• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN KOMPOSIT POLIMER-KALSIUM FOSFAT KARBONAT: SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOMIK, ULTRAVIOLET DAN FOURIER TRANSFORM INFRARED TAOFIK JASA LESMANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBUATAN KOMPOSIT POLIMER-KALSIUM FOSFAT KARBONAT: SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOMIK, ULTRAVIOLET DAN FOURIER TRANSFORM INFRARED TAOFIK JASA LESMANA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN KOMPOSIT POLIMER-KALSIUM FOSFAT

KARBONAT: SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOMIK,

ULTRAVIOLET DAN FOURIER TRANSFORM INFRARED

TAOFIK JASA LESMANA

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2007

(2)

PEMBUATAN KOMPOSIT POLIMER-KALSIUM FOSFAT

KARBONAT: SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOMIK,

ULTRAVIOLET DAN FOURIER TRANSFORM INFRARED

TAOFIK JASA LESMANA

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2007

(3)

ABSTRAK

TAOFIK JASA LESMANA. Pembuatan Polimer Kalsium Fosfat Karbonat: Spektroskopi Serapan Atomik, Ultraviolet dan Fourier Transform Infrared. Dibimbing oleh KIAGUS DAHLAN dan YESSIE WIDYA SARI.

Kalsium fosfat karbonat merupakan mineral penyusun tulang dan gigi. Kalsium fosfat karbonat, dalam dunia medis digunakan untuk inplantasi tulang-tulang yang rusak. Kalsium fosfat karbonat yang akan diinplankan harus memiliki komposisi sesuai dengan komposisi tulang, yaitu mengandung matriks (30% b/b) dan mineral (70 % b/b). Sifat komponen penyusun komposit tersebut harus mengikuti metabolisme tubuh, sehingga memberikan syarat biocompatible,

biodegradable, non toxic dan bioactive. Mineral dibuat dari NaHCO3,

Na2HPO4.2H2O dan CaCl2.2H2O, sedangkan matriks yang digunakan adalah polyglycolide, dibuat dari reaksi polimerisasi sodium chloroacetate pada suhu

191,5 0C. Telah dilakukan penelitian dalam membuat komposit polimer kalsium fosfat karbonat melalui metode tetes vakum (1 ml), tetes non vakum (1 ml dan 2 ml) dan perbandingan massa matriks-mineral. Variasi metode dan konsentrasi yang digunakan menghasilkan kadar fosfat, karbonat, ion Ca dan fosfor yang berbeda-beda. Komposit yang dihasilkan dengan metode perbandingan massa mineral-matriks mengandung kadar ion fosfat, karbonat, Ca dan fosfor yang lebih banyak dari pada metode yang lainnya. Karakterisasi komposit polimer kalsium fosfat karbonat dengan menggunakan spektrometer FTIR (Fourier Transform

Infra Red) bertujuan untuk melihat gugus fosfat dan karbonat pada komposit,

spektrometer AAS digunakan untuk mengukur kadar ion Ca dan Na, sedangkan spektrometer UV-Vis digunakan untuk melihat kadar ion P.

Kata kunci: polyglycolide, kalsium fosfat karbonat, sodium chloroacetate, FTIR dan AAS/UV-Vis.

(4)

PEMBUATAN KOMPOSIT POLIMER-KALSIUM FOSFAT

KARBONAT: SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOMIK,

ULTRAVIOLET DAN FOURIER TRANSFORM INFRARED

TAOFIK JASA LESMANA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2007

(5)

Judul : Pembuatan Komposit Polimer – Kalsium Fosfat Karbonat: Spektroskopi Serapan Atomik, Ultraviolet dan Fourier Transform

Infrared

Nama : Taofik Jasa Lesmana

NRP : G 74103009

Menyetujui,

Dr. Kiagus Dahlan Pembimbing I

Yessie Widya Sari, M.Si Pembimbing II

Mengetahui :

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor

Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS NIP. 131 473 999

(6)

PRAKATA

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur hanyalah milik Allah SWT, atas segala izin, rahmat, kekuatan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Pembuatan Komposit Polimer – Kalsium Fosfat : Spektroskopi Serapan Atomik, Ultra Violet Dan Fourier Transform Infrared”. Hasil penelitian ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan program pendidikan Sarjana Sains (S.Si) di Departemen Fisika, Fakultas matematika dan Ilmu pengetahuan Alam. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan umatnya sampai akhir zaman.

Topik ini sangat baik dikembangkan di Indonesia dalam rangka penyediaan biomaterial untuk meningkatkan kemudahan dalam dunia medis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada

1. Alloh SWT Rabb seluruh alam

2. Bapak Dr. Kiagus Dahlan dan Ibu Yessie Widya Sari, M.Si atas waktu yang telah diberikan untuk membimbing, memotivasi dan memeberikan saran yang sangat berharga.

3. Bapak Dr. Irzaman dan Ibu Mersi Kurniati, M.Si selaku dosen penguji yang banyak memberikan saran yang bermanfaat untuk masa depan.

4. Ibu/Bapak, Adik, dan keluarga tercinta di rumah yang senantiasa memberikan do’a dan semangat.

5. Teman seperjuangan (Priyo P, Mba Arsi dan Pak Jum) 6. X Bara 3 (Adi P, Adi Y, Kusnadi, Awit, subhi).

7. 7 Soul (Syeikh Tah, D-not, Bang Marwan, Azis, Izhal, Priyo, Alwi dan Om Rud).

8. Mr. A. Zaim (my FTIR operator) yang selalu mendorong dan memberi semangat kepada penulis

9. Teman Fisika angkatan 38, 39, 41 dan 42. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat. Wassalaamu’alaikum Wr. Wb

Bogor, Mei 2007

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 20 Nopember 1984 dari pasangan Bapak Ende Sukandi dan Ibu Ida Hidayah. Penulis merupakan putra pertama dari dua bersaudara. Penulis menempuh pendidikan di SDN II Rancakole – Bandung (1991 – 1997), SLTPN 3 Ciparay – Bandung (1997 – 2000), SMUN I Ciparay – Bandung (2000 – 2003) dan tahun 2003 penulis masuk Ke Departemen Fisika Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah aktif sebagai staff di Departemen Instrumentasi dan Komunikasi Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI) perioda 2004 – 2005, Kadep Departemen Kerohanian Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI) perioda 2005 – 2006. Penulis pernah menjadi asisten praktikum Fisika dasar pada tahun 2004 – 2007, asisten paraktikum Biofisika tahun 2006, asisten Fisika Lanjut tahun 2006 dan asisten Eksperimen Fisika tahun 2007. Penulis juga aktif mengajar Fisika di Bimbingan Belajar mahasiswa PC (Physics Challenge), Ampuh dan Bintang Pelajar, selain itu juga penulis aktif dalam beberapa pelatihan seperti pelatihan pembuatan WEB dan Macromedia Flash MX 2004 dan merakit PC.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN... vii

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Perumusan Masalah ... 1

Tujuan ... 1

Tempat dan Waktu Penelitian ... 1

TINJAUAN PUSTAKA Matriks Polimer Berpori ... 1

Komposit Polimer-Kalsium Fosfat Karbonat ... 2

Pengaruh Ion Karbonat dalam Kristal Apatit... 3

Identifikasi Senyawa Kalsium Fosfat dengan Spektrometer Infrared... 3

Identifikasi Senyawa kalsium Fosfat dengan Spektrometer UV-Vis... 4

Identifikasi Senyawa Kalsium Fosfat dengan AAS ... 4

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat... 4

Metode Penelitian Pembuatan Matriks Polimer... 4

Pembuatan Matriks Polimer Berpori... 4

Presipitasi Polimer Kalsium Fosfat Karbonat... 4

Karakterisasi dengan Spektrometer Infrared... 5

Karakterisasi dengan Spektrometer AAS (Atomic Absorption Spetrometry) dan UV-Vis (Ultra Violet Visible) ... 5

HASIL DAN PEMBAHASAN Polimerisasi Sodium Chloroacetate ... 6

Analisis Kandungan Ca, Na dan P Menggunakan AAS dan Spektrometer UV-Vis ... 6

Analisis gugus CO32- dan PO43- menggunakan spektrometer FTIR .... 9

SIMPULAN ... 16

DAFTAR PUSTAKA ... 16

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Polimerisasi halogenoacetate... 2

2 Suhu (oC) dan entalpi reaksi (KJ/mol) pada reaksi polimerisasi ... 2

3 Variasi konsentrasi prekursor... 5

4 Perbandingan konsentrasi untuk setiap metode ... 5

5 Perbandingan bilangan gelombang Polyglycolide (PGA) dengan sodium chloroacetate... 7

6 Perubahan massa Polyglycolide ... 7

7 Kadar Ca, Na dan P dalam presipitat ... 8

8 Nilai Ca/P... 8

9 Bilangan gelombang spektrum FTIR ... 13

10 Pita serapan fosfat dan karbonat ... ... 15

DAFTAR GAMBAR Halaman 1 Unit sel dari struktur hidroksiapatit... 3

2 Diagram alir penelitian... 6

3 Hasil DSC sodium chloroacetate... 7

4 Spektra FTIR polyglycolide ... 7

5 Spektra FTIR A1, A2, A3 dan A4...10

6 Spektra FTIR B1, B2, B3 dan B4... 11

7 Spektra FTIR Ba, Bb, Bc dan Bd... 12

8 Spektra FTIR C1, C2, C3 dan C4... 14

9 SEM Sampel B2... 15

10 XRD sampel B2... 15

DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Set up percobaan metode tetes vakum dan non vakum... 19

2 Set up percobaan metode perbandingan massa matriks – mineral... 20

3 Massa sampel dan hasil pengukuran AAS/UV-Vis terhadap ion Ca2+, P5+ dan Na+... 21

4 Spektra FTIR sampel A1, A2, A3 dan A4... 22

5 Spektra FTIR sampel B1, B2, B3 dan B4... 24

6 Spektra FTIR sampel Ba, Bb, Bc dan Bd. ... 26

(10)

10

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Secara umum tubuh manusia tersusun oleh jaringan keras dan jaringan lunak. Tulang dan gigi termasuk jaringan keras yang merupakan organ biologi dinamik yang tersusun oleh sel aktif metabiologi yang terintegrasi ke dalam rangka yang kaku[1]. Dalam pertumbuhannya, tulang memerlukan banyak senyawa mineral. Senyawa mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan banyak dikonsumsi dari luar tubuh seperti makanan dan susu. Senyawa mineral yang berada di dalam tulang pada umumnya berbentuk senyawa kalsium. Kalsium pada tulang berikatan dengan gugus-gugus diantaranya fosfat, hidroksida, dan karbonat. Senyawa kalsium dalam tulang banyak berikatan dengan fosfat sehingga senyawanya dikenal dengan nama kalsium fosfat[2].

Senyawa kalsium fosfat pada tulang memberikan sifat keras dalam tulang, sehingga senyawa kalsium fosfat sangat penting bagi tulang. Dalam proses kalsifikasi, kalsium fosfat dalam jaringan keras akan semakin dewasa seiring dengan pertambahan umur. Pada usia muda tulang memiliki fasa amorf dalam jumlah yang lebih banyak, menunjukkan bahwa tulang masih tumbuh, sedangkan pada usia mencapai tua, tulang memiliki lebih banyak senyawa kalsium fosfat dalam bentuk kristal[2].

Senyawa kalsium fosfat dalam tulang hadir dalam dua fase, yaitu fase amorf dan fase kristal. Fase kristal senyawa kalsium fosfat yang paling stabil adalah hidroksiapatit (HAP), Ca10(PO4)6(OH)2. Selain gugus fosfat,

hidroksida, dan karbonat, di dalam tulang juga terdapat unsur-unsur lain seperti Mg2+, F-, Na+,

dan Cl-, kehadiran unsur tersebut akan

mengganggu hidroksiapatit.

Adanya kerusakan pada tulang, seperti fraktur akibat kecelakaan dan penyakit, membutuhkan komposit biomaterial antara polimer dan keramik kalsium fosfat yang lebih biokompatibel sebagai substitusi tulang. Polimer yang cocok sebagai material tersebut salah satunya adalah polyglycolide (PGA).

Polyglycolide (PGA) merupakan poliester yang

sering digunakan dalam bidang kedokteran yang bersifat biokompatibel, non toxic, dan mudah terdegredasi di dalam tubuh[3].

Perumusan Masalah

Polimer kalsium fosfat karbonat merupakan biomaterial yang dapat digunakan untuk menggantikan tulang. Biomaterial tersebut dapat mempermudah dalam

pembedahan karena dapat langsung diinplankan ke dalam tubuh tanpa membutuhkan material yang dicangkok dari tulang lain yang sehat.

Biomaterial yang dibutuhkan adalah campuran amorf dan kristal dengan ukuran kecil supaya biomaterial tersebut dapat mengikuti proses metabolisme dalam tubuh. Pada penelitian ini akan dilakukan penambahan gugus karbonat (CO32-) untuk mendapatkan

kadar kasium fosfat yang sesuai dengan kondisi fisiologis tubuh. Kadar dan karakteristik senyawa kalsium fosfat karbonat dapat diidentifikasi dengan menggunakan spektrometer AAS, UV-Vis dan FTIR (Fourier

Transform Infrared).

Tujuan

1. Membuat matriks polyglycolide berpori dari sodium chloroacetate dengan proses reaksi kering.

2. Presipitasi kalsium fosfat karbonat pada

polyglycolide untuk menghasilkan

komposit polimer kalsium fosfat karbonat. 3. Karakterisasi sampel dengan

menggunakan spektrometer FTIR (Fourier Transform Infra Red), AAS (Atomic Absorption Spectroscopy) dan UV-Vis (Ultra Violet Visible).

Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biofisika, Departemen Fisika IPB Kampus IPB Darmaga. Karakterisasi dengan menggunakan spektrometer AAS dan UV-Vis di Laboratorium Terpadu IPB, FTIR dilakukan di pusat penelitian Biofarmaka.

TINJAUAN PUSTAKA

Matriks Polimer Berpori

Matriks polimer berpori merupakan media tempat tumbuh apatit karbonat yang diharapkan dapat membentuk komposit biomaterial dengan kalsium fosfat yang bisa diinplankan langsung ke dalam tulang. Tulang merupakan organ tubuh yang sangat penting dalam menunjang kehidupan, oleh karena itu polimer yang akan menjadi media tempat tumbuh senyawa kalsium fosfat karbonat tersebut harus memenuhi beberapa syarat, yaitu dapat diterima oleh tubuh dan bisa beradaptasi dengan lingkungan biologis[3]. Polimer bertugas sebagai matriks yang keberadaannya dalam tubuh tidak diperlukan selamanya, setelah mineral apatit bersatu di dalam tulang dan membentuk tulang yang sehat, maka polimer tersebut akan hilang. Hal ini

Referensi

Dokumen terkait

dialihkan. 6) Transaksi FX Swap yang berasal dari pengalihan Term Deposit valas dilakukan dengan jangka waktu yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, paling singkat

Pengambilan data dilakukan dengan mencoba nilai kalibrasi dimulai dari (+) nilai kalibrasi sampai (-) nilai kalibrasi dan setiap nilai kalibrasi diambil 5 masa yang terbaca di

merupakan suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu , baik fisik ,.. mental, maupun sosial agar bekas pecandu narkotika dapat kembali3. melaksanakan fungsi

n-gain kedua kelas memenuhi H1 jika dengan taraf á = 0,05 dan thit > ttabel, artinya terdapat perbedaan rata-rata penguasaan konsep termokimia antara model Learning

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DEPUTI VI/KESBANG TAHUN 2017 Deputi VI Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa berada di bawah dan bertanggung jawab

Untuk menjawab permasalahan tersebut penulis menggunakan pendekatan sosio-historis, dan menggunakan teori tindakan social dari parsons dan Estetika Islam dari Ismail

Penyajian gending-gending prosesi upacara adat pengantin di Keraton Yogyakarta berbeda dengan gending-gending yang disajikan pada upacara adat yang berkembang

Pada penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat DM dalam keluarga dengan kejadian DM Gestasional pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Simpang