• Tidak ada hasil yang ditemukan

e Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : (

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "e Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : ("

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

164 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI KERJA

DAN REWARD TERHADAP STRESS KERJA KARYAWAN (STUDI DI PERUSAHAAN JASA PENGIRIMAN BARANG PT. KING

STONE MALANG) Chusnul Huda Andi Rosida*

Hadi Sunaryo** Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang

ABSTRAKSI

Setiap perusahaan dalam melakukan aktivitasnya dalam mencapai tujuan selalu dihadapkan pada suatu masalah baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui deskripsi dari Stress Kerja, Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja dan Reward, Mengetahui pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Stress Kerja karyawan serta Mengetahui pengaruh Motivasi Kerja terhadap Stress Kerja karyawan dan Mengetahui pengaruh Reward terhadap Stress Kerja karyawan penelitian ini dilakukan pada karyawan di PT King Stone Malang. Sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 50 orang. Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa deskripsi variabel lingkungan kerja memiliki nilai rata-rata yang cukup baik selanjutnya deskripsi motivasi kerja memiliki nilai rata-rata kurang baik dan deskrisi reward memiliki nilai rata-rata yang baik. Nilai rata-rata stress kerja cukup tinggi. Lingkungan Kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap stress kerja karyawan, Motivasi Kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap stress kerja karyawan dan Reward memiliki pengaruh yang signifikan terhadap stress kerja karyawan.

(2)

165 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 ABSTRACT

Every company in doing its activities in achieving the goal is always faced with a problem both coming from within and from outside. The purpose of this study is To know the description of Work Stress, Work Environment, Work Motivation and Reward, Knowing the influence of Work Environment on Working Stress Employees and Knowing the influence of Work Motivation of Employee Stress Working and Knowing the influence of Reward to Stress Employees of this research conducted on employees at PT King Stone Malang. Samples taken in this study amounted to 50 people. This research use quantitative analysis method.

The results of this study indicate that the description of work environment variables have a fairly good average value furthermore description of work motivation has an average value less good and reward deskrisi has a good average value. The average value of work stress is quite high. Working Environment has a significant impact on employee stress, Work Motivation has a significant effect on employee stress and rewards have a significant impact on employee stress.

(3)

166 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 PENDAHULUAN

Pembangunan di bidang ekonomi saat ini menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan muncul dan tumbuhnya berbagai perusahaan yang masing-masing menjalankan usaha yang tidak sama. Usaha yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan sangat membantu dalam pemulihan kondisi ekonomi Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistika (BPS) ekonomi Indonesia tahun 2016 tumbuh 5,02% lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 sebesar 4,88% data tersebut diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku.

Diera persaingan yang semakin komplek, perusahaan dituntut untuk memperoleh keunggulan kompetitif terutama dalam bidang sumber daya manusianya. Karena dengan sumber daya manusia yang berkualitas, sebuah perusahaan paling tidak, mampu untuk bersaing dengan perusahaan lain baik yang sejenis ataupun yang tidak sejenis. Disamping dengan sumber daya yang berkualitas perusahaan juga menuntut dengan adanya sikap hubungan kerjasama yang baik antar semua pihak yang ada didalam lingkup perusahaan, dalam hal ini kinerja seorang karyawan yang tinggi pada perusahaan yang nantinya dapat dijadikan tolak ukur utama bagi perusahaan dalam hal menghadapi persaingan yang makin komplek tersebut. Sumber-sumber ekonomi yang digerakkan secara efektif memerlukan keterampilan organisatoris dan teknis, sehingga mempunyai tingkat hasil guna yang tinggi. Artinya, hasil ataupun output yang diperoleh seimbang dengan masukan (sumber-sumber ekonomi) yang diolah (Hasibuan, 2013).

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka Stress kerja karyawan perlu sedini mungkin diatasi oleh pimpinan agar hal-hal yang dapat merugikan perusahaan dapat diatasi sedini mungkin. Beehr and Newman seperti dikutip oleh Luthans (2011) mengartikan stress kerja sebagai sebuah kondisi yang terjadi sebagai hasil interaksi antara pegawai dengan pekerjaan mereka dan dikarakteristikan atau ditandai oleh perubahan manusia yang memaksa mereka untuk menyimpang dari fungsi normal mereka.

Oleh karena itu seorang manajer harus memberikan semangat agar kinerja karyawan dapat meningkat. Salah satunya melalui pemberian motivasi kepada pegawai, karena dengan adanya motivasi kerja yang tinggi pada diri seseorang, maka akan timbul semangat kerja pada diri pegawai yang nantinya akan menciptakan produktivitas kerja yang baik. Masalah motivasi pada perusahaan haruslah dijadikan sebagai perhatian yang serius dalam manajemen sumber daya manusianya. Menurut Robbins (2015:127) motivasi merupakan proses yang menjelaskan mengenai kekuatan,arah dan ketekunan seseorang dalam upaya untuk mencapai tujuan.

Hal lain yang tidak kalah penting dalam peningkatan kerja para pekerja adalah Kondisi lingkungan kerja yang baik karena lingkungan kerja menurut Sunyoto (2013:43) adalah segalasesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang

(4)

167 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 dibebankan, misalnya kebersihan, musik, penerangan dan lain-lain. Dengan

terciptanya perasaan yang nyaman dalam bekerja maka akan melahirkan perasaan puas dihati para karyawan dan akan menumbuhkan semangat kerja yang lebih baik sehingga tujuan perusahaan akan cepat tercapai. Oleh karena itu kepada tenaga kerja perlu diberikan perlindungan pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraannya, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas nasional .

Peningkatan produktivitas tenaga kerja merupakan tanggung jawab dari berbagai pihak perusahaan dengan menyediakan alat, fasilitas pelatihan, dan prasarana kerja lainnya, sementara manager berkewajiban untuk memberikan reward dan bagi hasil sebagai alat untuk memotivasi karyawan guna mencapai tujuan organisasi. Karena hal ini merupakan bentuk kompensasi yang berorientasi pada hasil kerja. Menurut Yani (2012:145), “Insentif merupakan salah satu penghargaan yang dikaitkan dengan prestasi kerja. Insentif berbanding lurus dengan prestasi kerja yang artinya semakin tinggi prestasi seseorang maka akan semakin tinggi pula insentifnya. Untuk mencapai produktivitas tenaga kerja karyawan yang tinggi, perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman barang yaitu PT. King Stone hendaknya perlu memperhatikan masalah lingkungan kerja, motivasi kerja dan reward yang merupakan faktor pendorong dalam mengurangi tingkat stress kerja, karena dengan tingkat stress kerja yang rendah akan dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Hubungan antara Lingkungan Kerja dengan Stress Kerja Karyawan

Lingkungan yang baik akan meningkatkan kerja, begitu pula sebaliknya apabila lingkungan kerja kurang tenang, akan dapat mempertinggi tingkat kesalahan yang mereka lakukan¸karena menurut Sunyoto (2013:43) Lingkungan Kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinyadalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, musik,penerangan dan lain-lain. Kondisi lingkungan kerja yang baik akan menunjang para karyawan menjadi senang dengan tempat kerjanya. Dengan terciptanya perasaan yang nyaman dalam bekerja maka akan melahirkan perasaan puas dihati para karyawan dan akan menumbuhkan semangat kerja yang lebih baik sehingga tujuan perusahaan akan cepat tercapai dan juga dapat mengurangi tingkat stress kerja pada keryawan. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa lingkungan kerja yang baik berpengaruh positif terhadap stress kerja karyawan.

Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Stress Kerja Karyawan

Motivasi dapat dijadikan alat untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan dan mengurangi timbulnya stress kerja pada karyawan. Disaat kinerja karyawan menurun karena berbagai sebab maka motivasilah yang dapat menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan kembali semangat dan antusias untuk mencapai hasil yang maksimal. Hasibuan (2013:143) yang menyatakan bahwa motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama,bekerja efektif dan terintegrasi dengan

(5)

168 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Dengan demikian maka

pemberian motivasi kerja pada karyawan berpengaruh positif karena dapat mengurangi tingkat stress kerja karyawan.

Hubungan antara Reward dengan Stress Kerja Karyawan

Dengan adanya pemberian reward bagi tenaga kerja akan membuat pekerja merasa pekerja sebagai mitra dan membuat mereka berfikir tentang bisnis seperti milik mereka sendiri. Menurut Bangun (2012:317), “penghargaan adalah sebuah bentuk apresisasi kepada suatu prestasi tertentu yang diberikan baik oleh perorangan ataupun suatu lembaga. Penghargaan dapat berupa materi ataupun non materi, namun tetap memberikan kebanggaan bagi siapa saja yang menerimanya. Semakin tinggi status dan kedudukan seseorang dalam perusahaan maka semakin tinggi pula kebutuhan akan harga diri yang bersangkutan”. Dengan demikian maka pemberian reward kerja pada karyawan berpengaruh positif karena dapat mengurangi tingkat stress kerja karyawan.

Kerangka Konseptual

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan tinjauan teori, maka dalam penelitian ini stress kerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranyan Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja dan Reward. Untuk memperjelas faktor-faktor yang dimaksud dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Keterangan :

Pengaruh X1 (Lingkungan Kerja) terhadap Y (Stress Kerja Karyawan) Pengaruh X2 (Motivasi Kerja) terhadap Y (Stress Kerja Karyawan) Pengaruh X3 (Reward) terhadap Y (Stress Kerja Karyawan)

: Berpengaruh Secara Parsial METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian

Stress kerja adalah suatu keadaan tegang yang dialami seseorang di dalam suatu organisasi yang dapat di akibatkan dari lingkungan, kondisi sosial maupun aspek-aspek organisasi. Dalam penelitian ini stress kerja dihitung dengan menambah lingkungan kerja karena semakin baik lingkungan kerja yang ada di perusahaan maka semakin rendah tingkat stress kerja yang ada di perusahaan. Motivasi adalah proses yang menjelaskan atau mengajak seseorang untuk mencapai sebuah tujuan. Motivasi juga berpengaruh karena semakin tinggi motivasi kerja yang diberikan kepada karyawan maka semakin rendah tingkat

Lingkungan Kerja (X1) Motivasi Kerja (X2)

Reward (X3)

(6)

169 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 stress kerja yang dialami oleh karyawan. Reward adalah sebuah penghargaan atau

bentuk apresiasi tertentu yang diberikan baik oleh perorangan ataupun lembaga yang biasanya dalam bentuk material atau ucapan. Dalam penelitian ini penilaian Variabel reward terhadap stress kerja dapat dinyatakan positif apabila semakin tinggi upah yang diberikan kepda karyawan maka semakin rendah pula tingkat stress kerja yang dialami oleh karyawan tersebut.

Penentuan Sampel

Teknik pengampilan sampel yang digunakan adalah purposive

sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

Sugiyono, (2011 : 85). Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari seluruh obyekyang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu. Penetapan sampel menggunakan teknik sampel pertimbangan atau sengaja (purposive sampling), pengambilan sampel ini terbatas pada jenis orang tertentu yang dapat memberikan data yang diinginkan, atau memenuhibeberapa kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini pertimbangan yang digunakan adalah : responden merupakan karyawan dengan status karyawan tetap dan responden memiliki masa kerja lebih dari satu tahun di PT King Stone.

Metode Analisis

Metode analisis data menggunakan metode analisis kuantitatif. Analisa dilakukan dengan cara mengklasifikasikan, membandingkan dan menghitung analisa kuantitatif data-data berupa angka. Pengujian hipotesis digunakan dengan analisis multivariate dengan menggunakan regresi linear berganda dengan kuadrat terkecil (OLS) sebagai berikut :

Maka Y = β0 + β1X1 + Β2X2 + β3X3 + Keterangan :

Y = Stress Kerja Karyawan

Β0 = Bilangan Konstanta X1 = Lingkungan Kerja X2 = Motivasi Kerja X3 = Reward Β1, β2, β3 = Koefisien Regresi = Variabel Pengganggu

(7)

170 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Tabel 1 Jumlah dan Prosentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin karyawan

No Jenis Kelamin Jumlah Responden Prosentase

1. 2. Laki-laki Perempuan 39 11 78 22 Jumlah total 50 100

Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa responden dengan jenis kelamin Laki-laki adalah sebesar 39 orang dan perempuan 11 orang.

Tabel 2 Jumlah dan Prosentasi Responden Berdasarkan Komposisi Umur karyawan

No Komposisi Umur Jumlah responden Prosentase 1. 2. 3. 4. 5. < 25 tahun 26-28 tahun 29-31 tahun 32-34 tahun >35 tahun 14 9 8 9 10 28 18 16 18 20 Jumlah 50 100

Berdasarkan tabel menunjukan bahwa responden yang terbanyak adalah berumur < 25 tahun sebanyak 14 orang atau (28%), diikuti dengan usia responden berumur > 35 tahun sebanyak 10 orang atau (20%), sebanyak 9 orang atau (18%) berumur antara 26 - 28 tahun, selanjutnya umur antara 32 – 34 tahun memiliki jumlah dan prosentase yang sama yaitu 9 orang atau (18%) dan 8 orang atau (16%) untuk responden yang berumur antara 29 – 31 tahun.

Tabel 3 Jumlah dan Prosentasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Prosentase

1. SMA 13 26

2. Diploma/Akademik 6 12

3. S-1 31 62

Jumlah 50 100

Berdasarkan Tabel menunjukan bahwa sebanyak 31 responden atau 62% berpendidikan S-1, diikuti oleh responden yang berpendidikan SMA

(8)

171 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 sebanyak 13 orang atau 26% dan sebanyak 6 orang atau 12% yang

berpendidikan Diploma/Akademik.

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y’ = 4,224 + 0,063(X1) + 0,302(X2) + -0,054(X3) + e Dari persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Konstanta sebesar 4,224 artinya jika variabel bebas X1 (Lingkungan Kerja), X2 (Motivasi Kerja), X3 (Reward) nilainya 0, maka Y (Stress Kerja) nilainya 4,224.

b. Variabel Lingkungan Kerja (X1) mempunyai pengaruh yang positive terhadap stress kerja karyawan dengan Koefisien regresi lingkungan kerja sebesar 0,063 artinya jika variabel lingkungan kerja mengalami kenaikan 1 maka stress kerja karyawan akan mengalami penurunan sebesar 0,063 dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan.

c. Variabel Motivasi (X2) mempunyai pengaruh yang positive terhadap stress kerja karyawan, dengan Koefisien regresi motivasi sebesar 0,302 artinya jika variabel motivasi mengalami kenaikan 1 maka stress kerja karyawan akan mengalami penurunan sebesar 0,302 dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan.

d. Variabel Reward (X3) mempunyai pengaruh yang positive terhadap stress kerja karyawan dengan Koefisien regresi reward sebesar -0,054 artinya jika variabel reward mengalami kenaikan 1 maka stress kerja karyawan akan mengalami penurunan sebesar 0,054 dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja dan Reward terhadap Stress Kerja karyawan pada Perusahaan Jasa pengiriman barang PT. Kingstone Malang. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Lingkungan Kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadapa stress kerja karyawan. Hal ini disebabkan karena hasil memberikan makna bahwa tingkat kepercayaan yang di berikan lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kepercayaan yang di syaratkan . Dengan ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel lingkungan kerja berpengaruh dan diterima terhadap stress kerja.

b. Motivasi Kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadapa stress kerja karyawan. Hal ini disebabkan karena hasil memberikan makna bahwa tingkat kepercayaan yang di berikan lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kepercayaan yang di syaratkan . Dengan ini dapat disimpulkan

(9)

172 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 bahwa secara parsial variabel Motivasi Kerja berpengaruh dan diterima

terhadap stress kerja.

c. Reward memiliki pengaruh yang signifikan terhadapa stress kerja karyawan. Hal ini disebabkan karena hasil memberikan makna bahwa tingkat kepercayaan yang di berikan lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kepercayaan yang di syaratkan . Dengan ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel reward berpengaruh dan diterima terhadap stress kerja.

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi perusahaan, lebih meningkatkan motivasi kerja dan meningkatkan reward secara langsung kepada karyawan agar tingkat stress kerja karyawan rendah dan produktivitas perusahaan dapat meningkat.

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan variabel-variabel lainnya yang memungkinkan dapat mempengaruhi tingkat stress kerja karyawan pada perusahaan.

3. Periode penelitian yang digunakan masih cukup pendek yaitu 3 bulan sehingga memungkinkan hasil penelitian yang kurang representative.

Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan dari penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa saran diantaranya :

1. Bagi perusahaan, memberikan pelatihan pada karyawan untuk meningkatkan keahlian.

2. Bagi perusahaan, menyesuaikan Hak dan Kewajiban kerja. 3. Bagi perusahaan, memperbaiki sirkulasi udara di tempat kerja.

4. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan variabel-variabel lainnya yang memungkinkan dapat mempengaruhi tingkat stress kerja karyawan pada perusahaan.

(10)

173 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 DAFTAR PUSTAKA

Anggun Resdasari Prasetyo dan Herlina Nurtjahjanti.(2012) Pengaruh Terapi

Tawa Terhadap Penurunan Tingkat Stress Kerja Pada Pegawai Kereta Api. Jurnal Psikologi Undip Vol. 11, No.1, April 2012

Arikunto. S. 2012 Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Aurelia Potu 2013, Kepemimpinan, Motivasi, dan Lingkungan Kerja Pengaruhnya

Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kanwil Ditjen Kekayaan Negara Sulut Tenggo dan Maluku Utara di Manado. Jurnal EMBA Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Jurusan Manajemen Universitas SamRatulangi Manado Vol.1 No.4 Desember Hal. 1208-1218

Bangun, Wilson, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Bandung. Dessler. Benyamin (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources

Management). Alih Bahasa Benyamin Molan. Edisi Bahasa Indonesia Jilid

II PT. Prehallindo. Jakarta

Dewi Lina (2013) Analisis Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi

Terhadap Kinerja Pegawai dengan System Reward Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Vol 14 No . 1 ,Maret 2014

Fillipo, Edwin B. 2007. Manajemen Personalia. Edisi 6. Terjemahan Moh.Mas’ud. Erlangga. Jakarta

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hasibuan, Malayu. 2013.”Manajemen Sumber Daya Manusia”. Cetakan Ketujuh Belas. Jakarta. Bumi Aksara.

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta.BPFF.Yogyakarta.

Ivancevich, John M., Robert Konopaske dan Michael T. Matteson. 2011. Perilaku

dan Manajemen Organisasi. Jakarta : Erlangga

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2012. Evaluasi Kinerja SDM, Refika Aditama, Bandung.

Martoyo, Susilo. 2000. “Manajemen Sumber Daya Manusia” edisi 4. BPFE Yogyakarta.

Moorhead dan Griffin. 2013. Perilaku Organisasi, Edisi Sembilan. Jakarta: Salemba Empat

Ni Nyoman Novitasari. 2011. Pengaruh Stress Kerja Terhadap Motivasi Kerja

dan Kinerja Karyawan PT. H.M Sampoerna Tbk Surabaya, Tesis,

Universitas Airlangga, Surabaya

Rahmila Sari, Mahlia Muis2, NurdjannahHamid (2012) “Analisis Pengaruh

Kepemimpinan, Motivasi dan Stress Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Makasar”.

Rivai Veithzal. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Jakarta: Murai Kencana

(11)

174 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 Robbins dan Judge. 2007. Perilaku Organisasi, Terjemahan Drs. Benyamin

Molan. Buku 1 dan 2. Jakarta : Salemba Empat

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2015. Perilaku Organisai . Jakarta: Salemba Empat

Siagian, Sondang. 2008. Manajemen SDM. Cet 16. Jakarta : Bumi Aksara

Singaribuan, Masri dan Sofian Effendi. 2006. Metode Penelitian Survai. Jakarta:LP3ES

Soedarmayanti. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi

dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil (cetakan kelima). Bandung : PT

Refika Aditama

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sunyoto, Danang. 2013. Teori, Kuisioner, dan Analisis Data Sumber Daya

Manusia (Praktik Penelitian). Yogyakarta: Center for Academic

Publishing Service.

Susanty, Aries dan Baskoro, S. Wahyu (2012), “Pengaruh Motivasi Kerja Dan

Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Serta Dampaknya Pada Kinerja Karyawan,” J@TI Undip, Vol. 7, No. 2.

Tyseen, Theodore G. Alih Bahasa:A. Hadayana Pudjaatmaka, 2005. Buku

Petunjuk Bagi Manajer Pemula. ARCAN,Jakarta

Yani, M. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Mitra Wacana Media. Jakarta.

Yuli. Sri Budi Cantika 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: UMMPress

Chusnul Huda Andi Rosida* Adalah Alumni Fakultas Ekonomi Unisma Hadi Sunaryo** Adalah Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Unisma

Gambar

Gambar  2.2  Kerangka Konseptual  Keterangan  :
Tabel 1 Jumlah  dan  Prosentase  Responden  Berdasarkan  Jenis  Kelamin  karyawan

Referensi

Dokumen terkait

Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion – FGD) dan penyebaran

Beberapa pertanyaan mendasar yang akan didiskusikan disini adalah: (1) Manakah yang disebut sebagai arsitekur tradisional/lokal/vernakular, sebelum kita berbicara

Standar JATIDIRI berisi tentang pernyataan kualitatif dan/ atau kuantitatif yang dapat diukur pencapaian atau pemenuhannya oleh seluruh pelaksana penjaminan mutu

2 Menambah kedalaman air, dimana semakin dalam air tersebut maka semakin kadar oksigen terlarut akan menurun karena proses fotosintesis semakin berkurang dan

Hasil pengukuran dengan TLD, baik kV standar maupun dengan kV tinggi dikelompokkan sesuai dengan kondisi faktor eksposi dalam   bentuk tabel untuk masing-masing

Oleh karena itu penentuan daya adsorpsi maksimum zeolit pada proses penyerapan logam chrom (VI) dihitung dengan menggunakan persamaan adsorpsi Langmuir karena dilakukan

Berdasarkan data yang sudah disajikan pada bab IV, maka diperoleh kesimpulan bahwa penerapan pembelajaran langsung dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V

disampaikan, foto harus informatif, harus mempunyai ketajaman yang baik, pada bagian bawah foto diberi judul dan keterangan yang jelas dalam bahasa