13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Rosa hybrida L. merupakan salah satu genus yang besar dari famili rosaceae, yang
terdiri dari sekitar 150 spesies tersebar luar di beberapa bagian wilayah Eropa,
Asia, Timur tengah dan Amerika Utara. Umumnya tumbuhan mawar sangat
berkembang dalam industri bunga potong dan sering dibuat menjadi tanaman
kebun. Bunga mawar dapat juga digunakan dalam industri makanan, pewangi, dan
kosmetik yang berkembang pesat beberapa tahun belakangan ini (Luqman, 1992).
Mawar merupakan salah satu jenis bunga yang dapat dimanfaatkan
menjadi minyak atsiri. Manfaat minyak atsiri mawar dalam industri diantaranya
sebagai bahan baku kosmetik, obat, dan parfum. Minyak atsiri dapat diperoleh
dengan mengekstrak dari tumbuhan tersebuth. Sejak abad ke 17, industri minyak
mawar sudah berkembang di negara-negara Persia, Turki, dan Bulgaria.
Sedangkan di Indonesia, mawar dalam jumlah besar biasanya digunakan sebagai
tanaman pot, taman, dan bunga potong. Bunga mawar masing-masing memiliki
nama latin yang berbeda. Bunga mawar putih dengan nama latin Rosa hybrida L.
Bunga mawar merah dengan nama latin Rosa canina L. dan bunga mawar merah
muda dengan nama latin Rosa santana L. (Soekartiwi, 1996).
Senyawa metabolit sekunder adalah suatu senyawa yang merupakan hasil
Flavonoid adalah kelompok terbesar dari senyawa fenolik yang terdapat di alam,
yang dimana dalam bagian tumbuhan baik dalam keadaan bebas dan sebagai
glikosida. Istilah flavonoid diambil dari bahasa latin “flavus” yang artinya kuning,
sebagian besar dari senyawa flavonoid berwarna kuning. Flavonoid juga dikenal
sebagai pigmen atau co-pigmen dalam tumbuhan. Adanya pigmen-pigmen
menyebabkan adanya warna yang berbeda-beda dan kombinasi warna yang
terdapat di kulit, daun, bunga, buah biji dari tumbuhan. Warna-warna ini dapat
menarik serangga. Flavonoid juga ditemukan mempunyai aktiftas biologis yang
meliputi: antimikroba, menghambat adhesi mitokondria, antikanker dan lain
sebagainya (Bhat, 2005).
Flavonoid mempunyai banyak aktifitas biologis yang meliputi
antimikroba, pemberantas serangga. Sebagai contoh, flavon dan isoflavon yang
dibentuk de novo sebagai antifungi dalam beberapa daun tumbuhan (Harborne,
1999). Menurut literatur bahwa bunga mengandung flavonoid, salah satu bunga
yang mengandung flavonoid adalah jenis bunga mawar putih (Rosa hybrida L.).
Penelitian terdahulu terhadap beberapa jenis bunga mawar diantaranya adalah
karakterisasi kandungan fitokimia Taif rose dan uji aktifitas sebagai antioksidan
dan antikanker yang dilakukan oleh Dobreva, A pada tahun 2011.
Peneliti melaporkan bahwa adanya golongan flavonol, quercetin,
kamferol, dan antosianin. Peneliti juga melaporkan adanya kandungan minyak
atsiri pada Taif rose (Dobreva, 2011). Juga telah dilakukan penelitian Senyawa
flavonoid dalam bunga mawar putih oil-bearing (Rosa alba L.) peneliti
melaporkan senyawa kandungan flavonoid dalam R. alba L. adalah golongan
flavonol glikosida dan senyawa tanin dari tumbuhan R. alba L. (Sayed, 2013).
Dari uji pendahuluan yang peneliti lakukan, yaitu dengan uji terhadap
dan H2SO4(p) menunjukkan bahwa ekstrak metanol dan etil asetat R. hybrida L.
mengandung senyawa flavonoida. Dari uraian diatas dan berdasarkan literatur
mengenai kandungan kimia yang terdapat pada bunga mawar putih, maka peneliti
tertarik melakukan penelitian terhadap R.hybrida L, khususnya mengenai senyawa
flavonoida dan jenis golongan flavonoid yang terkandung di dalamnya.
1.2 Permasalahan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana cara mengisolasi senyawa
flavonoida yang terdapat dalam bunga mawar putih (R.hybrida L.)
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi senyawa flavonoida dan
mengetahui golongan senyawa flavonoida dari bunga mawar putih (R.hybrida L.)
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumber informasi ilmiah pada
bidang Kimia Bahan Alam Hayati khususnya tentang golongan senyawa
1.5 Lokasi Penelitian
1. Lokasi Pengambilan Sampel
Sampel yang digunakan diperoleh dari daerah kecamatan Medan johor,
Medan.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Bahan Alam Hayati FMIPA
Universitas Sumatera Utara
3. Lokasi Identifikasi Senyawa Hasil Isolasi
Analisis Spektrofotometer Inframerah (FT-IR), dan Spektrometer Resonansi
Magnetik Inti Proton (1H-NMR) dilakukan di Pusat Penelitian Kimia- LIPI,
kawasan PUSPITEK Serpong, Tangerang. Analisis Spektrofotometer
UV-Visible dilakukan di Laboratorium kimia Organik Fakultas MIPA UGM,
Yogyakarta.
1.6. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, isolasi senyawa flavonoida dilakukan terhadap bunga mawar
fitokimia untuk senyawa flavonoida, yaitu dengan menggunakan pereaksi FeCl3
5%, NaOH 10%, Mg-HCl dan H2SO4(p).
Tahap isolasi yang dilakukan
1. Ekstraksi Maserasi
2. Pemisahan Tanin
3. Ekstraksi Partisi
4. Hidrolisa
5. Analisis Kromatografi Lapis Tipis
6. Kromatografi Kolom
7. Pemurnian dengan kromatografi preparatif
8. Rekristalisasi
9. Analisis Kristal Hasil Isolasi yang meliputi;
a) Titik lebur
b) Analisis Kromatografi Lapis Tipis
c) Pengukuran Identifikasi dengan menggunakan Spektrofotometer