• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ) Satuan Pendidikan : SMPN.2 Tarutung

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester : IX/1

Materi Pokok : Teks Cerpen Alokasi Waktu : 1 x 10 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi Pengetahuan

3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau didengar.

• Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau didengar.

• Menganalisis unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari teks cerita pendek.

• Menjelaskan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari teks cerita pendek yang dibaca atau didengar.

Kompetensi Keterampilan 4.5 Menyimpulkan unsur-unsur

pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari cerita pendek yang dibaca atau didengar.

• Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari teks erita pendek yang dibaca atau didengar.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau didengar. 2. Menganalisis unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari teks cerita pendek..

D. Materi Pembelajaran

1.Unsur pembangun karya sastra (cerpen) 2. Model teks narasi (cerpen)

E. Metode Pembelajaran

a. Mode : Discovery Learning b. Pendekatan : Saintifik

c. Metode : Diskusi dan Tanya Jawab F. Media Pembelajaran

1. Media :

a. Contoh teks Cerpen

b. Lembar Kerja peserta didik (LKPD]) c. Lembar Refleksi d. Proyektor / Lcd 2. Bahan : A. Spidol B. Kertas karton C. Isolatip G. Sumber belajar

Buku Bahasa Indonesia Siswa Kelas IX, Kemendikbud, Tahun 2018 Buku refensi yang relevan.

(2)

I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

TAHAP

PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

ALOKASI WAKTU A. Kegiatan Pendahuluan Pendahuluan (persiapan/orientasi) Guru Orientasi :

1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.

2. Menyanyikan lagu Nasional Padamu Negeri

3. Guru mengecek kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali

kegiatan pembelajaran.

2

Apersepsi Apersepsi :

1. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi sebelumnya.

2. Guru mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi Motivasi

1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung.

A. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan (2 Menit) Guru :

Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Aperpepsi

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan. Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Unsur pembangun karya sastra (cerpen)

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung

Pembagian kelompok belajar

Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti ( 6 Menit ) Sintak Model

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Stimulation (stimullasi/ pemberian rangsangan) KEGIATAN LITERASI

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Unsur pembangun karya sastra (cerpen) dengan cara :

Kebaikan Membawa Keberuntungan

Hari itu matahari bersinar dengan sangat terik, seakaan – akan sang raja siang itu ingin membakar semua yang ada di bawahnya. Namun, ditengah – tengah panasnya hari tersebut, seorang anak laki – laki setegah baya, sedang duduk di bawah pohon sambil menjaga keranjang kuenya. Dia adalah Doni, seorang anak kurus dengan rambut hitam yang sedikit ikal.

“Hey Don, berapa harga donat itu?” tanya Aisyah, sambil menunjuk ke arah kue yang ada di dalam keranjang miliknya.

(3)

“kalau begitu berikan aku satu dong” pinta Aisyah.

Aisyah adalah seorang gadis yang baik salah satu teman sekolah Doni. Mereka berdua bersekolah di SMP Teladan, sebuah sekolah yang sangat bagus dan kebanyaan muridnya berasal dari keluarga yang kaya. Kecuali Doni, dia berbeda dengan teman – temannya. Ayahnya telah meninggal dunia, yang ada hanyalah ibunya yang bekerja sebagai buruh pabrik. Doni dan ibunya hidup dengan sangat susah, bahkan dia harus membantu ibunya berjualan kue di sekolah untuk membiayai sekolahnya.

Meskipun dia har us berjualan di sekolah, dia sama sekali tidak merasa malu. Padahal banyak teman – temannya yang selalu mengejek dirinya. Bahkan ada sebagian guru yang tidak menyukai perbuatanya tersebut, tetapi itu semua tidak menjadi masalah bagi Doni. Dia telah kebal dengan itu semua karena dia memiliki cita – cita yang lebih kuat dari ejekan – ejekan yang menghampirinya.

“Kamu masih membeli makanan kotor itu Aisyah?” kata Anjar dengan nada menghina.

“Kenapa kamu berbicara seperti itu”

“Apa kamu tidak malu makan makanan seperti itu. Donat itu mengandung kuman yang sangat banyak. Kalau kamu mau nanti aku belikan Pizza,” Anjar menjawab sambil merampas donat yang ada di tangan Aisyah dan membuangnya ke tanah. Melihat perbuatan Anjar, Aisyah menjadi marah. Dia pun hendak menampar wajah Anjar, tetapi

Doni menghalanginya.

“Sudahlah Aisyah, nanti aku ganti yang baru. Jangan dipermasalahkan” “Apa kamu tidak tersinggung dengan perbuatannya?”

“Sudah, tidak apa – apa kok?” jawab Anton.

“Kau dengar sendiri kan, dia pun mengakui kalau kue yang dia jual tidak sehat?” ejek Anjar.

Meskipun Anjar terus saja mengejeknya, Doni tetap bersabar. Dia memang sudah mengetahui watak Anjar yang sombong. Dia pun tahu, Anjar berperilaku begitu karena ayahnya merupakan ketua komite di sekolah ini. “Anjar, kenapa kau sombong sekali? aku tidak menyangka kau berkata seperti itu? kau bukan seperti Anjar kecil yang dahulu aku kenal. Mulai sekarang aku tidak mau lagi berbicara denganmu” bentak Aisyah kepada Anjar sambil menarik tangan Doni dan menjauhinya.

Semenjak dari kejadian itu, Anjar semakin membenci Doni. Dia selalu

mengganggunya seperti menyembunyikan sepatu Doni, melempar keranjang Doni, bahkan dia juga sengaja mengancam teman – temannya untuk tidak membeli kue Doni. Akibat dari perbuatan Anjar tersebut, penjualan kue Doni semakin berkurang. Bahkan untuk mengembalikan modal pun sangat susah. Doni pun semakin

kebingungan karena dia tidak bisa membayar SPP untuk bulan depan. Akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan sekolahnya untuk sementara waktu dan berjualan kue di pasar.

Satu minggu sudah Doni tidak masuk ke sekolah, dia terus berjualan di pasar mencari uang untuk membayar SPPnya. Aisyah yang tidak mengetahui hal tersebut merasa khawatir dengan Doni, lalu dia berusaha mencari tahu keberadaan Doni, tetapi usahanya tersebut nihil.

Doni berusaha dengan sekuat tenaga untuk berjualan di pasar. Dia telusuri lorong demi lorong pasar itu, dan dia juga menawarkan kuenya kepada semua orang yang dia temui. Doni terus mengitari isi pasar tersebut hingga hari menjadi sangat terik, lalu dia beristirahat di sebuah kursi panjang dekat tempat parkiran mobil. Ketika dia sedang menghitung hasil yang diperolehnya, Doni melihat seorang yang

mencurigakan tengah membuntuti laki – laki tua yang sedang membawa tas hitam. Benar saja, pria misterius itu hendak merampas tas milik bapak itu. Doni pun berteriak untuk memperingatinya hingga dia bisa menghindari perampokan itu. “Terimakasih nak,” berkatmu perampok itu gagal mengambil tas ini,”

“Tidak apa – apa kok pak, kita sesama manusia sudah sepatutunya saling

membantu.”Pria itu merasa kasihan dengan Doni, dia juga bertanya mengapa dia tidak bersekolah.

Akhirnya Doni menceritakan semua permasalahannya, dia harus mencari uang di pasar untuk membayar SPP karena ulah temannya si Anjar.

Dia lalu beranjak dari tempat duduknya dan berkata, “Teruskan mimpi mu nak, aku salut dengan perjuanganmu untuk terus bersekolah Andai saja anakku bisa seperti mu”

Setelah berjuang dengan sangat keras, akhirnya Doni bisa mengumpulkan uang untuk membayat SPP,lalu dia mengajak Aisyah untuk menemui kepala sekolah. Namun, betapa terkejutnya Doni bahwa SPP nya telah lunas. Kepala sekolah juga

(4)

menyampaikan bahwa mulai saat ini Doni tidak perlu lagi membayar uang SPP hingga selesai dari sekolah ini.

Perasaan Doni menjadi tak menentu, di satu sisi dia merasa senang tetapi di sisi lain dia merasa heran. Dia pun berterimakasih kepada kepala sekolah.

Ketika Doni hendak meniggalkan ruang kepala sekolah, dia terkejut melihat sebuah foto lelaki yang pernah dia tolong tergantung di tembok.

“Itu foto siapa?” tanya Doni kepada Aisyah. “Itu ketua komite sekolah kita” jawab Aisyah.

Doni pun tersenyum, ternyata orang yang sudah ditolongnya adalah ketua komite sekolah ini. Pantas saja akhir – akhir ini Anjar juga tidak pernah menggangunya lagi. Sejak hari itu, Doni bisa bersekolah dengan tenang dan damai.

Sumber: https :/www Kelas Indonesia Com

Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan unsur-unsur cerpen kemudian teks sebuah cerpen. Mengamati

Lembar kerja materi Unsur pembangun karya sastra (cerpen)

Pemberian contoh-contoh materi Unsur pembangun karya sastra (cerpen) untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di sekolah (dapat dibaca ulang di rumah) dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Unsur pembangun karya sastra (cerpen).

Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait unsur pembangun karya sastra (cerpen)

Mendengar

Pemberian materi unsur pembangun karya sastra (cerpen) oleh guru. Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

Unsur pembangun karya sastra (cerpen)

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi. Problem statemen (pertanyaan/ identifikasi masalah)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan teks cerpen yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

Mengajukan pertanyaan tentang materi : Unsur pembangun karya sastra (cerpen)

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data collection (pengumpulan data)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

Mengamati Teks Cerpen

Mengamati dengan seksama materi Unsur pembangun karya sastra (cerpen) yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengamati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Unsur pembangun karya sastra (cerpen) yang sedang dipelajari.

COLLABORATION (KERJASAMA)

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk: Mendiskusikan

(5)

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Unsur pembangun karya sastra (cerpen)

Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Unsur pembangun karya sastra (cerpen) yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Saling tukar informasi tentang materi : Unsur pembangun karya sastra (cerpen)

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data processing (pengolahan Data)

COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara : Berdiskusi tentang data dari Materi :

Unsur pembangun karya sastra (cerpen)

Mengolah informasi dari materi Unsur pembangun karya sastra (cerpen) yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan

mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Unsur pembangun karya sastra (cerpen)

Verification (pembuktian)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

Unsur pembangun karya sastra (cerpen)

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization (menarik kesimpulan)

COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI) Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Unsur pembangun karya sastra (cerpen) berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk

mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi : Unsur pembangun karya sastra (cerpen)

Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Unsur pembangun karya sastra (cerpen) dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

Bertanya atas presentasi tentang materi Unsur pembangun karya sastra (cerpen) yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)

Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi : Unsur pembangun karya sastra (cerpen)

Menjawab pertanyaan tentang materi Unsur pembangun karya sastra (cerpen) yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

(6)

E. Penilaian 1. Sikap

Kompetensi Spritual dan Sosial

• Teknik : Observasi (Mengamati sikap peserta didik dalam pembelajaran) • Bentuk Instrumen : Jurnal

• Instrumen : Jurnal Pengembangan Sikap Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Tarutung Kelas / Semester : IX/ Ganjil

Tahun Pelajaran : 2020/2021 No. Nama Peserta didk

Catatans Sikap dan

Perilaku Tindak Lanjut 1. 2. 3. 4. dst 2. Keterampilan

• Teknik : Unjuk Kerja

• Bentuk Instrumen : Uraian

• Instrumen :

Soal :

1. Sajikan simpulan unsur-unsur pembangun teks cerpen yang kamu baca tersebut melalui pajangan karya !

catatan : Sajikan LKPD 3. Pengetahuan

1) Teknik : Tes tertulis 2) Bentuk Instrumen : Uraian

3) Instrumen : Disediakan Teks cerpen Soal :

Bacalah teks cerpen yang telah dibagikan, lalu jawablah pertanyaan berikut! Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan

Dahulu kala di sebuah desa kecil tinggalah seorang anak laki-laki yang rajin dan juga pintar. Anak laki-laki ini bernama Mogu dan tinggal bersama ibunya yang sudah renta. Meskipun hidup dalam kemiskinan namun keduanya selalu merasa bahagia atas apa yang berhasil didapatkan. Mogu pun tak pernah sekalipun mengeluh bahkan selalu rajin membantu ibunya bekerja mencari uang.

Sebenarnya Mogu memiliki keinginan besar untuk belajar ke kota seperti teman-teman sebayanya. Namun apa daya karena minimnya biaya, maka rasa haus Mogu akan ilmu pengetahuan hanya bisa dipenuhi dengan membaca buku yang dibawa temannya dari kota. Meskipun hanya membaca buku temannya dan tidak pernah menikmati pendidikan formal, namun berkat kecerdasannya. Mogu dengan mudah paham apa yang dibaca dan menjadi pintar karenanya.

Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Unsur pembangun karya sastra (cerpen) yang akan selesai dipelajari

Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Unsur pembangun karya sastra (cerpen) yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

Kegiatan Penutup (2 menit )

1. Guru bersama-sama peserta didik membuat simpulan tentang pendataan kritik dan pujian dari teks tanggapan. 2. Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik dalam proses dan hasil pembelajaran.

(7)

Suatu hari Mogu membantu sang ibu yang sudah renta mencari kayu bakar ke tengah hutan. Malangnya Mogu tanpa sadar masuk ke area yang belum pernah dilewati sebelumnya dan tersesat. Berulang kali Mogu mencoba mencari jalan pulang namun tidak juga ditemukannya. Merasa lelah tanpa hasil Mogu memutuskan istirahat sejenak sembari

merebahkan diri di bawah pohon besar.

Di tengah tidurnya Mogu merasa bermimpi ada suara yang memanggilnya. Semakin lama semakin jelas dan membuatnya terbangun.

“Siapa yang memanggilku?”, tanyanya sambil bergetar menahan rasa takut apalagi langit sudah mulai gelap. “Tenanglah nak, aku tak ada niat jahat kepadamu. Aku adalah pohon dimana engkau berbaring di atas akarku.”

Mendengar penjelasan tersebut Mogu pun buru-buru bangun dan rasa takutnya semakin menjadi. Ketika sudah berdiri mendongaklah ia ke arah si pohon dan mendapati raut wajah pohon tersebut. Seketika membuatnya tercekat.

“Jangan takut, aku bukan pohon jahat. Aku adalah Tule yang dikenal orang sebagai pohon pengetahuan.” Mendengar keterangan Tule, Mogu pun sedikit lebih lega.

“Kenapa kau bisa sampai disini Nak?” tanya Tule.

“Namaku Mogu wahai pohon pengetahuan, dan aku tersesat…”, Mogu pun mulai menceritakan perihal dirinya tersesat di hutan.

Mendengar penjelasan dan cerita Mogu, Tule pun menyadari jika anak laki-laki di hadapannya memiliki kecerdasan luar biasa. Kemudian ia pun bertanya.

“Mogu, kau adalah anak yang pintar. Ilmumu cukup banyak dan membuatku terkesan. Mendengar ceritamu yang ingin terus belajar. Sebenarnya tujuanmu belajar apa?”, tanya Tule penasaran.

“Bagiku ilmu ini sangat penting. Nantinya bisa digunakan untuk mengajari banyak orang mengenai banyak hal. Membantu menentukan mana yang baik dan mana yang benar. Menurutku ilmu pengetahuan sangat bermanfaat untuk menjadikan hidup manusia agar lebih baik.”

“Jawabanmu sungguh bijak. Mungkin hari ini kita bertemu karena sudah menjadi takdir. Maukah kau menjadi muridku?”, tawar Tule.

Mendengar tawaran tersebut hati Mogu pun bahagia, dan wajahnya memulaskan senyuman. Sejak hari itu Tule menjadi guru yang mengajarkan banyak pengetahuan kepada Mogu. Tule pula yang menuntun Mogu untuk keluar dari hutan, dan setiap hari Mogu menjenguknya untuk belajar lebih banyak hal. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun pun terus bergulir. Mogu menjadi pemuda yang tidak hanya tampan namun juga cerdas.

Selang beberapa bulan setelah ibunya wafat, Mogu diminta Tule untuk mengembara dan mengamalkan ilmu yang diperolehnya. Mogu pun berkenala berpindah dari satu desa ke desa lain, dari satu kota ke kota lain. Membantu para penduduk yang dijumpainya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Entah masalah dalam bergadang, membangun rumah, berburu, bercocok tanam, dan lain sebagainya.

Hingga sampailah Mogu di Ibukota, dan saat itu sedang diadakan ujian sebagai pejabat dan penasehat raja. Tanpa berpikir panjang Mogu pun mengikuti ujian tersebut, berkat ilmu yang dimilikinya maka bisa lolos dengan mudah. Kabar mengenai kecerdasan Mogu pun sampai pula di telinga sang raja. Ketenarannya membuat Mogu diutus untuk menemui raja secara langsung.

Disaksikan oleh semua pejabat istana Mogu pun menghadap kepada sang raja. Salah satu pejabat istana ternyata ada yang tidak suka dengan prestasi Mogu yakni Baralel. Baralel pun memita izin kepada sang raja untuk melakukan serangkaian tes kepada Mogu guna mengetahui seberapa cerdas pemuda satu ini. Pertanyaan pertama pun diajukan Baralel.

“Menurutmu berapa tinggi badanku?” tanya Baralel.

“Tinggi badan tuan sepanjang ujung jari tangan kiri ke ujung jari tangan kanan ketika dibentangkan.” Mendengar jawaban tersebut petugas istana pun melakukan pengukuran, dan ternyata jawaban Mogu benar. “Kau memang pintar. Tapi bisakah menyalakan api tanpa pemantik?”, tantang Baralel.

“Bisa tuan.”, jawab Mogu dan langsung mengambil ranting dan dedaunan kering. diambilnya kaca cembung di kantong bajunya dan diarahkan ke sinar matahari. Tak berselang lama percikan api pun muncul.

Baralel pun merasa semakin marah karena tidak sanggup menunjukan kebodohan Mogu di hadapan sang raja. Namun sekilas muncul ide licik di kepalanya.

“Satu lagi pertanyaanku Mogu, dan kau harus berjanji akan menjawabnya dengan jujur.” “Baik tuan.”, jawab Mogu.

“Kudengar kau bisa secerdas ini karena dibantu oleh pohon pengetahuan. Dimanakan pohon itu terletak?”

Pertanyaan ini tak pelak membuat Mogu kaget, namun karena sudah berjanji maka ia pun menjawab jujur. Kemudian Baralel meminta Mogu mengantarkan dirinya dan sang raja menghadap ke pohon pengetahuan. Mogu pun menurut dan mengajak raja maupun Baralel bertemu pohon pengetahuan. Tak dinyana pada hari itu Tule sang pohon pengetahuan memberikan sebuah buku berisi ilmu pengetahuan yang luas kepada Mogu.

(8)

Melihat itu Baralel pun meminta buku yang sama. Namun ditolak oleh Tule, Tule pun berujar.

“Hatimu kotor dan pikiranmu licik, belajar ilmu pengetahuan akan membuat dunia dan isinya dalam bahaya.”

Mendengar penjelasan tersebut Baralel pun marah dan menyuruh pasukan kerajaan menebang pohon pengetahuan. Seketika Tule pun ambruk dan meninggal. Baralel pun berencana merebut buku warisa Tule dari tangan Mogu. Namun tiba-tiba langit ynag tadinya cerah menjadi hitam pekat dan mengeluarkan petir yang menyambar dengan rakus.

Pasukan kerajaan beserta raja dan Baralel pun mati terkena sambaran petir. Inilah balasan bagi orang yang serakah. Sebab menuntut ilmu harus ditunjang oleh hati yang bersih agar bermanfaat bagi banyak orang dan terhindar dari malapetaka. Sumber: Buku Bahasa Indonesia Kelas IX Kemendikbud Revisi 2018.

Mengetahui Tarutung, 9 April 2021

Kepala SMPN.2 Tarutung Guru

Minneria Nababan,S.Pd.s Saut Panjaitan,S.Pd.,M.Pd.

(9)

LAMPIRAN RPP

KISI – KISI SOAL

PEDOMAN PENSKORAN

No Depskrpsi/ Kunci Skor Bobot

Skor/Item Skor Maksimum 1 a. Peserta didik mampu menuliskan

dan menguraikan unsur-unsur yang ada pada sebuah Cerpen b. Pesertra didik mampu menuliskan

dan menguraikan Sebagian dari unsur-unsur cerpen

c. Peserta didik belum mampou menuliskan dan menguraikan unsur-unsur cerpen

4

2

0

6 60

2 a. Peserta didik mampu

menganalisis nilai yang terdapat dalam cerpen

b. Peserta didik belum mampu menganalisis nilai yang terdapat dalam cerpen 4 0 4 40 Jumlah 100 No. Kompetensi yang Diujikan

Materi Indikator Soal Level Kognitif

Bentuk Soal

Nomor Soal

1

Peserta didik dapat menguraikan unsur-unsur yang ada dalam pada cerpen (latar, sudut pandang, karakter tokoh, dan alur)

Cerpen Peserta didik dapat menguraikan unsur-unsur yang terdapat pada cerpen. Level 2 Aplikasi Esai 1 2

Menganalisis Cerpen Cerpen Peserta didik dapat menganalisis nilai yang terkandung di dalam cerpen. Level 3 Penalaran Esai 2

Referensi

Dokumen terkait

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Simpulan

Dengan melihat beberapa fenomena diatas, mulai dari munculnya berbagai objek wisata baru, beberapa objek wisata yang kurang memiliki daya tarik, dan banyaknya perusahaan swasta

produktif atau belum pernah sama sekali mengambil pembiayaan pada Baitul Mal Aceh, dalam hal ini petugas piket yang merupakan karyawan bidang pendistribusian

2.8 Karakteristik Antenna Microstrip Karakterisasi antena merupakan perubahan ukuran yang dilakukan pada beberapa parameter antena untuk mendapatkan karakteristik yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh yang ditimbulkan oleh komunikasi pramuwisata terhadap perilaku wisatawan yaitu berhubungan dengan aspek afektif, kognitif dan konatif

Lateks pravulkanisasi berprotein rendah yang dibuat tersebut dihasilkan dengan memberikan ragam konsentrasi fumed silica yang ditambahkan dalam lateks, yaitu tanpa penambahan

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Hasil karya