Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X
257
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi
Alat Pencernaan Manusia Melalui Strategi Pembelajaran
Make A MatchBagi Siswa Kelas V
SDN Inpres Komba-Komba
Mega Sofyana Latunda, Irwan Said, dan Anang Wahid Muh. Diah
Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
ABSTRAK
Keaktifan siswa di kelas V SDN Inpres Komba-Komba dalam belajar Alat Percernaan Manusia masih kurang optimal sehingga hasil belajar mereka rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar IPA materi Alat Pencernaan Manusia melalui strategi pembelajaran Make a Match. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini di laksanakan di SDN Inpres Komba-Komba di kelas V. Dengan jumlah siswa sejumlah 15 orang, yang terdiri dari 7 orang siswa laki-laki dan 8 orang siswa perempuan. PTK ini dilaksanakan dalam dua siklus kegiatan pembelajaran yang masing-masing terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi terhadap hasil tindakan. Hasil tindakan pada siklus I terdapat 5 orang siswa dari 15 jumlah siswa yang tidak tuntas belajar dan ketuntasan klasikal baru mencapai 66,66%. Berdasarkan indikator kinerja, penelitian tindakan pada siklus I belum mencapai ketuntasan belajar yang telah ditentukan sehingga perlu ditindak lanjuti ke siklus II. Pada siklus II terdapat peningkatan nilai ketuntasan klasikal siswa. Akhir siklus II presentase ketuntasan klasikal siswa telah mencapai 100%. Hasil penelitian tindakan kelas ini, dapat disimpulkan bahwa Stratergi Pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Inpres Komba-Komba Kecamatan Bulagi.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Pembelajaran Make a Match, Alat Pencernaan Manusia.
I. PENDAHULUAN
Keberhasilan proses pembelajaran sebagai proses pendidikan di suatu
sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang dimaksud misalnya
guru, siswa, kurikulum, lingkungan sosial dan lain-lain. Namun dari faktor-faktor
itu, guru dan siswa merupakan faktor terpenting. Pendidikan merupakan
serangkaian peristiwa yang kompleks yang melibatkan beberapa komponen antara
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X
258 lingkungan. Hubungan ke enam faktor tersebut berkaitan satu sama lain dan saling
berhubungan dalam suatu aktifitas satu pendidikan (Hadikusumo, 1995; 36).
Kondisi awal siswa-siswa kelas V SDN Inpres Komba-Komba , sebelum
diadakan penelitian, mereka sudah beranggapan bahwa pelajaran IPA adalah
pelajaran yang sangat sulit, tidak menarik, dan sulit dipahami, hal ini berakibat
fatal, sebab setiap kali diadakan kegiatan belajar IPA, mereka cenderung pasif,
kurang bisa menangkap isi pelajaran dan kurang semangat yang akhirnya hasil
belajar pun rendah. Berdasarkan nilai ulangan harian mata pelajaran IPA sebelum
diadakan penelitian diperoleh hasil yang sangat tidak memuaskan. Guru dalam
pembelajaran di kelas menggunakan model pembelajaran konvensional yang
banyak didominasi ceramah, sehingga kurang menarik bagi siswa dan membuat
siswa enggan belajar. Dalam pokok masalah tersebut diatas dapat diambil
kesimpulan penyebab timbulnya nilai siswa yang rendah adalah oleh penerapan
model pembelajaran yang kurang menarik. Oleh karena itu diperlukan strategi
pembelajaran yang baru, yang lebih menarik perhatian siswa. Salah satunya
adalah strategi pembelajaran Make A Match yang diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar pada materi Alat Pencernaan Manusia.
II. METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
pelaksanaannya mengikuti model penelitian bersiklus, yang direncanakan
dilaksanakaan lebih dari satu siklus.
Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas melalui 4 tahap yaitu: 1 ) perencanaan, 2 )
pelaksanaan tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi, yang dilaksanakan dalam dua
siklus. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengikuti tahap penelitian yang
disebut siklus. Model penelitian ini mengacu pada modifikasi diagram yang
dicantumkan Kemmis dan McTaggart (Depdiknas, 2001 )
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X
259 Penelitian ini dilaksanakan di SDN Komba-Komba, Kecamatan Bulagi,
Kabupaten Banggai Kepulauan. Penelitian ini akan dilaksanakan bulan September
sampai November tahun 2014.
Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Inpres Komba-Komba
tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 15 orang yang terdiri dari 7 orang
siswa laki-laki dan 8 orang siswa perempuan.
Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, ada beberapa faktor yang akan diselidiki. Faktor-faktor
tersebut adalah:
1) Siswa: melihat aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V di SDN Inpres
Komba-Komba selama pembelajaran dengan pembelajaran Make A Match.
2) Guru: Mengamati pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan
pembelajaran Make A Match.
Jenis Data Penelitian
Jenis data penelitian berupa hasil pengamatan, hasil wawancara, dan hasil
catatan di lapangan. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang berisi gambaran tentang kegiatan
yang dilakukan guru dan siswa pada saat penelitian berlangsung . Lain halnya
dengan data kuantitatif, data yang diperoleh bersifat statistik, berupa nilai hasil
belajar siswa.
Sumber Data
Sumber data penelitian adalah proses pembelajaran IPA dengan
menggunakan Strategi Make a Match meliputi: perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari orientasi, merumuskan masalah dalam
bentuk pertanyaan, menetapkan hipotesis permasalahan, mengumpulkan informasi
data untuk menguji hipotesis, menganalisa dan menjajikan hasil dalam bentuk
laporan dan kesimpulan, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Data penelitian ini di kumpulkan berdasarkan dari hasil pengamatan, hasil
tes dan dokumentasi. Maka dapat di jelaskan sebagai berikut :
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X
260 Tes ini diberikan pada setiap akhir pertemuan kedua tindakan pada setiap
pelaksanaan siklus. Hal ini digunakan untuk memperoleh data observasi yang
akurat atas kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran materi alat
pencernaan makanan, di kelas V SDN Inpres Komba – Komba , Kec Bulagi.
b. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh orang yang terlibat aktif dalam pelaksanaan
tindakan. Dalam pelaksanaan ini digunakan lembar pengamatan untuk mengamati
aktivitas peneliti dan siswa selama pelaksanaan tindakan berlangsung di SDN
Inpres Komba-Komba, Kec Bulagi.
c. Dokumentasi
Dokumentasi berupa pengambilan foto dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Dokumentasi ini bertujuan untuk melihat kegiatan
yang dilakukan guru dan siswa terutama pada kegiatan tahap-tahap pelaksanaan
Strategi Pembelajaran Make a Match.
Alat Pengumpulan Data
Alat yang digunakan untuk memperoleh data yang valid dalam penelitian
ini dilakukan melalui:
a. Tes hasil belajar siswa
b. Lembaran observasi untuk guru dan siswa
Teknik Analisisa Data
Ada 2 (dua) jenis data yang dapat diperoleh dari penelitian ini, yaitu data
kuantitatif dan data kualitatif.
Analisis Data Kuantitatif
Teknik analisa data yang digunakan dalam menganalisa data kuantitatif
yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa adalah:
1) Daya Serap Individu
DSI = Y X
x 100%
Keterangan: X = Skor yang diperoleh siswa
Y = Skor maksimal soal
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X
261 Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara individu jika persentase daya
serap individu sekurang-kurangnya 65% (Depdiknas 2001).
2) Ketuntasan Belajar Klasikal KBK = Ketuntasan Belajar Klasikal
Suatu kelas dikatakan tuntas jika persentase klasikal yang dicapai
adalah 80% (Depdiknas 2001).
3) Analisis Data Observasi
Untuk analisis hasil observasi aktivitas siswa dan hasil observasi
guru/peneliti menggunakan analisis persentase skor. Untuk indikator sangat baik
diberi skor 4, baik diberi skor 3, sedangkan cukup diberi skor 2, dan diberi skor 1.
Selanjutnya dihitung persentase rata-rata dengan rumus :
Persentase Nilai Rata-rata =
Kriteria taraf keberhasilan tindakan dapat ditentukan (Rahadi, 2003) yaitu:
75% < NR 100% : Sangat baik
50% < NR 75% : Baik
25% < NR 50% : Cukup
0% < NR 25% : Kurang.
Analisa Data Kualitatif
Analisa data kualitatif dalam penelitian ini dilakukan sesudah
pengumpulan data. Adapun tahap-tahap kegiatan analisis data kualitatif adalah 1)
mereduksi data, 2) menyajikan data, dan 3) Verifikasi data/penyimpulan.
1. Mereduksi Data
Mereduksi data adalah proses kegiatan menyeleksi, memfokuskan dan
menyederhanakan semua data yang telah diperoleh, mulai dari awal pengumpulan
data sampai penyusunan laporan penelitian.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X
262 Penyajian data dilakukan dengan menyusun data secara sederhana ke dalam
tabel dan diberi nama kualitatif, sehingga memberikan kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan.
3. Verifikasi/Penyimpulan
Penyimpulan adalah proses penampilan intisari, dari sajian yang telah
terorganisasi tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat atau informasi yang
singkat dan jelas.
Indikator Keberhasilan Tindakan
Tindakan dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila memenuhi dua
kriteria dibawah ini:
4. Kriteria proses: hasil observasi aktivitas guru dan siswa minimal berada
dalam kategori baik.
5. Kriteria produk: ketuntasan belajar klasikal minimal 65%.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian tentang Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Strategi Pembelajaran Make a Match Bagi
Siswa Kelas V SDN Inpres Komba-Komba Kecamatan Bulagi Pecahan disajikan
sebagai berikut:
Hasil Pra Tindakan
Sebelum siklus I dilaksanakan, peneliti melakukan wawancara dengan guru,
dari hasil wawancara bahwa mata pelajaran IPA kurang diminati siswa sehingga
minat belajar menjadi kurang, materi yang cukup banyak serta waktu yang
terbatas menjadi beban guru dalam menyampaikan materi.
Siklus 1
Pelaksanaan tindakan pada setiap siklus meliputi perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun hasil pelaksanaan dari
siklus I diuraikan sebagai berikut:
Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I
Hasil observasi guru pada siklus I pertemuan I diperoleh skor 37 dari skor
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X
263 pengolahan data diperoleh presentase nilai rata-rata (NR) pertemuan I adalah
57,81 % dan pertemuan II adalah 78,12 %. Hal ini menunjukan bahwa hasil
observasi terhadap guru pada pertemuan I dikategorikan kurang, sedangkan pada
pertemuan ke II dikategorikan baik .
Hasil Evaluasi Siklus I
Setelah melaksanakan tindakan pada siklus I, maka kegiatan selanjutnya
adalah mengadakan tes formatif berupa tes uraian dengan jumlah soal sebanyak 5
nomor. Hasil ketuntasan belajar siswa individual 10 orang dan sebanyak 5 orang
yang belum tuntas, 3 di antara siswa tersebut pada saat pembelajaran kurang
memperhatikan, dan 2 diantaranya pada saat tes formatif kurang menjawab
dengan benar. Jika dipresentasikan hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus I
untuk daya serap klasikal adalah 74,66% dan ketuntasan klasikal adalah 66,66%.
Hasil evaluasi tersebut menunjukan bahwa hasil belajar siswa belum maksimal
karena masih terdapat siswa yang belum tuntas secara individu, sedangkan
ketuntasan secara klasikal masih di bawah 85%.
Tabel 1. Hasil Evaluasi siswa tes formatif siklus I
Jumlah siswa Tuntas individu
Belum tuntas individu
Daya serap klasikal(%)
Tuntas Klasikal(%)
15 10 5 74,66% 66,66%
Siklus II
Pelaksanaan Tindakan
Tindakan siklus II merupakan perbaikan dari setiap kelemahan-kelemahan
yang terjadi pada siklus I.
Hasil Observasi Kegiatan Guru
Hasil observasi yang diperoleh dari data pada siklus II, telah mengalami
peningkatan. Baik pada aktivitas guru, siswa maupun pada hasil evaluasi tes
formatif siswa. Dapat dilihat pada perolehan hasil observasi aktivitas guru
pertemuan I memperoleh skor 52 dari skor maksimal 64 dan pertemuan II
memperoleh 58 dari skor maksimal 64. Hasil pengolahan presentase nilai rata-rata
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X
264 pada pertemuan ke II adalah 90,62% dikategorikan sangat baik pula . Dengan
demikian penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus.
Hasil Evaluasi Siklus II
Peningkatan hasil penilaian observasi guru dan siswa ini mempengaruhi
hasil evaluasi. Hasil evaluasi diperoleh dengan memberikan tes formatif berupa
tes uraian pada akhir tindakan pembelajaran dengan jumlah soal 5 nomor. Hasil
tersebut menunjukan ketuntasan secara keseluruhan dan jika dipresentasikan daya
serap klasikal 98,66% dan tuntas klasikal 100% (lihat tabel 2)
Tabel 2. Hasil evaluasi siswa tes formatif siklus II
Jumlah siswa Tuntas individu
Belum tuntas individu
Daya serap klasikal(%)
Tuntas Klasikal(%)
15 15 - 98,66% 100%
Pembahasan
Hasil pelaksanaan tindakan siklus I, pada aktivitas belajar siswa termasuk
dalam kriteria sangat baik, namun ada beberapa aspek yang masih perlu
diperhatikan yaitu kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran,
kemampuan kelompok dalam mengajukan pertanyaan pada saat diskusi, dan
keterlibatan siswa untuk menarik kesimpulan pada saat akhir pembelajaran masih
tergolong cukup dan harus lebih ditingkatkan kembali untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan pada siklus ke II. Pada hasil tindakan aktivitas guru juga perlu
diperhatikan pada saat memotivasi dan membimbing siswa pada saat kegiatan
tanya jawab, masih tergolong cukup dan harus ditingkatkan kembali pada siklus
II.
Kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran pada siklus I, yang
telah diuraikan di atas mengakibatkan kurang maksimalnya hasil belajar siswa.
Dari hasil tes pada siklus I ada 5 orang siswa yang dinyatakan tidak tuntas.
Banyaknya siswa yang tidak tuntas secara tidak langsung mempengaruhi
presentase daya serap klasikal yang hanya mencapai 74,66 % dan presentase
ketuntasan belajar klasikal 66,66%.
Hasil siklus I yang kurang sesuai dengan hasil yang diharapkan, maka
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X
265 karena itu, dilakukan refleksi tindakan yang kemudian menjadi pertimbangan
dalam pelaksanaan siklus II. Untuk hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran pada
siklus II secara keseluruhan mengalami peningkatan yang sangat berarti
dikarenakan pada siklus II guru lebih meningkatkan kinerja, memperbaiki segala
kekurangan pada siklus I, seperti pada kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar, guru langsung memberikan banyak motivasi kepada siswa agar
lebih siap untuk menerima pelajaran yang akan didiskusikan, demikian juga
kemampuan kelompok dalam mengajukan pertanyaan pada saat diskusi semakin
meningkat karena termotivasi oleh guru dengan cara menumbuhkan rasa percaya
diri siswa agar memiliki keberanian untuk bertanya, pada saat siswa menarik
kesimpulan diakhir pembelajaran juga semakin meningkat dikarenakan guru
memberikan penjelasan dengan mudah dan dapat dipahami oleh siswa diawal
pelajaran. Pada aktivitas guru juga banyak mengalami peningkatan, yaitu guru
lebih banyak memberikan motivasi dan membimbing siswa pada saat kegiatan
belajar mengajar. Sehingga pada siklus ini siswa semakin siap untuk mengikuti
diskusi. Adanya peningkatan kinerja guru dan aktivitas siswa pada siklus II
berpengaruh langsung pada hasil belajar siswa, dimana siswa-siswa tersebut
memenuhi nilai standar ketuntasan yang telah ditetapkan sehingga pada siklus II
ini siswa dinyatakan tuntas secara keseluruhan. Pada siklus II ini semua aspek
kegiatan guru dan aktivitas siswa dinilai baik, bahkan ada yang dinilai sangat
baik. Hal ini berpengaruh pada hasil belajar yang dicapai siswa pada siklus ini,
dimana daya serap klasikal mencapai 98,66% dan ketuntasan klasikal 100%. Hal
ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke
siklus II. Sehingga membuktikan penerapan pembelajaran Make A Match dapat
meningkatkan hasil belajar.
IV. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan
bahwa pembelajarn Make a Match dapat meningkatkan hasil Belajar Siswa Kelas
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 9 ISSN 2354-614X
266 ketuntasan belajar dari siklus I ke siklus II, dengan presentase daya serap klasikal
pada siklus I 74,66% dan siklus II 98,66% dan presetase ketuntasan belajar siklus
I 66,66% dan pada siklus II 100%. Begitupun aktivitas siswa dan guru selama
proses belajar mengajar juga meningkat , yaitu rata – rata dalam kriteria sangat
baik .
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas . ( 2001 ) . Penelitian Tindakan. Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar
dan Menengah
Hadikusumo - Kunaryo. (1996) . Pengantar Pendidikan . Semarang : IKIP
Semarang.