• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Sebagai Pewarna Dalam Sediaan Maskara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penggunaan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Sebagai Pewarna Dalam Sediaan Maskara"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

vi

PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) SEBAGAI PEWARNA

DALAM SEDIAAN MASKARA

ABSTRAK

Latar Belakang: Pewarna Maskara adalah sediaan kosmetik dekoratif yang ditunjukkan untuk menutupi kekurangan pada bulu mata serta untuk mempertebal bulu mata. Jambu biji mengandung tanin yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami.

Tujuan: Untuk membuat sediaan maskaraa dari ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.)

Metode penelitian: Teknik pengambilan sampel daun jambu biji dilakukan secara sampling purposive dari wilayah Kecamatan Medan Selayang. Daun jambu biji diekstraksi secara perkolasi menggunakan pelarut etanol 70%. Sediaan pewarna bulu mata dibuat dengan formula yang terdiri dari ekstrak daun jambu biji berbagai konsentrasi yaitu 2,5%, 5%, 7,5%, 10%, 12,5% masing-masing konsentrasi sediaan mengandung asam stearat, parafin cair, karnauba wax, oleum cocos, sebagai pelarut dalam formula digunakan etanol. Pewarnaan bulu mata dilakukan dengan cara mengoleskan maskara ke bulu mata. Pengujian terhadap sediaan yang dibuat meliputi uji homogenitas, uji stabilitas, uji iritasi, uji pelekatan pada bulu mata, uji kelentikan, uji pengeringan, dan uji ketebalan pada bulu mata.

Hasil: Hasil sediaan maskara pada konsentrasi 12,5% dimana daya lekat maskara 0,010 mg, waktu kering 0,86 menit, untuk kelentikan bulu mata 40°, untuk ketebalan bulu mata yang telah diberikan maskara 0,142 mm dan penambahan panjang bulu mata 0,50 mm, pH sediaan berkisar antara 5,53-5,83. Hasil mutu fisik sediaan menunjukkan bahwa seluruh sediaan yang dibuat stabil dalam penyimpanan selama 12 minggu, tidak menunjukkan adanya perubahan bentuk, warna, dan bau, homegenitasnya baik dan tidak menimbulkan iritasi.

Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ekstrak daun jambu biji dapat digunakan sebagai pewarna dalam sediaan maskara.

Kata kunci: daunjambubiji (Psidium guajava L.), maskara, ekstrak, pewarna.

(2)

vii

USE GUAVA LEAF EXTRACT (Psidium guajava L.) AS DYES IN MASCARA PREPARATION

ABSTRACT

Background: Mascara is a decorative intended to cover the flaws of the eyelashes and thicken of it. Guava contained tannin which can be used as natural coloring agent.

Purpose: To make mascara from extract of guava leaves (Psidium guajava L.). Methods: The sampling technique guava leaves purposive sampling was done from the subdistrict of Medan Selayang. Guava leaves was extracted by percolation using ethanol 70%. Preparations dye eyelashes were made with a formula consisting of guava leaf extract, various concentrations of 2.5, 5, 7.5, 10, 12.5% each concentration preparations containing stearic acid, liquid paraffin, carnauba wax, oleum cocos, As a solvent used in the formula of ethanol. Eyelash coloring was done by applying mascara to the eyelashes. Test of the preparations made covering homogeneity. Stability test. Irritation test. Sticking test. Tapered test. Dryed and thickness.

Results: The mascara preparations at a concentration of 12.5% where adhesion mascara 0.010 mg, dry time of 0.86 minutes, for tapering eyelashes 40 °, to the thickness of lashes mascara had been awarded 0.142 mm and increasing the length of eyelashes 0.50 mm, pH dosage range between 5.53-5.83. The results of the physical quality of the preparation showed that all preparations were made stable in storage for 12 weeks, did not indicate any change in shape, color, and odor,homogenitas.

Conclusion: Based on the result of the study concluded that guava leaf extract can be use as coloring in mascara preparation.

Keywords: guava leaf (Psidium guajava L.), mascara, extracts, coloring.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai yang dapat dipetik dari makna simbolis Sêkar Pralambang Jaman ini adalah orang yang memiliki pedoman dan prinsip dalam hidupnya serta selalu berpegang

PENILAIAN AFEKTIF (Penilaian terhadap penanaman Budaya dan Karakter Bangsa: Religius, menghargai keberagaman, santun, percaya diri, mandiri, bekerjasama, patuh

bahwa dalam melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan atau Perusakan Laut, penetapan Baku Mutu Air

[r]

bahwa mengingat hal seperti tersebut pada huruf a, b dan c, perlu ditetapkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan

[r]

Jumlah kelompok kontrol ditentukan berdasarkan jumlah anak yang tidak terinfestasi kutu kepala ( Pediculosis capitis ) dengan perbandingan 1:1 terhadap jumlah

Obyek dari pendidikan formal adalah peserta didik sebagai generasi penerus bangsa yang berkualitas dalam segi intelek dan segi moral, karena pendidikan nasional pada hakekatnya