ABSTRAK
Proses penyisiran ijuk yang dilakukan secara manual berisiko menyebabkan gangguan otot atau musculoskeletal disorders (MSDs). Terjadinya MSDs disebabkan pekerjaan yang dilakukan secara manual dan berulang kali. CV.Arba Jaya adalah perusahaan yang memproduksi sapu ijuk, dimana proses produksinya menggunakan tenaga kerja manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keluhan MSDs pada pekerja yang bekerja dengan postur duduk yang menggunakan fasilitas kerja yang tidak ergonomis. Fasilitas tersebut terdapat pada stasiun kerja penyisiran dimana pekerja menggunakan kedua tangannya untuk memegang sapu dan untuk melakukan proses menyisir. Alat penyisir ijuk yang digunakan oleh pekerja terbuat dari sebatang kayu berbentuk balok dengan ukuran 25cm x 5cm x 2cm pada bagian ujung diberi 6 buah paku setinggi 4 cm yang tidak sesuai dengan antropometri pekerja. Setiap hari pekerja menyisir rata-rata 300 buah sapu ijuk dengan jumlah jam kerja normal yaitu 8 jam kerja. Penelitian ini menggunakan kuisioner Standard Nordic Questionnaire untuk mengidentifikasi keluhan yang dirasakan pekerja. Keluhahan rasa sakit yang dialami pekerja pada beberapa bagian tubuh yaitu lengan, bahu, punggung, pinggang, dan kaki. Kemudian dilakukan perancangan ulang pada fasilitas kerja penyisir ijuk dengan menggunakan quality function deployment (QFD). QFD digunakan untuk mengetahui karakteristik teknis produk yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pekerja diantaranya waktu pengelasan, proses pengelasan, komposisi bahan, dimensi produk dan ketahanan bahan. Fasilitas kerja yang dirancang dibuat berdasarkan antropometri tubuh pekerja dengan persentil 5% untuk jangkauan tangan dengan rekomendasi dimensinya 68,0 cm dan persentil 95% tinggi siku duduk dengan rekomendasi dimensinya 31 cm.
Kata Kunci: Standard Nordic Questionnaire, QFD, Antropometri, Penyisir Ijuk