• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISTRIBUSI POTENSI SUMBERDAYA PENDUKUNG DALAM PROSES PRODUKSI BATIK DI KAMPUNG-KAMPUNG SENTRA BATIK KOTA PEKALONGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) M Arista Wibowo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DISTRIBUSI POTENSI SUMBERDAYA PENDUKUNG DALAM PROSES PRODUKSI BATIK DI KAMPUNG-KAMPUNG SENTRA BATIK KOTA PEKALONGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR) M Arista Wibowo"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

vi

DISTRIBUSI POTENSI SUMBERDAYA PENDUKUNG DALAM PROSES

PRODUKSI BATIK DI KAMPUNG-KAMPUNG SENTRA BATIK

KOTA PEKALONGAN

Abstrak

Perkembangan suatu kota terjadi dengan adanya kegiatan atau aktivitas masyarakat yang secara tidak langsung dapat membantu perkembangan dan perekonomian kota tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut terjadi dengan memanfaatkan potensi dari daerah tersebut. Perkembangan dan pertumbuhan kota dapat terjadi karena adanya saling keterkaitan dengan daerah-daerah sekitar atau hinterland atau antar daerah didalam kota itu sendiri. Keterkaitan yang terjadi dapat berupa adanya pergerakan barang atau jasa, manusia, uang, kredit dan investasi. Semakin besar keterkaitan yang terjadi, maka semakin besar pula pengaruhnya terhadap perkembangan kota tersebut.

Kota Pekalongan sebagai salah satu kota yang berkembang di Jawa Tengah dan terkenal akan kerajinan tangan berupa kain batik, yang telah berproduksi dan berkembang sejak tahun 1942. Dengan adanya produksi batik yang terdapat hamper diseluruh daerah di Kota Pekalongan, secara tidak langsung membantu meningkatkan perekonomian untuk Kota Pekalongan itu sendiri dan untuk masyarakat Kota Pekalongan, baik masyarakatnya yang sebagai pekerja atau tenaga kerja maupun para pengusaha batik. Kegiatan proses produksi batik ini melibatkan keterkaitan antar daerah di Kota Pekalongan maupun sekitarnya dalam hal distribusi tenaga kerja, distribusi sumber daya bahan baku dan distribusi keuangan atau financial.

Keberadaan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Pekalongan dari sektor industri pengolahan sebanyak 3678 unit. Hasil produksi batik dan garment sebesar 849.505 kodi, dari 750 unit industri. Berdasarkan data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usahan Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop UMKM) Kota Pekalongan menyatakan bahwa terdapat 483 unit usaha batik di 17 kelurahan dari 47 kelurahan dan menyerap 6.792 orang pekerja. Selain itu terdapat daerah-daerah di sekitra Kota Pekalongan yang menjadi pusat sumber daya, baik sumber daya tenaga kerja, bahan baku dan pusat financial atau keuangan.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan potensi distribusi sumberdaya pada produksi batik di kampung-kampung sentra batik terpilih Kota Pekalongan. Penelitian ini difokuskan pada bagaimana pengaruh yang terjadi terkait adanya keterkaitan potensi distribusi sumberdaya pada produksi batik. Sehingga dalam penelitian ini dapat ditarik pertanyaan penelitian bahawa, “Bagaimana distribusi potensi sumberdaya pendukung pada produksi batik di Kota Pekalongan dapat berpengaruh terhadap perkembangan kampung sentra batik terpilih dan Kota Pekalongan?”. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik probability sampling dengan simple random sampling, hal ini dikarenakan jumlah populasi sudah diketahui yaitu seluruh pengusaha batik yang berada pada kampung-kampung sentra batik terpilih sebanyak 109 pelaku usaha dengan mengolah dan menganalisis data yang diperoleh secara deskriptif kuantitatif maupun kualitatif sesuai sasaran yang telah ditetapkan. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis statistik dengan menggunakan teknik distribusi frekuensi dan korelasi.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, diketahui bahwa untuk potensi distribusi sumberdaya manusia melalui tenaga kerja secara kuantitas mayoritas berasal dari daerah Kampung Sentra batik itu sendiri dan secara kualitas dapat dikatakan cukup baik. Latar belakang pendidikan SMP dan mendapatkan upah yang rata-rata masih dibawah UMR Kota Pekalongan. Potensi distribusi sumberdaya baha baku melalui perbedaan rasio harga komoditas diketahui bahwa perbandingannya adalah 1:2. Hal ini menjadikan para pengusaha batik memilih untuk pemenuhan bahan baku diperoleh dari Kota Pekalongan sendiri. Analisis sumberdaya finansial dapat dijelaskan bahwa sumber dana usaha para pengusaha mayoritas berasal dari pinjaman orang tua. Besaran pendapatan yang didapatkan dipengaruhi langsung oleh besaran pengeluaran karena berkaitan dengan jumlah produksi yang dihasilkan Berdasarkan temuan analisis tersebut, kampung-kampung sentra batik terpilih dapat menjadi sebagai potensi kutub pertumbuhan yang mampu ikut berperan dalam perkembangan Kota Pekalongan.

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik modul UT dan faktor-faktor yang terlibat dalam tutorial 59 1.. Karakteristik modul

Perubahan Sifat Tanah Ultisol Untuk Mendukung Perumbuhan Tanaman Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) oleh Perlakuan Kompos dan Jenis Air Penyiram..

MEMBACAKAN SAMBUTAN TERTULIS DARI WALIKOTA YOGYAKARTA / BELUM LAMA INI / DALAM ACARA TEMU KOORDINASI DEWAN PENDIDIKAN DENGAN KOMITE. SEKOLAH SE- KOTA

1 sekedar untuk mencari hiburan / banyak cara yang dilakukan oleh sebagian orang // terutama anak-anak muda / dalam mengisi waktu senggangnya / mereka lakukan duduk-duduk di

The representation of Persians as Villains in an Movie Script “300”: (An Analysis with an.. Orientalism Perspective by

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

The representation of Persians as Villains in an Movie Script “300”: (An Analysis with an Orientalism Perspective by Edward Said).. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penelitian ini bertujuan untuk dapat mempelajari pengaruh pemberian Abu vulkanik, Terak baja dan Air Laut pada sifat kimia tanah dan pertumbuhan padi Ciherang.. Penelitian