• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan AMINAH NIM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan AMINAH NIM :"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN RPP KURIKULUM MERDEKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYAMPAIKAN

PESAN MORAL MENGGUNAKAN METODE MENDONGENG MELALUI PJJ

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan

Memenuhi Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

AMINAH

NIM : 1711080058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BINA BANGSA GETSEMPENA

BANDA ACEH

(2)
(3)

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ... i ABSTRAK ... iii DAFTAR ISI ... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Batasan Masalah... 6 1.5 Manfaat Penelitian... 6

BAB II LANDASAN TEORITIS... 8

2.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 8

2.2 Fungsi, Tujuan, dan Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia... 11

2.3 Metode Mendongeng... 14

2.4 Pesan Moral... 19

2.5 Cerita Rakyat... 23

2.6 Kurikulum Merdeka ... 27

2.7 Pembelajaran Jarak Jauh ... 30

2.8 Pengertian yang Relevan ... 42

2.9 KerangkaBerpikir ..………. 43

BAB III METODE PENELITIAN... 44

3.1 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Rancangan Penelitian ... 44

3.2 Prosedur pengembangan perangkat pembelajaran ... 44

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 46

3.4 Instrumen Pengumpul Data ... 47

3.5 Teknik Analisis Data... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 49

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 49

(4)

BAB V PENUTUP... 59 5.1 Kesimpulan... 59 5.2 Saran... 59 DAFTAR PUSTAKA... 61 LAMPIRAN BIODATA PENELITI

(5)

1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan aspek terpenting dalam kehidupan manusia yang berkembang dari masa ke masa seiring dengan perkembangan zaman. Dengan pendidikan yang memadai maka akan dengan mudah mewujudkan pembangunan bangsa sesuai apa yang diharapkan. Karena pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia yang tidak pernah bisa ditinggalkan. Seiring perkembangan zaman pendidikan terpengaruhi oleh era globalisasi yang semakin pesat salah satunya perkembangan iptek, anak jauh akan budi pekerti yang baik. Anak membutuhkan akan pengajaran etika, apa yang baik dan apa yang buruk bagi mereka.

Oleh karena itu, guru dan orang tua dituntut untuk dapat menetapkan ukuran-ukuran kebaikan itu dan menggali halhal khusus tentang budi pekerti, Serta berupaya memperkayanya agar selalu lebih menarik dan menyenangkan mereka. Dalam Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 tentang ketentuan umum sistem pendidikan nasional pasal 1 ayat (1), dijelaskan bahwa pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar Anak secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Tujuan akhir dari pendidikan yang hendak kita tanamkan kepada anak didik adalah agar kelak anak-anak peserta didik memiliki perilaku yang disebut moralis.

(6)

2

Artinya adalah agar anak-anak memiliki perilaku yang tidak saja sesuai dengan standar sosial, melainkan juga pada akhirnya dilakukan secara sukarela dalam arti dilakukan dengan penuh kesadaran bahwa ia harus berperilaku seperti itu, walaupun tidak ada orang yang memerintahnya atau mengawasinya. Namun harapan di atas sangat berbeda dengan kenyataan yang peneliti temui di lapangan.

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi hingga ke liang lahat, dan salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya baik yang menyangkut perubahan yang bersifat kognitif dan psikomotor maupun afektif. Tidak semua perubahan tingkah laku disebut belajar, namun perubahan tersebut hendaknya terjadi sebagai akibat interaksi dengan lingkungan, dan perubahan tersebut harus bersifat permanen, tahan lama dan menetap, tidak berlangsung sesaat saja, juga anak-anak kelas lima yang tadinya. (Hamalik, 2003)

Disamping metode, proses belajar mengajar juga menuntut media pembelajaran. Media pembelajaran mempunyai peranan yang penting dalam suatu proses kegiatan pembelajaran, di mana pengertian media di antaranya mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan/message) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Di sini guru dituntut untuk dapat menggunakan media maupun untuk membuat media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Apalagi bagi anak-anak usia sekolah dasar yang perkembangan berfikirnya masih memerlukan sesuatu hal

(7)

3

yang kongkret, belum merambah pada hal-hal yang sifatnya abstrak, walaupun guru juga menyadari bahwa di setiap komponen-komponen pembelajaran juga mempunyai kelebihan maupun kelemahanya, seperti halnya media gambar ataupun foto. (Komalasari. 2011).

Di tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah penggunaan media pembelajaran sebagai sumber belajar sangatlah dibutuhkan. Proses belajar mengajar akan terjadi dengan baik jika siswa berinteraksi dengan alat indranya dan guru berupaya menampilkan rangsangan atau stimulus yang dapat diproses dengan berbagai indra, semakin banyak alat indra yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi, maka kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dipertahankan dalam ingatan siswa dalam meningkatkan prestasi belajar.

Oleh karena itu, guru harus menggunakan metode dan pendekatan pembelajaran yang tidak saja membuat proses pembelajaran menarik, tapi juga memberikan ruang bagi anak untuk berkreativitas dan terlihat secara aktif sepanjang proses pembelajaran. Hingga aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswapun dapat berkembang maksimal secara bersamaan tanpa mengalami pendistorsian salah satunya dengan metode mendongeng.

Dalam dunia ilmu pengetahuan, dongeng adalah prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh empunya cerita dan dongeng tidak terikat oleh waktu maupun tempat. Dalam proses perkembangannya, dongeng senantiasa mengaktifkan tidak hanya aspekaspek intelektual, tetapi juga aspek kepekaan, ketulusan budi, emosi, seni, fantasi, dan imajinasi. Cerita atau dongeng menawarkan

(8)

4

kesempatan menginterpretasi dengan mengenasli kehidupan diluar pengalaman langsung (Tino, 2010:16).

Dongeng biasanya diberikan kepada anak-anak dengan mengkisahkan tentang hal-hal yang dianggap pernah terjadi dimasa lampau, dan belum tentu tentang keaslian dari cerita tersebut. Biasanya dongeng banyak dijumpai pada cerita-cerita rakyat. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masayarakat lewat bahasa tutur yang berhubungan langsung dengan berbagai aspek budaya seperti agama dan kepercayaan, undang-undang kegiatan ekonomi sistem kekeluargaan dan susunan nilai social masyarakat tersebut (Isnain,2007:35).

Dongeng biasanya menjadi pelengkap adalah seorang yang memberi dongeng yang disebut dengan mendongeng. Secara pengertiannya mendongeng atau bercerita adalah salah satu ketrampilan yang sangat imajinatif dan komunikatif bagi anak sebagai pendengar dan pendongeng itu sendiri. Didalamnya terdapat muatan-muatan mendidik yang tersirat dan tidak menggurui. Sehingga anak dapat mencerna sesuai perkembangan jiwanya dan membuatnya peka terhadap cerita yang dibawakan. Metode dongeng ini mempunyai pengaruh tersendiri bagi jiwa dan akal anak dengan argumentasiargumentasinya yang logis dan rasional. Dalam mendongeng terdapat pesan moral yang dapat diambil, pengajaran etika, apa yang baik dan apa yang buruk bagi anak (Abdullah, 2013:52).

Hasil observasi sementara yang dilakukan oleh peneliti pada kelas IV SDN 70 Banda Aceh adalah siswa sukar dalam memahami dan menyampaikan pesan moral dari cerita yang diberikan oleh guru. Hal ini terjadi karena siswa tidak fokus dalam

(9)

5

membaca dan mendengar cerita baik dari segi Bahasa beberapa kosakata yang baru ataupun penyempaiannya begitu cepat dan waktunya yang terbatas.

Namun saat ini proses mengajar disekolah tidak adanya tatap muka langsung antara siswa dan guru hal ini terjadi karena pandemi wabah Covid yang merajalela di setiap daerah, bahwa guru sedang menerapkan sistem pengajaran jarak jauh, melalui aplikasi online atau guru hanya memberikan tugas kepada siswa dan siswa menyelesaikan tugasnya sendiri tanpa adanya tanya jawab langsung ataupun penjelasan yang rinci, hal ini menyebabkan beberapa siswa mengerti pada soal yang diberikan. Dengan proses belajar jauh maka siswa dituntut lebih aktif untuk mencari permasalahan yang didapatkan dan apabila kesulitan siswa dapat menghubungi guru langsung melalui aplikasi online.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV, diperoleh informasi bahwa pada kemampuan dalam menyampaikan pesan moral masih berada dibawah KKM yaitu dengan nilai (75), sehingga perlu dilakukan suatu pemberian metode yang tepat. Ditambah lagi dengan adanya pandemi covid 19, perlu adanya formulasi dan pembaharuan pembelajaran dengan online.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul Kemampuan Menyampaikan Pesan Moral Melalui Metode Mendongeng Tentang Cerita Rakyat Aceh Tengah ( Putri Pukes ) Pada Siswa Kelas IV SDN 70 Banda Aceh, namun pada saat sidang sesuai dengan masukan dan keputusan dewan penguji judul berubah menjadi “Pengembangan RPP Kurikulum Merdeka Untuk

(10)

6

Menggunakan Metode Mendongeng Melalui PJJ” 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana deskripsi penerapan metode mendongeng dalam menyampaikan pesan moral melalui PJJ?

2. Apakah instrumen penerapan metode mendongeng dalam menyampaikan pesan moral melalui PJJ Valid?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan penerapan metode mendongeng dalam menyampaikan pesan moral melalui PJJ.

2. Menganalisis kevalidan instrumen penerapan metode mendongeng dalam menyampaikan pesan moral melalui PJJ.

1.4 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti membatasi permasalahan yang diteliti yaitu hanya pada anak kelas IV SD 70 Banda Aceh dengan menggunakan model pengembangan RPP kurikulum merdeka dengan tujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam menyampaikan pesan moral menggunakan metode mendongeng melalui PJJ.

1.4 Manfaat Penelitian

(11)

7

1. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam membuat kebijakan tentang peningkatan kualitas sekolah.

2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas.

3. Bagi anak, hasil penelitian ini dapat dijadikan pemicu dan motivasi belajar, sehingga kemampuan menyampaikan pesan moral meningkat.

4. Bagi peneliti, setelah melakukan penelitian ini peneliti lebih mudah dalam menyampaikan pelajaran karena siswa lebih senang dan terampil dan lebih semangat mengikuti proses belajar mengajar.

Referensi

Dokumen terkait

UNTUK ITU, KARENA KEHIDUPAN MANUSIA SELALU HARUS BERDIALOG DENGAN SEJARAH MASA LALU UNTUK DAPAT MEMBANGUN SEJARAH DI MASA SEKARANG, SERTA MEMPROYEKSIKAN PANDANGAN KE

Rancangan pembelajaran guru di kelas dalam mengajarkan materi Geometri dan Pengukuran Waktu (Cara Menentukkan Waktu Pagi, Siang, Malam) untuk anak kelas satu sekolah dasar

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang saya susun dengan judul “Konsep Pengelolaan Lingkungan Pantai Nambo Sebagai Rekreasi Perkotaan Berbasis Masyarakat Di

Data yang dipaparkan dalam tesis ini menunjukkan fungsi dari Fstl1 pada paru-paru yang belum pernah diteliti sebelumnya.Tesis ini menganalisis fungsi dari pensinyalan molekuler

Dari berbagai permasalahan yang ada di Taman Kanak-Kanak Bungong Seuleupok Banda Aceh pada anak usia 5-6 tahun mengenai perkembangan motorik, maka peneliti

Bahwa mengenai pengaturan tindak pidana pemalsuan obat dengan memproduksi dan mengedarkan obat yang tidak sesuai standart obat terdapat dalam Pasal 196

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan sejumlah saran kepada Kampoeng Roti utamanya pada table division guna meningkatkan kualitas hubungan Leader Member Exchange antara

Dalam mengakomodir berbagai usulan dari masyarakat terkait pelayanan kesejahteraan sosial tentunya Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung perlu