pembuangan akhir yang mengakibatkan sungai tersebut tampak kotor (Gambar 1.1). Berbeda dengan negara-negara lain, di mana proyek-proyek riverfront kian marak untuk direalisasikan, masyarakat di negara-negara tersebut telah sadar betapa pentingnya untuk merawat dan melestarikan kebersihan sungai. Salah satunya Jepang yang kini mampu menjaga saluran riol kota mereka sedemikian bersih, hingga ikan-ikan hias mampu hidup di sana. Selain sebagai hiasan, ikan-ikan tersebut juga berperan sebagai pendeteksi jika ada limbah yang bocor ke riol kota (Gambar 1.2).
Gambar 1.2 Saluran riol kota di Jepang yang bersih
(Sumber: www.facebook.com/KehidupanDiJepang)
turis dari luar negeri sangat tertarik pada peninggalan bersejarah di Kota Medan.
Gambar 1.3 Kondisi Istana Maimun yang diperlakukan seolah-olah menjadi rumah pada umumnya.
Gambar 1.4 Keadaan Istana Maimun yang telah dimodifikasi
Gambar 1.5 Istana Maziah yang masih berdiri megah dan terawat (Sumber: www.istana.terengganu.gov.my)
Dari permasalahan-permasalahan di atas, diajukanlah gagasan untuk merestorasi Komplek Istana Maimun dengan tema urban heritage tourism yang bermaksud untuk meningkatkan potensi pariwisata yang ke depannya bisa mendapatkan keuntungan untuk memelihara bangunan Istana Maimun. Gagasan yang diajukan yaitu membangun apartemen dan hotel butik di dalam Komplek Istana Maimun.
Apartemen ini akan menjadi tempat relokasi tempat tinggal bagi penghuni di Komplek Istana Maimun sekarang (Gambar 1.6). Relokasi ini bertujuan agar bangunan Istana Maimun bisa dioptimalisasi menjadi sebuah bangunan bersejarah yang bisa dikunjungi turis. Apartemen ini juga akan dijual untuk umum sehingga bisa mengatasi defisit rumah di Kota Medan. Apartemen menjadi sebuah solusi yang lebih efektif dibanding hunian horizontal karena kurangnya lahan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan rumah tersebut.