• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian TelkoMedika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian TelkoMedika"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. TelkoMedika

TelkoMedika merupakan perusahaan pemberi layanan kesehatan yang didirikan dengan akte Notaris Supriadi, SH No. 15 Tanggal 07 November 2008 berkedudukan di Bandung yang telah disahkan dalam Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor AHU-91913.AH.01.01 tanggal 1 Desember 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI Nomor 6 tanggal 20 Januari 2009, sebagaimana telah diubah dengan Akte Notaris Tedy Triadi, SH nomor 3 tanggal 25 Maret 2013. Pemegang saham terbesar adalah Yakes Telkom sebesar 99 % dan 1 % pemegang saham pengurus Yakes Telkom. TelkoMedika yang beralamat di Jalan Cisanggarung No. 2 Ruang 36 & 37 Bandung yang sejak tahun 2008 menjalankan bisnisnya di lingkungan Telkom dan Telkom Group dengan layanan kesehatan yang berkualitas bagi setiap corporate, dengan spesialisasi pada metode Manage Care dan Indemnity.

TelkoMedika ingin membantu setiap perusahaan untuk mengendalikan beban kesehatannya tanpa mengabaikan kualitas layanan. TelkoMedika membuka peluang efisiensi bagi corporate atau perusahaan di luar Telkom Group dalam mengendalikan beban kesehatan SDMnya, dengan pengalaman dan spesialisasi Managed Care dan Indemnity, TelkoMedika juga mempunyai unit layanan seperti Telemedika Health Center (Klinik Kesehatan) yang mempunyai layanan unggulan seperti Telemedika Farma (Apotek) dengan obat yang lengkap dan harga kompetitif, E-Labs (Laboratorium Klinik) dan Computerized Radiology (rontgent digital) dan Telemedika Optikal (Optik)

Selain itu adapun keunggulan TelkoMedika yaitu layanan yang berkualitas, harga yang kompetitif, Integrated System Information, SDM Profesional & Expert, Quality Control serta ramah lingkungan (Go Green).

(2)

2 1.1.2. Layanan TelkoMedika

Layanan dari TelkoMedika ini terbagi kedalam: a. Layanan Kesehatan/Klinik

Menyediakan layanan kesehatan dan penunjangnya dengan prinsip kendali mutu dan kendali biaya.

b. Layanan Apotek Telemedika Farma c. Layanan Laboratorium Klinik (e-Labs)

Pemeriksaan kesehatan (Medical Check Up) adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk mengetahui status kesehatan individu saat ini dan sebagai usaha untuk memelihara kesehatan secara berkala. Pemeriksaan kesehatan sebagai screening adalah suatu bentuk tindakan pencegahan dan sering digunakan untuk mendeteksi adanya suatu penyakit secara dini.

Melalui pemeriksaan kesehatan yang tepat dan teliti dapat membantu dalam mendeteksi suatu penyakit yang tidak diketahui sebelumnya karena tidak menimbulkan keluhan pada individu yang bersangkutan. Penyakit dan gangguan kesehatan yang dapat dideteksi lebih dini tentu dapat mempermudah kontrol dan tindakan pengobatan sehingga mencegah penyakit berkembang menjadi lebih serius dan yang tidak kalah penting adalah tidak mengurangi kualitas hidup individu tersebut. Layanan Medical Check Up (MCU) meliputi:

1. Laboratorium (Immunologi, Kimia Klinik, Hematologi, Urinalisi) 2. Non Laboratorium (Radiologi, Elektrokardiogram, Treadmill) d. Layanan Telemedika Optical

(3)

3 1.1.3. Logo Perusahaan Gambar 1.1. Logo TelkoMedika Sumber: www.telkomedika.com Pengertian logo: 1. Komposisi Konsep Dasar

Tema utama rancangan ini adalah sebuah analogi TelkoMedika sebagai sebuah Selimut Hati yang berarti melindungi dan melayani customernya dengan penuh empati dan sepenuh hati.

Tagline

Connected Health Solution berarti TelkoMedika mengoptimalkan IT dalam membantu customer mengelola dan memberikan solusi kesehatannya.

Alignment

Pada bagian S dibagi elemen-elemen grafis melambangkan kelenturan dengan alasan adanya prinsip fleksibilitas dan keseimbangan antara layanan dan yang dilayani.

Pada bagian Primary Signature , diterapkan alignment vertikal dengan penempatan titik komposisi berada di tengah untuk menggambarkan keseimbangan antara hubungan dengan Tuhan dan hubungan antar sesama manusia.

(4)

4 Komposisi Warna

Pada gambar logo diterapkan tiga warna pokok.

Warna Merah menggambarkan Spirit untuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi tantangan dan perubahan. Sedangkan warna Putih melambangkan Spirit untuk selalu memberikan yang terbaik untuk customer. Warna abu-abu melambangkan pengoptiimalan teknologi sebagai penunjang layanan TelkoMedika. Warna Hitam pada tagline melambangkan kemauan yang keras dalam menyelesaikan segala sesuatu.

Typography

Jenis tulisan memiliki kepribadian dan menunjukkan fungsi tertentu. Penggunaan yang konsisten dari jenis tulisan tertentu membuat customers dengan mudah mengenali brand.

Penulisan huruf kapital pada huruf “T” dan “M”

Font Neuropol merupakan font atau typography TelkoMedika. Penulisan karakter Neuropol dengan tipe huruf dengan sudut yang bulat, disertai kombinasi huruf besar dan kecil mencerminkan suatu keseimbangan yang natural. Penggunaan huruf kecil juga merupakan upaya untuk lebih akrab dan bersahabat.

1.1.4. Visi dan Misi Perusahaan VISI

Menjadi perusahaan penyedia layanan kesehatan terkemuka di Indonesia. MISI

Perusahaan pengelola layanan kesehatan yang paling efektif dan efisien. Pengendalian beban kesehatan mitra terpercaya perusahaan dalam mengendalikan pertumbuhan beban kesehatan karyawan.

(5)

5 1.1.5. Budaya Perusahaan

Menurut Sjafrie (2007), Budaya kerja merupakan sistem nilai, persepsi, perilaku dan keyakinan yang dianut oleh tiap individu karyawan dan kelompok karyawan tentang makna kerja dan refleksinya dalam kegiatan mencapai tujuan organsiasi dan individual.

Adapun budaya perusahaan yang dimiliki oleh TelkoMedika diantaranya:

 Kerja keras

 Kerja cerdas

 Kerja tuntas

 Kerja ikhlas

Menurut Richard dan Robert (1998), Nilai merupakan gagasan kolektif (bersama-sama) tentang apa yang dianggap baik, penting, diinginkan, dan dianggap layak. Sekaligus tentang yang dianggap tidak baik, tidak penting, tak layak diinginkan dan tidak layak dalam hal kebudayaan. Nilai menunjuk pada hal yang penting dalam kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Nilai kerja TelkoMedika diantaranya:

Commitment to long term

Melakukan sesuatu tidak hanya untuk masa kini tetapi juga untuk masa mendatang.

Customers first

Selalu mengutamakan pelanggan terlebih dahulu, baik untuk pelanggan internal maupun eksternal.

Caring meritocracy

Memberikan rewards dan consequences yang sesuai dengan kinerja dan perilaku yang bersangkutan.

Collaborative innovations

Menghilangkan internal silos and terbuka terhadap ide-ide dari luar.

Co-Creation of win-win partnership

(6)

6 1.1.6. Wilayah Kerja TelkoMedika

Tabel 1.1.

Kantor Perwakilan dan Ketenagakerjaan TelkoMedika

No Nama Kantor Alamat Kantor Jumlah

Karyawan 1 Kantor Perwakilan Medan Jl. Sena No. 10 Medan

Area 1 20 orang 2 Kantor Perwakilan Padang JL.Batang Marao No.7 Padang

3 Kantor Perwakilan Palembang JL.Jend.Sudirman No.559 Km 3,5 Palembang

4 Kantor Perwakilan Jakarta

Jl. Percetakan Negara No. 17 Jakarta Pusat

Jl. Gatot Subroto Kav.. 52 Jakarta Selatan

Jl. S.Parman No.8 Jakarta Barat

Area 2 60 orang

5 Kantor Perwakilan Bandung

JL.Sentot Alibasjah No.4 Bandung Jl. JL.Komp.Divlat TELKOM Geger Kalong Bandung

JL.Terusan Buah Batu No.33 Bandung

Area 3 55 orang

6 Kantor Perwakilan Semarang JL.Sriwijaya No.02 Semarang Area 4 18 orang

7 Kantor Perwakilan Surabaya JL.Ketintang No.152A Surabaya JL.Kanwa No.15 Surabaya

Area 5 49 orang 8 Kantor Perwakilan Balikpapan JL.MT.Haryono No.169 Balikpapan

Area 7 Kepulauan

44 orang 9 Kantor Perwakilan Makassar JL.AP.Pettarani No.04 Makassar

10 Kantor Perwakilan Papua JL.Bukit Barisan No.3 Irian Jaya 11 Kantor Perwakilan Denpasar JL.Serma Tugir No.16 Denpasar

(7)

7 1.1.7. Struktur Organisasi

Gambar 1.2.

Struktur Organisasi Kantor Pusat TelkoMedika Sumber: Data Perusahaan (Job Desc terlampir)

President Director

Planning & Business Development Director

Marketing & Operation Director

Finance & Business Support Director

Internal Audit

Commite Medic

Coorporate Secretary

Business & Product Development Senior Manager

Planning, Policy & Perfomance Senior Manager

Business Development Manager Product Development

Manager Information System & Technology Manager

Corporate Planning & Perfomance Manager Business Effectiveness Manager Marketing Senior Manager Health Services Manager Sales & Marketing

Manager Customer Relation &

Health Promotion Manager Tariff & Design Solution Manager Medical Services Manager Cost Containment Manager Utilization Manager Support Senior Manager Finance Senior Manager

Human Resources & General Affair Manager

Logistic & Legal Manager

Treasury & Tax Manager Budgetting & Accounting Manager

Billing & Collecting Manager

(8)

8 1.2. Latar Belakang Penelitian

Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan sangat penting. Tenaga kerja memiliki potensi yang besar untuk menjalankan aktivitas perusahaan. Potensi setiap sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memberikan output optimal.

Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya tergantung pada peralatan modern, sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih tergantung pada manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu karyawannya. Setiap organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan, dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Sri Wahjuni pada hari Senin tanggal 25 Mei 2015, perusahaan membuat peraturan yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh karyawan TelkoMedika. Seperti jam masuk kerja yang dimulai pukul 8 pagi, batas cuti yaitu sebanyak 12 hari untuk setiap tahunnya serta seragam yang digunakan di hari-hari tertentu. Dengan peraturan yang tidak terlalu rumit dan mudah ditaati, tidak sedikit karyawan yang masih melanggar ataupun tidak melaksanakan peraturan tersebut. Oleh karena karyawan sulit diatur, maka tidak dapat dipungkiri bahwa segala masalah yang muncul dalam perkembangan dan persaingan bisnis berasal dari manusia dan hanya dapat diselesaikan oleh manusia. Salah satu masalah pengelolaan SDM organisasi yaitu mempertahankan karyawan yang kompeten pindah ke organisasi lain.

Salah satu kebijakan dapat dilakukan organisasi untuk dapat mempertahankan tenaga kerja yaitu dengan pemberian kompensasi. Pemberian kompensasi, lingkungan kerja yang baik pada dasarnya adalah hak para karyawan dan merupakan kewajiban dari pihak perusahaan untuk mendukung kontribusi para karyawannya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Prestasi kerja karyawan bukanlah suatu kebetulan saja, tetapi banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya pemberian kompensasi. Para karyawan akan lebih termotivasi untuk melakukan tanggung jawab atas pekerjaan mereka apabila

(9)

9

perusahaan mengerti dan memperhatikan betul akan kebutuhan para karyawan yang pada dasarnya adalah mereka bekerja untuk mendapatkan uang, dalam hal ini berbentuk gaji.

“Kompensasi adalah keseluruhan imbalan yang diberikan kepada para karyawan sebagai balasan atas jasa atau kontribusi mereka terhadap organisasi” (Marwansyah, 2010:269).

Tujuan pemberian kompensasi menurut Marwansyah (2010:270) diantaranya mendapatkan karyawan yang cakap/ kompeten, mempertahankan karyawan yang sudah ada, menjamin tercipatanya keadilan (equity), memberi penghargaan atas perilaku yang diharapkan, mengendalikan biaya, mengikuti peraturan-peraturan atau hukum yang berlaku, menumbuhkan saling pengertian serta membantu menciptakan efisiensi administrasi.

TelkoMedika bergerak di bidang pelayanan jasa khususnya kesehatan. TelkoMedika dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di pelayanan jasa telah menyadari bahwa mempertahakan setiap SDM adalah hal penting agar dapat terus bersaing dan berkompetensi dengan perusahaan jasa lainnya. Departemen Human Resouces and General Affair merupakan salah satu elemen penting di TelkoMedika merupakan unit kerja yang bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi atas implementasi rencana strategis perusahaan dalam penyelenggaraan dukungan fungsi sumber daya manusia.

Salah satu alasan perlu adanya pemberian kompensasi yang adil di sebuah perusahaan yaitu memberikan motivasi, dimana imbalan diberikan kepada pegawai agar memotivasi kinerjanya dan mendorong kesetiaan dan rasa memiliki (Luthans, 2006: 93), memberikan pengawasan, dimana semua imbalan memiliki potensi untuk mengontrol perilaku ketika ditujukan pada individu yang menyelesaikan tugas tertentu atau bekerja di tingkat tertentu (Schunk, Pintrich, & Meece, 2008: 261), dan untuk memberikan informasi, dimana imbalan juga menyampaikan informasi tentang keahlian atau kemampuan seseorang ketika dihubungkan dengan kinerja atau kemajuan (Schunk, Pintrich, & Meece, 2008: 261).

(10)

10

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Sri Wahjuni, selaku Manager Human Resouces and General Affair pada tanggal 1 April 2015, perusahaan sudah berusaha memberikan kompensasi secara adil dan layak sesuai dengan apa yang harus didapat oleh karyawan TelkoMedika. Perusahaan berusaha semaksimal mungkin memberikan kompensasi yang adil dan layak untuk dapat mempertahakan kelangsungan hidup karyawannya meskipun perusahaan belum mempunyai serikat pekerja. Dimana, dengan belum adanya serikat pekerja memberikan dampak positif bagi perusahaan tetapi memberikan dampak negatif bagi karyawan. Karyawan tidak dapat menuntut kompensasi yang lebih dari apa yang sudah didapatnya karena belum adanya serikat pekerja.

Kepuasan terhadap kompensasi yang diterima dari seorang karyawan merupakan elemen utama terciptanya kepuasan kerja karyawan tersebut. Artinya, semakin puas seorang karyawan terhadap kompensasi yang diterimanya, maka akan semakin puas karyawan tersebut terhadap pekerjaannya, begitu pula sebaliknya. Sedangkan elemen utama yang akan mempengaruhi kepuasan karyawan terhadap kompensasi yang diterimanya adalah keadilan yang dirasakannya terhadap kompensasi yang diterimanya tersebut.

Tidaklah berlebihan apabila terdapat pendapat bahwa keadilan merupakan jantungnya sistem kompensasi. Untuk mewujudkan keadilan ini maka program kompensasi harus didesain dengan mempertimbangkan baik kontribusi karyawan maupun kebutuhan karyawan. Hal ini bukan berarti bahwa kompensasi yang diberikan oleh suatu perusahaan harus berjumlah banyak (secara nominal).

Perusahaan yang memberikan kompensasi secara berlebihan kepada karyawan akan dapat mencelakai diri perusahaan maupun karyawannya. Kompensasi yang berlebihan tersebut akan mengakibatkan menurunnya daya saing perusahaan, kecemburuan antar karyawan maupun ketidaknyamanan dalam diri karyawan itu sendiri.

Seorang karyawan akan menentukan keadilan dari kompensasi yang diterimanya dengan membandingkan kompensasi yang diterimanya dengan input yang dimilikinya, dimana rentang kompensasi dengan input ini sifatnya

(11)

11

relatif untuk setiap karyawan. Jika rentang tersebut dari seorang karyawan dengan karyawan lainnya adalah sama (setara) maka karyawan tersebut merasa mendapat keadilan. Sedangkan jika seorang karyawan merasa bahwa rentang antara kompensasi yang diterimanya dengan input yang dimilikinya tidak sama (setara) dengan rentang antara kompensasi yang diterima dengan input yang dimiliki dari karyawan lainnya, maka karyawan tersebut akan merasakan adanya ketidakadilan. Jadi persaingan yang harus dilakukan tentunya haruslah persaingan yang sehat. Kompensasi itu juga sebaiknya dipikirkan mengenai keadilannya pada karyawan-karyawan yang bekerja.

Untuk mencegah karyawan yang keluar karena tidak puas atau merasa tidak adil dalam pemberian kompensasi, TelkoMedika perlu memperhatikan faktor-faktor yang berperan dalam penentuan kompensasi. Menurut Marwansyah (2010: 277), faktor yang berperan dalam penentuan kompensasi yaitu: kondisi pasar tenaga kerja, peraturan pemerintah, kesepakatan kerja, sikap manajemen, kemampuan membayar serta biaya hidup. Berangkat dari latar belakang dan teori menurut Marwansyah, peneliti bermaksud melakukan suatu penelitian yang berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPERAN DALAM PENENTUAN KOMPENSASI KARYAWAN PADA TELKOMEDIKA BANDUNG.” Berdasarkan teori tersebut, peneliti bermaksud peneliti faktor apa yang berperan dalam penentuan kompensasi karyawan pada TelkoMedika Bandung. Penelitian ini dapat menjadi bahan bagi TelkoMedika untuk mengambil langkah yang tepat dalam mempertahankan karyawannya.

1.3. Perumusan Masalah

Perumusan masalah berdasarkan latar belakang penelitian di atas adalah faktor manakah yang paling dominan dalam penentuan kompensasi karyawan pada TelkoMedika Bandung?

(12)

12 1.4. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor mana yang paling dominan dalam penentuan kompensasi karyawan pada TelkoMedika Bandung.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Secara Teoritis:

a. Pemecahan tentang masalah-masalah praktis bagi mahasiswa. Dalam hal ini memberikan pengetahuan kepada mahasiswa/pembaca tentang faktor-faktor yang berperan dalam penentuan kompensasi karyawan sebuah perusahaan.

2. Secara Praktis:

a. Bagi perusahaan, penelitian ini untuk menyediakan informasi, terutama agar dapat mengetahui faktor-faktor yang dominan dalam penentuan kompensasi karyawaan perusahaannya.

b. Bagi peneliti, hasil penelitian dapat digunakan sebagai sarana untuk menambah pengetahuan peneliti di bidang sumber daya manusia khususnya kompensasi dan juga sebagai suatu perbandingan dalam rangka penerapan teori yang telah diperoleh pada masa kuliah dan kenyataan yang terjadi dalam bisnis nyata.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi mengenai tinjauan terhadap objek studi, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dari penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

(13)

13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi uraian teori, tinjauan pustaka penelitian, yang terkait dengan masalah faktor-faktor yang berperan dalam penentuan kompensasi karyawan, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian dan ruang lingkup penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, uji validitas, uji reliabilitas, operasional variabel, jenis dan teknik pengumpulan data, teknik sampling, teknik analisis data, dan tahap analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas mengenai analisa dari pengolahan data serta pembahasan hasil penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian serta saran bagi perusahaan maupun untuk penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Flavonoida biasanya terdapat sebagai O-glikosida, pada senyawa tersebut satu gugus hidroksil flavonoida (atau lebih) terikat pada satu gula dengan ikatan hemiasetal yang tidak

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua memiliki peran yang besar dalam membentuk perilaku prososial remaja sehingga apabila orang tua

dibantu perencana Comprehensive Planning Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Planning Stakeholders di- bantu perencana Participatory Planning Masyarakat

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup kegiatan pengelolaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan terhadap jenis-jenis yang

(2) Menjelaskan penerapan model kooperatif tipe Contextual Teaching and Learning Pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan Muatan IPS dan Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Nilai raw accelerometer yang dihasilkan dimana pada dasarnya memiliki (noise) difilter dengan menggunakan low-pass filter dan nilai raw gyroscope yang dihasilkan memiliki