PERTANGGUNGJAWA
BAN KEUANGAN
PERTANGGUNGJAWABAN
KEUANGAN
Universitas Airlangga adalah bagian
dari negara. Demikian pula dana yang
dikelola sebagian besar dari dana
yang berasal dari negara. Hal ini
mengharuskan segala tatacara
pertanggungjawaban keuangan
Berdasarkan Pasal 3 Ayat (1) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003, Keuangan Negara harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Pengelolaan dimaksud mencakup keseluruhan kegiatan di bidang keuangan negara yang meliputi perencanaan, penguasaan, penggunaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban
Sesuai KEPRES No. 42 Tahun 2002
Tentang pelaksanaan APBN Pasal 12
ayat (1) huruf (a) menyatakan bahwa
“ Pelaksanaan Anggaran Belanja Negara
didasarkan atas prinsip-prinsip hemat,
tidak mewah, efisiensi dan sesuai
Prinsip tata cara
pertanggungjawaban keuangan
Sesuai dengan kontrak menyangkut:
1. Jumlah uang yang dipertanggunjawabkan
2. Bentuk kegiatan yang boleh dan tidak boleh
3. Tanggal dan tempat transaksi terjadi
4. Bentuk dokumen keuangan
5. Output/outcome yang diminta sesuai kontrak
Beberapa Cara Permintaan Dana
Antara Lain:
Uang persediaan yang selanjutnya disebut UP adalah uang
muka kerja pada awal tahun dengan jumlah tertentu yang bersifat daur ulang (revolving) yang diberikan kepada PUMC untuk membiayai belanja operasional atau manajemen yang tidak bisa dilakukan pembayaran langsung
Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disebut TUP
untuk kebutuhan dana yang biasanya untuk kegiatan belanja pengembangan program yang melebihi pagu UP sesuai ketentuan yang waktunya paling lama satu bulan harus segera dipertanggungjawabkan setelah dana TUP cair
Pembayaran langsung yang selanjutnya disebut LS yang
dipergunakan untuk pembayaran pada pihak ketiga
Perjalanan Dinas dalam negeri dan
luar negeri
Kuitansi tanda terima yang ditandatangani
yang bersangkutan, sesuai standar dari Unair
Blanko SPPD lembar 1 s/d 3 distempel
tempat tujuan untuk lembar dua (mengacu PMK No. 113/PMK.05/2012)
Surat tugas dari Pimpinan
Rincian yang diterima at cost harus sesuai
Pengadaan konsumsi rapat atau
kegiatan
Kuitansi standar dari Unair yang
ditandatangani penanggung jawab kegiatan
Nota dari toko atau catering yang distempel
oleh toko
Memperhatikan pajak – pajak sesuai
ketentuan yang berlaku
Surat undangan rapat kegiatan
Pengadaan Alat Tulis Kantor
Kuitansi standar dari Unair yang
ditandatangani penanggung jawab kegiatan
Nota dari toko yang distempel oleh toko
Memperhatikan pajak-pajak sesuai
ketentuan yang berlaku
Berita Acara Serah Terima dan Surat
Penunjukan Langsung apabila diatas 20juta-50juta
Faktur pajak apabila diatas 1 juta
Lampiran barang yang diterima
Surat Perintah Kerja atau Kontrak apabila
Pengadaan Belanja Modal Barang
Sama dengan nomor 3 ditambah
dengan diinput oleh operator SIMAK
masing-masing
Belanja modal sebaiknya
Ketentuan Bea Materai
Kuitansi yang nominalnya diatas 250
ribu-1juta ditempeli materai 3 ribu
Kuitansi yang nominalnya diatas 1
Ketentuan Pajak-pajak ( Contoh
yang sering dipakai )
Jasa konstruksi besarnya PPN 10 % dan
PPh23 2% bagi yang bersertifikasi
Jasa cleaning service PPN 10 % dan PPh23
2 %
Jasa Travel PPN. 1 % dan PPh23 2 %
Jasa catering,Rumah Makan dan sejenisnya
PPN tidak dipungut dan PPh23 Tetap 2 % pembelian diatas 1 juta
Jasa lainya bisa dilihat di PMK Nomor
Ketentuan Pajak-pajak ( Contoh
yang sering dipakai )
Pembelian barang di atas 1 Juta dikenakan PPN 10 %
dan PPh 22 nya diatas 2 juta baru dikenakan
Honorarium apapun bentuknya dikenakan PPh. 21
sebesar 15 % untuk Gol. IV dan 5 % untuk gol. III atas penghasilan yang menjadi beban APBN atau APBD
Pemberian uang transport yang bersifat rutin tetap
dikenakan pajak tetapi untuk pemberian uang transport dalam rangka kegiatan tertentu yang bersifat insidentil tidak dikenakan pajak
Bendahara wajib pungut dan menyetorkan pajak
Jenis dan Tarif Pajak
No Jenis Pajak Uraian Tarif
1 PPN • Pembelian Barang Kena Pajak
(BKP)/Jasa Kena Pajak (JKP) di atas Rp. 1 juta
• Kode seri Faktur Pajak 020.---.--.--- (Nomor seri Faktur Pajak sesuai
dengan ketentuan DJP Per-24/PJ/2012)
• Surat Setoran Pajak / Bukti Penerimaan Negara atas nama Rekanan/Supplier
10%
2 PPh Pasal 22 Pembelian barang di atas Rp. 2juta a. Jika memiliki NPWP
b. Jika tidak memiliki NPWP (Permenkeu No. 154/PMK.03/2012
a.1,5% b.3%
3 PPh Pasal 21 Atas penghasilan selain gaji:
a.PNS golongan 2 ke bawah (Tarif Final) b.PNS golongan 3/setara golongan (Tarif Final)
c.PNS golongan 4/ setara golongan 4 (Tarif Final)
d.Jika tidak memiliki NPWP
a. 0% b. 5% c. 15%
Jenis dan Tarif Pajak
No Jenis Pajak Uraian Tarif
4 PPh Pasal 23 Sewa dan Jasa Lainnya
a. Dasar pemotongan dari jumlah bruto tidak termasuk PPN
b. Jika rekanan tidak memiliki
NPWP (ditambah kenaikan 100% dari tarif 2%)
Ketentuan jasa lain sesuai dengan Permenkeu No:
141/PMK.03/2015
a.2%
b.4%
5 PPh Pasal 4
ayat 2 (Final) a. Sewa atas ruangan (tarif final)b. Hadiah undian c. Jasa Konstruksi :
Pembayaran Honorarium
Pembayaran honorarium harus sesuai SBU
tahun berjalan (Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.02/2014)
Dilampiri Surat Tugas sesuai kegiatan yang
dilaksanakan
Daftar honorarium (Nama orangnya) harus
sesuai dengan surat tugas
Pemotongan pajak besarannya disesuaikan
Khusus Penelitian
Kontrak penelitian harus jelas. Kapan
penelitian berakhir dan harus
menyerahkan hasil penelitiannya
(contoh kontrak penelitian)
Pembelian bahan untuk yang diteliti
tidak dikenakan pajak,apabila
pembelian langsung dari
Format Kuitansi utk Honorarium
Sudah terima dari : Rektor Universitas Airlangga
Jumlah uang :
Buat Pembayaran :
Bruto :
PPh 5% / 15% : Surabaya,
Diterimakan : Yang menerima
Format Kuitansi utk Belanja
Sudah terima dari : Rektor Universitas Airlangga Jumlah uang :
Buat Pembayaran :
Surabaya,
Yang membayarkan
Saldo Dana dan Rekap Belanja
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
1 April 2015
Saldo awal 50.000.000
5 April
2015 Dropping dana 30.000.000 0 80.000.000 8 April