• Tidak ada hasil yang ditemukan

Percepatan Pembangunan Desa .pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Percepatan Pembangunan Desa .pdf"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

REPUBLIK INDONESIA

1

PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA

(2)
(3)

3

1. Indonesia diprediksi akan memperoleh bonus demografi. Dimana,

penduduk Indonesia akan didominasi oleh penduduk usia

produktif (15-64 tahun). Kecenderungan peningkatan penduduk

usia produktif muncul sejak tahun 2010, namun diprediksi

puncaknya terletak pada kurun waktu 2020-2030.

2. Hingga Tahun 2030, jumlah penduduk Indonesia diprediksi

meningkat fantastis menjadi 305 Juta Jiwa dan sebanyak 195

Juta Jiwa (64%) merupakan penduduk usia produktif.

Potensi

meningkatkan

produktivitas

semakin tinggi;

Mampu

menekan

beban

ketergantungan

(dependency

burden)

sampai

tingkat terendah

Meningkatkan

pengangguran

(4)

4

“Indonesia

sudah

merdeka

sejak 71

Tahun

1. Persentase

Gross Domestic Product

(GDP) Indonesia Tahun 2009-2016

3. Eksportir Minyak

Sawit Terbesar Dunia

Indonesia merupakan

negara penghasil dan

eksportir minyak sawit

(

palm oil

) terbesar

dunia dengan volume

ekspor minyak sawit

Indonesia mencapai

25,75 juta ton

CAPAIAN PEMBANGUNAN INDONESIA

Gross

Domestic

Product

(GDP)

Indonesia di

Quarter

ke-2 Tahun 2016

sebesar 5,18%, menglami kenaikan

0,38% dari Tahun 2015;

Diperkirakan,

rata-rata

pendapatan

perkapita masyarakat Indonesia tahun

2016 mencapai Rp 47,2 Juta per orang

atau setara dengan Rp 3,9 Juta/bulan

(naik dibandingkan tahun 2015 yang

hanya sebesar Rp 3,7 Juta/bulan).

2. Indonesia menjadi

Negara dengan

Kekuatan Ekonomi

(5)

PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL

5

-3,3

0,5

1,5

2016

2017

2018

1,6

2,2

2,1

1,7

1,5

1,6

6,6

6,2

6,0

0,5

0,6

0,5

7,6

7,6

7,7

4,9

5,3

5,5

0,1

0,8

1,6

-0,8

1,1

1,2

Sumber: WEO IMF, October 2016

(6)

6

Pada Tahun 2016,

pertumbuhan ekonomi

Indonesia cukup

berdaya tahan di tengah

gejolak ekonomi global

Pertumbuhan ekonomi

mampu membuat

pendapatan perkapita naik

namun

ketimpangan yang

kaya dan miskin juga

meningkat

(7)

1. Rusia

Presentase kesenjangan

ekonomi: 74,5%

4. Indonesia

Presentase kesenjangan

ekonomi:

49,3%

7. Amerika Serikat

Presentase kesenjangan

ekonomi: 42,1%

2. India

Presentase kesenjangan

ekonomi: 58,4%

5. Brazil

Presentase kesenjangan

ekonomi: 47,9%

8. Afrika Selatan

Presentase kesenjangan

ekonomi: 41,9%

3. Thailand

Presentase kesenjangan

ekonomi: 58%

6. Republik Rakyat Tiongkok

Presentase kesenjangan

ekonomi: 43,8 %

9. Meksiko

Presentase kesenjangan

ekonomi: 38,2%

Kekayaan sumber daya di Indonesia justru melahirkan kesenjangan ekonomi

yang tinggi karena pengelolaan dan pemanfaatannya tidak merata;

Indonesia merupkan negara ke-4 di dunia dengan tingkat kesenjangan ekonomi yang

tinggi, yakni mencapai 49,3%;

Artinya

1% orang terkaya di Indonesia mengatur 49,3% kekayaan nasional

.

Sumber: Credit Suisse's Global Wealth Report 2016

(8)

8

Konsentrasi aktivitas ekonomi di Pulau Jawa

dan Sumatera melahirkan fokus

pembangunan yang hanya berkutat di Pulau

Jawa dan

Sumatra (

Jawa dan Sumatra

centric

) sejak 35 tahun yang lalu

;

Pada Tahun 2016, kontribusi pembentukan

PDB Nasional masih didominasi

daerah-daerah di Pulau Jawa yang mencapai

58,4%

. Sedangkan daerah-daerah di

Kawasan Timur Indonesia masih sangat

rendah, seperti Papua hanya menyumbang

2,5%.

Kesenjangan pembangunan antarwilayah juga terjadi antara kawasan perkotaan dan

perdesaan;

Kondisi tersebut kemudian melahirkan permasalahan sosial ekonomi, salah satunya

kemiskinan;

Sejak Maret 2016 hingga September 2016 persentase kemiskinan di Perkotaan dan

Perdesaan sama-sama mengalami penurunan;

Namun

persentase

penduduk

miskin

di

Perdesaan

tetap

lebih

besar

dibandingkan kawasan Perkotaan.

Sumber: BPS, September 2016 (diolah)

PULAU

1978

1983

1988

1993

1998

2003

2008

2013

Sumatera

27,6

28,7

24,9

22,8

22,0

22,4

22,9

23,8

Jawa

50,6

53,8

57,4

58,6

58,0

60,0

57,9

58,0

Kalimantan

10,2

8,7

8,9

9,2

9,9

8,9

10,4

8,7

Sulawesi

5,5

4,2

4,1

4,1

4,6

4,0

4,3

4,8

Bali & Nusa Tenggara

3,1

2,8

3,0

3,3

2,9

2,8

2,5

2,5

Maluku dan Papua

2,9

1,8

1,7

2,0

2,5

1,8

2,0

2,2

Total

100,0

100,0

100,0

100,0

100,0

100,0

100,0

100,0

Pembentukan PDB Nasional Tahun 1978-2013 (persen)

Sumber: Bappenas 2014

KESENJANGAN PEMBANGUNAN ANTARWILAYAH

(9)

PULAU

ACEH

10,79

18,80

16.43

SUMUT

9.69

10.86

10.27

SUMBAR

5.52

8.27

7.14

RIAU

6.38

8,51

7.76

JAMBI

10.73

7.30

8.37

SUMSEL

12.73

13.77

13.39

BENGKULU

16.16

17.43

17.03

LAMPUNG

10.15

15.24

13.86

BABEL

2.67

7.57

5.04

KEPRI

4.99

10.47

5.84

PULAU

JABAR

7.55

11.72

8.77

JATENG

11.38

14.88

13.19

DIY

11.68

16.27

13.10

JATIM

7.91

15.83

11.85

BANTEN

4.49

7.42

5.36

BALI

3.53

5.21

4.15

PULAU

KALBAR

4.97

9.38

8.00

KALTENG

4.49

5.83

5.36

KALSEL

3.43

5.37

4.52

KALTIM

3.86 10.15

6.00

KALTARA

4.50 10.29

6.99

PULAU

SULUT

5.22

10.82

8.20

SULTENG

10.07

15.48

14.09

SULSEL

4.47

12.30

9.24

SULTRA

6.87

15.31

12.77

GORONTALO

5.78

24.30

17.63

SULBAR

8.43

12.00

11.19

PULAU

NTB

17.55 14.82 16.02

NTT

10.17 25.19 22.01

PULAU

MALUKU

PAPUA

MALUKU

UTARA

3.76

7.43

6.41

MALUKU

7.86 26.88

19.26

PAPUA

4.21 37.07

28.40

PAPUA BARAT

5.69 37.33

24.88

Sumber: BPS, September 2016 (diolah)

9

PETA PERSEBARAN PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA

PER SEPTEMBER 2016

Dari total 250 Juta

penduduk Indonesia,

jumlah penduduk miskin

mencapai

28,51 juta

orang (11,13%)

(Maret 2016)

Turun menjadi

27,76 juta orang

(10,70%)

(10)

9 PROGRAM

PRIORITAS

NAWACITA

Menghadirkan

kembali Negara

untuk

melindungi

segenap bangsa

dan memberi

rasa aman pada

seluruh warga

negara

Membangun tata

kelola

Pemerintahan

yang bersih,

efektif,

demokratis dan

terpercaya

Membangun

Indonesia dari

pinggiran

dengan

memperkuat

daerah-daerah

dan desa dalam

kerangka Negara

Kesatuan

Memperkuat

kehadiran

Negara dalam

melakukan

reformasi sistem

dan penegakan

hukum yang

bebas korupsi,

bermartabat,

dan terpercaya

Meningkatkan

kualitas hidup

manusia dan

masyarakat

Indonesia

Meningkatkan

produktivitas

rakyat dan daya

saing di pasar

internasional

Mewujudkan

kemandirian

ekonomi dengan

menggerakkan

sektor-sektor

strategis

ekonomi

domestik

Melakukan

revolusi

karakter bangsa

Memperteguh

kebhinekaan

dan

memperkuat

restorasi sosial

VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019:

"Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,

Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong-royong"

Visi ini diwujudkan melalui

7 (tujuh) MISI

PEMBANGUNAN

yaitu:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu

menjaga

kedaulatan

wilayah,

menopang

kemandirian ekonomi dengan mengamankan

sumber daya maritim, dan mencerminkan

kepribadian

Indonesia

sebagai

negara

kepulauan.

2. Mewujudkan

masyarakat

maju,

berkeseimbangan,

dan

demokratis

berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan

memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia

yang tinggi, maju, dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan

Indonesia

menjadi

negara

maritim

yang

mandiri,

maju,

kuat,

dan

berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian

dalam kebudayaan.

1

(11)

Investasi

Peningkatan skala ekonomi produksi agar

produksi pertanian nasional meningkat

melalui pengembangan

agriculture estate

Menyediaan sarana dan prasarana serta gudang

penyimpanan produk pasca panen

Peningkatan kebutuhan tenaga kerja dan

perluasan lapangan kerja

Harga menjadi stabil dan terjamin.

Income

petani menjadi

predictable

dan terjamin.

Inflasi yang tidak perlu karena lonjakan harga bisa

dikurangi/dihindari karena harga stabil

Petani menjadi

bankable

karena

risk income

-nya

kecil

Kemampuan menabung masyarakat meningkat

Peningkatan konsumsi masyarakat

Impor yang tidak perlu bisa dikurangi karena

produksi nasional meningkat

Insentif kepada investor melalui kemudahan

perizinan, perpajakan, kredit dari bank, serta insentif

suku bunga.

Permintaan

Barang & Jasa

Daya

Beli

Pajak

(12)
(13)
(14)

14

Dalam proses perencanaan program/kegiatan, desa dapat

mempertimbangkan tipologi Desa

berdasarkan tingkat perkembangan kemajuan Desa yang ada di Indeks Desa Membangun (IDM).

Diarahkan untuk mendukung pengembangan

Satu Desa Satu Produk Unggulan, Jaring Komunitas

Wiradesa (penguatan kapasitas masyarakat sebagai subjek pembangunan), Lumbung Ekonomi

Desa (optimalisasi Sumber Daya desa untuk kesejahteraan) dan Lingkar Budaya Desa (proses

pembangunan sebagai bagian dari laku budaya).

a. Pembangunan Desa

untuk pemenuhan Sarana Prasarana, Pelayanan Sosial Dasar, Sarana

Ekonomi Desa,

Pembangunan Embung,

Pelestarian Lingkungan Hidup, Penanggulangan

Bencana Alam;

b. Pemberdayaan Masyarakat:

Peningkatan Kualitas Pelayanan Sosial Dasar, Pengelolaan

Sumber Daya Lokal, Pengelolaan Usaha Ekonomi Produktif, Penguatan Kapasitas terhadap

Bencana, Pelestarian Lingkungan Hidup dan Penguatan Tata Kelola Desa yang Demokratis.

Prioritas Penggunaan Dana Desa digunakan untuk pelaksanaan program/kegiatan

bidang

pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan

disepakati dalam musyawarah desa serta dipublikasikan pada masyarakat di ruang publik.

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2017

(15)

Tipologi Desa

Contoh Produk

Unggulan

Contoh Kegiatan

Pembangunan Desa

Pemberdayaan Masy.

Desa Dataran

Tinggi, Pertanian,

Tertinggal & Sangat

Tertinggal

Pertanian Sayur

Mayur

Pembangunan tandon air, jalan

poros desa, kandang ternak,

pasar, pembibitan sayur.

Pendirian dan permodalan BUM

Desa, Pelatihan pertanian

organik, Pelatihan Pemasaran.

Desa Hamparan,

Tanaman Pangan,

Berkembang

Pertanian Pangan

dan Industri Bahan

Pangan

Pembangunan embung

,

saluran irigasi tersier, sarana

prasarana pengolahan pupuk

kandang, Posayandu, PAUD,

sumur resapan.

Pengembangan BUM Desa,

kerjasama antar BUM Desa,

pelatihan e-

marketing

,

pelatihan teknologi tepat guna.

Desa Pesisir,

Mina-Laut, Mandiri/Maju

Desa Wisata

Pembangunan tembok laut,

rehab jamban publik, rehab

dan perluasan tambatan

perahu, rehab pasar ikan,

pembangunan pusat budidaya.

Kursus pembuatan kerajinan

tangan berbahan baku limbah

laut, pelatihan wirausaha muda,

festival makanan olahan laut,

pengembangan BUM Desa.

CONTOH PENGGUNAAN DANA DESA 2017

(Permendesa, PDT dan Transmigrasi No.22/2016)

(16)

16

KALIMANTAN:

Desa Sangat Tertinggal: 2.497 Desa;

Desa Tertinggal: 3.089 Desa;

Desa Berkembang: 927 Desa;

Desa Maju: 66 Desa;

Desa Mandiri: 1 Desa.

SULAWESI:

Desa Sangat Tertinggal: 854 Desa;

Desa Tertinggal: 5.161 Desa;

Desa Berkembang: 2.582 Desa;

Desa Maju: 79 Desa;

Desa Mandiri: 1 Desa.

PAPUA:

Desa Sangat Tertinggal: 4.960 Desa;

Desa Tertinggal: 1.126 Desa;

Desa Berkembang: 171 Desa;

Desa Maju: 12 Desa;

Desa Mandiri:

-MALUKU:

Desa Sangat Tertinggal: 823 Desa;

Desa Tertinggal: 988 Desa;

Desa Berkembang: 270 Desa;

Desa Maju: 26 Desa;

Desa Mandiri:

-NUSA TENGGARA:

Desa Sangat Tertinggal: 476 Desa;

Desa Tertinggal: 2.570 Desa;

Desa Berkembang: 827 Desa;

Desa Maju: 70 Desa

Desa Mandiri: 3 Desa.

JAWA-BALI:

Desa Sangat Tertinggal: 263 Desa;

Desa Tertinggal: 6.953 Desa;

Desa Berkembang: 12.784 Desa;

Desa Maju: 2.960 Desa;

Desa Mandiri: 156 Desa.

SUMATERA:

Desa Sangat Tertinggal: 3.571 Desa;

Desa Tertinggal: 13.705 Desa;

Desa Berkembang: 5.321 Desa;

Desa Maju: 395 Desa;

Desa Mandiri: 13 Desa.

Sumber: Buku Indeks Desa Membangun 2015

Tipologi Desa di Indonesia

Desa Sangat Tertinggal: 13.144 Desa;

Desa Tertinggal: 33.592 Desa;

Desa Berkembang: 22.882 Desa;

Desa Maju: 3.608 Desa;

Desa Mandiri: 174 Desa.

(17)

0.23%

(11 Desa)

4.83%

(242 Desa)

30.66%

(1.531 Desa)

45.41%

(2.267 Desa)

18.87%

(942 Desa)

2%

(99 Desa)

14%

(699 Desa)

45%

(2.248 Desa)

32%

(1.598 Desa)

7%

(349 Desa)

Mandiri

Maju

Berkembang

Tertinggal

Sangat Tertinggal

Tahun 2015

Tahun 2016

17

Keterangan: berdasarkan hasil survei pada 4.993 desa sebagai sampel

(18)

18

Berdasarkan survei pada bulan Oktober 2016,

tingkat

kepuasan

masyarakat

terhadap

pemerintahan Jokowi-JK sebesar 79%.

Jika

dibandingkan

dengan survei periode-periode

sebelumnya maka terdapat kenaikan yang signifikan

terhadap Pemerintahan Jokowi-JK. Pada bulan Oktober

2015 Kepuasan mencapai titik terendah sebesar 59%.

Dari

79%

yang

menyatakan

Puas

terhadap

pemerintahan

Jokowi/JK,

sebanyak 72% merupakan masyarakat

desa.

Hal ini menunjukan bahwa

tingkat

kepuasan

masyarakat

terhadap pembangunan desa tinggi.

Persentase Masyarakat yang Menyatakan Puas

Sumber: Alvara Research

(19)

19

PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN DESA

(20)

20.034

Desa memiliki

potensi

perkebunan

12.827

Desa memiliki

potensi

perikanan

61.821

Desa memiliki

potensi

pertanian

1.902

Desa potensi

Desa Wisata

64.587

Desa memiliki

potensi energi

baru terbarukan

1,8 Juta

Komoditas

UMKM berada

di Desa

Padahal Desa memiliki potensi ekonomi lain yang dapat dimanfaatakan, diantaranya:

20

Sebanyak

82,77%

penduduk desa

menggantung

hidup dari

sektor

pertanian atau

sebagai

petani

Permasalahan:

60% dari jumlah penduduk miskin Indonesia adalah petani;

Sebanyak 55,33 % petani adalah petani gurem (penguasaan

lahan kurang dari 0,25 Ha)

Akses pendanaan yang terbatas

dan cenderung berpola”ijon”;

Rendahnya akses pasar dan nilai tawar;

Kurangnya pengetahuan mengenai cara-cara produksi yang

baik;

Rendahnya ketersediaan sarana & prasarana dalam proses

produksi, dan pasca produksi

Percepatan pembangunan desa, melalui:

Pengembangan Produk Unggulan Desa (Prudes) dan

Produk Unggulan Kawasa Perdesaan (Prukades), BUM Desa, Pembangunan Embung, dan

Pembangunan Sarana Olahraga Desa

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

Dari total 125 Juta

angkatan kerja di

Indonesia, 58,4 Juta

berada di desa

26

Jika rata-rata

pendapatan

Rp 2 Juta/bulan

Rp 116,8 Triliun Uang

beredar di desa

Jika

58,4 Juta Angkatan Kerja di Desa memiliki

penghasilan rata-rata Rp 2 Juta/bulan

, maka

akan ada Rp 116,8 Triliun uang yang beredar di

desa;

Artinya,

setiap tahun akan terdapat Rp 1.402

Triliun uang yang beredar di desa

;

Tingginya tingkat perputaran uang di desa akan

meningkatkan aktivitas ekonomi di desa

;

Jika aktivitas ekonomi desa meningkat maka akan

berdampak

positif

pada

peningkatan

pertumbuhan

ekonomi

desa

yang

akan

berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi

nasional.

Sumber: BPS

(27)

27

CONTOH SUKSES PENGEMBANGAN

(28)

28

DISTRIBUSI BUM DESA HINGGA AWAL

TAHUN 2017

NO

NAMA PROVINSI

JUMLAH BUMDESA

1

Nangroe Aceh Darusalam

6.728

2

Sumatera Utara

430

3

Bali

336

4

Bangka Belitung

19

5

Banten

146

6

Bengkulu

360

7

D.I Yogyakarta

148

8

Gorontalo

68

9

Jambi

11

10

Jawa Barat

2.964

11

Jawa Tengah

1.413

12

Jawa Timur

1.424

13

Kalimantan Timur

369

14

Kalimantan Tengah

256

15

Kalimantan Selatan

160

16

Kepulauan Riau

20

17

Lampung

255

18

Maluku

76

19

Nusa Tenggara Barat

178

20

Riau

319

21

Sulawesi Selatan

313

22

Sulawesi Tenggara

259

23

Sulawesi Tengah

496

24

Sulawesi Utara

629

25

Sumatera Barat

339

26

Sumatera Selatan

154

27

Nusa Tenggara Timur

60

28

Kalimantan Barat

152

29

Kalimantan Utara

55

30

Maluku Utara

134

31

Papua

10

32

Papua Barat

15

33

Sulawesi Barat

150

TOTAL BUMDESA

18.446

SEBARAN BUM DESA PER PROVINSI

1.

Dalam 2 tahun terakhir, jumlah BUM Desa meningkat tajam.

Pada akhir

tahun 2014, jumlah BUM Desa hanya sebanyak 1.022 Unit, namun

hingga awal tahun 2017 meningkat drastis hingga 18.446 Unit.

2.

Dari total jumlah BUM Desa, Sebanyak 6.728 unit (36,4%) berada di

Provinsi Nangroe Aceh Darusalam, diikuti Jawa Barat sebanyak 2.964 unit

(16%) dan Jawa Timur sebanyak 1.424 unit (7,7%).

TOTAL BUM Desa:

18.446

BUM Desa

SUMATERA

8.635

(29)

NO KAB/KOTA DESA NAMA BUMDESA JENIS USAHA OMSET PERTAHUN

1 Bantul Tirtinirmolo Tirtonirmolo Simpan Pin jam 8.700.000.000 2 Buleleng Tajun Mandala Giri Amerta 5.179.000.000 3 Klaten Ponggok Tirta Mandiri Kolam Pemandian dan Jasa Wisata 10.300.000.000 4 Cilacap Karang Kandri Karang Knadri Sejahtera Suplier PLTU 3.000.000.000 5 Kampar Rokan Hulu Bangun Jaya Perkebunan dan Simpan Pinjam 3.000.000.000 6 Gunung Kidul Bleberan Sejahtera Jasa Wisata 2.000.000.000 7 Bangli Landih Bulan Palapa Peternakan 1.600.000.000

8 Buleleng Pakisan Karyasari 1.400.000.000

9 Bojonegoro Kedungprimpen Srisadani Pompanisasi, Sewa Terop 1.300.000.000

10 Buleleng Tunjung Tunjung Mekar 1.300.000.000

11 Karangasem Bebandem Bandem Jagadhita Peternakan dan Pertanian 1.200.000.000 12 Buleleng Pacung Kencana Bumi Sejahtera 1.160.000.000

13 Buleleng Bulian Gunung Sarimas 1.121.000.000

14 Buleleng Patas Amartha 1.100.000.000

15 Bangli Pengotan Pengotan Simpan Pinjam 1.050.000.000

16 Bangli Kutuh Kutuh Lestari 1.040.000.000

17 Kebumen Karang Duwur Karang Duwur Jasa Wisata 1.000.000.000 18 Bogor Sukamanah Sukamanah Pengelolaan Air Bersih dan Simpan

Pinjam 1.000.000.000 19 Flores Timur Kenere Kenere Koperasi Simpan Pinjam 900.000.000 20 Sukabumi Nyalindung Panva Karya Sejahtera Pertanian 800.000.000 21 Dharmas Raya Ranah Koto Ranah Sakti Simpan Pinjam, Perdagangan 700.000.000 22 Bojonegoro Kedungarum Jaya Tirta Pompanisasi 600.000.000 23 Malang Banjarejo UPK Makmur Jasa Pengelolaan Air Bersih 550.000.000 24 Bojonegoro Sugiwaras Sugiwaras HIPAM,Pertanian,Simpan Pinjam 550.000.000 25 Tuban Ngadipuro Sejahtera Pompanisasi, Peternakan 520.000.000 26 Kuningan Lengkong Langgengkamulyan Kredit Usaha Mikro, &Peternakan 500.000.000 27 Malang Randugading Hipam Sumber Guwo Jasa Pengelolaan Air Bersih 500.000.000 28 Serang Beberan Maslahat Simpan Pinjam, Toko Sembako, Jasa

anggkutan Ekspedisi 500.000.000 29 Tanggerang Cangkudu Cangkudu Cipta MandirI Simpan Pinjam 500.000.000 30 Lampung Selatan Bumiasih Bumiasih Bank Sampah dan Simpan Pinjam 500.000.000 31 Indragiri Hilir PekanTua Harapan Barokah Pengelolaan Pasar Desa, Simpan Pinjam 500.000.000 32 Tulungangung Tangunggunung Graha Lestari Pertanian dan Perternakan 400.000.000 33 Tulungangung Gondang Al- Hidayah Pembuatan Karak Pisau 350.000.000 34 Lamongan Beransi Bumi Lestari Unit Saprodi, Unit Pemasaran 350.000.000 35 Blitar Tegalrejo Barokah Simpan Pinjam 350.000.000 36 Pangandaran Kertayasa Guha Bau Jasa Wisata 300.000.000 37 Sumedang Ganeas Ganeas Sejahtera Kelompok Tani,dan Ternak 300.000.000 38 Bandung Sukamenak Sukamenak Pengelolaan Air Bersih 300.000.000 39 Cirebon Cikeusal Karya Mandiri Simpan Pinjam 300.000.000 40 Majalengka Weragati Bina Mandiri Pertanian 300.000.000

1,000,000,000

2,000,000,000

3,000,000,000

4,000,000,000

5,000,000,000

6,000,000,000

7,000,000,000

8,000,000,000

9,000,000,000

T

BEBERAPA BUM DESA YANG SUDAH

MEMILIKI PENDAPATAN DI ATAS 300 JUTA

1. Berdasarkan data Kementerian Desa, PDTT Tahun

2016, beberapa BUM Desa yang berkembang telah

memiliki omset antara 300 juta-8,7 Milyar.

2. BUM Desa yang memiliki omset tertinggi tahun

2016 adalah BUM Desa Ponggok Klaten sebesar

Rp 10,3 Miliar dengan usaha di sektor wisata

3. Disusul BUM Desa Tirtonirmolo Bantul (simpan

pinjam) dengan omset sebesar 8,7 Milyar.

Sumber: Bagian Perencanaan Ditjen PPMD

(30)

30

Pengembangan Potensi Wisata Umbul

Ponggok

Toko Desa

Program Jaminan Pendidikan & Kesehatan

Destinasi Wisata Air

Jumlah pendapatan usaha BUM Desa Tirta Mandiri tiap tahun

mengalami peningkatan signifikan.

Alokasi Laba BUM Desa digunakan

untuk membiayai kegiatan unggulan Desa Ponggok yaitu: pemberian

dana pendidikan (Kartu Cerdas Desa), jaminan kesehatan (Kartu

Kesehatan Anak), penyaluran dana melalui lembaga zakat desa, dll.

Pabrik Air Minum

Dalam Kemasan

Budidaya Ikan

(31)

31

BUM DESA GIRI AMERTHA-BALI

Tahun

Total Omzet

Keuntungan Bersih

Deviden ke APBDES

2013

Rp 600.693.000

Rp 310.188.000

Rp

77.547.000

2014

Rp 1.133.789.000

Rp 439.032.000

Rp 109.758.000

2015

Rp 1.762.793.000

Rp 703.672.000

Rp 175.918.000

Simpan Pinjam

Unit Pengelola

Sarana Air Bersih

Pasar Desa

Pengelolaan

Sampah Terpadu

Kredit Khusus RTM

(32)

32

Penggemukan

Sapi (100 ekor)

1

BUM DESA BLANG KRUENG-ACEH

Rumah Sewa

(10 Rumah)

5

Simpan Pinjam

Perempuan

Al Ikhlas

2

Teratak & Barang

Pecah Belah

3

Depot Isi Ulang

dan Toko

4

Sewa Hand

Traktor

6

Tahun

Total Omzet

Keuntungan

Bersih

Kontribusi ke

APBDES

2014

857,360,000

180,600,000

61,100,000

2015

1,087,070,000

215,700,000

68,320,000

(33)

33

BUM DESA MAJU MAKMUR-BLITAR, JAWA TIMUR

Tahun

Total Omzet

Keuntungan

Bersih

Deviden ke

APBDES

2008

Rp 121.468.451

Rp 5.409.825

Rp

540.982

2009

Rp 173.139.983

Rp 10.590.776

Rp 1.059.078

2010

Rp 211.346.334

Rp 12.640.957

Rp 1.264.096

2011

Rp 238.823.827

Rp 12.208.999

Rp 1.831.350

2012

Rp 264.896.992

Rp 20.121.705

Rp 3.018.256

2013

Rp 336.925.054

Rp 22.864.112

Rp 6.772.822

2014

Rp 357.194.429

Rp 53.709.570

Rp 10.741.914

2015

Rp 363.811.060

Rp 77.846.605

Rp 15.596.321

2016

Rp 386.084.479

Rp 81.918.891

Rp 16.383.778

Kinerja Keuangan BUM Desa

Sarana Produksi

Pertanian

Simpan Pinjam

Batako

Bengkel

Pembesaran Sapi

(34)

Referensi

Dokumen terkait

(2) Pengangkatan dalam JFPLB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan apabila PNS yang bersangkutan memiliki pengalaman dan masih melaksanakan tugas di bidang

Sklerosis multipel adalah salah satu gangguan neurologis yang paling sering menyerang orang muda (Price, et al., !""+$. Penyakit ini lebih sering ditemukan di

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu brain gym tidak efektif untuk meningkatkan kemampuan fonemik pada anak usia dini..

Untuk sawah tipe paralel simulasi perhitungan dengan program MS Excel, nilai konsentrasi outlet masing-masing petak disajikan pada Lampiran 1, sedangkan untuk sawah 30 petak dan

tetapi pada beberapa kasus yang telah terjadi, sering tidak dilaporkan,.. sehingga tidak mendapatkan pelayanan

Nasmoco Bahtera Motor fungsi penjualan bertugas dan bertanggung jawab dalam memasarkan unit kendaraan, menerima order dari pelanggan dengan mengisi form SPK (Surat

Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah masuk dalam calon penyedia jasa untuk pekerjaan Pengawasan Rehabilitasi Jembatan (di Kec. Baito

Polisi bebas asap rokok yang komprehensif dan holistik boleh dikatakan sebagai kaedah yang digunakan untuk membendung kejadian penyakit akibat asap rokok. Hasil utama yang