• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

A. CABAI BESAR

 Produksi cabai besar Aceh tahun 2013 sebesar 427.272 kuintal, mengalami penurunan sebesar 89.840 kuintal (17,48 persen) dibandingkan tahun 2012. Menurunnya produksi cabai besar tahun 2013 tersebut terjadi di Kabupaten Gayo Lues sebesar 99.632 kuintal dan di Kabupaten Aceh Tengah menurun sebesar 10.059 kuintal. B. CABAI RAWIT

 Produksi cabai rawit di Aceh tahun 2013 sebesar 367.113 kuintal, mengalami penurunan sebanyak 19.040 kuintal (4,93 persen) dibandingkan pada tahun 2012. Penurunan produksi terutama terjadi di Kabupaten Aceh Tengah dan Gayo Lues. C. BAWANG MERAH

 Produksi bawang merah di Aceh secara umum tahun 2013 sebesar 37.107 kuintal, mengalami penurunan sebanyak 6.739 kuintal (15,37 persen) dibandingkan tahun 2012. Penurunan produksi bawang merah dari tahun 2012 ke tahun 2013 terjadi di Kabupaten Aceh Tengah dan Gayo Lues.

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

No.32/08/TH XVII, 4 Agustus 2014

P

RODUKSI

C

ABAI

B

ESAR

,

C

ABAI

R

AWIT

,

DAN

B

AWANG

M

ERAH

P

ROVINSI

A

CEH

T

AHUN

2013

TAHUN 2013, PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 424.272 KUINTAL, CABAI RAWIT SEBESAR 367.113 KUINTAL, DAN BAWANG MERAH SEBESAR 37.107 KUINTAL

1. PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura, pasal 1 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan hortikultura adalah segala hal yang berkaitan dengan buah, sayuran, bahan obat nabati, dan florikultura (tanaman hias). Data produksi tanaman hortikultura yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini hanya mencakup produksi dari tiga komoditas strategis yaitu cabai besar, cabai rawit, dan bawang merah. Data produksi yang disajikan setiap tahun untuk cabai besar, cabai rawit dan bawang merah merupakan realisasi laporan per bulan tahun 2013 (angka tetap).

(2)

2. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA HORTIKULTURA

Pengumpulan data hortikultura dilakukan oleh Kepala Cabang Dinas (KCD)/Mantri Tani/Petugas Pengumpul Data Tingkat Kecamatan dengan metode perkiraan pengamatan lapang. Pengumpulan data menggunakan daftar register kecamatan dan daftar isian Statistik Pertanian Hortikultura (SPH). Pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran isian dokumen SPH dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Hasilnya diserahkan kepada BPS Kabupaten/Kota untuk diolah. Validasi data dilakukan dalam forum sinkronisasi hasil pengolahan dan pencatatan baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun pusat.

3. PRODUKSI CABAI BESAR

Produksi cabai besar Aceh tahun 2013 sebesar 424.272 kuintal, mengalami penurunan sebesar 89.840 kuintal (17,48 persen) dibandingkan tahun 2012. Menurunnya produksi cabai besar tahun 2013 tersebut terjadi di Kabupaten Gayo Lues sebesar 99.632 kuintal dan di Kabupaten Aceh Tengah menurun sebesar 10.059 kuintal.

Gambar 1.

Perkembangan Produksi Cabai Besar Menurut Kabupaten di Aceh, Tahun 2012–2013

Sepanjang tahun 2013, produksi Cabai besar tertinggi di Provinsi Aceh adalah di Kabupaten Bener Meriah yaitu sebesar 108.437 kuintal, dan produksi tertinggi kedua yaitu di Kabupaten Aceh Tengah sebesar 97.724 kuintal. Sedangkan Penurunan produksi Cabai besar tertinggi yaitu di Kabupaten Gayo Lues sebesar 99.632 kuintal.

Luas panen tertinggi pada tahun 2013, yaitu di Kabupaten Aceh Tengah seluas 636 hektar dan Kabupaten Bener Meriah seluas 494 hektar. Produktivitas tertinggi tahun 2013 untuk komoditas Cabai besar terjadi di Kabupaten Bener Meriah sebesar 219,51 kuintal per hektar. Sedangkan produktivitas di Kabupaten Aceh Tengah sebesar 153,65 kuintal per hektar. Perkembangan data ini disajikan pada Tabel 1.

0 100 200 300 400 500 600

Aceh Tengah Gayo Lues Bener Meriah Lainnya Aceh

108 159 070 178 514 098 059 108 159 424 Produk si ( Ribu Kuin tal) 2012 2013

(3)

Tabel 1

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Besar Menurut Kabupaten di Aceh, Tahun 2012-2013

Uraian 2012 2013

Perkembangan 2012-2013 Absolut (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

Luas Panen (ha)

Aceh Tengah 784 636 -148 -18,88 Gayo Lues 585 408 -177 -30,26 Bener Meriah 490 494 4 0,82 Lainnya 3.090 2.961 -129 -4,17 Aceh 4.949 4.499 -450 -9,09 Produktivitas (kuintal/ha) Aceh Tengah 137,48 153,65 16,18 11,77 Gayo Lues 271,43 144,98 -126,45 -46,59 Bener Meriah 141,92 219,51 77,59 54,67 Lainnya 57,61 53,68 -3,92 -6,81 Aceh 103,88 94,30 -9,58 -9,22 Produksi (kuintal) Aceh Tengah 107.783 97.724 -10.059 -9,33 Gayo Lues 158.784 59.152 -99.632 -62,75 Bener Meriah 69.539 108.437 38.898 55,94 Lainnya 178.006 158.959 -19.047 -10,70 Aceh 514.112 424.272 -89.840 -17,47

Keterangan: - Kualitas produksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai

- Jumlah luas panen setahun bukan merupakan jumlah luas panen triwulanan

Informasi Perkembangan produksi cabai besar per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2013, disajikan di Tabel 2. Pada periode tahun 2013, peningkatan produksi Cabai Besar hanya terjadi pada triwulan 1 yaitu sebesar 18.135 kuintal (15,26 persen), sedangkan penurunan produksi tertinggi terjadi pada triwulan 4 yaitu sebesar 39.335 kuintal (-30,59 persen) kemudian triwulan 3 sebesar 34.847 kuintal (-27,23 persen) dan triwulan 2 turun sebesar 33.793 kuintal (-24,35 persen).

(4)

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Besar Menurut Triwulan,Tahun 2012-2013 Uraian 2012 2013 Perkembangan Absolut (%) (1) (2) (3) (4) (5)

Luas Panen (ha)

Triwulan I 2.685 3.501 816 30,39 Triwulan II 2.823 2.419 -404 -14,31 Triwulan III 2.835 2.270 -565 -19,93 Triwulan IV 3.042 2.016 -1.026 -33,73 Produktivitas (ku/ha) Triwulan I 44,25 39,11 -5,14 -11,62 Triwulan II 49,15 43,39 -5,76 -11,72 Triwulan III 45,14 41,03 -4,11 -9,11 Triwulan IV 42,26 44,26 2,00 4,73 Produksi (ku) Triwulan I 118.806 136.941 18.135 15,26 Triwulan II 138.752 104.959 -33.793 -24,35 Triwulan III 127.984 93.137 -34.847 -27,23 Triwulan IV 128.570 89.235 -39.335 -30,59

Keterangan: - Kualitas produksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai

- Jumlah luas panen setahun bukan merupakan jumlah luas panen triwulanan

Pola luas panen cabai besar per triwulan pada tahun 2012 dan tahun 2013 (Gambar 2) menunjukkan terjadinya penurunan luas panen.

Gambar 2.

Pola Luas Panen Cabai Besar, 2012–2013

2685,0 2823,0 2835,0 3042,0 3501,0 2419,0 2270,0 2016,0 ,0 600,0 1200,0 1800,0 2400,0 3000,0 3600,0

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Luas Pane n ( hekta r) 2012 2013

(5)

4. PRODUKSI CABAI RAWIT

Produksi cabai rawit di Aceh tahun 2013 sebesar 367.113 kuintal, mengalami penurunan sebanyak 19.040 kuintal (4,93 persen) dibandingkan dengan tahun 2012. Penurunan produksi terutama terjadi di Kabupaten Gayo Lues sebesar 74.200 kuintal (53,17 persen) dan di kabupaten Aceh Tengah sebesar 11.540 kuntal (11,68 persen) dibandingkan dengan tahun 2012. Sedangkan Kabupaten yang mengalami peningkatan produksi cabai rawit paling besar yaitu di kabupaten Bener Meriah sebesar 61.017 (104,74 persen) dibandingkan tahun 2012.

Gambar3.

Perkembangan Produksi Cabai Rawit Menurut Kabupaten di Aceh, Tahun 2012–2013

Perkembangan luas panen tahun 2012-2013 di Aceh secara umum mengalami penurunan yaitu sebesar 83 Hektar (2,61 persen). Penurunan luas panen terbesar terjadi di Kabupaten Aceh Tengah sebesar 119 Hektar (19,83 persen) kemudian kabupaten Gayo Lues sebesar 91 Hektar (17,53 persen) dan Bener Meriah sebesar 28 Hektar (4,35 persen). Sedangkan di kabupaten/kota selain ketiga kabupaten potensi tersebut mengalami peningkatan luas panen sebesar 155 Hektar (10,91 persen).

Untuk angka produktivitas cabai rawit secara umum provinsi Aceh berada pada posisi 118,39 Kuintal per Hektar. Angka produktivitas cabai rawit paling tinggi yaitu di kabupaten Bener Meriah sebesar 193,62 Kuintal per Hektar kemudian di ikuti kabupaten Aceh Tengah sebesar 181,46 Kuintal per Hektar dan kabupaten Gayo Lues sebesar 152,71 kuintal per Hektar. Penurunan luas panen dan produktivitas tersebut mengakibatkan penurunan produksi cabai rawit pada periode 2012-2013 (Tabel 3).

0 50 100 150 200 250 300 350 400

Aceh Tengah Gayo Lues Bener Meriah Lainnya Aceh 099 140 058 090 386 087 065 119 095 367 P rod uksi ( Ribu Kuintal) 2012 2013

(6)

Tabel 3.

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Kabupaten di Aceh, Tahun 2012-2013

Uraian 2012 2013 Perkembangan Absolut (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

Luas Panen (ha)

Aceh Tengah 600 481 -119 -19,83 Gayo Lues 519 428 -91 -17,53 Bener Meriah 644 616 -28 -4,35 Lainnya 1.421 1.576 155 10,91 Aceh 3.184 3.101 -83 -2,61 Produktivitas (ku/ha) Aceh Tengah 164,71 181,46 16,76 10,17 Gayo Lues 268,90 152,71 -116,19 -43,21 Bener Meriah 90,46 193,62 103,17 114,05 Lainnya 62,99 60,40 -2,59 -4,11 Aceh 121,28 118,39 -2,89 -2,39 Produksi (kuintal) Aceh Tengah 98.824 87.284 -11.540 -11,68 Gayo Lues 139.561 65.361 -74.200 -53,17 Bener Meriah 58.255 119.272 61.017 104,74 Lainnya 89.513 95.196 5.683 6,35 Aceh 386.153 367.113 -19.040 -4,93 Keterangan: - bentuk hasilproduksi cabai rawit adalah buah segar dengan tangkai

- jumlah luas panen setahun bukan merupakan jumlah luas panen triwulanan

Perkembangan produksi cabai rawit per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2013 ditunjukkan pada Tabel 4. Terjadi penurunan produksi pada semua triwulannya, penurunan produksi tertinggi terjadi pada triwulan 1 sebesar 7.339 kuintal, kemudian triwulan 3 sebesar 5.979 kuintal, triwulan 4 sebesar 2.963 kuintal dan triwulan 2 sebesar 2.759 kuintal.

(7)

Tabel 4.

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Triwulan, 2012-2013

Uraian 2012 2013

Perkembangan Absolut (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

Luas Panen (ha)

Triwulan I 2.506 2.486 -20 -0,80 Triwulan II 2.354 2.353 -1 -0,04 Triwulan III 2.267 2.227 -40 -1,76 Triwulan IV 2.351 2.042 -309 -13,14 Produktivitas (ku/ha) Triwulan I 41,46 38,85 -2,61 -6,30 Triwulan II 41,95 40,80 -1,15 -2,74 Triwulan III 41,76 39,83 -1,93 -4,62 Triwulan IV 37,78 42,04 4,26 11,28 Produksi (ku) Triwulan I 103.908 96.569 -7.339 -7,06 Triwulan II 98.752 95.993 -2.759 -2,79 Triwulan III 94.679 88.700 -5.979 -6,32 Triwulan IV 88.814 85.851 -2.963 -3,34

Keterangan: - bentuk hasilproduksi cabai rawit adalah buah segar dengan tangkai - jumlah luas panen setahun bukan merupakan jumlah luas panen triwulanan

Pola luas panen cabai rawit sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 menunjukkan bahwa luas panen tertinggi terjadi pada triwulan 1, menurun pada triwulan 2 kemudian menurun lagi di triwulan 3 dan menurun lagi di triwulan 4. (Gambar 4).

Gambar 4.

Pola Luas Panen Cabai Rawit, Tahun 2012–2013

2506,0 2354,0 2267,0 2351,0 2486,0 2353,0 2227,0 2042,0 2000,0 2100,0 2200,0 2300,0 2400,0 2500,0 2600,0

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Luas Pane n ( hekta r) 2012 2013

(8)

5. PRODUKSI BAWANG MERAH

Produksi bawang merah di Aceh secara umum tahun 2013 (Tabel 5) sebesar 37.107 kuintal, mengalami penurunan sebanyak 6.739 kuintal (15,37 persen) dibandingkan tahun 2012. Penurunan produksi bawang merah dari tahun 2012 ke tahun 2013 terutama terjadi di daerah selain sentra bawang merah yaitu sebesar 11.970 kuintal (59,49 persen). Sedangkan di daerah sentra produksi bawang merah yang mengalami penurunan produksi yaitu di kabupaten Aceh Tengah sebesar 576 kuintal (9,53 persen) dan Gayo lues sebesar 1.246 kuintal (16,90 persen). Sedangkan pada kabupaten Bener Meriah terjadi kenaikan produksi bawang merah yaitu sebesar 7.053 kuintal (70,79 persen) dibandingkan tahun 2012.

Tabel 5.

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Kabupaten, Tahun 2012-2013

Uraian 2012 2013 Perkembangan Absolut (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

Luas Panen (ha)

Aceh Tengah 107 90 -17 -15,89 Gayo Lues 150 97 -53 -35,33 Bener Meriah 197 161 -36 -18,27 Lainnya 354 199 -155 -43,79 Aceh 808 547 -261 -32,30 Produktivitas (ku/ha) Aceh Tengah 56,50 60,77 4,27 7,56 Gayo Lues 49,16 63,18 14,02 28,51 Bener Meriah 50,57 105,69 55,12 108,98 Lainnya 57,81 42,68 -15,12 -26,16 Aceh 54,26 67,84 13,57 25,01 Produksi (kuintal) Aceh Tengah 6.045 5.469 -576 -9,53 Gayo Lues 7.374 6.128 -1.246 -16,90 Bener Meriah 9.963 17.016 7.053 70,79 Lainnya 20.464 8.494 -11.970 -58,49 Aceh 43.846 37.107 -6.739 -15,37 Keterangan: bentuk hasil produksi bawang merah adalah umbi kering panen dengan daun

Gambar 5.

Perkembangan Produksi Bawang Merah Menurut Kabupaten di Aceh, Tahun 2012–2013

0 10 20 30 40 50

Aceh Tengah Gayo Lues Bener Meriah Lainnya Aceh

006 007 010 020 044 005 006 017 008 037 Prod uksi ( Ribu Kuintal)

(9)

Data produksi bawang merah per triwulan tahun 2013 dibandingkan dengan data per triwulan tahun 2012, menunjukkan terjadi penurunan produksi. Penurunan produksi terbesar terjadi pad triwulan 3 yaitu sebesar 6.108 kuintal (33,45 persen), kemudian triwulan 1 sebesar 3.986 kuintal (49,25 persen) dan triwulan 2 sebesar 1.252 kuintal (11,98 persen). Sedangkan pada triwulan 4 terjadi peningkatan produksi jika di bandingkan dengan produksi pada triwulan yang sama tahun 2014, yaitu sebesar 4.607 kuintal (65,45 persen).

Tabel 6.

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Triwulan, 2012-2013

Uraian 2012 2013

Perkembangan Absolut (%)

(1) (2) (3) (4) (5)

Luas Panen (ha)

Triwulan I 213 85 -128 -60,09 Triwulan II 163 135 -28 -17,18 Triwulan III 310 145 -165 -53,23 Triwulan IV 122 182 60 49,18 Produktivitas (ku/ha) Triwulan I 38,00 48,33 10,33 27,18 Triwulan II 64,13 68,16 4,03 6,28 Triwulan III 58,90 83,81 24,91 42,29 Triwulan IV 57,70 63,99 6,29 10,90 Produksi (ku) Triwulan I 8.094 4.108 -3.986 -49,25 Triwulan II 10.453 9.201 -1.252 -11,98 Triwulan III 18.260 12.152 -6.108 -33,45 Triwulan IV 7.039 11.646 4.607 65,45 Gambar 6.

Pola Luas Panen Bawang Merah, Tahun 2012–2013

213,0 163,0 310,0 122,0 85,0 135,0 145,0 182,0 ,0 70,0 140,0 210,0 280,0 350,0

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Luas Pane n ( hekt ar) 2012 2013

Referensi

Dokumen terkait

Atas limpahan kesempatan, penulis merasa bersyukur karena telah menyelesaikan penyusunan skripsi yang yang berjudul “Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Rasio aktivitas ( activity ratio ) atau yang disebut rasio manajemen aset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menggunakan aktiva

Sikap kita terhadap budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia adalah….. Menolak semua budaya asing

Kelompok luar terdiri dari sejumlah orang dimana masing- masing tersebut merasa kurang memiliki kepentingan yang sama, bahkan ada kemungkinan orang-orang ini tidak

Persoalan OPZ dalam melakukan akuntabilitas penghimpunan dan pendistri- busian serta pemberdayaan dana zakat me- liputi adanya program pemberdayaan yang tumpang tindih antar sesama

Further, in absence of a geospatial infrastructure, responsible agencies lack integrated decision supports to process incoming data and information into sound knowledge for

Masalah yang terjadi pada pasien yang menjalani hemodialisis, pasien merasakan cemas karena proses dialisis yang cukup panjang dan lama, sehingga pasien memerlukan

2) Alat perbaikan faktor daya beban rumah tangga dengan menggunakan switching kapasitor dan induktor yang dirancang dan dibuat pada penelitian ini, mampu