• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - PSI-bab I-akhir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - PSI-bab I-akhir"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan ( menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Sedangkan psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Perilaku yang dimaksud adalah, perilaku motorik yaitu perilaku dalam bentuk gerakan. Perilaku kognitif ialah perilaku dalam bentuk bagaimana individu mengenal alam disekitarnya. Perilaku konatif ialah perilaku yang berupa dorongan dari dalam individu. Perilaku afektif ialah perilaku dalam bentuk perasaan atau emosi.

Dari pengertian di atas terlihat bahwa adanya kaitan yang sangat kuat antara pendidikan dengan psikologi. Maka dari itu, elemen-elemen diatas sangat penting untuk dipelajari, dipahami, dan ditelaah oleh mahasiswa keguruan. Karena pendidikan merupakan kegiatan yang melibatkan individu yang berperilaku yang ikut terlibat dalam pendidikan. Seyogyanya mereka yang terlibat dapat menunjukkan perilaku yang seusai agar proses pendidikan dapat berlangsung secara efektif sesuai dengan landasan dan tujuan yang akan dicapai.

(2)

Berangkat dari permasalahan tersebut, khususnya dalam mengkaji tentang perkembangan individu, tentunya tidak bisa lepas dari tatanan Psikologi, yang mana kemudian akan berkembang pada turunannya yaitu Psikologi Perkembangan sebagai cabang dari psikologi sebagai ilmu. Dan jika juga perlu dikaitkan dengan pendidikan, maka nantinya seyogyanya juga menelusuri manfaat psikologi khususnya psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan itu sendiri.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari psikologi perkembangan?

2. Bagaimana konsep perkembangan sebagai cabang psikologi?

3. Apa manfaat psikologi perkembangan bagi penyelenggaraan pendidikan?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian dari psikologi perkembangan

2. Untuk mengetahui konsep perkembangan sebagai cabang psikologi.

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Psikologi Perkembangan

Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam perkembangannya dan latar belakang yang mempengaruhinya. Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk psikologi khusus, karena psikologi perkembangan mempelajari kekhususan dari pada tingkah laku individu. Dilihat dari segi pembagian psikologi, maka Psikologi Perkembangan termasuk Psikologi khusus. Beberapa definisi Psikologi Perkembangan dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Davidoff (1991 : 7), mendeifinisikan psiokologi perkembangan adalah cabang psikologi yang mempelajari perubahan dan perkembangan struktur jasmani, perilaku dan fungsi mental manusia, yang biasanya dimulai sejak terbentuknya makhluk itu melalui pembuahan hingga menjelang mati.

2. Seifert dan Hoffnung (1994), psikologi perkembangan adalah “the scientific study of how thoughts, feeling, personality, social relationships, and body and motor skill evolve as an individual grows older”.

3. Hurlock (1980 : 2) mendefinisikan sebagai berikut : “Developmental psycholohy is the branch of psychology that studies intra-individual changes and interindividual changes witgin these intra-individual changes”.

(4)

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa psikologi perkembangan adalah cabang dari psikologi yang mempelajari secara sistematis perkembangan perilaku manusia secara ontogenetic, yaitu mempelajari proses-proses yang mendasari perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri, baik perubahan dalam struktur jasmani, perilaku, maupun fungsi, mental manusia sepanjang rentang hidupnya, yang biasanya dimulai sejak konsepsi hingga menjelang mati.

2.1.1. Perkembangan

Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman (Hurlock 1976 : 2). (Seifert dan Hoffnung 1994 : 9) mendefinisikan perkembangan sebagai “Long-term changes in a person’s growth feelings, patterns of thinking, social relationships, and motor skills”. Sementara itu, (Dianie E papalia 2008 : 3) mengartikan perkembangan sebagai perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme dari lahir sampai mati, pertumbuhan, perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian-bagian-bagian fungsional, dan kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari.

Menurut Van den Daele “Perkembangan berarti perubahan secara kualitatif”. Ini berarti bahwa perkembangan bykan sekedar penambah beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatakn kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks. (Van den Daele 1976 : 128).

Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan umum, bahwa yang dimaksud dengan perkembangan adalah perkembangan itu tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkai perubahan psykis yang berlangsung terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu.

(5)

2.1.2. Pertumbuhan

Dalam konsep perkembangan juga terkandung pertumbuhan. Pertumbuhan (growth) sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim digunakan dalam biologi, sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis. (Werner, 1969 : 44). Istilah pertumbuhan khusus dimaksud untuk menunjukkan bertambah besarnya ukuran badan dan fungsi fisik yang murni, istilah perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat yang khas mengenai gejala psikologis yang muncul. (F.J Monk, 2006 : 2). Dalam pertumbuhan ada sebuah proses pengulangan hal ini keliahatan berbeda tergantung pada pengulangan tertentu mana yang akan dijelaskan (Hurlock 1980 : 3). (Menurut burnham 1976 : 16) pertumbuhan merupakan proses yang berkesinambungan dan bersifat bertambah. lebih menunjuk pada kemajuan mental atau perkembangan rohani yang melaju terus sampai akhir hayat.

(6)

Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi (F.J. Monk, 2006 : 1). Para ahli psikolog juga tertarik akan masalah seberapa jauhkah perkembangan manusia tadi dipengaruhi oleh perkembangan masyrakatnya. Psikologi perkembangan yang utama tertuju pada perkembangan manusianya sebagai person. Masyarkat merupakan tempat berkembangya person.

Psikologi perkembangan lebih tertarik pada struktur yang berbeda-beda yang tampak dalam person yang berkembang itu. dengan begitu orang bicara mengenai masa-masa penghidupan, yang jelas dapat dibedakan antara masa kanak-kanak, masa dewasa, dan masa tua. Masa remaja kurang jelas batasnya dengan masa kanak-kanak maupun masa dewasa awal, meskipun memang ada ciri-ciri yang khas yang membedakan masa remaja dengan masa sebelumnya. Berhubung dengan sifat seseorang yang khas dengan jalan perkembangannya yang khas pula, maka psikologi perkembangan juga dapat dipandang sebagai psikologi jalan hidup seseorang.

Beberapa definisi psikologi perkembangan menurut para psikolog:

a. Encyclopedia International: “Developmental psychology is a branch of psychology devoted been placed on the search for those elements of behavior in the child which are thought to be prerequisite for complex adult behavior.”(Psikologi perkembangan adalah suatu cabang dari psikologi yang mengetengahkana pembahasan tentang perilaku anak secara historic titik berat pembahasannya pada penganalisaan elemen-elemen perilaku anak yang dimungkinkan akan menjadi syarat terbentuknya perilaku dewasa yang kompleks).

(7)

decline, broder in meaning than genetic psychology,though the terms are frequently use interchangeably.”

Menurut Prof. Dr. F.J. Monks, Prof. Dr. A.M.P. Knoers, dan Prof. Dr. Siti Rahayu Haditoro dalam psikologi perkembangan: “Psikologi perkembangan adalah suatu ilmu yang mempersoalkan faktor-faktor umum yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi dalam diri pribadi seseorang dengan menitikberatkan pada relasi antara kepribadian dan perkembangan”.

Menurut Dra. Kartini Kartono dalam psikologi anak: “ psikologi perkembangan (psikologi anak) adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang dimulai dengan priode masa bayi, anak pemain, anak sekolah, masa remaja, sampai periode adolesens menjelang dewasa”.

Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan tersebut kiranya dapat diambil pemahaman yang lebih sederhana tentang pengertian psikologi perkembangan yakni suatu cabang dari psikologi yang membahas tentang gejala jiwa seseorang baik menyangkut perkembangan atau kemunduran prilaku seseorang sejak masa konsepsi hingga dewasa. (Ahmadi 2005 : 3-5 ).

Definisi psikologi perkembangan juga bisa diartikan sebagi suatu ilmu psikologi yang membahas tentang masalah masalah perkembangan manusia mulai dari usia awal pembentukan sampai usia akhir.

2.2. Perkembangan Sebagai Cabang Psikologi

Secara umum, perkembangan di artikan sebagai suatu proses yang dialami oleh setiap individu yang bersifat kualitatif dan berhubungan dengan kematangan seseorang bila ditinjau dari perubahan progresif dan sistematis dalam dirinya.

Sedikitnya ada empat istilah yang berdekatan bahkan saling terkait pengertiannya dengan istilah perkembangan (development).

(8)

2. Kematangan (Maturation) yaitu perubahan kualitatif fungsi psiko-fisik organisme dari tidak siap menjadi siap melakukan fungsinya. Perubahannya alamiah dan hasil belajar.

3. Belajar (Learning) yakni perubahan perilaku sebagai akibat pengalaman, disengaja, bertujuan/terarah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

4. Latihan (Exercise) yaitu perubahan perilaku yang lebih bersifat mekanistis dan lebih banyak menyentuh aspek psikomotor organisme sebagai akibat pengalaman, disengaja, bertujuan/terarah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Growth, maturation, learning, dan exercise sama-sama menghasilkan perubahan perilaku yang menyebabkan organisme mengalami perkembangan (development). Perkembangan, terutama dalam konsep pertumbuhan (growth), terjadi sejak masa konsepsi, yakni saat betemunya antara sperma dengan sel telur sampai akhir hayat. Oleh sebab itu perkembangan (development) dapat didefinisikan sebagai perubahan sepanjang hayat (changes over time) baik melalui proses pertumbuhan, kematangan, belajar, maupun melalui latihan. Jika konteks yang dimaksud dalam bahan diklat ini remaja, maka yang dimaksud perkembangan remaja adalah perubahan-perubahan psiko-fisik yang terjadi pada masa remaja sebagai akibat dari proses pertumbuhan, kematangan, belajar, maupun melalui latihan.

2.3. Manfaat Psikologi Perkembangan Bagi Penyelenggaraan Pendidikan Berikut ini akan dikemukakan manfaat mempelajari psikologi perkembangan dalam dunia pendidikan:

1. Dengan mempelajari psikologi perkembangan, Tenaga Pendidik (Guru) akan mengetahui fakta-fakta dan prinsip-prinsip mengenai tingkah laku manusia pada umumnya dan peserta didik pada khususnya.

(9)

terhadap kehidupan jiwa sendiri merupakan bahan yang sangat penting untuk dapat memahami kehidupan jiwa orang lain atau peserta didik. 3. Dengan bekal pengetahuan psikologi perkembangan juga dapat dipakai

sebagai bahan untuk menilai tingkah laku normal, sehingga dapat mengetahui apakah tingkah laku seseorang/peserta didik itu sesuai atau tidak dengan tingkat kewajarannya, termasuk tingkat kenormalan tingkah laku kita sendiri.

4. Dengan menguasai psikologi perkembangan, Tenaga Pendidik dapat memilih dan memberikan materi pendidikan dan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak didik pada tiap tingkat perkembangan tertentu. 5. Dengan menguasai psikologi perkembangan, Tenaga Pendidik juga dapat

memilih metode pengajaran dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan pemahaman murid-murid mereka.

Adapun beberapa manfaat psikologi perkembangan sebagai berikut :

a) Dengan mempelajari psikologi, orang akan mengetahui fakta-fakta dan prinsip-prinsip mengenai tingkah laku manusia.

b) Untuk memahami diri kita sendiri dengan mempelajari psikologi sedikit banyak orang akan mengetahui kehidupan jiwanya sendiri, baik segi pengenalan, perasaan, kehendak, maupun tingkah laku lainnya.

c) Dengan mengetahui jiwanya dan memahami dirinya itu maka orang dapat menilai dirinya sendiri.

d) Pengenalan dan pemahaman terhadap kehidupan jiwa sendiri merupakan bahan yang sangat penting untuk dapat memahami kehidupan jiwa orang lain.

e) Dengan bekal pengetahuan, psikologi juga dapat dipakai sebagai bahan untuk menilai tingkah laku normal, sehingga kita dapat mengetahui apakah tingkah laku seseorang itu sesuai tidak dengan tingkat kewajarannya, termasuk tingkat kenormalan tingkah laku kita sendiri.

(10)

pendidikan, pada intinya pembahasan psikologi ini memberikan perhatian terhadap bagaimana input dan output pendidikan dapat berjalan dengan tidak mengabaikan aspek perilaku dan kepribadian peserta didik.

Secara Psikologis, manusia merupakan individu yang unik. Dengan demikian, kajian psikologi dalam pengembangan pendidikan dan pengajaran sesungguhnya memperhatikan keunikan yang dimiliki oleh setiap individu, baik ditinjau dari tingkat kecerdasan, kemampuan sikap, motivasi, perasaan serta karakteristik-karakteristik individu lainnya Aspek pendidikan sesungguhnya mampu menyediakan kesempatan kepada setiap individu untuk dapat berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya, baik dalam hal pokok masalah maupun metode penyampainnya. Kajian psikologi perkembangan telah melahirkan berbagai teori yang mendasari sistem pembelajaran. Kita mengenal adanya sejumlah teori dalam pembelajaran, seperti teori Classical conditioning, connectionism, operant conditioning, gestalt, teori daya, teori kognitif dan teori-teori pembelajaran lainnya.

Selain itu, penilaian sistem pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan guna memahami seberapa jauh tingkat keberhasilan pendidikan. Melalui kajian psikologis kita dapat memahami perkembangan perilaku apa saja yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pendidikan. Disamping itu kajian psikologis telah memberikan pembelajaran tertentu. Sumbangan nyata dalam pengukuran potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik, terutama setelah dikembangkannya berbagai test psikologis, baik untuk mengukur tingkat kecerdasan, bakat maupun kepribadian individu lainnya. Pemahaman kecerdasan bakat, minat dan aspek kepribadian lainnya melalui pengukuran psikologis, memiliki arti penting dalam upaya pengembangan proses pendidikan individu yang bersangkutan sehingga pada gilirannya dapat dicapai perkembangan individu yang optimal. Oleh karena itu, betapa pentingnya penguasaan psikologi perkembangan.

(11)

a. Faktor Historis

Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu filsafat yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala - gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu setiap makhluk hidup memiliki jiwa. Sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, namun mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.

Selain itu, Psikologi juga sebagai ilmu pengetahuan. Walaupun sejak dulu telah terdapat pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebagai ilmu sejak akhir tahun 1800-an yaitu ketika Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama di dunia.

(12)

b. Faktor Sosiologi

Psikologi sosial sosiologis, juga dikenal sebagai sosiologi psikologis, adalah bidang sosiologi yang berfokus pada tindakan sosial berskala mikro. Bidang ini dapat disebut melekat dengan "miniaturisme sosiologis", menilai keseluruhan masyarakat melalui studi pikiran, emosi dan kelakuan dari sekelompok kecil juga individu. Masalah khusus bagi sosiolog psikologi adalah cara menjelaskan berbagai jenis fakta demografi, sosial, dan budaya terhadap interaksi sosial manusia. Beberapa topik besar dalam bidang ini adalah ketidaksetaraan sosial, dinamika kelompok, prasangka, agresi, persepsi sosial, kelakuan kelompok, perubahan sosial, kelakuan nonlisan, sosialisasi, keselarasan, kepemimpinan, identitas sosial dan interaksionisme simbolis. Psikologi sosial dapat diajarkan dengan penekanan psikologis.[2] Dalam sosiologi, para peneliti di bidang ini adalah

pengguna metode eksperimen yang terkemuka (tidak seperti bidang psikologi, mereka juga sering menerapkan metodologi lain). Psikologi sosial menaruh perhatian pada pengaruh sosial, juga persepsi dan interaksi sosia

c. Faktor Psikologis

Secara umum perkembangan anak selama masa perkembangannya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terangkum dalam dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal Yang dimaksud dengan faktor internal adalah segala sesuatu yang ada dalam diri individu yang keberadaannya mempengaruhi dinamika perkembangan. Yang termasuk ke dalam faktor-faktor internal tersebut adalah faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kematangan fisik dan psikis.

(13)

lingkungan non fisik. Pertumbuhan dan perkembangan tidak hanya menyangkut masalah fisik atau jasmani saja, tetapi juga menyangkut masalah rohani. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap individu terdapat beberapa macam, antara lain :

1. Faktor Pembawaan Pada waktu anak lahir, membawa berbagai kemungkinan potensi yang ada pada dirinya. Secara umum kemungkinan-kemungkinan potensi yang ada pada anak yang baru lahir adalah :

a) Kecerdasan

b) Bakat-bakat khusus c) Jenis kelamin d) Jenis ras e) Sifat-sifat fisik

f) Sifat-sifat kepribadian g) Dorongan-dorongan

Pada waktu dilahirkan anak telah merupakan satu kesatuan psycho-physis sebagai hasil pertumbuhan yang teratur dan

kontinu sewaktu dalam kandungan ibu.

Selama perkembangannya individu-individu itu tidak statis, melainkan dinamis, dan pengalaman belajar yang disajikan kepada mereka harus sesuai dengan sifat-sifat khasnya yang

sesuai dengan perkembangannya itu.

(14)

dengan pertumbuhan pada masa bayi. Pada anak usia ini faktor pembawaan anak akan mulai terlihat dan orangtua atau orang yang lebih tua darinya akan memperoleh gambaran tentang kebiasaan dan kemampuan anak.

2. Faktor Lingkungan Kehidupan manusia khususnya anak-anak dibutuhkan banyak berinteraksi dengan individu lainnya. Lingkunagn fisik (phiysical envirenment) banyak mempengaruhi perkembangan individu. Faktor lingkungan seperti halnya alam sekitar disebut sebagai faktor exogen. Pada anak usia ini anak anak sudah siap memasuki dunianya yakni masuk dunia kanak-kanak. Kemampuan berbicara, mobilitas, keikutsersertaan sosial yang cepat, kesemuanya mempercepat pertumbuha intelektual anak. Pada masa anak usia seperti ini telah mendapat sebagian besar perkembangan berbahasa mereka sebagai salah satu tugas belajar mereka yang penting.

Kemampuan berbahasa yang dicapai akan memeudahkan

mereka belajar lebih lanjut.

Faktor lingkungan yang paling berpengaruh terhadap perkembangan anak usia ini adalah orang tua. Orang tua sebagai guru alamiah akan mampu melihat dan mengerti serta menanggapi kemauan anak. Melalui berbagai komunikasi serta interaksi dengan orang tua akan terbentuk sikap, kebiasaan dan kepribadian seorang anak, selain itu ada pula faktor lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan anak, seperti halnya dengan kebudayan. Kebudayaan (culture) secara tidak langsung ikut mewarnai situasi, kondisi ataupun corak interaksi di mana anak itu berada.

(15)
(16)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Psikologi perkembangan adalah cabang dari psikologi yang mempelajari secara sistematis perkembangan perilaku manusia secara ontogenetic, yaitu mempelajari proses-proses yang mendasari perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri, baik perubahan dalam struktur jasmani, perilaku, maupun fungsi, mental manusia sepanjang rentang hidupnya, yang biasanya dimulai sejak konsepsi hingga menjelang mati. Salah satu manfaat psikologi perkembangan bagi penyelenggaraan pendidikan adalah Tenaga Pendidik (Guru) akan mengetahui fakta-fakta dan prinsip-prinsip mengenai tingkah laku manusia pada umumnya dan peserta didik pada khususnya.

perkembangan adalah perkembangan itu tidak terbatas pada pengertian pertumbuhan semakin membesar, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkai perubahan psykis yang berlangsung terus-menerus dan bersifat tetap dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu.

Istilah pertumbuhan khusus dimaksud untuk menunjukkan bertambah besarnya ukuran badan dan fungsi fisik yang murni, istilah perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat yang khas mengenai gejala psikologis yang muncul

pengertian psikologi perkembangan yakni suatu cabang dari psikologi yang membahas tentang gejala jiwa seseorang baik menyangkut perkembangan atau kemunduran prilaku seseorang sejak masa konsepsi hingga dewasa.

(17)

3.2 Saran

Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan, berbicara tentang jiwa terlebih dahulu kita harus dapat membedakan nyawa dengan jiwa. Nyawa adalah Daya jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniah organik behavior,yaitu perbuatan yang ditimbulkan oleh proses belajar. Misalnya: insting,refleks,nafsu dan sebagainya. Jika jasmani mati maka mati pulalah nyawanya.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, Wiji dan Sri Purnami. (2008). Psikologi Perkembangan. [online]. Tersedia di: http://psikologi.ugm.ac.id/. [diakses pada : 26 September 2017, 08.00].

Hurlock, Elisabeth B. (2004). Psikologi Perkembangan suatu Pendekatan

Rentang Kehidupan.

www.kompasiana.com/.../hakikat-perkembangan-peserta-didik. [diakses pada : 26 September 2017, 08.20].

Muhibin Syah, M.Ed. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta : Penerbit Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Pada praktikum kali ini digunakan akar bawang merah (Allium cepa) karena jaringan akar bawang merah (Allium cepa) merupaskan jaringan yang mudah ditelaah untuk pengamatan

Perubahan dapat dilihat dari tingkat pendapatan kusir, jam kerja kusir dalam beroperasi menggunakan delman, serta manajemen pemeliharaan kuda yang diterapkan meliputi

dilanjutkan dengan pembelajaran yang meliputi konsep dasar pembelajaran, komponen-komponen pembelajaran, prinsip-prinsip pembelajaran, pendekatan, strategi dan model

Bagaimanapun pihak-pihak dilarang menghapus sama sekali tanggung jawab (pasal 470 ayat 1 KUHD, untuk pengangkut). Luas tanggung jawab pengangkut ditentukan dalam pasal 1236

mengusulkan Penetapan Angka Kredit bagi Jabatan Fungsional Perancang Peraturan Perundang-undangan Madya di lingkungan Kementerian Perhubungan kepada Kementerian Hukum

9 Aktifkan Perspective Viewport setelah itu klik tombol play animation untuk menjalankan animasi text trsbt, kemudian akan terlihat text tersebut bergerak

-2003-2005: Deputi Kepala Bagian Direktorat Riset Ekonomi & Kebijakan -2003-2006: South East Asian Central Bank (SEACEN) Senior Economist -2005-2006: Deputi Kepala Bagian

KETIGA : Membebankan biaya pelaksanaan tugas Dewan Penasehat Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat Kabupaten Blitar sebagaimana Diktum KEDUA Keputusan ini pada Anggaran