• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYULUHAN DAN PELATIHAN MENGOLAH SAMPAH MENJADI PRODUK DEKORASI RUANG BAGI MASYARAKAT SIWALANKERTO SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYULUHAN DAN PELATIHAN MENGOLAH SAMPAH MENJADI PRODUK DEKORASI RUANG BAGI MASYARAKAT SIWALANKERTO SURABAYA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

537

PENYULUHAN DAN PELATIHAN MENGOLAH SAMPAH MENJADI

PRODUK DEKORASI RUANG BAGI MASYARAKAT SIWALANKERTO

SURABAYA

Chatarina Regina Soebekti

Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra Surabaya Email: chatarinaregina@gmail.com

ABSTRAK

Kegiatan ini dilatar-belakangi oleh permasalahan lingkungan yang buruk akibat sampah dan barang-barang bekas yang menggunung. Setiap hari manusia beraktifitas menghasilkan sampah dan sedikit yang berhasil memunculkan ide kreatif mengolah sampah menjadi produk yang bermanfaat. Tujuan kegiatan ini yakni meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan mengolah sampah dan barang bekas menjadi suatu produk kreatif dekorasi ruang yang lebih berfungsi dan memiliki nilai jual. Diharapkan kegiatan ini bermanfaat pula meningkatkan perekonomian masyarakat. Sasaran pelatihan yakni bagi masyarakat Siwalankerto Surabaya. Lokasi Siwalankerto berada dekat dengan lingkungan Universitas Kristen Petra Surabaya, sehingga sampah makanan dan minuman sangat banyak. Masalah ini perlu dipecahkan oleh warga dan masyarakat akademik, untuk itu diperlukan kerjasama dalam bentuk kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini. Kegiatan ini bermanfaat meningkatkan kesadaran mengenai lingkungan sehat, mengasah kreatifitas, dan menambah pendapatan masyarakat. Dalam kegiatan ini yang terlibat antara lain para pendidik, mahasiswa Desain Interior Universtias Kristen Petra Surabaya dan warga masyarakat Siwalankerto, terutama ibu- ibu rumah tangga.

Kata kunci: mengolah sampah, produk, kreatifitas.

ABSTRACT

This activity is motivated by bad environmental issues due to pile up trash and scraps. Human produce waste as a result of their everyday activities, and only few of them who have the initiative to reproduce waste in creative way to create something useful and usable. The purpose of this activity is to increase public awareness to protect the environment from trash pollution by reusing and recreating waste as a new product of creative room decoration which will become more useful and valuable. This activity is also be expected to boost society’s economy. The empowerment target is Siwalankerto Surabaya society. Siwalankerto is close to Petra Christian University environment, so such issues needs to be solved together by both the society of Siwalankerto and academic community, so it is necessary for cooperation from both sides in a form of counseling and empowerment. Another useful purpose is to increase awareness of healthy environment, to sharpen creativity, and to increase society’s economy. This activity involved the lecturers, the students of Interior Design from Petra Christian University, and Siwalankerto society, especially housewives.

(2)

538 LATAR BELAKANG

Seperti yang telah kita ketahui bahwa saat ini semakin hari semakin banyak bencana alam dan kerusakan lingkungan. Salah satu faktor penyebabnya adalah ketidakpedulian manusia akan pentingnya menjaga lingkungan. Setiap orang yang acuh tak acuh, hanya memikirkan kepentingan sendiri, tidak memikirkan orang lain, lingkungan sekitar dan nasib lingkungan kedepannya.

Salah satu dari berbagai macam bencana yang terjadi di Indonesia adalah banjir bandang. Penyebab banjir adalah timbunan sampah, yang disebabkan oleh manusia yang tidak disiplin dalam membuang sampah pada tempatnya. Timbunan sampah yang terlalu banyak tanpa ada pengolahan, menyebabkan bumi akan penuh dengan timbunan sampah. Namun memang tidak bisa dipungkiri bahwa pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah yang semakin beragam (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah:1).

Pengelolaan sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah:1). Padahal bila diteliti kembali, sebenarnya sampah dan barang bekas dapat dibuat menjadi produk-produk yang dapat menghasilkan uang. Dari bahan dasar yang tidak perlu membeli/ bermodal namun dapat menghasilkan uang. Faktanya, banyak ditemukan orang-orang yang kesulitan mencari pekerjaan, semakin banyaknya pengangguran, baik yang disebabkan karena tidak mendapatkan pekerjaan atau kurangnya pendidikan karena keterbatasan biaya. Ada sebagian masyarakat Indonesia yang kurang mengasah kemampuan otak dan kreatifitasnya untuk menghasilkan sesuatu yang dapat bernilai. Kepedulian akan lingkungan sekitar sebenarnya dapat menjadi lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Dengan mengubah limbah yang ada di lingkungan sekitar menjadi produk kreatif yang dapat menghasilkan pemasukan. Maka dari itu muncullah ide untuk mengadakan suatu kegiatan yaitu penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat Siwalankerto Surabaya, dimana terdapat perguruan tinggi Universitas Kristen Petra Surabaya. Perlu ada peran perguruan tinggi yang memberikan kontribusi dalam pemecahan limbah sampah di Siwalankerto. Untuk itu, para pendidik dan mahasiswa bekerja sama dengan warga membuat kegiatan penyuluhan dan pelatihan mengolah sampah menjadi produk dekorasi ruang bagi masyarakat Siwalankerto Surabaya. Ibu-ibu warga Siwalankerto yang memiliki keterbatasan kemampuan akademik maupun ekonomi menjadi sasaran yang perlu dilatih. Pendidik bersama mahasiswa yang didukung dengan LPPM Universitas Kristen Petra Surabaya mengajarkan sesuatu yang dapat menjadi bekal bagi mereka agar dapat lebih mengembangkan kemampuan yang dapat menghasilkan uang. Banyaknya sampah yang dihasilkan oleh kampus setiap harinya menjadi salah satu inspirasi dalam kegiatan ini. Setiap tahun, mahasiswa yang belajar di Universitas Kristen Petra mengalami peningkatan jumlah, maka tentu saja sampah yang dihasilkan juga semakin bertambah. Sehingga muncullah ide untuk memanfaatkan sampah bekas ini diolah dan difungsikan lagi menjadi suatu produk yang lebih bermanfaat. Dengan melakukan hal ini, termasuk ambil bagian dalam mengurangi sampah kota, pencemaran udara, hemat energi, juga dapat meningkatkan perekonomian (Budianto, 2002:1). Sebelumnya kegiatan seperti ini juga pasti sudah pernah dilakukan, namun belum berdampak banyak. Tetapi dengan melakukan program ini, maka diharapkan dampak dan perkembangan selanjutnya lebih terlihat. Di samping itu yang membedakan

(3)

539

program ini dengan yang dulu pernah ada adalah pengolahan sampah dan barang bekas menjadi produk dekorasi ruang, yang akan diajarkan langsung oleh mahasiswa Desain Interior Universitas Kristen Petra Surabaya. Ibu- ibu dapat mengasah kreatifitas mereka, dan dapat puas dengan hasil karyanya sendiri, sebab mereka dapat langsung menggunakan pada rumah masing-masing. Bagi yang ingin terus melanjutkan pengolahan ini, maka peluang usaha juga semakin terbuka, prospek bisnis yang tinggi, dengan modal sedikit dan tersedia setiap harinya di lingkungan sekitar, dapat menghasilkan uang dan dapat meningkatkan perekonomian warga Siwalankerto Surabaya.

MASALAH

Permasalahan yang saat ini sedang dihadapi oleh sebagian besar masyarakat adalah bagaimana menanggulangi banyaknya sampah yang menumpuk, yang semakin hari semakin bertambah banyak. Masih belum banyak pengolahan kembali sampah sisa makanan dan minuman, padahal sampah sisa makanan dan minuman merupakan bagian besar dari limbah sampah. Sebagian besar orang, tidak peduli terhadap lingkungan, egois hanya memikirkan kepentingan sendiri, hanya mengkonsumsi saja lalu membuang ke tempat pembuangan, bahkan kadang juga membuang sampah sembarangan. Hal-hal tersebut yang merusak lingkungan. Sampah semakin menumpuk dan menggunung, bahkan dapat menimbulkan banjir, yang pada akhirnya merusak kelestarian lingkungan. Dari balik permasalahan tersebut, sebenarnya dibutuhkan suatu gerakan pengolahan sampah/ barang-barang bekas yang masih dapat diolah dan difungsikan menjadi suatu produk-produk yang dapat digunakan lagi. Namun belum banyak ide-ide kreatif pembelajaran/ pelatihan bagaimana cara mengolah sampah/ barang- barang bekas. Penyuluhan ini sangat berguna untuk mengajarkan bagaimana cara pengolahan sampah, meningkatkan kreatifitas masyarakat, juga berguna untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih mencintai lingkungan dengan mengolah kembali sampah/ barang-barang bekas. Masyarakat perlu memikirkan bagaimana mengubah sampah menjadi sesuatu yang berguna. Hal tersebut sangat baik untuk dikembangkan, sebab bila banyak orang yang berpikiran demikian, maka diharapkan dapat meminimalkan kerusakan lingkungan dan bencana alam.

Mensosialisasikan gerakan untuk mencintai lingkungan dengan mengolah sampah ini dapat dimulai dari ibu-ibu rumah tangga yang sebagian besar masih memiliki waktu luang untuk mengerjakannya. Selain itu, juga kondisi di daerah Siwalankerto Surabaya sebagian besar penduduknya memiliki perekonomian menengah ke bawah. Diharapkan dengan penyuluhan ini, produk-produk yang dihasilkan dapat dijual sehingga meningkatkan perekonomian mereka.

METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah adalah dengan mengolah sampah/ barang-barang bekas menjadi suatu produk dekorasi ruang yang akan diajarkan cara pembuatannya kepada ibu-ibu di sekitar daerah Siwalankerto Surabaya. Alasan pemilihan kegiatan ini yakni produk dekorasi yang dihasilkan ibu-ibu rumah tangga Siwalankerto dapat dijual. Kalaupun tidak terjual masih dapat digunakan untuk dekorasi rumah mereka sendiri. Metode yang digunakan ada 2 macam, yaitu pendidikan masyarakat dan

(4)

540

pelatihan. Metode yang pertama adalah pendidikan masyarakat, yaitu dengan mengajarkan dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pengolahan sampah, barang bekas/ sampah mana saja yang dapat diolah untuk difungsikan kembali menjadi produk dekorasi ruang, dan memberi wawasan kepada mereka bahwa sebenarnya sangat banyak produk-produk yang dapat dihasilkan dari pengolahan kembali sampah-sampah bekas. Metode yang kedua adalah pelatihan kepada masyarakat, merupakan pengajaran kepada ibu-ibu daerah Siwalankerto Surabaya agar memiliki kreatifitas untuk mengolah sampah dan barang-barang bekas menjadi suatu produk yang berfungsi dan memiliki nilai jual. Maksud dari pelatihan adalah mengembangkan sikap, perilaku, ketrampilan dan pengetahuan (Djati, 1997:1). Dalam pelatihan ini dibuat beberapa kelompok, yang terdiri dari ibu- ibu warga Siwalankerto dipandu oleh 2 mahasiswa semester IV-VIII jurusan Desain Interior Universitas Kristen Petra Surabaya. Setiap kelompok akan diajarkan produk yang berbeda-beda. Hasil produk yang diajarkan siap untuk langsung digunakan atau dijual.

(2) Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data hingga terselenggaranya kegiatan ini dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mencari permasalahan lingkungan yang sering terjadi akhir-akhir ini, baik dari koran, majalah, internet

2. Mencari akar dari permasalahan tersebut paling banyak disebabkan oleh apa 3. Mencari beberapa alternatif penanggulangan permasalahan tersebut

4. Menentukan kegiatan apa yang akan dilakukan

5. Mencari sumber daya manusia yang akan diberi pelatihan/ penyuluhan 6. Menentukan lokasi dan tanggal pelaksanaan kegiatan

7. Dilaksanakannya kegiatan

8. Evaluasi hasil dari kegiatan tersebut (3) Teknik Analisis Data

Kegiatan ini merupakan kegiatan pelatihan yang menghasilkan luaran berupa produk dekorasi ruang. Dengan demikian kegiatan termasuk kegiatan eksperimen yang melibatkan pelatih dan yang dilatih. Keberhasilannya dapat diukur dengan terciptanya produk yang dibuat oleh ibu-ibu warga Siwalankerto. Di bagian akhir kegiatan dilakukan evaluasi dengan memberikan angket kepada peserta pelatihan. Dari hasil evaluasi tersebut dapat diketahui tingkat keberhasilan dari program ini. Bila hasil yang diperoleh bagus, maka kegiatan ini perlu untuk dilakukan kembali, bila sebaliknya, maka perlu dipelajari lagi dimana letak kelemahan pada program yang telah berjalan.

(4) Lokasi, waktu, dan durasi kegiatan.

Kegiatan penyuluhan dan pelatihan pengolahan sampah menjadi produk dekorasi ruang diadakan pada: Lokasi : Kantor Kelurahan Siwalankero

Jalan Siwalankerto No. 132, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, 60236 Waktu : Sabtu, 5 Maret 2016

(5)

541

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Proses Kegiatan

Kegiatan diawali dengan pengumpulan sampah dan barang-barang bekas di lingkungan sekitar. Setelah terkumpulnya barang-barang yang akan diolah dibagilah kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 1 orang warga Siwalankerto dan didampingi oleh 2 orang pengajar/ pelatih, yakni mahasiswa Universitas Kristen Petra.

Gambar 1.Pembagian kelompok yang berisi 3 anggota, 2 mahasiswa dan 1 warga.

Gambar 2.Proses diskusi antara pengajar dan peserta, saling memberikan masukan. Setelah terbentuk kelompok-kelompok kecil, para peserta dan pengajar saling berdiskusi dan mulai mengolah ide dan merencanakan akan membuat produk seperti apa sesuai dengan bahan-bahan yang telah ada. Selain itu diberikan penyuluhan tentang bahan-bahan sampah yang masih memiliki nilai ekonomis, misalnya karton, kaleng minuman, gelas plastik, dan sebagainya (Yulitasari, 2011:16).

Pada tahap ini mahasiswa mulai memberi masukan-masukan dan ide kreatif kepada para peserta, dan membiarkan juga para peserta untuk mengajukan pendapat dan ide-ide mereka. Para pengajar dilarang melarang, memberi kebebasan dalam memunculkan ide sebanyak mungkin, membuat kombinasi dan merangsang untuk peningkatan ide dengan pertanyaan-pertanyaan yang memacu gagasan (Wardani, 2003:108).

Setelah disepakati tiap kelompok akan membuat apa, maka mulailah proses produksi. Para mahasiswa dan ibu-ibu warga Siwalankerto bekerjasama membuat pola-pola dan proses awal produksi. Para pengajar membantu melatih dan memberikan contoh cara pembuatannya.

(6)

542

Gambar 3.Proses mengolah ide-ide yang akan diwujudkan menjadi suatu produk.

Gambar 4.Ibu-ibu belajar memproduksi dekorasi Gambar 5.Maahasiswa memberikan pelatihan ibu-ibu

Gambar 6.Para mahasiswa memberi contoh. Gambar 7.Proses produksi mulai terlihat hasilnya

S

(7)

543

Setelah pengerjaan beberapa jam, sudah mulai terlihat hasil-hasil produksi dari pelatihan pengolahan sampah dan barang bekas menjadi produk dekorasi ruang. Pengerjaan yang hampir selesai hasil kerjasama ibu-ibu warga Siwalankerto dengan bimbingan para mahasiswa.

2. Produk Karya Kreatif

Produk hasil pelatihan telah selesai dikerjakan dan dapat langsung digunakan. Ibu-ibu warga Siwalankerto yang telah mendapatkan penyuluhan dan pelatihan siap untuk dikembangkan selanjutnya menjadi industri kreatif baru. Dari produk ini terlihat bahwa sebenarnya ibu-ibu warga Siwalankerto memiliki tingkat kreatifitas cukup tinggi. Daya tangkap mereka juga cepat dan mudah mengerti, sehingga para pengajar juga tidak kesulitan dalam melatih ibu- ibu. Terlihat dari produk- produk hasil pelatihan tersebut komposisi warna dan bentuknya sudah baik dan siap untuk dijual.

Gambar 10.Hasil olahan bagian botol dan karton Gambar 11.Hasil pengolahan tutup botol bekas dan gelas kaca Gambar 12.Hasil pengolahan karton dan kabel bekas menjadi produk dekorasi ruang, sebagai hiasan gantung/ rumah lampu.

Program penyuluhan dan pelatihan mengolah sampah- sampah dan barang bekas menjadi produk dekorasi ruang ini berjalan dengan lancar. Antusias yang muncul antara pengajar maupun peserta. Sehingga tujuan tepat pada sasaran, hasil- hasil produknya juga memuaskan, beraneka ragam dan inovatif. Pelatihan ini berhasil melatih kreatifitas ibu- ibu warga Siwalankerto Surabaya. Sesudah diajari oleh para mahasiswa, mereka juga kadang memberikan masukan- masukan dan berani mengungkapkan idenya. Hal tersebut membuktikan bahwa kreatifitas mereka telah muncul, dan bila diasah dan dikembangkan terus menerus dapat menjadi lebih baik. Bisa dikatakan bahwa kegiatan ini berjalan dengan lancar dan baik dan tepat sesuai pada sasaran target.

Banyaknya warga yang antusias dengan kegiatan ini, sehingga tujuan awal dapat tercapai, yaitu keberlanjutan mereka untuk memproduksi ini secara terus menerus peluangnya besar, selain dapat mengurangi sampah lingkungan, dapat menjadi suatu industri kreatif yang

baru, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan : Cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah penimbunan sampah yang banyak yaitu dengan mengolah lagi menjadi produk yang lebih berguna telah berhasil dilakukan. Tujuan dari usaha ini bermaanfaat dalam meningkatkan kreatifitas masyarakat Indonesia. Terutama kemampuan kreatifitas baru di dalam membuat kerajinan tangan menjadi produk-produk yang memiliki fungsi bermacam-macam. Antusias dari para peserta ibu-ibu warga Siwalankerto sangat besar, mereka sangat senang dan bersemangat karena mendapatkan

(8)

544

pembelajaran dan pelatihan baru. Bila produk-produk yang berbahan dasar sampah dan bahan bekas ini bias terus lebih dikembangkan ke depannya, dapat sangat membantu dalam mengurangi timbunan sampah, dan bila diproduksi secara terus-menerus dan dijual akan menjadi suatu usaha industri kreatif yang baru. Metode yang digunakan yaitu pendidikan masyarakat dan pelatihan. Pembelajaran kepada warga Siwalankerto ini telah banyak memberikan pengetahuan baru terkait pengolahan sampah dan barang bekas dapat dibuat beragam bentuk untuk dekorasi ruang.

Saran : Adanya pelatihan kepada ibu-ibu daerah Siwalankerto Surabaya untuk mengolah limbah koran dan majalah bekas ini akan menjadi potensi baru yang bisa terus lebih dikembangkan, baik untuk peningkatan kreatifitas maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebaiknya pelatihan-pelatihan ini terus dilakukan dan dikembangkan dalam lingkup yang lebih besar, sehingga setiap orang memiliki pemikiran sama untuk mengolah sampah dan barang bekas, maka akan memberikan dampak yang positif dalam mengurangi pencemaran lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Maria Yulitasari. (2011). Analisis Alternatif Pengolahan Sampah untuk Mengurangi Tumpukan Sampah di TPA Benowo dengan Pendekatan Sistem Dinamik. Surabaya: Universitas Kristen Petra

S. Pantja Djati. (1997). Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Yuvi Budianto. (2002). Promosi Kreertas Daur Ulang Buatan Tangan di Surabaya. Surabaya: Universitas Kristen Petra.

Laksmi Kusuma Wardani. (2003). Berpikir Kritis Kreatif. Surabaya: Universitas Kristen Petra. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

SESI TANYA JAWAB

Nama

Pemakalah

Nama Penanya

Asal

Institusi Isi Pertanyaan Jawaban

Chatarina Regina Soebekti Umi Proboyekti UKDW Yogyakarta 1. Keberlanjutan program bagaimana?

Tergantung dari sikap masyarakat (masyarakatlah sebagai penentu akhir lanjut tidaknya program yang telah diinisiani oleh pemakah); jika dilihat dari minat peserta pelatihan Pemakalah optimis program akan berlanjut; produk hasil pelatihan belum dijual tetapi mempunyai potensi daya jual yang cukup.

2. Apakah ada penjualan produk dari barang bekas yang dihasilkan?

Gambar

Gambar 1.Pembagian kelompok yang berisi 3 anggota, 2 mahasiswa dan 1 warga.
Gambar 4.Ibu-ibu belajar memproduksi dekorasi       Gambar 5.Maahasiswa memberikan pelatihan ibu-ibu
Gambar 10 . Hasil olahan bagian botol dan karton  Gambar 11 . Hasil pengolahan tutup botol bekas dan gelas kaca   Gambar  12

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode mind map terhadap hasil belajar matematika, terdapat pengaruh kemampuan berpikir kreatif siswa terhadap

digunakan pada tahap penurunan kristalinitas adalah 6 mL larutan natrium hidroksida untuk setiap 1 g abu layang. Metode pembuatan adsorben dari abu layang batubara

Saran yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah Perum Damri dapat mempertimbangkan penerapan konsep Marginal Cost Pricing dalam menentapkan tarif

Teman-teman angkatan 2012 Program Studi Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana yakni Dek Sri, Mega, Surya, Kinan, Lutfi, Arik, Eka, Devy, Wulan,

Dalam hal ini penulis memilih perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas) yang berada diwilayah Kotamadya Surakarta.. PT ya ng penulis ambil sebagai obyek

Kapolres berharap, dengan adanya pengenalan menggunakan helm yang benar, nanti sepulang dari Polres Kebumen, murid murid, mau mengingatkan kepada orang tua di rumah agar anaknya

Setelah dibajak, tanah dibiarkan selama 1 minggu agar bongkahan-bongkahan tanah hasil pembajakan cukup terkena angin, terkena cahaya matahari, dan supaya terjadi

Kelebihan dari Algoritma Artificial Bee Colony adalah sangat efisien dalam mencari solusi optimal, dapat mengatasi masalah optimasi lokal maupun global, dapat dijalankan