• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MATA KULIAH BAHASA INDONESIA"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

MATA KULIAH

BAHASA INDONESIA

PENULISAN KARYA ILMIAH

SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/0812 9479 4583 E-Mail: supriyadibahasa@gmail.com

08

EKONOMI DAN BISNIS Akuntansi www.mercubuana.ac.id

(2)

Tujuan Perkuliahan:

Mahasiswa Dapat:

1. Menjelaskan pengertian atau konsep karya ilmiah

2. Menjelaskan prinsip-prinsip umum yang mendasari penulisan karya ilmiah

3. Menjelaskan ciri-ciri karya ilmiah 4. Menjelaskan ragam ilmiah

5. Menjelaskan pengertian laras ilmiah 6. Menjelaskan syarat-syarat karya ilmiah

7. Menggunakan bahasa yang benar dalam karya ilmiah 8. Menjelaskan pengertian laras populer

9. Menjelaskan jenis-jenis karya ilmiah

(3)

Pengertian Karya Ilmiah

• Karangan ilmiah ialah karya tulis yang memaparkan pendapat, gagasan, tanggapan, atau hasil penelitian yang berhubungan dengan kegiatan keilmuan.

• Karya ilmiah didefinisikan sebagai karya tulis yang memaparkan ide atau gagasan, pendapat, tanggapan, fakta, dan hasil penelitian yang berhubungan dengan segala kegiatan keilmuan dan menggunakan ragam bahasa keilmuan.

(4)

Prinsip-prinsip Umum yang Mendasari

Penulisan sebuah Karya Ilmiah

1. Objektif,

artinya setiap pernyataan ilmiah

dalam karya ilmiah harus didasarkan kepada

data dan fakta.

2. Prosedur atau penyimpulan penemuannya

melalui penalaran induktif dan deduktif.

3. Rasional dalam pembahasan data

.

Seorang

penulis karya ilmiah dalam menganalisis data

harus menggunakan pengalaman dan pikiran

secara logis.

(5)

Penalaran Karya Ilmiah

Penalaran induktif

adalah proses berpikir logis

yang

diawali

dengan

observasi

data,

pembahasan, dukungan pembuktian, dan

diakhiri kesimpulan umum.

Penalaran deduktif

adalah proses berpikir

logis yang diawali dengan penyajian fakta yang

bersifat umum, disertai pembuktian khusus,

dan diakhiri simpulan khusus yang berupa

prinsip, sikap, atau fakta yang berlaku khusus

(6)

Ciri-ciri Karya Ilmiah

1. Logis, artinya segala keterangan yang disajikan dapat diterima oleh akal sehat.

2. Sistematis, artinya segala yang dikemukakan disusun dalam urutan yang memperlihatkan adanya kesinambungan.

3. Objektif, artinya segala keterangan yang dikemukakan merupakan apa adanya.

4. Lengkap, artinya segi-segi masalah yang diungkapkan dikupas selangkap-lengkapnya.

5. Lugas, artinya pembicaraan langsung kepada hal-hal pokok.

6. Saksama, artinya berusaha menghindarkan diri dari segala kesalahan betapa pun kecilnya.

(7)

Ciri-ciri Karya Ilmiah

7. Jelas, artinya segala keterangan yang dikemukakan dapat mengungkap-kan maksud secara jernih.

8. Kebenaran dapat diuji (empiris)

9. Terbuka, yakni konsep atau pandangan keilmuan dapat berubah seandainya muncul pendapat baru.

10. Berlaku umum, yaitu semua simpulan-simpulannya berlaku bagi semua populasinya.

11. Penyajian menggunakan ragam bahasa ilmiah dan bahasa tulis yang lazim.

12. Tuntas, artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.

(8)

Metode ilmiah menggunakan dua pendekatan yaitu:

1. Pendekatan rasional

, berupaya merumuskan

kebenaran berdasarkan kajian data yang

diperoleh dari berbagai rujukan (literature).

2. Pendekatan empiris,

berupaya merumuskan

kebenaran berdasarkan fakta yang diperoleh

dari

lapangan

atau

hasil

percobaan

(9)

Karangan ilmiah memiliki beberapa tujuan

1. Memberi penjelasan

2. Memberi komentar atau penilaian

3. Memberi saran

4. Menyampaikan sanggahan

5. Membuktikan hipotesis

(10)

Ciri-ciri bahasa ilmu

1. Baku, struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku baik mengenai struktur kalimat maupun kata.

2. Logis, ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal.

3. Kuantitatif, keterangan yang dikemukakan dalam tulisan dapat diukur secara pasti.

4. Tepat, ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh penutur atau penulis dan tidak mengandung makna ganda.

(11)

Ciri-ciri bahasa ilmu

6. Denotatif bukan konotatif, kata vang digunakan dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak melibatkan perasaan karena sifat ilmu itu objektif.

7. Ringkas, ide dan gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan,

pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan. tetapi isinya bernar.

8. Runtun, ide diungkapkan secara teratur sesuai

dengan urutan dan tingkatannya baik dalam kalimat maupun dalam paragraf.

(12)

Laras ilmiah

Sebuah karya tulis ilmiah merupakan hasil

rangkaian gagasan yang merupakan hasil

pemikiran,

fakta,

peristiwa,

gejala,

dan

pendapat.

Jadi, seorang penulis karya ilmiah menyusun

kembali berbagai bahan informasi menjadi

sebuah karangan yang utuh.

Oleh sebab itu, penyusun atau pembuat karya

ilmiah tidak disebut pengarang melainkan

disebut

penulis.

(13)

Persyaratan bagi sebuah karya ilmiah

(Brotowidjojo,1988:15-16)

1. Karya ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis.

2. Aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.

3. Karya ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak bersifat rekaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulisan ilmiah, yakni menyebutkan rujukan dan kutipan yang jelas.

4. Karya ilmiah disusun secara sistematis, setiap

langkah direncanakan secara terkendali, konseptual, dan prosedural

.

(14)

Persyaratan bagi sebuah karya ilmiah

(Brotowidjojo,1988:15-16)

6. Karya ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang induktif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.

7. Karya ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis.

8. Karya ilmiah ditulis secara tulus.

(15)

Bahasa dalam Karya Ilmiah

(Bahasa Ilmu)

1. Bahasa ilmu harus jelas dan lugas, menghindari segala macam kesamaran dan ketaksaan (ambiguitas). Lugas artinya langsung mengenai sasaran, tanpa basa-basi. Cermat artinya, berusaha untuk melakukan sesuatu tanpa cacat atau salah.

2. Bahasa ilmu itu gayanya ekonomis. Artinya bahasa ilmu itu berusaha tidak menggunakan jumlah kata yang lebih banyak daripada yang diperlukan. Dengan kata lain, bahasa ilmu itu haruslah padat isi dan bukan padat kata.

(16)

Bahasa dalam Karya Ilmiah

(Bahasa Ilmu)

3. Bahasa ilmu itu objektif dan berusaha tidak

memperlihatkan

ciri

perseorangan

(gaya

impersonal)

sehingga

wujud

kalimatnya

sering terlepas dari keakuan si penulis.

4. Bahasa ilmu itu melibatkan perasaan (tidak

beremosi).

5. Bahasa ilmu itu mengutamakan informasi,

bukan imajinasi yang menjadi cirikhas bahasa

kesusasteraan.

(17)

Bahasa dalam Karya Ilmiah

(Bahasa Ilmu)

6. Bahasa ilmu itu khususnya yang teoritis, umumnya dinyatakan dalam bahasa yang abstrak.

7. Bahasa ilmu itu gayanya tidak meluap-luap atau kedogma-dogmaan.

8. Bahasa ilmu itu cenderung membakukan makna kata, ungkapan dan gaya pemeriannya.

9. Ditinjau dari sudut perkembangan bahasa, kata dan istilah ilmiah lebih mantap umurnya daripada kata-kata sehari-hari dalam bentuk, makna dan

(18)

Bahasa baku memiliki tiga sifat utama, yakni:

1. Sifat kemantapannya dinamis, yang diwujudkan melalui kaidah dan aturan kebahasaan yang bersifat tetap.

2. Sifat kecendekiaannya. Kecendekiaanya bahasa terwujud melalui penyusunan kalimat, paragraf, dan kesatuan bahasa yang lebih besar yang menunjukan penalaran dan pemikiran yang logis, teratur dan masuk akal.

(19)

Laras ilmiah populer

• Laras ilmiah populer merupakan sebuah tulisan yang bersifsat ilmiah, tetapi diungkapkan dengan cara penuturan yang mudah dimengerti.

• Karya ilmiah popular tidak selalu merupakan hasil penelitian ilmiah. Tulisan ini dapat berupa petunjuk teknis, pengalaman, dan pengamatan biasa yang diuraikan dengan metode ilmiah. Jika karya ilmiah harus disajikan dalam ragam standar, karya ilmiah populer dapat disajikan dalam ragam standar, semi standard dan nons

tandar

(20)

Jenis-jenis karya ilmiah penelitian (Arifin,

2006:15).

1

. Karya Ilmiah Pendidikan a. Paper (karya tulis)

b. Praskripsi c. Skripsi

d. Tesis

e. Disertasi

2. Karya Ilmiah Penelitian a. Makalah Seminar

b. Laporan Hasil Penelitian c. Jurnal Penelitian

(21)

Karya Ilmiah Pendidikan

1.

Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya (Djuroto dan Supriyadi, 2002:24)

2. Praskripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang umumnya digunakan sebagai persyaratan mendapatkan gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenjang akademik atau setingkat Dilpoma 3 (D-3) (Djuroto dan Supriyadi, 2002:24)

(22)

Karya Ilmiah Pendidikan

3.

Skripsi

adalah karya tulis akademik hasil studi

atau penelitian yang ditulis dan disusun secra

sistematis berdasarkan metode ilmiah baik

melalui penelitian induktif maupun deduktif

yang dilakukan oleh mahasiswa di bawah

pengawasan pembimbingnya. Skripsi juga

merupakan salah satu dari syarat akademik

yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar

sarjana strata 1 (S-1).

(23)

Karya Ilmiah Pendidikan

4. Tesis adalah karya tulis akademik hasil studi yang dilakukan secara mandiri yang ditulis dan disusun secara sistematis berdasarkan metode ilmiah, baik melalui penelitian induktif maupun deduktif yang dilakukan oleh mahasiswa di bawah pengawasan pembimbingnya. Tesis juga merupakan salah satu syarat akademik yang harus dipenuhi untuk mendapatkan gelar magister strata 2 (S-2) .

(24)

Karya Ilmiah Pendidikan

5. Disertasi adalah karya tulis akademik hasil studi atau penelitian yang lebih mendalam yang dilakukan secara mandiri serta resensi sumbangan baru bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan, atau penemuan jawaban baru bagi masalah-masalah yang sementara telah diketahui jawabannya atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan baru terhadap hal-hal yang diapandang telah mapan di bidang ilmu, pengetahuan, teknologi, dan seni yang dilakukan oleh calon doktor (S-3) di bawah pengawasanya promotornya.

(25)

Karya Ilmiah Penelitian

1. Makalah Seminar

a. Naskah Seminar yakni karya ilmiah yang beisi uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan disampaikan dalam forum seminar. Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian atau pemikiran murni dari penulis dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang dijadikan topik atau yang dibicarakan dalam seminar.

b. Naskah bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah, bisa disebut karya tulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai judul dengan pokok bahasan (topik) yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung, atau bisa juga pada saat pengumpulan dan penelitian dalam waktu yang berbeda.

(26)

Karya Ilmiah Penelitian

2. Laporan Hasil Penelitian,

Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara dan penulisannya dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa dikelompokan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun masih dalam tahap awal.

3. Jurnal Penelitian

Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri atas karya ilmiah yang isinya berupa hasil penelitian dan resensi buku. Jurnal penelitian ini harus ditulis secara teratur dan sebaiknya mendapatkan nomor dari perpustakaan nasional berupa ISSN (Internasional Standard Serial Number).

(27)

Tahap-tahap Penulisan Karya Ilmiah

1. Tahap Persiapan (prapenulisan

2. Tahap Inkubasi

3. Tahap Iluminasi

4. Tahap Akhir

(28)

Tahap Persiapan (prapenulisan),

ketika penulis:

1. Menyiapkan diri 2. Mengumpulkan informasi 3. Merumuskan masalah 4. Menentukan fokus 5. Mengolah informasi

6. Menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya 7. Berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang

memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.

(29)

Tahap Inkubasi

Ketika penulis memproses informasi yang dimilikinya sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau jalan keluar yang dicarinya.

Dalam pengumpulan data penulis harus memperhatikan 1. Pencarian keterangan dari bahan bacaan

2. Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan ditulis.

3. Pengamatan langsung ke objek yang akan diteliti. 4. Percobaan dan pengujian di lapangan atau

(30)

Tahap Iluminasi

Adalah ketika datangnya inspirasi atau insight,

yaitu gagasan datang seakan-akan tiba-tiba

dan berloncatan dari pikiran kita. Pada saat ini

apa yang telah lama kita pikirkan menemukan

pemecahan

masalah

atau

jalan

keluar.

(31)

Tahap Akhir, yakni Verifikasi

Apa yang Anda tuliskan sebagai hasil dari

tahap iluminasi itu diperiksa kembali. Diseleksi,

dan disusun sesuai dengan fokus tulisan.

Mungkin

ada

bagian

yang

tidak

perlu

dituliskan,

atau

hal-hal

yang

perlu

(32)

Terima Kasih

Supriyadi, S.Pd., M.Pd.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem informasi juga memberikan rekomendasi proses pengadaan barang sehingga dapat diketahui kapan staf harus pesan barang, berapa jumlah barang yang dipesan dengan

Λιγότερα αρσενικά εκδήλωναν προτίμηση για τις κόκκινες σφαίρες και ελάχιστα αρσενικά εκδήλωσαν σεξουαλικό κάλεσμα πάνω στη μπλε σφαίρα (0.03, 0.06

Selain itu diperkuat dalam juranal Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera (Vol. 12, Desember 2014) disebutkan bahwa faktor penentu bagi perkembangan anak baik fisik

283 MLBI MULTI BINTANG INDONESIA Tbk SIDP1 - SIRCA DATAPRO PERDANA, PT 1000. 284 MLIA MULIA INDUSTRINDO Tbk BLCM1 - BLUE CHIP MULIA,

Dari keterangan di atas dapat dimpulkan bahwa penggunaan media visual di SDNU Karangrejo 03 sangat berpengaruh dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa di sekolah

Pada dasarnya mahasiswa memiliki minat untuk bersepeda ke kampus, namun sejauh ini infrastruktur pendukung sepeda kampus dirasa belum memadai sehingga penggunaan

Imam Al-Syafi’iy berkata: barangsiapa yang tidak mempunyai kecukupan harta untuk beribadah haji tanpa berhutang maka dia dikategorikan orang yang tidak mampu

Penatalaksanaan medis bedah memiliki lama rawatan rata-rata yang lebih lama kemungkinan disebabkan karena persiapan- persiapan yang dilakukan sebelum melakukan tindakan