• Tidak ada hasil yang ditemukan

Politik Pembangunan Islam: Studi Terhadap Kota Madani di Banda Aceh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Politik Pembangunan Islam: Studi Terhadap Kota Madani di Banda Aceh"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK

MAULIDA ULFA (120906040)

POLITIK PEMBANGUNAN ISLAM: STUDI TERHADAP KOTA MADANI DI BANDA ACEH

Rincian isi Skripsi, 127 Halaman, 3 Grafik, 1 skema, 15 Gambar, 26 Buku, 5 Dokumen, 1 Jurnal, 27 situs internet, 2 koran, serta 9 wawancara. (Kisaran buku dari tahun 1986-2015)

ABSTRAK

Penelitian ini menguraikan fakta- fakta tentang politik pembangunan Islam: studi terhadap kota madani di Banda Aceh. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan pihak pemerintah kota Banda Aceh, terutama walikota dan wakil walikota Banda Aceh yakni Mawardy Nurdin dan Illiza Sa‟aduddin Djamal, dalam rangka mewujudkan Banda Aceh sebagai model kota madani yang bersumber pada Al-Qur‟an dan Hadist. Hal tersebut merujuk pada pola Rasululullah SAW dalam membangun kota Madinah setelah hijrah dari Mekkah. Madinah dapat dimaknai sebagai tempat masyarakat berperadaban yang disebut dengan masyarakat madani. Rasulullah meletakkan tiga tonggak masyarakat madani yang kemudian dikenal dengan Piagam Madinah.

Teori yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini yaitu konsep kota madani dari Farid Wajdi Ibrahim, kemudian akan digunakan teori politik pembangunan Islam dari Muhammad Syukri Salleh dan Warjio. Terakhir akan digunakan teori kebijakan publik dari William N Dunn dan Parsons. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

Hasil keseluruhan yang diperoleh yakni pertama, latar belakang munculnya kota madani di Banda Aceh merujuk pada apa yang dilakukan Rasulullah di Madinah. Kedua, aktor-aktor politik yang berperan dalam perumusan maupun yang terlibat dalam rangka menjadikan Banda Aceh model kota madani yaitu pihak pemerintah kota (eksekutif), pihak DPRK Banda Aceh (legislatif), Dinas Syariat Islam Banda Aceh, MPU Kota Banda Aceh, Linmas Kesbangpol Banda Aceh, dan Wilayatul Hisbah Kota Banda Aceh.

(Kata Kunci: Politik Pembangunan, Politik Pembangunan Islam, Kota Madani Banda Aceh, Aktor-aktor Kota Madani Banda Aceh).

i

(2)

3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FACULTY OF SOCIAL DAN POLITICAL SCIENCE DEPARTEMENT OF POLITICAL SCIENCE

MAULIDA ULFA (120906040)

ISLAMIC DEVELOPMENT POLITICAL: STUDIES OF MADANI TOWN IN BANDA ACEH

Content 127 pages, 3 charts, 1 scheme, 15 pictures, 26 books, 5 documents, 1 journal, 27 websites, 2 newspapers, 9 interviews.

ABSTRACT

This research has reviewed the facts about Islamic Development Political: Studies of Madani City in Banda Aceh. The background of this research has based

on government city‟s will of Banda Aceh, especially Mayor and Vice Mayor of

Banda Aceh, Mawardy Nurdin and Illiza Sa‟aduddin Djamal, in order to realization Banda Aceh as a model of madani city, in source to Al-Qur‟an and Hadist. It refers to Rasulullah‟s pattern in building Madinah city after Rasulullah have migrated from Mekkah. Madinah has meaning as a place of civilized society which has called madani society. Rasulullah put three foundation of madani society, which has known Chiefdom of Madinah.

The theory which used in analyzing this research has concept of madani city from Farid Wajdi Ibrahim, next will be used Islamic Development Political theory from Muhammad Syukri Salleh and Warjio. The last will be used public policy theory from William N. Dunn and Parsons. The method which used in this research is qualitative method.

The result which has gathered first, background of madani city in Banda Aceh is based on what Rasulullah have done in Madinah. Second, political actors who have roled in the formulation or included in order to being Banda Aceh as a model of madani city. They are Banda Aceh executive, Banda Aceh legislative, Dinas Syariat Islam Banda Aceh, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Banda Aceh, Linmas Kesbangpol Banda Aceh, and Wilayatul Hisbah Banda Aceh.

(Keywords: Development Political, Islamic Development Political,Madani City of Banda Aceh, Madani City Actors of Banda Aceh).

ii

Referensi

Dokumen terkait

Adapun yang menjadi alesan peneliti dalam mengunakan deskriptif kualitatf adalah karena, metode tersebut sangat cocok dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis

Kegiatan ini dilaksanakan di desa Suo-Suo, Kecamatan Sumay Kabupaten Tebo dengan tujuan menemukan perlakuan/intervensi yang efektif dan meningkatkan pemberdayaan, serta kerja

Perbedaan dari hasil penelitian ini dengan penilitian-penelitian sebelumnya terletak pada materi pelajaran yang diajarkan dan presentasi ketuntasan yang diperoleh

Diharapkan pener­ bitan SPEI di Indonesia dapat dilakukan dalam waktu dekat ini sehingga akan me­ nambah ragam instrumen surat berharga yang terdapat di pasar modal

Pencantuman logo atau nama perusahaan dan atau produk sponsor pada bagian bawah atau samping dibeberapa media publikasi dan promosi event dengan besar space 15 % dari space SPONSOR

3.1.2.2 Serahkan PO yang telah ditandatangani penanggung jawab perusahaan kepada prinsipal 3.1.2.3 Koordinasi dengan bagian gudang penerima untuk waktu penerimaan

Pernyataan mengenai tidak adanya daya tarik wisata alam, adanya daya tarik buatan dari sisi budaya, keunikan budaya, sudah terdapat akomodasi berupa penginapan dan tempat makan,

a) Sedangkan sumber data primer adalah sumber data yang dapat memberikan data penelitian secara langsung. 17 Data primer yaitu data yang diperoleh dari