• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buru Bibit Unggul Bangsa, Sosialisasi Ke Sekolah Hingga Ruang Publik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buru Bibit Unggul Bangsa, Sosialisasi Ke Sekolah Hingga Ruang Publik"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Buru Bibit Unggul Bangsa,

Sosialisasi Ke Sekolah Hingga

Ruang Publik

UNAIR NEWS – Perguruan tinggi bukanlah menara gading.

Sebaliknya, kampus adalah tempat untuk berbaur. Para civitas akademika mesti sanggup menyentuh semua elemen masyarakat.

Prinsip tersebut selalu diaplikasikan kongkret oleh UNAIR. Salah satu langkah yang ditempuh kampus yang berdiri sejak 1954 ini adalah melalui program sosialisasi SNMPTN, SBMPTN, dan jalur mandiri. Selain dilakukan dari sekolah satu ke sekolah lainnya, penyebaran informasi juga dilaksanakan ke seluruh ruang publik. Termasuk, ke sejumlah kedai makanan dan ruang publik.

Seperti yang dilakukan tim dari Pusat Informasi dan Humas (PIH) akhir pekan lalu. Mereka melakukan sosialisasi di kawasan Madiun. “Kami mendatangi tempat-tempat makan dan pusat berkumpulnya masyarakat seperti alun-alun. Kami membagi-bagikan kalender dan souvenir sekaligus menjelaskan pada warga tentang UNAIR. Harapannya, mereka yang merasa memiliki anak berbakat dan potensial, berkenan menguliahkannya di kampus ini,” kata Ketua PIH Drs Suko Widodo M.Si.

Suko menjelaskan, program keliling seperti ini dilaksanakan pula di kota-kota lain. Ini merupakan salah satu cara memancing para bibit unggul bangsa untuk kuliah di kampus kebanggaan Jawa Timur, UNAIR. (*)

(2)

FKG Gencar Helat Training

Revolusi Mental

UNAIR NEWS – Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi menaruh

harapan besar pada Universitas Airlangga (UNAIR). Kampus yang berdiri sejak 1954 ini ditargetkan dapat menembus peringkat 500 besar perguruan tinggi terbaik di dunia.

Untuk mewujudkan mimpi tersebut, seluruh elemen civitas akademika mesti berperan aktif. Sumber Daya Manusia yang unggul menjadi pondasi penting. Sekaligus, penggerak ke arah perubahan yang lebih baik.

Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) merespon positif rencana besar tersebut. Beragam program dijalankan. Salah satunya, dengan menggelar training bertajuk Revolusi Mental Sumber Daya

Manusia Fakultas Kedokteran Gigi UNAIR di Garden Palace

Surabaya, pada Sabtu lalu (20/2).

Segenap staf pengajar dan guru besar fakultas turut hadir dan berpartisipasi. Acara ini dihadiri oleh Dekan FKG UNAIR Dr. R. Darmawan Setijanto, drg., M.Kes, dan tiga pembicara lain. Yakni, Prof. Dr. Ir. Abdullah Shahab, M.Sc., Ir. Misbahul Huda, M.Sc., dan KH. Ir. Taat Budi Utomo.

Darmawan mengatakan, training revolusi mental ini berusaha menselaraskan langkah mahasiswa, tenaga kependidikan, dan dosen (termasuk guru besar) menuju internasionalisasi. “Kalau kita punya target yang mendunia, kinerja kita harus sesuai dengan standar dunia. Mahasiswa juga harus siap apabila kami mengubah gaya mengajar,” tutur Darmawan.

Training dengan topik Revolusi Mental sendiri sudah kerap digelar secara simultan. Semua elemen mulai mahasiswa, tenaga kependidikan, serta staf pengajar dan guru besar dilibatkan. Gelaran ini sudah dihelat sejak Desember tahun 2015. (*)

(3)

Penulis: Humas FKG Editor: Rio F. Rachman

Bangun

Jaringan

dan

Berkontribusi Pada Almamater

Melalui Radio Kampus

UNAIR NEWS – Bagi mereka yang sering mendengar Radio UNAIR

mengudara, pasti tak asing dengan suara Afifah Nurrosyidah. Dara kelahiran Mojokerto 19 januari 1995 ini merupakan salah satu penyiar kebanggaan.

Mahasiswa S1 Sistem Informasi tersebut merasa senang dapat kesempatan mengabdi di salah satu media dalam struktur Pusat Informasi dan Humas tersebut. “Tugas saya di radio sangat menyenangkan. Saya berkoordinasi dengan Ormawan dan pihak-pihak lain di lingkup UNAIR. Sering juga nulis berita buat UNAIR NEWS,” kata perempuan yang kerap ditunjuk sebagai MC di banyak acara kampus itu.

(4)

Afifah Nurrosyidah (Foto: Istimewa)

Peraih peringkat kedua lomba announcer di Universitas Brawijaya pada 2015 itu mengaku, jaringannya makin luas sejak berkarir di Radio UNAIR. Dia mengklaim, kuliahnya tidak terganggu. Asalkan, pandai-pandai mengatur waktu. Unsur pimpinan PIH juga relatif mengacungkan jempol pada kinerjanya selama ini. “Saya hanya ingin melakukan yang terbaik dan berkontribusi bagi almamater,” ungkap sulung dari tiga bersaudara yang juga aktif di HIMA dan BEM FST 2013-2015 sebagai PSDM kaderisasi tersebut.

Aktif di Organisasi dan Bertemu Para Tokoh Inspiratif

Sementara itu, kuliah di jurusan budidaya perairan UNAIR dan berkiprah di Pusat Informasi dan Humas (PIH) merupakan berkah tersendiri bagi Thia Aminah Rahmawati. Gadis kelahiran Surabaya 30 september 1991 yang pernah menerima beasiswa Asrama Bibit Unggul ini mengaku mengeruk banyak manfaat.

“Saya pernah menjadi wakil ketua BEM Fakultas Perikanan dan Kelautan. Di posisi itu, saya belajar berorganisasi secara baik,” kata peraih tiga kali hibah Dikti melalui program kreativitas mahasiswa ini.

(5)

Thia Aminah Rahmawati (kiri) saat menghadiri acara penganugerahan Doktor Honoris Causa kepada Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo (kanan) (Foto: Istimewa)

Sedangkan selama mengabdi di PIH, perempuan yang akrab disapa Thia ini berkesempatan berjumpa dengan para tokoh inspiratif. Misalnya, Gubernur, Bupati, Pejabat, dan para akademisi atau pakar papan atas. Sebab, kamous UNAIR kerap mengundang orang-orang hebat itu dalam pelbagai acara. Thia, kerap kali bergabung sebagai tim panitia.

“Saya mendapat banyak pelajaran berharga dari mereka. Juga, dari para unsur pimpinan di UNAIR,” kata dara yang pernah jadi MC di prosesi Wisuda kampus tersebut.

Tugas lain Thia di PIH adalah memonitor pemberitaan media massa. Dia melakukan kliping berita UNAIR dan seputar isu pendidikan. Otomatis, melalui tugas tersebut, wawasan dia ikut bertambah. (*)

(6)

Fasilitas Griya Tamu Beragam,

Mulai LED TV, Wi-Fi, Hingga

Binatu dan Garasi

UNAIR NEWS – Griya Tamu UNAIR di Dharwangsa nomor. 25 yang

baru diresmikan pada Selasa (1/3) dipastikan menjadi alternatif tempat menginap di Surabaya. Khususnya, bagi mereka yang memiliki keperluan di kampus ini.

Pihak pengelola (UNAIR) menyediakan tiga tipe kamar dengan harga yang cukup terjangkau. Griya tamu memiliki dua kamar tipe standar, tiga kamar tipe superior, dan tiga kamar tipe

deluxe. Harga nett kamar tipe standar dipatok pada angka

Rp150.000, kamar tipe superior pada angka Rp250.000, dan kamar tipe deluxe pada angka Rp325.000.

Kamar tipe standar memiliki ukuran yang tak begitu luas dan dilengkapi satu tempat tidur, mini bar, serta pendingin ruangan. Kamar tipe superior memiliki ukuran yang lebih luas dari tipe standar. Dilengkapi dengan satu tempat tidur (bisa memuat dua orang), mini bar, kamar mandi dalam, dan pendingin ruangan. Sedangkan, kamar tipe deluxe memiliki ukuran terluas dibandingkan dua tipe sebelumnya. Dilengkapi mini bar, meja rias, kamar mandi dalam, dan pendingin ruangan.

Selain itu, Griya Tamu juga dilengkapi dengan fasilitas LED TV, Wi-Fi gratis, shower, ruang makan, dapur, binatu, garasi, taman, dan ruang tamu. Konsepnya, homey, agar tamu bisa merasa tinggal di rumah sendiri.

Griya tamu ini sebenarnya sudah cukup lama tak dihuni sehingga beberapa bagian bangunan dan perabotan rumah harus diperbarui. Direktur Sarpras dan Lingkungan UNAIR Karnaji S.Sos., M.Si.,

(7)

mengatakan, perencanaan renovasi telah dilakukan sejak awal Januari 2016.

(8)
(9)

“Hanya mengecat, ganti perabot, dan mempercantik lingkungan dengan beberapa tanaman. Kasur-kasurnya diganti dengan yang baru. Ke depan, apabila dimungkinkan, akan dilakukan renovasi lagi. Seperti, pembuatan kolam dan pengadaan tempat sampah yang lebih bagus. Kita usahakan perbaikan sebaik mungkin agar bagus dan nyaman,” tuturnya. (*)

Penulis: Defrina S. Satiti Editor: Rio F. Rachman

Yuk, Menginap di Griya Tamu

UNAIR

UNAIR NEWS – Para tamu yang berkunjung ke Universitas

Airlangga (UNAIR) tak perlu bingung mencari penginapan. Sebab, kampus yang ini telah memiliki satu unit Griya Tamu yang terletak di area kampus B Dharmawangsa. Fasilitasnya lengkap, dengan harga terjangkau dan letak yang strategis.

Wakil Rektor IV UNAIR Junaidi Khotib, S.Si., M.Kes., Ph.D., bersama jajaran pimpinan UNAIR meresmikan guest house “Griya Tamu Airlangga” Selasa lalu (1/3). Tampak hadir dalam kesempatan itu, Wakil Rektor II UNAIR Dr. Muhammad Madyan, SE., M.Si., M.Fin., Direktur Keuangan Dr. Ardianto, SE., M.Si., Ak, Direktur Sarana Prasarana dan Lingkungan Karnaji, S.Sos., M.Si., serta Ketua Pusat Informasi dan Humas Drs. Suko Widodo, M.Si.

Selain guest house di Dharmawangsa no. 25 ini, rencananya bakal ada sejumlah guest house lain yang direnovasi dan diresmikan. Antara lain, satu gedung yang terletak di jalan Srikana dan dua gedung yang terletak di Dharmahusada “Semoga ini menjadi awal yang baik. Sehingga, griya tamu yang lain

(10)

bisa menyusul untuk diresmikan” papar Karnaji. (*) Penulis: Defrina S. Satiti dan Ahmad Janni

79 Perawat Baru Lulusan UNAIR

Siap

Mengabdi

untuk

Masyarakat

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga kembali meluluskan perawat

yang siap berkontribusi pada bidang kesehatan Indonesia. Sebanyak 79 perawat baru dilantik dan diambil sumpahnya di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen UNAIR, pada Selasa (1/3). Acara pengambilan sumpah dan pelantikan ini disaksikan oleh Ketua Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Jawa Timur Ahmad Yusuf, S.Kp, M.Kes, Dekan Fakultas Keperawatan UNAIR Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hos), Wakil Rektor I UNAIR Prof. Djoko Santoso, dr., Ph.D., Sp.PD., K-GH., FINASIM, Direktur Rumah Sakit UNAIR Prof. Dr. Nasronudin, dr., Sp.PD-KPTI, FINASIM, dan kerabat para lulusan.

Setelah pelantikan dan pengambilan sumpah janji perawat baru, Ketua Dewan Pengurus Wilayah PPNI Jatim, secara simbolis menyematkan tanda keanggotaan organisasi kepada perwakilan lulusan yang ditunjuk. Acara dilanjutkan dengan pemberian kenang-kenangan dari alumni kepada Dekan FKp, serta pemberian penghargaan kepada lulusan berprestasi.

Pada kesempatan ini, Prof. Nursalam memberikan ucapan selamat kepada seluruh perawat baru. Dalam sambutannya, Dekan FKp menyampaikan kabar prestasi bahwa program studi Profesi Ners

(11)

(perawat), dan program studi Pendidikan Ners memperoleh akreditasi A dari LAM-PTKes (Lembaga Akreditasi Mandiri – Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia) pada awal Januari 2016. Prof. Nursalam yang juga lulusan Universitas Wollongong ini juga memberikan semangat kepada perawat baru agar dapat bersaing di era MEA.

“Ners harus mempunyai keberanian untuk berbuat dan berubah yang lebih baik dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan meningkatkan nasib profesi keperawatan. Keberanian bukanlah ketidaktahuan terhadap semua hal, tetapi kemenangan dalam mengatasi ketakutan pada diri sendiri,” terang Prof. Nursalam.

Direktur RS UNAIR Prof. Nasronudin juga turut memberikan sambutan. Menurut Prof. Nasron, perawat baru harus siap beradaptasi dengan kemajuan teknologi kesehatan dan pengembangan kualitas pelayanan yang profesional.

“Saat ini tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan dari para perawat juga semakin meningkat. Seiring dengan tuntutan tersebut maka para perawat harus membekali diri dengan ilmu dan pengalamannya,” papar Guru Besar Bidang Penyakit Tropik tersebut.

Dalam penutupan acara pelantikan perawat baru, Wakil Rektor I UNAIR, Prof. Djoko menuturkan agar para perawat baru aktif berkontribusi pada upaya pemecahan masalah kesehatan sebagaimana yang telah dirumuskan dalam Millenium Development

Goals. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh Editor: Defrina Sukma S

(12)

UNAIR-MPR Bahas Pembangunan

dan GBHN

UNAIR NEWS – Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

(MPR RI) bekerjasama dengan UNAIR mengadakan focus group

discussion (FGD) bertajuk “Penataan Sistem Perekonomian

Nasional (Berbasis Demokrasi Pancasila) dan Reformulasi Sistem Perencanaan Pembangunan Model GBHN”, Selasa (1/3), di Suites Hotel Surabaya. Sepuluh anggota MPR RI dari unsur DPR RI dan DPD RI yang tergabung dalam Badan Pengkajian MPR RI ikut serta dalam FGD tersebut.

Kesepuluh anggota MPR RI tersebut adalah TB Hasanuddin (PDIP), TB Soemandjaja (PKS), Hendrawan Supratikno (PDIP), M. Sarmudji (Golkar), HA Mujib Rohmat (Golkar), Aryo PS Djojohadikusumo (Gerindra), Marwan Cik Asan (Demokrat), Anna Mu’awanah (PKB), Djoni Rolindrawan (Hanura), dan Gede Pasek Suardika (DPD). Kehadiran mereka adalah untuk meminta pendapat para pakar UNAIR yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu.

“Kami bukan para pakar. Untuk itu kami harus terus bekerjasama dengan para pakar yang sesuai dengan bidangnya,” ujar TB Hasanuddin yang menjadi ketua rombongan. Menurutnya, UNAIR yang merupakan salah satu universitas bergengsi di negeri ini memiliki segudang pakar untuk dijadikan mitra diskusi.

Prof. Djoko Mursinto dari FEB, Dr. Suparto Wijoyo dari FH, dan Drs. Priyatmoko, MA dari FISIP didapuk menjadi narasumber dalam diskusi tersebut. Prof. Djoko menyoroti peran desa dalam makalahnya yang berjudul “Desa sebagai Ujung Tombak Pembangunan Ekonomi Kerakyatan”.

“Selama ini desa selalu menjadi objek dan tidak pernah menjadi subjek dalam pembangunan ekonomi nasional,” ujar Guru Besar Ekonomi Pembangunan ini. Lebih lanjut, menurutnya UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa masih dalam tahapan akan menjadikan

(13)

desa sebagai subjek. Ke depan, implementasi undang-undang ini menjadi hal penting yang harus diperhatikan.

Priyatmoko, narasumber dari Departemen Politik menekankan pentingnya peran negara dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Disepakatinya Pasal 33 UUD 1945 sebagai landasan perekonomian nasional membawa konsekuensi bagi negara untuk mengimplementasikan pasal tersebut dalam perekonomian nasional. Terkait GBHN, ia menyatakan bahwa jika nantinya GBHN diterapkan kembali jangan sampai GBHN hanya sekadar teks tanpa ada implementasi yang jelas.

“MPR RI saat ini tidak lagi otoritatif. Pertama kali yang harus dilakukan adalah mengembalikan harkat, martabat, dan marwah MPR RI sebagai lembaga tertinggi negara,” ujar Suparto Wijoyo. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan bahwa MPR selama ini hanya menjadi institusi penonton yang tidak merepresentasikan kehendak rakyat padahal MPR yang terdiri dari unsur DPR dan DPD seyogyanya memiliki kewenangan yang lebih besar.

“MPR yang memiliki kewenangan mengubah dan menetapkan konstitusi harusnya juga memiliki kewenangan membatalkan regulasi yang bertentangan dengan konstitusi,” tambahnya. Dengan demikian, jika ada regulasi ekonomi yang sekiranya bertentangan dengan Pasal 33 UUD 1945, MPR RI bisa turut campur dalam hal tersebut.

Selain didaulat menjadi tiga narasumber, beberapa akademisi UNAIR yang merupakan pakar di berbagai bidang seperti pembangunan, administrasi negara, dan kebijakan publik juga hadir menjadi pembahas dalam FGD tersebut. (*)

(14)

Banyak Siswa Minim Informasi

Pendaftaran Perguruan Tinggi

UNAIR NEWS – Informasi mengenai SNMPTN maupun SBMPTN menjadi

hal yang penting bagi siswa SMA yang ingin melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi. Akan tetapi, tidak semua siswa SMA/sederajat mengetahui secara jelas mengenai informasi yang mereka butuhkan tersebut. Untuk itu, Pusat Informasi dan Humas (PIH) dan Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) Universitas Airlangga hadir untuk memberikan informasi dan melayani konsultasi studi di jenjang perguruan tinggi.

Kali ini, sosialisasi diadakan di SMA Negeri 1 Surabaya yang berlangsung pada Minggu (28/2). Hadir sebagai pemateri pada sosialisasi tersebut Drs. Suko Widodo, M.Si selaku ketua PIH UNAIR, dan Drs. Adri Supardi, MS., dari PPMB UNAIR.

“Ternyata banyak siswa di Surabaya yang bingung dengan i n f o r m a s i S N M P T N . K a r e n a i t u P I H d i u n d a n g u n t u k menjelaskanya,” papar Suko.

Sosialisasi ditujukan kepada para siswa, guru, dan wali murid, sebagai penyalur informasi guna memudahkan dalam memilih dan mempertimbangkan kelanjutkan studi yang diinginkan.

“Peserta puas dengan kehadiran PIH dan PPMB UNAIR. Bahkan para orang tua dan siswa dipersilahkan untuk datang dan konsultasi ke UNAIR untuk mendapat informasi yang dibutuhkan,” lanjut dosen pada Program Studi Ilmu Komunikasi UNAIR tersebut.

Dalam pemaparannya, Adri dari PPMB menjelaskan mengenai informasi umum tentang UNAIR secara detail. Mulai dari profil, sejarah, fakultas dan program studi, fasilitas, prestasi, dan informasi lainnya. Adri juga menjelaskan daya tampung untuk bisa diterima di UNAIR melalui berbagai jalur, seperti SNMPTN, SBMTPN, dan Mandiri.

(15)

Ada dua faktor penting yang menyebabkan siswa diterima atau tidak diterima di perguruan tinggi, yaitu indeks siswa dan indeks sekolah. Indeks siswa meliputi nilai ujian siswa disetiap semester, kemampuan soft skill, hingga prestasi-prestasi yang pernah diraih. Sementara indeks sekolah dilihat dari prestasi sekolah dan alumni-alumni terhadap perguruan tinggi yang dituju.

“Setiap tahunya, UNAIR menerima kurang lebih 5.600 mahasiswa baru. Maka harus serius dan belajar sungguh-sungguh untuk bisa lolos, tapi jangan lupa berdoa,” tutur Adri yang juga dosen pada Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR.

Antusiasme siswa terlihat begitu tinggi. Sebagai respon dari pemaparan kedua pemateri, para siswa bergantian memberikan pertanyaan. Arifin, salah satu siswa pada peminatan IPA kelas XII menanyakan mengenai tips agar bisa diterima di kampus yang diinginkan.

Pada kesempatan ini, ada salah satu wali murid yang ikut ambil suara pada jalannya sesi tanya jawab. Ialah Salam, salah satu alumni Fakultas Kedokteran UNAIR. Salam memberikan tanggapan mengenai keluh kesah ketika studi di fakultas kedokteran kepada para siswa dan guru.

Kepala Sekolah SMAN 1 Surabaya, Johanes Mardijono, S.Pd, MM., menilai sosialisasi ini sangat diperlukan bagi guru, siswa, maupun wali murid. Pihak sekolah juga giat menerapkan try out Ujian Nasional dan SNMPTN di sekolah. Menurutnya, sosialisasi ini penting karena sebagai bentuk kepedulian sekolah terhadap masa depan muridnya.

“Di sekolah kami banyak siswa-siswi yang berprestasi. Harapanya semuanya mendapatkan tempat yang tepat setelah lulus dari sini,” ujar Johanes. (*)

Penulis: Ahalla Tsauro Editor: Binti Q. Masruroh

(16)

WANALA UNAIR Daki Puncak

Denali Alaska Tahun Depan

UNAIR NEWS – Ekspedisi kelima Seven Summits WANALA UNAIR

dipastikan akan dilaksanakan tahun depan. Pada pertengahan tahun 2017, tim WANALA UNAIR akan mendaki Gunung McKinley atau yang sering dikenal dengan nama Denali, puncak tertinggi di lempeng belahan bumi utara. Rencananya, tiga orang pendaki terpilih dari WANALA UNAIR akan mencoba menaklukkan gunung dengan tinggi mencapai 20.237 kaki atau 6.168 meter di atas permukaan laut tersebut.

Senin siang (29/2), tiga anggota WANALA UNAIR yang tergabung dalam manajemen ekspedisi ke Denali, yaitu Faisal (Ketua Pelaksana), Suci Wulandari (Sekretaris), dan Wahyu Nur Wahid (Ketua Bidang Administrasi) berkunjung ke kantor redaksi UNAIR NEWS mengabarkan rencana ekspedisi tersebut.

“Seven summits adalah wujud kecintaaan kami pada alam dan

tanah air. Sebagai organisasi mahasiswa pecinta alam, maka ini adalah cara kami menunjukkan harga diri kami sebagai sebuah organisasi,” ujar Faisal menjelaskan latar belakang dilaksanakannya ekspedisi seven summits ini.

Dalam ekspedisi ke Denali ini, menurutnya, saat ini pihaknya tengah melakukan seleksi untuk mendapatkan nama pendaki yang akan diberangkatkan ke gunung yang terletak di Alaska, Amerika Serikat tersebut. Sembilan orang tercatat telah mendaftarkan diri untuk mengikuti ekspedisi, dua dari sembilan orang yang mendaftar tersebut adalah perempuan.

Sebagaimana sebelumnya, pendakian dalam rangkaian ekspedisi

seven summits selalu membutuhkan stamina lebih. Sembilan orang

(17)

mereka. Dari segi fisik, mereka terus berupaya melatih ketahanan dan kebugaran fisik, antara lain dengan latihan lari tanpa henti dengan trek sepanjang 10 kilometer hingga pendakian ke tiga gunung yang dijadikan uji coba yakni Arjuna, Welirang, dan Bromo.

“Kami sedang mengajukan proposal sponsorship ke berbagai perusahaan dan jaringan alumni UNAIR,” ujar Wahyu Nur Wahid. Ekspedisi seven summits merupakan serangkaian pendakian ke tujuh puncak gunung tertinggi di masing-masing benua yang dilaksanakan oleh WANALA UNAIR. Empat dari tujuh puncak tertinggi telah digapai oleh tim yakni Puncak Cartenz, Gunung Jaya Wijaya, Indonesia (1994), Puncak Kilimanjaro, Tanzania (2009), Puncak Gunung Elbrus, Rusia (2011), serta Puncak Aconcagua, Argentina (2013). Selain ke Puncak Denali, ekspedisi ke Vinson Massif di Antartika serta Everest di Himalaya akan menggenapi ekspedisi seven summits mereka.(*) Penulis: Defrina Sukma S

Referensi

Dokumen terkait

7HNQLN NODVLILNDVL VDDW LQL VXGDK EDQ\DN GLJXQDNDQ XQWXN PHQJDWDVL SHUPDVDODKDQ \DQJ WHUNDLW GHQJDQ SHQJJRORQJDQ GDWD ,PSOHPHQWDVL WHNQLN NODVLILNDVL LQL GDSDW GLWHUDSNDQ SDGD

Nama Jabatan Kerja : Manajer Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Gedung Perguruan Tinggi : Universitas Udayana. Provinsi

Kuesioner ini ditujukan untuk mahasiswa-mahasiswi yang telah memahami mengenai kewirausahaan di Universitas Sumatera Utara sehingga termotivasi untuk menjadi young

Penelitian tentang Gambaran Histologis Hepar Mencit (Mus musculus L.) Strain DDW Setelah Pemberian Ekstrak N-Heksan Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Selama

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris terjadinya pengaruh CEO duality dan interlocking directorship terhadap smoothness laba pada

disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat hipertensi dengan kejadian demensia pada lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha

Variabel yang berpengaruh dominan terhadap kepuasan pelanggan fitness center di Kota Malang adalah variabel efektivitas komunikasi

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil pemantapan mutu internal laboratorium berdasarkan Aturan Westgard Multirule System pada alat Hematology