• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAP.COM - WORK SAMPLING - LABORATORIUM APK & ERGONOMI UII

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TAP.COM - WORK SAMPLING - LABORATORIUM APK & ERGONOMI UII"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Praktikum Genap 2011/2012

WORK SAMPLING

I. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Memperkenalkan kepada praktikan tentang metode sampling kerja sebagai

alat yang efektif menentukan kelonggaran (allowance time) diperlukan dalam

penetapan waktu baku.

2. Melatih praktikan di dalam memberikan pengalaman praktis untuk

melaksanakan kegiatan pengukuran kerja dengan pemahaman dan

penguasaan materi mengenai sampling kerja.

3. Memotivasi praktikan agar mau untuk selanjutnya melaksakan kegiatan-

kegiatan pengukuran dan penelitian kerja khususnya dalam upaya

meningkatkan efektifitas, efisiensi dan produktifitas kerja.

II. LANDASAN TEORI

ANALISIS SAMPLING KERJA (WORK SAMPLING)

Sampling kerja atau sering disebut sebagai work sampling, Ratio Delay Study atau

Random Observation Method adalah salah satu teknik untuk mengadakan

sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses atau

pekerja/operator. Pengukuran kerja dengan cara ini juga diklasifikasikan sebagai

pengukuran kerja secara langsung. Karena pelaksanaan kegiatan pengukuran harus

dilakukan secara langsung ditempat kerja yang diteliti (Sritomo, 1989).

Metode sampling kerja dikembangkan berdasarkan hukum probabilitas atau

sampling. Oleh karena itu pengamatan terhadap suatu obyek yang ingin diteliti tidak

perlu dilaksanakan secara menyeluruh (populasi) melainkan cukup dilaksanakan

secara mengambil sampel pengamatan yang diambil secara acak (random) (Sritomo,

1989).

Suatu sampel yang diambil secara random dari suatu grup populasi yang

besar akan cenderung memiliki pola distribusi yang sama seperti yang dimiliki oleh

populasi trsebut. Apabila sampel yang dimiliki tersebut diambil cukup besar, maka

karakteristik yang dimiliki oleh sampel tersebut tidak akan jauh berbeda dibanding

(2)

Banyaknya pengamatan yang harus dilaksanakan dalam kegiatan sampling kerja

dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu:

1. Tingkat kepercayaan (Confidence Level).

2. Tingkat ketelitian (Degree of Accuracy).

Dengan asumsi bahwa terjadinya keadaan operator atau sebuah fasilitas yang

akan menganggur (idle) atau produktif mengikuti pola distribusi normal, maka

jumlah pengamatan yang seharusnya dilaksanakan dapat dicari didasarkan formulasi

sebagai berikut (Sritomo, 1989):

K2 ( 1 – p ) N =

S2.p

Keterangan:

P = Prosentase kejadian yang diamati (prosentase produktif) dalam angka desimal.

Dalam praktikum kali ini p yang digunakan p produktif.

K = Konstanta yang besarnya tergantung tingkat kepercayaan yang diambil

S = Tingkat ketelitian yang dikehendaki dalam angka desimal.

Secara garis besar metode sampling kerja ini dapat digunakan untuk

(Sritomo, 1995):

1. Mengukur Ratio Delay dari sejumlah mesin, operator / karyawan atau fasilitas

kerja lainnya.

2. Menetapkan Performance Level dari seseorang selama waktu kerja berdasarkan

waktu-waktu dimana orang itu bekerja atau tidak bekerja, terutama sekali untuk

pekerjaan manual.

(3)

Praktikum Genap2011/2012

A. MELAKUKAN SAMPLING

1. Melakukan sampling pendahuluan

Melakukan sejumlah kunjungan yang ditentukan oleh pengukur (biasanya tidak

kurang dari 30 kali). Buatlah tabel perbedaan antara pekerjaan yang produktif dan

non produktif (Sutalaksana, 1979).

Tabel 1 Tabel pengamatan kunjungan

Kondisi kunjungan

ke-n

TALLY

Productive Idle

1. 21/2/91

2. 22/2/91

3. 23/2/91 n.

Tabel 2 Ringkasan tabel pengamatan sampling kerja.

Kegiatan Frekuensi teramati pada hari ke-m Jumlah

1 2 3 4 ……..m

Productive

Non

productive

(idle)

JUMLAH

(4)

2. Menguji keseragaman data.

Untuk menghitung keseragaman data kita tentukan batas-batas kontrolnya

yaitu:

Dimana p = persentase produktif dihari ke I dan n adalah jumlah dari pengamatan.

n = jumlah pengamatan dilakukan pada hari ke I

Catatan :

Untuk menentukan, biasanya satu hari kerja dibagi kedalam satuan-satuan waktu

yang besarnya ditentukan oleh pengukur. Biasanya panjang satu satuan waktu tidak

terlampau panjang (lama). Berdasarkan satu-satuan waktu inilah saat-saat

kegiatan secara resmi (Sutalaksana, 1979).

Bilangan acak bisa didapat dengan menggunakan excel atau dengan menggunakan

table bilangan acak. Untuk menentukan waktu observasi, dapat dihitung dengan cara:

Waktu observasi 1 = (08.00 + (02x10) = 08.20

Waktu observasi 2 = (08.00 + (03x10) = 08.30

Waktu observasi 3 = (08.00 + (06x10) = 09.00

(5)

Praktikum Genap2011/2012

C. MENENTUKAN RATIO DELAY

Prosentase Non Produktif Ratio Delay = ---

Prosentase Produktif

D. MENENTUKAN PROSENTASE PRODUKTIF

Jumlah Produktif

Performance Level = --- x 100 % Produktif + Non Produktif

< Jumlah Pengamatan >

E. MENGHITUNG WAKTU BAKU

1. Prosentase produktif (PP)

Jml produktif

= --- x 100 % Jml pengamatan

2. Jumlah menit produktif (JMP)

= PP x jumlah menit pengamatan

3. Waktu yang diperlukan / unit.

JMP

= --- Jml unit yang dihasilkan selama masa pengamatan

4. Waktu normal (Wn) (Sritomo, 1989 ).

= Waktu yang diperlukan x Faktor penyesuaian

5. Waktu baku (Wb) (Sritomo, 1989 ).

= Wn + ( kelonggaran x Wn ) atau

(6)

Aplikasi Work Sampling dalam Industri, antara lain (Sritomo, 1989):

1. Penetapan Waktu Baku

• Mengetahui prosentase antara aktivitas dan idle.

• Menetapkan waktu baku.

2. Penetapan Waktu Tunggu

• Menekan aktivitas idle sampai prosentase yang terkecil, yaitu dengan

memperbaiki metode kerja dan alokasi pembebanan mesin atau manusia

secara tepat.

3. Disiplin Kerja

• Dapat meningkatkan disiplin kerja karena Work Sampling dilakukan

sacara random.

Contoh industri yang dapat digunkan untuk mengaplikasikan work sampling:

1. Industri Batako

Pada industri batako, yang diamati adalah saat proses pembuatan batako,

dimana outputnya dalah jumlah batako.

2. Industri Kue

Pada industri pembuatan kue, banyak sekali prosesnya. Salah satu proses yang

ada adalah pengepakan kue. Pada proses pengepakan kue dapat diteliti,

dengan jumlah output berupa jumlah pengepakannya.

(7)

Praktikum Genap2011/2012

0,00 D Average 0,00 D Average -0,05 E1

+0,06 A Ideal +0,04 A Ideal

+0,04 B Excellent +0,03 B Excellent

+0,02 C Good +0,01 C Good

0,00 D Average 0,00 D Average

-0,03 E Fair -0,02 E Fair

-0,07 F Poor -0,04 F Poor

Sebagai contoh, apabila diketahui bahwa waktu rata-rata yang diukur

terhadap suatu elemen kerja adalah 0,05 menit dan rating performance operator

adalah memenuhi klasifikasi berikut:

- Excellent Skill (B2) : + 0,08

- Good Effort (C2) : + 0,02

- Good Condition (C) : + 0,01

- Good Consistency (C) : + 0,01 +

Total : + 0.13

Maka, waktu normal untuk elemen kerja ini adalah :

(8)

minutes

Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi menjadi enam kelas dengan

ciri

ciri dari setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini:

SUPER SKILL

:

1. Secara bawaan cocok sekali dengan pekerjaannya.

2. Bekerja dengan sempurna

3. Tampak seperti telah terlatih dengan sangat baik

4. Gerakan

gerakannya halus tetapi sangat cepat sehingga

sulit untuk diikuti.

5. Kadang

kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan

gerakan mesin.

6. Perpindahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen

lainnya tidak terlampau terlihat karena lancarnya.

7. Tidak terkesan adanya gerakan

gerakan berpikir dan

merencanakan dan merencanakan tentang apa yang

dikerjakan (sudah sangat otomatis)

8. Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerjaan

bersangkutan adalah pekerjaan yang baik.

EXELLENT SKILL :

1. Percaya pada diri sendiri

2. Tampak cocok dengan pekerjaannya.

3. Terlihat telah terlatih baik.

4. Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan

pengukuran

pengukuran atau pemeriksaan

pemeriksaan.

5. Gerakan

gerakan

kerja

beserta

urutan

urutannya

dijalankan tanpa kesalahan.

6. Menggunakan peralatan dengan baik.

(9)

Praktikum Genap2011/2012

8. Bekerjanya cepat tetapi halus.

9. Bekerja berirama dan terkoordinasi.

GOOD SKILL

:

1. Kwalitas hasil baik.

2. Bekerjanya tampak lebih baik dari pada kebanyakan

pekerjaan pada umumnya.

3. Dapat memberikann petunjuk

petunjuk pada pekerja

lain yang keterampilannya lebih rendah.

4. Tampak jelas sebagai kerja yang cakap .

5. Tidak memerlukan banyak pengawasan.

6. Tiada keragu - raguan

7. B

ekerjanya “stabil”

8. Gerakannya

gerakannya terkoordinasi dengan baik.

9. Gerakan

gerakannya cepat.

AVERAGE SKILL :

1. Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri.

2. Gerakannya cepat tetapi tidak lambat.

3. Terlihatnya ada pekerjaan

pekerjaan yang perencana.

4. Tampak sebagai pekerja yang cakap.

5. Gerakan

gerakannya cukup menunjukan tidak adanya

keragu

raguan.

6. Mengkoordinasikan tangan dan pikiran dengan cukup

baik.

7. Tampak cukup terlatih dan karenanya mengetahui seluk

beluk pekerjaannya.

8. Bekerjanya cukup teliti.

9. Secara keseluruhan cukup memuaskan.

FAIR SKILL

:

1. Tampak terlatih tetapi belum cukup baik.

(10)

3. Terlihat adanya perencanaan

perencanaan sebelum

melakukan gerakan.

4. Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup.

5. Tampaknya seperti tidak cocok dengan pekerjaannya

tetapi telah ditempatkan dipekerjaan itu sejak lama.

6. Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan

tetapi tampak selalu tidak yakin.

7. Sebagian waktu terbuang karena kesalahan

kesalahan

sendiri.

8. Jika tidak bekerja sungguh

sungguh outputnya akan

sangat rendah

9. Biasanya tidak ragu

ragu dalam menjalankan gerakan

gerakanya.

POOR SKILL

:

1. Tidak bisa mengkoordinasikan tangan dan pikiran.

2. Gerakan

gerakannya kaku.

3. Kelihatan ketidak yakinannya pada urutan

urutan

gerakan.

4. Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yang

bersangkutan.

5. Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaannya.

6. Ragu

ragu dalam menjalankan gerakan

gerakan kerja.

7. Sering melakukan kesalahan

kesalahan

8. Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri.

9. Tidak bisa mengambil inisiatif sendiri.

Untuk usaha atau Effort cara Westinghouse membagi juga kedalam kelas

(11)

Praktikum Genap2011/2012

kesungguhan yang ditunjukan atau diberikan operator ketikan melakukan

pekerjaannya. Berikut ini ada enam kelas usaha dengan ciri

cirinya.

EXCESSIVE EFFORT :

1. Kecepatan sangat berlebihan.

2. usahanya sangat besungguh

sungguh tetapi dapat

membahayakan kesehatannya.

3. Kecepatan

yang

ditimbulkannya

tidak

dapat

dipertahankan sepanjang hari kerja.

EXELLENT EFFORT

:

1. Jelas terlihat kecepatan kerjannya yang tinggi

2. Gerakan

gerakan lebih “ekonomis” dari

pada operator

operator biasa.

3. Penuh perhatian pada pekerjaannya.

4. Banyak memberi saran - saran.

5. Menerima saran

saran dan petunjuk dengan senang.

6. Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu.

7. Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari.

8. Bangga atas kelebihannya.

9. Gerakan

gerakan yang salah terjadi sangat jarang

sekali.

10. Bekerja sitematis.

11. Karena lancarnya, perpindahan dari satu element

keelemen lainnya tidak terlihat.

GOOD EFFORT

:

1. Bekerja berirama

2. Saat

saat menganggur sangat sedikit, bahkan kadang

kadang tidak ada.

(12)

4. Senang pada pekerjaannya

5. Kecepatannya baik dan dapat dipertahankan sepanjang

hari.

6. Percaya pada kebaikan maksut pengukuran waktu.

7. Menerima saran

saran dan petunjuk

petunjuk dengan

senang.

8. Dapat memberikan saran

saran untuk perbaikan kerja.

9. Tempat kerjanya diatur dengan baik dan rapi.

10. Menggunakan alat

alat yang tepat dengan baik.

11. memelihara dengan baik kondisi peralatan.

AVERAGE EFFORT :

1. Tidak sebaik good, tetapi lebih baik dari poor.

2. Bekerja dengan Stabil.

3. Menerima saran

saran tetapi tidak melaksanakannya.

4. Set Up dilakukan dengan baik.

5. Melakukan kegiatan

kegiatan perencanaan.

FAIR EFFORT

:

1. Saran

saran yang baik diterima dengan kesal.

2. Kadang

kadang perhatian tidak ditujukan pada

pekerjaanya.

3. Kurang sungguh

sungguh.

4. Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya.

5. Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku.

6. Alat

alat yang dipakainya tidak selalu yang terbaik.

7. Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada

pekerjaanya.

8. Terlampau hati

hati.

9. Sitematika kerjanya sedang

sedang aja.

10. Gerakan

gerakan tidak terencana.

POOR EFFORT

1. Banyak membuang

buang waktu.

2. Tidak memperhatikan adanya minat bekerja.

(13)

Praktikum Genap2011/2012

4. Tampak malas dan lambat bekerja.

5. Melakukan gerakan

gerakan yang tidak perlu untuk

mengambil alat

alat dan bahan

bahan.

6. Tempat kerjanya tidak diatur rapi.

7. Tidak perduli pada cocok/ baik tidaknya peralatan yang

dipakai.

8. Mengubah

ubah tata letak tempat kerja yang telah

diatur.

9. Set Up kerjanya terlihat tidak baik.

G. KELONGGARAN

Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi,

menghilangkan rasa fatique, dan hambatan

hambatan yang tidak dapat

dihindarkan. Ketiganya ini merupakan hal yang secara nyata dibutuhkan oleh

pekerja, dan yang selam pengukuran tidak diamati, diukur, dicatat, ataupun

dihitung. Karenanya sesuai pengukuran dan setelah mendapatkan waktu normal,

kelonggaran perlu ditambahkan.

1.

Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi.

Yang termasuk kedalam kebutuhan pribadi disini adalah, hal

hal seperti

minum sekedarnya untuk menghilangkan rasa haus, kekamar kecil,

bercakap

cakap dengan teman sekerja sekedar menghilangkan

ketegangan ataupun kejenuhan dalam bekerja.

Kebutuhan

kebutuhan ini jelas terlihat sebagai sesuatu yang mutlak; tidak

bisa misalnya, seseorang diharuskan terus bekerja dengan rasa dahaga, atau

melarang pekerja untuk sama sekali tidak bercakap

cakap sepanjang jam

jam kerja. Larangan demikian tidak saja merugikan pekerja (karena

merupakan tuntutan psikologi dan fisiologi yang wajar) tetapi juga

merugikan perusahaan karena dengan kondisi demikian pekerja tidak akan

dapat

bekerja

dengan

baik

bahkan

hampeir

dapat

dipastikan

(14)

Besarnya kelonggaran yang diberikan untuk kebutuhan pribadi seperti itu

berbeda

beda dari satu pekerjan ke pekerjaan lainnya karena setiap

pekerjan mempunyai karakteristik sendiri

sendiri dengan “tuntutan” yang

berbeda

beda. Penelitian yang khusus perlu dilakukan untuk menentukan

besarnya kelonggaran ini secara tepat seperti dengan sampling kerja atau

secara fisiologis. Berdasarkan penelitian ternyata besarnya kelonggaran ini

bagi pekerja pria dari pekerja wanita; misalnya untuk pekerjaan

pekerjaan ringan pada kondisi

kondisi kerja normal pria memerlukan 2%

2,5% dan wanita 5% (persentase ini adalah dari waktu normal). Table 1

menunjukan besarnya kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan untuk

menghilangkan rasa fatique untuk berbagai kondisi kerja.

2.

Kelonggaran untukMenghilangkan rasa Fatique.

Rasa fatique tercermin antara lain dari menurunnya hasil produksi baik

jumlah maupun kwalitas. Kerenanya salah satu cara untuk menentukan

besarnya kelonggaran ini adalah dengan melakukan pengamatan sepanjang

hari kerja dan mencatat pada saat

saat dimana hasil produksi menurun.

Tetapi masalahnya adalah kesulitan dalam menentukan pada saat

saat

mana menurunnya hasil produksi yang disebabkan oleh timbulnya rasa

fatique

karena

masih

banyak

kemungkinan

lain

yang

dapat

menyebabkannya.

Jika rasa fatique telah datang dan pekerja harus bekerja untuk meghasilkan

performance normalnya, maka usaha yang dikeluarkan pekerja lebih besar

dari normal dan ini akan menambah rasa fatique. Apabila hal ini

berlangsung terus dan pada akhirnya akan terjadi fatique total yaitu jika

nggota badan yang bersangkutan sudah tidak dapat melakukan gerak kerja

sama sekali walaupun sangat dikehendaki.hal demikian jarang terjadi

karena berdasarkan pengalamannya pekerja dapat mengatur kecepatan

kerjanya sedemikian rupa, sehingga lambatnya gerakan

gerakan kerja

ditunjukan untuk menghilangkan rasa fatique ini. Besarnya kelonggaran

(15)

Praktikum Genap2011/2012

3.

Kelonggaran untuk Hambatan

hambatan yang tidak terhindarkan.

Dalam melaksanakan pekerjaanya, pekerja tidak akan lepas dari berbagai

“hambatan” ada hamba

tan yang dapat dihindarkan seperti mengobrol yang

berlebihan dan mengaggur dengan sengaja ada pula hambatan yang tidak

dapat dihindarkan karena berada diluar kekuasaan pekerja untuk

mengendalikannya. Bagi hamabtan yang pertama jelas tidak ada pilihan

selain menghilangkannya sedangkan bagi yang terakhir walaupun harus

diusahakan serendah mungkin, hambatan akan tetap ada dan karenayan

harus diperhitungkan dalam waktu baku.

Beberapa contoh yang termasuk kedalam hambatan ang tidak terhindarkan

adalah:

Menerima atau meminta petunjuk kepada pengawas.

Melakukan penyesuaian

penyesuaian mesin.

Memperbaiki kemacetan

kemacetan singkat seperti mengganti alat

potong yang patah, memasang kembali ban yang lepas dan sebagainya.

Memasang peralatan potong.

Mengambil alat

alat khusus atau bahan

bahan khusus dari gudang.

Hambatan

hambatan karena kesalahan pemakaian alat ataupun bahan.

Mesin mati karena aliran listrik.

Besarnya hambatan untuk kejadian

kejadian sperti itu sangat bervariasi

dari suatu pekerjaan lain bahkan suatu stasiun kerja kestasiun kerja lain

karena banyaknya penyebab seperti, mesin, kondisi mesin, prosedur kerja,

ketelitian suplai alat dan bahan dan sebaginya. Salah satu cara yang baik

yang biasanya digunakan untuk menentukan besarnya kelonggaran bagi

hambatan yang tidak terhindarkan adalah dengan melakukan sampling

pekerjaan.

4.

Menyertakan Kelonggaran dalam Perhitungan Waktu Baku.

Langkah pertama adalah menentukan besarnya kelonggaran untuk ketiga

hal diatas yaitu untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatique dan

(16)

dapat diperoleh dari table 1yaitu dengan memperhatikan kondisi

kondisi

yang sesuai dengan pekerjaan yang bersangkutan. Untuk yang ketiga dapat

diperoleh melali pengukuran khusus seperti sampling pekerjaan.

Kesemuanya, yang biasanya masing

masing dinyatakan dalam presentase

dijumlahkan; dan kemudian mengalikan jumlah ini dalam waktu normal

yang tealah dihitung sebelumnya.

Misalnya suatu pekerjaan yang sangat ringan yang dilakukan sambil duduk

dengan gerakan

gerakan yang terbatas membutuhkan pengawasan mata

terus menerus dengan pencahayaan yang kurang memadai, temperature,

dan kelembapan ruang normal, siklus udara baik, tidak bising. Dari table

didepan didapat prosentase kelonggaran untuk kebutuhan pribadi dan

untuk fatique sebagai berikut:

Jika dari sampling pekerjaan didapat bahwa kelonggaran untuk hambatan

yang terhindarkan adalah 5 %, maka kelonggaran total yang harus

diberikan untuk pekerjaan itu adalah (19,5 + 5) % =24,5%

Jika waktu normalnya telah dihitung sama dengan 5,5 menit maka waktu

bakunya adalah:

(17)

Modul Work Sampling

3 Berdiri diatas satu kaki Satu kaki mengerjakan alat kontrol 2,5 - 4,0

4 Berbaring Pada bagaian sisi, belakang atau depan badan 2,5 - 4,0

5 Membungkuk

Badan dibungkukana bertumpu pada kedua

kaki 4,0 - 10

C. Gerakan kerja

1 Normal Ayunan bebas dari palu 0

2 Agak terbatas Ayunan terbatas dari palu 0 - 5

3 Sulit Membawa beban berat satu tangan 0 - 5

4 Pada anggota - anggota badan terbatas Berkerja dengan tangan diatas kepala 5,00 - 10,00 5 Seluruh anggota badan terbatas Bekerja dilorong pertambangan yang sempit. 10,00 - 15,00

D. Kelelahan Mata *)

Pencahayaan

baik Buruk

1 Pandangan yang terputus - putus Membawa alat ukur 0,00 - 6,00 0,00 - 6,00

2 Pandangan yang hampir terus menerus Pekerjaan - pekerjaan yang teliti 6,00 - 7,5 6,00 - 7,5 3 Pandangan terus menerus dengan fokus Memeriksa cacat - cacat pada kain 7,5 - 12,00 7,5 - 16,00

berubah - rubah 12,00 - 19,00

16,00 - 30,00 4 Pandangan teus menerus dengan fokus pemeriksaan yang sangat teliti 19,00 -30,00

Tetap

(18)

FAKTOR CONTOH PEKERJAAN KELONGGARAN (%)

E. Keadaan temperatur tempat kerja**) Temperatur(oC) Kelemahan Normal Berlebihan

1 Beku Dibawah 0 diatas 10 diatas 12

2 Rendah 0 - 13 10 - 0,0 12 - 5,00

3 Sedang 13 - 22 5,00 - 0 8,00 -0

4 Normal 22 - 28 0 - 5,00 0 - 8,00

5 Tinggi 28 - 38 5,00 -40 8 - 100

6 Sangat Tinggi diatas 38 diatas 40 diatas 100

F. Keadaan atmosfer ***)

1 Baik Ruang yang berventilasi baik, udara segar 0

2 Cukup Ventilasi kurang baik, ada bau - bauan (tidak berbahaya) 0 - 5

3 Kurang baik Adanya debu - debu beracun, atau tidak beracun tetapi banyak 5,00 -10

4 Buruk Adanya bau - bauan berbahaya yang mengharuskan menggunakan

10,00 -20

alat - alat pernapasan

G. Keadaan lingkungan yang baik

1 Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 0

2 Siklus kerja berulang - ulang antara 5 -10 detik 0 - 1

3 Siklus kerja berulang - ulang antara 0 - 5 detik 1 - 3

4 Sangat Bising 0 - 5

5 Jika faktor - faktor yang berpengaruh dapat menurunkan kwalitas 0 - 5

6 Terasa adanya getaran lantai 5 - 10

7 Keadaan - keadaan yang luar biasa (bunyi, kebersihan , dll) 5 - 15

*) Kontras anatara warna hendaknya diperhatikan

**)Tergantung juga pada keadaan Ventilasi

(19)

Praktikum Genap2011/2012

H. Alat Praktikum Work Sampling

1. Papan pengamatan

2. Lembar pengamatan

3. Pensil / pena

4. Tabel bilangan acak

I. PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Bagi tugas di antara anggota kelompok sesuai dengan waktu luang yang

dimiliki masing-masing, setiap anggota kelompok harus pernah sebagai

pengamat/pengukur kegiatan kerja.

2. Tetapkan tujuan yang ingin diteliti performance kerjanya. Obyek dapat berupa

aktifitas manusia, mesin/peralatan, telepon umum, alat transportasi, kasir dan

lain-lain.

3. Tentukan waktu-waktu pengamatan/kunjumgan dengan menggunakan tabel

acak.

4. Tentukan jumlah pengamatan awal (pre work sampling) yang ingin

dilaksanakan. Kegiatan penelitian awal dilakukan antara 5 s/d 7 hari kerja

dengan jumlah pengamatan yang sebanyak-banyaknya. Jangan lupa tentukan

tingkat kepercayaan dan tingkat ketelitian.

5. Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan dengan memisahkan antara

kegiatan produktif dan kegiatan non prodiktif.

6. Konsultasikan penelitian anda kepada asisten.

J. ANALISIS

Dari hasil pengamatan, apabila didapat N < N’ maka ujilah ketelitian data yang

telah saudara peroleh berdasarkan sejumlah pengamatan yang telah saudara

lakukan tersebut ( untuk mengetahui seberapa besar validitas pengamatan yang telah

dilakukan ). Bandingkan antara tingkat ketelitian yang saudara hitung dengan tingkat

ketelitian yang saudara pakai pada waktu menentukan N’.Nilai N’ dapat dicari

(20)

Apabila data yang diambil didapat N < N’ maka kita cukup menambah data

yang sudah ada sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan saja, tanpa perlu mengulang

penelitian dari awal. Secara umum keuntungan dan kelemahan apakah yang dapat

diambil dari pelaksaan aktivitas penelitian dengan sampling kerja dibanding dengan

stopwatch.

K. Contoh Sudi Kasus

Pada industry pembuatan kue, pekerja mulai bekerja membuat kue. Proses pekerjaan

dimulai dari pembuatan adonan hingga pengepakan. Pada industry pembuatan kue,

salah satu output yang dapat digunakan adalah jumlah kue yang dibuat oleh seorang

pekerja. Dari tiga hari, didapatkan jumlah kue yang dibuat oleh seorang pekerja adalah

sebagai berikut:

Hari Produktif Idle Jumlah Output

1 30 10 120

2 35 5 123

(21)

Praktikum Genap2011/2012

Contoh Studi Kasus

Proses pembuatan kue pada sebuah industri kue dimulai dari pencampuran bahan

adonan, pencetakan, pemasakan, sampai proses pengepaka. Ketika melakukan

pengamatan WS, pekerja yang diamati adalah satu orang. Setelah selama tiga hari

pengamatan, didapatkan data sebagai mberikut:

Hari Pertama

No

Elemen Gerakan

Jumlah Tally

Satuan

Jumlah

1

Pencampuran Bahan

3

Berapa Banyak Proses Mencampur

4

2

Pencetakan

10

Buah

160

3

Pemasakan

3

Berapa kali Pekerja memasak

10

4

Pengepakan

15

Buah

40

Hari Kedua

No Elemen Gerakan Jumlah Tally Satuan Jumlah

1 Pencampuran Bahan 2 Berapa Banyak Proses Mencampur 4

2 Pencetakan 11 Buah 145

3 Pemasakan 5 Berapa kali Pekerja memasak 7

4 Pengepakan 16 Buah 36

Hari Ketiga

No

Elemen Gerakan

Jumlah Tally

Satuan

Jumlah

1

Pencampuran Bahan

2

Berapa Banyak Proses Mencampur

3

2

Pencetakan

11

Buah

156

3

Pemasakan

5

Berapa kali Pekerja memasak

8

4

Pengepakan

16

Buah

39

Setelah mendapatkan data seperti diatas, maka kita dapat menghitung prosentase

produktif per elemen, ratio delay, performance level, Jumlah menit produktif, waktu

yang diperlukan per unit, waktu normal dan menghitung waktu baku yang dibutuhkan

Gambar

Tabel 1 Tabel pengamatan kunjungan
Table 3.Westinghouse Table

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi seperti ini tentunya tidak jarang menimbulkan masalah atau problem menejemen apabila tidak dikelola dengan baik, penemuan kembali secara cepat dan tepat

Makalah tentang "Kalimat Efektif" bisa membahas berbagai aspek terkait dengan bagaimana membuat kalimat yang efektif dalam penulisan. Di bawah ini, saya akan memberikan penjelasan tentang beberapa poin yang bisa dicakup dalam makalah semacam itu: Pengertian Kalimat Efektif: Awal dari makalah bisa dimulai dengan memberikan definisi tentang apa yang dimaksud dengan "kalimat efektif." Ini termasuk dalam pemahaman bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengkomunikasikan pesan atau informasi dengan jelas dan tepat. Struktur Kalimat: Penjelasan tentang struktur kalimat yang baik. Ini termasuk subjek, predikat, objek, dan bagaimana mereka disusun secara logis dalam kalimat. Juga bisa memasukkan informasi tentang jenis-jenis kalimat, seperti kalimat afirmatif, negatif, atau interogatif.

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

Mesin Es Balok: Solusi Ideal untuk Kebutuhan Pendinginan Industri Dalam dunia industri, kebutuhan akan es sebagai media pendingin sangat penting, terutama di sektor perikanan, pengolahan makanan, dan logistik. Salah satu solusi paling efektif untuk memenuhi kebutuhan ini adalah mesin es balok. Mesin ini dirancang khusus untuk memproduksi es dalam bentuk balok yang padat, kokoh, dan tahan lama. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang mesin es balok, mulai dari pengertian, manfaat, hingga cara memilih mesin yang tepat. Apa Itu Mesin Es Balok? Mesin es balok adalah perangkat industri yang berfungsi untuk memproduksi es berbentuk balok dengan ukuran besar. Proses pembuatannya melibatkan pembekuan air di dalam cetakan khusus yang ditempatkan dalam tangki berisi cairan garam atau brine solution. Mesin ini biasanya dilengkapi dengan sistem pendingin modern yang memungkinkan pembekuan cepat dan efisien. Es balok yang dihasilkan oleh mesin ini memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari 5 kg hingga 50 kg per balok, tergantung pada desain dan kapasitas mesin. Karena sifatnya yang padat, es balok mencair lebih lambat dibandingkan es berbentuk serpihan atau kubus, menjadikannya pilihan yang ideal untuk pendinginan skala besar. Keunggulan dan Manfaat Mesin Es Balok Daya Tahan Leleh yang Lama Es balok memiliki kepadatan tinggi, sehingga mencair lebih lambat dibandingkan jenis es lainnya. Hal ini membuatnya sangat efektif untuk menjaga suhu rendah selama transportasi atau penyimpanan bahan yang memerlukan pendinginan. Produksi Skala Besar Mesin es balok tersedia dalam berbagai kapasitas, mulai dari 1 ton hingga lebih dari 100 ton es per hari, sehingga cocok untuk kebutuhan kecil hingga besar. Efisiensi Operasional Mesin ini dirancang untuk bekerja otomatis, mulai dari pengisian air hingga pelepasan es. Proses otomatisasi ini mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual, sehingga lebih hemat biaya. Kualitas Material yang Higienis Sebagian besar mesin es balok menggunakan bahan stainless steel atau material tahan karat lainnya untuk memastikan es yang dihasilkan bersih dan bebas kontaminasi. Hemat Energi Teknologi pendingin modern yang digunakan pada mesin ini memastikan efisiensi energi, mengurangi biaya listrik tanpa mengorbankan performa produksi. Ramah Lingkungan Mesin es balok modern menggunakan refrigeran ramah lingkungan yang meminimalkan dampak terhadap lapisan ozon dan perubahan

Jika Anda bergerak dalam industri rak telur atau memiliki rencana untuk memulai bisnis di bidang ini, penggunaan mesin rak telur adalah langkah strategis yang tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga memberikan berbagai keuntungan kompetitif. Mengapa Memilih Mesin Rak Telur? 1. Efisiensi Produksi Maksimal Dengan mesin rak telur, proses produksi dapat berjalan secara otomatis dan jauh lebih cepat dibandingkan metode manual. Dalam waktu yang sama, Anda dapat memproduksi lebih banyak rak telur dengan kualitas yang seragam. 2. Kualitas Produk yang Konsisten Mesin rak telur dirancang untuk menghasilkan produk dengan bentuk dan ukuran yang seragam. Ini penting untuk menjaga standar kualitas produk yang diminati konsumen, khususnya dalam industri telur dan logistik. 3. Hemat Biaya Operasional Menggunakan mesin rak telur secara signifikan mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual. Selain itu, mesin ini mampu mengoptimalkan penggunaan bahan baku sehingga mengurangi limbah produksi. 4. Ramah Lingkungan Bahan baku untuk pembuatan rak telur dapat menggunakan material daur ulang seperti kertas bekas atau serat alami. Proses produksi dengan mesin juga lebih hemat energi dibandingkan metode tradisional. 5. Fleksibilitas Produksi Mesin rak telur modern dapat disesuaikan untuk memproduksi berbagai jenis dan ukuran rak telur sesuai dengan kebutuhan pasar. Fleksibilitas ini memungkinkan Anda untuk menjangkau berbagai segmen konsumen. Investasi yang Menguntungkan Mesin rak telur bukan hanya alat produksi, tetapi juga investasi yang dapat meningkatkan daya saing bisnis Anda di pasar. Dengan kemampuan memproduksi rak telur dalam jumlah besar dan kualitas tinggi, Anda memiliki peluang besar untuk menjangkau pasar lokal maupun ekspor. Dukungan Teknologi Modern Mesin rak telur dilengkapi dengan fitur-fitur canggih seperti panel kontrol digital yang memudahkan pengaturan suhu, tekanan, dan waktu produksi. Kemudahan ini memungkinkan siapa pun, bahkan tanpa pengalaman teknis yang mendalam, untuk mengoperasikan mesin dengan efisien.

Pembelajaran abad 21 menuntut terciptanya peserta didik untuk memiliki keterampilan belajar dan berinovasi. Keterampilan belajar dan borinovasi yang perlu dikembangkan adalah kolaborasi dan kreativitas. Keterampilan kolaborasi merupakan kemampuan indivdu untuk terlibat aktif dalam satu tim atau kelompok melalui aksi nyata seperti bertukar gagasan, menyampaikan pendapat secara jelas, dan berpartisipasi dalam diskusi untuk mencapai kesepakatan demi tecapainya tujuan bersama. Sedangkan kreativitas adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan atau kerya nyata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keefektifan model project-based learning berbantuan mind mapping terhadap keterampilan kolaborasi dan kreativitas, serta menganalisis profil keterampilan kolaborasi dan kreativitas setelah penerapan model project-based learning berbantuan mind mapping. Jenis penelitian ini yaitu eksperimen dengan desain quasi experimental dalam bentuk nonequivalent control group design. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling dengan kelas VII E sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model project-based learning berbantuan mind mapping efektif meningkatkan keterampilan kolaborasi dan kreativitas peserta didik. Keefektifan ini diukur menggunakan uji rata-rata N-Gain. Uji N-Gain keterampilan kolaborasi pada kelas eksperimen mendapatkan hasil rata-rata sebesar 0,85 pada kriteria tinggi, sedangkan kelas kontrol sebesar 0,26 pada krteria rendah. Profil keterampilan kolaborasi peserta didik secara keseluruhan berada pada kriteria sangat baik dan baik. Uji N-Gain kreativitas pada kelas eksperimen diperoleh hasil rata-rata sebesar 0,82 berada pada kriteria tinggi, sementara kelas kontrol sebesar 0,25 berada pada kriteria rendah. Profil kreativitas peserta didik secara menyeluruh berada pada kriteria sangat kreatif dan kreatif.