KEDUDUKAN TIDAK SEIMBANG PADA PERJANJIAN WARALABA BERKAITAN DENGAN PEMENUHAN KONDISI WANPRESTASI
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Program Magister Ilmu Hukum
Oleh :
Etty Septiana Rahma, S.H. 11010112410069
Pembimbing :
Prof. Dr. Etty Susilowati, S.H., M.S.
PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2014
KEDUDUKAN TIDAK SEIMBANG PADA PERJANJIAN WARALABA BERKAITAN DENGAN PEMENUHAN KONDISI WANPRESTASI
TESIS
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Program Magister Ilmu Hukum
Disusun Oleh :
ETTY SEPTIANA RAHMA, S.H. 11010112410069
Mengetahui Pembimbing
Prof. Dr. Etty Susilowati, S.H., M.S. NIP. 194907311978122001
KEDUDUKAN TIDAK SEIMBANG PADA PERJANJIAN WARALABA BERKAITAN DENGAN PEMENUHAN KONDISI WANPRESTASI
Disusun Oleh :
ETTY SEPTIANA RAHMA, S.H. 11010112410069
Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal 25 Agustus 2014
Tesis Ini Telah Diterima
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum
Mengetahui
Pembimbing Ketua Program
Magister Ilmu Hukum
Prof. Dr. Etty Susilowati, S.H., M.S. Dr. Retno Saraswati, S.H., M.Hum
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”(Q.S. Al-Ra’ad : 11)
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan untuk :
1. Bapak, Ibu dan kakak-kakakku yang telah
memberikan dorongan dan doa di setiap
langkahku
2. Teman teristimewaku yang selalu menjadi
penyemangat
3. Sahabat-sahabatku yang setia membantuku 4. Magister Ilmu Hukum Universitas Diponegoro
Bismillahirrahmanirrahim, segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat dan
anugerah yang telah Ia berikan sehingga penulisan tesis dengan judul, “Kedudukan
Tidak Seimbang Pada Perjanjian Waralaba Berkaitan Dengan Pemenuhan Kondisi
Wanprestasi” dapat terselesaikan dengan baik.
Judul ini berangkat dari ketertarikan Penulis terhadap kerjasama dalam bentuk
waralaba yang dijalankan atas dasar perjanjian. Perjanjian waralaba pada umumnya
berupa perjanjian baku, sering kali menimbulkan kedudukan tidak seimbang antara para
pihaknya terutama berkaitan dengan pemenuhan kondisi wanprestasi. Suatu hal yang
menarik untuk dikaji lebih lanjut mengenai kedudukan tidak seimbang itu serta
mengenai penyelesaian apa yang dapat ditempuh untuk meminimalisir kedudukan tidak
seimbang itu.
Dalam menyelesaikan penulisan tesis ini, Penulis mendapatkan dorongan, dan
bantuan dari berbagai pihak. Dengan ini Penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Sudharto P.Hadi, MES, PhD beserta seluruh
jajarannya.
2. Dekan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H.,
M.Hum., beserta jajarannya.
3. Ketua Program Magister Ilmu Hukum Universitas Diponegoro, Dr. Retno
Saraswati, S.H., M.Hum., beserta seluruh staf dan karyawan.
4. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang memberikan
dukungan melalui Program Beasiswa Unggulan (BSU) dari Biro Perencanaan dan
Kerjasama Luar Negeri, tahun akademik 2012-2014.
5. Prof. Dr. Etty Susilowati, S.H., M.S., selaku pembimbing yang telah memberikan
waktu, perhatian, ilmu serta masukan bagi Penulis, sehingga Penulis mampu
baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja selama menjadi mahasiswa
bimbingan beliau.
6. Seluruh Dosen Pengajar di Kelas BSU HET-HKI Magister Ilmu Hukum
Universitas Diponegoro.
7. Kedua Orang Tuaku, Miftah Ahmad Fathoni dan Noor Wachidah yang selalu
mendoakan dan membantu Penulis, baik selama masa kuliah maupun selama
penulisan tesis.
8. Kakak-kakakku, Mochammad Arief Kurniawan, Isni Ami Rahmatika, Dyna
Fithriana, Hadi Kusuma Atmaja yang telah memberikan dukungan moral dan
material dengan tulus dan ikhlas serta kedu keponakanku Zahratusyita Rizkia Putri
dan Rizka Azkya Putri.
9. Teman Istimewaku, Arief Budi Yulianto yang selalu menjadi penyemangat bagi
Penulis.
10. Pujiono, S.H., Kasiku yang telah memberikan izin kepada Penulis untuk
menyelesaikan tesis.
11. Teman-teman BSU HET-HKI angkatan 2012-2014, Umi Eva, Bude Ami, Tante
Febri, Mas Salam, Mas Abi, Mas Irfan, Anggra, Mbak Megha, Mbak Key, Mas
Guntur, Mbak Lia, Mas Ali, Ira, Icy, Dechry, Mbak Ayup, Mas Kusnadi, Mas
Nindi, Mas Ibnu, Mas Ulil, Putra, Saut, dan Pulung.
12. Teman-temannku Renenggar A Shiwi, Anindita Ulfa Hadini, Indah Fitri Purwanti,
Rizky Trianggara, Nurul Huda Wahdatun Nisa, Valerie Christie Faisal, Indra
Gunawan, Ika Febri, Sorrenti, dan Dina Fitriani.
13. Seluruh teman-teman Magister Ilmu Hukum Universitas Diponegoro. 14. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan tesis ini.
Penulis menyadari betul bahwa dalam penulisan tesis ini masih terdapat banyak
kekuarangan dan kesalahan, oleh karena itu saran dan masukan dari pembaca sangat
bermanfaat dan berguna bagi pembangunan Hukum Hak Kekayaan Intelektual di
Indonesia.
Semarang, Agustus 2014
Penulis
ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini berdasarkan sebuah perjanjian waralaba, yaitu antara pemberi waralaba dan penerima waralaba yang saling bekerjasama mengikatkan dirinya satu sama lain dalam pendirian usaha waralaba. Perjanjian waralaba merupakan perjanjian tertulis antara para pihak, yang berupa perjanjian baku yang pada umumnya ditentukan secara sepihak oleh pemberi waralaba mengenai persyaratan yang harus dipenuhi oleh penerima waralaba. Perjanjian waralaba yang berupa perjanjian baku cenderung memberikan posisi tawar yang lebih baik bagi pemberi waralaba daripada penerima waralaba. Hal ini yang menyebabkan kedudukan tidak seimbang antara pemberi waralaba dengan penerima waralaba. Permasalahan dalam penelitian ini yang pertama, kedudukan tidak seimbang antara para pihak pada perjanjian waralaba terutama berkaitan dengan pemenuhan kondisi wanprestasi. Kedua, jalan yang dapat ditempuh untuk meminimalisir kedudukan yang tidak seimbang pada perjanjian waralaba.
Metode penelitian dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif yang mengacu kepada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, dan perjanjian internasional, dengan data berupa data kualitatif dan menggunakan pendekatan deskriptif analitis. Semua data terkait penelitian diolah dan disusun secara sistematis untuk dianalisis secara kualitatif untuk
menghasilkan kesimpulan dalam bentuk deskriptif.
waralaba terutama berkaitan dengan pemenuhan kondisi wanprestasi. Kesimpulan penelitian ini, pertama, perjanjian waralaba telah memenuhi ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2007, tetapi terdapat beberapa ketentuan dalam pasal-pasalnya yang masih memberikan kedudukan yang lebih secara yuridis terhadap pemberi waralaba. Perumusan pasal mengenai wanprestasi merupakan salah satu contoh pasal yang belum memberikan kedudukan seimbang antara para pihak. Hal ini dikarenakan pasal mengenai wanprestasi pada perjanjian waralaba pada umumnya hanya merumuskan kondisi-kondisi yang dapat dikategorikan sebagai wanprestasi yang dilakukan oleh penerima waralaba. Kedua, jalan yang dapat ditempuh untuk
meminimalisir kedudukan tidak seimbang pada perjanjian waralaba dapat dilakukan dengan memberikan peluang bagi penerima waralaba untuk melakukan negosiasi melalui addendum perjanjian. Selain itu, juga perlu dilakukan pengawasan atas pelaksanaan perjanjian waralaba tersebut.
Kata kunci : Kedudukan Tidak Seimbang, Perjanjian Waralaba, Wanprestasi
ABSTRACT
The Background of this research is based on a franchise agreement, which is between the franchisor and the franchisees to cooperate mutually bound themselves to each other in the establishment of the franchise. The franchise agreement is a written agreement between the parties, in the standard contract is generally determined
unilaterally by the franchisor on the requirements that must be filled by the franchisee. Franchise agreement in the form of standard contract tend to be providing a better bargaining position for the franchisor rather than the franchisee, thus causing unbalanced position between the parties The problem in this research is the first, unbalanced position between the parties on the franchise agreement, especially with regard to the fulfillment of the conditions of default. Second, the solution of which can be taken to minimize the unbalanced position on the franchise agreement.
The research method in this research is a normative approach, which refers to the legal norms contained in legislation, court decisions, and international agreements, with the data in the form of qualitative data and descriptive analytical approach. All relevant data were analyzed and compiled systematically to qualitatively analyzed to produce conclusions in descriptive form.
contained in the Government Regulation No. 42 of 2007, but there are some provisions in its articles are still give more position to franchisor. Formulation of the articles of default is an example article that has provided the position is not balanced between the parties. This is because the article about defaulting on franchise agreements generally only formulate conditions that may be categorized as a defaulted by the franchisee. Second, the solution of which can be taken to minimize the unbalanced position on the franchise agreement can be done by provide opportunities for the franchisee to
negotiations through addendum agreement. In addition, also needs supervision on the implementation of the franchise agreement.
Keywords: Unbalanced Position, Franchise Agreement, Default
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...i
HALAMAN PENGESAHAN...ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...iv
KATA PENGANTAR...v
ABSTRAK...viii
ABSTRACT...ix
DAFTAR ISI...x
BAB I : PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang...1
B. Rumusan Masalah...16
C. Tujuan Penelitian...16
D. Manfaat Penelitian...16
E. Kerangka Pemikiran...18
2. Kerangka Teori...21
F. Metode Penelitian...28
1. Metode Pendekatan...29
2. Spesifikasi Penelitian...29
3. Sumber Data...29
4. Metode Pengumpulan Data...30
5. Metode Analisis Data...32
G. Sistematika Penulisan...32
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA...34
A. Tinjauan Umum Tentang Perjanjian...34
1. Perjanjian Pada Umumnya...34
2. Perjanjian Baku...46
3. Terjadinya Wanprestasi...50
4. Berakhirnya Perjanjian...54
B. Tinjauan Umum Tentang Waralaba...57
1. Pengertian Waralaba...57
2. Sejarah Tentang Waralaba...60
3. Pengaturan Tentang Waralaba Berdasarkan PP No. 42 Tahun 2007...61
4. Jenis-Jenis Waralaba...63
5. Asas-Asas Waralaba...65
6. Perjanjian Waralaba...65
7. Jangka Waktu Perjanjian Waralaba...67
8. Pihak-Pihak Dalam Perjanjian Waralaba...68
9. Hak Dan Kewajiban Para Pihak...68
10. Lisensi Hki Dalam Perjanjian Waralaba...71
BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...84
A. Kedudukan Tidak Seimbang Pada Perjanjian Waralaba Berkaitan Dengan Pemenuhan Kondisi Wanprestasi...84
1. Perjanjian Pada Waralaba...84
2. Substansi Perjanjian Pada Waralaba...86
3. Kedudukan Tidak Seimbang Pada Perjanjian Waralaba...107
B. Jalan Yang Dapat Ditempuh Untuk Meminimalisir Kedudukan Yang Tidak Seimbang...127
BAB IV : SIMPULAN DAN SARAN...131
A. Simpulan...131