17 AGUSTUS
KITA TINGKATKAN
PRODUKTIVITAS PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT
Learning Center
DENGAN SEMANGAT
Report
8 9 6 5 8 6 4 11 13 8 8 0 8 Design b y :FAP Agri Learning Center
VISI & MISI PERUSAHAAN
VISI & MISI PERUSAHAAN
VISI :
VISI :
Menjadi Salah Satu Perusahaan Perkebunan Sawit Terbaik dari Segala
Menjadi Salah Satu Perusahaan Perkebunan Sawit Terbaik dari Segala
Aspek
Aspek
MISI :
MISI :
Ÿ
Melakukan pengembangan usaha dengan memperhatikan
Melakukan pengembangan usaha dengan memperhatikan
tanggungjawab sosial dan lingkungan
tanggungjawab sosial dan lingkungan
Ÿ
Meningkatkan pro tabilitas perusahaan melalui pengelolaan yang
Meningkatkan pro tabilitas perusahaan melalui pengelolaan yang
efektif dan e sien
efektif dan e sien
Ÿ
Menghasilkan produk yang berkualitas dan berstandar
Menghasilkan produk yang berkualitas dan berstandar
internasional
internasional
Ÿ
Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten
Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten
NILAI & BUDAYA PERUSAHAAN
NILAI & BUDAYA PERUSAHAAN
INTEGRITAS
INTEGRITAS
Ÿ
Menjunjung tinggi nilai dan budaya perusahaan
Ÿ
Menjunjung tinggi nilai dan budaya perusahaan
Ÿ
Melakukan hal yang benar tanpa harus diawasi
Ÿ
Melakukan hal yang benar tanpa harus diawasi
Ÿ
Satunya perbuatan dengan kata
Ÿ
Satunya perbuatan dengan kata
KOMITMEN
KOMITMEN
Ÿ
Bekerja dengan sepenuh hati, ikhlas dan tuntas
Ÿ
Bekerja dengan sepenuh hati, ikhlas dan tuntas
Ÿ
Peduli / Care
Ÿ
Peduli / Care
Ÿ
Loyal dan cinta kepada pekerjaan dan perusahaan
Ÿ
Loyal dan cinta kepada pekerjaan dan perusahaan
HASIL
HASIL
Ÿ
Berpikir kreatif dan inovatif
Ÿ
Berpikir kreatif dan inovatif
Ÿ
Perbaikan berkelanjutan
Ÿ
Perbaikan berkelanjutan
Ÿ
Memberikan yang terbaik
Ÿ
Memberikan yang terbaik
VISI & MISI PERUSAHAAN
VISI :
Menjadi Salah Satu Perusahaan Perkebunan Sawit Terbaik dari Segala
Aspek
MISI :
Ÿ
Melakukan pengembangan usaha dengan memperhatikan
tanggungjawab sosial dan lingkungan
Ÿ
Meningkatkan pro tabilitas perusahaan melalui pengelolaan yang
efektif dan e sien
Ÿ
Menghasilkan produk yang berkualitas dan berstandar
internasional
Ÿ
Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten
NILAI & BUDAYA PERUSAHAAN
INTEGRITAS
Ÿ
Menjunjung tinggi nilai dan budaya perusahaan
Ÿ
Melakukan hal yang benar tanpa harus diawasi
Ÿ
Satunya perbuatan dengan kata
KOMITMEN
Ÿ
Bekerja dengan sepenuh hati, ikhlas dan tuntas
Ÿ
Peduli / Care
Ÿ
Loyal dan cinta kepada pekerjaan dan perusahaan
HASIL
Ÿ
Berpikir kreatif dan inovatif
Ÿ
Perbaikan berkelanjutan
SALAM SEHAT
SEMANGAT - HARAPAN - TRUST
list
content
Bimbingan Teknis
Bimbingan Teknis
Kelapa Sawit
Kelapa Sawit
Bimbingan Teknis
Kelapa Sawit
Etika dan Protokoler
Etika dan Protokoler
Perkebunan
Perkebunan
Etika dan Protokoler
Perkebunan
Kajian Potensi Produksi
Kajian Potensi Produksi
Kelapa Sawit
Kelapa Sawit
Kajian Potensi Produksi
Kelapa Sawit
Warna Warni
Warna Warni
17 Agustus
17 Agustus
Warna Warni
17 Agustus
Safety and
Safety and
Defense Driving
Defense Driving
Safety and
Defense Driving
Malam Best KPI
Malam Best KPI
Agustus 2019
Agustus 2019
Malam Best KPI
Agustus 2019
Pengelolaan
Pengelolaan
Transport
Transport
Pengelolaan
Transport
Refresh Adm. Afdeling
Refresh Adm. Afdeling
Kubar
Kubar
Refresh Adm. Afdeling
Kubar
Klinik Mandor
Klinik Mandor
Refresh Pengetahuan
Refresh Pengetahuan
Klinik Mandor
Refresh Pengetahuan
Klinik Mandor MCA 3
Klinik Mandor MCA 3
Kubar
Kubar
Klinik Mandor MCA 3
Kubar
FGD for Manager
FGD for Manager
Kebun
Kebun
FGD for Manager
Kebun
Klinik Mandor SAU
Klinik Mandor SAU
Kubar
Kubar
Klinik Mandor SAU
Kubar
1
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
5
5
6
6
6
7
7
7
8
8
8
9
9
9
10
10
10
11
11
11
12
12
12
I N T E G R I T A S - K O M I T M E N - H A S I L
FAP Agri Nunukan
BIMBINGAN TEKNIS
Kelapa Sawit
untuk PEMANEN dan PEMUPUK
BIMTEK KELAPA SAWIT
PESAN & KESAN
Kegiatan Bimbingan Teknis yang dilakukan bertujuan untuk memberikan pengetahuan tambahan tentang
cara merawat tanaman kelapa sawit yang benar. Kegiatan ini difokuskan kepada Pemanen, Tenaga
Pemupuk dan Mandor.
Bimbingan teknis diisi oleh Bapak Dr. Ir. Candra Ginting, MP. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal
26/08/2019 (GMK1), 27/08/2019 (GMK 5), 28/08/2019 (GMK 4), 29/08/2019 (GMK 2) dan 30/08/2019 (GMK
3). Total peserta yang mengikutinya 185 Orang.
KESAN :
1. Sangat bermanfaat , lebih di perbanyak lagi, 2. Lanjutkan terus program ini pakkk... 3. Mantap untuk refreh, 4. Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami dalam menambah wawasan, terimakasih kepada management yg telah memberikan kesempatan untuk belajar, 5. Saya sangat ada wawasan lagi setelah mengikuti bimbingan ini..lanjutkan pak, 6. Dengan mengikuti training ini saya mendapatkan ilmu yg sangat bermanfaat dan dapat diterapkan diperkerjaan nantinya
PESAN :
1. Semoga kedepan nya kegiatan belajar mandiri ini tetap terus dijalankan untuk menambah ilmu dan wawasan, 2. Memberikan materi yang sangat baik buat kami terimakasih, 3. Semoga pelatihan ini berlanjut dan konsisten. 4. YES WE CAN BUAT PARA PLANTER... 65,2 26,4 8,3 0,1 0,0 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0
Baik Sekali Baik Cukup Kurang Krg. Sekali
GMK 4
Pemahaman yang mudah
dimengerti karyawan akan
menimbulkan cara kerja yang
lebih baik lagi.
GMK 5
Pelaksanaan BIMTEK di GMK 5, peserta
diberikan pemahaman tentang
pentingnya menjaga Jumlah Pelepah
Produktif di kelapa sawit, Bapak Dr. Ir.
Candra Ginting, MP juga menyampaikan
“Jika hari ini bapak - bapak mudah
mengambil buahnya karena bapak
memotong pelepah, maka dikemudian
hari kita akan kesulitan mencari buah
karena pelepah sebagai dapur tanaman
sudah tidak ada lagi”
BIMBINGAN TEKNIS
GMK 2
Rasa ingin tau yang besar dari peserta menimbulkan
pertanyaan - pertanyaan seputar materi yang disampaikan
oleh Bapak Candra Ginting.
KAJIAN POTENSI PRODUKTIVITAS
KELAPA SAWIT
KEGIATAN
Pelaksanaan Kajian potensi
produktivitas kelapa sawit ditujukan
kepada Staf Lapangan (Asisten dan
Askep). Kegiatan ini berlangsung pada
27 Agustus 2019 (GMK 5), 28 Agustus
2019 (GMK 4), 29 Agustus 2019 (GMK
2), dan 30 Agustus 2019 (GMK 1).
Peserta yang mengikuti materi ini
adalah GMK 5 yaitu 20 orang, GMK 4
yaitu 17 orang, GMK 2 yaitu 20 orang
dan GMK 1 yaitu 17 Orang. Pada
materi ini Bapak Dr. Ir. Candra Ginting,
MP kembali mengingatkan penting
posisi produksi FAP Agri saat ini dan
upadaya yang akan dilakukan dalam
meningkatkan produktivitas.
Produksi erat kaitannya dengan masalah BJR, karena pada dasarnya Rumus Produksi adalahProduksi = SPH x Jjg/Pkk x BJR. Lalu, apa yang menjadi hubungan antara BJR dengan tingkat pertumbuhan dari tahun pertahun. Bapak Candra Ginting menyampaikan ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi masalah BJR yaitu Curah Hujan, Sinar Matahari, Kesuburan Tanah dan Perawatan (Tunas, Pupuk dan Semprot). Menurut PPKS (2006), curah hujan yang optimal untuk tanaman kelapa sawit berkisar antara 2 000-2 500 mm/tahun dengan curah hujan yang merata. Selain itu, Menurut Sunarko (2007) penyebaran produksi setiap bulan dalam setahun sangat dipengaruhi oleh curah hujan pada tahun-tahun sebelumnya. Faktor iklim yang mempengaruhi fluktuasi produksi adalah sebagai berikut:
1. Dua puluh empat bulan setelah kemarau panjang (bulan kering) bunga jantan lebih banyak daripada bunga betina, 2. Sebelas bulan setelah bulan kering, bunga-bunga berguguran atau abortus, 3. Enam bulan setelah bulan kering, buah abortus. Ketersediaan air merupakan faktor utama yang membatasi tingkat produksi tanaman. Pengembangan perkebunan kelapa sawit sering kali berhadapan dengan lahan yang memiliki keterbatasan pada agroklimat khususnya ketersediaan air. Curah hujan yang rendah dan tidak merata sering menyebabkan terjadinya kondisi defisit air yang berdampak negatif terhadap tanaman. Menurut Pangaribuan (2001) suplai air yang kurang dalam jangka waktu lama, secara morfologi menyebabkan meningkatnya kerusakan vegetatif tanaman, yaitu terhambatnya daun-daun membuka, terjadinya
Faktor curah hujan terhadap produksi TBS berpengaruh dalam hal penyerapan unsur hara oleh akar, membantu perkembangan bunga betina, membantu kemasakan buah menjadi lebih sempurna dan berpengaruh terhadap berat janjang. Curah hujan yang cocok untuk kegiatan pemupukan adalah 60-300 mm. Curah hujan dalam jumlah ini memberikan kondisi tanah yang cukup basah dan tidak jenuh (kapasitas lapang) sehingga memudahkan perakaran dalam menyerap unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Pengaruh curah hujan terhadap produksi TBS akan terlihat pada 6 bulan berikutnya, yaitu pengaruh curah hujan pada semester I akan terlihat pada semester II terkait waktu yang dibutuhkan untuk perkembangan bunga betina menjadi buah serta berpengaruh kepada berat janjang. Rata-rata jumlah curah hujan tertinggi terdapat pada semester II yaitu saat kondisi buah mengalami peakcrop (kondisi buah melimpah). Menurut Anonim (2010), kekurangan air akan berpengaruh negatif terhadap produksi TBS sampai dengan dua tahun ke depan. Penurunan produksi tahun pertama berkisar antara 6-10 % dari produksi normal per 100 mm defisit air dan tahun kedua berkisar antara 2-5 % dari produksi normal per 100 mm defisit air. Besarnya pengaruh defisit air terhadap produksi dipengaruhi banyak faktor, diantaranya umur tanaman, tingkat produksi saat terjadi kekeringan, fisiologis tanaman dan sebagainya. Pengaruh negatif umumnya dimulai 6 bulan setelah terjadi defisit air, misalnya aborsi janjang. Akibat adanya defisit air yang besar, ada kemungkinan akan terjadinya perubahan pola produksi. Sunarko (2007) menambahkan bahwa kemarau panjang bisa menyebabkan gagalnya pembentukan bakal bunga pada 19-21 bulan berikutnya (abortus bunga) dan keguguran buah pada 5 – 6 bulan berikutnya. Curah hujan yang terlalu tinggi terkadang menjadi masalah, baik dari segi kondisi pertanaman kelapa sawit maupun kondisi kebun terutama akses jalan. Pengaruh curah hujan yang terlalu tinggi pada tanaman kelapa sawit berpengaruh terhadap pembentukan dan perkembangan bunga betina menjadi buah yang gagal terbentuk karena bunga betina menjadi gugur (abortus) dan tanaman kelapa sawit lebih rentan terhadap hama penyakit sehingga poduksi TBS dapat menurun. Kondisi tanaman pada areal rendahan/ lowland dengan curah hujan yang terlalu tinggi berdampak pada tanaman menjadi tergenang sehingga perakarannya menjadi anaerob. Curah hujan yang terlalu tinggi dan terus menerus juga dapat menyebabkan kondisi jalan menjadi becek, tergenang air dan rusak. Hal ini sangat berpengaruh kepada angkutan unit buah yang tidak dapat menembus akses jalan sehingga dapat menyebabkan buah restan dan berpengaruh kepada pencapaian produksi TBS yang diharapkan menurun.
Selanjutnya, faktor yang mempengaruhi produktifitas kelapa sawit adalah Sinar matahari. Menurut Sadjad (1975) intensitas cahaya matahari tinggi yang diterima oleh tanaman, akan mengakibatkan dampak buruk bagi tanaman antara lain mengakibatkan air tanah berkurang, pada daun juga terjadi devisit air yang diikuti oleh penutupan stomata, sehingga mengakibatkan laju fotosintesis menjadi berkurang dan pengeluaran air (transpirasi) menjadi tinggi. Pada
Pada proses fotosintesis sinar matahari adalah salah satu faktor yang mempengaruhi, dimana intensitas cahaya dapat berpengaruh kepada proses pertumbuhan tanaman. Tanaman kelapa sawit termasuk tanaman heliofil atau menyukai cahaya matahari. Penyinaran matahari sangat berpengaruh terhadap perkembangan buah kelapa sawit. Tanaman yang ternaungi karena jarak tanam yang sempit, pertumbuhannya akan terhambat karena hasil asimilasinya kurang (Sastrosayono, 2003). Radiasi matahari mempengaruhi produktifitas terutama melalui fotosintesis, fotosintesis pada daun akan meningkat dengan meningkatnya radiasi. Radiasi yang memadai penting dalam pemeliharaan pada hasil yang tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya jika kelembaban relatif cukup rendah maka sawit tidak dapat memanfaatkan sepenuhnya faktor radiasi yang positif (Turner dan Gillbanks, 2013).
Faktor yang mempengaruhi produktivitas kelapa sawit yang rendah adalah Perawatan Pelepah Kelapa Sawit. Pahan (2008) menyatakan, bahwa kapasitas produksi tanaman kelapa sawit ditentukan oleh ukuran tajuk atau luas daun sebagai permukaan fotosintesis. Faktor-faktor seperti cahaya, suhu, konsentrasi CO2, air, dan keadaan hara merupakan faktor utama yang mempengaruhi laju fotosintesis, pertumbuhan dan juga produktivitas tanaman. Apabila air dan hara tidak menjadi pembatas, laju fotosintesis bersih ditentukan oleh intensitas cahaya yang masuk sampai daun terbawah. Ukuran tajuk selain menunjukkan luas permukaan fotosintesis juga menunjukkan luas permukaan transpirasi (Lakitan, 1993). Pengaturan luas permukaan daun diperlukan untuk
menyeimbangkan antara kapasitas fotosintesis bersih dan pemenuhan permintaan transpirasi tanaman. Hubungan antara proses fotosintesis dan transpirasi bersifat dinamis karena di Indonesia terjadi dua musim yaitu musim hujan dan kemarau. Perbedaan antara musim tersebut berkaitan dengan fluktuasi ketersediaan air dan intensitas radiasi matahari. Ketersediaan air pada musim hujan sangat tinggi, tetapi dengan intensitas radiasi yang rendah, sehingga proses transpirasi dapat berlangsung normal akan tetapi laju fotosintesis menjadi berkurang. Musim kemarau memiliki intensitas radiasi yang tinggi namun terjadi defisit air sehingga laju fotosintesis tinggi namun menyebabkan proses transpirasi menjadi terganggu. Luas tajuk yang tinggi juga akan memperparah transpirasi tanaman kelapa sawit. Pengaturan ukuran tajuk atau jumlah pelepah yang dipertahankan pada setiap musim perlu dilakukan karena untuk menyeimbangkan antara kapasitas fotosintesis bersih dan pemenuhan transpirasi tanaman. Ukuran tajuk yang optimum pada setiap musim akan mengoptimumkan kapasitas produksi sawit pada setiap musim.
Menurut penelitian Gromikora et al. (2014) jumlah pelepah 49-56 pada awal musim hujan dapat memberikan hasil terbaik karena cahaya dan air masih tersedia berimbang, sedangkan pada musim hujan dan kemarau dengan jumlah pelepah 41-48 dapat mendukung produksi secara optimal karena pada musim hujan terdapat faktor pembatas cahaya dan musim kemarau terdapat faktor pembatas air. Harun dan Noor (2002) menyatakan jumlah tandan dipengaruhi pemupukan dan polinasi. Sunarko (2007) curah hujan dan lamanya penyinaran matahari memiliki korelasi dengan produksi kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit yang mengalami cekaman kekeringan pada saat pembentukan kelamin akan menurunkan seks rasio (Siregar, 1998).
ketersediaan unsur makro dan Mo dinyatakan buruk sekali, pada pH rendah ketersediaan Al,Fe, Mn, Bo akan meningkat, yang dapat menyebabkan keracunan bagi tanaman (Sutedjo dan Kartasapoetra, 1991). Tanaman sawit dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki kemasaman (pH) 5-6 tidak lebih tinggi dari 7 serta tidak lebih rendah dari 4, paling tidak pada kedalaman 1 meter. Hal itu disebabkan terbatasnya ketersediaan hara ada pH tinggi dan efek racun dari Mn dan Fe pada pH rendah. Pada umumnya hara mudah diserap akar tanaman pada pH tanah sekitar netral, karena pada pH tersebut kebanyakan hara mudah larut dalam air. Pada tanah masam P tidak dapat diserap tanaman karena diikat (difiksasi) oleh Al, sedang pada tanah alkalis P juga tidak dapat diserap tanaman karena difiksasi oleh Ca. (Hardjowigeno, 1995). Setiap proses yang akan meningkatkan atau mempertahankan basa tertukar seperti Ca, Mg, K dan Na akan menunjang penurunan keasaman dan meningkatkan kebasaan. Proses pelapukan sangat dipengaruhi karena membebaskan kation tertukar dari mineral sehingga menjadi tersedia untuk di adsorbsi. Penambahan yang mengandung basa, misalnya batu kapur merupakan cara yang sering dipakai untuk menambah kation logam sebagai tambahan yang telah disediakan oleh alam (Buckman dan Brady, 1982).
Selanjutnya adalah Faktor Kesuburan tanah. Produksi tanaman merupakan fungsi dari sifat-sifat genetik tanaman (faktor internal) dan faktor eksternal yaitu: sifat-sifat tanah, pengelolaan seperti pemupukan, pengendalian hama/penyakit, dan iklim (Pahan, 2006). Kelapa sawit tumbuh pada berbagai jenis tanah seperti Podsolik, Latosol, Hidromorfik Kelabu, Regosol, Andosol, Organosol, dan Aluvial. Tanaman kelapa sawit akan tumbuh baik pada tanah yang gembur, subur, berdrainase baik, permeabilitas sedang, dan membuat solum yang tebal sekitar 80 cm tanpa lapisan padas (Fauzi et al., 2006). Derajat keasaman (pH) tanah sangat terkait dengan ketersediaan hara yang diserap oleh akar. Kelapa sawit dapat tumbuh pada pH 4.0 – 6.0, tetapi pH optimumnya berada antara 5.0 – 5.6. Tanah ber-pH rendah dapat ditingkatkan dengan cara pengapuran. (Lubis, 1992). Kemasaman tanah berakibat pula terhadap baik atau buruknya atau cukup kurangnya unsur hara yang tersedia, dalam hal ini pada pH sekitar 6,5 tersedianya unsur hara dinyatakan paling baik. Pada pH dibawah 6,0 unsur P, Ca, Mg, Mo ketersediaannya kurang, pada pH dibawah 4,0
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
BELAJAR MANDIRI
BELAJAR MANDIRI
DOKUMENTASI
BELAJAR MANDIRI
SAFETY &
DEFENSE DRIVING
Pelaksanaan Training dilakukan di FAP Agri Learning
Center yang diisi oleh Bapak Polman Sinaga (Manager
Teknik ) pada tanggal 06 Agustus 2019 (GMK 5) dan 25
Agustus 2019 (GMK 1). Peserta yang mengikuti
berjumlah 58 orang.
A. Daily Check :
1) Memberi pemahaman agar driver/opr dapat memahami
fungsi daily maintenance 2) Perawatan dan pengoperasian unit
yang benar 3) Memberi pengertian dan pemahaman fungsi
disiplin sapta operator 4) Memberi pemahaman administrasi
transport yang menjadi tugas dan tanggung jawab driver
B. Defensive & Safety Driving
1) Memberi Pengertian defensive driving 2) Memberi
pemahaman 4 faktor kecelakaan berkendara 3) Strategi
berkendara dengan aman 4) Tips aman mengemudi dimalam
hari 5) Tips aman saat berada dipersimpangan.
C. Eco Driving
1) Bagaimana berkendara yang hemat BBM 2) Saran-saran untuk
menghemat BBM
PENGELOLAAN
TRANSPORT
Pelaksanaan Training dilakukan di FAP Agri
Learning Center yang diisi oleh Bapak Polman
Sinaga (Manager Teknik) pada tanggal 23
Agustus 2019. Peserta yang mengikuti
berjumlah 16 orang.
Tujuan Pelaksanaan Training :
1) Untuk memberi pemahanan fungsi transport diperkebunan. 2) Untuk memberi pemahaman agar asisten traksi dan mandor transport dapat membuatA. PLAN- Mampu merencanakan alokasi unit transport- Berkomunikasi dan berkoordinasi dengan atasan dan rekan sejawatb.
O- Melakukan apel dan master pagi- operasional transportC. CEK- Pagi hari sebelum unit transport beroperasi- Pada saat unit transport beroperasi D. ADMINISTER- Rencana distribusi unit transport berdasarkan permintaan kendaraan dari afdeling- Carlog masing-masing unit transport
3) Memahami kelancaran transport TBS 4) Faktor-faktor kelancaran transport
5) Memahami sasaran utama transport (RP/KG Transport adalah rendah/kompetitive)
6) Memahami komponen biaya VRA
7) Memahami faktor-faktor biaya angkutan timbangan tinggi 8) Memahami faktor-faktor penyebab output rendah 9) Upaya mendapatkan VRA yang rendah 10) Upaya meningkatkan ouput kendaraan
Klinik Mandor
Refresh Pengetahuan Mandor Lapangan
Penyampaian materi oleh Bapak Juliando Sipayung (Manager Kebun KHL 4) dalam sesi Klinik
Mandor untuk mandor Pupuk di GMK 4. Dalam training ini diikuti oleh mandor pupuk yang berada
di GMK 4 dan juga mandor OJT PMT I 2019.
K
linik Mandor kali ini ditujukan langsung untuk para mandor di masing - masing jabatan, contohnya seperti di atas. Harapannya dengan Klinik Mandor perjabatan dapat memberikan pemahaman yang lebih spesifik dan tertuju pada mandor tersebut. Klinik Mandor ini bertujuan merefresh pengetahuan dasar mandor sekaligus persiapan Sertifikasi Kompetensi Mandor 2019. Pelaksanaan ini dimulai tanggal 07-23 Agustus 2019 dengan total peserta 132 peserta yang dilaksanakan disemua wilayah kebun di Nunukan.Klinik Mandor
Refresh Mandor Semprot
asil evaluasi dari kegiatan ini sebanyak 52,3 % peserta merasa
H
Training ini Baik Sekali dan ada 2,3% yang merasa Kurang dalam training ini. Hasil ini menjadi evaluasi Tim Learning Center dalam hal memberikan pemahaman kepada Mandor - Mandor.52,3 40,2 5,3 2,3 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0
Klinik
Mandor
REFRESH MANDOR PUPUK
46,3 44,0 9,0 0,7 0,0 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 30,0 35,0 40,0 45,0 50,0
Baik Sekali Baik Cukup Kurang Krg. Sekali
alam training ini sebayak 86,3 % peserta memberikan kesan
D
yang baik sekali terhadap Refres Mandor Pupuk ini. Dan mereka berharap kegiatan Refresh Mandor Pupuk ini bukan hanya sekali saja, tapi rutin minimal 1 bulan sekali. Agar pengetahuan peserta terus bertambah dan hasil pekerjaan dilapangan terus semakin baik.Klinik Mandor
REFRESH MANDOR PANEN
55,0
39,7
5,3
0,0
0,0
0,0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
Krg. Sekali
ebanyak 94,7 % peserta
S
refresh mandor panen memberikan kesan yang Baik dan Sangat Baik. Hal ini terlihat dari antusiasme peserta dalam keatifan dalam sesi tanya jawab yang diberikan pemateri. Dalam pembahasan materi Panen, memang sedikit banyaknya sudah diterapkan oleh Mandor - Mandor dilapangan tetapi harus adanya pengawalan terus dari pihak atasannya agar, materi - materi yang telah diterima oleh Mandor ini tetap bisa dipertahankan di dalam pengetahuannya dan dapat diterapkan terus menerus. Pada akhirnya, ilmu yang dimiliki oleh si Mandor dapat membuktikan hasil terbaiknya di lapangan.bersama MANAGER KEBUN
dan Bapak Dr. Ir. Candra Ginting, MP
Focus Group Discussion
ocus group discussion ini merupakan kegiatan diskusi membahas permasalahan seputar lapangan dari segi teoritis.
F
Kegiatan ini dipimpin oleh Bapak Dr. Ir. Candra Ginting, MP. Fokus pembahasannya adalah Continuous Improvement. Harapan akhir dari kegiatan ini adalah adanya Improvisasi kerja dilapangan yang nantinya dapat meningkatkan efektifitas kerja dan hasil. Pelaksanaan FGD ini pada tanggal 30 Agustus 2019 yang bertempat di FAP Agri Learning Center dengan jumlah peserta 7 orang.FAP Agri Nunukan
61,9
38,1
0,0
0,0
0,0
0,0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
Krg. Sekali
EVALUASI TRAINING
ETIKA DAN PROTOKOLER PERKEBUNAN
bersama Bapak Ujang Hendar, S.TP
RESUME
Etika dan Protokoler Perkebunan merupakan materi yang membahas mengenai aturan - aturan dan prosuduran yang berada di lingkup perkebunan. Kegiatan ini diisi oleh Bapak Ujang Hendar, S.TP (L&D Manager FAP Agri). Pelaskanaan kegiatan ini yaitu 31 Agustus 2019 yang diikuti oleh 6 orang. Peserta yang mengikuti program ini adalah Asisten Traksi dari GMK 1, GMK 2 dan GMK 3. Pelaksanaannya di FAP Agri Learning Center. 58,3 41,7 0,0 0,0 0,0 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0
Baik Sekali Baik Cukup Kurang Krg. Sekali
INDONESIA
I
R GAHAYU
DI
REPUBL K
17 AGUSTUS 2019 - 17 AGUSTUS 1945
“Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Guna Mencapai Produktivitas Kerja Yang Optimal”
Yang kami hormati Bapak CEO FAP Agri
Yang kami hormati Bapak Direktur Plantation FAP Agri Yang kami hormati Bapak dan Ibu Staf FAP Agri Yang kami hormati Bapak dan Ibu Guru SD dan PAUD Yayasan FAP Agri
Yang kami hormati Seluruh karyawan FAP Agri Dan hadirin sekalian peserta upacara yang kami hormati
Serta anak-anak penerus bangsa yang kami cintai Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala atas limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga saat ini kita bisa menghirup udara kemerdekaan di negara yang kita cintai ini dan terlebih pada hari ini juga kita bisa mengikuti upacara bendera dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74, 17 Agustus 2019.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Sudah seharusnya, kita sebagai warga negara yang baik, ikut serta memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74 ini dengan berbagai rangkaian acara, termasuk upacara bendera kali ini dan lebih daripada itu kita harus dapat meneladani semangat perjuangan para pahlawan kemerdekaan untuk diterapkan dalam kehidupan di masa sekarang dan masa mendatang.
Perjuangan masih terus berlanjut, dimana perjuangan di masa kemerdekaan membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit, baik berupa harta benda maupun jiwa raga untuk mendapatkan kembali kedaulatan bangsa Indonesia dari tangan para penjajah. Adapun perjuangan di masa sekarang adalah perjuangan untuk mengisi kemerdekaan dengan pembangunan di segala bidang agar tercapai tujuan dan cita-cita kemerdekaan, yakni menuju masyarakat yang adil dan makmur. Hadirin sekalian yang berbahagia.
Tema kita pada peringatan 17 Agustus 2019 ini, yaitu: “Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Guna Mencapai Produktivitas Kerja yang Optimal”. Semangat 45 adalah semangat kebersamaan dengan mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan. Oleh karena itu, peringatan HUT Republik Indonesia yang ke-74 tahun 2019 ini, yang kita meriahkan dengan melaksanakan Upacara Bendera ini dan juga dengan adanya serangkaian acara peringatan 17 Agustusan berupa perlombaan dan acara hiburan, merupakan salah satu bentuk upaya kita untuk menjalin persaudaraan, kerjasama, persatuan dan kesatuan di antara karyawan yang ada di FAP AGRI. Sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja untuk mencapai target produksi sesuai dengan yang diharapkan oleh
Manajemen. Dengan semangat persatuan dan kesatuan dalam arti umum, diharapkan akan terbentuk sinergi pekerjaan dari masing-masing bagian di FAP AGRI.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Kami mengajak kepada seluruh karyawan FAP AGRI untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai dan budaya perusahaan, menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dalam bekerja. Bekerja dengan benar walaupun tidak diawasi oleh pimpinan dan satunya antara perbuatan dan kata.
Kami juga mengajak kepada seluruh karyawan FAP AGRI untuk bekerja dengan penuh komitmen, bekerja dengan sepenuh hati, bekerja dengan ikhlas, dan bekerja sampai tuntas. Mari kita bersama-sama untuk loyal dan cinta kepada pekerjaan kita dan kepada perusahaan kita tercinta.
Kami juga mengajak kepada seluruh karyawan FAP AGRI untuk senantiasa berpikir kreatif dan inovatif dalam bekerja, selalu melakukan perbaikan yang berkelanjutan, dan selalu memberikan yang terbaik untuk diri kita, keluarga yang kita cintai, dan untuk perusahaan kita tercinta guna mencapai target bersama.
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Mudah-mudahan dengan meneladani nilai-nilai dan semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, kita dapat memberikan bentuk pengabdian yang maksimal dengan berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung dalam kelanjutan proses pembangunan bangsa dan negara kita menuju Indonesia yang makin maju dan sejahtera.
Terima kasih atas perhatian bapak/ibu/saudara/saudari, hadirin sekalian. Semoga, dengan momen peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-74 ini, kita kembali tersadarkan untuk senantiasa bersyukur atas Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa berupa kemerdekaan, yaitu melalui tindakan nyata untuk mengisi
kemerdekaan dengan kegiatan-kegiatan positif atau kegiatan yang bermanfaat baik bagi diri sendiri, bagi keluarga, bagi sesama, bagi agama, bagi perusahaan dan bagi bangsa dan negara.
Sekian.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.