ABSTRAK
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNAAN FOTO SELFIE OLEH PIHAK LAIN DALAM JEJARING SOSIAL
UU NO.19 TAHUN 2002
*) Adrian Hartanto
**) Syafruddin Hasibuan ***) Windha
Permasalahan perlindungan hukum terhadap karya foto selfie berkembang sejalan dengan perkembangan dunia smartphone, yang pada saat ini dunia foto selfie (menggunakan handpone) seiring dengan kemajuan teknologi sekarang berkembang menjadi era dunia foto selfie digital. Foto selfie didalam jejaring sosial sangat mudah untuk disalahgunakan dan diambil oleh setiap orang untuk dimanfaatkan dalam berbagai kepentingan tanpa sepengetahuan pemiliknya. Hal inilah yang dapat menimbulkan masalah-masalah hukum berkaitan dengan hak cipta, karena sebuah foto selfie adalah sebuah karya cipta yang dilindungi oleh Undang-Undang hak cipta. Apabila seseorang ingin menggunakan sebuah karya foto selfie harus mendapat izin dari pemegang hak cipta foto tersebut. Adapun rumusan masalah di dalam skripsi ini adalah bagaimana pengaturan hak Cipta dalam Undang-Undang nomor 19 tahun 2002 Hak Cipta, bagaimanakah kepemilikan foto selfie dalam jejaring sosial dan bagaimanakah perlindungan hukum terhadap penggunaan foto selfie oleh pihak lain dalam jejaring sosial.
Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif bersifat deskriptif analisis. Sumber data penelitian ini didapatkan melalui data sekunder, sekunder dan tertier. Alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah melalui studi pustaka. Analisa data yang digunakan adalah metode kualitatif.
Pengaturan hak Cipta dalam Undang-Undang nomor 19 tahun 2002 Hak Cipta yakni Pasal 12 ayat (1), sedangkan pengaturan tentang Hak Cipta atas foto atau potret diatur dalam Pasal 19-23, Pasal tersebut telah diatur mengenai foto atau potret selain itu undang-undang tersebut mengatur tentang perlindungan terhadap orang yang menjadi objek pemotretan. Perlindungan hukum yang diberikan kepada penggunaan foto selfie oleh pihak lain dalam jejaring sosial, apabila foto selfie mempublikasikan foto seseorang untuk pertunjukan yang bersifat komersial ataupun di jejaring sosial tanpa meminta izin terlebih dahulu maka akan dikenakan sanksi. Sanksi ini untuk memberikan foto selfie jera dengan perbuatannya yang mempublikasikan potret seseorang tanpa meminta izin terlebih dahulu. Mekanisme hukum yang digunakan apabila terjadi sengketa antara foto selfie di dalam jejaring sosial adalah melalui pengajuan gugatan di Pengadilan Niaga dan arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa.
Kata Kunci: perlindungan hokum, foto selfie, jejaring sosial
*) Mahasiswa Fakultas Hukum USU **) Dosen Pembimbing I