• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

SKKNI

STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

OPERATOR WHEEL LOADER

PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BIDANG

SUMBER DAYA AIR

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

2005

(2)

KATA PENGANTAR

Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi, pada suatu jabatan kerja tertentu, baik untuk pemenuhan kebutuhan nasional di dalam negeri maupun untuk kepentingan penempatan ke luar negeri, diperlukan adanya perangkat standar yang dapat mengukur dan menyaring tenaga kerja yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kompetensinya.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan suatu hal yang sangat penting dan dibutuhkan sebagai tolok ukur untuk menentukan kompetensi tenaga kerja sesuai dengan jabatan kerja yang dimilikinya.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk tenaga kerja jasa konstruksi disusun berdasarkan analisis kompetensi setiap jabatan kerja yang melibatkan para pelaku pelaksana langsung di lapangan dan ahlinya dari jabatan kerja yang bersangkutan.

Selanjutnya finalisasi konsep SKKNI tersebut dilaksanakan dalam suatu Konvensi Nasional yang melibatkan para Pakar dan Nara Sumber yang berkaitan dengan jabatan kerja tersebut.

Untuk menyusun dan menetapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

Operator Wheel Loader pada pekerjaan dibidang Sumber Daya Air ini diatur dengan Surat

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. KEP.69/MEN/V/2004, tanggal 4 Mei 2004 untuk dapat digunakan sebagai acuan dalam pembinaan dan penetapan persyaratan jabatan tersebut yang berlaku secara nasional.

Diharapkan dengan adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) tersebut dapat meningkatkan mutu tenaga kerja Indonesia dan mutu hasil pekerjaan di lapangan. Disisi lain standar kompetensi kerja ini tetap masih memerlukan penyempurnaan sejalan dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan kebutuhan Industri Jasa Konstruksi, sehingga setiap masukan untuk penyempurnaan sangat diperlukan.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) ini, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, Desember 2005 Departemen Pekerjaan Umum

Kepala Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia

(Ir. Iwan Nursyirwan Diar Dipl. HE)

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 1

DAFTAR ISI ... 2

A. PENDAHULUAN ... 3

1. Latar Belakang ... 3

2. Studi Penyusunan Standar Kompetensi ... 4

2.1 Studi Literatur ... 4

2.2 Penyusunan Standar Kompetensi setiap Jabatan Kerja ... 4

3. Penyusunan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) ... 5

3.1 Dasar Hukum dan Referensi ... 5

3.2 Pengkodean Jabatan Kerja Sub Bidang Sumber Daya Air ... 6

3.3 Posisi Jabatan Kerja ... 6

3.4 Kegiatan Analisis Kompetensi ... 7

3.5 Perumusan dan Konsensus ... 9

B. JABATAN KERJA ... 10

1. Nama Jabatan Kerja ... 10

2. Nomor Kode ... 10

3. Uraian Jabatan Kerja ... 10

4. Kelas dalam Kualifikasi Jabatan Kerja ... 10

5. Syarat Jabatan Kerja ... 10

C. KOMPETENSI KERJA ... 11

D. URAIAN UNIT-UNIT KOMPETENSI ... 12

(4)

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Undang-undang No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya tersurat dan tersirat bahwa tenaga kerja yang melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian dan atau keterampilan.

Keharusan memiliki “SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN ATAU KETERAMPILAN” : mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga kerja yang betul-betul dapat diandalkan. Kondisi tersebut memerlukan langkah nyata dalam mempersiapkan perangkat (standar baku) yang dibutuhkan untuk mengukur kualitas tenaga kerja jasa konstruksi.

Sesuai dengan Keputusan Dewan Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) No. 71/KPYTS/D/VIII/2001 : pasal 2 ayat (1). Tujuan sertifikat adalah memberikan informasi objektif kepada para pengguna jasa bahwa kompetensi tenaga kerja yang bersangkutan memenuhi bakuan kompetensi yang ditetapkan untuk klasifikasi dan kualifikasinya, dan pasal 9 ; ayat (1) : Untuk setiap kualifikasi dalam suatu klasifikasi harus dibuat bakuan kompetensinya secara jelas termasuk tata cara mengukur. Selain itu undang-undang nomor 13 tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, terutama pasal 10 ayat (2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja.

Dua Undang-undang tersebut diatas menyebut tentang “kompetensi” yaitu suatu ungkapan kualitas SDM yang terbentuk dengan menyatunya 3 ranah (domain) terdiri : Ranah Pengetahuan (domain kognitif), Ranah Keterampilan (domain psychomotorik), dan Ranah Sikap Perilaku (domain affektif).

1. Domain (ranah) kognitif berkaitan dengan keilmuan atau pengetahuan atau kemampuan daya pikir

2. Domain (ranah) psychomotorik, berkaitan dengan kemampuan menggerakkan anggota badan dengan menggunakan metode atau teknk dan alat bantu

3. Domain (ranah) affektif berkaitan dengan sikap perilaku yang mengekspresikan kemampuan dirinya.

Secara definitif pengertian kompetensi ialah penguasaan disiplin keilmuan dan pengetahuan serta keterampilan menerapkan metode dan teknik tertentu didukung sikap perilaku yang tepat, guna mencapai dan atau mewujudkan hasil tertentu secara mandiri dan atau berkelompok dalam penyelenggaraan tugas pekerjaan.

(5)

Jadi apabila seseorang atau berkelompok telah mempunyai kompetensi kemudian dikaitkan dengan tugas pekerjaan tertentu sesuai dengan kompetensinya, maka akan dapat menghasilkan atau mewujudkan sasaran dan tujuan tugas pekerjaan (X), yang seharusnya dapat terukur dengan indikator sebagai berikut : mampu dan mau melakukan (X) sebanyak (Y) dengan kualitas (Z) selesai dalam tempo (T).

Indikator ini penting untuk memastikan kualitas SDM secara jelas, lugas dan terukur, serta untuk mengukur produktivitas tenaga kerja dikaitkan dengan perhitungan biaya pekerjaan yang dapat menentukan daya saing.

2. Studi Penyusunan Standar Kompetensi

2.1 Studi Literatur

Kegiatan studi literatur mengacu sumber-sumber dari dalam negeri maupun luar negeri antara lain :

a. Studi Literatur Internasional

1. Malaysia, dengan model NOSS (National Occupational Skill Standard) atau SKPK (Standar Kemahiran Pekerjaan Kebangsaan).

2. ILO (International Labor Organization) dengan MOSS (Model Occupational Skill Standard).

3. RMCS (Regional Model Competency Standard) dengan referensi utama dari ITABs (Industry Training Advisory Bodies) dan ANTA (Australia National Training Authority) Australia.

b. Studi Literatur Dalam Negeri

1. Indonesia, dalam masa transisi LPJKN (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional) bekerja sama dengan Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi. Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia - Departemen PU dengan HYBRID yaitu gabungan dari MOSS dan RMCS yang dapat dibakukan dengan MOCS (Model Occupational Competency Standards).

2.2 Penyusunan Standar Kompetensi Setiap Jabatan Kerja

Sesuai hasil studi literatur, konsep standar kompetensi mencakup semua aspek kinerja tugas/ pekerjaan untuk membangun wawasan yang tidak terbatas hanya kemampuan tugas secara sempit.

(6)

Empat komponen kompetensi utama yang perlu dikembangkan adalah : 1. Kemampuan dalam tugas (task skill)

2. Kemampuan mengelola tugas (task manajemen skill)

3. Kemampuan mengatasi suatu masalah dengan tepat (contingency management skill)

4. Kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan kerja (job/ role environments skill)

Sementara itu tidak semua unit terdiri dari semua keempat komponen tersebut diatas dalam satu group unit, tetapi komponen kompetensi tersebut harus dicakup secara efektif.

Empat komponen kompetensi dapat muncul dalam kegiatan yang berbeda dari format standar, misalnya dapat berada dalam elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, dan batasan variabel.

3. Penyusunan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasioanl Indonesia)

3.1 Dasar hukum dan referensi penyusunan SKKNI adalah :

1. Undang-undang Nomor : 18, tahun 1999 tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya.

2. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang : Ketenagakerjaan. 3. Keputusan Menteri NAKERTRANS.

a. No. Kep. 227/MEN/2003, tentang : Tata cara Penetapan Standard Kompetensi Kerja Nasional untuk format SKKNI.

b. No. Kep. 69/MEN/2004, tentang Perubahan Lampiran Kep.Men No. Kep. 277/MEN/2003 untuk uraian setiap unit kompetensi.

4. Kesesuaian CPC (Central Product Classification United Nation) – 1997, Katalog BPS : 1160 Buku : 2, Harmonized System (HS) dengan 9 digit untuk pengkodean dan acuan analisis detail struktur jasa konstruksi.

(7)

3.2 Pengkodean Jabatan Kerja Sub Bidang Sumber Daya Air

a. PEMBERIAN KODE JABATAN KERJA

3.3 Posisi Jabatan Kerja

Analisis kompetensi merupakan langkah utama untuk penyusunan “Standar

Kompetensi Kerja” bidang pekerjaan tertentu antara lain bidang pekerjaan

pemuatan tanah keatas Dump Truck secara mekanis dipersiapkan untuk pegangan atau tolok ukur penilaian kapasitas kemampuan untuk menduduki jabatan kerja Operator Wheel Loader . Jabatan kerja dimaksud harus jelas dan pasti posisinya dalam klasifikasi dan kualifikasinya, pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi khususnya bidang Sumber Daya Air seperti tipikal struktur organisasi sebagai berikut :

5 2 2 0 0 00 00

Nomor Jabatan Kerja 2 digit nomor urut Kualifikasi / Level :

Keahlian = (1),

- Utama (I) sepadan KKNI – level VI - Madya (2) sepadan KKNI – level V - Muda (3) sepadan KKNI – level IV Keterampilan = (2)

- Teknisi Senior (1) sepadan KKNI – level III - Teknisi Yunior (2) sepadan KKNI – level II - Tenaga Terampil (3) sepadan KKNI – level I Fungsi Utama :

- Perencana (1) - Pelaksana (2) - Pengawas (3) Bagian Sub Bidang

- Untuk semua unsur SDA (0) - Bendungan (1) - Sungai (2) - Irigasi (3) - Rawa (4) - Pelabuhan / Pantai (5) - Drainase (6)

Sub Bidang : Sumber Daya Air (2) Sub Sektor / Bidang : Sipil (2) Sektor : Jasa Konstruksi (5)

INDONESIA INA

00 00

Versi tahun terakhir pembuatan atau revisi, 2 digit 2 digit nomor urut unit kompetensi

b. PEMBERIAN KODE UNIT KOMPETENSI DITAMBAH :

(8)

3.4 Kegiatan Analisis Kompetensi

Analisis kompetensi jabatan kerja selain menggunakan metodologi penelitian literatur, dilakukan juga dengan metodologi : DACUM, melalui proses workshop (lokakarya) yang dihadiri ahlinya di bidang subtansi yang dianalisis.

 Dilaksanakan pada tanggal : Bekasi, 26 dan 28 Oktober 2005

 Pengarah, Fasilitator dan Peserta workshop :  Pengarah :

1. Ir. Djoko Soebarkah, Dipl. HE (Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi)

2. Prio Sambodo, ME (Kepala Bidang Kompetensi Ketrampilan Konstruksi Pusat Pembinaan KPK Dep. PU)

3. Aca Ditamihardja, ME (Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Dep. PU)

4. Roesnadi, ME (Team Leader, Konsultan PT. Virama Karya)  Fasilitator / Presenter

1. Kartono, Dipl. HWRE - Konsultan PT. Virama Karya 2. Ir. Hidayat – Konsultan PT. Virama Karya

 Peserta Workshop

1. Sugiyo Pranoto, PT. Pamapersada Nusantara 2. Rhoni Lesmana, PT. Pamapersada Nusantara 3. Supardi, PT. Pamapersada Nusantara

KKNI AHLI K UTAMA E A AHLI V MADYA H L I A AHLI IV MUDA N K TEKNISI III E SENIOR T E R A II M TEKNISI P YUNIOR I L A I N TENAGA TERAMPIL

Catatan : KKNI : Kerangka Kualifikasi Nasio nal Indo nesia

VI

JAKONS KUALIFIKASI

TIPIKAL ORGANISASI PELAKSANA PROYEK

KEPALA PROYEK MANAJER PERALATAN / LOGISTIK MANAJER LAPANGAN MANAJER ADMINISTRASI MANAJER TEKNIK MANAJER QUALITY ASSURANCE PELAKSANA ……….. ??? PELAKSANA ……….. ??? PLANNING ENGINEER QUALITY ENGINEER QUANTITY SURVEYOR KEPALA MANDOR KEPALA MANDOR

MEKANIK MANDOR OPERATOR BULLDOZER TUKANG/ PEKERJA TUKANG/ PEKERJA JURU GAMBAR TEKNISI PENGERUKAN QUANTITY SURVEYING TECHNICIAN JURU UKUR PELAKSANA ……….. ??? TEKNISI LABORATORIUM OPERAOR HYDRAULIC EXCAVATOR OPERATOR WHEEL CRANE TUKANG/ PEKERJA OPERATOR WHEEL LOADER OPERATOR EXCAVATOR

(9)

4. Untung Subagio, PUSBIN KPK 5. Slamet Riadi, PT. Kridatama 6. Siwi Argono Widodo, Balai Irigasi 7. Martoyo, PT. Karya Titan

8. Nasser Simorangkir, PT. Arca Mandiri Expres 9. Agus Suprayitno, PT. Hexindo Perkasa Tbk 10. Purworiyanto, PT. United Tractors

11. Agus Ruhendi, PT. United Tractors

3.5 Perumusan dan Konsensus

Setelah dilakukan workshop (loka karya) dapat dihasilkan dan dirumuskan : - Uraian jabatan

- Pekerjaan-pekerjaan

- Setiap pekerjaan diurai tugas-tugasnya - Setiap tugas diurai langkah-langkah kerjanya

- Setiap langkah kerja dikaji kriteria-kinerjanya dan persyaratan kompetensi yaitu kebutuhan pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku serta keselamatan kerja.

Rumusan hasil workshop tersebut pada dasarnya ada kesamaannya dengan NOSS (National Occupational Skill Standard) Malaysia dan sebagai acuan menyusun SKKNI pola HYBRID Gabungan pola MOSS (Model Occupational Skill Standard) dan pola RMCS (Regional Model Competency Standard), SLK (Standar Latihan Kerja) yang selanjutnya untuk penyusunan Materi Pelatihan dan MUK (Materi Uji Kompetensi).

Transformasi hasil workshop dalam penyusunan SKKNI dengan rumusan sebagai berikut :

- Pekerjaan sebagai : Unit Kompetensi - Tugas sebagai : Elemen Kompetensi

- Langkah Kerja, dirumuskan menjadi Kriteria Unjuk Kerja.

Pembahasan dan konsensus SKKNI melalui Konvensi Nasional dilaksanakan : - Pada tanggal : Bandung, 7 dan 8 Desember 2005

- Pengarah/ presenter dan peserta 1. Pengarah :

- Ir. Gandhi Harahap, M.Eng – Dewan Pengurus LPJKN

- Drs. Yoyo Kartoyo, MM – Dewan Pengurus LPJKD Prop. Jabar - Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE – Kepala Pusbin KPK, Departemen PU - Drs. Widodo, MM – Depnakertrans

(10)

- Dr. Ir. Soenarno, M.Sc – Widyaiswara Utama Dep. Pekerjaan Umum - Ir. P. Darmawan Dipl.HE – Kepala Dinas Pengelolaan SDA Prop. Jabar - Ir. Drs. Asrizal Tatang – Dewan Pengurus LPJKN

- B. Abdurachman, M.Eng.Sc – Direktur Utama PT. Virama Karya 2. Penyelenggara :

- Prof. Ir. Chaidir A. Makarim, M.SE. Ph.D – Dewan Pengurus LPJKN - Priyo Sambodo, ME – Pusbin KPK

- Ir. Soemarjanto, MM – Bapel LPJKN - Drs. Hafis Qiswiny Z. – Bapel LPJKN

- Drs. Naryono B.Mu.E – Bapel LPJK Daerah Prop. Jabar - Roesnadi ME – PT. Virama Karya

3. Presenter

Kartono, Dipl. HWRE - Konsultan PT. Virama Karya 4. Peserta Konvensi

1. Supardi (Ketua Kelompok) PT. Pamapersada Nusantara 2. Slamet Riadi PT. Cipta Kridatama

3. Ardian Indra Bestari Gapensi

4. Budi Pranoto Pusbin KPK, Dep. PU. 5. Djamiral Pusbin KPK, Dep. PU. 6. Lilian Diasti Dessi Widuri, SST POLBAN

7. Dikdik Mulyawan ASTTI 8. Denden Tresnaya ASTTI 9. Opik Sopiana ASTTI 10. Hermanto Gapensi 11. Riza Rizki Gapensi

12. Puji Susanto PT. Subur Brades 13. Asky Astariputri Gapensi

14. Nandang Ogi S. Aksindo 15. Homsun Mubin Gapeksindo

16. Endang Solih Dinas PSDA Prop. Jabar 17. Waldiman PT. United Tractors 18. Endik Sodikin PT. Virama Karya 19. Sudarsono Sidik PT. Virama Karya 20. Hidayat PT. Virama Karya

(11)

B. JABATAN KERJA

1. Nama Jabatan Kerja : Operator Wheel Loader 2. Nomor Kode : INA. 5220.222.03.05

3. Uraian Jabatan Kerja : Mengoperasikan Wheel Loader secara benar dan aman, melaksanakan perawatan harian sesuai petunjuk pemeliharaan dan membuat laporan operasi

4. Kelas Dalam Kualifikasi Jabatan Kerja :

Kelas dalam kualifikasi jabatan kerja Operator Wheel Loader pada pekerjaan konstruksi bidang Sumber Daya Air dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yang dihadapinya, produksi yang harus dicapai yang berkaitan dengan waktu siklus (cycle time) dan kualitas hasil pekerjaan yang dapat dijabarkan kedalam pekerjaan dan tugas sebagai berikut :

Pekerjaan /Tugas Kelas II Kelas I

1. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selama pemeliharaan dan pengoperasian Wheel Loader

2. Melaksanakan pemeliharan harian Wheel Loader sesuai petunjuk pemeliharaan

3. Mengoperasikan Wheel Loader sesuai dengan aplikasi dan teknik operasi yang benar :

 Memuat kedalam Dump Truck dengan waktu siklus (cycle time) maksimal:

 Memuat dan memindah (Load and Carry) dengan waktu siklus (cycle time) maksimal :

 Meratakan dan merapihkan (leveling) areal kerja dengan hasil kemiringan/tingkat kerataan maksimal :

4. Membuat laporan operasi

5. Syarat Jabatan Kerja :

a. Pendidikan minimal : SLTA atau sederajat b. Pengalaman Kerja :

Kelas II : telah magang sebagai operator Wheel Loader minimal 2000 jam Kelas I : telah mengoperasikan Wheel Loader minimal 5000 jam

Menerapkan 150% standard Waktu Siklus (cycle time) 150% standard Waktu Siklus (cycle time) 5% kemiringan/ 100 mm tingkat kerataan 120% standard Waktu Siklus (cycle time) 120% standard Waktu Siklus (cycle time) 2% kemiringan/ 50 mm tingkat kerataan Menerapkan Melaksanakan Melaksanakan Membuat Membuat

(12)

c. Fisik / bakat / minat dinyatakan dengan Surat Keterangan dokter atau psychotest. atau

d. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh Institusi Diklat atau Asosiasi Profesi Terakreditasi beserta Badan Sertifikasi Keterampilan (BSK)

e. Sertifikasi :

 Kelas II : memiliki sertifikat kompetensi kerja operator wheel loader kelas II

 Kelas I : memiliki sertifikat kompetensi kerja operator wheel loader kelas II dan kelas I

C. KOMPETENSI KERJA :

Kompetensi Kerja Operator Wheel Loader, terdiri dari :

No. No. Kode Unit Kompetensi

1. INA – 5220.222.03.01.05

Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharaan dan pengoperasiaan Wheel Loader

2. INA – 5220.222.03.02.05 Melaksanakan pemeliharaan harian Wheel Loader sesuai dengan petunjuk pemeliharaan

3. INA – 5220.222.03.03.05

Melaksanakan pengoperasian Wheel Loader sesuai dengan aplikasi dan teknik operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan Waktu Siklus (Cycle time) maksimal 150 % dari Standar Waktu Siklus (Cycle time)

4. INA – 5220.222.03.04.05

Melaksanakan pengoperasian Wheel Loader sesuai dengan aplikasi dan teknik operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan Waktu Siklus (Cycle time) maksimal 120 % dari Standard Waktu Siklus (Cycle time)

(13)

D. URAIAN UNIT-UNIT KOMPETENSI

Uraian unit-unit kompetensi adalah sebagai berikut :

KODE UNIT : INA – 5220.222.03.01.05

JUDUL UNIT : Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan kerja selama

Pemeliharaan dan pengoperasian Wheel Loader

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk melaksanakan pemeliharaan dan pengoperasian dengan aman. Unit ini berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja dalam kegiatan pemeliharaan dan pengoperasian Wheel Loader.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Memakai Alat Pelindung Diri ( APD ) 2. Memeriksa perlengkapan keselamatan kerja 3. Menggunakan perlengkapan keselamatan kerja 4. Melaksanakan pemeliharaan dan pengoperasian Wheel Loader sesuai dengan prosedur yang aman

1.1 APD disiapkan sesuai dengan ketentuan keselamatan kerja 1.2 Pakaian kerja, safety shoes dan helmet dipakai selama

operator melakukan pemeliharaan dan pengoperasian 1.3 Masker, safety glasses, ear plug dan sarung tangan dipakai

sesuai dengan kondisi kerja

2.1 Alat pemadam kebakaran diperiksa ketersediaannya dan batas waktu pakainya (kadaluarsa) ditempat penyimpanan pada unit alat

2.2 Kotak P3K diperiksa kelengkapan isi dan batas waktu pakainya (kadaluarsa)

3.1 Alat pemadam kebakaran digunakan dengan benar sesuai dengan prosedur

3.2 Obat – obatan dan perlengkapannya dalam kotak P3K dipakai sesuai prosedur untuk tindakan pertolongan pertama

4.1 Kondisi lingkungan diperiksa dari kemungkinan adanya bahan yang berpotensi menimbulkan bahaya dan penerangan yang kurang

4.2 Tempat pijakan dan pegangan dibersihkan dari material yang dapat membahayakan operator

4.3 Unit dioperasikan hanya dengan posisi operator duduk didalam kabin

4.4 Tempat duduk disetel sesuai ukuran tubuh dan sabuk keselamatan dipasang selama mengoperasikan alat

4.5 Kaca spion disetel sesuai dengan sudut pandang operator 4.6 Tanda isyarat (bunyi klakson) diberikan setiap akan

melakukan manouver

4.7 Peraturan dan rambu – rambu keselamatan kerja dipatuhi selama melakukan pemeliharaan dan pengoperasian 4.8 Naik turun unit harus dilakukan dengan benar sesuai

prosedur (tiga titik tumpuan anggota tubuh/ kaki dan tangan serta menghadap kealat).

(14)

BATASAN VARIABEL

1. Kompetensi ini diterapkan secara perorangan pada operator loader

2. Alat Pelindung Diri (APD) dan perlengkapan keselamatan kerja telah disediakan

3. Diberikan inisiatif dan kewenangan kepada operator dalam menggunakan peralatan dan perlengkapan keselamatan kerja bila terjadi kecelakaan/kebakaran

4. Konsultasi dengan unit kerja terkait lain dalam kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan Wheel Loader

PANDUAN PENILAIAN

1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang :

1.1 Menggunakan alat pelindung diri ( APD)

1.2 Pelaksanaan pemeliharaan dan pengoperasian alat dengan benar dan aman

2. Konteks penilaian :

2.1 Unit ini dapat dinilai didalam ruang kelas atau ditempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori

2.2 Penilaian harus mencakup peragaan praktek ditempat kerja

2.3 Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan keterampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi ( MUK )

3. Aspek penting penilaian

Aspek yang harus diperhatikan : 3.1 Tertib dalam pemakaian APD

3.2 Disiplin dalam pelaksanaan pemeliharaan dan pengoperasian sesuai prosedur yang benar dan aman

4. Kaitan dengan unit kompetensi lain :

4.1 Melakukan pemeliharaan Harian Wheel Loader sesuai dengan petunjuk pemeliharaan

4.2 Melakukan pengoperasian Wheel Loader sesuai dengan aplikasi dan teknik operasi yang benar

KOMPETENSI KUNCI

NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

KINERJA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi

Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika

Memecahkan masalah Menggunakan teknologi 1 1 2 2 1 2 1

(15)

KODE UNIT : INA – 5220.222.03.02.05

JUDUL UNIT : Melaksanakan Pemeliharaan Harian Wheel Loader Sesuai dengan Petunjuk Pemeliharaan

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk melaksanakan pemeliharaan harian yang menjadi tugas operator, sebelum, selama dan sesudah pengoperasian Wheel Loader sesuai dengan petunjuk pemeliharaan

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melaksanakan pemeriksaan keliling (Walk around inspection) 2. Melakukan pemeriksaan minyak pelumas engine, transmisi, minyak rem, minyak hidrolik, air

pendingin, bahan bakar dan air accu

1.1 Semua baut-baut/mur diperiksa dari kemungkinan longgar/kendor atau hilang

1.2 Lantai parkir dibawah alat dan bagian lain diperiksa dari kemungkinan adanya kebocoran bahan bakar, minyak pelumas dan air pendingin

1.3 Semua bagian – bagian bucket diperiksa dari kemungkinan terjadinya keretakan atau keausan

1.4 Kondisi ban diperiksa dari kemungkinan rusak atau tekanan ban kurang

1.5 Lampu kerja diperiksa kemungkinan pecah, kerusakan yang lain atau hilang

1.6 Penceratan bahan bakar dari tangki bahan bakar dan water separator dilakukan untuk mengeluarkan air dan endapan kotoran

1.7 Propeller shaft diperiksa kemungkinan baut-baut pada cross joint ada yang kendor atau kerusakan pada shaft

2.1 Permukaan/level dan kondisi minyak pelumas engine diperiksa dengan menggunakan dipstick dan kondisi minyak pelumas diperiksa dari kemungkinan terkontaminasi

2.2 Permukaan/level minyak hidrolik diperiksa melalui kaca penduga atau dipstick sesuai dengan petunjuk pemeliharaan

2.3 Permukaan air pendingin engine diperiksa melalui lubang pengisian radiator atau melalui tangki cadangan

2.4 Permukaan/level bahan bakar diperiksa memakai dipstick atau kaca penduga sesuai dengan petunjuk pemeliharaan dan air breather dibersihkan

2.5 Permukaan/level air batere diperiksa sesuai prosedur, pool batere diperiksa kekencangan pengikatnya serta dibersihkan dari kotoran

2.6 Minyak pelumas, minyak transmisi, minyak rem, minyak hidrolik, air pendingin, bahan bakar dan air batere ditambah bila kurang, sesuai dengan petunjuk pemeliharaan

2.7 Greasing dilaksanakan melalui nipel pada attachment sesuai petunjuk dan kondisi operasi

(16)

3. Menghidupkan engine sesuai prosedur 4. Melakukan pemeliharaan setelah engine hidup 5. Melakukan pemeliharaan selama pengoperasian 6. Melakukan pemeliharaan setelah pengoperasian

3.1 Sabuk keselamatan dipasang dan dikencangkan sesuai ukuran tubuh

3.2 Panel monitor diperiksa untuk memastikan semua indikator berfungsi dengan baik

3.3 Engine distart sesuai dengan prosedur

4.1 Semua indikator diperiksa dari kemungkinan rusak atau tidak berfungsi. Bila dalam waktu 10 detik indikator tekanan minyak pelumas engine tidak berfungsi dengan baik, engine segera dimatikan

4.2 Pemanasan engine dilakukan sebelum alat dioperasikan sesuai petunjuk pemeliharaan

4.3 Kondisi gas buang diperiksa dari kemungkinan adanya kelainan warnanya

4.4 Suara dan getaran engine diperiksa dari kemungkinan adanya kondisi yang tidak normal

4.5 Pemeriksaan ulang dilakukan untuk memastikan tidak adanya kebocoran pelumas, bahan bakar dan air pendingin

5.1 Semua indikator pada panel dipantau untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan

5.2 Kondisi attachment dan ban dipantau untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan

5.3 Semua kelainan indikator dan indikasi lain yang terjadi dilakukan tindakan yang diperlukan sesuai dengan prosedur

6.1 Bucket, ruang operator dibersihkan dari kotoran

6.2 Semua komponen diperiksa dari kemungkinan terjadi kerusakan

6.3 Unit diparkir sesuai prosedur di tempat yang telah ditentukan

6.4 Pendinginan engine (colling down) dilakukan sesuai prosedur

6.5 Engine dimatikan sesuai dengan prosedur

6.6 Kunci kontak dicabut dan disimpan ditempat yang ditentukan

6.7 Service meter dicatat untuk bahan pembuatan laporan 6.8 Pengisian bahan bakar dilakukan sesuai dengan prosedur

BATASAN VARIABEL

1. Kompetensi ini harus diterapkan secara perorangan pada operator loader 2. Buku petunjuk pemeliharaan yang menjadi pedoman operator harus tersedia

3. Konsultasi dengan unit kerja terkait lain dalam kegiatan pemeliharaan dan pengoperasian Loader

(17)

PANDUAN PENILAIAN

1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang :

1.1 Pemeliharaan harian loader

1.2 Identifikasi kelainan fungsi indikator pada panel instrumen selama pemeliharaan dan pengoperasian loader

2. Konteks penilaian :

Penilaian dilakukan mencakup mempresentasikan, peragaan atau mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya / simulasi.

2.1 Pengujian dapat dilakukan didalam ruang kelas maupun ditempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori

2.2 Penilaian harus mencakup peragaan praktek ditempat kerja

2.3 Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan keterampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi ( MUK )

3. Aspek penting penilaian

Aspek yang harus diperhatikan :

3.1 Disiplin dalam pelaksanaan pemeliharaan harian sesuai dengan petunjuk pemeliharaan

3.2 Penerapan keselamatan kerja selama pelaksanaan pemeliharaan

4. Kaitan dengan unit kompetensi lain :

4.1 Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharaan dan pengoperasian

4.2 Melaksanakan pengoperasian wheel loader sesuai dengan aplikasi dan teknik operasi yang benar

4.3 Membuat laporan operasi

KOMPETENSI KUNCI

NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

KINERJA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi

Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika

Memecahkan masalah Menggunakan teknologi 2 2 2 2 1 1 1

(18)

KODE UNIT : INA – 5220.222.03.03.05

JUDUL UNIT : Melaksanakan pengoperasian Wheel Loader sesuai dengan aplikasi dan teknik operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan cycle time maksimal 150% dari standard cycle time

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan,sikap kerja yang diperlukan untuk mengoperasikan Wheel Loader secara benar dan aman sesuai aplikasi dan teknik pengoperasian. Unit ini khusus berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengoperasikan Wheel Loader untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu bidang Sumber Daya Air.

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melaksanakan persiapan pengoperasian Wheel Loader 2. Memuat material kedalam dump truck dengan cycle time maksimal 150% dari standard cycle time

3 Memuat dan memindah material (load and carry) dengan cycle time maksimal 150% dari standard cycle time

1.1 Gerakkan arm dan bucket dicoba sesuai dengan teknik dasar yang benar, baik secara individu maupun simultan/kombinasi, untuk meyakinkan bahwa semua gerakan dapat berfungsi dengan baik

1.2 Gerakan maju – mundur, belok kiri dan kanan dicoba untuk meyakinkan bahwa gerakan manouver dari Wheel Loader dapat berfungsi dengan baik

1.3 Gerakan travelling pada jalan mendatar, mendaki, menurun dan mengetes fungsi rem dilakukan dengan benar sesuai prosedur

2.1 Wheel Loader ditempatkan pada posisi yang rata dan siap menggali material

2.2 Pemuatan material dilakukan dengan mengatur gerakan simultan sesuai dengan teknik aplikasi yang benar sehingga dicapai hasil pemuatan material yang optimal. 2.3 Produksi pemuatan material kedalam dump truck dihitung

pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan pembuatan laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator

3.1 Bucket ditempatkan pada posisi yang rata dan siap menggali material

3.2 Gerakan arm dan bucket diatur secara simultan untuk menggali material sehingga dicapai hasil galian yang optimal

3.3 Manouver dilakukan untuk memindahkan material ke tempat yang telah ditentukan

3.4 Material ditempatkan pada tempat/ lokasi penampungan/ pembuangan sesuai dengan ketentuan

3.5 Produksi pemuatan dan pemindahan material ketempat – lokasi penampungan sesuai dengan ketentuan dihitung pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan pembuatan laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator

(19)

4.Meratakan dan merapihkan

(leveling) areal kerja dengan hasil kemiringan

maksimal 5% dan tingkat kerataan maksimal 100 mm

4.1 Wheel Loader ditempatkan pada posisi siap meratakan permukaan working area

4.2 Posisi bucket diatur untuk meratakan dan merapihkan areal yang ditentukan

4.3 Gerakan meratakan dan merapihkan areal kerja dilakukan sehingga hasilnya sesuai dengan yang ditentukan

BATASAN VARIABEL

1. Kompetensi ini diterapkan secara perorangan pada operator loader

2. Buku petunjuk operasi dan pemeliharaan yang dipakai sebagai pedoman untuk operator harus tersedia

3. Konsultasi dengan unit terkait lain dalam kegiatan pemeliharaan

PANDUAN PENILAIAN

1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang :

1.1 Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja

1.2 Mengoperasikan loader pada jenis pekerjaan tertentu dengan keterampilan sesuai standard product yang dipersyaratkan

1.3 Pemeliharaan harian

2. Konteks penilaian :

2.1 Pengujian dapat dilakukan didalam ruang kelas atau ditempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori

2.2 Penilaian harus mencakup peragaan praktek ditempat kerja

2.3 Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan keterampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK)

3. Aspek penting penilaian

Aspek yang harus diperhatikan :

4.1 Disiplin dalam melaksanakan pemeliharaan harian sesuai dengan petunjuk pemeliharaan

4.2 Disiplin dalam melaksanakan prosedur pengoperasian dengan aplikasi dan teknik pengoperasian

4.3 Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja selama pelaksanaan pengoperasian

4. Kaitan dengan unit kompetensi lain :

4.1 Melakukan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharaan dan pengoperasian

4.2 Melakukan pemeliharaan harian sesuai dengan petunjuk pemeliharaan 4.3 Membuat laporan operasi

(20)

KOMPETENSI KUNCI

NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

KINERJA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi

Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika

Memecahkan masalah Menggunakan teknologi 1 1 2 2 1 2 1

(21)

KODE UNIT : INA – 5220.222.03.04.05

JUDUL UNIT : Melaksanakan pengoperasian Wheel Loader sesuai dengan aplikasi dan teknik operasi yang benar untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu dengan cycle time maksimal 120% dari Standard cycle time

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk mengoperasikan loader secara benar dan aman sesuai aplikasi dan teknik pengoperasian. Unit ini khusus berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengoperasikan loader untuk jenis pekerjaan konstruksi tertentu bidang Sumber Daya Air

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melaksanakan persiapan pengoperasian loader 2. Memuat material kedalam dump truck dengan cycle time maksimal 120% dari standard cycle time

3. Memuat dan memindah material (load and carry) dengan cycle time maksimal 120% dari standard cycle time

1.1 Gerakan arm dan bucket dicoba sesuai dengan teknik dasar yang benar, baik secara individu maupun simultan/kombinasi, untuk meyakinkan bahwa semua gerakan dapat berfungsi dengan baik

1.2 Gerakan maju – mundur, belok kiri dan kanan dicoba untuk meyakinkan bahwa gerakan manouver dari loader dapat berfungsi dengan baik

1.3 Gerakan travelling pada jalan mendatar, mendaki, menurun dan mengetes fungsi rem dilakukan dengan benar sesuai prosedur

2.1 Wheel Loader ditempatkan pada posisi yang rata dan siap menggali material

2.2 Pemuatan material dilakukan dengan mengatur gerakan simultan sesuai dengan teknik aplikasi yang benar sehingga dicapai hasil pemuatan material yang optimal 2.3 Produksi pemuatan material kedalam dump truck dihitung

pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan pembuatan laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator

3.1 Wheel Loader ditempatkan pada posisi yang rata dan siap menggali material

3.2 Gerakan arm dan bucket diatur secara simultan untuk menggali material sehingga dicapai hasil galian yang optimal

3.3 Manouver dilakukan untuk memindahkan material ke tempat yang telah ditentukan

3.4 Material ditempatkan pada tempat/ lokasi penampungan/ pembuangan sesuai dengan ketentuan

3.5 Produksi pemuatan dan pemindahan material ketempat – lokasi penampungan sesuai dengan ketentuan dihitung pada akhir pekerjaan setiap hari untuk bahan pembuatan laporan operasi dan evaluasi produktivitas operator

(22)

4. Meratakan dan merapihkan areal kerja dengan hasil kemiringan

maksimal 2% dan tingkat

ketidakrataan maksimal 50 mm

4.1 Wheel Loader ditempatkan pada posisi siap meratakan permukaan working area

4.2 Posisi bucket diatur untuk meratakan dan merapihkan areal yang ditentukan

4.3 Gerakan meratakan dan merapihkan areal kerja dilakukan sehingga hasilnya sesuai dengan yang ditentukan

BATASAN VARIABEL

1. Kompetensi ini diterapkan secara perorangan pada operator loader

2. Buku petunjuk operasi dan pemeliharaan yang dipakai sebagai pedoman untuk operator harus tersedia

3. Konsultasi dengan unit terkait lain dalam kegiatan pemeliharaan

PANDUAN PENILAIAN

1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang :

1.1 Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja

1.2 Mengoperasikan loader pada jenis pekerjaan tertentu dengan keterampilan sesuai standard product yang dipersyaratkan

1.3 Pemeliharaan harian

2. Konteks penilaian :

2.1 Pengujian dapat dilakukan didalam ruang kelas atau ditempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori

2.2 Penilaian harus mencakup peragaan praktek ditempat kerja

2.3 Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan keterampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK)

3. Aspek penting penilaian

Aspek yang harus diperhatikan :

3.1 Disiplin dalam melaksanakan pemeliharaan harian sesuai dengan petunjuk pemeliharaan

3.2 Disiplin dalam melaksanakan prosedur pengoperasian dengan aplikasi dan teknik pengoperasian

3.3 Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja selama pelaksanaan pengoperasian

4. Kaitan dengan unit kompetensi lain :

4.1 Melakukan keselamatan dan kesehatan kerja selama pemeliharaan dan pengoperasian

4.2 Melakukan pemeliharaan harian sesuai dengan petunjuk pemeliharaan 4.3 Membuat laporan operasi

(23)

KOMPETENSI KUNCI

NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

KINERJA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi

Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika

Memecahkan masalah Menggunakan teknologi 1 1 2 2 1 2 1

(24)

KODE UNIT : INA – 5220.222.03.05.05

JUDUL UNIT : Membuat Laporan Operasi

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan ,pengetahuan dan sikap kerja yang diperlukan untuk pembuatan laporan operasi sesuai prosedur yang ditetapkan

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Membuat laporan harian operasi 2. Membuat laporan K3 3. Menyampaikan laporan kepada atasan langsung

1.1 Laporan kondisi alat, jam operasi, jam idle, jam service alat hasil produksi dan kondisi lingkungan/cuaca dibuat setiap hari pada form yang telah ditetapkan

1.2 Laporan pemakaian bahan bakar, pelumas dan air batere dibuat setiap hari pada form yang telah ditetapkan

2.1 Laporan potensi kecelakaan kerja dan kondisi perlengkapan kerja, dibuat pada daftar simak yang telah ditetapkan

2.2 Laporan kecelakaan kerja dibuat dengan memberikan informasi yang benar kepada pejabat/petugas terkait 2.3 Laporan kehilangan karena pencurian atau sebab lainnya

dibuat berdasarkan kondisi sebenarnya pada format berita acara yang telah ditetapkan

3.1 Laporan operasi dan laporan K3 diteliti ulang dan ditandatangani setelah diyakini kebenarannya

3.2 Laporan harian operasi dan laporan K3 yang telah ditandatangani disampaikan kepada atasan langsung tepat waktu

BATASAN VARIABEL

1. Kompetensi ini diterapkan secara perorangan pada operator loader yang akan membuat laporan hasil kerja

2. Petunjuk pembuatan laporan operasi telah tersedia

3. Operator diberikan kewenangan untuk menyiapkan data dalam pembuatan laporan 4. Konsultasi dengan unit lain dalam kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan loader

PANDUAN PENILAIAN

1 Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang :

1.1 Sistem pelaporan operasi wheel loader

1.2 Bidang pengoperasian dan pemeliharaan loader 1.3 Bidang pembuatan laporan operasi loader

2 Konteks penilaian :

2.1 Pengujian dapat dilakukan didalam ruang kelas atau ditempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori

(25)

2.3 Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan keterampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi ( MUK )

3 Aspek penting penilaian

Aspek yang harus diperhatikan :

3.1 Kebenaran data yang diisikan pada form laporan 3.2 Disiplin dalam pengisian dan penyampaian laporan

4 Kaitan dengan unit kompetensi lain :

4.1 Melakukan pemeliharaan harian sesuai dengan petunjuk pemeliharaan

4.2 Mengoperasikan loader sesuai dengan aplikasi dan teknik operasi yang benar

KOMPETENSI KUNCI

NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

KINERJA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi

Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok Menggunakan ide dan teknik matematika

Memecahkan masalah Menggunakan teknologi 2 2 1 2 1 1 1

(26)

E. PENUTUP

SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) disusun berdasarkan suatu

proses yang telah dipolakan dengan urutan kegiatan yang logis dan ketergantungan satu dengan lainnya, sehingga seluruh proses harus dilalui sebelum sampai kepada proses perumusannya.

Kegiatan dimulai dengan penetapan jabatan kerja yang kemudian dianalisis kompetensinya melalui studi literatur dan dimantapkan dalam suatu workshop (lokakarya) yang menghadirkan para pelaku langsung jabatan kerja dapat dianalisis dan atau para ahli dibidangnya, dimana dari setiap jabatan kerja dapat dirumuskan :

 Uraian jabatan kerja

 Pekerjaan-pekerajaan yang seharusnya dilakukan, kemudian setiap pekerjaan ditransformasikan sebagai unit kompetensi

 Setiap pekerjaan dianalisis tugas-tugasnya, setiap tugas ditransformasikan sebagai elemen kompetensi

 Setiap tugas dianalisis langkah-langkah kerjanya, kemudian dirumuskan sebagai KUK (Kriteria Unjuk Kerja)

Proses selanjutnya adalah penganalisisan setiap langkah lerja untuk menentukan kriteria kinerjanya (performance criteria) yang menjadi tolok ukur penilaian bahwa perumusan langkah kerja telah dilakukan dengan benar, dan dilakukan pengkajian persyaratan kompetensinya yang dituangkan dalam persyaratan pengetahuan keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melakukan setiap lagkah kerja.

Berdasarkan hasil analisis kompetensi setiap jabatan kerja inilah SKKNI dapat disusun dengan pola HYBRID yaitu gabungan antara pola MOSS (Model Operational Skill Standar) dan RMCS (Regional Model Competency Standar) yang bentuknya seperti SKKNI ini.

Referensi

Dokumen terkait

Petunjuk wajib mencakup kemampuan yang didemonstrasikan untuk menyiapkan dan menyajikan secara efisien jenis makanan untuk unit ini dalam konteks yang sesuai, dan tingkat yang

Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi pada suatu Jabatan Kerja tertentu, baik untuk pemenuhan kebutuhan nasional di dalam negeri

Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi pada suatu Jabatan Kerja tertentu, baik untuk pemenuhan kebutuhan nasional di dalam negeri

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk mengoperasikan Motor Grader secara benar dan aman sesuai

Standar kompetensi diperlukan untuk setiap jabatan kerja dalam lingkup nasional, regional maupun internasional yang berbasis pada pasar tenaga kerja maupun sistem manajemen

Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi pada suatu Jabatan Kerja tertentu, baik untuk pemenuhan kebutuhan nasional di dalam negeri

Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi, baik untuk pemenuhan kebutuhan nasional di dalam negeri maupun untuk ekspor tenaga

Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi, baik untuk pemenuhan kebutuhan nasional di dalam negeri maupun untuk ekspor tenaga