• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Badan Penanaman Modal Kota Medan Dalam Meningkatkan Investasi Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Badan Penanaman Modal Kota Medan Dalam Meningkatkan Investasi Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN di Kota Medan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap negara cenderung akan selalu berusaha meningkatkan pembangunan ekonomi, kesejahteraan dan keamananan masyarakatnya. Usaha tersebut dilakukan dengan beragam cara tersendiri oleh setiap negara dan berbeda antara negara satu dengan neara lainnya. Dan salah satu usaha yang cenderung dilakukan oleh negara adalah menarik sebanyak-banyaknya investasi asing masuk kenegaranya.

(2)

langsung terjadi maupun yang akan terjadi dimasa mendatang. Faktor-faktor yang menjadikan pelemahan investasi di Indonesia sendiri antara lain adalah tingkat korupsi yang tinggi, infrastruktur yang minim, dan kepastian hukum yang lemah berdasarkan hasil survei ASEAN-BAC (ASEAN-Business Advisory Council) 2011-2012 terhadap 405 pebisnis. Hasil survei tersebut menyebutkan bahwa, faktor utama yang menjadi penghalang investasi di Indonesia adalah korupsi, masalah infrastruktur yang minim seperti jalan menjadikan biaya transportasi sangat tinggi karena sarana jalan yang sangat tidak memadai. Faktor lainnya yang menjadi penghambat daya saing dan iklim investasi di Indonesia adalah kepastian hukum dan peraturan atau yang lebih dikenal dengan birokrasi. Menurut hasil survei ASEAN-BAC tersebut menunjukkan bahwa Indeks kepastian hukum dan peraturan Indonesia 3,80 menjadi yang tertinggi kedua setelah Vietnam yang indeksnya menunjukkan 3,82. Disusul Filipina dengan indeks 3,85. Sementara untuk indeks pengenaan pajak dan administrasi sebagai penghambat investasi, Indonesia masuk dalam tiga besar tertinggi dengan indeks 3,64 sama dengan Filipina dan Kamboja.

Berdasarkan data realisasi investasi di Indonesia menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan adanya peningkatan investasi setiap tahunnya baik yang bersumber dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA). Hal ini menunjukkan bahwa adanya keseriusan pemerintah dalam mengupayakan peningkatan investasi di Indonesia. Tabel 1.1 Realisasi Investasi di Indonesia Tahun 2010-September 2015 Dalam Triliun Rupiah

2010 2011 2012 2013 2014 Jan-Sep

2015 Total

PMDN 60.5 76.0 92.2 128.2 156.1 133.2 646.2

(3)

Namun hal tersebut belumlah cukup untuk menjamin bahwa Indonesia tetap eksis mempertahankan eksistensi sebagai negara penarik investor. Tantangan terbesar yang kini dihadapi Indonesia adalah dimulainya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dimana pasar bebas yang terbuka memungkinkan adanya relokasi perusahaan kenegara lain yang kesempatannya semakin terbuka lebar.

(4)

Menghadapi implementasi MEA, Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan baik eksternal maupun internal. Berdasarkan Prosiding Seminar Nasional dan Sidang Pleno XVI Pleno Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Tahun 2013, menjabarkan bahwa tantangan eksternal yang masih dihadapi Indonesia adalah tingkat persaingan perdagangan yang semakin ketat, semakin besarnya defisit neraca perdagangan Indonesia dengan negara ASEAN lainnya, dan bagaimana Indonesia dapat meningkatkan daya tarik investasi. Sementara itu tantangan internalnya adalah rendahnya pemahaman masyarakat terhadap MEA, ketidaksiapan daerah menghadapi MEA, tingkat pembangunan daerah yang masih sangat bervariasi dan kondisi sumber daya manusia dan ketenagakerjaan Indonesia.

Saat ini, tingkat persaingan perdagangan antar negara ASEAN sangat ketat. Peningkatan persaingan yang semakin terbuka dan tajam dalam pemasaran barang dan jasa tersebut bermula dari penerapan ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada tahun 1992 dimana implementasinya dilakukan secara bertahap sejak 1 Januari 1993 sampai dengan tahun 2002. Sementara itu, Indonesia hanya memberikan kontribusi sebesar 14,6% terhadap ekspor intra kawasan ASEAN pada 2011 dan peran tersebut masih berada pada posisi keempat di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand (berdasarkan data Trademap diolah Bappenas).

(5)

Berdasarkan survei yang dilakukan UNCTAD terhadap 174 perusahaan, Indonesia termasuk urutan keenam negara yang paling prospektif di bidang bisnis dan ekonomi selama 2012 sampai dengan 2014. Bahkan urutan ini merupakan urutan pertama dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Oleh karena itu, upaya tindak lanjut yang diperlukan untuk meningkatkan daya saing Indonesia antara lain perlunya menjaga momentum Indonesia sebagai tujuan berinvestasi yang lebih menarik dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Disamping itu pemerintah perlu melakukan sinergi dan sinkronisasi antara strategi dan program pemerintah dengan strategi dan program swasta dalam mencermati dan memanfaatkan peluang pasar ASEAN. Pemerintah juga perlu memperhatikan sektor-sektor yang menjadi fokus prioritas Indonesia, menentukan langkah-langkah strategis untuk pengembangannya.

Akselerasi penerapan MEA menuntut upaya-upaya persiapan yang maksimal dari setiap daerah di Indonesia, sehingga Indonesia dapat memperoleh manfaat besar dari penerapan MEA yang diharapkan juga menjadi perhatian besar oleh setiap daerah sehingga tiap daerah dapat mempersiapkan daerahnya untuk mempromosikan daerah masing-masing untuk menarik minat para investor. Hal ini diharuskan bagi setiap daerah di Indonesia sesuai dengan kebijakan otonomi daerah dimana setiap daerah otonom harus melaksanakan pembangunan daerahnya disegala bidang, dengan harapan dapat dilaksanakan secara mandiri.

(6)

atau yang bersifat umum dan mendasar) nasional yang bersifat strategis. Dilain pihak, kemampuan prakarsa dan kreatifitas pemerintah daerah akan terpacu, sehingga kemampuannya dalam mengatasi berbagai masalah yang terjadi di daerah akan semakin kuat dengan demikian fungsi primer pemerintah yang dijalankan secara konsisten oleh pemerintah. Dalam undang-undang tersebut diamanatkan suatu kewenangan otonomi yaitu agar daerah melaksanakan pembangunan disegala bidang, terutama untuk pembangunan sarana dan prasarana publik (public service), yakni menuntut setiap daerah untuk dapat berkreasi dalam mengembangkan daerahnya masing-masing serta mencari sumber pendapatan untuk membiayai pengeluaran pemerintah daerah itu sendiri. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah daerah harus mampu menjadi wadah bagi pertumbuhan dan perkembangan investasi yang dilakukan melalui regulasi dan formulasi kebijakan pembangunan, kebijakan tersebut diharapkan mengadopsi kekhasan daerahnya masing-masing dengan memanfaatkan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam daerah, kelembagaan dan tehnologi yang sesuai dengan karakter daerah masing-masing.

Sebagai salah satu daerah otonom, kota Medan dituntut mampu menonjolkan potensi didaerahnya untuk menarik minat investor. Strategi kota Medan harus lebih agresif mengingat bahwa persaingan dalam menarik investor bukan hanya dengan daerah-daerah yang ada di Indonesia saja, melainkan juga dengan seluruh daerah di dari berbagai negara yang tergabung dalam ASEAN.

(7)

pembaharuan dalam pemberian pelayanan yang berintegrasi pada pelayanan prima yan terdiri dari 4 unsur pokok antara lain kecepatan, ketepatan, keramahan, dan kenyamanan. Sayangnya dari 4 unsur tersebut, hanya unsur kecepatan, ketepatan dan kenyaman yang sudah dapat dikatakan baik, pada unsur keramahan masih dikategorikan kurang baik. Selain Strategi tersebut, BPMPD Provinsi Riau juga melaksanakan strategi lain yaitu strategi dalam komunikasi yang diharapkan memberikan informasi tentang potensi dan peluang investasi di Provinsi Riau kepada calon investor dalam negeri maupun asing melalui upaya promosi, membina pelaksanaan penanaman modal melalui pendataan, evaluasi, dan monitoring, serta meningkatkan upaya fasilitasi dan kerjasama dengan calon investor dan stakeholder, seperti dipaparkan dalam jurnal Strategi Komunikasi Badan Penanaman Modal Dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau Dalam Menarik Investor Asing Oleh Novelda Riyanti.

(8)

kepastian hukum; prosedur perizinan yang tidak berbelit-belit yang dapat mengakibatkan high cost economy. Pelaksanaan penyelenggaran perizinan penanaman modal terpadu satu pintu di Sumatera Selatan adalah bagian pelayanan publik untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya bagi investor asing, selain itu pemerintah Sumatera Selatan terus meningkatkan sarana dan prasana yang dapat menunjang terlaksananya investasi dengan baik serta menyusun rencana-rencana penanaman modal yang dalam garis besarnya berisi tujuan, susunan prioritas strategis dan promosi penanaman modal.

Berada di jalur pelayaran Selat Malaka, menjadikan kota Medan sebagai pintu gerbang kegiatan ekonomi domestik dan mancanegara. Kota Medan juga berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan juga beberapa daerah kaya sumber daya alam, mempengaruhi kemampuan kota Medan dalam hal ekonomi sehingga memiliki hubungan kerjasama yang saling memperkuat dengan daerah sekitarnya, serta merupakan pusat administrasi pemerintahan, pusat industri, pusat jasa pelayanan keuangan, pusat komunikasi, pusat akomodasi kepariwisataan, serta berbagai pusat perdagangan regional dan internasional, dengan jumlah penduduk Kota yang mencapai lebih dari 2 juta jiwa dan merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Berbagai potensi yang dimiliki kota Medan ini, dapat menjadi modal awal bagi kota Medan untuk dapat unggul sebagai lokasi yang strategis untuk investasi dibanding dengan daerah lain. Hal ini menjadi tugas besar bagi pemerintah daerah kota Medan untuk mengembangkan potensi-potensi tersebut sehingga menjadi nilai lebih yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi investor.

(9)

Penanaman Modal (BKPM) untuk menyelenggarakan fungsi utama dibidang Penanaman Modal di Pemerintah Daerah. Badan Penanaman Modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia.

Badan Penanaman Modal Kota Medan berperan penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi didaerah. Pertumbuhan ekonomi kota Medan diharapkan dapat mengalami kemajuan yang signifikan, diharapkan kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam bidang investasi dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sesuai dengan undang-undang nomor 25 tahun 2007 bahwa untuk mewujudkan kedaulatan politik dan mempercepat pembangunan ekonomi nasional dalam meningkatkan penanaman modal untuk mengolah potensi ekonomi menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan modal yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini juga sejalan dengan Perda nomor 10 tahun 2011 Tentang Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing, kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan investasi baik penanaman modal dalam negeri maupun penamanan modal asing dilakukan pemerintah sebab kegiatan investasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan penambahan devisa negara.

Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan diatas, penulis tertarik untuk meneliti; “Strategi Badan Penanaman Modal Kota Medan Dalam Meningkatkan Investasi Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN Di Kota

(10)

1.2. Perumusan Masalah

Didasarkan pada pemaparan latar belakang diatas, yang menjdai rumusan masalah penelitian ini adalah: “Bagaimanakah Strategi Badan Penanaman Modal Kota Medan Dalam Meningkatkan Investasi Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN di Kota Medan?”

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilaksanakan yaitu meliputi tujuan umum dan tujuan khusus yaitu:

1. Untuk mengetahui dan menggambarkan tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal Kota Medan.

2. Untuk mengetahui dan menggambarkan kondisi iklim investasi di Kota Medan saat ini.

3. Untuk mengetahui Strategi Badan Penanaman Modal Kota Medan dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN di Kota Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat mencakup: 1. Secara ilmiah, sebagai sarana untuk melatih serta mengembangkan

kemampuan perpikir ilmiah penulis berdasarkan kajian ilmu administrasi negara.

(11)

3. Secara praktis, untuk meningkatkan pemahaman tentang strategi Badan Penanaman Modal kota Medan dalam Meningkatkan Investasi.

Referensi

Dokumen terkait

bertemu Jane dalam waktu yang lama, ia akan melupakan Jane. Kehati-hatian Bingley dalam mengambil keputusan besar dalam hidupnya, dalam hal memilih pasangan hidup, dengan

Menolak permohonan informasi publik secara tertulis jika informasi tsb termasuk informasi yg dikecualikan dg disertai alasan serta pemberitahuan ttg hak dan tata cara

audio mobil mark morris audio mobil merk oris audio mobil pioneer terbaru audio mobil pioneer surabaya audio mobil pioneer murah paket audio mobil pioneer audio mobil pioneer

Jika dalam satu jam terisi penuh dan tidak ada kendaraan yang pergi dan dating, maka hasiul maksimum tempat parkir itu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, kualitas pelayanan dan kepatuhan pemeriksa dalam pelaksanaan prosedur pemeriksaan memberikan pengaruh signifikan terhadap

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja adalah merupakan hasil keseluruhan pekerjaan secara kualitas yang telah dilakukan seorang

Sejarah desa Bandar Baru menurut Kepala Desa Salomo Sembiring yaitu, pada zaman dahulu desa ini adalah lautan yang luas ini dibuktikan dengan adanya bekas kapal yang

tif dan kuantitatif. Data kualitatif merupakan penilaian, tanggapan,saran-saran, dan angket yang diperoleh yang diperoleh dari reviu ahli desain pembelajaran, ahli