• Tidak ada hasil yang ditemukan

Material Teknik Polimer Mesin. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Material Teknik Polimer Mesin. pdf"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TEKNOLOGI POLIMER

“PENDAHULUAN POLIMER”

DISUSUN OLEH

Novia Azzahra 1007113657 M. Rizki Zuriadi 1007121552 Yuliana 1007121559 Adilla Meliagustin 1007121610 Suhendri 1107114120

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah menolong

kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa

pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Shalawat

dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi

Muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Polimer,

yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di

susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri

penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan

terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “Pengenalan Polimer” yang memiliki peran penting bagi manusia. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga

memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas

kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.

Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Pekanbaru, 13 Maret 2013

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 1

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Polimer ... 2

2.2 Sejarah Polimer ... 2

2.3 Klasifikasi Polimer ... 4

2.4 Manfaat dan Dampak Polimer ... 13

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ... 16

3.2 Saran ... 16

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Polimer merupakan molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari

susunan ulang ratusan bahkan ribuan molekul sederhana yang disebut monomer.

Oleh karena itu polimer mempunyai massa molekul relatif yang sangat basar.

Polimer banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa disadari

bahan-bahan yang kita gunakan seperti pakaian, botol minum, map plastik, dan lain-lain

terbuat dari polimer.

Bahan-bahan polimer alam yang sejak dahulu telah dikenal dan

dimanfaatkan adalah kapas, wol, dan damar. Polimer sintesis mulai dikenal pada

tahun 1925, dan setelah hipotesis makromolekul yang dikemukakan oleh

Staudinger mendapat hadiah Nobel pada tahun 1955, teknologi polimer mulai

berkembang pesat.

Beberapa contoh polimer sintesis yang ada dalam kehidupan sehari-hari,

antara lain serat-serat tekstil poliester dan nilon, plastik polietilena untuk botol

susu, karet untuk ban mobil dan plastik poliuretana untuk jantung buatan.

Penggunaan polimer pada bidang industri begitu besar seperti yang digunakan

dalam industri rumah tangga, otomotif, pesawat terbang dan lain sebagainya.

Polimer merupakan ilmu pengetahuan yang berkembang secara aplikatif.

Kertas, plastik, ban, serat-serat alamiah, merupakan produk-produk polimer.

Polimer, merupakan ilmu yang sangat menarik untuk dipelajari. Polimer

merupakan ilmu yang sangat dinamis. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan

pengetahuan yang baik tentang konsep-konsep dasar polimer, guna dapat

memahami dan mengembangkan ilmu polimer. Selanjutnya, konsep dasar tersebut

dapat dikembangkan untuk mengukur dan menganalisis bobot molekul polimer.

Teknik pemisahan dan pengukuran sampel polimer merupakan pengetahuan yang

tidak kalah pentingnya untuk dikuasai. Dalam bab ini, sasaran tersebut dapat

dicapai oleh pembaca, dengan memahami dan mencermati secara teliti materi dan

(5)

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa yang disebut dengan Polimer?

1.2.2. Bagaimanakah sejarah perkembangan polimer?

1.2.3. Apasaja sifat mekanik dan sifat termal dari polimer?

1.2.4. Apasaja klasifikasi dari polimer?

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Polimer

Polimer adalah molekul besar yang tersusun secara berulang dari molekul

molekul kecil yang saling berikatan. Polimer mempunyai massa molekul relatif

yang sangat besar, yaitu sekitar 500-10.000 kali berat molekul unit ulangnya.

Istilah polimer berasal dari bahasa yunani, polys = banyak dan meros = bagian,

yang berarti banyak bagian atau banyak monomer.

Polimer lebih dikenal sebagai plastic dan bahan karet. Pada umumnya,

polimer merupakan senyawa kimia organik yang didasarkan pada karbon,

hidrogen, dan elemen bukan logam (O, N, dan Si). Selain itu, polimer memiliki

struktur molekul yang sangat besar. Polimer alam memiliki rantai karbon utama

berupa rantai karbon C. Jenis polimer yang terkenal adalah polietilena (PE),

nilon, poli vinil klorida (PVC), polikarbonat (PC), polistirena (PS), dan karet

silikon. Bahan-bahan ini biasanya memiliki kepadatan rendah, sedangkan

karakteristik mekanik mereka umumnya berbeda dengan logam dan bahan

keramik.

(7)

2.2. Sejarah Polimer

Polimer sebenarnya sudah ada dan digunakan manusia sejak

berabad-abad yang lalu. Polimer - polimer yang sudah digunakan itu adalah jenis polimer

alam seperti selulosa, pati, protein, wol, dan karet. Istilah polimer pertama kali

digunakan oleh kimiawan dari Swedia, Berzelius (1833). Polimer merupakan

molekul besar yang terbentuk dari unit – unit berulang sederhana. Nama ini

diturunkan dari bahasa Yunani Poly, yang berarti “banyak” dan mer, yang berarti “bagian”. Sedangkan industri polimer (polimer sintesis) baru dikembangkan beberapa puluh tahun terakhir ini.

Berkembangnya industri polimer ini diawali ketika Charles Goodyear dari

Amerika Serikat berhasil menemukan vulkanisasi pada tahun 1839. Setelah itu

berbagai modifikasi polimer pun mulai berkembang seperti:

Pada tahun 1870 Modifikasi selulosa dengan asam nitrat

Pada tahun 1907 Ditemukan damar fenolik

Pada tahun 1930 Ditemukan Poli fenol etena atau Polistirena

Pada tahun 1933 Ditemukan Polietena atau Polietilena di laboratorium ICI di Winnington, Chesire

Sejak saat itu sejumlah terobosan baru banyak dilakukan untuk menciptakan

berbagai sistim polimer baru maupun pengembangan sistem polimer yang telah

ada. Hasilnya tampak sebagai produk industri polimer yang begitu beragam

sebagaimana yang terlihat sekarang ini. Hingga pada tahun 1970 sudah terdapat

lebih dari 25 produk polimer, dan pada tahun 1980 polimer mencapai 2 juta m3

tiap tahunnya, melebihi produksi kayu dan baja. Dengan berkembangnya industri

polimer, ternyata membawa dampak positif terhadap jumlah pengangguran. Hal

ini disebabkan karena industri polimer menyerap banyak tenaga kerja. Karena

sifatnya yang karakteristik maka bahan polimer sangat disukai. Sifat - sifat

polimer yang karakteristik ini antara lain:

 Mudah diolah untuk berbagai macam produk pada suhu rendah dengan biaya murah.

 Ringan; maksudnya rasio bobot/volumenya kecil.

(8)

 Bersifat isolator yang baik terhadap panas dan listrik.

 Berguna untuk bahan komponen khusus karena sifatnya yang elastis dan plastis.

 Berat molekulnya besar sehingga kestabilan dimensinya tinggi.

Berkembangnya industri polimer turut menentukan perkembangan ekonomi suatu

negara. Semakin besar penggunaan polimer, menunjukkan semakin pesat

perkembangan ekonomi suatu negara. Penggunaan bahan polimer di berbagai

Negara ditampilkan pada Tabel 2.1

Tabel 2.1. Produksi polimer pada berbagai negara(dalam ribuan ton)

Kanada

Polimer 1976 1977 1978 1979

Poli(etena) 300,9 345,0 477,5 591,0

Poli(feniletena) - 90,5 - 119,7

Poli(kloroetena) 75,9 00,7 98,7 152,4

Jepang

Polimer 1976 1977 1978 1979

Poli(etena) 1392 1467 1767 2165

Poli(feniletena) 876 900 1032 1227

Poli(kloroetena) 1044 1030 1204 1583

Inggris

Polimer 1976 1977 1978 1979

Poli(etena) 473,1 487,2 427,3 459,9

Poli(feniletena) 238,6 228,6 184,2 220,4

Poli(kloroetena) 415,9 385,1 409,1 425,0

Jerman

Polimer 1976 1977 1978 1979

Poli(etena) 1466,9 1431,1 1518,6 1587,6

Poli(feniletena) 962,9 894,9 1003,8 1085,9

Amerika Serikat

Polimer 1976 1977 1978 1979

Poli(etena) 4054,2 4591,7 5130 5807,4

(9)

2.3. Sifat Mekanik dan Sifat Termal Polimer

2.3.1. Sifat Mekanik Polimer (Arifianto. 2008)

1. Kekuatan (Strength)

Kekuatan merupakan salah satu sifat mekanik dari polimer. Ada beberapa

macam kekuatan dalam polimer, diantaranya yaitu sebagai berikut:

a. Kekuatan Tarik (Tensile Strength)

Kekuatan tarik adalah tegangan yang dibutuhkan untuk mematahkan

suatu sampel. Kekuatan tarik penting untuk polymer yang akan ditarik,

contohnya fiber, harus mempunyai kekuatan tarik yang baik.

b. Compressivestrength

Compressive strength adalah ketahanan terhadap tekanan. Beton

merupakan contoh material yang memiliki kekuatan tekan yang bagus.

Segala sesuatu yang harus menahan berat dari bawah harus

mempunyai kekuatan tekan yang bagus.

c. Flexural strength

Flexural strength adalah ketahanan pada bending (flexing). Polimer

mempunyai flexural strength jika dia kuat saat dibengkokkan.

d. Impact strength

Flexural strength adalah ketahanan terhadap tegangan yang datang

secara tiba-tiba. Polimer mempunyai kekuatan impak jika dia kuat saat

dipukul dengan keras secara tiba-tiba seperti dengan palu.

2. Elongation

Elongasi merupakan salah satu jenis deformasi. Deformasi merupakan

perubahan ukuran yang terjadi saat material di beri gaya.% Elongasi

adalah panjang polimer setelah di beri gaya (L) dibagi dengan panjang

sampel sebelum diberi gaya (Lo) kemudian dikalikan 100

3. Modulus

Modulus diukur dengan menghitung tegangan dibagi dengan elongasi.

(10)

4. Ketangguhan (Toughness)

Ketangguhan adalah pengukuran sebenarnya dari energi yang dapat

diserap olehsuatu material sebelum material tersebut patah.

2.3.2. Sifat Termal Polimer

Sifat khas bahan polimer sangat berubah oleh perubahan temperature. Hal

ini disebabkan apabila temperatur berubah, pergerakan molekul karena

temperature akan mengubah struktur (terutama struktur yang berdimensi

besar). Selanjutnya, Karena panas, oksigen, dan air bersama-sama

memancing reaksi kimia pada molekul, terjadilah depolimerisasi, oksidasi,

hidrolisa, dan seterusnya pada temperature tinggi. Sifat termal polimer

adalah (Arifianto. 2008):

1. Koefisien pemuaian termal

Koefisien pemuaian panjang pada film dan serat sering terjadi

penyusutan karena panas, karena apabila temperature itu naik, cara

pengumpulan molekul berubah oleh pergerakan termal dari molekul.

2. Panas jenis

Panas jenis bahan polimer kira-kira 0,25-0,55 cal/g/oC yang lebih besar

dibandingkan dengan bahan logam, juga lebih besar dibandingkan

dengan keramik. Hal ini disebabkan karena panas jenis adalah panas

yang digunakan untuk pergerakan termal dari molekul-molekul dalam

struktur-strukturnya.

3. Koefisien hantaran termal

4. Koefisien hantaran termal adalah harga yang penting bagi bahan

polimer sehubungan dengan panas pencetakan dan penggunaan

produknya, mekanisme penghantaran panas pada bahan polimer juga

merupakan akibat dari propagasi panas dari pergerakan molekul.

5. Titik tahan panas

Kalau temperature bahan polimer naik, maka pergerakan molekul

menjadi aktif ke titik transisi. Hal ini dapat menyebabkan modulus

(11)

kecil dan perpanjangannya lebih besar.

2.4. Klasifikasi Polimer

Polimer dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Berdasarkan Sumber

Berdasarkan sumbernya, polimer terbagi atas tiga kelompok, yaitu :  Polimer Alam, yaitu polimer yang terjadi secara alami. Polimer alam

adalah senyawa yang dihasilkan dari proses metabolisme makhluk hidup.

Contoh sederhana polimer alam adalah karet alam, pati, selulosa dan

protein. Jumlahnya yang terbatas dan sifat polimer alam yang kurang

stabil saat pemanasan, mudah menyerap air, dan sukar dibentuk

menyebabkan penggunaan polimer menjadi terbatas. Contoh polimer alam

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.2 Contoh Polimer Alam

No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh

1 Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi

2 Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas

3 Protein Asam amino Kondensasi Susu, daging, telur, wol, sutera

4 Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA (sel)

5 Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet Sumber: Rangga, D, 2011

Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet

alam biasanya cepat rusak, dan tidak elastis. Hal tersebut dapat terjadi

karena karet alam tidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah

serta tidak tahan lama diudara terbuka. Contoh lain, sutera dan wol

merupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga wol dan

sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik

(12)

mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas

dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

 Polimer Semi Sintetik, yaitu polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia. Contoh: selulosa nitrat (yang lebih dikenal

dengan misnomer nitroselulosa) yang dipasarkan di dengan nama “Celluloid” dan “guncotton”.

 Polimer sintesis, yakni polimer yang dibuat melalui polimerisasi dari monomer - monomer polimer. Polimer sintesis yang pertama kali

digunakan dalam skala komersial adalah dammar Fenol formaldehida.

Dikembangkan pada tahun 1900-an oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo

Baekeland, yang dikenal secara komersial sebagai bakelit. Sampai dekade

1920-an bakelit merupakan salah satu jenis dari produk konsumsi yang

dipakai secara luas.

 Karet atau elastomer adalah salah satu jenis polimer yang memiliki perilaku khas yaitu memiliki daerah elastis non-linear yag sangat besar.

Perilaku tersebut ada kaitannya dengan struktur molekul karet yang

memiliki ikatan silang (cross link) antar rantai molekul. Ikatan silang ini

berfungsi sebagai ‘pengingat bentuk’ (shape memory) sehingga karet

dapat kembali ke bentuk dan dimensi asalnya pada saat mengalami

deformasi dalam jumlah yang sangat besar.

Perbedaan utama dari polimer alam dan polimer sintetik adalah, mudah

tidaknya sebuah polimer di degradasi atau dirombak oleh mikroba. Polimer

sintetik sulit diuraikan oleh mikroorganisme. Sifat-sifat polimer sintetik sangat

ditentukan oleh struktur polimernya seperti; panjangnya rantai; gaya antar

molekul; percabangan; dan ikatan silang antar rantai polimer.

Pertambahan panjang rantai utama polimer diikuti dengan meningkatnya gaya

antar molekul monomer. Hal ini yang menyebabkan meningkatnya kekuatan dan

titik leleh sebuah polimer. Polimer yang memiliki banyak cabang, kekuatannya

menurun dan hal ini juga menyebabkan titik lelehnya semakin rendah. Beberapa

polimer memiliki ikatan silang antar rantai, hal ini akan membuat polimer yang

(13)

makin kaku polimer yang dihasilkan dan polimer akan semakin mudah patah.

Jenis polimer yang memiliki ikatan silang ini merupakan plastik

termosetting. Jenis plastik ini hanya dapat dipanaskan satu kali yaitu hanya pada

saat pembuatannya. Jika plastik ini pecah atau rusak tidak dapat disambung

kembali. Pemanasan selanjutnya menyebabkan rusaknya atau terbongkarnya

ikatan silang antar rantai polimer, sehingga susunan molekul polimer berubah

atau rusak. Plastik jenis yang lain memiliki sifat sebagai termoplastik, yaitu

plastik yang dapat dipanaskan secara berulang-ulang. Sifat ini disebabkan karena

tidak adanya ikatan silang antar rantai polimernya. Jika polimer ini rusak atau

pecah, kita dapat menyambungnya kembali dengan cara dipanaskan, contoh

polimer termoplastik adalah polietilen.

2. Berdasarkan Bentuk Susunan Rantainya

Dibagi atas 3 kelompok yaitu:

 Polimer Linier, yaitu polimer yang tersusun dengan unit ulang berikatan satu sama lainnya membentuk rantai polimer yang panjang. Polimer ini

biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam keadaan padat

pada temperatur normal. Polimer ini terdapat sebagai elastomer, bahan

yang fleksibel (lentur) atau termoplastik seperti gelas). Contoh polietilena,

poli(vinil klorida) atau PVC, poli(metil metakrilat) (juga dikenal sebagai

PMMA, Lucite, Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril (orlon atau

creslan) dan nylon 66.

Gambar 2.2. Struktur polimer linier

(14)

Gambar 2.3. Struktur polimer bercabang

 Polimer Berikatan Silang (Cross – linking), yaitu polimer yang terbentuk karena beberapa rantai polimer saling berikatan satu sama lain pada rantai

utamanya. Jika sambungan silang terjadi ke berbagai arah maka akan

terbentuk sambung silang tiga dimensi yang sering disebut polimer

jaringan.

Gambar 2.4. Struktur polimer berikatan silang

Adakalanya pembentukan sambungan silang dilakukan dengan

sengaja melalui proses industri untuk mengubah sifat polimer,

sebagaimana terjadi pada proses vulkanisasi karet. Banyak sistem polimer

yang sifatnya ditentukan oleh pembentukan jaringan tiga dimensi, seperti

misalnya bakelit yang merupakan damar mengeras, bahang fenol, metanal.

Dalam sistem polimer seperti itu pembentukan sambungan silang tiga

dimensi terjadi pada tahap akhir produksi. Proses ini memberikan sifat

kaku dan keras kepada polimer. Jika tahap akhir produksi melibatkan

penggunaan panas, polimer tergolong mengeras – bahang dan polimer disebut dimatangkan. Akan tetapi, beberapa sistem polimer dapat

dimatangkan pada keadaan dingin dan karena itu tergolong polimer

(15)

sambungan silang, atau bahkan tidak ada sama sekali) dapat dilunakkan

dan dibentuk melalui pemanasan. Polimer seperti itu disebut polimer

lentur – bahang.

3. Berdasarkan Reaksi Polimerisasi

Dibagi 2 yaitu :

 Poliadisi, yaitu polimer yang terjadi karena reaksi adisi. Reaksi adisi atau reaksi rantai adalah reaksi penambahan (satu sama lain) molekul-molekul

monomer berikatan rangkap atau siklis biasanya dengan adanya suatu

pemicu berupa radikal bebas atau ion.

Contohnya dapat dilihat pada reaksi berikut:

Etilena CH2 = CH2 -[CH2CH2]-

Tetraflioro- CF2 = CF2 -[CF2CF2]-

Metilena

CH2 = CH2 - CH2CH2 -

Stirena

Metilmetakrilat

CH3 CH3

CH2 = C – CO2CH3 - CH2C – CO2CH2–

Butadiena

CH2 = CH – CH = CH2 - CH2CH = CHCH2–

 Polikondensasi, yaitu polimer yang terjadi karena reaksi kondensasi/reaksi bertahap. Mekanisme reaksi polimer kondensasi identik dengan reaksi

kondensasi senyawa bobot molekul rendah yaitu: reaksi dua gugus aktif

dari 2 molekul monomer yang berbeda berinteraksi dengan melepaskan

molekul kecil. Contohnya H2O. Bila hasil polimer dan pereaksi

(monomer) berbeda fase, reaksi akan terus berlangsung sampai salah satu

pereaksi habis. Contoh terkenal dari polimerisasi kondensasi ini adalah

pembentukan protein dari asam amino.

(16)

Etilena glikol HOCH2CH2OH – OCH2CH2–

Asam 4-hidroksi HOCH2 CO2H

4. Berdasarkan Jenis Monomer

Dibagi atas dua kelompok :

 Homopolimer, yakni polimer yang terbentuk dari penggabungan monomer sejenis dengan unit berulang yang sama.

 Kopolimer, yakni polimer yang terbentuk dari beberapa jenis monomer yang berbeda.

Kopolimer ini dibagi lagi atas empat kelompok yaitu:

 Kopolimer acak.

Dalam kopolimer acak, sejumlah kesatuan berulang yang berbeda

tersusun secara acak dalam rantai polimer.

- A - B - B - A - B - A - A - A - B - A -

 Kopolimer silang teratur.

Dalam kopolimer silang teratur kesatuan berulang yang berbeda

berselang - seling secara teratur dalam rantai polimer.

- A - B - A - B - A - B - A - B - A – B – A -

 Kopolimer blok.

Dalam kopolimer blok kelompok suatu kesatuan berulang berselang -

seling dengan kelompok kesatuan berulang lainnya dalam rantai

polimer.

- A - A - A - B - B - B - A - A - A – B –

 Kopolimer cabang/Graft Copolimer.

Yaitu kopolimer dengan rantai utama terdiri dari satuan berulang yang

sejenis dan rantai cabang monomer yang sejenis.

(17)

B B

- A – A – A – A – A – A – A – A – A – A

B

B

5. Berdasarkan Sifat Termal

Dibagi 2 yaitu :

 Termoplastik, Hal ini disebabkan karena polimer - polimer tersebut tidak berikatan silang (linier atau bercabang) biasanya bisa larut dalam beberapa

pelarut.

 Termoset, yaitu polimer yang tidak mau mencair atau meleleh jika dipanaskan. Polimer - polimer termoset tidak bisa dibentuk dan tidak dapat

larut karena pengikatan silang, menyebabkan kenaikan berat molekul yang

besar. Contohnya dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut:

Tabel 2.3. Tipe-tipe polimer dan kegunaannya

Tipe Singkatan Kegunaan Khas

Fenol-formaldehida

PF Alat listrik dan elektronik, bagian mobil,

perekat plywood, utensil handle

Urea-formaldehida

UF Sama seperti polimer PF, juga bahan

pelapis

Poliester tak

jenuh

-- Konstruksi, bagian-bagian mobil,

lambung kapal, aksesoris kapal, saluran

anti korosi, pipa, tangki dan lain-lain,

peralatan bisnis.

Epoksi -- Bahan pelapis protektif, perekat,

(18)

bahan lantai industri, bahan pengaspal

jalan raya, bahan paduan (komposit)

Melamin-formaldehida

MF Sama seperti polimer UF, bingkai

dekoratif, tutup meja, perkakas makan

Sumber: Stevens, 2001

Diantara plastik-plastik ini, hanya beberapa jenis epoksi yang dikualifikasi

sebagai plastik-plastik teknik. Polimer-polimer fenol-formaldehida dan

urea formaldehida dan poliester-poliester tak jenuh menduduki sekitar

90% dari seluruh produksi. Perbandingan produksi antara termoplastik dan

termoset kira-kira 6:1.

6. Berdasarkan Aplikasinya

Dibagi 3 kelompok yaitu :

 Polimer komersial, yaitu polimer yang di sintesis dengan biaya murah dan diproduksi secara besar - besaran. Polimer komersial pada prinsipnya

terdiri dari 4 jenis polimer utama yaitu: Polietilena, Polipropilena,

Poli(vinil klorida), dan Polisterena. Polietilena dibagi menjadi produk

massa jenis rendah (< 0,94 g/cm3), dan produk massa jenis tinggi (> 0,94

g/cm3). Perbedaan dalam massa jenis ini timbul dari strukturnya yakni:

polietilena massa jenis tinggi secara esensial merupakan polimer linier dan

polietilena massa jenis rendah bercabang. Plastik - plastik komoditi

mewakili sekitar 90% dari seluruh produksi termoplastik dan sisanya

terbagi diantara kopolimer stirena – butadiena, kopolimer akrilonitril –

butadiena – stirena (ABS), poliamida dan poliester. Contoh plastik -

plastik komoditi dan penggunaannya dapat dilihat pada tabel 2.4.

Tabel 2.4. Contoh plastik-plastik komoditi dan penggunaannya

(19)

Polietilena massa

jenis rendah LDPE

Lapisan pengemas, isolasi kawat dan

kabel, barang mainan, botol fleksibel,

perabotan, bahan pelapis.

Polietilena massa

jenis tinggi HDPE

Botol, drum, pipa saluran, lembaran film,

isolasi kawat dan kabel.

Polipropilena PP Bagian-bagian mobil dan perkakas, tali, anyaman, karpet, film.

Poli (vinil klorida) PVC

Bahan bangunan, pipa, bahan untul lantai,

isolasi kawat dan kabel, film dan

lembaran.

Polistirena PS

Bahan pengemas (busa dan film), isolasi

busa, perkakas, perabotan rumah, barang

mainan.

 Polimer teknik, yaitu polimer yang memiliki sifat unggul tetapi harganya mahal. Konsumsi plastik teknik kimia hingga akhir tahun 1980-an

mencapai kira - kira 1,5 x 109 kg/tahun di antaranya poliamida,

polikarbonat, asetal, poli(fenilena oksida) dan poliester mewakili sekitar

99% dari pemasaran. Yang tidak diperhatikan adalah bahan - bahan

berkualitas teknik dari kopolimer akrilonitril – butadiena – stirena,

berbagai polimer terfluorinasi dan sejumlah kopolimer serta bahan paduan

polimer yang meningkat jumlahnya. Ada banyak kesamaan dalam

terutama dalam bidang transportasi seperti (mobil, truk, pesawat udara),

konstruksi (perumahan, instalasi pipa ledeng, perangkat keras), barang -

barang listrik dan elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin - mesin

industri dan barang - barang konsumsi. Selain polimer - polimer yang telah

diperlihatkan, kopolimer dan paduan polimer teristimewa yang

disesuaikan untuk memperbaiki sifat (mutu) semakin bertambah

jumlahnya. Pemasaran plastik - plastik teknik tumbuh dengan cepat

dengan proyeksi pemakaian yang meningkat hingga 10% per tahun.

(20)

Tabel 2.5. Contoh polimer teknik

Tipe Singkatan

Asetal POM

Poliamida --

Poli (amiadaimida) PAI

Poliarilat --

Polikarbonat PC

Poliester --

Polietereterketon PEEK

Polietermida PEI

Poliimida PI

Poli (fenilena oksida) PPO

Poli (fenilena sulfide) PPS

Polisulfon --

Sumber: Stevens, 2001

 Polimer dengan tujuan khusus, yaitu polimer yang memiliki sifat spesifik yang unggul dan dibuat untuk keperluan khusus.

Contoh: alat-alat kesehatan seperti termometer/timbangan.

2.5. Manfaat dan Dampak Polimer

Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan

merupakan polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik

(21)

rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil,

misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus plastik dan

kantong plastik.

Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat

diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan

menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak dapat membusuk. Atau menyumbat

saluran air yang menyebabkan banjir. Sampah polimer sintetis jangan dibakar,

karena akan menghasilkan senyawa dioksin. Dioksin adalah suatu senyawa gas

yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker).

Plastik vinyl chloride tidak berbahaya, tetapi monomer vinyl chloride

sangat beracun dan karsinogenik yang mengakibatkan cacat lahir. Plastik yang

digunakan sebagai pembungkus makanan, jika terkena panas dikhawatirkan

monomernya akan terurai dan akan menkontaminasi makanan. Hal yang perlu

diperhatikan untuk mengurangi pencemaran plastik adalah sebagai berikut:

1. Kurangi penggunaan plastik

2. Sampah plastik dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur

ulang

3. Jangan membuang sampah plastik sembarangan.

4. Sampah plastik jangan dibakar.

Kita hidup dalam era polimer, plastik, serat, elastomer, karet, protein,

selulosa semuanya ini merupakan istilah umum yang merupakan bagian dari

polimer. Dari contoh-contoh di atas dapat kita bayangkan bahwa polimer

mempunyai manfaat yang besar dalam semua bidang kehidupan. Adapun manfaat

dari polimer ini antara lain sebagai berikut:

1. Dalam bidang kedokteran: banyak diciptakan alat-alat kesehatan seperti:

termometer, botol infus, selang infus, jantung buatan dan alat transfusi

darah.

2. Dalam bidang pertanian: dengan adanya mekanisasi pertanian.

3. Dalam bidang teknik: diciptakan alat-alat ringan seperti peralatan

pesawat.

(22)

Dampak plastik terhadap lingkungan merupakan akibat negatif yang harus

ditanggung alam karena keberadaan sampah plastik. Dampak ini ternyata sangat

signifikan. Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50

tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam

kehidupan manusia.

Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 miliar kantong plastik digunakan

penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per

menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta

pohon ditebang. Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah

sampah plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik

memiliki sifat sulit terdegradasi ( non-biodegradable ). Plastik diperkirakan

membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi ( terurai

) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut,

bahkan udara. Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang

disebut etilen. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang

tak dapat diperbarui.

Semakin banyak penggunaan plastik berarti semakin cepat menghabiskan

sumber daya alam tersebut. Fakta tentang bahan pembuat plastik, ( umumnya

polimer polivinil ) terbuat dari polychlorinated biphenyl ( PCB ) yang mempunyai

struktur mirip DDT. Serta kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh tanah

hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun. Akan memberikan

akibat antara lain:

1. Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.

2. Racun - racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan

membunuh hewan - hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.

3. PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun

tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.

4. Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.

5. Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi

udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu

(23)

6. Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan

akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.

7. Hewan - hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.

8. Hewan - hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut

menganggap kantong - kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya

mati karena tidak dapat mencernanya.

9. Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap

tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.

10.Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai - sungai akan

mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang

(24)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

1. Polimer adalah molekul besar yang tersusun secara berulang dari

molekul molekul kecil yang saling berikatan.

2. Industri Polimer berkembang pada saat ditemukannya vulkanisasi oleh

Charles Goodyear tahun 1839

3. Polimer diklasifikasikan kedalam 6 kelompok besar yaitu Berdasarkan

sumbernya (polimer alam, semi sintetik, sintetik), susunan rantainya

(polimer linear, bercabang dan ikatan silang), reaksi polimerisasi

(poliadisi dan polikondensasi), jenis monomer (homopolimer dan

kopolimer), sifat termal (Termoplastik dan termoset). Dan berdasarkan

Aplikasinya (polimer komersial, teknik dan polimer khusus).

4. Polimer banyak digunakan sebagai plastik, pipa, elektronik dan pabrik

dan rumah tangga.

3.2 Saran

Manfaatkan polimer dengan baik, karena sebagian besar polimer

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arifianto. 2008. Analisis Karakteristik Termal pada Kabel Berisolasi dan Berselubung PVC Tegangan Pengenal 300/500 Volt. Skripsi Sarjana, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok.

Ebewele, R.O., 2000. Polymer and Science Technology. CRC Press LLC : New York.

Fried, J.R., 1995. Polymer and Science Technology. Prentice Hall PTR : New Jersey.

Rangga, D. 2011. Polimer Sintetis. Kimiamanten.blogspot.com, diakses tanggal 10 Maret 2013

Rohmah. 2011. “Polimer alam dan Sintetis.”

http://nazweimaniss.blogspot.com/2011/01/polimer-alam-dan-sintetis.html, diakses tanggal 10 Maret 2013

Siburian,R A & Simbolon, T R. 2008. Polimer: Ilmu Material. Medan: USU Press.

Stevens, M P. 2001. Kimia Polimer (terjemahan). Pradnya Paramita. Jakarta. Umam, K. Himawan, N. Nurmawati. 2007. Struktur dan Sifat Polimer.

http://www.scribd.com/doc/6646895/Tugas-Material-Polimer, diakses tanggal 11 Maret 2013

Zairif. “klasifikasi Polimer.” http://zairifblog.blogspot.com/2010/02/klasifikasi-polimer.html, diakses tanggal 10 Maret 2013

(26)

6/2/2013

PENGENALAN

POLIMER

PENDAHULUAN

Polimer adalah molekul besar yang tersusun secara berulang dari molekul molekul kecil yang saling berikatan. Polimer merupakan ilmu pengetahuan yang berkembang secara aplikatif. Kertas, plastik, ban, serat-serat alamiah, merupakan produk-produk polimer.

(27)

6/2/2013

KARAKTERISTIK POLIMER

1. Mudah diolah untuk berbagai macam produk pada suhu rendah dengan biaya murah.

2. Ringan; maksudnya rasio bobot/volumenya kecil. 3. Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan

yang agresif.

4. Bersifat isolator yang baik terhadap panas dan listrik.

5. Berguna untuk bahan komponen khusus karena sifatnya yang elastis dan plastis.

6. Berat molekulnya besar sehingga kestabilan dimensinya tinggi.

SIFAT MEKANIK POLIMER

1. Kekuatan (Strength)

a. Kekuatan Tarik (Tensile Strength)

Kekuatan tarik adalah tegangan yang dibutuhkan untuk mematahkan suatu sampel

b. Compressive strength

Compressive strengthadalah ketahanan terhadap tekanan.

c. Flexural strength

Flexural strengthadalah ketahanan pada bending (flexing). Polimer mempunyai flexural strength jika dia kuat saat dibengkokkan.

d. Impact strength

(28)

6/2/2013

SIFAT MEKANIK POLIMER

2. Elongation

Elongasi merupakan salah satu jenis deformasi. Deformasi merupakan perubahan ukuran yang terjadi saat material di beri gaya.% Elongasi adalah panjang polimer setelah di beri gaya (L) dibagi dengan panjang sampel sebelum diberi gaya (Lo) kemudian dikalikan 100 3. Modulus

Modulus diukur dengan menghitung tegangan dibagi dengan elongasi. Satuan modulus sama dengan satuan kekuatan (N/cm2).

4. Ketangguhan (Toughness)

Ketangguhan adalah pengukuran sebenarnya dari energi yang dapat diserap olehsuatu material sebelum material tersebut patah.

Sifat Termal Polimer

1. Koefisien pemuaian termal

Koefisien pemuaian panjang pada film dan serat sering terjadi penyusutan karena panas, karena apabila temperature itu naik, cara pengumpulan molekul berubah oleh pergerakan termal dari molekul.

2. Panas jenis

(29)

6/2/2013

Sifat Termal Polimer

3. Koefisien hantaran termal

Koefisien hantaran termal adalah harga yang penting bagi bahan polimer sehubungan dengan panas pencetakan dan penggunaan produknya, mekanisme penghantaran panas pada bahan polimer juga merupakan akibat dari propagasi panas dari pergerakan molekul. 4. Titik tahan panas

Kalau temperature bahan polimer naik, maka pergerakan molekul menjadi aktif ke titik transisi. Hal ini dapat menyebabkan modulus elastic dan kekerasannya rendah. Sedangkan

tegangan patahnya lebih kecil dan

perpanjangannya lebih besar.

KLASIFIKASI

POLIMER

SIFAT TERMAL

BERDASARKAN SUMBER APLIKASINYA

SUSUNAN

RANTAI

JENIS MONOMER
(30)

6/2/2013

BERDASARKAN SUMBER

1. Polimer Alam, yaitu polimer yang terjadi secara alami. Polimer alam adalah senyawa yang dihasilkan dari proses metabolisme makhluk hidup. Contoh sederhana polimer alam adalah karet alam, pati, selulosa dan protein. Jumlahnya yang terbatas dan sifat polimer alam yang kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil karena pemanasan dan sukar dibentuk menyebabkan penggunaannya amat terbatas. Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak

2. Polimer Semi Sintetik, yaitu polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia. Contoh: selulosa nitrat (yang dikenal lewat misnomer nitroselulosa) yang dipasarkan di bawah nama - nama “Celluloid” dan “guncotton”.

BERDASARKAN SUMBER

3. Polimer sintesis, yakni polimer yang dibuat melalui polimerisasi dari monomer - monomer polimer. Polimer sintesis sesungguhnya yang pertama kali digunakan dalam skala komersial adalah dammar Fenol formaldehida. Dikembangkan pada permulaan tahun 1900-an oleh kimiawan kelahiran Belgia Leo Baekeland. Perbedaan utama dari polimer alam dan polimer sintetik adalah, mudah tidaknya sebuah polimer didegradasi atau dirombak oleh mikroba. Polimer sintetik sulit diuraikan oleh mikroorganisme. Sifat-sifat polimer sintetik sangat ditentukan oleh struktur polimernya seperti; panjangnya rantai; gaya antar molekul; percabangan;

dan ikatan silang antar rantai polimer.

(31)

6/2/2013

SUSUNAN

RANTAI

SUSUNAN

RANTAI

Polimer Linier, yaitu polimer yang tersusun dengan unit ulang berikatan satu sama lainnya membentuk rantai polimer yang panjang. Polimer ini biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam keadaan padat pada temperatur normal. Polimer ini terdapat sebagai elastomer, bahan yang fleksibel (lentur) atau termoplastik seperti gelas). Contoh polietilena, poli(vinil klorida) atau PVC, poli(metil metakrilat) (juga dikenal sebagai PMMA, Lucite.

SUSUNAN

RANTAI

SUSUNAN

RANTAI

Polimer Bercabang, yaitu polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang membentuk cabang pada rantai utama.

(32)

6/2/2013

1. Poliadisi, yaitu polimer yang terjadi karena

reaksi adisi. Reaksi adisi atau reaksi rantai adalah reaksi penambahan (satu sama lain) molekul-molekul monomer berikatan rangkap atau siklis biasanya dengan adanya suatu pemicu berupa radikal bebas atau ion. Contohnya:

EtilenaCH2= CH2-[CH2CH2

]-2. Polikondensasi, yaitu polimer yang terjadi

karena reaksi kondensasi/reaksi bertahap. Mekanisme

reaksi polimer kondensasi identik dengan reaksi

kondensasi senyawa bobot molekul rendah yaitu: reaksi dua gugus aktif dari 2 molekul monomer yang berbeda

berinteraksi dengan melepaskan molekul

kecil.contohnya:

REAKSI POLIMERISASI

1.

Homopolimer, yakni polimer yang

terbentuk dari penggabunganmonomer

sejenis dengan unit berulang yang sama.

2.

Kopolimer, yakni polimer yang

terbentuk dari beberapa jenis monomer yang berbeda.

Kopolimer ini dibagi lagi atas empat

kelompok yaitu: a. Kopolimer acak

Dalam kopolimer acak, sejumlah kesatuan berulang yang berbeda tersusun secara acak dalam rantai polimer.

(33)

-6/2/2013

b. Kopolimer silang teratur.

Dalam kopolimer silang teratur kesatuan berulang yang berbeda berselang - seling secara teratur dalam rantai polimer.

A B A B A B A B A – B – A -c. Kopolimer blok.

Dalam kopolimer blok kelompok suatu kesatuan berulang berselang - seling dengan kelompok kesatuan berulang lainnya dalam rantai polimer.

- A - A - A - B - B - B - A - A - A – B –

d. Kopolimer cabang/GraftCopolimer. Yaitu kopolimer dengan rantai utama terdiri dari satuan berulang yang sejenis dan rantai cabang monomer yang sejenis.

B B

B B

- A – A – A – A – A – A – A – A – A – A B

(34)

6/2/2013

1.Termoplastik, Hal ini disebabkan karena polimer - polimer tersebut tidak berikatan silang (linier atau bercabang) biasanya bisa larut dalam beberapa pelarut.

2.Termoset, yaitu polimer yang tidak mau mencair atau meleleh jika dipanaskan. Polimer - polimer termoset tidak bisa dibentuk dan tidak dapat larut karena pengikatan silang, menyebabkan kenaikan berat molekul yang besar.

1.Polimer komersial, yaitu polimer yang di sintesis dengan biaya murah dan diproduksi secara besar - besaran. Polimer komersial pada prinsipnya terdiri dari 4 jenis polimer utama yaitu: Polietilena, Polipropilena, Poli(vinil klorida), dan Polisterena.

2.Polimer teknik, yaitu polimer yang memiliki sifat unggul tetapi harganya mahal. Contoh dari polimer di antaranya poliamida, polikarbonat, asetal, poli(fenilena oksida) dan poliester mewakili sekitar 99% dari pemasaran.

3.Polimer dengan tujuan khusus, yaitu polimer yang memiliki sifat spesifik yang unggul dan dibuat untuk keperluan khusus.

(35)

6/2/2013

Manfaat

1. Dalam bidang kedokteran: banyak diciptakan alat-alat kesehatan seperti:

termometer, botol infus, selang infus, jantung buatan dan alat transfusi darah.

2. Dalam bidang pertanian: dengan adanya mekanisasi pertanian.

3. Dalam bidang teknik: diciptakan alat-alat ringan seperti peralatan pesawat.

4. Dalam bidang otomotif: dibuat alat-alat pelengkap mobil.

Manfaat dan Dampak

Polimer

Dampak Negatif

1. Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.

2. Racun - racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan - hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.

3. PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.

4. Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.

5. Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu menyuburkan tanah.

(36)

6/2/2013

6. Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.

7. Hewan - hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.

8. Hewan - hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong - kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.

9. Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.

10. Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai - sungai akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.

(37)

6/2/2013

Pertanyaan

Solusi dampak yang disebabkan dari

pemakaian polimer?

Polimer alam lebih mahal dari polimer

Sintetik?

Manfaat polimer dalam mekanik pertanian

Bahan polimer untuk perpipaan

Bagaimana mekanisme terurainya polimer

Pemanfaatan thermoset?

Gambar

Gambar 2.1. Beberapa benda yang terbuat dari material polimer
Tabel 2.1. Produksi polimer pada berbagai negara(dalam ribuan ton)
Tabel 2.2 Contoh Polimer Alam
Gambar 2.2. Struktur polimer linier
+5

Referensi

Dokumen terkait