• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR IPA -

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR IPA -"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

INKUIRI TERBIMBING TERHADAP SIKAP ILMIAH

DAN HASIL BELAJAR IPA

TESIS

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan

Oleh:

Ade Nurhidayaturrohmah

NIM 0103514059

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR S2

PASCASARJANA

(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam tesis ini benar-benar

karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain atau pengutipan dengan

cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku, baik sebagian

atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam tesis ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini saya siap

menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila ditemukan adanya

(3)
(4)

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Moto:

“berusahalah dahulu, baru bertawakal”

“raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar”

(Umar ibn Khattab)

Persembahan :

1. Almamaterku, Program Studi Pendidikan Dasar Universitas Negeri Semarang

sebagai wujud dedikasi Penulis dalam penelitian ini.

2. Kedua orang tua yang selalu memberikan motivasi dan melantukan doa.

(5)

v ABSTRAK

Nurhidayaturrohmah, Ade. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar IPA. Tesis. Program Studi Pendidikan Dasar Konsentrasi PGSD. Program Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Prof. Dr. Joko Sutarto, M.Pd., Pembimbing II Dr. Titi Prihatin, M.Pd.

Kata Kunci: inkuiri terbimbing, sikap ilmiah, hasil belajar

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemahaman konsep siswa terhadap materi Cahaya yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model inkuiri terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar IPA. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan eksperimen nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah kelas V SD Negeri Karangdawa 02 tahun pelajaran 2015/2016. Sampel diambil dengan probabilitas sampling. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes pilihan ganda, dan lembar observasi sikap ilmiah.

Data dianalisis dengan uji validitas, reabilitas, tingkat kesukaran, uji normalitas, uji homogenitas, uji-t dan uji N-gain. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: (1) terdapat perbedaan skor rata-rata sikap ilmiah antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan skor 86 pada kelas eksperimen dan skor rata-rata 74 pada keals kontrol. (2) terdapat perbedaan skor rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing, yaitu rata-rata 78,45 pada kelas eksperimen dan 72,93 pada kelas kontrol. (3) hasil uji-t menunjukkan angka signifikansi 0,037 dengan taraf signifikansi < 0,05 (0,037<0,05), maka Ho diterima. Dari hasil uji-t daoat disimpulkan bahwa ada pengaruh hasil belajar kognitif siswa pada kelas yang menggunakan inkuiri terbimbing disbanding kelas yang tidak menggunakan inkuiri terbimbing.

(6)

vi ABSTRACT

Nurhidayaturrohmah, Ade. 2017. The Influence of Guide Inquiry Learning Model

about Scientific Attitude and The Result of Learning Science. Thesis.

Primary Education Studies Program Graduate Program PGSD concentration. Postgraduate Program. Semarang State University. Counselor I Prof. Dr. Joko Sutarto, M.Pd, Counselor II Dr. Titi Prihatin, M.Pd.

Keywords: Guide Inquiry, scientific attitude, and student achievement

The background of this research is based on the student’s understanding of

Light material that is still low. The purpose of this research is to know the improvement guided inquiry model in scientific application and science learning result. The method of this research is quasi experiment with experimental design nonequivalent control gruop desgin. The pupolation of this research is 5th grade of elementary school in academic year 2015/2016. Sampel was taken by probability sampling. Data in this reseacrh was collected by using multiple choice, and observation sheet of scientific attitude.

The data were analyzed by validity test, reability, dificulty test, normality test, homogenity test, t-test and N-gain test. The result shows as follows : (1) there is an average score difference between experimental class and control class with as score 86 in experimental class and 74 in control class. (2) there is difference score of the result in result learning between experimental class which used guided inquiry learning model and control class which is not guided inquiry learning model, the average 78,45 in experiment class and 72,93 in control class. (3) the result of t-test showed the significance, it was 0,037 with the level of significance <0,05 (0,037 < 0,05) Ho is accepted. The result of t-test could be

concluded that here is an improvement of student’s cognitif learning the class

which used inquiry learning model just than didn’t use it.

The conclusion of this research is guide inquiry learning model improves

student’s scientific attitude and student’s learning result in 5th

(7)

vii PRAKATA

Segala puji dan syukur kehadiat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat-Nya. Berkat karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan tesis

yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap

Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar IPA”. Tesis ini disusun sebagai salah satu

persyaratan meraih gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Dasar konsentrasi PGSD, Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang.

Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan

setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini.

Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan

kepada peneliti untuk mengenyam pendidikan di Universitas Negeri

Semarang.

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan kesempatan serta arahan selama pendidikan, penelitian, dan

penulisan tesis ini.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan dan arahan dalam

penulisan tesis ini.

4. Prof. Dr. Joko Sutarto, M.Pd, dosen pembimbing I yang penuh ketelitian dan

kesabaran dalam memberikan bimbingan, motivasi, saran, dan arahan dalam

(8)

viii

5. Dr. Titi Prihatin, M.Pd, dosen pembimbing II yang telah dengan penuh

ketelitian dan kesabaran dalam memberikan bimbingan, motivasi, saran, dan

arahan dalam penyusunan tesis ini.

6. Bapak dan Ibu dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang,

yang telah banyak memberikan bimbingan dan ilmu kepada peneliti selama

menempuh pendidikan.

7. Samingan, S.Pd.I , kepala SD Negeri Karangdawa 02 yang telah memberikan

ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

8. Bapak Sumarkun selaku Guru Kelas VA dan Bapak Nurokhman selaku guru

kelas VB yang telah membantu peneliti dalam proses penelitian.

9. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Dasar Konsentrasi

PGSD Program Pascasarjana UNNES angkatan 2014, terimakasih atas segala

bantuan , motivasi, dan kerjasmanya selama ini.

10. Kedua orang tua saya atas segala bimbingan, motivasi, dan doa selama ini,

sejak mulai studi hingga selesainya tesis ini.

11. Saudara kandung saya atas segala motivasi dan doa yang diberikan kepada

peneliti selama proses penyusunan tesis ini.

12. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam mendukung penyelesaian tesis

(9)

ix

Peneliti sadar bahwa dalam tesis ini masih terdapat kekurangan, baik isi

maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari

semua pihak sangan peneliti harapkan. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat dan

dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Semarang, September 2017

(10)

x

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.2 Kerangka Teoretis ... 12

2.3 Kerangka Berpikir ... 31

2.4 Hipotesis ... 32

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 34

(11)

xi

3.3 Variabel Penelitian ... 36

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpul Data ... 38

3.5 Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 49

4.2 Pembahasan ... 55

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ... 60

5.2 Saran ... 61

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 SintaksPembelajaran Inkuiri Terbimbing ... 23

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 34

Tabel 3.2 Populasi Penelitian ... 35

Tabel 3.3 Definisi Operasional ... 38

Tabel 3.4 Indikator Sikap Ilmiah ... 40

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Soal ... 41

Tabel 3.6 Hasil Uji Reabilitas Instrumen ... 42

Tabel 3.7 Klasifikasi DayaPembeda ... 43

Tabel 3.8 Hasil Analisis Daya Beda Soal ... 43

Tabel 3.9 Indeks Kesukaran Soal ... 44

Tabel 3.10 Hasil Analisis Taraf Kesukaran Soal ... 44

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 50

Tabel 4.2 Hasil Uji Homogentias ... 51

Tabel 4.3 Skor Pretest dan Posttest Sikap Ilmiah ... 51

Tabel 4.4 Kategori Sikap Ilmiah Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 52

Tabel 4.5 Hasil Belajar ... 53

Tabel 4.6 Hasil Uji Gain Score ... 54

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nama Uji Coba Instrumen... 66

Lampiran 2 Daftar Nama Sampel ... 67

Lampiran 3 Soal Uji Coba Instrumen ... 69

Lampiran 4 Hasil Uji Coba Instrumen... 77

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas Reabilitas Instrumen ... 78

Lampiran 6 Analisis Daya Beda Soal ... 80

Lampiran 7 Tingkat Kesukaran Soal... 81

Lampiran 8 Lembar Observasi Sikap Ilmiah... 82

Lampiran 9 Silabus Pembelajaran ... 85

Lampiran 10 RPP ... 89

Lampiran 11 Soal Pretest dan Evaluasi ... 134

Lampiran 12 Hasil Belajar ... 141

Lampiran 13 Hasil Sikap Ilmiah ... 143

Lampiran 14 Uji Homogenitas ...... 145

Lampiran 15 Uji Normalitas ... 146

Lampiran 16 Uji-t ... 147

Lampiran 17 Surat Penelitian & Surat Keterangan Validator ... 150

Lampiran 18 Foto Penelitian ... 155

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU

No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS).

Pendidikan merupakan salah satu usaha manusia yang dilakukan secara

sadar untuk mengantarkan kesuksesan dan kedewasaan, baik secara mental,

emosional, maupun intelektual. Pendidikan bukan hanya dijadikan sebagai

kewajiaban saja, akan tetapi saat ini pendidikan bisa dikatakan sebagai

kebutuhan hidup manusia untuk menghadapi tantangan di masa yang akan

dating baik dalam skala nasional maupun internasional. Hal ini bisa diartikan

bahwa proses pendidikan yang dilakukan sekarang bukan semata-mata untuk

saat ini saja melainkan untuk masa depan.

Untuk mengoptimalkan dan mencapai tujuan pendidikan nasional,

dibentuklah kurikulum sebagai standarisasi atau acuan yang dilakukan dalam

proses pendidikan dan dijadikan panduan disetiap jenjang sekolah khususnya

Sekolah Dasar (SD), dengan tujuan setiap proses pembelajaran yang

dilakukann berjalan terenca dan memiliki jenjang yang berkelanjutan disetiap

tahapannya. Dalam kurikulum Sekolah Dasar terdapat pendidikan IPA (Ilmu

(16)

Pengetahuan Alam) yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan

pemahaman menganai konsep-konsep IPA yang bermanfaat bagi kehidupan

serta untuk menumbuhkan sikap positif dan kesadaran tentang adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan sekitar, dan

perkembangan teknologi.

Pembelajaran IPA memiliki fungsi fundamental dalam menimbulkan dan

mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Agar tujuan

tersebut dapat tercapai, maka IPA perlu diajarkan dengan cara yang tepat dan

dapat melibatkan siswa secara aktif yaitu melalui proses dan sikap ilmiah.

Untuk itu pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah

(scientifiec inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan

bersikap ilmiah serta mengomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan

hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada

pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan

pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah (Depdiknas, 2006:203)

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada bulan Januari 2016

pembelajaran IPA kelas V di SD Negeri Karangdawa 02 menunjukkan bahwa

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA masuk dalam kategori rendah.

Rendahnya hasil belajar siswa terlihat dari siswa yang kurang aktif dalam

pembelajaran, siswa hanya menerima pengetahuan yang diberikan guru, siswa

kurang berani mengemukakan ide, gagasan ataupun pendapat. Pembelajaran

IPA cenderung menggunakan pendekatan ekpositori. Maksudnya,

(17)

serta memberikan prinsip dan konsep pembelajaran. Selain itu, guru jarang

memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan pengamatan atau

eksperimen. Siswa hanya dijejali dengan konsep tanpa ada proses ilmiah

untuk menemukan konsep tersebut. Pembelajaran akan lebih bermakna

apabila siswa menemukan sendiri konsep yang dipelajarai melalui proses

ilmiah. Selain dari observasi, peneliti juga melakukan wawancara dengan guru

dan siswa tentang pembelajaran IPA yang dijalankan. Hasil wawancara yaitu

saat pembelajaran IPA guru menggunakan metode ceramah dan penugasan

sehingga pembelajran IPA masih berpusat pada guru (teacher centered) dan

kebanyakan siswa mengungkapkan bahwa pelajaran IPA kurang menarik.

Rendahnya aktivitas siswa selama proses pembelajaran menyebabkan hasil

belajar IPA siswa kelas V SDN Karangdawa 02 kecamatan Margasari

Kabupaten Tegal rendah.

Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, perlu memilih model

pembelajaran yang sesuai dan tepat. Model Pembelajaran yang diterapkan

adalah model pembelajaran yang dapat menuntut siswa berperan aktif saat

pembelajaran berlangsung. Salah satu model pembelajaran yang dapat

digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang terdapat di kelas V SDN

Karangdawa 02 kecamatan Margasari kabupaten Tegal yaitu dengan

menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Menurut Susanto

(2012:174) inkuiri merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia

untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa

(18)

keterampilan aktif yang fokus pada pencarian pengetahuan atau pemahaman

untuk memuaskan rasa ingin tahu. Model pembelajaran inkuiri terbimbing

sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau

memahami informasi sehingga proses langsung yang dialami siswa dengan

panduan guru selama pembelajaran IPA dapat menjadi suatu pembelajaran

yang menarik dan bermakna.

Selain itu, alasan dipilihnya model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah

untuk memecahkan masalah yang berdampak pada peningkatan sikap ilmiah

dan hasil belajar siswa karena melatih siswa untuk mencari tahu sendiri segala

informasi untuk menemukan suatu kondep berdasarkan pengalaman yang

mereka miliki serta dapat melatih siswa untuk berpikir tingkat tinggi.

Alasan-alasan tersebut didukung oleh kelebihan-kelebihan metode inkuiri terbimbing

antara lain : membantu perkembangan lisensi sains dan pemahaman

proses-proses ilmiah, pengetahuan perbendahaan kata dan pemahaman konsep,

berpikir kritis, bersikap positif serta meningkatkan pemahaman siswa terhadap

konsep-konsep sain dan membentuk sikap keilmiahan pada diri siswa

(Susanto, 2012:174)

Oleh karena itu model pembelajaran inkuiri terbimbing perlu diuji

efektivitasnya dalam meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar siswa.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa

(19)

1. Siswa pasif dalam pembelajaran, siswa hanya menerima penjelasan yang

diberikan guru

2. Pembelajaran masih dilaksanakan secara Teacher Center Learning

3. Siswa jarang melalukan percobaan atau eksperimen saat pelajaran IPA

4. Penggunaan metode pembelajaran yang konvensional/penggunaan

metode yang kurang tepat dalam pembelajaran IPA

1.3Cakupan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar permasalahan yang diteliti

tidak meluas, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:

1. Variabel yang ditetiliti hanya model pembelajaran inkuiri terbimbing

terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar siswa

2. Materi IPA yang akan diteliti pada kelas V semester II adalah materi

Cahaya

3. Penelitian dilakukan di SDN Karangdawa 02 Kecamatan Margasari

Kabupaten Tegal

4. Peneliti ingin mengetahui adakah perbedaan Sikap ilmiah dan hasil belajar

siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing

1.4Rumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing

terhadap sikap ilmiah siswa?

2. Apakah ada pengaruh pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri

(20)

1.5Tujuan Penelitian

Ada dua tujuan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing

terhadap sikap ilmiah siswa

2. Untuk menganalisis pengaruh pembelajaran model pembelajaran inkuiri

terbimbing terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V

1.6Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

terutama dalam hal model pembelajaran inkuiri terbimbing.

1.6.2 Manfaat Praktis

a. Bagi siswa,

1. Diterapkannya model pembelajaran Inkuiri terbimbing ini

diharapkan agar dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar

IPA siswa.

2. Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan Inkuiri

Terbimbing yang memiliki kesederhanaan mampu meningkatkan

pemahaman siswa.

3. Siswa merasa senang karena dilibatkan dalam proses pembelajaran.

4. Siswa yang memiliki kreativitas dan imajinasi yang tinggi dapat

digali potensinya.

(21)

b. Bagi guru, memberikan informasi tentang alternatif model

pembelajaran inkuiri terbimbing sebagai salah satu referensi

pembelajaran yang bisa digunakan.

c. Bagi sekolah, medorong sekolah untuk terus melakukan inovasi dalam

Referensi

Dokumen terkait

Bagi siswa: untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, kemampuan bekerjasama dan kemampuan berkomunikasi yang dapat meningkatkan minat dan hasil

pembelajaran menggunakan LKS berbasis keterampilan proses terpadu dan pengetahuan baru siswa terhadap materi transpor membran sebelum melaksanakan kegiatan

Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Nilai signifikansi sebesar 0,195 &gt; 0,08, nilai R = 0,159 dan R square 0,025 sehingga

ABSTRAK PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH TERHADAP PELA YANAN KARTUTANDA PENDUDUK ELEKTRONIK Studi Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Lyn Carson (2009) menjelaskan bahwa suatu proses dikatakan sangat berpengaruh apabila proses tersebut mampu membuat seluruh peserta saling mempengaruhi satu sama lain,

Penerapan wasiat wajibah apabila diambil dari harta peninggalan pewaris, maka penerapan wasiat wajibah bisa ditoleransil, sedangkan apabila penerapan tersebut diambil dari

peneliti terlebih dahulu melakukan observasi untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya dilapangan. Selain itu juga dilakukan pencarian informasi mengenai kendala yang

Setelah melalui uji coba, didapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian, dimana dengan adanya sistem informasi pengaduan tersebut akan dapat mampu mengelola