PENELITIAN DAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN
EKSPLORASI U DI KALAN KALIMANTAN BARAT TAHUN 2005
A. Sorot S, Ngatino, Titi Wismawati, Andung Nugroho, Sri Widarti *)
ABSTRAK
PENELITIAN DAN PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN KEGIATAN EKSPLORASI U DI KALAN KALIMANTAN BARAT TAHUN 2005. Aktivitas Penelitian Pertambangan bahan galian nuklir di Rirang dan Eko Remaja Kalan yang dimulai tahun 1980/1981 menimbulkan dampak lingkungan. Untuk mengetahui adanya perubahan kualitas lingkungan yang mungkin terjadi akibat adanya kegiatan tersebut maka dilakukan pemantauan lingkungan di lokasi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pemantauan komponen fisik kimia yaitu air, endapan sungai dan tanah serta paparan radiasi, selanjutnya mengevaluasi dan memberikan saran dalam pengelolaannya. Penelitian pemantauan dampak lingkungan dilakukan dengan cara menganalisis contoh air, endapan sungai dan tanah serta paparan radiasi lingkungan. Pengambilan contoh air dan endapan sungai dilakukan pada lokasi yang sama dengan penelitian sebelumnya. Analisis COD dan BOD dilakukan langsung di lapangan, sedangkan parameter U dan logam berat dilakukan di Jakarta. Analisis U pada contoh menggunakan UVVIS Spektrophotometer cecil 4000, sedangkan logamlogam berat menggunakan Atomic Absorbtion Spektrophotometer. Hasil analisis contoh air sungai untuk Ca, Mg, Fe, Ni, Zn, Cu, Pb, Mn dan Mo serta radioaktivitas unsur U dan Th di Eko Remaja, Lemajung dan Rirang terlihat lebih rendah dari pada tahun 2004 Kriteria penilaian kualitas air sungai menurut parameter berdasarkan baku mutu air dan dievaluasi dengan metode EQAM, AMDAL tergolong baik untuk Eko Remaja dan Rirang dengan skala ( 4,84,7) artinya masih aman untuk lingkungan. Hasil analisis parameter untuk endapan sungai serta tanah untuk parameter Ca, Ni, Zn, Cu, Pb,Mn, Mo dan radioaktivitas U di Rirang dan Eko Remaja Kalan relatif lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2004,2003 dan 2002. Sedangkan pengukuran paparan radiasi di kawasan Eko Remaja, base camp EFKA Lemajung, Rirang dan Jeronang masih dibawah dosis yang diijinkan, yaitu sebesar 50 mSv/tahun untuk masyarakat. Disimpulkan kualitas lingkungan Kalan pada tahun 2005 masih aman untuk lingkungan.
ABSTRACT
RESEARCH AND MONITORING ON ENVIRONMENTAL IMPACT OF U EXPLORATION ACTIVITY AT KALAN AREA WEST KALIMANTAN 2005. Exploration, mining and Uextraction pilot research at Rirang and Eko Remaja, Lemajung Kalan area from 1980/1981 until now will be arisen the environment impact. To obtain the environment impact of activities, research on environmental and monitoring at Kalan are has been carried out. COD and BOD parameter were analized the field, while the other parameter were analized at environment laboratory Jakarta. Samples were analyzed using spectrophotometer. The objective research is to obtain environment quality change environment laboratory. which it taken at the same place previously years. River water, stream sediment and soil analysis such as Ca, Mg, Fe, Ni, Zn, Cu, Pb, Mn, and Mo, radioactivity U have shown lower than previously years. River water criteria based on EQAM, AMDAL method indicated that river water quality at Eko Remaja, Lemajung, Rirang area are good (scale 4,8 – 4,7), it means safe environment. Meanwhile radiation exposure monitoring at Eko Remaja base camp Efka, Lemajung, Rirang and Jeronang are below limited dose value are 5 mSv/ year. The summary indicated that environment quality at Kalan area in 2005 is safe.
PENDAHULUAN
Dampak lingkungan yang terjadi dari penelitian pengembangan penambangan U yang dilakukan sejak tahun 1980/1981 (1) hingga sekarang diperkirakan akan menurunkan
kualitas lingkungan pada lokasi penelitian. Untuk mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan akibat menurunnya kualitas lingkungan tersebut maka dilakukan pemantauan komponen fisikkimia dari contoh lingkungan berupa air, endapan sungai, tanah dan paparan radiasi. Laporan ini sebagai laporan USPEN No.Kode.P2BGGN/KL/P/001/2005. Pemantauan lingkungan tersebut dilakukan di Eko Remaja Kalan, Rirang dan Jeronang dilakukan secara periodik pada lokasi yang telah ditentukan, hal ini mengacu pada keputusan SK. DIRJEN BATAN No.455/DJ/X/1994 tentang RPL pada Proyek Penelitian Teknik Eksplorasi dan Penambangan Bahan Nuklir. (2) Penelitian ini meliputi
analisis dan evaluasi contoh komponen air dan endapan sungai serta tanah, juga paparan radiasi yang dipantau pada setiap titik lokasi yang ditentukan dan lokasi base camp di Efka dan Jeronang.
Tujuan penelitian dan pemantauan dampak lingkungan kegiatan Eksplorasi U di Kalan Kalimantan Barat tahun 2005 adalah untuk melakukan penelitian pemantauan komponen fisikkimia yaitu air, endapan sungai dan tanah serta paparan radiasi, selanjutnya mengevaluasi dan memberikan saran dalam pengelolaannya. Data yang diperoleh dalam pemantauan ini dapat dievaluasi kualitas lingkungan di Kalan apakah ada terjadi dampak atau tidak. Bila tidak terjadi dampak, kegiatan penelitian penambangan di kawasan tersebut dapat dilanjutkan. Selain itu juga dapat memberikan informasi kualitas lingkungan terutama air sungai kepada pemerintah daerah setempat, khususnya masyarakat yang tinggal di hilir sungai Kalan.
PERALATAN, BAHAN DAN TATA KERJA
Alat yang digunakan : Perangkat alat refluks dan titrasi, pH meter, SPP2NF, Spektrophotometer Cecil 4000 dan Atomic Absorption Spektrophotmeter (AAS), Hot plate, timbangan analitik serta alat alat gelas laboratorium. Bahan yang digunakan :Bahan kimia yang digunakan adalah HNO3, H2SO4, CCl4, KJ, NaN3, asam salisilat,
Na Thiosulfat, chloroform, AgSO4, HgSO4, Ferro Amonium sulfat, 1.10 phennonthrolin,
Tata kerja Pengambilan, preparasi dan analisis contoh : Contoh air sungai: Pengambilan contoh air sungai untuk analisis BOD dan COD menggunakan botol bertutup asah ( volume 500 ml). Lokasi pengambilan dipilih di bagian tengah sungai yang aliran airnya aktif dan pada setengah kedalaman air. Contoh air sungai yang diambil untuk diketahui kandungan logam berat dan radionuklida sebanyak ± 20 liter di setiap lokasi dengan menggunakan jerigen tempat air volume 20 liter (caranya yaitu dengan memasukkan jerigen tersebut kedalam air sungai dengan posisi lubang jerigen menghadap ke arah hulu ), analisis BOD dan COD dilakukan di lapangan. Analisis BOD dilakukan dengan menitrasi contoh air dengan larutan thio 0,025 N sedangkan COD dilakukan dengan memisahkan contoh air kedalam labu didih, selanjutnya dipanaskan pada suhu 100 derajat C kemudian ditambah K2Cr2O7, HgSO4 dan H2SO4 untuk
selanjutnya di refluk selama 2 jam. Setelah dingin kemudian dititrasi dengan larutan thio 0,025 N. Untuk analisis U dan logam berat pada contoh air sungai di lapangan dilakukan preparasi sebagai berikut.
1.
Analisis U dibutuhkan 6 liter dikisatkan dengan cara pemanasan sampai ±150 cc diawetkan dengan menambahkan HNO3 pekat hingga mencapai pH<22.
Logam berat dibutuhkan contoh air sedikitnya ± 10 liter, kemudian dikisatkan dengan cara pemanasan sampai ± 150 cc. 3. Analisis Si dibutuhkan contoh air 500 cc tanpa pengkisatan dan pengawetan Contoh endapan sungai Pengambilan contoh endapan sungai dilakukan di lokasi yang sama dengan contoh air sungai. Contoh endapan sungai diambil pada dasar sungai dengan menggunakan sekop. Berat contoh ± 2 Kg, ukuran butir contoh bervariasi dari lempung sampai pasir halus, kemudian dikeringkan pada panas matahari. Selanjutnya diayak dengan ayakan 80 mesh, butiran < 80 mesh dipisahkan dari > 80 mesh. Kemudian butiran < 80 mesh dikuartering dan diambil 50 gram untuk dikirim ke laboratorium.Contoh tanah :
Pengambilan contoh tanah dilakukan dengan menggunakan linggis atau sekop pada kedalaman 20 s/d 30 cm dibawah permukaan tanah, contoh diambil di lokasi sekitar
penelitian penambangan Rirang serta terowongan Eko Remaja baik di bagian depan maupun belakang mulut terowongan dengan jarak antar lokasi contoh ± 100 m. Di Rirang diambil 3 contoh, di Eko Remaja 3 contoh tanah, di sekitar pengolahan bijih U di Lemajung diambil 2 contoh ( lihat Gambar 1 peta lokasi kerja pengambilan air dan endapan sungai dan tanah di Kalan ). Contoh tanah diambil sebanyak 2 kg di setiap lokasi. Kemudian dikeringkan dan diayak dengan ukuran 80 mesh yang < 80 mesh dipisahkan, selanjutnya dikuartering dan diambil 50 gram untuk dikirim ke Jakarta. Contoh tanah dimaksudkan untuk :
a. Penentuan kandungan uranium (dengan mempergunakan UVVIS spektrofotometer Cecil 4000 )
b. Penentuan kandungan logam berat dengan AAS (Atomic Absorbtion Spektrophotometer)
Pengukuran radioaktivitas lingkungan dilakukan dengan menggunakan SPP2NF di tempat lokasi pengambilan contoh dan di tempat pemukiman personil di Efka
HASIL DAN BAHASAN
Air Sungai Kalan (ASK) Hasil analisis logam berat dan U contoh air sungai di ASK1,2,3,4,5 & 6 di Eko Remaja & Lemajung seperti terlihat pada Gambar 2, 3. dan 4. Pada Gambar 2 terlihat bahwa kadar Ca,Mg, dan Zn pada semua titik lokasi kecuali pada pada lokasi ASK2 pada tahun 2005 umumnya relatif lebih rendah dari tahun 2002, 2003 dan 2004 hal ini terjadi karena aktivitas di Eko Remaja dan Lemajung menurun. Sedangkan untuk Fe pada lokasi ASK1 dan ASK2 terjadi kenaikan tetapi tidak significant. Pada lokasi ASK2 air sungai langsung dialiri dari air terowongan, sehingga pada lokasi tersebut ada kecenderungan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2002, 2003 dan 2004. Untuk logam berat Ni relatif lebih tinggi pada setiap lokasi di Eko RemajaLemajung tetapi masih di bawah NBD yang diijinkan sehingga cukup aman untuk lingkungan. Sedangkan pada Gambar 3 terlihat Pb, Mo dan Cu juga relatif sama dari tahun 2002, 2003 dan 2004 sedangkan untuk BOD di lokasi ASK4 (camp EFKA ) terjadi kenaikan, hal ini disebabkan karena kamp EFKA yang selalu ditempati personil banyak memberikan sampah pada air sungai sehingga menyebabkan perubahan pada lokasi didekatnya.Untuk radioaktivitas unsur U pada Gambar 4 terlihat grafik relatif lebih rendah pada tahun 2002, 2003 dan 2004 hanya pada lokasi ASK1, ASK5 dan ASK6 terlihat sama untuk tahun 2005 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnnya. Hal ini terjadi
karena aktivitas kegiatan menurun, sedangkan pada lokasi ASK1, ASK5 dan ASK6 merupakan konsekwensi logis daerah mineralisasi uranium. Bila ditinjau lebih jauh bahwa contoh air yang terpengaruh langsung oleh kegiatan penelitian penambangan pada lokasi di ASK2, sedangkan di lokasi ASK1 dan ASK3 tidak terpengaruh secara langsung, hal ini terlihat pada grafik kadar logam berat dan radioaktivitas unsur U terlihat menurun dari lokasi ASK3 sampai ASK6. Perlu diketahui bahwa contoh pada lokasi ASK6 air sungai sudah terencerkan dengan air sungai Kalan, sehingga pada lokasi ASK6 paling rendah dibanding dengan lokasi lainnya. Gambar 2 : Grafik perbandingan kadar logam berat pada beberapa lokasi contoh air sungai di eko Remaja dan Lemajung tahun 2002, 2003,2004 dan 2005 0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0,14 0,16 A S K 1 /2 00 2 A SK 1 /2 00 4 A S K 2 /2 00 3 A SK 2 /2 00 5 A SK 3 /2 00 2 A S K 3 /2 00 4 A SK 4 /2 00 3 A SK 4 /2 00 5 A S K 5 /2 00 2 A SK 5 /2 00 4 A SK 6 /2 00 3 A S K 6 /2 00 5 Lokasi dan tahun pengambilan contoh K o n se n tr as i l o g am b er at ( m g /l) Ca(mg/l) Mg (mg/l) Fe (mg/l) Ni (mg/l) Zn ( mg/l)
Gambar 3 : Grafik perbandingan kadar logam berat dan BOD pada beberapa lokasi contoh air sungai di Eko Remaja dan Lemajung tahun 2002, 2003,2004 dan 2005 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 AS K 1 /2 00 2 AS K 1 /2 00 4 AS K 2 /2 00 3 AS K 2 /2 00 5 A S K 3 /2 00 2 A S K 3 /2 00 4 A S K 4/2 00 3 A S K 4 /2 00 5 AS K 5/2 00 2 AS K 5/2 00 4 AS K 6/2 00 3 AS K 5/2 00 5 Lokasi dan tahun pengambilan contoh K on se n tr as i l o ga m b er at d an B O D (m g/l ) Pb (mg/l) Mo (mg/l) Cu(mg/l) BOD(mg/l)
0.0000 0.0010 0.0020 0.0030 0.0040 0.0050 0.0060 0.0070 0.0080 0.0090 0.0100 A S K 1 /2 00 2 A S K 1 /2 00 3 AS K 1/2 00 4 AS K 1/2 00 5 A S K 2 /2 00 2 AS K 2 /2 00 3 A S K 2 /2 00 4 A S K 2 /2 00 5 AS K 3 /2 00 2 A S K 3 /2 00 3 AS K 3 /2 00 4 A S K 3 /2 00 5 AS K 4/2 00 2 AS K 4/2 00 3 AS K 4/2 00 4 AS K 4/2 00 5 A S K 5 /2 00 2 AS K 5/2 00 3 AS K 5/2 00 4 AS K 5/2 00 5 A S K 6 /2 00 2 A S K 6 /2 00 3 A S K 6/2 00 4 AS K 6/2 00 5 Lokasi dan tahun pengambiln contoh A kt iv ita s U ( b q /l) U ( x 103 Bq/l) Gambar 4 : Grafik perbandingan aktivitas U pada beberapa lokasi contoh air sungai di Eko Remaja dan Lemajung tahun 2002, 2003, 2004 dan 2005 Air sungai Rirang (ASR) Hasil analisis logam berat dan U pada contoh air sungai di ASR1,2,3,4 & ASR5 di Rirang seperti terlihat pada Gambar 5, 6 dan 7. Dari Gambar 5 terlihat bahwa kadar Ca, Mg, Ni dan Zn untuk tahun 2005 relatif lebih rendah dibandingkan pada tahun 2002,2003 dan 2004 hal ini disebabkan karena aktivitas di Rirang menurun sehingga logam berat lebih rendah pada tahun 2005. Untuk Fe pada lokasi ASR1,2 dan ASR3 cenderung sama, sedangkan lokasi ASR4, dan ASR5 cenderung naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. hal ini diduga pada lokasi ASR5 karena pengaruh dari air sungai yang mengalir dari penelitian penambangan di Rirang. Tetapi masih di bawah Nilai Ambang Batas yang diijinkan ( Baku Mutu air PP.29 tahun 1990 dan Kep.Men.KLH tahun 1988) ( lihat pada tabel 3 ) Pada Gambar 6 terlihat pada grafik bahwa Pb, Mn, Mo, Cu serta BOD pada tahun 2005 cenderung menurun dibandingkan dengan tahun 2002,2003 dan 2004. Hal ini disebabkan karena aktivitas di Rirang menurun. Pada Gambar 7 terlihat grafik menurun untuk radioaktivitas U bila dibandingkan pada tahun 2002, 2003 dan 2004 . Hal ini terjadi karena pada tahun 2005 aktivitas kegiatan menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perlu diketahui bahwa contoh pada lokasi ASR1 lebih dekat dengan pusat penelitian penambangan di Rirang dibandingkan dengan lokasi lainnya, sehingga pada grafik terlihat dari lokasi ASR1 menurun sampai pada lokasi ASR5. Dimana pada lokasi ASR5 air sungai Rirang sudah
terencerkan dengan sungai Kalan, sehingga lokasi ASR5 lebih rendah dibanding dengan lokasi lainnya. 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 AS R 1/2 002 AS R 1/ 20 03 AS R 1/ 2004 AS R 1/20 05 AS R 2 / 20 02 AS R 2 /200 3 AS R 2/ 2004 AS R 2/2 005 AS R 3 /20 02 AS R 3 /200 3 AS R 3/ 200 4 AS R 3/2 005 AS R 4/ 200 2 AS R 4/2 003 AS R 4/ 200 4 AS R 4/ 2005 AS R 5/ 200 2 AS R 5/2 003 AS R 5/ 20 04 AS R 5/ 2005 Lokasi dan tahun pengambilan contoh K on sen ter asi l og am b er at (m gr /l) Ca(mg/l) Mg (mg/l) Fe (mg/l) Ni (mg/l) Zn ( mg/l)
Gambar 5 : Grafik perbandingan kadar logam berat ( Ca,Mg,Fe, Ni dan Zn ) pada beberapa lokasi contoh air sungai di Rirang tahun 2002, 2003, 2004 dan 2005 Gambar 6 : Grafik perbandingan logam berat dan BOD pada beberapa lokasi contoh air sungai Rirang tahun 2002, 2003,2004 dan 2005 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 A S R 1/2 00 2 AS R 1/2 00 3 A S R 1/2 00 4 A S R 1/2 00 5 A S R2 /2 00 2 A S R2 /2 00 3 AS R2 /2 004 A S R2 /2 00 5 AS R 3 /2 002 A S R 3 /2 00 3 A S R 3 /2 00 4 AS R 3 /2 00 5 A S R 4 /2 00 2 AS R 4/2 00 3 A S R 4 /2 00 4 AS R 4 /2 00 5 AS R 5 /2 00 2 AS R 5 /2 00 3 AS R 5/2 00 4 AS R 5 /2 00 5 Lokasi dan tahun pengambilan contoh K on se nt er as i lo ga m b er at ( m gr /l) Pb (mg/l) Mn(mg/l) Mo (mg/l) Cu(mg/l) BOD(mg/l)
0.0000 0.0010 0.0020 0.0030 0.0040 0.0050 0.0060 0.0070 0.0080 0.0090 0.0100 AS R 1/2 00 2 AS R 1/2 00 3 AS R 1/2 00 4 AS R 1/2 00 5 AS R 2 /2 00 2 AS R 2 /2 00 3 AS R 2 /2 00 4 AS R 2 /2 00 5 AS R 3 /2 00 2 AS R 3 /2 00 3 AS R 3 /2 00 4 AS R 3 /2 00 5 AS R 4/2 00 2 AS R 4/2 00 3 AS R 4/2 00 4 AS R 4/2 00 5 AS R 5/2 00 2 AS R 5/2 00 3 AS R 5/2 00 4 AS R 5/2 00 5 Lokasi dan tahun pengambilan contoh R ad io ak tiv ita s ( B q/ l) U ( x 103 Bq/l) Gambar 7: Grafik perbandingan kadar U pada beberapa lokasi contoh air sungai Rirang tahun 2002, 2003, 2004 dan 2005 Endapan sungai Kalan (ESK) Hasil analisis logam berat ( Ca, Ni, Zn, Cu, Pb, Mn dan Mo) dan U dari contoh endapan sungai di ESK1,2,3,4,5 & ESK6 di Eko Remaja & Lemajung seperti terlihat pada Gambar 8, 9 & 10. Dari Gambar 8 terlihat bahwa kadar Ca, Ni, Zn, dan Cu pada tahun 2005 terlihat lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2002, 2003 dan 2004 kecuali Zn pada ESK4 terlihat naik diduga adanya hujan yang turun terus menerus pada saat pengambilan contoh tahun 2005 mengakibatkan terlarutnya logamlogam berat pada tanah. Hal yang sama terjadi juga untuk Pb, Mn, dan Mo pada Gambar 9 kadarnya relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2002,2003 dan 2004 kecuali pada ESK2 dan ESK4. Hal ini terjadi karena aktivitas kegiatan di Eko Remaja dan Lemajung sudah menurun sejak tahun 1997/1998. tetapi masih di bawah NAB yang diijinkan ( lihat tabel 3 ). Hal yang sama berlaku juga pada radioaktivitas U pada Gambar 10 terlihat grafik relatif menurun bila dibandingkan antara tahun 2005 dengan 2002,2003 dan 2004. Hal ini terjadi karena aktivitas kegiatan Eko Remaja dan Lemajung pada tahun 2005 terus berkurang dibandingkan dengan tahun 2002,2003 dan 2004
Bila ditinjau lebih jauh bahwa contoh endapan sungai yang terpengaruh langsung oleh kegiatan penelitian penambangan terjadi pada pada lokasi di ESK2, sedangkan di lokasi ESK1 dan ESK3 tidak terpengaruh secara langsung. Diduga terkait dengan
aktivitas lainnya misalnya perbaikan jalan atau penebangan hutan yang dilakukan oleh beberapa pemegang HPH di sekitar lokasi Eko Remaja Kalan.
Gambar 8 : Grafik perbandingan kadar logam berat pada beberapa lokasi contoh endapan sungai di Eko Remaja – Lemajung Kalan tahun 2002, 2003,2004 dan 2005 .
Gambar 9 : Grafik perbandingan kadar logam berat pada beberapa lokasi contoh endapan sungai di Eko Remaja Lemajung Kalan tahun 2002 ,2003, 2004 dan 2005 0 10 20 30 40 50 60 70 80 ESK 1 /2 00 2 ESK 1 /2 00 4 ESK 2 / 20 03 ESK 2 / 20 05 ESK 3 / 20 02 ES K 3 / 20 04 ESK 4 /2 00 3 ESK 4 /2 00 5 ESK 5 /2 00 2 ESK 5 /2 00 4 ESK 6 /2 00 3 ESK 6 /2 00 5 Lokasi dan tahun pengambilan contoh K on se nt er as i lo ga m b er at (m g/K g) Ca(mg/kg) Ni (mg/kg) Zn (m/kgl) Cu (mg/kg) 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 E S K 1/2 00 2 E S K 1 /2 00 4 E S K 2 /2 00 3 E S K 2 /20 05 E S K 3 /2 00 2 E S K 3 /2 00 4 E S K 4 /2 00 3 E S K 4/2 00 5 E S K 5/2 00 2 E S K 5/2 00 4 E S K 6/2 00 3 E S K 6/2 00 5 Lokasi dan tahun pengambilan contoh K o n se n te ra si l o g am b er at ( m g /k g ) Pb ( mg/kg) Mn(mg/kg) Mo (mg/kg)
0.0000 0.0100 0.0200 0.0300 0.0400 0.0500 0.0600 0.0700 0.0800 0.0900 0.1000 ES K 1 /2 00 2 ESK 1 /2 00 3 ES K 1 /2 00 4 ESK 1 /2 00 5 ESK 2 /2 00 2 ES K 2 /2 00 3 ESK 2 /2 00 4 ES K 2 /2 00 5 ESK 3 /2 00 2 ES K 3 /2 00 3 ES K 3 /2 00 4 ESK 3 /2 00 5 ES K 4 /2 00 2 ESK 4 /2 00 3 ES K 4 /2 00 4 ESK 4 /2 00 5 ESK 5 /2 00 2 ES K 5 /2 00 3 ESK 5 /2 00 4 ES K 5 /2 00 5 ES K 6 /2 00 2 ES K 6 /2 00 3 ES K 6 /2 00 4 ES K 6 /2 00 5 Lokasi dan tahun pengambilan contoh R ad io akt iv itas ( x1 0 2 B q/ gr ) U (x102 Bq/gr)
Gambar 10 : Grafik perbandingan aktivitas unsur U pada beberapa lokasi contoh endapan sungai di Eko Remaja – Lemajung Kalan tahun 2002, 2003,2004 dan 2005 Endapan sungai Rirang (ESR)
Hasil analisis logam berat dan U dari contoh endapan sungai Rirang di lokasi ESR 1,2,3,4 & ESR5 di Rirang seperti terlihat pada Gambar 11,12 dan 13. Pada Gambar 11 terlihat bahwa kadar Ni, Zn, Cu dan Pb pada tahun 2005 terlihat lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2002,2003 dan 2004. Hal yang sama berlaku juga untuk Mn, Mo dan Ca pada Gambar 12 yang juga relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2002,2003 dan 2004. Sedangkan pada gambar 13 Radioaktivitas unsur U juga relatif menurun bila dibandingkan antara tahun 2005 dengan 2002,2003 dan 2004. Hal ini terjadi karena aktivitas kegiatan Rirang pada tahun 2005 terus berkurang bila dibandingkan dengan tahun 2002, 2003 dan 2004
Bila ditinjau lebih jauh bahwa contoh endapan sungai yang terpengaruh langsung oleh kegiatan penelitian penambangan terjadi pada lokasi di ESR2, sedangkan di lokasi ESR1 dan ESR3 tidak terpengaruh secara langsung. Sehingga dapat dilihat pada grafik bahwa lokasi ESR1 lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi ESR2,3,4 dan ESR5 Dapat disimpulkan bahwa lokasi yang dekat dengan pusat penelitian penambangan radioaktivitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi lainnya. Hal lain yang dapat mempengaruhi kenaikan radioaktivitas adalah terkait dengan aktivitas lainnya misalnya perbaikan jalan atau penebangan hutan yang dilakukan oleh beberapa pemegang HPH di sekitar lokasi Rirang Kalan.
Gambar 11 : Grafik perbandingan kadar logam berat pada beberapa lokasi contoh endapan sungai Rirang tahun 2002, 2003,2004 dan 2005 .
Gambar 12 : Grafik perbandingan kadar logam berat pada beberapa lokasi contoh endapan sungai di Rirang tahun 2002, 2003,2004 dan 2005 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 ES R 1 /2 00 2 ES R 1 /2 00 4 ES R 2 /2 00 3 ES R 2 /2 00 5 ES R 3 /2 00 2 ES R 3 /2 00 4 ES R 4 /2 00 3 ES R 4 /2 00 5 ES R 5 /2 00 2 ES R 5 /2 00 4 Lokasi dan tahun pengambilan contoh K on se nte ra si lo ga m b er at (m g/ kg ) Ca(mg/kg) Ni (mg/kg) Zn (mg/kg) Cu (mg/kg) 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 ES R 1 /2 00 2 ES R 1 /2 00 3 ES R 1 /2 00 4 ES R 1 /2 00 5 ES R 2 /2 00 2 ES R 2 /2 00 3 ES R 2 /2 00 4 ES R 2 /2 00 5 ES R 3 /2 00 2 ES R 3 /2 00 3 ES R 3 /2 00 4 ES R 3 /2 00 5 ES R 4 /2 00 2 ES R 4 /2 00 3 ES R 4 /2 00 4 ES R 4 /2 00 5 ES R 5 /2 00 2 ES R 5 /2 00 3 ES R 5 /2 00 4 ES R 5 /2 00 5 Lokasi dan tahun pengambilan contoh K on se nt er as i lo ga m b er at (m g/ kg ) Pb ( mg/kg) Mn(mg/kg) Mo (mg/kg)
Gambar 13 : Grafik perbandingan aktivitas U pada beberapa lokasi contoh endapan sungai di Rirang tahun 2002, 2003, 2004 dan 2005
Tanah di Kalan (TK)
Hasil analisis logam berat ( Ca,Ni,Zn,Cu,Pb,Mn,Mo ) dan radioaktivitas U pada contoh tanah Kalan(TK) di lokasi TK1,2,3,4,5, 6 ,9 & TK10 di Kalan seperti terlihat pada gambar 14, 15 & 16. Pada Gambar 14 terlihat bahwa kadar Ca, Ni, Zn, dan Cu pada tahun 2005 terlihat lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2002,2003 dan 2004. Hal yang sama berlaku untuk Pb, Mn dan Mo terlihat pada Gambar 15 terlihat juga lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2002,2003 dan 2004. Untuk radioaktivitas unsur U tahun 2005 relatif menurun bila didandingkan dengan tahun 2002,2003 dan 2004. Hal ini terjadi karena aktivitas kegiatan Eko Remaja dan Lemajung pada tahun 2005 jauh berkurang bila dibandingkan dengan tahun 2002,2003 dan 2004.
Bila ditinjau lebih jauh bahwa contoh tanah yang terpengaruh langsung oleh kegiatan penelitian penambangan pada lokasi di TK1 dan TK4 sedangkan di lokasi TK 2 danTK3 serta TK5. tidak terpengaruh secara langsung. Sehingga dapat dilihat pada grafik bahwa lokasi TK1dan TK 4 lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi TK2,3,dan TK5 Dapat disimpulkan bahwa lokasi yang dekat dengan pusat penelitian penambangan radioaktivitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi lainnya. Hal lain yang kemungkinan terjadi adalah di lokasi tersebut merupakan daerah mineralisasi uranium.
0,0000 0,0020 0,0040 0,0060 0,0080 0,0100 0,0120 0,0140 0,0160 0,0180 0,0200 ES R 1 /2 00 2 ES R 1 /2 00 4 ES R 2 /2 00 3 ES R 2 /2 00 5 ES R 3 /2 00 2 ES R 3 /2 00 4 ES R 4 /2 00 3 ES R 4 /2 00 5 ES R 5 /2 00 2 ES R 5 /2 00 4 Lokasi dan tahun pengambilan contoh R ad io ak tiv ita s U ( B q/ g) U ( x 102 Bq/g)
Gambar 14 : Grafik perbandingan logam berat pada beberapa lokasi contoh tanah di Eko Remaja – Lemajung Kalan tahun 2002, 2003 dan 2004 Gambar 15 : Grafik perbandingan logam berat pada beberapa lokasi contoh tanah di Eko Remaja dan Lemajung Kalan tahun 2002, 2003, 2004 dan 2005 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 TK 1 /2 00 2 TK 1 /2 00 4 TK 2 /2 00 3 TK 2 /2 00 5 TK 3 /2 00 2 TK 3 /2 00 4 TK 4/2 00 3 TK 4/2 00 5 TK 5/2 00 2 TK 5/2 00 4 TK 6 /2 00 3 TK 6 /2 00 5 TK 9 /2 00 2 TK 9 /2 00 4 TK 1 0/2 00 3 TK 10 /2 00 5 Lokasi dan tahun pengambilan contoh K on se nt er as i l og am b er at (m g/k g)
Pb ( mg/l)
Mn(mg/l)
Mo (mg/l)
0 10 20 30 40 50 60 70 80 TK 1 /2 00 2 TK 1 /2 00 5 TK 2 /2 00 3 TK 3 /2 00 4 TK 4 /2 00 2 TK 4 /2 00 5 TK 5 /2 00 3 TK 6 /2 00 4 TK 9 /2 00 2 TK 9 /2 00 5 TK 1 0/ 20 03 Lokasi dan tahun pengambilan contoh K on se nt er as i lo ga m b er at (m g/ kg ) Ca(mg/l) Ni (mg/l) Zn (m/kgl) Cu (mg/l)Gambar 16 : Grafik perbandingan aktivitas U pada beberapa lokasi contoh tanah di Eko Remaja dan Lemajung Kalan tahun 2002, 2003, 2004 dan 2005
Tanah di Rirang (TR)
Hasil analisis logam berat (Ca,Ni,Zn,Cu,Pb,Mn,Mo) dan radioaktivitas U dari contoh tanah di TR1,2 & TR3 di Rirang seperti terlihat pada Gambar 17, 18 dan 19. Dari Gambar 17 terlihat bahwa kadar Ca, Ni, Zn dan Cu pada tahun 2005 terlihat lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2002,2003 dan 2004. Hal yang sama berlaku juga untuk Pb, Mn dan Mo terlihat lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2002,2003 dan 2004 (lihat Gambar 18). Untuk radioaktivitas U juga relatif menurun bila dibandingkan antara tahun 2005 dengan 2002,2003 dan 2004. Hal ini terjadi karena aktivitas kegiatan Rirang pada tahun 2005 tidak ada bila dibandingkan dengan tahun 2002,2003 dan 2004
Bila ditinjau lebih jauh bahwa contoh tanah yang terpengaruh langsung oleh kegiatan penelitian penambangan pada lokasi di TR1 dan TR2 sedangkan di lokasi TR3 tidak terpengaruh secara langsung. Sehingga dapat dilihat pada grafik bahwa lokasi TR1 dan TR 2 lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi TR3, dapat disimpulkan bahwa lokasi yang dekat dengan pusat penelitian penambangan radioaktivitasnya lebih tinggi
0,0000 0,0200 0,0400 0,0600 0,0800 0,1000 0,1200 0,1400 0,1600 0,1800 TK 1 /2 00 2 TK 1 /2 00 4 TK 2 /2 00 3 TK 2 /2 00 5 TK 3 /2 00 2 TK 3 /2 00 4 TK 4 /2 00 3 TK 4 /2 00 5 TK 5 /2 00 2 TK 5 /2 00 4 TK 6 /2 00 3 TK 6 /2 00 5 TK 9 /2 00 2 TK 9 /2 00 4 TK 1 0 /2 00 3 TK 1 0 /2 00 5 Lokasi dan tahun pengambilan contoh Rad io ak tiv ita s ( 1 0 2 Bq /g ) U ( x 102 Bq/l)
dibandingkan dengan lokasi lainnya. Hal lain yang dapat mempengaruhi kenaikan radioaktivitas adalah terkait dengan aktivitas lainnya misalnya jalan atau aktivitas lainnya misalnya perbaikan jalan atau penebangan hutan yang dilakukan oleh beberapa pemegang HPH di sekitar lokasi Rirang Kalan. 0 10 20 30 40 50 60 TR 1 /2 00 2 TR 1 /2 00 3 TR 1 /2 00 4 TR 1/2 00 5 TR 2 /2 00 2 TR 2 /2 00 3 TR 2 /2 00 4 TR 2 /2 00 5 TR 3 /2 00 2 TR 3 /2 00 3 TR 3 /2 00 4 TR 3 /2 00 5 Lokasi dan tahun pengambilan contoh K on sen ter as i l og am b er at (m gr /K g) Ca(mg/kg) Ni (mg/kg) Zn (m/kgl) Cu (mg/kg) Gambar 17 : Grafik perbandingan logam berat pada beberapa lokasi contoh tanah di Rirang tahun 2002, 2003,2004 dan 2005 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 TR 1/2 00 2 TR 1/ 20 03 TR 1/ 20 04 TR 1 /2 00 5 TR 2 /20 02 TR 2 /2 00 3 TR 2 /2 00 4 TR 2 /2 005 TR 3 /2 00 2 TR 3 /20 03 TR 3 /20 04 TR 3 /2 00 5 Lokasi dan tahun pengambilan contoh Ko ns en ter as i lo ga m b er at (m gr /K g) Pb ( mg/kg) Mn(mg/kg) Mo (mg/kg) Gambar 18 : Grafik perbandingan logam berat pada beberapa lokasi contoh tanah di Rirang tahun 2002, 2003, 2004 dan 2005
0.0000 1.0000 2.0000 3.0000 4.0000 5.0000 6.0000 7.0000 TR 1 / 20 02 TR 1 /2 00 3 TR 1 /2 00 4 TR 1 /2 00 5 TR 2 /2 00 2 TR 2 /2 00 3 TR 2 /2 00 4 TR 2 /2 005 TR 3 /2 00 2 TR 3 / 200 3 TR 3 /2 00 4 TR 3 /2 00 5 Lokasi dan tahun pengambilan contoh Ra di oa kt iv ita s ( x 1 0 2 Bq /l ) U (x102 Bq/l) Gambar 19 : Grafik perbandingan aktivitas U pada beberapa lokasi contoh tanah di Rirang tahun 2002, 2003, 2004 dan 2005 Pembahasan berdasarkan peraturan Pemerintah (PPRI dan keputusan MENKLH) Baku mutu air pada sumber air menurut menurut kegunaannya ditentukan berdasarkan kadar maksimum pencemaran yang diperbolehkan yakni :
Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Golongan B, air yang dapat digunakan sebagai air minum dengan terlebih dahulu diolah Golongan C, air yang dapat digunakan sebagai air minum dengan terlebih dahulu diolah Golongan D, air yang digunakan untuk keperluan pertanian dan dimanfaatkan untuk keperluan perkotaan, usaha industri, pembangkit listrik tenaga air Dari hasil analisis data dapat dilihat bahwa kadar logam berat berdasarkan kriteria penilaian kualitas air sungai relatif lebih rendah dari baku mutu air seperti yang tercantum pada P.P.R.I.(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia) No. 20 tahun 1990(3) dan Keputusan MENKLH (4) serta S.K. DIRJEN BATAN No.29/DJ/VII/1995 Tentang Baku, Mutu Kualitas air (5). Untuk kualitas air masih relatif lebih rendah dari nilai baku mutu air
sehingga dinyatakan aman untuk lingkungan dan termasuk golongan A, sehingga dapat diminum tanpa diolah terlebih dahulu seperti yang tercantum pada Keputusan MENKLH (4) Pembahasan di Eko Remaja, Lemajung dan Rirang berdasarkan EQAM (AMDAL) Untuk hasil analisis logam berat serta aktivitas U pada contoh air sungai di Eko Remaja, Lemajung dan Rirang (lihat Tabel 3 dan 4) masih lebih rendah dari Nilai baku mutu air yang tercantum pada Keputusan Kepala BAPETEN No.2/Ka.BAPETEN/V99 Tentang Baku Tingkat radioaktivitas Lingkungan (6) , sehingga dapat dinyatakan aman untuk
kawasan Eko Remaja, Lemajung dan Rirang. Kriteria penilaian kualitas air dengan metode EQAM, AMDAL (7) sebagai berikut : kualitas air sungai menurut parameternya (Lihat Tabel 3), ditentukan berdasarkan baku kualitas air (lihat Tabel 1 dan 2). Contoh untuk ASK1 di Eko Remaja – Lemajung (Tabel 3) untuk Ca ( tahun 2005 ) 0.170 mg/l, kemudian dinilai pada tabel 1 adalah < 75 ( sangat baik ) selanjutnya dinilai kualitas lingkungannya (81100) % dengan angka 5 (lihat Tabel 2) . Demikian untuk unsur pada Tabel 3 dan data untuk air sungai di Rirang ( Tabel 4 ) dinilai seperti tersebut diatas, selanjutnya dibuat tabel seperti Tabel 5 ( Eko Remaja Lemajung) dan Tabel 6 (Rirang ). Dari hasil ratarata penilaian kualitas air sungai untuk Eko Remaja –Lemajung ( 4.8 ) dan di Rirang (4.7). Sehingga kualitas lingkungan disekitar kawasan Eko RemajaRirang adalah baik (4,80 dan 4,90) lihat Tabel 2. Pembahasan dosis radiasi di terowongan dan base camp efka Hasil pengukuran dosis radiasi Externa didalam terowongan tertinggi pada TU 179 (BM 179) yaitu sebesar 10,56 µSv/ J, sedangkan yang cukup tinggi lainnya yaitu pada TU290 (BM294) sebesar 10,39 µSv/ J. ( lihat pada Tabel 7). Pengukuran radiasi Eksterna di luar terowongan Remaja tertinggi pada lokasi tumpukan tailing ( sebelah timur rumah genset) sebesar (0.90 3,15) µSv/ J ( lihat Tabel 8) . Hasil pengukuran dosis radiasi externa di base camp Efka dapat dilihat pada Tabel 9 serta gambar 20 ( peta radioaktivitas lingkungan di camp Efka Kalan Kalimantan barat ) berkisar (0,1 0,162) µSv/jam. Lokasi yang cukup tinggi disekitar core box ( tempat penyimpanan core hasil pemboran). Hal ini disebabkan karena pada core box masih tersimpan contoh yang aktivitasnya cukup tinggi. Pengukuran dosis radiasi di tempat hunian base camp efka tertinggi di gudang ( depan Kantor Efka) yaituberkisar ( 10,80 27,00) µSv/jam dapat dilihat pada Tabel 10.
Nilai paparan radiasi hasil pengukuran diatas masih dibawah nilai batas dosis yang diijinkan, seperti yang tercantum pada Kep. Kepala BAPETEN
No.1/Ka.BAPETEN/V99(6). Batas maximum paparan radiasi yang diterima untuk pekerja radiasi adalah 50 mSv/tahun, sedangkan untuk masyarakat umum adalah 5 mSv/tahun. Sehingga dapat dinyatakan bahwabpaparan radiasi di Eko Remaja, Lemajung, Rirang dan Jeronang serta base camp EFKA cukup aman.
KESIMPULAN
1.
Hasil analisis Ca, Mg, Fe, Ni, Zn, Cu, Pb, Mn, Mo, Cu dan BOD pada air sungai di Kawasan Rirang dan Eko Remaja Lemajung untuk tahun 2005 relatif lebih rendah dari pada tahun 2002,2003 dan 2004. Demikian juga untuk radioaktivitas U tahun 2005 lebih rendah dari pada tahun 2002, 2003 dan 2004. Untuk penilaian Air sungai berdasarkan kriteria penilaian kualitas air sungai relatif lebih rendah dari baku mutu air seperti yang tercantum pada P.P.R.I. No. 20 tahun 1990(3) dan Keputusan MENKLH (4) serta S.K. DIRJEN BATAN No.29/DJ/VII/1995Tentang Baku, Mutu Kualitas air (2). Untuk Kriteria penilaian kualitas air dengan
metode EQAM, AMDAL (7) ratarata penilaian kualitas air sungai untuk Eko
Remaja –Lemajung ( 4.8 ) dan di Rirang (4.7). Sehingga kualitas lingkungan disekitar kawasan Eko RemajaRirang adalah baik (4,80 dan 4,70), sehingga di kawasan tersebut diatas dapat dinyatakan aman untuk lingkungan.
2. Hasil analisis Ca, Ni, Zn, Cu, Pb, Mn serta Mo dan Radioaktivitas U pada endapan sungai Eko Remaja Lemajung, Rirang tahun 2005 relatif lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2002,2003 dan 2004.
3. Hasil analisis Ca,Ni,Zn,Cu,Pb, Mn serta Mo dan Radioaktivitas U pada tanah Rirang, Eko Remaja dan Lemajung tahun 2005 relatif rendah dibandingkan tahun 2002, 2003 dan 2004. Hasil pengukuran dosis radiasi di terowongan dan base camp Efka masih di bawah ratarata dosis yang diijinkan sehingga dapat dinyatakan aman untuk lingkungan.
4. Pengelolaan aktivitas kegiatan penelitian Penambangan di Rirang, dan penelitian penambangan yang pernah dilakukan beberapa tahun yang lampau di Eko Remaja serta pengolahan Bijih uranium di Lemajung Kalan – Kalimantan Barat dilaksanakan dengan baik. Sedangkan dosis radiasi di kawasan Eko Remaja, Lemajung dan pemukiman base camp EFKA dan Jeronang juga dinyatakan cukup aman untuk personil yang bertugas di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
KOSIM AFFANDI, SUSYLANINGTYAS DAN SOEPRAPTO TJOKROKAR DONO; Laporan Status Pengolahan Bijih Uranium Eko RemajaKalan (1999)2.
BATAN, KEPUTUSAN DIRJEN BATAN No.455/DJ/X/1994; Tentang Rencana Pemantauan Lingkungan Proyek Penelitian Teknik Eksplorasi dan Penambangan Bahan Galian Nuklir BATAN (1994)3.
P.P.R.I. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.20 tahun 1990 Tentang Pengen dalian Pencemaran Air (1990)4.
MENKLH; Keputusan Menteri Negara KLH No. KLH 02/ Men/KLH/6/1988 Tentang Pedoman Baku Mutu Lingkungan (1988)5.
BATAN; KEPUTUSAN DIRJEN BATAN No.293/DJ/VII/1995 Tentang Baku Mutu Kualitas Air ..(1995)6.
BAPETEN, KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR (BAPETEN) No.1,2,3 /Ka/ BAPETEN/ V99; Tentang Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi (1999)7.
MOHAMMAD SOERYANI DR. IR. ; Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Pusat Penelitian Sumberdaya Manusia dan Lingkungan Universitas Indonesia Jakarta (1988)8.
ACHMAD SOROT SOEDIRO, TITI WISMAWATI, EEP DEDI, SRI WIDARTI; Penelitian Dampak Lingkungan di Kalan Rirang Kalimantan Barat ( 2001).9.
ACHMAD SOROT SOEDIRO, TITI WISMAWATI, EEP DEDI, SRI WIDARTI; Penelitian Dampak Kegiatan Eksplorasi U Lingkungan di Kalan Rirang Kalimantan Barat ( 2002).10.
ACHMAD SOROT SOEDIRO, AMIR DJUHARA, TITI WISMAWATI, EEP DEDI, SRI WIDARTI; Penelitian Dampak Kegiatan Eksplorasi U Lingkungan di Kalan Rirang Kalimantan Barat ( 2003).11.
MOHAMAD NAJIB, TITI WISMAWATI, EEP DEDI, SRI WIDARTI; Penelitian Dampak Kegiatan Eksplorasi U Lingkungan di Kalan Rirang Kalimantan Barat (2004).DISKUSI DAN TANYA JAWAB
Penanya: Arif Isnaeni ( P2 STPIBN BAPETEN ) Pertanyaan: a.Kadar uranium dalam tambang tersebut? b.Sudah dilakukan penambangan apa belum? c.Dititik mana kadar logam berat dan uranium terbesar? Jawaban: a.Kadar uranium masih dalam bentuk U308 adalah kurang lebih 0,1 % b.Belum dilakukan penambangan masih dalam tingkat penelitian penambangan.c.
Kadar yang terbesar adalah ( Uranium dan logam berat ) didekat kegiatan penelitian penambangan ( misal padi terowongan ). Poorting ask2 ( eko remaja kalam ) Penanya: Djarwanti ( PRR BATAN ) Pertanyaan: a.Dampak lingkungan apa saja yang dievaluasi? Jawaban:a.
Dampak lingkungan yang dievaluasi adalah air sungai endapan sungai dan tanah serta paparan radiasi yang dilakukan pada Base Computer Efek ( tempat tinggal personil ). Penanya: Nur Tri Harjanto ( PTBN BATAN ) Pertanyaan: a.Kegiatan Eksplorasi yang dilakukan oleh PPGN selama ini sampai sejauh mana? b.Apakah penelitian dampak lingkungan yang dilakukan ( parameter yang dlihat ) akan menimbulkan dampak terhadap masyarakat? c.Berapa erapa jarak dengan perumahan penduduk? Jawaban: a.Kesulitan eksplorasi yang dilakukan oleh PPGN adalah dalam tingkat penelitian penambangan ( belum sampai pada kesulitan eksplorasi ).b.Sampai saat ini tidak ada dampak lingkungan yang menimbulkan terapi masyarakat. Parameter yang dilihat: air sungai, endapan sungai, tanah serta paparan radiasi.
c.Jarak dengan pemukiman penduduk kurang lebig 80 km dari pusat kegiatan penelitian penambangan.