Tujuannya adalah untuk membangun model data logis dan model konseptual lokal yang mewakili view tertentu dariperusahaan dan kemudian untuk memvalidasi model ini untuk memastikan bahwa secara struktural benar (menggunakan teknik normalisasi) dan untuk mendukung transaksi yang diperlukan.
• Langkah 2.1. Menghilangkan fitur-fitur yang tidak sesuai dengan model relasi (optional)
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghilangkan fitur-fitur yang tidak sesuai, yaitu:
o Hilangkan tipe relasi many-to-many (*:*)
Jika hubunganmany-to-many (*:*)hadir dalam model data konseptual, kita bisa mengurai hubungan ini untuk mengidentifikasi entitas menengah yaitu dengan mengganti hubungan many-to-many (*:*) dengan one-to-many (1:*) sehingga hubungan ke entitas baru dapat diidentifikasi (Connolly, 2002, p442)
o Hilangkan tipe relasi rekursif many-to-many (*:*)
Hubungan rekursif adalah suatu jenis hubungan di mana suatu entitas memiliki hubungan dengan dirinya sendiri.Jika hubungan rekursif direpresentasikan dalam model data konseptual, kita bisa mengurai hubungan ini untuk mengidentifikasi suatu entitas menengah (Connolly, 2002, p444)
o Hilangkan tipe relasi yang kompleks
Sebuah hubungan yang kompleks adalah hubungan antara tiga atau lebih tipe entitas. Jika sebuah hubungan yang kompleks direpresentasikan dalam model data konseptual, kita bisa mengurai hubungan ini untuk mengidentifikasi entitas menengah yaitu hubungan yang kompleks diganti
dengan jumlah yang diperlukan 1: * (biner) hubungan dengan entitas baru diidentifikasi. (Connolly, 2002, p445)
o Hilangkan atribut multi-valued
Atribut multi-valued dinilai memegang beberapa nilai untuk satu kesatuan. Jika atribut bernilai multi hadir dalam model data konseptual, kita bisa terurai ini atribut untuk mengidentifikasi suatu entitas(Connolly, 2002, p446).
• Langkah 2.2. Membangun relasi untuk model data logical local
Tujuannya untuk menciptakan hubungan model data lokal logis untuk mewakili entitas, hubungan, dan atribut yang telah diidentifikasi (Connolly, 2002, p447). Adapun pendeskripsian bagaiman relasi dapat diturunkan dari struktur data model yang ada, antara lain:
¾ Tipe entitas kuat (strong entity)
Strong entity adalah tipe entitas yang dapat berdiri sendiri yang tidak tergantung dengan entitas lainnya. Jadi entitas dapat dikatakan kuat jika entitas tersebut dapat tidak tergantung oleh entitas lainnya.
¾ Tipe entitas lemah (weak entity)
Weak entity adalah tipe entitas yang tidak dapat berdiri sendiri sehingga harus bergantung pada entitas lainnya yang saling berhubungan.Karakteristik dari weak entity yaitu setiap entitas occurrence yang tidak dapat teridentifikasi secara unik.
¾ Tipe relasi one-to-many (1:*)
One-to-many adalah hubungan relasi seperti digambarkan pada gambar dibawah ini, yaitu pada satu kelas dapat memiliki banyak siswa.
Gambar 2.6 Tipe Relasi one-to-many
¾ Tipe relasi one-to-one (1:1)
One-to-one merupakan hubungan relasi seperti digambarkan pada gambar dibawah ini, satu siswa pasti hanya memiliki satu nomor induk.
Gambar 2.7 Tipe Relasi one-to-one
¾ Relasi rekursif one-to-one (1:1)
Recursive Relationship adalah sebuah tipe relasi dimana entitas yang sama tipenya mempartisipasi lebih dari satu peran.
¾ Tipe relasi superclass/subclass
Untuk setiap hubungan superclass/subclass dalam model data konseptual, kami mengidentifikasi entitas superclass sebagai entitas induk dan entitas subclass sebagai entitas anak.
¾ Tipe relasi many-to-many
Many-to-manyadalah hubungan relasi seperti yang digambarkan dibawah ini, jadi satu siswa mempunyai banyak topik dan setiap topik dapat dilihat atau di miliki oleh banyak siswa.
Gambar 2.8 Tipe Relasi many-to-many
¾ Tipe relasi kompleks
Complex Relationship adalah sebuah tipe relasi dimana entitas yang satu berhubungan dengan entitas yang lainnya yang dapat membentuk sirkulasi dalam suatu hubungan.
¾ Atribut multi-valued
Multi-valued attribute adalah atribut yang dapat memegang nilai lebih dari satu nilai dari suatu entitas.
• Langkah 2.3. Memvalidasi relasi menggunakan normalisasi
M enurut Connolly (2002, p376), normalisasi adalah suatu teknik untuk menghasilkan satu kumpulan hubungan dengan sifat yang diinginkan, mengingat kebutuhan data perusahaan. Proses normalisasi pertama kali diperkenalkan oleh E.F.Codd
pada tahun 1972.Ketika kita akan mendesain suatu hubungan basis data, tujuan utamanya adalah untuk menciptakan suatu representasi yang akurat dari data, hubungan, dan kendala. Proses normalisasi melibatkan beberapa langkah, antara lain:
o Unnormalized Form (UNF)
UNF adalah tabel yang terdiri dari satu atau lebih grup yang berulang.Bentuk UNF yaitu data-data belum memiliki relasi yang berhubungan. Untuk mengubah dari unnormalized table ke bentuk normal pertama, kita harus mengidentifikasi dan menghilangkan grup yang berulang dalam suatu tabel.
o First Normal Form (1NF)
1NF adalah suatu hubungan di mana persimpangan setiap baris dan kolom berisi satu dan hanya satu nilai.Pada 1NF tidak ada kumpulan atribut yang bernilai ganda atau berulang dan setiap atribut hanya memiliki satu pengertian.Pada 1NF sudah terbentuk primary key untuk tabel tersebut.
o Second Normal Form (2NF)
2NF adalah suatu hubungan yang setiap atribut non-primary key fungsional sepenuhnya
tergantung pada primary key (full functional dependency).Pada tahap ini ketergantungan parsial sudah dihilangkan.
o Third Normal Form (3NF)
3NF adalah hubungan yang masih dalam bentuk normal pertama dan kedua, dan di mana tidak ada atribut non primary keyyang tergantung secara transitif (Transitive Dependency) pada primary key.
• Langkah 2.4. Memvalidasi hubungan terhadap transaksi pengguna
Tujuannya untuk memastikan bahwa hubungan dalam model data lokal logis mendukung transaksi yang diperlukan oleh view tersebut, seperti yang dijelaskan dalam spesifikasi kebutuhan pengguna (Connolly, 2002, 456).
• Langkah 2.5. Mendefinisikan integrity constraints Tujuannya untuk menentukan batasan integritas yang diberikan pada tampilan (Connolly, 2002, p457).Ada lima tipe batasan integritas :
Beberapa atribut harus selalu mengandung nilai yang benar, dalam kata lain, mereka tidak diperbolehkan untuk memegang null.
o Attribute domain constraints
Setiap atribut memiliki domain yang merupakansekumpulan nilai-nilai yang sah.
o Entity integrity
Primary key dari suatu entitas tidak dapat menerima null
o Referential integrity
Sebuah foreign key yang berisi nilai dimana nilai tersebut menunjuk pada record yang ada pada relasi induk. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan:
¾ NO ACTION
M encegah penghapusan dari relasi induk jika terdapat referensi ke record anak. ¾ CASCADE
Jika record induk dihapus maka secara otomatis record anak akan dihapus.