• Tidak ada hasil yang ditemukan

0.6% Results of plagiarism analysis from :03 UTC Jurnal-Melati-Volume-26-Nomor-2-1.pdf. All sources 14 Internet sources 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "0.6% Results of plagiarism analysis from :03 UTC Jurnal-Melati-Volume-26-Nomor-2-1.pdf. All sources 14 Internet sources 2"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

 All sources 14  Internet sources 2 [12]  https://www.scribd.com/doc/94100194/Bab-3-Kosioner 0.3% 1 matches [13]  https://www.scribd.com/document/351521377/PP-No-19-th-2017-ttg-Guru-2-pdf 0.2% 1 matches

0.6%

Results of plagiarism analysis from 2018-03-06 04:03 UTC Jurnal-Melati-Volume-26-Nomor-2-1.pdf

Date: 2018-03-06 03:55 UTC

8 pages, 3138 words

 A very light text-color was detected that might conceal letters used to merge words. PlagLevel: selected / overall

45 matches from 14 sources, of which 13 are online sources. Settings

Data policy: Compare with web sources, Check against my documents

Sensitivity: Medium

Bibliography: Consider text

Citation detection: Reduce PlagLevel

(2)

--26

PENGARUH METODE MENGAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI SISWA DI MI MUHAMMADIYAH 04 MOROPELANG

MU'AH ABSTRAK

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Secara mendasar pendidikan mempunyai peranan meningkatkan kemampuan dasar manusia untuk mendapatkan, memanfaatkan, mengembangkan, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. SDM berkualitas sangat penting, dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Oleh karenanya, perluasan dan pemerataan kesempatan belajar merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan, baik sarana maupun prasarana pendidikan tingkat dasar, menengah dan atas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh di antara faktor metode mengajar dan motivasi belajar bisa mempengaruhi prestasi siswa. Analisis ini menggunakan regresi linier berganda untuk menguji seberapa kuat pengaruh variabel independen terhadap dependen. Berdasarkan hasil penelitian secara statistik variabel metode

mengajar dan motivasi belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi siswa di MI Muhammadiyah 04 Moropelang.

Kata Kunci: Statistik Variabel Metode Mengajar dan Motivasi Belajar PENDAHULUAN

Siswa adalah sumber daya yang berharga dalam sekolah, sebab melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manusia ini, sekolah dapat mencapai tujuannya. Seiring dengan itu pula guru sebagai anggota sekolah mengupayakan agar pendidikan tetap berlangsung kehidupannya serta mengembangkannya untuk mencapai kemajuan yang diinginkan, karena sebagai salah satu bentuk kehidupan. Sekolah ini pun terikat dalam proses keberadaan pertumbuhan dan perkembangan.

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Secara mendasar pendidikan mempunyai peranan meningkatkan kemampuan dasar manusia untuk mendapatkan, memanfaatkan, mengembangkan, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. SDM berkualitas sangat penting, dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Oleh karenanya, perluasan dan pemerataan kesempatan belajar merupakan salah satu prioritas utama dalam pembangunan, baik sarana maupun prasarana pendidikan tingkat dasar, menengah dan atas. Pada awalnya dimulai dengan program wajib belajar 6 tahun, kemudian diperluas 9 tahun, sehingga mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam pendidikan. Dengan demikian, setiap anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengikuti pendidikan sampai ke tingkat atas minimal sampai tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Penempatan siswa merupakan salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya motivasi belajar

siswa pada suatu sekolah. Penempatan siswa adalah bentuk dari pengembangan sumber daya manusia yang mengarah pada pencapaian keunggulan sekolah karena penempatan siswa adalah bentuk usaha meningkatkan motivasi belajar siswa. Penempatan siswa akan membawa dampak positif karena akan mampu meningkatkan kemampuan, keterampilan dan sikap siswa terhadap tugas-tugasnya.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan pihak sekolah untuk menunjukkan prestasi adalah dengan memberikan metode mengajar dan program siswa yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan sekolah.

Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

[13]

membawa konsekuensi logis kepada sekolah yang bekerja untuk mencapai target prestasi pendidikan.

Untuk memenangkan persaingan maka sekolah dituntut untuk memperbaiki prestasi kepada sekolah yang menjadi sentral dalam pelayanan sebuah pendidikan.

Dengan adanya prestasi yang tinggi sangat dibutuhkan untuk dapat bekerjasama antar siswa serta

dapat mencapai tujuan sekolah. Tetapi sebaliknya dengan adanya siswa yang memiliki prestasi rendah akan sukar untuk mencapai hasil kerja yang baik, serta siswa itu akan segera menyerah daripada berusaha

untuk mengatasi kesukaran tersebut. Hal ini akan berlainan apabila siswa mempunyai prestasi yang tinggi, sebab dengan prestasi yang tinggi para siswa akan berusaha untuk mengatasi kesukaran dalam menjalankan tugas dan pekerjaannya yang diberikan guru.

Siswa sebagai unsur dalam sekolah inilah yang diharapkan prestasinya dalam mencapai tujuan

(3)

28

sekolah dengan belajar sesuai dengan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Jadi prestasi merupakan hasil yang dicapai setelah siswa melakukan suatu

pelajaran. Pelajaran atau tugas dari guru ini sebelumnya sudah ditentukan terlebih dahulu dalam suatu perincian pelajaran. Jadi pentingnya prestasi belajar ini berkaitan dengan masa depan siswa juga sekolah yang bersangkutan.

Bagi sekolah, di dalam prestasi belajar siswa dapat memberikan suatu faedah yang sangat besar, karena dapat diwujudkan keahlian yang dimiliki dari pendidikan formal maupun pendidikan non-formal dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh sekolah.

Peningkatan diri siswa dalam mengerjakan pelajaran melalui prestasi belajar dilaksanakan agar dapat mengetahui prestasi yang diraih oleh siswa sehingga untuk memudahkan sekolah dapat menentukan pengembangan dan kompensasi yang diberikan kepada sekolah yang telah melalui tahap seleksi yang ketat, kemudian dilatih dan ditempatkan sesuai dengan kemampuannya.

[12]

METODE PENELITIAN Kerangka Kerja

Kerangka operasional/kerangka kerja adalah pentahapan (langkah-langkah dalam aktivitas ilmiah) mulai dari penetapan populasi, sampel dan seterusnya, yaitu kegiatan sejak awal penelitian akan dilaksanakan (Nursalam, 2003).

Gambar : 2.1 Kerangka Kerja Pengaruh Metode Mengajar dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Siswa di MI Muhammadiyah 04 Moropelang Penentuan Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, (Sugiyono, 2012:80).

Menurut Suharsimi, Arikunto (2006: 130) populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa MI Muhammadiyah 04 Moropelang.

2. Sampel dan Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2012:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan.

Sampel dalam penelitian ini adalah 42 siswa

terdiri dari kelas 4, 5 dan 6 MI Muhammadiyah 04 Moropelang, karena memenuhi kriteria dan dianggap sudah bisa menggambarkan apa yang menjadi tujuan dan permasalahan penelitian, sedangkan untuk kelas 1, 2, dan 3 menurut peneliti belum memenuhi kriteria dan belum bisa menggambarkan permasalahan penelitian, karena dari segi usia masih terlalu dini dan belum bisa memahami suatu masalah dengan sebenarnya.

Variabel dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel

Menurut Cholid, Narbuko, Abu, Achmadi (2010:122) variabel adalah obyek pengamatan penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2009:2) variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

a) Variabel bebas (Independent Variable)

Menurut Sugiyono (2009:4) variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)

(4)

29

Menurut Sugiyono (2009:4) variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Definisi Oprasional Variabel

Menurut Cholid, Narbuko, Abu, Achmadi (2010:129) definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati, konsep yang dapat diamati adalah merupakan hal yang sangat penting, karena hal yang diamati itu membuka kemungkinan bagi orang lain. Selain peneliti sendiri untuk dilaksanakan, juga agar orang lain dapat melakukan hal yang serupa, sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain.

Definisi operasional, variabel dan pengukuran merupakan penyatuan pandangan dan kesamaan pendapat mengenai beberapa istilah dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai variabel yang diteliti adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Variabel Operasional HASIL PENELITIAN

Tanggapan Responden

1) Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Hasil penelitian mengenai data pribadi responden berdasarkan jenis kelamin akan disajikan pada tabel di bawah ini: № Jenis Kelamin Jumlah (orang) Prosentase (%) 1 Laki-Laki 21 50% 2 Perempuan 21 50% Jumlah 42 100% Sumber:Kuesioner

Tabel 3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari tabel 3.1 di atas menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 21 orang dan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 21 orang. Dari keterangan tersebut dapat diketahui bahwa responden laki-laki dan perempuan berjumlah sama. 2) Data Responden Berdasarkan Usia

Hasil penelitian mengenai data pribadi responden berdasarkan usia akan disajikan pada tabel di bawah ini: № Usia Jumlah (Orang) Prosentase (%) 1 8 10 – 27 64% 2 11 13 – 15 36% Jumlah 42 100% Sumber:Kuesioner

Tabel 3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Dari tabel 3.2 di atas, diketahui bahwa responden memiliki usia rata-rata 8 10 tahun. Dapat diambil – gambaran secara umum dari bagian besar responden berada pada usia 8 10 tahun berjumlah 27 orang dan – usia 11 13 tahun berjumlah 15 orang. –

3) Data Responden Berdasarkan Tingkatan Kelas Hasil penelitian mengenai data pribadi responden berdasarkan Tingkatan Kelas akan disajikan pada tabel dibawah ini: № Kelas Jumlah (Siswa) Prosentase (%) 1 4 14 33% 2 5 16 38% 3 6 12 29% Jumlah 42 100% Sumber:Kuesioner

Tabel 3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkatan Kelas

(5)

30

Dari tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa responden berdasarkan tingkatan kelas mulai dari kelas 4 berjumlah 14 Siswa, Kelas 5 berjumlah 16 Siswa, dan kelas 6 berjumlah 12 siswa. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden adalah kelas 5. Tanggapan Responden atas Variabel Bebas (X) 1) Metode Mengajar (X1)

Adapun hasil dari jawaban responden dapat disajikan dalam tabel berikut :

Setelah data data terkumpul, maka langkah – selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut sehingga mempunyai makna untuk mengungkap berbagai masalah yang ada, khususnya mengenai pengaruh kualitas pelayanan dan persediaan barang terhadap minat beli konsumen dan sekaligus mencari pemecahan masalahnya. Terdapat beberapa analisa yang perlu dilakukan dalam suatu penelitian.

Tabel 3.4 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Responden Variabel Metode Mengajar

Dari tabel 4.5 di atas menunjukan bahwa responden menjawab yang menyatakan sangat setuju 29.06%, menjawab setuju 58.58% yang menjawab cukup setuju 12.38%, yang menjawab tidak setuju 0% sedangkan yang menjawab sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukan bahwa siswa MI Muhammadiyah 04

Moropelang memiliki pemahaman dan

menggambarkan bahwa metode Mengajar dibutuhkan dalam menunjang Prestasi Siswa.

2) Motivasi Belajar (X2)

Adapun hasil dari jawaban responden dapat disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 3.5

Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Responden Variabel Motivasi Belajar

Dari tabel 4.6 di atas menunjukan bahwa responden menjawab yang menyatakan sangat setuju 23.8% menjawab setuju 56.2% yang menjawab cukup setuju 20%, yang menjawab tidak setuju 0% sedangkan yang menjawab sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukan bahwa siswa MI Muhammadiyah 04 Moropelang memiliki pemahaman dan menggambarkan bahwa Motivasi Belajar dibutuhkan dalam menunjang Prestasi Siswa .

1) Prestasi Siswa (Y)

Adapun hasil dari jawaban responden dapat disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 3.6 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Responden Variabel Prestasi Siswa

Dari tabel 3.6 di atas menunjukan bahwa responden menjawab yang menyatakan sangat setuju 27.62%, menjawab setuju 60.02% yang menjawab cukup setuju 12.38%, yang menjawab tidak setuju 0% sedangkan yang menjawab sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukan bahwa siswa MI Muhammadiyah 04

Moropelang memiliki pemahaman dan

menggambarkan bahwa Prestasi Siswa dibutuhkan dalam menunjang Hasil Belajar.

(6)

31

Analisis data 1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu (kuesioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut itu dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir-butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan.

Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas.

a. Uji Validitas dari Metode Mengajar (X1)

Koefisien korelasi masing-masing pertanyaan dari Metode Mengajar (X1) yang menunjukkan nilai validitas dari pertanyaan yang bersangkutan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.7 Uji Validitas Metode Mengajar (X1) Sampel untuk uji kuesioner penelitian ini sebanyak 42 orang responden dengan signifikansi 5%, dari sini di dapat nilai df=n-2, df= 42 2 = 40 – /.

a. Uji Validitas Motivasi Belajar

Koefisien korelasi masing-masing pertanyaan dari Motivasi Belajar (X ) yang menunjukkan nilai validitas 2

dari pertanyaan yang bersangkutan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.8 Uji Validitas Motivasi Belajar (X ) 2

Sampel untuk uji kuesioner penelitian ini sebanyak 42 orang responden dengan signifikansi 5%, dari sini di dapat nilai df=n-2, df= 42 2 = 40. –

b. Uji Validitas Prestasi Siswa (Y)

Koefisien korelasi masing-masing pertanyaan dari Prestasi Siswa (Y) yang menunjukkan nilai validitas

dari pertanyaan yang bersangkutan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

T abel 3.9 Uji Validitas Prestasi Siswa (Y) Sampel untuk uji kuesioner penelitian ini sebanyak 42 orang responden dengan signifikansi 5%, dari sini di dapat nilai df=n-2, df= 42 2 = 40. –

Uji Reabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya atau diandalkan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibilitas dengan uji statistik Cronbrach Alpha, yaitu dinyatakan dalam nilai yang dapat dikatakan reliabel α

apabila nilai Cronbrach Alpha 0.300 (Nunnally dalam Ghozali, 2001). Uji reabilitas didapatkan data-data sebagai berikut :

Tabel 3.10 Uji Reabilitas

Perhitungan keandalan butir soal dalam penelitian ini dengan melihat fhasil yaitu nilai Alpha. Jika nilai Alpha 0,60 berarti pernyataan reliable. Jika nilai Alpha 0,60 berarti pernyataan tidak reliable. Tabel diatas menunjukan nilai Cronbach's Alpha lebih dari 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan instrumen telah reliabel, sehingga jawaban yang diberikan oleh responden dapat dipercaya.

Analisa Regresi Linier Berganda

(7)

32

Analisa regresi linier berganda menggunakan program SPSS untuk mengukur ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3 + e

Pencapaian Prestasi Siswa = 0.342 + 0.504X1 + 0.424 X2 + e

Dari persamaan hasil regresi di atas mempunyai arti yang dapat disampaikan sebagai berikut :

X1 (Metode Mengajar) = 0.504

Artinya apabila terjadi kenaikan pada variabel Metode Mengajar dalam satu satuan, maka dapat meningkatkan Pencapaian Prestasi Belajar sebesar 0.504 dimana faktor lainnya dalam keadaan konstan atau nol.

X2 (Motivasi Belajar) = 0.424

Artinya apabila terjadi kenaikan pada variabel Motivasi Belajar dalam satu satuan, maka dapat meningkatkan Pencapaian Prestasi Belajar sebesar 0.424 dimana faktor lainnya dalam keadaan konstan atau nol.

Uji F

Digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Tabel 3.12 Uji F

Tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah = 0,05 atau dengan interval keyakinan sebesar 95 % dengan df (n-k-1) = 39 dan ditemukan nilai ftabel =

3,24

Berdasarkan tabel di atas nilai fhitung ftabel

(39.716 3.24) dan taraf signifikansi 0.000 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya bahwa ada pengaruh Metode Mengajar dan Motivasi Belajar

terhadap Prestasi Siswa di MI Muhammadiyah 04 Moropelang.

Uji t

Digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel bebas mempunyai pengaruh yang nyata atau tidak terhadap variabel terikat.

Tabel 3.13 Uji t

df = n - k -1 df : degree of freedom

n : jumlah sampel

k : jumlah variabel bebas

maka df = 42 2 1 = 39 dan ditemukan nilai t– – tabel =

2,022

1. Pengaruh Metode Mengajar Terhadap Prestasi Siswa

Berdasarkan tabel diatas nilai thitung ttabel (4.204

2.022) dan taraf signifikansi 0.000 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya bahwa ada pengaruh Metode Mengajar terhadap Prestasi Siswa di MI Muhammadiyah 04 Moropelang.

2. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Siswa

Berdasarkan tabel diatas nilai thitung ttabel (3.602 2.022) dan taraf signifikansi 0.001 0.05 maka Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya bahwa ada pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Siswa di MI Muhammadiyah 04 Moropelang.

Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Gambar 3.1 P-P Plot of Regression Standardized Residual

(8)

33

Dari gambar normal P-P Plot of Regression Standardized Residual DependentVariable dapat di lihat bahwa sebaran data membentuk satu garis lurus

diagonal, maka dengan demikian dapat di simpulkan bahwa data terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adannya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen.Untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Varince Inflation Factor (VIF),

jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 10 berarti terdapat multikolinieritas.

Tabel 3.14 Uji Multikolinieritas

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai Variance Inflation Factor (VIF) dari masing-masing variabel independent tidak memiliki nilai yang lebih dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak mengandung multikolinearitas.

PEMBAHASAN

Dari penelitian yang dilakukan peneliti dengan menggunakan metode kuantitatif statistik dan perhitungan analisis regresi liniear berganda melalui Uji F dan Uji T, dapat disampaikan sebagai berikut : 1. Pengaruh Metode Mengajar Terhadap Prestasi

Siswa

Berdasarkan olah data diatas nilai thitung ttabel

(4.204 2.022) dan taraf signifikansi 0.000 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya bahwa ada pengaruh Metode Mengajar terhadap Prestasi Siswa di MI Muhammadiyah 04 Moropelang. 2. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi

Siswa

Berdasarkan olah data diatas nilai thitung ttabel

(3.602 2.022) dan taraf signifikansi 0.001 0.05

maka Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya bahwa ada pengaruh Motivasi Belajar terhadap terhadap Prestasi Siswa di MI Muhammadiyah 04 Moropelang. KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dengan dan pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan hal-hal untuk menjawab permasalahan sebagai berikut :

a. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial didapatkan bahwa faktor Metode Mengajar berpengaruh terhadap Prestasi Siswa dan faktor Motivasi Belajar berpengaruh terhadap Prestasi Siswa. b. Berdasarkan hasil pengujian secara simultan didapatkan bahwa faktor Metode Mengajar dan Motivasi Belajar berpengaruh terhadap Prestasi Siswa. c. Berdasarkan pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa Metode Mengajar lebih dominan berpengaruh terhadap Prestasi Siswa dari pada Motivasi Belajar. SARAN

Sehubungan dengan permasalahan dari hasil analisa data yang telah disajikan dihasil penelitian ini, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang bermanfaat, antara lain :

a. Dalam usaha meningkatkan Prestasi Siswa di MI Muhammadiyah 04 Moropelang, maka Kepala Sekolah Maupun Guru-guru di MI Muhammadiyah 04 Moropelang harus benar-benar memperhatikan variabel-variabel yang mempengaruhi Prestasi Siswa di MI Muhammadiyah 04 Moropelang yaitu Metode Mengajar yang menyenangkan.

b. Walaupun penelitian ini telah dilakukan seoptimal mungkin, namun peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih belum dapat dikatakan sempurna. Untuk melengkapi kekurangan dan kelemahan dalam penelitian ini, disarankan untuk dilakukan penelitian sejenis dengan menggunakan alat ukur yang lebih baik, serta dengan mencari variabel-variabel lain yang

mempengaruhi Prestasi Siswa di MI Muhammadiyah 04 Moropelang, seperti kepemimpinan, kondisi sekolah, struktur organisasi sekolah, kemampuan/pendidikan Guru dan lain-lain.

c. Sebagai pertimbangan untuk penelitian berikutnya, disarankan agar menggunakan variabel lain diluar penelitian ini yang diduga mempunyai hubungan dengan Prestasi Siswa seperti disiplin, gaya kepemimpinan dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Muhibbin, Syah. 2005. Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya.

(9)

34

Sudjana, Nana. 2004. Penelitian dan Penilaian

Pendidikan, Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Djamarah, Saiful Bahri. 2009. Psikologi Belajar, Jakarta : Rineke Cipta.

Djamarah, Saiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineke Cipta. Simanjuntak, Payaman. J. 2001. Pengantar Ekonomi

Sumber Daya Manusia Jakarta : Fakultas Ekonomi UI.

Kuswadi, 2004. Cara Mengukur Kepuasan Karyawan. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. As'ad, Mohammad. 2003. Psikologi Islam Seri Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Liberty.

Maslow, Abraham H. 1976. Motivasi dan Kepribadian. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo. Herzberg. 1981. Psikologi Perkembangan. Jakarta :

Erlangga.

Handayaningrat, Soewarno. 2002. Pengantar Study Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta : CV. Haji Masagung. Dessler, Gary. 2005. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jakarta : Indeks.

J. Supranto. 2000. Statistik (Teori dan Aplikasi). Edisi Keenam, Jakarta : Erlangga.

Heidjrachman, Ranupandojo Suad Husnan. 2000. Manajemen Personalia. Edisi Keempat, Cetakan Pertama, Yogyakarta : BPFE UGM

Siagian, Sondang. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kesembilan, Jakarta : Bumi Aksara.

Umar, Husein. 2003. Metode Riset Perilaku Organisasi. Jakarta : Gramedia. Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. 2001. Metodologi

Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian.

Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sularso, Sri. 2003. Metode Penelitian Akuntansi Sebuah Pendekatan Replika. Yogyakarta : BP FE

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineke Cipta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si. 2011. Metode Pengumpulan Data Kualitatif. (online).

Gambar

Gambar : 2.1 Kerangka Kerja Pengaruh Metode  Mengajar dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi  Siswa di MI Muhammadiyah 04 Moropelang  Penentuan Populasi dan Sampel
Tabel 3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 3.6 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Responden  Variabel Prestasi Siswa
Tabel 3.10  Uji Reabilitas
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari kurva tersebut dapat diperkirakan bahwa waktu kontak optimum berada pada menit ke-100 karena setelah proses adsorpsi berlangsung selama 100 menit penambahan waktu

Meskipun sering kaliseorang arsitek dilibatkan dalam suatu pemecahan permasalahan, tradisi yang biasa dilakukan adalah seorang klien menyodorkan maslah pada seorang

Kalkulasi waktu yang diperlukan untuk suatu proses perakitan 8 buah generator adalah pencampuran 99Mo dengan PZC dalam kolom reaksi (1,5 jam), pemanasan (3 jam), pemindahan

Berikut adalah analisis data yang mendeskripsikan tentang pelnggaran prinsip kerja sama, implikatur percakapan, dan tema yang digunakan dalam wacana humor politik

Puncak konsentrasi hormon testosteron individu tahap ranggah keras (34,1 ng/ml) pada penelitian ini lebih tinggi dibanding penelitian sebelumnya pada musim kawin spesies

Dalam menganalisa dampak penerapan UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi daerah terhadap realisasi Penerimaan Asli Daerah di Kabupaten Sekadau adalah melihat

Tujuan utama dari integrasi teknologi dan perangkat pintar adalah untuk menciptakan lingkungan yang cerdas di mana pembelajaran konsisten dengan kebutuhan dan

 Melalui teks bacaan“Pekarangan Rumah Bersih Sehingga Keluarga Sehat” siswa dapat menemukan kosakata yang berkaitan dengan lingkungan tidak sehat secara