• Tidak ada hasil yang ditemukan

S JEP 1104865 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S JEP 1104865 Chapter1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Kridalaksana (1983, dan juga dalam Djoko Kemono 1982,hlm. 32)

bahasa adalah sistem lambang dan bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

anggota kelompok sosial untuk bekerja sama,berkomunikasi dan

mengindentifikasikan diri.

”…Languange is a systematic means of communicating ideas or feelings by the use conventionalized signs, sounds, gestures or marks having understood

meaning...”(Webster’s New Collegiate Dictionary,1981,hlm. 64). Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa digunakan sebagai alat komunikasi antara satu

manusia dengan manusia lainnya agar dapat menyampaikan tujuan yang diinginkan

dengan menggunakan suara,gerak tubuh,dan tanda.

Seperti yang dikatakan Jakobson (dalam Asep Ahmad Hidayat,2006,hlm. 27)

fungsi bahasa adalah sebagai poetic,emotive speech,phatic speech,cognitive

speech,rhetorical dan metalingual. Menurut teori diatas penggunaan majas dalam lirik

lagu termasuk dalam fungsi poetic dan emotive speech. Ini juga diperkuat dengan

teori dari M.A.K Holiday (dalam Brown,1980,hlm. 194-195) yaitu fungsi personal

dan imajinatif. Karena lirik lagu sering digunakan sebagai media untuk menumpahkan

perasaan dan emosi pencipta lagu,sebagai wadah untuk menampung ide dan

imajinasi,selain itu lirik lagu juga memiliki nilai estetika atau keindahan karena pada

dasarnya naluri manusia ingin menciptakan atau menikmati sesuatu berbau seni.

Gorys Keraf (2007,hlm. 113) mengatakan bahwa majas adalah cara

mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan

pribadi penulis. Sesuai dengan teori diatas bahwa setiap penulis memiliki gaya

bahasanya masing-masing termasuk para pencipta lagu tersebut. Seperti juga yang

(2)

memiliki pengertian sebagai pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek

tertentu dan juga pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh seseorang dalam bertutur

atau menulis.

Sementara Duke (1985,hlm. 23) berpendapat bahwa :

A figure of speech sometimes thermed a rhetorical or locutionis a word or phrase that departs from straight-forward,literal language. Figure speech are often used and crafted for emphasis,freshness of expression or clarity. However,clarity may also suffer from their use.

Sebuah kiasan,retorika atau ungkapan kata atau frasa yang berasal dari kata-kata lugas. Majas hiperbola ini sering digunakan dan dibuat untuk menekankan,ekspresi segar dan kejelasan.

Majas termasuk dalam kajian semantik,karena menurut asal-usul kata semantik

berasal dari bahasa Yunani, Sema (nomina) yang berarti tanda atau lambang,dan

verba Samaino yang biasa disebut sebagai menandai atau menandakan. Semantik

merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari makna yang terkandung dalam

bahasa.

Gaya bahasa dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu majas perbandingan,majas

pertentangan,majas pertautan dan majas perulangan. Majas hiperbola termasuk dalam

majas pertentangan.

Dalam Kokugo Daijiten (1982,hlm. 947) juga disebutkan bahwa hiperbola

termasuk dalam jenis gaya bahasa pertentangan,karena pada dasarnya sifat majas

hiperbola adalah melebih-lebihkan,pengembangan dan peluasan makna yang lebih

dari kenyataan.

“…Hyperbol is rhetorical figure which consists in an exaggerated statement that is not mean to be taken literally. It means the understatement passes beyond realistic

and logical thinking but actually has logical meaning it used to emphasize

something...,” (Graham Little,1985,hlm. 164-166).

Hiperbola adalah bentuk retorika yang terdiri dari pendapat yang berlebihan

(3)

realistis dan tidak logis namun sebenarnya memiliki makna logis untuk menekankan

sesuatu.

Sesuai dengan yang dikatakan Graham di atas bahwa majas hiperbola adalah

sesuatu yang dilebih-lebihkan dan bukan diambil maknanya secara harfiah,yang

artinya meremehkan melewati batas luar realistis dan cara berpikir yang logis,tapi

sebenarnya memiliki arti yang logis untuk menekankan sesuatu.

Jadi dalam hal ini sesuai pengertian dari majas dan majas hiperbola bahwa

fungsinya untuk memperoleh efek perasaan berlebihan pada pendengar musik. Jika

mendengar lagu berbahasa Indonesia,maka para pendengar musik akan dengan mudah

menemukan majas hiperbola yang digunakan,sementara jika mendengarkan lagu

berbahasa Jepang,maka para pendengar musik akan kesulitan mengerti isi lagu

tersebut secara utuh dan menemukan bentuk majas hiperbola dalam lirik lagu tersebut.

Dan terkadang pencipta lagu menggunakan istilah lokal atau peribahasa setempat

untuk mengandaikan sesuatu dalam lirik lagu tersebut.

Super Junior bukanlah pendatang baru dalam dunia musik Korea dan juga bagi

para penyuka musik di Jepang,mereka sudah memulai debutnya hampir 10 tahun.

Meskipun menggunakan bahasa Korea ataupun bahasa Jepang tapi mampu

menyentuh hati para penggemarnya,dalam irama lagu yang riang maupun sedih.

Sesuai dengan bentuk majas yang merupakan bentuk retorik yaitu untuk meyakinkan

dan mempengaruhi penyimak atau pembaca. Berikut adalah contoh kalimat pada lagu

Super Junior yang berjudul “Candy” dan “Perfection” yang menggunakan majas

hiperbola :

Candy candy come into me,そ ままjust melt in me ! 溶けて行く

Candy candy come into me,sono mama just melt in me ! mukete iku.

Permen,permen datanglah padaku,melelehlah di dalam diriku ! akhirnya meleleh.

Lirik lagu diatas jelas menggunakan majas hiperbola,karena mengandaikan

(4)

seseorang yang melihatnya meleleh dan jatuh hati karena saking cantik dan

menggemaskannya sosok gadis itu. Lirik lagu ini pencipta lagu ingin mengungkapkan

tentang perasaan seseorang yang tengah jatuh cinta.

君 ちょう理想神 すべ

Kimi wa chou risou kami no sube

Kamu lebih dari idaman,anugerah Tuhan

Sementara dalam lirik lagu “Perfection” diatas penggunaan majas hiperbola

terdapat pada lirik dimana laki-laki tersebut merasa bahwa si gadis sangat

sempurna,bahkan lebih dari idamannya selama ini. Saking sempurnanya,ia merasa

bahwa si gadis adalah anugerah dari Tuhan.

Dilatarbelakangi hal-hal yang telah diungkapkan diatas,penulis ingin mengetahui

seberapa banyak majas hiperbola yang digunakan dalam lagu pada album Hero karya

Super Junior. Bagaimanakah bentuk majas hiperbola dalam lirik lagu berbahasa

Jepang dan bagaimanakah maknanya dalam bahasa Indonesia. Judul penelitian yang

akan dijadikan skripsi ini adalah Analisis Majas Hiperbola Pada Lagu Jepang (Studi

Deskriptif Terhadap Lagu Super Junior Pada Album “Hero”).

B. Masalah Penelitian

1. Identifikasi Masalah

a. Kesulitan menemukan bentuk majas hiperbola dalam bahasa Jepang.

b. Pencipta lagu yang memakai peribahasa atau istilah lokal yang tidak diketahui

orang asing.

c. Kesulitan mencari padanan yang tepat dalam bahasa Indonesia.

2. Batasan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis utarakan diatas,penulis

(5)

a. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis bentuk ungkapan majas hiperbola

dalam bahasa Jepang.

b. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis padanan makna dalam bahasa

Indonesia.

c. Penelitian ini dibatasi pada lirik lagu Super Junior pada album Hero.

3. Rumusan Masalah Penelitian

a. Bentuk ungkapan majas hiperbola apa saja yang terdapat dalam lagu Jepang

album Hero karya Super Junior?

b. Apa padanan maknanya dalam bahasa Indonesia yang terdapat di lagu Jepang

dalam album Hero karya Super Junior?

C. Tujuan Penelitian & Manfaat

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjawab pertanyaan yang telah

dirumuskan,yakni :

a. Untuk mengetahui bentuk ungkapan majas hiperbola pada lirik lagu grup

Super Junior yang terdapat dalam album Hero.

b. Untuk mengetahui padanan makna dari majas yang terdapat dalam album

Hero karya Super Junior dalam bahasa Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Manfaat secara teoritis

Manfaat penelitian ini secara teoritis adalah sebagai rujukan dalam

pembelajaran majas dan juga gambaran bagaimana bentuk majas hiperbola

dalam bahasa Jepang.

(6)

1) Bagi penulis dapat menambah pengetahuan dan pemahaman tentang majas

hiperbola.

2) Bagi pembelajar dapat menambah wawasan dan referensi.

3) Bagi peneliti lainnya sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

D. Sistematika Penulisan

Dalam pembahasan penelitian secara keseluruhan,penulis merencanakan

sistematika pembahasan sebagai berikut :

Bab I yang merupakan pendahuluan,penulis akan membahas latar belakang

masalah penelitian,rumusan dan batasan masalah yang akan dibahas,tujuan dan

manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Pada bab selanjutnya yaitu Bab II berisi

tentang landasan teoritis yang membahas tentang konsep,teori dan dalil yaitu

pengertian majas secara umum,jenis-jenis majas dan biografi singkat Super Junior.

Pada bab III,penulis membahas tentang metodologi penelitian yaitu berisi tentang

pengertian penelitian,metode penelitian,objek penelitian,teknik pengolahan data dan

teknik yang digunakan. Sedangkan pada bab IV,penulis menguraikan hasil analisis

majas hiperbola yang terdapat dalam lirik lagu Super Junior pada album Hero. Pada

bab terakhir,yaitu Bab V,penulis memberikan kesimpulan,implikasi dan rekomendasi

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak

Sedangkan studi yang telah dilakukan Khairuddin, dkk (2016)[5] dijelaskan bahwa penambahan plastisizer berupa PEG 1000 dan PEG 2000 dapat memperlambat polimerisasi shellac

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siklus I dan II mengenai “Penggunaan Model Pembelajaran Terpadu dengan Pendekatan Cooperative Learning

Dalam menyusun IHK, data harga konsumen diperoleh dari 82 kota, mencakup antara 225 - 462 barang dan jasa, sedang untuk Kota Surabaya menggunakan data harga konsumen yang

kualifikasi terhadap hasil evaluasi penawaran yang telah Saudara-saudara

POKJA UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KONSTRUKSI DINAS PEKERJAAN UMUM KAB..

Berdasarkan Berita Acara Evaluasi Administrasi Teknis dan biaya Nomor : 16/ ULP-BONBOL/POKJA- KONSULTAN/DPU-CK/PKPAM-RISPAM/V/2013 , tanggal 20 Mei 2013, dengan

Hal ini menunjukkan bahwa pada saat penelitian persepsi mahasiswa SIR mendukung mahasiswa dalam penyelesaian tugas kuliah atau Tugas Akhir dibandingkan indikator