• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Struktur, Fungsi, dan Makna Tari Tibet pada Budaya Masyarakat Tionghoa di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Struktur, Fungsi, dan Makna Tari Tibet pada Budaya Masyarakat Tionghoa di Kota Medan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS STRUKTUR, FUNGSI, DAN MAKNA TARI TIBET PADA

BUDAYA MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA MEDAN

在棉฀藏族舞蹈的฀构、功能、意฀分析( zai mián lán zàngzú wǔdǎo de jiégòu, gōngnéng, yìyì fēnxī)

SKRIPSI SARJANA OLEH :

JULI VERONIKA SITOMPUL 110710027

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

MEDAN

(2)

i ABSTRAK

Skripsi ini berjudul Analisis Struktur, Fungsi, dan Makna Tari Tibet pada Budaya Masyarakat Tionghoa di Kota Medan. Tujuan penelitian dalam ini adalah untuk mengetahui tiga aspek dari eksistensi Tari Tibet di Kota Medan, yaitu: (a) struktur pertunjukan tari Tibet, (b) fungsi tari Tibet, dan (c) makna (bahasa dan budaya) tari Tibet. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang ditulis secara deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan melalui studi lapangan berupa: wawancara, observasi, perekaman pertunjukan tari, dan pengamatan terlibat, dan studi kepustakaan. Informan yang didapat di lapangan berjumlah enam orang, terdiri dari satu orang ketua Perhimpunan Keluarga Besar Wijaya, satu orang guru tari, dan empat orang penari tari Tibet tersebut yang aktif. Penelitian ini menggunakan tiga teori utama untuk mengkaji tiga rumusan masalah. Untuk mengkaji struktur pertunjukan tari digunakan teori kinesiologi dalam etnokoreologi. Untuk mengkaji fungsi digunaklan teori fungsionalisme oleh Malinowski, dan untuk mengkaji makna (bahasa dan budaya) digunakan teori semiotik oleh Barthes. Temuan saintifik yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (a) struktur Tari Tibet terdiri dari tiga ragam gerak,

yaitu฀柏悠฀跨腿, ฀步฀฀, 跨腿踏步蹲 yang mengekspresikan hewan yak dan rasa

syukur kepada Tuhan atas hasil panen, yang didukung oleh busana, properti tari, tata rias yang kas budaya Tibet; (b) fungsi Tari Tibet sebagai sarana sosial, stimulan, komunikasi, pengungkapan emosional, hiburan, dan pengintegrasian masyarakat; (c) makna budaya Tari Tibet adalah ucapan rasa syukur masyarakat Tibet atas hasil panen, makna-makna bahasa yang ditemukan di Medan adalah menggunakan bahasa Mandarin (bukan bahasa Tibet), yang terdiri dari istilah untuk pakaian, kegiatan masyarakat, penghormatan dalam gerak, dan lain-lain.

(3)

ii ABSTRACT

This bachelor’s thesis entitled Analysis of Structure, Function, and Meaning of Tibet Dance in Medan City Tionghoa Culture. The aim of this research in the context writing this bachelor’s thesis is to know three aspects of Tibet Dance existention in Medan City, there were: (a) dance performance structure, (b) functions, and (c) the meaning of linguistic and cultural.

In this research I uce qualitative method and the writing in descriptive patterns. The methods to gathering the data do in field works, and then applied in: interview, observation, recording the dance performance, observe as participant observer, and library research. I use six key informants in the context of filed work, and they are: one the head of Perhimpunan Keluarga Besar Wijaya (The Group of Wijaya Extended Family), one of them the dance teacher, four dancers of Tibet Dance.

This research use three main theory to analyze three research question problems. To analyze dance performance I use kinesiology theory from ethnochoreology disciplines. Then, to analyse dance funtions I use functionalism they from Malinowski. Beside that, to analyse the linguistic and cultural meanings I us Barthes’s semiotic theory. The scientific products of this research were: (a) the Tibet Dance structure shape by three kinds of body movement, which expressed the yak animal behavior and as a chanting thanks to the God, which give them agricultural harversting products, this dance developed by costume, dance properties, make-up, which exprerssed Tibetan culture identity; (b) the functions of Tibet Dance as social mediums, stimulance, communication, emotional expressed, entertainment, and integration of the Tibetan society; (c) the cultural meaning of Tibet Dance are the chanting thanks to the God in the harvesting context, and the language maning of this dance in Medan Tionghoa society are based on Mandarin language which expressed the costume, society activities, honour in the gesture, and so on.

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya yang terus menyertai saya sejak sampai detik

ini, serta limpahan kekuatan yang begitu besar sehingga pada akhirnya saya dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul Analisis Struktur, Fungsi, dan Makna Tari Tibet

pada Budaya Masyarakat Tionghoa di Kota Medan. Skripsi ini merupakan

salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang S-1 dan memperoleh gelar Sarjana

Sastra (S.S) pada Departemen Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas

Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini. Rasa terima kasih

tersebut penulis sampaikan kepada:

1. Yang terhormat, Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Yang terhormat, Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A, selaku Ketua Program Studi

Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Yang terhormat, Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, Msi selaku Sekretaris

Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera

Utara.

4. Yang terhormat, Drs.Muhammad Takari,M.Hum.,Ph.D selaku

(5)

iv

dengan penuh kesabaran untuk membimbing dan membantu penulis untuk

pengerjaan skripsi ini.

5. Yang terhormat, Vivi Andryani Nasution,S.S.,MTCSOL selaku

pembimbing II yang telah banyak memberikan masukan dan waktunya

dengan penuh kesabaran untuk membimbing dan membantu penulis untuk

pengerjaan skripsi ini khususnya skripsi berbahasa Mandarin.

6. Yang terhormat, seluruh dosen Jinan University yang mengajar di Program

Studi Sastra Cina, yaitu : Chen Shu Shu laoshi, Yu Xueling laoshi, Shenmi

laoshi, Wang Tian Tian laoshi, Liu Feng laoshi selaku dosen-dosen Jinan

University, Guangzhou, Hanban Republik Rakyat Cina (RRC) yang

selama ini telah bersabar mengajarkan ilmunya kepada penullis.

7. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara,

khususnya dosen Program Studi Sastra Cina yang telah mendidik dan

menuangkan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan, dan tidak

lupa kepada kakak Endang yang sabar mengurus proses administrasi untuk

menyeleaikan skripsi ini.

8. Teristimewa buat yang saya cintai dan sayangi orangtuaku, alm.Roberth

Sitompul dan Ibunda Timurlan pangaribuan atas pengertian dan motivasi

mama yang tak pernah putus-putus selama pengerjaan skripsi ini. Secara

khusus terima kasih buat doa-doa mama yang selalu setia mendoakan

sehingga penulis mendapat kekuatan dan penghiburan diri dari Tuhan.

Terima kasih atas didikan luar biasa mama dan bapak kepada saya.

9. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada saudara-saudara penulis yang

(6)

v

Agustina br.Sitompul,Am.Keb beserta abang Ir.Edison Simangunsong,

kakak Martini Elisabeth br.Sitompul,Am.Keb beserta abang Briptu Frans

Hutabarat, abang Freddy Fransisco S.Com, serta keponakan saya Larisha

Dewani, Chris Fernandez, Grace Cheryl, Gwynetha. Terima kasih buat doa

kalian semua sehingga membuat semangat bagi penulis.

10. Terima kasih kepada Beasiswa Karya Salemba Empat dan Beasiswa

Indofood Sukses Makmur buat finansial selama penulis menduduki

perkuliahan.

11. Yang selalu memberikan warna bagi hari-hariku dalam perkuliahan yaitu

teman-temanku yang kusayangi : dokter muda Sane Simanjuntak,

Letda.Furkan, Johanes, April, Amnesty, Riwan, Sri, July Dianita, Octavia,

Diah, Doharni, Simon, Suryani,Anastasya.

12. Rekan-rekan mahasiswa/i Sastra Cina (2011) dan adik-adik ’12-14’ yang

tak dapat disebutkan satu persatu, yang telah menjalin tali silahturahmi

yang baik selama masa perkuliahan.

Atas semuanya ini penulis tidak dapat membalas segala jasa dan kebaikan

yang telah diberikan kepada penulis. Penulis hanya bisa mendoakan dan

memohon kepada Tuhan semoga diberikan balasan yang jauh melebihi

dari bantuan yang telah diberikan. Amin.

Medan, 8 Oktober 2015

(7)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 18

1.3 Tujuan Penelitian ... 19

1.4 Manfaat Penelitian ... 19

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 19

1.4.2 Manfaat Praktis ... 20

1.5 Batasan Masalah ... 21

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA ... 22

2.1 Konsep ... 23

2.1.1 Kebudayaan ... 23

2.1.2 Masyarakat Tionghoa ... 24

2.1.3 Tari ... 24

2.1.4 Tari Tibet ... 26

2.1.5 Buddha Lamaistik ... 27

2.2 Landasan Teori ... 29

2.2.1 Teori Kinesiologis Struktur tari dan Musik ... 29

2.2.2 Teori Fungsionalisme ... 32

2.2.3 Teori Semiotik ... 34

2.3 Tinjauan Pustaka ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

3.1 Metode Penelitian ... 39

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.2.1 Wawancara ... 43

3.2.2 Observasi ... 44

3.2.3 Studi Kepustakaan ... 44

3.3 Data dan Sumber Data ... 45

3.4 Teknik Analisis Data ... 46

(8)

vii

BAB IV GAMBARAN UMUM MASYARAKAT TIONGHOA

DI KOTA MEDAN ... 48

4.1 Asal-Usul Masyarakat Tionghoa di Indonesia ... 48

4.2 Masyarakat Tionghoa di Indonesia ... 50

4.3 Tinjauan Historis Masyarakat Tionghoa di Medan ... 53

4.4 Agama Buddha ... 57

4.5 Sistem Kemasyarakatannya ... 58

4.6 Sistem Kesenian ... 59

4.7 Perhimpunan Keluarga Besar Wijaya ... 60

BAB V STRUKTUR, FUNGSI, DAN MAKNA TARI TIBET ... 62

5.1 Struktur Tari Tibet ... 62

5.1.1 Ragam dan Pola Gerak ... 63

5.1.2 Kostum dan Tata Rias ... 80

5.1.2.1 Kostum dan Properti ... 81

5.1.2.1.1 Kostum dan Asesoris Penari Perempuan . 81 5.1.2.2.2 Kostum dan Asesoris Penari Laki-Laki ... 83

5.1.2.2 Tata Rias ... 84

5.2 Fungsi Tari Tibet ... 86

5.2.1 Fungsi Sosial ... 87

5.2.2 Fungsi Stimulan ... 88

5.2.3 Fungsi Komunikasi ... 88

5.2.4 Fungsi Emosional ... 89

5.2.5 Fungsi Hiburan ... 89

5.2.6 Fungsi Pengintegrasian Masyarakat ... 89

5.3 Makna Tari Tibet ... 90

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ... 96

6.1 Simpulan ... 96

6.2 Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 100

LAMPIRAN ... 102

Daftar Informan ... 102

Daftar Pertanyaan ... 104

(9)

viii

Gambar 4.2 Peta Distribusi Daerah Asal Leluhur Tionghoa-Indonsesia ... 53

Gambar 5.1.2.1 Kostum dan Properti Penari Perempuan untuk Tari Tibet .. 83

Gambar 5.1.2.2 Kostum dan Properti Penari Laki-laki untuk Tari Tibet ... 84

Gambar 5.3.1 Gerakan Pembuka开头฀作 ... 91

Gambar 5.3.2 Gerakan Lengan Panjang฀袖฀作 ... 92

Gambar 5.3.3 Gerakan Tubuh Miring ke Depan 前฀身体฀作 ... 92

Gambar 5.3.4 Gerakan membentangkan lengan dan kaki 手臂和脚฀作 ... 93

Gambar 5.3.5 Gerakan Lingkaran圈儿฀作 ... 94

Gambar 5.3.6 Gerakan Melompat跳฀฀作 ... 94

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Gambar

Gambar 3.4  Halaman Perhimpunan Keluarga Besar Wijaya  .....................................

Referensi

Dokumen terkait

Keunggulan dari produk yang dihasilkan yaitu Material mudah didapatkan, harga terjangkau, produksi dilakukan dengan asli kemampuan pengrajin dibantu mesin, desain unik, dan

The trend towards increased active biovolume and decreased TA/AFB values indicates that this may provide a useful comparative indicator of possible microbial community changes

BIODATA PESERTA OPERATOR EMIS RA,MI, MTs, DAN MA NEGERI/SWASTA

Even though, there were many existing water quality parameter retrieval algorithms to estimate TSS and Chl-a concentration of water from satellite images (Sathyendranath and

[r]

It can be proposed that the navigation network can also be generated using less accurate and cheap surveying instrument (i.e. Trimble LaserAce 1000 rangefinder)

Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2011 Nomor 1 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sleman Nomor 40) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah

[r]