ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PENGELOLAAN DATA PASIEN RAWAT JALAN
Muhammad Riandi Widiyantoro
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Sistem Informasi, Universitas Yapis Papua Jl. Sam Ratulangi No. 11. Dok V Atas, Jayapura Utara, Jayapura, Papua 99115, Indonesia
E-mail: riandiwidiyantoro@gmail.com
Abstrak
Rumah Sakit Marthen Indey merupakan salah satu rumah sakit terbaik di Jayapura. Namun, dikarenakan sistem pengelolaan data pasien masih menggunakan cara konvensional yakni dengan pembukuan, sistem pengelolaan yang dilakukan tersebut menghambat kinerja petugas dalam mengelola data pasien. Penelitian ini mengunakan metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan studi pustaka, metode analisis sistem yang digunakan yaitu metode PIECES dan flowmap, sedangkan metode pengembangan menggunakan Rational Unified Process (RUP). Perancangan model proses menggunakan UML pengujian sistem menggunakan metode Black Box.
Kata Kunci: Rational Unified Process (RUP), UML, Pieces, sistem Informasi Pasien Rawat Jalan. Abstract
Marthen Indey Hospital is one of the best hospitals in Jayapura. However, because the patient's data management system still uses the conventional method of bookkeeping, the management system that is carried out hinders the performance of officers in managing patient data. This study uses data collection methods, namely observation, interviews and literature studies, system analysis methods used are PIECES and flowmap methods, while the development method uses the Rational Unified Process (RUP). The design of the process model uses UML system testing using the Black Box method.
Keywords: Rational Unified Process (RUP), UML, Pieces, Outpatient Information system.
1. Pendahuluan
Rumah Sakit sebagai salah satu sektor industri jasa yang memberikan pelayanan kepada pasien merupakan sektor yang berkembang dengan cepat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk (Susilowati and Purnama, 2017). Kualitas pelayanan kepada pasien merupakan hal pokok yang menjadi titik sentral setiap industri jasa pelayanan kesehatan disamping itu juga menjadi bagian terpenting untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang optimal.
Kepuasan pasien atau masyarakat akan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit sangat dipengaruhi oleh kecepatan dan ketepatan dari para petugas dalam menangani pasien, dimulai dari pasien mendaftar hingga pasien tersebut diperiksa oleh tenaga medis sampai dengan mendapatkan obat untuk penyakit yang dikeluhkannya.
Manajemen data pada rumah sakit merupakan salah satu komponen yang sangat penting. Untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap masyarakat di bidang kesehatan, sistem yang terkomputerisasi sangat diperlukan karena pelayanan yang diberikan pada rumah sakit juga harus cepat dan akurat.
Rumah Sakit Marthen Indey merupakan salah satu rumah sakit terbaik di Jayapura. Namun sistem pengelolaan data pasien khususnya pasien rawat jalan masih menggunakan cara konvensional yakni dengan pembukuan untuk mencatat aktivitas pelayanannya, sistem pengelolaan yang dilakukan tersebut menghambat kinerja petugas dalam mengelola data pasien, diantaranya petugas kesulitan dalam proses pencarian data pasien yang ditulis secara terpisah-pisah sehingga mengakibatkan kerangkapan data yang dapat menghasilkan laporan yang tidak sesuai. Sehingga dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu pegawai dalam mengelola data pasien agar lebih cepat, tepat dan akurat.
Dari uraian permasalahan tersebut penelitian ini melakukan analisis dan perancangan sistem informasi manajemen pengelolaan data pasien pada rumah sakit Marthen Indey untuk pelayanan rawat jalan, dengan metode pengembangan sistem menggunakan RUP (Rational Unified Process) (Kruchten, 2004) dan pemodelan proses serta pemodelan data dilakukan dengan pendekatan UML (Unified Modelling
Language). Alur penelitan mengadaptasi tahapan
metode Rational Unified Process (Shalahuddin and Rosa, 2011) yang terdiri dari:
a) Inception.
Tahapan (requirements) mendefinisikan kebutuhan sistem yang akan dibuat dan memodelkan proses bisnis yang diusulkan (business modeling).
b) Elaboration.
Tahapan perencanaan arsitektur sistem untuk analisis dan desain sistem.
c) Construction.
Tahapan pengujian dan implementasi dari model desain system yang telah dibuat pada langkah sebelumnya.
Adapun alur penelitian dijabarkan pada gambar 1
Gambar 1. Alur Penelitian 2. Hasil dan Pembahasan
Analisis Kebutuhan
Gambar 2. Flowmap Sistem yang sedang berjalan untuk pasien baru.
Proses pelayanan pasien rawat jalan yang ada saat ini dibedakan menjadi dua tahapan, yang pertama proses untuk pendaftaran pasien baru yaitu pasien yang belum pernah berobat di rumah sakit Marthen indey seperti
yang ditunjukkan pada gambar 2. Sedangkan tahapan yang kedua adalah pasien lama yang sudah pernah berobat dan mempunyai catatan rekam medik. Alur proses tersebut terlihat pada gambar 3.
Gambar 3. Flowmap Sistem yang sedang berjalan untuk pasien lama.
Alur proses pelayanan untuk pasien baru yang terlihat di gambar 2 pasien melakukan pendaftaran pada loket kemudian petugas membuatkan kartu berobat dan catatan rekam medis, dan menunjuk poli mana yang akan dituju oleh pasien tersebut, pasien menuju poli sesuai dengan tujuan pengobatan, petugas poli mengecek kartu berobat, dokter poli memerikas pasien dan mencatat rekam medis pasien kemudian memberikan kepada petugas poli untuk di arsipkan dan dilaporkan kepada bagian TU, pasien mengambil hasil pemeriksaan dan resep dokter dari petugas poli, selanjutnya mengambil obat di bagian farmasi. Gambar 3 menunjukkan alur untuk pelayanan pasien lama yang sudah memiliki kartu berobat sebelumnya, pasien hanya melakukan konfirmasi ke petugas loket untuk pengecekkan data dan kartu berobat selanjtnya menuju poli dan melakukan pemeriksaan oleh dokter.
Setelah menganalisi proses pelayanan yang berjalan kemudian dilakukan analisis sistem yang berjalan dengan metode PIECES (Performance,
Information, Economy, Control, Efficiency, and Services)(Al Fatta, 2007) untuk mengidentifikasi
kelemahan yang terjadi. Selanjutnya menuju ketahapan pengembangan sistem.
A. Fase Inception
Tahapan ini mendefinisikan kebutuhan sistem (requirements). Dijabarkan pada tabel 1.
Tabel 1. Kebutuhan sistem
No Requirement Aktor Use Case
1. Untuk masuk dihalaman Admin, dibutuhkan autentifikasi login. Setelah melakukan login, admin dapat mengubah Petugas Pendaftaran dan mengubah Staf TU.
Admin ubah petugas pendaftaran dan ubah Staf TU.
47 2. Untuk masuk di halaman Petugas Pendaftaran dibutuhkan autentifikasi login. Setelah login, Petugas Pendaftaran dapat melakukan berbagai aktifitas, seperti: mencari data pasien,
Petugas Pendaftaran
cari data pasien, tambah data pasien, ubah data pasien, hapus data pasien, 3. Untuk masuk ke halaman Staf TU dibutuhkan autentifikasi login khusus Staf TU. Setelah login, Staf TU dapat melihat data pasien, melihat data rekam medis, mencetak data pasien dan mencetak data rekam medis.
Staf TU lihat data pasien, lihat data rekam medis, cetak data pasien, cetak data rekam medis.
Dari kebutuhan sistem yang telah didefinisikan kemudian dilakukan permodelan Business Modelling menggunakan business use case model untuk menggambarkan interaksi antara aktor dengan sistem.
Gambar 4. Business Use Case Model. Penjelasan dari gambar 4, interaksi antara aktor dengan sistem dimana aktor Admin, Petugas Pendaftaran dan Staf TU dapat masuk di halaman web apabila telah melakukan login. Setelah melakukan login, Aktor Petugas Pendaftaran dapat melakukan berbagai macam aktivitas, diantaranya menambah data pasien, mengubah data pasien, menghapus data pasien, menambah data dokter, mengubah data dokter, menghapus data dokter, menambah data rekam medis, mengubah data rekam medis, menghapus data rekam medis, melihat data pasien, melihat data dokter, melihat data rekam medis, mencetak data rekam medis dan mencetak data pasien. Setelah login, aktor Staf TU dapat melihat data pasien, melihat data dokter, melihat data rekam medis, mencetak data rekam medis dan data pasien. Admin dapat melakukan ubah Staf TU dan ubah Petugas Pendaftaran setelah melakukan login.
B. Fase Elaboration
Tahapan analisis dan desain sistem, membuat class
diagram untuk memperlihatkan struktur kelas dan
relasi antar data yang akan digunakan serta mengimplementasikan class diagram tersebut ke dalam model Entity Relationship Diagram (ERD).
Gambar 5. Class Diagram
Class diagram sistem dimana class user
memiliki relasi generalisasi dengan class Admin, Petugas Pendaftaran dan class Staf TU, artinya hubungan antara class yang bersifat umum yaitu class
user dengan class yang bersifat khusus seperti class Admin, Petugas Pendaftaran dan Staf TU. Class user
mempunyai atribut nama, username dan password dengan visibility sebagai protected. Class Petugas Pendaftaran dan class pasien memiliki relasi asosiasi dengan multiplitas satu dan nol, class Petugas Pendaftaran memiliki atribut id_petugas dan nama_petugas dengan visibility sebagai public. Class pasien memiliki atribut no_rekamMedis dengan
visibility sebagai private, nama_pasien, ttl_pasien,
pekerjaan dan alamat_pasien dengan visibility sebagai
public.
Model Sequence Diagram untuk menggambarkan skenario langlah–langkah yang terjadi antara use case dengan sistem. Skenario proses tersebut yaitu: Tambah Data Pasien, Ubah Data Pasien, Hapus Data Pasien, Tambah Data Dokter, Ubah Data Dokter, Hapus Data Dokter, Tambah Data Rekam Medis, Ubah Data Rekam Medis, Hapus Data Rekam Medis, Lihat Data Pasien, Lihat Data Rekam Medis, Cetak Data Pasien, Cetak Data Rekam Medis.
Gambar 6. Sequence Diagram tambah rekam medis.
Sequence Diagram tambah data rekam medis
pendaftaran dan pasien. Objek rekam medis membutuhkan id_petugas dan id_pasien dari objek Petugas Pendaftaran dan objek pasien untuk melakukan proses tambah rekam medis.
Tahapan membuat urutan aktivitas dalam proses sistem dengan menggambarkan Activity diagram.
Gambar 7. Activity diagram rekam medis. Penjelasan gambar 7 menunjukkan activity
diagram manajemen data rekam medis dimana setelah
login akan tampil halaman data rekam medis. Aktivitas yang terjadi setelah tampil halaman data rekam medis adalah tambahDataRekamMedis yang dilakukan oleh Petugas Pendaftaran yang terdiri dari id_kunjungan, no_rekamMedis, nip_ dokter keluhan, diagnosa dan terapi.
Gambar 8. Activity diagram Pengelolaan data pasien.
Activity diagram pengelolaan data pasien dari 3
aktor yaitu Admin, dimana Admin harus login dulu sebelum mengakses halaman admin. Setelah login akan tampil halaman Admin dari yang terdiri dari beberapa operasi yaitu ubah petugas pendaftaran dan ubah staf TU.
Rancangan halaman data pasien merupakan halaman yang dapat diakses oleh Petugas Pendaftaran yang telah melakukan login guna melihat data pasien yang telah diinput. Rancangan halaman data pasien ditunjukkan pada gambar 9.
Header Footer Data Pasien Tanggal V V V Header Footer
Menu Data Pasien Data Dokter Rekam Medis Logout
Nama Tempat, Tgl Lahir Pekerjaan Alamat Tools Ubah Hapus Ubah Hapus Tambah Pasien
Gambar 9. Rancangan Halaman Data Pasien
Header Footer Data Pasien Tanggal V V V Header Footer
Menu Data Pasien Data Dokter Rekam Medis Logout
Tambah Rekam Medis No Rekam
Medis ID Pasien Nama Tempat Tgl
Lahir Tools
Ubah Hapus Ubah Hapus Pekerjaan Alamat Keluhan Diagnosa Terapi
Gambar 10. Rancangan halaman data rekam medis. Rancangan halaman data rekam medis pada gambar 10 merupakan halaman yang dapat diakses oleh Petugas Pendaftaran yang telah melakukan login guna melihat data rekam medis yang telah diinput.
C. Fase Construksi
Sistem informasi pengelolaan data pasien rawat jalan ini mempunyai beberapa sub menu yaitu : Menu login, merupakan menu yang dapat diakses oleh Admin, Petugas Pendaftaran, dan Staf TU yang telah memiliki hak akses, menu halaman admin, menu halaman petugas pendaftaran, menu halaman dokter, menu halaman pasien, menu rekam medis.
Gambar 11. Halaman data pasien.
Gambar 11 menunjukkan halaman yang tampil setelah memilih menu data pasien pada halaman
49 Petugas Pendaftaran. Halaman tersebut menampilkan
data pasien yang telah diisi. Pada halaman ini, petugas dapat menambah data pasien, mengubah, menghapus dan mencari pasien.
Gambar 12. Halaman rekam medis
Gambar 12 menunjukkan halaman yang tampil setelah mengklik Data Rekam Medis. Halaman ini berisi data rekam medis yang telah diisi. Pada halaman ini, perawat dapat menambah data dokter, mengubah dan menghapus.
3. Kesimpulan dan Saran
Hasil penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan.
a) Dalam merancang sistem informasi pengelolaan pasien rawat jalan peneliti menggunakan metode metode Rational Unified Process (RUP).
b) Sistem yang dihasilkan berbasis web yang dapat membantu petugas pendaftaran dalam mengelola data pasien, serta proses pencarian data yang cepat sehingga pasien tidak akan menunggu lama. c) Sub menu yang terdapat pada sistem informasi
pengelolaan pasien rawat jalan ini adalah Menu login, merupakan menu yang dapat diakses oleh Admin, Petugas Pendaftaran, dan Staf TU yang telah memiliki hak akses, menu halaman admin, menu halaman petugas pendaftaran, menu halaman dokter, menu halaman pasien, menu rekam medis.
Adapun beberapa saran untuk pengembangan selanjutnya, yaitu:
a) Pengelolaan data tidak hanya berpusat pada pasien rawat jalan saja melainkan pasien rawat inap. b) Data Rekam medis yang awalnya hanya di olah
oleh perawat dapat diakses juga oleh dokter sehingga dokter dapat memberikan data rekam medisnya secara langsung.
Daftar Pustaka:
Al Fatta, H. (2007) Analisis dan Perancangan Sistem
Informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern. Penerbit Andi.
Kruchten, P. (2004) The rational unified process: an
introduction. Addison-Wesley Professional.
Shalahuddin, M. and Rosa, A. S. (2011) ‘RPL terstruktur dan Berorientasi Objek’. Modula. Bandung.
Susilowati, E. B. and Purnama, B. E. (2017) ‘Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pasien Rumah Sakit Umum Nirmala Suri Sukoharjo’,