• Tidak ada hasil yang ditemukan

Khasiat Jahe (Zingiber officinale) untuk Mengatasi Mual dan Muntah pada Wanita Hamil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Khasiat Jahe (Zingiber officinale) untuk Mengatasi Mual dan Muntah pada Wanita Hamil"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Wanita Hamil

Khasiat Jahe (Zingiber officinale) untuk Mengatasi Mual dan Muntah

pada Wanita Hamil

Siti Masruroh

1

, Anggraeni Janar Wulan

2

1

Mahasiswa, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

2

Bagian Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak

Mual dan muntah pada kehamilan merupakan kondisi melemahkan yang banyak terjadi pada wanita hamil. Lebih dari 90% wanita hamil pernah merasakan hal tersebut, dengan tingkat yang bervariasi. Umumnya, mual dan muntah mulai muncul sekitar minggu ke 4 - 9 kehamilan, mencapai puncak pada minggu ke 7 - 12 kehamilan, dan menurun pada minggu ke 16 kehamilan. Mual dan muntah dapat menggangu aktivitas sehari-hari, dan dapat menurunkan stamina pada ibu hamil. Bahkan bias membahayakan nyawa ibu dan janin jika terjadi mual muntah yang hebat. Salah satu terapi non farmakologis yang direkomendasikan untuk mengatasi mual dan muntah adalah jahe. Sebagai daerah iklim tropis, mendapatkan jahe bukan hal yang susah, karena penyebaran jahe hamper ada di seluruh daerah di Indonesia. Beberapa penelitian membuktikan bahwa jahe memiliki khasiat dalam mengatasi mual dan muntah pada kehamilan melalui zat-zat aktif yang terkandung di dalamnya. Jahe dapat digunakan dalam berbagai bentuk seperti wedang, aromaterapi, ramuan, tablet, kapsul dan ekstrak. Dosis rata-rata yang biasa digunakan berkisar antara 0.5-2 gram berbentuk bubuk dan dimasukan ke dalam kapsul. Dosis tidak boleh melebihi 4 gram per hari agar dapat menghindari efek samping yang membahayakan saat kehamilan.

Kata kunci: mual, muntah, wanita hamil, jahe

Efficacy of Ginger (Zingiber officinale) to Overcome Nausea and Vomiting in

Pregnant Women

Abstract

Nauseand vomiting of pregnancy (NVP) is debilitating condition that can happened in many pregnant women. Up to 90% of pregnant women will experience NVP with variying level of severity. Generally, nause and vomiting starting around the 4th

to 9th weeks of gestation, and will raise to the peak around the 7th to 12th week, and declinein the 16th week. Nausea and

vomiting can interfere with daily activities, and may reduce stamina in pregnant women. It could even endanger the mother and the fetus, if severe nausea and vomiting happen. One of non pharmagologic therapy is recommended by the expertto treat nausea anda vomiting by consuming ginger. As the tropical climate, it is not difficult to get ginger, because most of the provinces in Indonesia could plant ginger in their land. Several studies have shown that ginger has efficacy in dealing nausea and vomiting in pregnancy through the active substances in it. Ginger can be used in formulation and remedy, such as wedang jahe , aromatheraphy, herb, tablets, capsules, and extract. The average dose use ranged from 0.5-2 gram of powder and inserted to the capsule. The dose should not exceed 4 gram per day to avoid the severe side effect in pregnancy.

Keywords: nausea, vomiting, pregnant women, ginger

Korespondensi: Siti Masruroh, alamat Pondok Arbenta LK 001 Bandar Lampung, HP 0812799448784, e-mail:

sitimasruroh09@gmail.com

Pendahuluan

Mual dan muntah pada kehamilan merupakan kondisi melemahkan yang banyak terjadi pada wanita hamil. Lebih dari 90% wanita hamil pernah merasakan hal tersebut, dengan tingkat yang bervariasi. Umumnya mual dan muntah mulai muncul sekitar minggu ke 4-9 kehamilan, mencapai puncak pada minggu ke 7-12 kehamilan, dan menurun pada

minggu ke 16 kehamilan.1

Mual dan muntah dalam kehamilan disebut juga morning sickness. Meskipun begitu, tidak semua mual dan muntah terjadi

pada pagi hari. Namun hanya 17% wanita hamil yang mengalami mual dan muntah pada pagi hari. Sebagian mual dan muntah dapat hilang sendiri, dan sekitar 1-3% dapat berkembang menjadi mual dan muntah berat, yang disebut

dengan hiperemesis gravidarum. 2

Oleh karena itu diperlukan suatu tindakan penanganan. Penanganan untuk mual dan muntah pada ibu hamil, dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain : menyantap makanan kering, berbaring, meminum cairan bening atau tidak bersoda, mencari udara segar, dan konsentrasi mental, serta dapat

(2)

Wanita Hamil

menggunakan metode sedikit makan, namun

sering, mengkonsumsi makanan tinggi

karbohidrat dan rendah lemak. 3

Di samping itu, penanganannya juga dapat menggunakan jahe. Jahe memiliki beberapa efek farmakologis salah satunya

sebagai anti-emetik.3

Jahe merupakan tanaman obat dan juga rempah-rempah yang sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia.Penyebarannya juga hampir meliputi seluruh wilayah indonesia, sehingga jahe bisa dengan mudah di dapatkan.

4,5

Oleh karena itu, pada artikel ini akan membahas mengenai mual dan muntah pada wanita hamil, jahe, serta khasiat jahe dalam mengatasi mual dan muntah tersebut.

Isi

Terjadi peningkatan insidensi mual dan

muntah pada wanita yang mengalami

beberapa kehamilan, dikarenakan hormon estrogen dan progesteron memiliki kadar lebih

besar dari wanita yang pertama kali hamil.3

Mual dan muntah dapat menggangu aktivitas sehari-hari, dan dapat menurunkan stamina pada ibu hamil. Bahkan bisa membahayakan nyawa ibu dan janin jika

terjadi mual muntah yang hebat.6

Ada beberapa hal yang dianggap sebagai etiologi mual dan muntah dalam kehamilan, yaitu :

1. Faktor psikologis

Mual dan muntah dalam kehamilan di duga sebagai penyakit psikosomatis atau

kelainan konversi, wanita yang

mengalaminya tidak bisa menghadapi keadaan kehamilan yang dialaminya dan

mengalihkannya menjadi gejala fisik.7

ada juga hubungan antara mual dan

muntah dalam kehamilan dengan

keadaan depresi, enxietas, dan histeria.2

2. Stimulasi hormonal

Teori yang lain mengatakan baha penyebab mual dan muntah pada kehamilan karena adanya perubahan level beberapa hormon, terutama

b-HCG, estradiol, dan progesteron.7

3. Infeksi Helicobacter pylori

Ada studi yang mengevaluasi bahwa terdapatnya seropositif pada wanita hamil dengan ataupun tanpa mual dan

muntah selama kehamilan.2

4. Adaptasi evolusi

Dikatakan baha mual dan muntah dalam kehamilan adalah mekanisme untuk memproteki wanita hamil dan janin dari infeksi yang menular lewat makanan dan dari toksin.8

Tanaman jahe merupakan terna

tahunan, berbatang semu dengan panjang 30-

75 cm. Berdaun sempit, memanjang

menyerupai pita, dengan panjang 15-23 cm, lebar lebih kurang 2,5 cm dan tersusun teratur dua baris berseling. Tanaman jahe tumbuh

merumpun, beranak-pinak, menghasilkan

rimpang, dan berbunga. Dikawasan Asia, jahe hampir tersebar diseluruh daerah tropika basah. Sentrum utama tanaman jahe di Indonesia adalah Sumatera Utara, Bengkulu,

Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.5

Kedudukan tanaman jahe dalam

sistematika (taksonomi) tumbuhan adalah sebagai berikut :5 Kingdom : Plantae Devisi : Spermatophyta Subdevisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledone Ordo : Zingiberales Famili : Zingiberaceae Subfamili : Zingiberoidae Genus : Zingiber

Spesies : Zingiber officinale Roxb.

Tanaman jahe memiliki sekitar 80 jenis. Namun secara garis besar tanaman jahe

dibedakan menjadi tiga klon, yaitu :9

1. Jahe merah

Jahe merah memiliki rimpang kecil berwarna merah sampai jingga muda dan berserat kasar, aromanya tajam dan rasanya sangat pedas. Kandungan

minyak atsirinya lebih tinggi

dibandingkan dengan kedua klon jahe lainnya, yakni 2.58% - 2.72% dihitung atas dasar berat kering.

2. Jahe putih besar

Jahe putih besar memiliki rimpang yang besar, berwarna kuning atau kuning

muda, seratnya sedikit lembut.

Aromanya kurang tajam dan rasanya

kurang pedas, kandungan minyak

atsirinya 0.28% - 1.68% dihitung atas dasar berat kering. Jahe ini juga dikenal dengan sebutan jahe gajah atau jahe badak.

3. Jahe putih kecil

Rimpang jahe putih kecil lebih kecil daripada jahe merah, tetapi lebih kecil

(3)

Wanita Hamil

dibandingkan dengan jahe putih besar. Rimpangnya berwarna putih, bentuknya agak pipih, seratnya lembut, dan aromanya tidak tajam. Kandungan minyak atsirinya 1.5% - 3.3% dari berat kering.

Sedikitnya ada 115 kandungan zat aktif pada jahe segar maupun jahe kering yang

sudah di identifikasi melalui proses analitik.10

Jahe merupakan intervensi

non-farmakologis yang direkomendasikan oleh

American College of Obstetri and

Gynecology.Jahe dipercaya dapat membantu

memperbaiki mual dan muntah dengan menstimulasi motilitas traktus gastrointestinal, dan menstimulasi disekresikannya saliva,

empedu dan produk sekresi lambung.11

Selain itu, beberapa khasiat jahe adalah sebagai berikut :

1. Jahe dan zat yang terkandung

didalamnya mempunyai aktivitas sebagai antioksidan dan mencegah kerusakan makromolekul akibat radikal bebas atau stres oksidatif.12

2. Zat yang terkandung dalam jahe juga

menunjukn peran vital sebagai anti-inflamasi melalui inhibisi COX dan faktor

nuklear Kb (NFkB).12

3. Jahe juga sebagai anti-tumor melalui

modulasi jalur genetik seperti aktivasi gen supresor dan inhibisi VEGF. Studi

terkini menunjukan terpenoid

menginduksi apoptosis dari sel kanker

endometrium melalui aktifasi p53.13

4. Jahe juga menunjukan aktivitas

anti-mikrobial dan aktivitas biologi lain melalui gingerol, paradol, shogaols, dan

zingerone.14

5. Komponen yang terkandung di dalam

jahe juga terbukti memiliki efek yang

mirip dengan 5-HT3 antagonis,

ondansetron, yang mencegah terjadinya

mual dan muntah akibat kemoterapi.11

Penelitian di Australia mengatakan bahwa jahe dapat memblok serotonin, yakni senyawa kimia yang menyebabkan perut berkontraksi sehingga menimbulkan perasaan mual dan muntah yang dialami ibu hamil

muda.17 Menurut laporan penelitian di journal

of Obstetri and Ginecology, Maret 2005, Prof.

Caroline Smith mengatakan bahwa jahe berkhasiat mengendurkan dan melemahkan otot-otot pada saluran pencernaan sehingga mual dan muntah banyak berkurang. Hal ini

juga di dukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Chiang Mai di Thailand juga membuktikan keefektifitasan khasiat jahe pada ibu hamil dalam mengatasi mual dan muntah. Dalam riset ini melibatkan 32 ibu hamil yang mengalami mual dan muntah diberikan suplemen dalam bentuk tablet yang mengandung 1 gram jahe setiap hari, ternyata hasilnya sangat memuaskan dimana terjadi penurunan gejala mual dan muntah yang signifikan pada ibu hamil tersebut penelitian yang peneliti adalah menggunakan ekstrak jahe.7

Meskipun proses anti-emetik dari jahe belum sepenuhnya dapat dijelaskan, namun kandungan jahe yang diduga berperan dalam

mekanisme tersebut adalah gingerols,

shogaols, galanolactone dan terpenoid.12

Sebagai anti-emetik jahe dapat

dikonsumsi dalam bentuk-bentuk sebagai berikut :

1. Wedang jahe. Dapat menurunkan mual

dan muntah pada ibu hamil trimester

pertama.15

2. Aromaterapi (blended pappermint dan

ginger oil). Dapat menurunkan frekuensi emesis gravidarum pada trimester

pertama.16

3. Satu sendok teh jahe parut segar atau

250 mg kapsul jahe bubuk. Dapat

diminum saat mual dan muntah timbul.17

4. Ramuan jahe, yang terdiri dari satu

sendok teh jahe segar yang dicampur dengan air panas, dan dibubuhkan madu

sebagai pemanis.3

5. Mengunyah irisan jahe yang dicelupkan

ke dalam madu atau sirup buah.3

6. Ekstrak jahe.6

Dosis rata-rata yang biasa digunakan berkisar antara 0.5-2 gram berbentuk bubuk dan dimasukan kedalam kapsul. Bisa juga digunakan dalam bentuk ekstrak kering atau jahe yang masih segar. Dari beberapa penelitian didapatkan bahwa dosis yang memberikan efek untuk mengurangi mual dan muntah pada kehamilan trimester pertama adalah sebanyak 250 mg jahe diminum 4 kali sehari, dapat diminum dalam bentuk sirup

maupun kapsul. Banyak penelitian

membuktikan bahwa bubuk jahe sebanyak 1 gram per hari dapat menghilangkan mual yang disebabkan oleh berbagai faktor, akan tetapi

(4)

Wanita Hamil

Secara umum belum ada penelitian yang dapat membuktikan efek samping terhadap penggunaan jahe dalam kehamilan, jika

diberikan dalam dosis 1 gram per hari.2

Efek samping yang paling sering dilaporkan adalahiritasi atau tidak enak dimulut, mulas, bersendawa, kembung dan mual, terutama pada sediaan jahe bubuk. Jahe segar yang tidak terkunyah dengan baik dapat juga menyebabkan obstruksi usus. Jahe harus digunakan hati-hati pada seseorang dengan ulkus gaster, inflammatory bowel disease dan

batu empedu.2

Beberapa penelitian telah menunjukan bahwa jahe memiliki khasiat dalam mengatasi mual dan muntah dalam kehamilan. Namun masih tetap diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut serta hubungannya dengan efek samping yang ditimbulkan.

Ringkasan

Mual dan muntah dalam kehamilan disebut juga morning sickness gejala ini muncul sekitar minggu ke 4-9 kehamilan, mencapai puncak pada minggu ke 7-12 kehamilan, dan mencapai puncak pada minggu ke 1 kehamilan. Jahe merupakan terna tahunan, berbatang semu dengan panjang 30-75 cm. Jahe hampir tersebar diseluruh daerah tropika basah, termasuk Indonesia. Sedikitnya ada 115 kandungan zat aktif di dalam jahe yang mempunyai efek farmakologis bagi tubuh, salah satunya anti-emetik. Oleh karena itu, jahe memiliki khasiat untuk dapat mengatasi mual dan muntah dalam kehamilan melalui zat aktif yang dikandungnya yaitu gingerols, shoagols, galanolactone, dan terpenoid. Untuk

mengatasi mual dan muntah dapat

mengkonsumsi jahe dalam berbagai bentuk sediaan, seperti wedang jahe, aromaterapi, kapsul, dan tablet. Dosis jahe yang digunakan tidak boleh melebihi 4 gram per hari agar dapat menghindari efek samping yang membahayakan pada kehamilan.

Simpulan

Disimpulkan bahwa, jahe memiliki khasiat dalam mengatasi mual dan muntah pada kehamilan.

DaftarPustaka

1. Neda Ibrahimi, Caroline Maltepe,

Adrienne Einarson. Optimal management of nausea and vomiting of pregnancy.

International Journal of Women’s Health. 2010;2:241-248.

2. Regina Satya Wiraharja, Heidy, Selvi Rustam, Marissa Iskandar. Kegunaan jahe untuk mengatasi gejala mual dan muntah dalam kehamilan. Damianus Journal of Medicine. 2011;10(3):161-170.

3. Rahmi Fitria. Efektifitas jahe untuk menurunkan mual dan muntah pada kehamilan trimester 1 di puskesmas dolok masihul kec. Dolok masihul kab. Serdang bedagai. Jurnal Maternity and Neonatal. 2013;1(2):55-66.

4. Hesti Dwi Setyaningrum, Cahyo Saparinto. Jahe. Jakarta: Penebar Swadaya; 2013. 5. Haryoto. Teknologi tepat guna sirup jahe.

Edisi revisi. Yogyakarta: Kanisius; 2003.

6. Kikak, Zumrotul Choiriyah, Anggun

Trisnasari. Efektifitas konsumsi ekstrak jahe dengan frekuensi mual muntah pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Ungaran tahun 2013. 2013;36:1-10

7. Davis M. Nausea and vomiting of pregnancy:an evidenced-based review. Jperinat Neonatal Nurs. 2004;18(4):113-48.

8. Sherman PW, Flaxman SM. Nausea and vomiting of pregnancy in an evolutionary perspective. Am J Obstet Gynecol. 2002;186(5):190-7.

9. Rahmat Rukmana. Usaha tani jahe. Yogykarta: Kanisius;2000.

10. Ann M. Bode, Zigang Dong. The amazing and mighty ginger. In: Iris F.F Benzie, Sissi

Wachtel-Galor. Herbal Medicine:

Biomolecular and clinical aspect [internet]. 2nd edition. Boca Raton (FL): CRC Press; 2011 [diakses pada tanggal 31 oktober

2015]. Tersedia dari:

www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK92775/. 11. Noel M. Lee, Sumona Saha. Nausea and vomiting of pregnancy. Gastroenterol Clin North Am. 2011;40(2):309-vii.

12. Arshad H Rahmani, Fahad M Al Shabrmi, Salah M Aly. Active ingredients of ginger as potential candidates in the prevention and treatment of diseases via modulation of biological activities. Int J Physiol Pathophysiol Pharmacol. 2014;6(2):125-136.

13. Liu Y, Whelan RJ, Pattnaik BR, Ludwig K, Subudhi E, Rowland H, et al. Terpenoids from zingiber officinale (ginger) induced apoptosis in endometrium cancer cells

(5)

Wanita Hamil

through the activation of p53. Plos One. 2012;7:e53178.

14. Giriraju A, Yunus GY. Assesment of antimicrobial potential of 10% ginger extract against Sreptococcus mutans, Candida albicans, and Enterococcus faecalis; an in vitro study. Indian J Dent Res. 2013;24:394-400.

15. Ummi Hasanah Alyamaniyah, Mahmudah.

Efektivitas pemberian wedang jahe

(Zingiber officinale var. Rubrum) terhadap penurunan emesis gravidarum pada trimester pertama. Jurnal Biometrika dan Kependudukan. 2014;3(1):81-7.

16. Dwi Rukma Santi. Pengaruh aromaterapi blended pappermint dan ginger oil terhadap rasa mual pada ibu hamil trimester satu di puskesmas rengel kabupaten Tuban. 2013;5(2):52-5.

Referensi

Dokumen terkait

Teknologi ini dikembangkan berangkat dari permasalahan bahwa untuk mekanisme katup konvensional panjang langkah katup untuk berbagai putaran mesin tetap dan lama

menyatakan juga luas ruang yang dibutuhkan untuk semua aktivitas perusahaan dan ruang yang tersedia, dimana ruang yang dimaksud tersebut sudah sesuai dengan

Sebaran data yang besar pada perkebunan sawit 2 tahun menunjukkan bahwa terdapat peningkatan suhu dari suhu rata-ratanya akibat perubahan lahan, kondisi sawit yang masih kecil

Dari hasil observasi dan wawancara di lapangan sumber daya aparatur pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Samarinda peneliti mencoba untuk menjabarkan atau

(15) Besarnya Biaya Jasa sarana Rumah Sakit pada tindakan medis operatif bagi penderita rawat jalan tingkat lanjutan ditetapkan sebesar dua kali unit cost kelas III..

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum.wr.wb. Segala puja puji hanya milik Allah SWT semata, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah saw,

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa d’academy telah merepresentasikan dangdut menjadi lebih kontemporer melalui kode-kode sosial seperti

Pada kasus abortus kompletus pengeluran hasil konsepsi terjadi pada usia kehamilan >20 minggu, dan jika seluruh hasil konsepsi sudah dikeluarkan rasa sakit yang