• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Management System DBMS), pengertian siklus hidup basis data (Database

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI. Management System DBMS), pengertian siklus hidup basis data (Database"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

LANDAS AN TEORI

2. 1. Teori-teoriDasar/Umum

Subab ini akan menerangkan berbagai teori-teori umum mengenai pengertian data, pengertian informasi, pengertian file, pengertian sistem informasi, pengertian sistem basis data, pengertian sistem manajemen basis data (Database Management System – DBMS), pengertian siklus hidup basis data (Database Lifecycle), pengertian diagram aliran data (Data Flow Diagram – DFD),pengertian diagram transisi pernyataan (State Transition Diagram – STD), dan pengertian diagram alir dokumen yang akan dijelaskan di bawah ini.

2. 1. 1. Pengertian Data

M enurut Stallings (1994, p3), definisi dari data adalah representasi dari fakta-fakta, konsep-konsep, atau instruksi-instruksi yang tergabung di dalam perilaku yang bersifat formal bagi komunikasi, interpretasi, atau suatu proses yang dijalankan oleh manusia maupun hal yang bersifat otomatis.

Disamping itu, data mengandung makna di dalamnya.Data mengandung fakta-fakta yang bermanfaat bagi pengguna.Sebagai contoh, data dapat berupa angka-angka waktu lamanya bekerja bagi beberapa karyawan dalam sebuah perusahaan. Ketika data tersebut diolah untuk satu atau berbagai proses, maka data tersebut akan berubah menjadi informasi (M cLeod Jr., 2001, p12).

(2)

2. 1. 2. Pengertian Informasi

Berdasarkan kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, p535) informasi adalah pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu.

M enurut Jogiyanto (1990, p8), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2. 1. 3. PengertianFile

Semua sistem informasi membuat, membaca, memperbaharui, dan menghapus data. Data disimpan di dalam file dan basis data. File adalah sebuah kumpulan record yang serupa (Whitten, 2004, p518).

2. 1. 4. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah kombinasi yang menggabungkan orang-orang, perangkat keras, piranti lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengoleksi, mengubah, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi (O’Brien, 2005, p4).

2. 1. 5. Sistem berbasiskan File

Definisi dari sistem berbasiskan file adalah kumpulan dari berbagai program aplikasi yang memberikan pelayanan untuk penggunanya seperti pencatatan laporan-laporan. Setiap program mendefinisikan dan mengatur datanya sendiri (Connolly, 2002, p7).

(3)

Dapat dikatakan bahwa sistem ini juga membutuhkan sesuatu di dalam sebuah file untuk bergerak dan menjalankan tugasnya. Untuk itu dirasa perlu untuk mengenal terminology atau daftar istilah yang digunakan untuk menjalankan sistem berbasiskan file, yang terdiri dari: a. Definisi Records

M enurut Connolly (2002, p8), records adalah suatu kumpulan data yang bersatu karena memiliki kesamaan logikal.

Jadi file dapat berjalan karena ada berbagai kumpulan berbagairecords di dalamnya.

b. Definisi Fields

Records membutuhkan kumpulan berbagai fields agar dapat berjalan dengan sempurna. Karena fields adalah fondasi dari records.

M enurut Connolly (2002, p8), fields adalah kumpulan dari berbagai karakter yang merepresentasikan karakteristik dari objek-objek pada dunia nyata yang dibentuk menjadi suatu permodelan.

Fields mengandung berbagai karakteristik dari berbagai properties, seperti alamat, tipe properties, dan banyaknya ruangan (Connolly, 2002, p8).

2. 1. 6. Basis Data

Basis data adalah sebuah kumpulan data logikal yang saling terhubung dan mendeskrisipsikan data, yang telah didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi (Connolly, 2002, p14).

(4)

Sedangkan menurut Date (2000,p5), sistem basis data adalah suatu sistem yang pada dasarnya menyimpan suatu record didalam suatu sistem yang terkomputerisasi dengan tujuan menggabungkan kumpulan data tersebut sehingga terhubung satu dengan yang lainnya didalam suatu Database Management System (DBMS) sehingga dapat menjadi aplikasi yang mengizinkan pengguna untuk melakukan modifikasi, pengambilan serta mengontrol akses kedalam data pada suatu basis data yang kemudian dapat ditampilkan menjadi sebuah informasi yang diperlukan oleh pengguna.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem basis data adalah suatu kumpulan data logikal yang saling terhubung dan tersimpan didalam suatu sistem yang terkomputerisasi yang bertujuan untuk menghubungkan satu sama lain kumpulan data tersebut didalam suatu Database Management System (DBMS).

Dalam menjalankan basis data ini diperlukan beberapa komponen yang berfungsi agar basis data dapat berjalan sempurna. M enurut Hoffer (2009, p58), komponen-komponen dari lingkungan basis data tersebut adalah sebagai berikut:

(5)

Gambar 2.1 Komponen Lingkungan Basis Data

a. Computer-Aided Software Engineering (CASE) tools

CASE adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk merancang program basis data dan aplikasinya.

b. Repository

Repository adalah pusat pengetahuan dasar untuk semua definisi data, data hubungan, layar dan format laporan, dan komponen sistem lainnya.

c. Database Management System (DBMS)

DBMSadalah sistem perangkat lunak yang digunakan untuk membuat, memelihara, dan menyediakan kendali akseske dalam basis data user.

d. Basis Data

Basis data adalah suatu koleksi data yang terorganisir secara logika terkait, biasanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari beberapa pengguna dalam sebuah organisasi.

(6)

e. Application Programs

Application programsadalah program komputer yang digunakan untuk membuat dan memelihara sistem basis data dan menyediakan informasi untuk pengguna.

f. User Interface

User interface adalah suatu tampilan seperti bahasa, menu, dan layanan lainnya yang digunakan oleh pengguna sehinggadapat berinteraksi dengan komponen sistem lainnya.

g. Data dan Basis Data Administrator

Ada dua buah pengertian disini, yaitu administrator data dan administrator basis data, yaituadministrator data dan administrator basis data.Administrator data, adalah orang yang bertanggung jawab atas pengelolaan keseluruhan sumber data dalam sebuah organisasi.Administrator basis data, orang yang bertanggung jawab untuk desain basis data fisik dan untuk mengelola masalah-masalah teknis di lingkungan basis data.

h. Pengembang Sistem (System Developers)

Pengembang Sistem (System developers) adalah orang yang bekerja seperti sistem analis dan programmer yang merancang program aplikasi baru.

i. Pengguna Akhir (End User)

Pengguna akhir (End user) adalah orang di seluruh organisasi yang menambah, menghapus, dan memodifikasi data dalam basis data dan yang meminta atau menerima informasi dari basis data tersebut.

(7)

2. 1. 7. Pengertian Database Management System (DBMS)

Sebuah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara, dan menyediakan akses ke dalam basis data (Connoly, 2002, p16). Pada dasarnya, sebuah DBMS menyediakan fasilitas sebagai berikut:

a. Data Definition Language (DDL)

DDL adalah bahasa dalam DBMS yang digunakan untuk mendefinisikan tipe data, struktur data, dan batasan sebuah data yang disimpan didalam basis data (Connoly, 2002, p16).

b. Data Manipulation Language (DML)

DML adalah bahasa dalam DBMS yang digunakan pengguna untuk melakukan modifikasi dan pengambilan data pada suatu basis data.M odifikasi data terdiri dari: penambahan (insert), pembaruan (update), penghapusan (delete), seleksi data (selection) dan membuat tabel maya (view) (Connoly, 2002, p16).

c. Pengendalian Akses Ke Dalam Basis Data

Fasilitas pengendalian akses ke dalam basis data sebagai berikut:

• Sistem keamanan, mencegah pengguna yang tidak memiliki akses kedalam basis data untuk mengakses basis dataintegritas.

• Sistem integritas, mempertahankan konsistensi data yang disimpan.

(8)

• Pengendalian share data, mengizinkan berbagi akses didalam basis data.

• Sistem pengendalian recovery, mengembalikan data ke kondisi sebelum terjadi kegagalan sistem baik perangkat keras maupun lunak pada basis data.

• Katalog deskripsi data bagi akses pengguna, terdiri dari deskripsi data yang disimpan dalam basis data

d. Mekanisme View

M ekanisme viewberfungsi menampilkan data yang hanya diperlukan saja oleh pengguna.

2. 1. 8. Komponen Database Management System (DBMS)

M enurut Connoly (2002,p18), DBMS memiliki berbagai komponen, yaitu:

Gambar 2.2 Komponen DBMS a. Perangkat Keras (Hardware)

DBMS dan aplikasi membutuhkan perangkat keras untuk dapat digunakan. Perangkat keras dapat meliputi personal computer, satu mainframe, sampai dengan jaringan komputer.

(9)

b. Perangkat Lunak (Software)

Komponen perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak DBMS itu sendiri danprogram aplikasi, bersama dengan sistem operasi, termasuk perangkat lunak jaringan jika DBMS sedang digunakan pada jaringan.

c. Data

Data merupakan komponen penting dalam lingkungan DBMS. Data pada sebuah sistem basis databaik itu single-user system maupun multi-user system harus terintegrasi dan dapat digunakan bersama (Integrated and Shared). Serta dapat digunakan oleh organisasi dan deskripsi dari data disebut dengan skema (schema).

d. Prosedur (Procedures)

Prosedur mengacu pada petunjuk dan aturan yang mengatur desain dan penggunaan data dalam basis data dan DBMS.

e. Manusia (People)

Komponen manusia merupakan suatu komponen yang memegang peranan penting, yang berhubungan dengan DBMS antara lain:

• DA (Data Administrator)

DA adalah seseorang yang berwenang untuk mengelola sumber daya data termasuk membuat keputusan, perencanaan basis data, pengembangan dan pemeliharaan dari standarisasi, kebijakan dan aturan, dan konseptual/logikal desain basis data. • DBA (Database Administrator)

(10)

DBA adalah seseorang yang berwenang untuk menyediakan dukungan teknis untuk implementasi keputusan tersebut, dan bertanggung jawab atas keseluruhan kontrol sistem pada level teknis.

• Database Designer

Database designer terdiri dari dua tipe, yaitu logical database designer, yaitu memiliki tugas yang berkaitan dengan mengidentifikasi data (entitas dan atribut), hubungan antar data, dan batasan pada data yang disimpan didalam basis data. Dan tipe yang lain adalah physical database designer, yaitu memiliki tugas untuk memutuskan bagaimana desain logikal basis data direalisasikan.

• Application Programmers

Tugasapplication programmers adalah bertanggung jawab untuk membuat aplikasi basis data dengan menggunakan bahasa pemrograman yang ada.

• End-Users

End-users terdiri atas dua jenis, yaitu Naive Users dan Sophisticated Users.Naive users adalah pengguna yang tidak perlu mengerti tentang basis data dan DBMS.Sophisticated user adalah pengguna yang sudah terbiasa dengan struktur dari basis data dan fasilitas yang ditawarkan oleh DBMS. 

(11)

2. 1. 9. Fungsi Database Management System (DBMS)

M enurut Conolly (2002, p48), Database Management System memiliki beberapa fungsi, yaitu:

a. Menyimpan, Mendapatkan, dan Memperbaharui Data

Sebuah DBMS harus menyediakan kemampuan bagi pengguna untuk menyimpan, mendapatkan, serta memperbaharui data dalam basis data.Dengan demikian Database Management System yang ada mampu memberikan kenyamanan yang lebih bagi para pengguna basis data.

b. Katalog Deskripsi Data Bagi Akses Pengguna

Sebuah DBMS harus menyediakan daftar dari penjelasan setiap bagian dari data yang disimpan dan yang diakses oleh pengguna.

c. Mendukung Transaksi

Sebuah DBMS harus menyediakan suatu mekanisasi yang memastikan satu dari semua proses memperbaharui data yang saling berhubungan yang dibuat atau tidak dibuat sama sekali.

d. Persetujuan Layanan Pengendalian

Sebuah DBMS harus menyediakan suatu mekanisasi untuk memastikan basis data yang diperbarui dengan benar ketika beberapa pengguna memperbarui basis data.

(12)

Sebuah DBMS harus menyediakan suatu mekanisasi untuk mengembalikan data ke kondisi sebelum terjadi kegagalan sistem apabila suatu saat terjadi kegagalan sistem pada basis data.

f. Layanan Otorisasi

Sebuah DBMS harus menyediakan suatu mekanisasi bahwa hanya pengguna yang memiliki akses saja yang dapat mengakses data.

g. Mendukung Komunikasi Data

Sebuah DBMS harus mampu menggabungkan data dengan perangkat lunak komunikasi.

h. Layanan Integritas

Sebuah DBMSharus menyediakan suatu mekanisasi untuk memastikan bahwa baik data dalam basis data dan perubahan data mengikuti aturan tertentu.

i. Layanan Untuk Mendukung Independensi Data

Sebuah DBMS harus memasukkan fasilitas untuk mendukung suatu independensi aplikasi dari struktur aktual dari basis data. j. Layanan Kegunaan

Sebuah DBMS harus menyediakan suatu kemampuan layanan kegunaan.

2. 1. 10. Keuntungan dan Kerugian DBMS

Dalam menggunakan Database Management System bagi basis data, terdapat keuntungan dan kerugiannya, yaitu:

(13)

a. Keuntungan DBMS 

M enurut Connolly (2002, p25), keuntungan DBMSadalah sebagai berikut, yaitu M engurangi duplikasi data, Penggunaan data bersama, M eningkatkan integritas data, M eningkatkan keamanan data, M enjaga konsistensi data, M eningkatkan produktivitas, dan M eningkatkan layanan backup dan recovery. Adapun menurut Raghu (2003,p9), keuntungan DBMS adalah sebagai berikut:

• Independensi Data

DBMS menyediakan pendekatan yang membuat perubahan dalam data tidak membuat aplikasi harus diubah.

• Pengaksesan yang Efisien Terhadap Data

DBMS menyediakan berbagai teknik yang canggih sehingga penyimpanan dan pengambilan data dilakukan secara efisien.

• Keamanan dan Integritas Data

Karena data dikendalikan oleh DBMS, DBMS dapat melakukan kendala integritas terhadap data. Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan definisi suatu field dan kekangan yang melekat pada field akan ditolak. Sebagai contoh, sebelum memasukan infomasi gaji untuk pegawai, DBMS dapat memeriksa bahwa departemen keuangan tidak memiliki hak akses melebihi hak akses yang telah ditentukan.Dan juga DBMS dapat menolak hak akses yang tidak diijinkan.

(14)

• Administrasi Data

Jika sejumlah pemakai berbagi data, pemusatan administrasi dapat meningkatkan perbaikan yang sangat berarti. Dengan cara seperti ini, duplikasi atau redudansi data dapat diminimalkan.

• Akses Bersamaan dan Pemulihan Terhadap Kegagalan

DBMS menyediakan mekanisme sehingga data yang sama dapat diakses oleh sejumlah orang dalam waktu yang sama. Selain itu, DBMS melindungi pemakai dari efek kegagalan sistem.Jika terjadi kegagalan sistem, DBMS dapat mengembalikan data sebagaimana kondisi saat sebelum terjadi kegagalan.

• Waktu pengembangan aplikasi menjadi lebih cepat

DBMS mendukung banyak fungsi penting yang memudahkan dalam menyusun aplikasi sehingga waktu pengembangan aplikasi dapat diperpendek. 

  b. Kerugian DBMS 

M enurut Connolly (2002, p29), kerugian DBMS adalah sebagai berikut:

• Rumit (Complexity)

Karena penetapan fungsi dari DBMS yang baik, menyebabkan DBMS menjadi software yang cukup rumit. Seluruh pengguna harus mengetahui fungsi-fungsi yang ada dengan baik.

(15)

• Ukuran (Size)

Kerumitan dan banyaknya fungsi yang ada menyebabkan DBMS memerlukan banyak piranti lunak pendukung yang mengakibatkan penambahan tempat penyimpanan dan memory. • Biaya DBMS (Cost of DBMS)

Biaya DBMSsangat bervariasi, tergantung pada lingkungan dan fungsionalitas yang disediakan.

• Biaya Tambahan Hardware (Additional Hardware Costs)

DBMS memerlukan perangkat keras tambahan dalam penggunaannya sehingga ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh pengguna untuk dapat menggunakan DBMS. • Biaya Konversi (Cost of Conversion)

Sebelum DBMS diimplementasikan, data-data yang disimpan ditempat penyimpanan yang lama harus dipindahkan(dikonversi) kedalam tempat penyimpanan yang baru didalam DBMS.

• Kinerja (Performance)

Beberapa aplikasi akan berjalan tidak seperti biasanya didalam sistem yang baru seperti didalam DBMS. Aplikasi-aplikasi yang ada harus disesuaikan terlebih dahulu dengan pengaturan sistem yang baru.

(16)

Karena sistem dibuat secara terpusat, maka apabila seluruh penggunadan aplikasi terakses dari DBMS maka apabila ada kerusakan pada bagian manapun dari sistem, akan menyebabkan operasi terhenti.

  2. 1. 11. Database Lifecycle

M enurut Connolly, database lifecycle merupakan tahapan dalam merancang suatu sistem basis data. Siklus hidup basis data digambarkan seperti bagan berikut ini:

(17)

  Gambar 2.3 Database Lifecycle

2. 1. 11. a. Database Planning

Database Planning adalah kegiatan manajemen yang memungkinkan tahapan aplikasi basis data yang akan di realisasikan se-efisien dan se-efektif mungkin. Perencanaan database harus diintegrasikan dengan keseluruhan strategi IS

(18)

organisasi. Ada tiga isu utama yang terlibat dalam merumuskan strategi IS, yaitu:

a. Identifikasi rencana perusahaan dan tujuan dengan penentuan berikutnya dari sistem informasi kebutuhan b. Evaluasi sistem informasi terkini untuk menentukan

kekuatan dan kelemahan yang ada

c. Penilaian TI peluang yang mungkin menghasilkan keuntungan kompetitif

Database Planning juga harus mencakup pengembangan standar yang mengatur bagaimana data yang akan dikumpulkan, bagaimana format harus ditentukan, apa dokumentasi yang akan diperlukan, dan bagaimana desain dan implementasi harus dilanjutkan.

2. 1. 11. b. Sistem Definisi

Sistem definisi menjelaskan ruang lingkup dan batas-batas dari aplikasi basis data dan pandangan pengguna utama. Tampilan pengguna (user view) mendefinisikan apa yang dibutuhkan sebuah aplikasi basis data dari perspektif peran pekerjaan tertentu (seperti M anajer atau supervisor) atau area aplikasi enterprise (seperti pemasaran, personil, atau kontrol stok).

(19)

Dalam aplikasi basis data terdapat satu atau lebih tampilan pengguna.M engidentifikasi pandangan pengguna merupakan aspek penting dalam mengembangkan aplikasi basis data karena membantu untuk memastikan bahwa tidak ada pengguna utama dari basis data yang terlupakan ketika mengembangkan persyaratan untuk aplikasi baru.

2. 1. 11. c. Persyaratan Pengumpulan dan Analisis

Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data dan menganalisis informasi tentang bagian dari organisasi yang harus didukung oleh aplikasi basis data, dan menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna sistem baru. Ada banyak teknik untuk mengumpulkan informasi ini disebut teknik pencarian fakta, dimana akan dibahas pada bab 3. Informasi yang dikumpulkan untuk setiap tampilan pengguna utama termasuk:

a. Deskripsi data yang digunakan atau dihasilkan.

b. Rincian tentang bagaimana data akan digunakan atau dihasilkan.

c. Persyaratan tambahan untuk aplikasi basis data baru. Informasi yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi kebutuhan atau fitur yang untuk dimasukkan dalam aplikasi basis data.Aktivitas penting lainnya yang berhubungan dengan tahapan ini adalah memutuskan bagaimana mengatur aplikasi basis data dengan

(20)

lebih dari satu tampilan pengguna. Ada tiga pendekatan untuk mengatur kebutuhan terhadap aplikasi basis data dengan tampilan pengguna yang banyak, yaitu:

a. Pendekatan Terpusat (Centralized Approach), yaitu persyaratan untuk setiap tampilan pengguna digabungkan menjadi satu set persyaratan untuk aplikasi basis data baru.  b. Pendekatan Integrasi Tampilan (View Integration

Approach), yaitu persyaratan untuk setiap tampilan pengguna yang digunakan untuk membangun model data terpisah untuk mewakili pandangan pengguna. Kemudian model data yang dihasilkan digabungkan ke dalam tahap desain basis data.

c. Pendekatan Gabungan Centralized Approach dan View Integration Approach

2. 1. 11. d. Desain Basis Data

Desain basis data adalah proses membuat desain untuk basis data yang dapat mendukung operasi dan tujuan pada perusahaan. Pendekatan dalam perancangan basis data antara lain:

a. Top Down

Diawali dengan pembentukan model data yang berisi beberapa tingkat tinggi entitas dan relasi, yang kemudian menggunakan pendekatan top-down secara

(21)

berturut-turut untuk mengidentifikasikan tingkat rendah entitas, relasi dan atribut lainnya.

b. Bottom Up

Dimulai dari atribut dasar (yaitu, sifat-sifat entitas dan relasi), dengan analisis dari penggabungan antar atribut, yang dikelompokkan ke dalam suatu relasi yang merepresentasikan tipe dari entitas dan relasi antar entitas. c. Inside-out

Berhubungan dengan pendekatan bottom-up tetapi sedikit berbeda dengan identifikasi awal entitas utama dan kemudian menyebar ke entitas, relasi, dan atribut terkait lainnya yang lebih dulu diidentifikasi.

d. Mixed

M enggunakan pendekatan bottom-up dan top-down untuk bagian yang berbeda sebelum pada akhirnya digabungkan.

Perancangan basis data terdiri dari tiga tahapan yaitu: a. Desain Basis Data Konseptual (Conceptual Database

Design)

Proses membangun model informasi yang digunakan dalam suatu perusahaan, terlepas dari semua pertimbangan fisik. Desain basis data konseptual adalah

(22)

sepenuhnya rincian implementasi seperti perangkat lunak target DBMS, program aplikasi, bahasa pemrograman, platform perangkat keras, atau pertimbangan fisik lainnya (Connolly, 2002, p419).

Langkah 1. Membangun Model Data konseptual untuk setiap view

• Langkah 1.1. Mengidentifikasi tipe entitas

Tipe entitas adalah sebuah kumpulan objek yang memiliki kesamaan properti yang teridentifikasi oleh sebuah perusahaan dan mempunyai keberadaan yang independen (Connolly, 2002, p331).Entity occurrence adalah sebuah objek yang secara unik dapat teridentifikasi dengan tipe entitas (Connolly, 2002, p333).

Gambar 2.4 Mengidentifikasi Tipe Entitas

• Langkah 1.2. Mengidentifikasi tipe relasi

Tipe relasi adalah hubungan antara satu atau lebih entitas yang saling berhubungan (Connolly,

(23)

2002, p334).Relationship occurence adalah hubungan unik yang diidentifikasi, yang mencakup satu kejadian dari setiap jenis entitas yang berpartisipasi (Connolly, 2002, p334). Biasanya dalam suatu relasi, entitas yang berhubungan memiliki kata kerja aktif yang menunjukan bahwa keduanya saling berhubungan satu sama lain.

Gambar 2.5 Mengidentifikasi Tipe Relasi

• Langkah 1.3. Mengidentifikasi dan mengasosiasi atribut dengan entitas dan tipe relasi

M enurut Connolly (2002, p338), atribut adalah deskripsi data yang mengidentifikasikan entitas yang membedakan entitas tersebut dengan entitas lainnya. Atribut itu dapat dibedakan menjadi simple or composite; single-valued or multi-valued; or derived, yaitu:

o Simple attribute adalah atribut yang terdiri dari komponen tunggal dengan adanya

(24)

independen.Atribut simple tidak dapat dibagi menjadi komponen yang lebih kecil.

o Composite attribute adalah atribut yang terdiri dari beberapa komponen, yang masing-masingnya bersifat independen.

o Single-valued Attribute adalah atribut yang memegang nilai tunggal dari suatu entitas. Sebagai contoh: nama_guru hanya boleh diisi dengan 1 nama guru. M ayoritas atribut pada entitas adalah single-valued.

o Multi-valued attribute adalah atribut yang dapat memegang nilai lebih dari satu nilai dari suatu entitas. Contoh: pada field no_telp setiap orang biasanya memiliki lebih satu nomor telepon.

o Derived attribute adalah atribut yang mewakili nilai yang diturunkan dari nilai sebuah atribut yang berkaitan atau seperangkat atribut, belum tentu dalam tipe entitas yang sama.

• Langkah 1.4. Menentukan atribut domain

Atribut domain adalah kumpulan nilai-nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut (Connolly, 2002, p339).Domain mendefinisikan

(25)

nilai-nilai potensial yang dapat memegang atribut dan mirip dengan konsep domain dalam model relasional.

• Langkah 1.5. Menentukan atribut candidate and primary key

Candidate key adalah suatu kumpulan atribut kecil yang mengidentifikasikan setiap tipe entitas (Connolly, 2002, p340). Sedangkan primary key adalah kunci kandidat yang terpilih karena memiliki keunikan identifikasi dalam suatu tipe entitas (Connolly, 2002, p341).

• Langkah 1.6. Mempertimbangkan penggunaan konsepenhanced modelling (langkah opsional)

Pada tahap ini bertujuan untuk mempertimbangkan penggunaan konsep-konsep pemodelanditingkatkan,seperti

spesialisasi/generalisasi, agregasi, dan komposisi, yaitu:

o S pesialisasi/Generalisasi

Konsep spesialisasi / generalisasi dikaitkan dengan jenis khusus dari entitas yang dikenal sebagai superclass dan subclass, dan proses

(26)

warisan (inheritance) atribut (Connolly, 2002, p360).

Superclass adalah suatu entitas yang berisi satu atau lebih pengelompokan kejadian yang berbeda, yang perlu diwakili dalam sebuah model data.Subclass adalahsebuah pengelompokan yang berbeda kejadian dari suatu entitas, yang perlu diwakili dalam sebuah model data.

Spesialisasi adalah proses memaksimalkan perbedaan antara anggota suatu entitas dengan mengidentifikasi karakteristik khas mereka (Connolly, 2002, p362).Spesialisasi adalah pendekatan top-down untuk mendefinisikan suatu set superclass dan subclass yang saling terkait.

Generalisasi adalah proses untuk meminimalkan perbedaan antara entitas dengan mengidentifikasi karakteristik umum mereka (Connolly, 2002, p363). Proses generalisasi adalah pendekatan bottom up yang menghasilkan identifikasi sebuah superclass umum dari jenis entitas asli.

Ada dua batasan yang berlaku untuk spesialisasi / generalisasi yaitu:

(27)

¾ Participation constraints, menentukan apakah setiap anggota dalam superclass harus berpartisipasi sebagai anggota dari subclass. Dua anggota tersebut adalah mandatory dan optional. Mandatory, dimana setiap anggota superclass harus menjadi anggota dari subclass. Optional, dimana tidak setiap anggota superclass harus menjadi anggota subclass. ¾ Disjoint constraintsmenggambarkan hubungan

antara anggota subclass dan menunjukkan apakah mungkin bagi seorang anggota dari superclass untuk menjadi anggota dari satu, atau lebih dari satu, subclass.Ada dua tipe disjoint constraints, yaitu or dan and. Or, dimana setiap anggota superclass hanya boleh menjadi salah satu anggota subclass.And, dimana setiap anggota superclass boleh menjadi lebih dari satu subclass.

o Agregasi

Agregasi merupakan sebuah representasi yang mewakili relasi ‘memiliki’ (has-a relationship) atau ‘bagian dari’ (is-part-ofrelationship), dimana salah satu

(28)

direpresentasikan sebagai ‘keseluruhan’ dan yang lainnya menjadi ‘bagian’ (Connolly, 2002, p371). o Komposisi

Komposisi adalah suatu bentuk khusus dari agregasi yang merupakan hubungan antara entitas, dimaa ada kepemilikan yang kuat diantara ‘keseluruhan’ dan ‘bagian’ (Connolly, 2002, p372).

• Langkah 1.7. Memeriksa model dari redudansi Langkah ini untuk menguji model konseptual data lokal dengan tujuan spesifik untuk mengidentifikasi apakah ada redundansi dan menghapus yang sudah ada (Connolly, 2002, p434). Ada dua kegiatan pada langkah ini yaitu:

o Memeriksa kembali relasi one-to-one (1:1)

Dalam identifikasi entitas, kita mungkin telah mengidentifikasi dua entitas yang mewakili objek yang sama dalam perusahaan.

o Menghapus relasi yang redundansi

Sebuah relasi disebut redundansi jika informasi yang sama dapat diperoleh melalui hubungan lain.

(29)

• Langkah 1.8. Memvalidasi model konseptual lokal terhadap transaksi pengguna

Tujuan pada langkah ini yaitu memeriksa bahwa model konseptual lokal mendukung transaksi yang diperlukan oleh view (Connolly, 2002, 435). Ada dua pendekatan yang mungkin untuk memastikan bahwa data model lokal konseptual.

o Menggambarkan transaksi

M emeriksa bahwa semua informasi (entitas, hubungan, dan atribut mereka) yang diperlukan oleh setiap transaksi yang disediakan oleh data model, dengan mendokumentasikan deskripsi kebutuhan setiap transaksi.

o Menggunakan jalur transaksi

Pendekatan kedua untuk memvalidasi model data terhadap transaksi yang diperlukan untuk melibatkan diagram yang mewakili jalur diambil oleh setiap transaksi langsung pada diagram ER.

• Langkah 1.9. Me-review model data konseptual lokal dengan pengguna

Tujuan dari langkah ini yaitu untukmeninjau model data konseptual lokal dengan pengguna untuk

(30)

memastikan bahwa model tersebut adalah benar sesuai dengan view(Connolly, 2002, p437).

b. Logical Database Design

Logical database design merupakan proses membangun model informasi yang digunakan dalam suatu perusahaan yang didasarkan pada model data tertentu, tetapi independen dari DBMS tertentu dan pertimbangan fisik lainnya (Connolly, 2002, p441).

Langkah 2. Membangun dan memvalidasi model data logical untuk setiap view

Tujuannya adalah untuk membangun model data logis dan model konseptual lokal yang mewakili view tertentu dariperusahaan dan kemudian untuk memvalidasi model ini untuk memastikan bahwa secara struktural benar (menggunakan teknik normalisasi) dan untuk mendukung transaksi yang diperlukan.

• Langkah 2.1. Menghilangkan fitur-fitur yang tidak sesuai dengan model relasi (optional)

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghilangkan fitur-fitur yang tidak sesuai, yaitu:

(31)

o Hilangkan tipe relasi many-to-many (*:*)

Jika hubunganmany-to-many (*:*)hadir dalam model data konseptual, kita bisa mengurai hubungan ini untuk mengidentifikasi entitas menengah yaitu dengan mengganti hubungan many-to-many (*:*) dengan one-to-many (1:*) sehingga hubungan ke entitas baru dapat diidentifikasi (Connolly, 2002, p442)

o Hilangkan tipe relasi rekursif many-to-many (*:*)

Hubungan rekursif adalah suatu jenis hubungan di mana suatu entitas memiliki hubungan dengan dirinya sendiri.Jika hubungan rekursif direpresentasikan dalam model data konseptual, kita bisa mengurai hubungan ini untuk mengidentifikasi suatu entitas menengah (Connolly, 2002, p444)

o Hilangkan tipe relasi yang kompleks

Sebuah hubungan yang kompleks adalah hubungan antara tiga atau lebih tipe entitas. Jika sebuah hubungan yang kompleks direpresentasikan dalam model data konseptual, kita bisa mengurai hubungan ini untuk mengidentifikasi entitas menengah yaitu hubungan yang kompleks diganti

(32)

dengan jumlah yang diperlukan 1: * (biner) hubungan dengan entitas baru diidentifikasi. (Connolly, 2002, p445)

o Hilangkan atribut multi-valued

Atribut multi-valued dinilai memegang beberapa nilai untuk satu kesatuan. Jika atribut bernilai multi hadir dalam model data konseptual, kita bisa terurai ini atribut untuk mengidentifikasi suatu entitas(Connolly, 2002, p446).

• Langkah 2.2. Membangun relasi untuk model data logical local

Tujuannya untuk menciptakan hubungan model data lokal logis untuk mewakili entitas, hubungan, dan atribut yang telah diidentifikasi (Connolly, 2002, p447). Adapun pendeskripsian bagaiman relasi dapat diturunkan dari struktur data model yang ada, antara lain:

¾ Tipe entitas kuat (strong entity)

Strong entity adalah tipe entitas yang dapat berdiri sendiri yang tidak tergantung dengan entitas lainnya. Jadi entitas dapat dikatakan kuat jika entitas tersebut dapat tidak tergantung oleh entitas lainnya.

(33)

¾ Tipe entitas lemah (weak entity)

Weak entity adalah tipe entitas yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga harus bergantung pada entitas lainnya yang saling berhubungan.Karakteristik dari weak entity yaitu setiap entitas occurrence yang tidak dapat teridentifikasi secara unik.

¾ Tipe relasi one-to-many (1:*)

One-to-many adalah hubungan relasi seperti digambarkan pada gambar dibawah ini, yaitu pada satu kelas dapat memiliki banyak siswa.

Gambar 2.6 Tipe Relasi one-to-many

¾ Tipe relasi one-to-one (1:1)

One-to-one merupakan hubungan relasi seperti digambarkan pada gambar dibawah ini, satu siswa pasti hanya memiliki satu nomor induk.

(34)

Gambar 2.7 Tipe Relasi one-to-one

¾ Relasi rekursif one-to-one (1:1)

Recursive Relationship adalah sebuah tipe relasi dimana entitas yang sama tipenya mempartisipasi lebih dari satu peran.

¾ Tipe relasi superclass/subclass

Untuk setiap hubungan superclass/subclass dalam model data konseptual, kami mengidentifikasi entitas superclass sebagai entitas induk dan entitas subclass sebagai entitas anak. ¾ Tipe relasi many-to-many

Many-to-manyadalah hubungan relasi seperti yang digambarkan dibawah ini, jadi satu siswa mempunyai banyak topik dan setiap topik dapat dilihat atau di miliki oleh banyak siswa.

(35)

Gambar 2.8 Tipe Relasi many-to-many

¾ Tipe relasi kompleks

Complex Relationship adalah sebuah tipe relasi dimana entitas yang satu berhubungan dengan entitas yang lainnya yang dapat membentuk sirkulasi dalam suatu hubungan.

¾ Atribut multi-valued

Multi-valued attribute adalah atribut yang dapat memegang nilai lebih dari satu nilai dari suatu entitas.

• Langkah 2.3. Memvalidasi relasi menggunakan normalisasi

M enurut Connolly (2002, p376), normalisasi adalah suatu teknik untuk menghasilkan satu kumpulan hubungan dengan sifat yang diinginkan, mengingat kebutuhan data perusahaan. Proses normalisasi pertama kali diperkenalkan oleh E.F.Codd

(36)

pada tahun 1972.Ketika kita akan mendesain suatu hubungan basis data, tujuan utamanya adalah untuk menciptakan suatu representasi yang akurat dari data, hubungan, dan kendala. Proses normalisasi melibatkan beberapa langkah, antara lain:

o Unnormalized Form (UNF)

UNF adalah tabel yang terdiri dari satu atau lebih grup yang berulang.Bentuk UNF yaitu data-data belum memiliki relasi yang berhubungan. Untuk mengubah dari unnormalized table ke bentuk normal pertama, kita harus mengidentifikasi dan menghilangkan grup yang berulang dalam suatu tabel.

o First Normal Form (1NF)

1NF adalah suatu hubungan di mana persimpangan setiap baris dan kolom berisi satu dan hanya satu nilai.Pada 1NF tidak ada kumpulan atribut yang bernilai ganda atau berulang dan setiap atribut hanya memiliki satu pengertian.Pada 1NF sudah terbentuk primary key untuk tabel tersebut.

o Second Normal Form (2NF)

2NF adalah suatu hubungan yang setiap atribut non-primary key fungsional sepenuhnya

(37)

tergantung pada primary key (full functional dependency).Pada tahap ini ketergantungan parsial sudah dihilangkan.

o Third Normal Form (3NF)

3NF adalah hubungan yang masih dalam bentuk normal pertama dan kedua, dan di mana tidak ada atribut non primary keyyang tergantung secara transitif (Transitive Dependency) pada primary key.

• Langkah 2.4. Memvalidasi hubungan terhadap transaksi pengguna

Tujuannya untuk memastikan bahwa hubungan dalam model data lokal logis mendukung transaksi yang diperlukan oleh view tersebut, seperti yang dijelaskan dalam spesifikasi kebutuhan pengguna (Connolly, 2002, 456).

• Langkah 2.5. Mendefinisikan integrity constraints Tujuannya untuk menentukan batasan integritas yang diberikan pada tampilan (Connolly, 2002, p457).Ada lima tipe batasan integritas :

(38)

Beberapa atribut harus selalu mengandung nilai yang benar, dalam kata lain, mereka tidak diperbolehkan untuk memegang null.

o Attribute domain constraints

Setiap atribut memiliki domain yang merupakansekumpulan nilai-nilai yang sah.

o Entity integrity

Primary key dari suatu entitas tidak dapat menerima null

o Referential integrity

Sebuah foreign key yang berisi nilai dimana nilai tersebut menunjuk pada record yang ada pada relasi induk. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan:

¾ NO ACTION

M encegah penghapusan dari relasi induk jika terdapat referensi ke record anak. ¾ CASCADE

Jika record induk dihapus maka secara otomatis record anak akan dihapus.

¾ SET NULL

Jika record induk dihapus, maka foreign key pada semua record anak akan diberikan nilai default.

(39)

¾ SET DEFAULT

Jika recordinduk dihapus, maka foreign key pada semua record anak akan diberikan nilai default.

¾ NO CHECK

Jika record induk dihapus, maka tidak dilakukan apapun untuk meyakinkan bahwa referential integrity terjaga.

o Enterprise con straints

Pembaharuan entitas dapat dibatasi oleh aturan perusahaan yang mengatur transaksi dunia nyata yang diwakili oleh pembaharuan.

• Langkah 2.6. Meninjau ulang model data logikal dengan pengguna

Tujuannya untuk memastikan bahwa data lokal model logis dan dokumen pendukung yang menggambarkan model adalah representasi sebenarnya dari view tersebut (Connolly, 2002,p460).

Langkah 3. Membangun dan validasi model data logical global

Tujuannya untuk menggabungkan individu lokal model data logis menjadi sebuah model data tunggal

(40)

global logis yang mewakili perusahaan (Connolly, 2002, p463).

• Langkah 3.1. Menggabungkan model data lokal ke dalam model global

Tujuannya untuk menggabungkan individu lokal model data logis menjadi sebuah model data tunggal global logis dari perusahaan.

• Langkah 3.2. Memvalidasikan model data logical global

Tujuannya untuk memvalidasi hubungan yang dibuat dari model data global logis menggunakan teknik normalisasi dan memastikan model data yang dibuat mendukung transaksi yang diperlukan.

• Langkah 3.3. Memeriksa pertumbuhan masa depan

Tujuannya untuk menentukan apakah ada perubahan yang signifikan yang mungkin di masa mendatang dan untuk menilai apakah logis data global model dapat mengakomodasi perubahan ini.

(41)

• Langkah 3.4. Meninjau ulang model data logical global dengan pengguna

Tujuannya untuk memastikan bahwa data global logis model merupakan representasi yang nyata dari perusahaan.

c. Physical Database Design

M enurut Connolly (2002, p282) Perancangan basis data fisikal adalah proses untuk menghasilkan suatu deskripsi pengimplementasian dari suatu basis data pada media penyimpanan secondary, yang juga akan mendeskripsikan dasar dari suatu relasi, organisasi file, dan juga indeks yang digunakan untuk mencapai suatu efisiensi pengaksesan data dan batasan-batasan integritas serta ukuran keamanan.

Langkah 4.Menerjemahkan model data logis global untuk target DBMS

• Langkah 4.1. Merancang Relasi Dasar

Tujuan dari langkah ini adalah untuk memutuskan bagaimana merepresentasikan relasi dasar yang diidentifikasi dalam model data logikal global pada DBMS yang dipakai. Untuk setiap relasi

(42)

yang diidentifikasi pada model data logikal global, definisinya terdiri dari:

o Nama relasi

o Suatu list untuk atribut yang simple

o Primary key, alternate key, dan foreign key

o Suatu daftar dari atribut turunan dan bagaiman pembuatannya

o Batasan integrasi untuk setiap foreign key yang diidentifikasi.

• Langkah 4.2. Merancang Representasi dari Data Turunan

Tujuan dari langkah ini adalah untuk memutuskan bagaimana merepresentasikan suatu data turunan pada model data logikal global pada DBMS yang dipakai.

• Langkah 4.3. Merancang Batasan Perusahaan

Tujuan dari langkah ini adalah merancang batasan perusahaan untuk DBMS yang dipakai.

Langkah 5. Merancang Representasi Fisikal • Langkah 5.1. Analisis Transaksi

Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengerti fungsi dari suatu transaksi yang mana akan dijalankan

(43)

pada basis data dan untuk menganalisa transaksi yang penting.

• Langkah 5.2. Memilih Organisasi File

Tujuandari langkah ini adalah untuk menentukan organisasi file yang efisien untuk setiap relasional data. Dalam banyak kasus yang ada, suatu relasional DBMS akan memberikan sedikit bahkan tanpa pilihan dalam memilih organisasi file, walaupun beberapa akan mempunyai indek yang spesifik. Berikut ini beberapa organisasi file yang ada:

o Heap o Hash

o Indexed Sequential Access Method (ISAM) o B+-tree

o Clusters

• Langkah 5.3. Memilih Indeks

Tujuan dari langkah ini adalah untuk menentukan apakah penambahan indeks akan meningkatkan performasi dari suatu sistem. Biasanya pemilihan atribut untuk indeks adalah sebagai berikut: o Suatu atribut yang digunakan paling sering untuk

operasi penggabungan, yang akan membuat penggabungan tersebut lebih efisien.

(44)

o Suatu atribut yang digunakan paling banyak untuk mengakses suatu record didalam relasi yang ada. • Langkah 5.4. Memperkirakan Kapasitas Disk yang

Dibutuhkan Untuk Menyimpan Basis Data

Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengestimasi ukuran kapasitas disk yang diperlukan untuk sistem basis data.

 

Langkah 6. Merancang Tampilan Pengguna

Tujuan dari langkah ini adalah untuk merancang tampilan pengguna yang diidentifikasi selama pengumpulan informasi dan analisis dari siklus hidup aplikasi sistem basis data.

Langkah 7. Merancang Mekanisme Keamanan

Tujuan dari langkah ini adalah untuk merancang ukuran keamanan untuk basis data yang telah dispesifikasi oleh pengguna.

Langkah8. Mempertimbangkan Pengenalan Redundansi Kontrol

Pada langkah physical database design ini mempertimbangkan denormalisasi skema relational untuk meningkatkan performa.Hasil dari normalisasi adalah

(45)

perancangan basis data logikal secara struktural, konsisten, dan menekan jumlah redundansi. Faktor yang perlu dipertimbangkan adalah:

• Denormalisasi membuat implementasi lebih kompleks • Denormalisasi selalu mengorbankan fleksibilitas • Denormalisasi akan membuat cepat dalam retrieve

data tetapi lambat dalam update.

Ukuran performa dari suatu perancangan basis data dapat dilihat dari sudut pandang tertentu yaitu melalui pendekatan efisiensi data (normalisasi) atau pendekatan efisiensi proses (denormalisasi).

Efisiensi data dimaksudkan untuk meminimalkan kapasitas disk, dan efisiensi proses dimaksudkan untuk mempercepat proses saat retrieve data dari basis data.

Langkah 9.Memonitor dan Memasang Sistem Operasi Bertujuan untuk memonitor sistem operasi, meningkatkan performa dan menentukan perancangan sistem yang tepat atau menggambarkan perubahan kebutuhan.

(46)

PemilihanDBMS yang cocok untuk mendukung aplikasi basis data. Ada beberapa tahap dalam memilih DBMS:

a. M enentukan kerangka acuan studi b. Persiapan dua atau tiga produk c. M engevaluasi produk

d. M erekomendasikan seleksi dan menghasilkan laporan

2. 1. 11. f. Perancangan Aplikasi

M erancang antarmuka pengguna dan program aplikasi yang digunakan untuk memproses basis data. Desain aplikasi basis data meliputi dua aspek:

a. Perancangan Transaksi (Transaction Design)

Perancangan transaksi adalah sebuah kumpulan aksi yang dilakukan oleh pengguna tunggal atau program aplikasi yang mengakses atau mengubah isi konten sebuah basis data.Kegunaan dari desain untuk mendefinisikan dan membuat dokumen yang memiliki karakteristik high-level yang dibutuhkan dalam basis data, yaitu:

• Data yang akan digunakan pada transaksi • Karateristik fungsional dari suatu transaksi • Hasil output transaksi

(47)

• Tingkat kegunaan yang diharapkan

Terdapat tiga tipe transaksi yaitu:

• Retieval transaction, digunakan untuk pemanggilan data untuk ditampilkan di layar atau menghasilkan suatu laporan

• Update transaction, digunakan untuk menambahkan record baru, menghapus record lama, atau memodifikasi record yang sudah ada di dalam basis data.

• Mixed transaction, meliputi pemanggilan dan perubahan data.

b. Perancangan antarmuka pengguna (user interface design)

2. 1. 11. g. Protoyping

M embangun model kerja suatu aplikasi basis data yang memungkinkan para desainer atau pengguna untuk memvisualisasikan dan mengevaluasi bagaimana sistem akhir akan terlihat dan berfungsi. Tujuan utama dari pembuatan prototyping yaitu untuk mengidentifikasi fitur sistem yang bekerja dengan baik atau tidak memadai, dan jika mungkin untuk menyarankan perbaikan atau bahkan fitur baru ke

(48)

aplikasi basis data. Terdapat dua macam strategi prototyping yang digunakan saat ini :

a. Requirements prototyping, menggunakan prototype untuk menentukan kebutuhan dari aplikasi basis data yang diinginkan dan ketika kebutuhan itu terpenuhi maka prototypeakan dibuang.

b. Evolutionary prototyping, digunakan untuk tujuan yang sama. Perbedaannya prototype tidak dibuang tetapi dengan pengembangan lanjutan menjadi aplikasi basis data yang digunakan.

2. 1. 11. h. Implementasi

Implementasi merupakan realisasi secara fisik dari basis data dan desain aplikasi.Implementasi basis data dilakukan dengan menggunakan Data Definition Language (DDL) dari DBMS yang dipilih atau Graphical User Interface (GUI).Aplikasi program diimplementasikan menggunakan Third or Fourth Generation Language (3GL atau 4GL). Bagian dari aplikasi program dan transaksi basis data, yang diimplementasikan menggunakan Data Manipulation Language (DM L), kemungkinan sudah ada dalam host pemrograman(Connolly, 2002, p292).

(49)

Data conversion and loading yaitu melakukan transfer data yang ada ke dalam basis data yang baru dan mengkonversi semua aplikasi untuk berjalan pada basis data yang baru. Tahap ini hanya dibutuhkan jika terdapat sistem basis data yang baru yang hendak menempati sistem basis data yang lama (Connolly, 2002, p293).

2. 1. 11. j. Pengujian

Proses menjalankan sebuah aplikasi program dengan maksud mencari masalah dalam aplikasi program tersebut. aplikasi basis data diuji untuk kesalahan dan divalidasi terhadap persyaratan yang ditentukan oleh pengguna.Pengujian tidak bisa menunjukkan adanya kesalahan, melainkan hanya dapat menunjukkan bahwa kesalahan aplikasi.Jika pengujian dilakukan dengan sukses, ia akan mengungkap kesalahan dengan program aplikasi dan mungkin struktur basis data (Connolly, 2002, p293).

2. 1. 11. k. Pemeliharaan Operasional

Pemeliharaan operasional adalah proses memantau dan memelihara sistem aplikasi basis data (Connolly, 2002, p293). Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini adalah :

(50)

b. M emelihara dan menginkatkan aplikasi basis data (saat dibutuhkan).

2. 1. 12. Data Flow Diagram (DFD) 2. 1. 12. a. Pengertian DFD

M enurut Whitten (2004, p344),DFD merupakan salah satu alat untuk menggambarkan aliran data yang ada dalam sistem dan suatu proses yang dilakukan oleh suatu sistem. Untuk dapat membuat suatu DFD diperlukan simbol-simbol untuk menggambarkan aliran data.

M enurutJohn Azzolini (2000, http://id.wikipedia.org/wiki/Data_flow_diagram), Data Flow

Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

2. 1. 12. b. Simbol-simbol DFD

Data Flow Diagram (DFD) menggunakan berbagai jenis simbol untuk menggambarkan hubungan DFD tersebut, yaitu:

a. Proses

M enurut Whitten (2004, p347),proses adalah pekerjaan yang dilakukan oleh sistem dalam merespon

(51)

arus data yang masuk sehingga menjadi suatu data keluaran yang sesuai dengan apa yang diinginkan.

Gambar 2.9 S imbol Proses

b. Aliran Data

M enurut Whitten (2004, p357), aliran data menggambarkan suatu perpindahan masukan informasi atau data kedalam proses atau keluaran data dari dalam proses.

Data flow name Gambar Simbol Aliran Data Gambar 2.10 S imbol Aliran Data

c. Terminator/External Agent

M enurut Whitten (2004, p363) external agentadalah sebuah simbol yang manusia, kelompok, sistem atau organisasi yang berhubungan dengan sistem.External agent sering disebut juga sebagai external entity.

(52)

Gambar 2.11 S imbol External Agent

d. Data Store

M enurut Whitten (2004, p366) data disimpan dimaksudkan untuk digunakan nantinya. Sinonimnya adalah file dan basis data.

Gambar 2.12 S imbol Data S tore

2. 1. 13. State Transition Diagram (STD)

Gambar di bawah menunjukkan perbandingan statediagram dengan diagram alur. Sebuahstate mesin(panel (a)) melakukan tindakan sebagai tanggapan atas peristiwa eksplisit. Sebaliknya, flowchart (panel (b)) tidak perlu peristiwa eksplisit melainkan transisi dari node ke node dalam grafik secara otomatis setelah selesai kegiatan.

(53)

Gambar 2.13 State Transition Diagram

M enurut Samek (2008, p728), Dilihat dari sudut pandang grafik grafik, dibandingkan dengan state diagram, diagram alirmembalikan arti dari simpul dan busur. Dalam state diagram, pengolahan dikaitkan dengan busur (transisi), sedangkan pada diagram alir, hal ini terkait dengan simpul. Sebuah mesin state diposisikandiam ketika berada dalam keadaan menunggu ada peristiwa terjadi. Flowchartmenggambarkan bahwakegiatan sedang dieksekusi dengan sibuknya ketika berada dalam kondisi diam di sebuah node. Gambar di atas mencoba untuk menunjukkan bahwa pembalikan peran oleh menyelaraskan busur daristate diagram dengan tahap-tahap pengolahan diagram alir.

2. 1. 14. Diagram Aliran Dokumen

M enurut Bodnar dan Hopwood (2000, p34-37), bagan aliran adalah diagram simbolik yang menunjukan aliran data dan urutan operasi dalam suatu sistem. Seperti terlihat pada Tabel 2.1.

(54)

Tabel 2.1 Simbol Diagram Alir Dokumen

2. 2. Teori-teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik Yang Dibahas

Subab ini akan menerangkan berbagai teori-teori khusus yang berhubungan dengan topik yang dibahas mengenai pengertian sekolah, pengertian administrasi, pengertian pendaftaran, pengertian forum diskusi, pengertian internet, pengertian PHP, pengertian MySQL, dan pengertian interaksi manusia dan komputer yang akan dijelaskan di bawah ini.

(55)

2. 2. 1. Pengertian Sekolah

M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, p1244), sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberikan pelajaran.

2. 2. 2. Pengertian Administrasi

M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, p11), administrasi adalah usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan-penetapan cara penyelenggaraan pembinaan organisasi.

2. 2. 3. Pengertian Pendaftaran

M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, p285), pendaftaran adalah proses, cara, perbuatan mendaftar (mendaftarkan); pencatatan nama, alamat, dan sebagainya ke dalam daftar.

2. 2. 4. Pengertian Forum Diskusi

M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, p397), forum adalah tempat pertemuan untuk bertukar pikiran secara bebas.

M enurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, p334), diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa forum diskusi adalah suatu tempat pertemuan yang bersifat ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah secara bebas.

(56)

2. 2. 5. Internet

2. 2. 5. a. Pengertian Internet

Internet adalah sebuah jaringan komputer yang sangat besar, yang menjangkau seluruh kawasan di dunia, mengedarkan jutaan surat elektronik setiap harinya, dan bagaikan sebagai jalan tanpa hambatan bagi info-info yang dapat dilihat. Internet juga merupakan sebuah tempat dimana orang dapat berkomunikasi antara yang satu dengan yang lain, saling berbagi dan bertukar pikiran dan ide-ide yang ada. Lebih dari itu semua, internet adalah sebuah bentuk komunitas dari sekian banyak orang yang menggunakannya untuk menjelajahi persamaan dan perbedaan mereka melalui tulisan tertulis (Prevost, 1995, p5).

Jadi, menurut Greenlaw (2002, p99), internet dapat diartikan secara lebih sederhana sebagai sistem jaringan komputer secara global yang terjaring dengan pengguna komputer dan data-data mereka.

2. 2. 5. b. Sejarah Internet

Telekomunikasi Tahun 1960an

M enurut Greenlaw (2002, p101), awal konsep internet adalah packet switching, dimana data yang akan dikirim dibagi menjadi paket-paket kecil yang berisikan informasi dan diberi label untuk mengidentifikasi pengirim dan

(57)

penerimanya. Paket tersebut dikirim melalui jaringan dan disusun kembali pada saat paket tersebut mencapai tujuan. Jika ada paket yang tidak sampai atau tidak lengkap, maka pengirim akan ditanyakan kembali apakah pengirim hendak mengirim kembali atau tidak. Pada awal tahun 1960an, beberapa teori tentang packet switching banyak ditulis.

Pada tahun 1969, Bolt, Beranek, dan Newman, Inc., (BBN) merancang suatu jaringan yang disebut sebagai the Advanced Research Projects Agency Network (ARPANET) untuk Kementerian Pertahanan Amerika Serikat. Pihak militer membuat ARPA untuk memberikan jalan bagi para peneliti untuk saling berbagi kekuatan “Super-computing”.Pada saat itu beredar isu bahwa pemerintah mengembangkan the ARPANET sebagai respons atas ancaman serangan nuklir yang dapat menghancurkan sistem komunikasi negara tersebut (Greenlaw, 2002, p102).

Telekomunikasi Tahun 1980an

M enurut Greenlaw (2002, p103), dekade ini, Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) menjadi seuatu keharusan dari pemerintah dalam pembangunan jaringan komunikasi the ARPANET.Untuk pertama kalinya, kata Internet digunakan untuk mendeskripsikan the ARPANET.Hal keamanan menjadi fokus

(58)

utama saat itu, sebagai respon atas merebaknya virus dan maraknya pembobolan online. Saat internet bertumbuh, the Domain Name System (DNS) juga dikembangkan, agar jaringan dapat dikembangkan dengan mudah dengan cara memberikan nama kepada komputer host dalam pendistribusian fashion.

Telekomunikasi Tahun 1990an

M enurut Greenlaw (2002, p104), pada tahun 1990 banyak sekali organisasi komersial memulai on-line.Stimulasi pertumbuhan internet saat ini diluar dari perkiraan.URLs bermunculan di televisi dan periklanan dan, untuk pertama kalinya, beberapa anak muda sudah dapat on-line pada angka yang cukup signifikan.

Alat-alat browsing yang bergrafik sudah mulai dikembangkan, dan bahasa pemrograman HTML mengizinkan pengguna di seluruh dunia untuk mempublikasikan apa yang disebut sebagai the World Wide Web. Jutaan orang terhubung on-line di pekerjaan, toko, bank, dan sangat terhibur.

2. 2. 5. c. Komponen Fisik

M enurut Greenlaw (2002, p111), sebuah router adalah komputer yang memiliki tujuan khusus yang mengarahkan paket-paket di dalam jaringan.Routers dapat mendeteksi

(59)

bagian jaringan yang rusak atau padat, sehingga dapat mengarahkan paket ke jalur lain. Dalam perambatannya, paket tersebut membutuhkan media fisik sebagai jalan agar paket dapat merambat, yaitu:

a. Kabel tembaga, yang mentransmisikan pesan-pesan seperti gerakan-gerakan elektrik. 

b. Kabel serat optik, yang menggunakan gelombang cahaya untuk mentransmisikan pesan-pesan. 

c. Gelombang radio, gelombang mikro, cahaya infra merah, dan cahaya yang dapat terlihat oleh mata, semuanya dapat membawa pesan-pesan melalui udara. 2. 2. 5. d. Model Client-Server

M enurut Hofstetter (2003, p11), client-servercomputing adalah konsep yang sangat penting dalam internet. Jika dilihat bahwa apa itu internet, internet adalah sebuah jaringan dunia yang menghubungkan jutaan komputer. Dan jika dilihat apa yang komputer-komputer tersebut lakukan, maka komputer-komputer tersebut sedang melakukan pengiriman dan penerimaan informasi. Jadi, itulah yang dimaksud dengan client-server computing.

Ketika komputer sedang mengirim informasi, maka komputer tersebut adalah server.Jika komputer tersebut menerima informasi, maka komputer tersebut disebut adalah client. M asa waktu client-server computing bekerja adalah

(60)

berdasarkan bagaimana cara komputer-komputer tersebut bertukar informasi dengan mengirim dan menerima (Hofstetter, 2003, p11).

2. 2. 5. e. Domains dan Subdomains

M enurut Hofstetter (2003, p12), setiap komputer yang terhubung di internet memiliki alamat IP yang unik. Alamat IP mungkin akan sukar untuk diingat. Sebagai contoh, alamat IPthe National Aeronautics & Space Administration (NASA) adalah 198.116.142.34.Jika kita harus menghafal semua alamat IP seluruh halaman web, maka internet bukan sesuatu hal yang bersifat user-friendly. 

Agar alamat IP dapat diingat dengan mudah oleh manusia, maka ditemukanlah teknologi agar manusia dapat menggunakan karakter alfabet daripada angka, yaitu Domain Name System (DNS).M erujuk pada contoh di atas, alamat IP NASA dapat digantikan dengan karakter alfabet, yaitu www.nasa.gov (Hofstetter, 2003, p12).

M enurut Hofstetter (2003, p12), domain memiliki format dalam penulisannya, yaitu:

Hostname.subdomain.top-level-domain

Di belahan dunia yang lain, top-level-domain biasanya mengikuti kode suatu negara, sebagai contoh FR adalah untuk Perancis (Hofstetter, 2003 p12).

(61)

2. 2. 5. f. World Wide Web

The World Wide Web (WWW) atau dapat disebut sebagai web adalah sebuah aplikasi piranti lunak yang membuat semua orang dapat mebuat dengan mudah untuk menerbitkan dan menjelajah dokumen yang ber-hypertext di internet.Web itu sendiri telah berkembang dengan pesat karena kemudahannya dalam penggunaan dan menarik dalam tampilan (Greenlaw, 2002, p142).

Internet dapat diibaratkan sebagai suatu jaringan komputer yang sangat besar.Berbagai informasi dapat ditransportasikan melalui internet.Web itu sendiri menggunakan internet.Web menghasilkan sebuah tuntutan lalu lintas internet yang sangat besar, dan teknologi internet terbaru terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dan keiinginan para pengguna web (Greenlaw, 2002, p142).

Web menjalankan protokol HTTP.Browser itu memiliki banyak protokol, yang berarti mereka dapat “berbicara” dengan menggunakan banyak cara untuk berselancar di internet, dan banyaknya protokol yang dimasukan ke dalam browser terus bertambah banyak. Sebuah ide pusat untuk pengembangan web adalah the Uniform Source Locator (URL).URL adalah alamat web yang mengidentifikasi sebuah dokumen secara unik di web. Sebagai contoh seperti dokumen dapat berupa gambar, file HTML,

(62)

sebuah program, atau file dengan tipe lainnya (Greenlaw, 2002, p142).

 

2. 2. 6. PHP

2. 2. 6. a. Pengertian PHP

M enurut Welling (2001, p2), PHP adalah bahasa scripting server-side yang telah dirancang sedemikian rupa untuk kebutuhan web. Dengan sebuah halaman HTML, kode PHP dapat disisipkan dan akan dieksekusi setiap kali halaman tersebut dikunjungi. Kode PHPakan diinterpretasikan pada web server dan akan menghasilkan HTML atau output lain yang dapat dilihat oleh pengguna.

PHP adalah produk open source. Hal ini menandakan bahwa pengguna dapat mengakses source code. Pengguna dapat menggunakannya, mengubahnya, dan mendistribusikannya kembali tanpa dikenakan biaya apapun (Welling, 2001, p2).

PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page, tetapi kemudian diubah sesuai dengan penamaan konvensional rekursif the GNU (GNU = Gnu’s Not Unix) dan sekarang merupakan kependekan dari PHP Hypertext Preprocessor (Welling, 2001, p2).

(63)

M enurut Welling (2001, p4), PHP mempunyai berbagai kelebihan, yaitu:

a. High Performance

PHP sangat efisien.PHP menggunakan sebuah server yang tidak berbiaya besar, namun dapat menghadirkan jutaan data dalam satu hari.

b. Interfaces to Many Different Database Systems

PHP memiliki hubungan yang alami dengan banyak sistem database. Selain MySQL, PHP dapat melakukan koneksi dengan PostgreSQL, mSQL, Oracle, dbm, filePro, Hyperwave, Informix, Interbase, dan database Sybase.

M enggunakan the Open Database Connectivity Standard (ODBC), maka pengguna dapat menghubungkan PHP dengan seluruh basis data yang mendukung driver ODBC.

c. Built-inLibrariesfor Many Common Web tasks

Dikarenakan PHP dirancang untuk digunakan bagi web, maka PHP memiliki banyak sekali fungsi-fungsi yang telah terintegrasi di dalamnya, untuk memberikan performa yang lebih dalam menjalankan web. Pengguna dapat menghasilkan gambar GIF, menghubungkan ke layanan kerja, mengirim surat elektronik, bekerja dengan

(64)

cookies, dan menghasilkan dokumen PDF, hanya dengan menambahkan beberapa kode saja. 

d. Low Cost

PHP itu gratis.Pengguna dapat mengunduhnya dari kapanpun dari www.php.net, tanpa dikenakan biaya. e. Ease of Learning and Use

Sintaks dari PHP berdasarkan bahasa pemrograman yang lain, terutama C dan PERL. Pengguna yang telah mengetahui C atau PERL, atau bahasa yang mirip dengan C seperti C++ atau Java, maka pengguna tersebut dapat menggunakan PHP dengan produktif sekali.  f. Portability

PHP dapat bekerja dengan berbagai sistem operasi.Pengguna dapat menuliskan kode PHP pada sistem operasi yang berbasis UNIX dan gratis, seperti Linux dan FreeBSD.Ataupun pada sistem operasi komersial yang berbasis UNIX, seperti Solaris dan IRIX, atau dapat juga pada beberapa versi dari Microsoft Windows.

g. Availability of Source Code

Pengguna mempunyai akses kedalam source code PHP. Tidak seperti kode komersial yang menutup kodenya, jika pengguna hendak menambahkan atau

(65)

mengubah kode ke dalamnya, maka pengguna dapat melakukannya saat itu juga.

2. 2. 7. MySQL

2. 2. 7. a. Pengertian MySQL

M enurut Welling (2001, p3), MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang cepat dan kuat.Sebuah basis data dapat membuat pengguna untuk meyimpan, mencari, mengurutkan, dan mendapatkan data dengan sangat efisien.Server MySQL mengendalikan akses ke dalam data untuk memastikan bahwa para pengguna dapat bekerja dalam waktu yang bersamaan, untuk mendukung akses secara cepat, dan memastikan hanya pengguna yang telah terotorisasilah yang mendapatkan hak akses.

MySQL menggunakan bahasa SQL(Structured Query Language), yaitu bahasa query basis data yang baku bagi seluruh dunia. MySQL kembali dipublikasikan sejak tahun 1996, tetapi sejarah pengembangannya telah dilakukan dari tahun 1979.MySQL tersedia dengan lisensi open source, tetapi lisensi komersial pun tersedia apabila diperlukan (Welling, 2001, p3).

 

(66)

M enurut Welling (2001, p5), terdapat beberapa kelebihan dari MySQL, yaitu:

a. Performance

MySQL begitu cepat dalam pemrosesan data. b. Low Cost

MySQL tersedia dan dapat digunakan tanpa dikenakan biaya, dibawah lisensi open source.Namun, tersedia dengan biaya yang sangat murah, dibawah lisensi komersial, jika aplikasi yang pengguna gunakan membutuhkannya.

c. Ease of Use

Kebanyakan dari berbagai sistem basis data modern menggunakan SQL. Jika pengguna memiliki RDBMS yang lain, pengguna tidak akan menghadapi masalah yang berarti ketika beradaptasi dengan SQL. Bahkan, MySQL lebih mudah dalam persiapan dibandingkan denga produk lain yang sekelas.

d. Protability

MySQL dapat digunakan dan diimplementasikan pada berbagai sistem UNIX dan juga pada Microsoft Windows.

e. Source Code

Sama seperti pemrograman PHP, pengguna dapat mengubah dan menambahkan source code bagi MySQL.

(67)

2. 2. 8. Interaksi Manusia dan Komputer

2. 2. 8. a. Pengertian Interaksi Manusia dan Komputer

Komputer yang memiliki jaringan dengan antarmuka yang canggih sedang memaksa agar teknologi-teknologi baru terus berkembang.Kegembiraan yang begitu luar biasa menyebar luas setelah para perancang telah berhasil membuat fungsi-fungsi yang baik bagi perancangan antarmuka.Seperti peralatan fotografi pada masa lampau, komputer-komputer zaman dahulu hanya bisa digunakan oleh para ahli yang telah mengerti benar tentang teknologi tersebut.

Performa manusia dan pengalaman pengguna dengan komputer dan sistem informasi akan tetap membuat perkembangan yang begitu cepat terhadap penelitian dan pengembangan topik pada beberapa dekade ke depan. Dan sekarang, setelah komputer dan antarmuka pengguna menjadi basis dari kekuatan sistem tekniksosial yang begitu cepat berkembangnya, maka analis politik, para pakar ekonomi, pengacara, advokat, dan pakar etika sedang memainkan peranan yang sangat besar di dunia komputer (Shneiderman, 2005, p4).

Pada dasarnya, interaksi manusia dan komputer adalah disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana bentuk interaksi antara manusia dengan komputer yang berhubungan dengan

Gambar

Gambar 2.1 Komponen Lingkungan Basis Data
Gambar 2.2 Komponen DBMS  a.  Perangkat Keras (Hardware)
Gambar 2.5 Mengidentifikasi Tipe Relasi
Gambar 2.6 Tipe Relasi one-to-many
+5

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Marlinda (2004), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta

Menurut Marlinda (2004) sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengolah record-record mengunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara

Menurut Marlinda (2004), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta

Suatu proses pengumpulan dan analisis informasi mengenai bagian dari organisasi yang akan mendukung aplikasi basis data dan menggunakan informasi ini untuk

Menurut Marlinda (2004), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan

atribut. Simple attribute, atribut yang terdiri dari sebuah komponen tunggal dan tidak dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil lagi. Contohnya adalah jabatan, gaji,

SISTEM BASIS DATA adalah suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional