihasilkan akan semakin baik. Sistem pembelajaran tersebut tidak terfokus pada guru yang memberikan pengarahan secara penuh, tetapi lebih pada kompetensi murid untuk dapat memahami sistem informasi geografis. Hal tersebut tentu perlu adanya interaksi menerima dan membari dalam hal informasi.

Diagram 2. Sistem Pembelajaran SIG tingkat dasar.

Sesuai sistem pembelajaran tersebut (diagram 2) maka kondisi dari hasil pembelajaran dapat dilakukan evaluasi dan pembaruan metode pembelajarannya. Setiap praktek yang dilakukan dapat di lihat efisiensinya untuk dapat membuat langkah praktek yang lebih baik bagi murid tingkat SMA.

Teori Sistem Informasi Geografis

Pembaruan Metode

Pembelajaran Praktek

GIS Take and Give

Evaluasi

(7)

BAB IV

KESIMPULAN

1. Sistem pembelajaran Sistem Informasi Geografis tingkat dasar menggunakan website dan

software opensource dapat di terapkan secara mudah dan menarik bagi pelajar SMA.

DAFTAR PUSTAKA

Fazal, Syahab. “GIS Basic” (2008)

Adji Nugroho, Yanuar “membuat WEB GIS sederhana dengan Google Maps” (2012)

Arief. “Plotting Data GPS Dengan Quantum GIS 1.7.0 – Wroclaw secara manual” (2011)

Nuryadin, Ruslan. “Pengolahan Data Peta dengan Quantum GIS” (2012)

https://maps.google.com/

Gambar

Gambar 1. Visualisasi data grafis dan attribute dalam Quantum GIS

Referensi

Dokumen terkait

Umumnya, matriks x akan memiliki tepat N buah elemen yang nilainya bukan nol, tetapi jumlah aktual rekomendasi mungkin saja kurang dari N tergantung pada nilai k yang

Pada penelitian ini dilakukan adsorpsi Asam Lemak Bebas (ALB) untuk peningkatan kadar gliserol hasil samping biodiesel dengan penggunaan fly ash dengan tujuan penelitian

Zina dalam pengertian istilah adalah hubungan jelamin di antara seorang laki-laki dan perempuan yang satu sama lain tidak terikat dalam hubungan perkawinan 39. Para fuqaha

Sesungguhnya kesulitan menguak berbagai alasan kenapa shalat berjamaah harus menghadap qiblat memang sangat sulit untuk dipahami serta sulit pula untuk menuliskan

Dari hasil perolehan dan pengolahan data, peneliti mendapatkan hasil bahwa setiap hipotesis yang dicantumkan pada penelitian ini adalah benar dan diterima. Berdasarkan

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu sapaan dan sebutan khusus apa saja yang digunakan dalam bahasa Minangkabau di Sicincin, faktor-faktor yang mempengaruhi

penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: : “UPAYA REHABILITASI SOSIAL BAGI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DALAM PERSFEKTIF HUKUM ISLAM (Studi kasus

Keluarga sejahtera III yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis dan kebutuhan pengembangannya, namun belum