• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DATA & ANALISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 DATA & ANALISA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

3

DATA & ANALISA

2.1 Data dan Literatur

Dalam perancangan short animation ini, penulis melakukan riset untuk memperoleh data yang mendukung tema dan referensi visual yang sesuai. Beberapa metode yang telah dilakukan diantaranya adalah: literatur internet, literature internet dan referensi video.

2.1.1 Literatur Buku

Penulis merancang short animation ini dengan mempelajari beberapa literature buku juga e-book, baik untuk memperdalam pengertian penulis akan tema dan juga sebagai referensi style animasi. Berikut beberapa judul buku dan e-book yang penulis gunakan:

1. The Illusion of Life: Disney Animation

2. Ideas for the Animated Short : Finding and Building Stories

2.1.2 Literatur Video 1. Carn 2. The Judge 2.1.3 Literatur Internet 1. http://www.pikiranrakyat.com/cetak/2007/022007/24/99forumguru.html 2. http://en.wikipedia.org/wiki/Gray_wolf 3. http://www.filmsite.org/dramafilms.html 4. http://www.archiepaint.com/2012/07/brewster-color-theory.html 5. http://smashingmagazine.com/2010/01/28/color-theory-for-designers-part-1-the-meaning-of-color/

(2)

2.2 Data Umum

2.2.1 Definisi Short Animation / Animasi Pendek

Karen Sulivan (2008) menyatakan bahwa definisi Short Animation berdasarkan dalam lama atau panjangnya cerita Short Animation juga mempunyai format termasuk bermacam-macam jajaran atau barisan dari jenis-jenis dan gaya visual dari cerita. Karakteristik Animasi Pendek :

1.Animasi Pendek biasanya berdurasi singkat (dibawah 24 menit) 2. Mempunyai 1 alur cerita (linear)

Short Story mempunyai elemen drama. Strukturnya : eksposisi (pembukaan dari setting, situasi, dan tokoh utama). Masalah , Menaikkan aksi dalam cerita, Klimax, dan terakhir Resolusi atau moral.

2.1.2 Definisi Film Drama

Tim Dirks (1996) menyatakan bahwa film drama adalah ragam film yang sebagian besar tergantung pada pengembangan mendalam karakter realistis yang berurusan dengan tema emosional. Tema drama seperti alkoholisme, kecanduanobat, perselingkuhan, dilema moral, prasangka rasial, intoleransi agama, seksualitas, kemiskinan, pembagiankelas, kekerasan terhadap perempuan dan korupsi yang menempatkan karakter dalam konflik dengan diri mereka sendiri, orang lain, masyarakat dan bahkan fenomena alam. Drama adalah yang paling luas dari genre film dan termasuk subgenre seperti drama romantis, film olahraga, drama periode, drama ruang pengadilan, dan kejahatan. Di pusat drama biasanya satu karakter atau lebih yang bertentangan pada saat yang genting dalam hidup mereka. Mereka sering berputar di sekitar keluarga; film yang menggali kehidupan sehari-hari untuk mengajukan pertanyaan besar dan menyentuh emosi terdalam dari orang-orang normal. Drama sering, namun tidak selalu, memiliki resolusi tragis atau setidaknya menyakitkan dan menyangkut kelangsungan hidup dalam melewati beberapa krisis tragis, seperti kematian anggota keluarga, atau perceraian.

Beberapa penampilan layar terhebat datang dari drama, karena adanya kesempatan yang luas bagi aktor untuk meregangkan diri ke dalam peran dimana

(3)

genre lain tidak mampu. Film drama sering dinominasikan untuk penghargaan film, lebih sering dari genre film lainnya.

Drama memiliki fungsi sebagai hiburan dan dapat memberikan sesuatu pada penikmatnya, berupa pengetahuan atau penerangan dll. Seni drama dan teater, selain berfungsi sebagai sarana pendidikan dan hiburan juga berfungsi sebagai media komunikasi, penerangan dan informasi.

Dalam sebuah skenario drama, terdapat nilai emosional yang disampaikan untuk dirasakan oleh penonton dan nilai intelektual yang disampaikan untuk dimengerti. Gabungan kedua nilai tersebut akan menampilkan nilai lain yang menyebabkan drama tadi akan dapat membangkitkan kesedihan atau kegembiraan lewat keindahan, Nilai ini disebut nilai abstrak. Dan nilai dramatik yang merupakan nilai-nilai yang menimbulkan suatu konflik.

2.1.3 Data Umum tentang Karakter Serigala

Menurut (Clasqm, 2001)Serigala abu abu atau serigala adalah binatan g mamalia karnivora. Serigala abu abu mempunyai asal usul yang sama denga n anjing luar negeri dari keluarga Canis Lupus melalui bukti pengurutan DNA

dan penyelidikan genetika. Beberapa jenis anjing juga memiliki bentuk tu-buh yang mirip dengan serigala, contoh anjing jenis Siberian Husky dan Samoyed. Secara umum, serigala mempunyai tinggi sekitar 60cm sampai 80cm (26-32 inci) dan berat sekitar 23-59 kilogram.Serigala,sering berburu di malam hari. Serigala sering melolong pada malam hari

Sebagai binatang, serigala penyendiri adalah serigala yang hidup secara mandiri dan bukan dengan sejenisnya sebagai kawanan.

Dalam dunia hewan, serigala penyendiri biasanya serigala tua yang dikucilkan dari kawanan, mungkin oleh pejantan pengembang, atau dewasa muda yang sedang mencari wilayah baru. Banyak serigala muda antara usia 1 dan 4 tahun meninggalkan keluarga mereka untuk mencari kawanan mereka sendiri (ini memiliki efek sebagai pencegahan inbreeding), seperti dalam kawanan serigala hanya ada satu pasang dalam kawanan tersebut. Beberapa.

(4)

serigala hanya akan tetap serigala tunggal; dengan demikian, serigala tunggal ini mungkin lebih kuat, lebih agresif dan jauh lebih berbahaya daripada serigala rata-rata yang merupakan anggota kawanan. Namun, serigala tunggal mengalami kesulitan berburu, sebagai mangsa favorit serigala , ungulates besar, hampir tidak mungkin untuk serigala tunggal untuk menjatuhkannya sendiri. Sebaliknya, serigala tunggal umumnya akan berburu binatang kecil dan mengais bangkai

Meskipun serangan serigala memang terjadi, frekuensi mereka bervariasi dengan lokasi geografis dan periode sejarah. Serangan serigala abu-abu yang berbahaya tidak hanya bagi para korban, tetapi juga yang menyerang, yang sering kemudian dibunuh, atau bahkan punah akibat reaksi orang-orang. Akibatnya, serigala saat ini cenderung hidup sebagian besar jauh dari orang-orang atau telah mengembangkan kecenderungan dan kemampuan untuk menghindari mereka. Negara dengan catatan sejarah yang paling luas adalah Perancis, di mana hampir 7,600 serangan mematikan didokumentasikan dalam 1200-1920. Di zaman modern, mereka paling sering di India dan negara-negara tetangga terjadi. Ada beberapa catatan sejarah atau kasus modern serangan serigala di Amerika Utara. Dalam setengah abad hingga 2002, ada delapan serangan mematikan di Eropa dan Rusia, tiga di Amerika Utara, dan lebih dari 200 di Asia.

Gambar 1 Serangan predator pada anak, seperti yang digambarkan pada 1914 edisi Le Petit Journal

(5)

(sumber :

http://en.wikipedia.org/wiki/File:Petit_Journal_Janvier_25_1914_Loup_%26 _Enfant.jpg )

2.1.4 Referensi Karakter

Gambar 2 Salah satu jenis serigala : Canis Lupus (sumber :

https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQMMDYT9Z9yCPFX1F0vfSvhMPU yDc2ekm7vbNHkGK1n1AlIj_bA)

2.1.5 Pembanding dan Referensi/ Study Existing Cerita

a. The Judge

Sebuah film layar lebar yang mengisahkan tentang seorang pengacara kota besar yang kembali ke kampung halamannya dimana sang ayah yang dia benci diduga sebagai pelaku pembunuhan. Dia harus menemukan kebenaran dan menjalin hubungan kembali dengan keluarga yang pernah ia tinggalkan.

(6)

Gambar 3 poster film “The Judge”

(sumber ; http://www.welovemoviesmorethanyou.com/wp-content/uploads/2014/09/The-Judge.jpg)

Visual

a. Carn

Penulis ingin menggunakan visual Carn sebagai referensi dikarenakan visual kelam yang dipakai di animasi pendek ini sangat terasa kelam dan menggambarkan inti cerita yang ingin disampaikan yaitu mengenai tragedi

Gambar 4 Screenshot Short Animation Carn

(7)

b. Limbo

Penulis menggunakan Limbo sebagai referensi dikarenakan desain karakter yang terkesan misterius yang mendukung mood cerita yang kelam

Gambar 5 Screenshot Video Game Limbo

(sumber : http://fc06.deviantart.net/fs71/i/2012/060/8/3/limbo_by_skoolmunkee-d4renrm.jpg)

2.3 Sinopsis Film Animasi Pendek "Sorrow"

Menceritakan kisah seorang anak yang membenci ayahnya. Anak ini menyalahkan ayahnya atas kematian ibunya. Sang ayah yang merasa bersalah larut dalam kesedihan dan mabuk-mabukan. Pada suatu hari sang anak tidak tahan melihat kelakuan ayahnya dan berkata kepada ayahnya bahwa dia sudah muak tinggal bersama dengan ayahnya dan memutuskan untuk pergi dari rumah. Ayah berusaha mencegah anaknya untuk pergi dari rumah namun ragu karena dia takut membuat anaknya semakin membenci dirinya. Setelah anaknya pergi sang ayah baru sadar bahwa dia salah dan berniat untuk menyusul anaknya untuk meminta maaf. Sementara itu sang anak tidak sadar bahwa dia telah diintai oleh seekor serigala. Melihat anak tersebut lengah serigala tersebut melompat kearah anak dan siap menerkam. Tak disangka ayahnya datang kemudian ia mendorong sang anak ke tepian. Sang ayah berhadapan dengan serigala tersebut namun sang ayah tidak bisa menghindar dan akhirnya serigala tersebut menerkam sang ayah. Ayah segera mengambil ranting pohon yg tajam dan menancapkannay ke badan serigala hingga tewas. Melihat kejadian tersebut sang anak berlari kea rah ayah. Sesampainya disana ayahnya telah sekarat. Ayahnya berkata kepada anaknya bahawa dia telah menyesal menjadi ayah yang tidak baik dan meminta pengampunan kepada anaknya dan

(8)

mengatakan bahwa dia selalu menyayangi anaknya. Si anak merasa menyesal kenapa selama ini dia membenci ayahnya dan hanya bisa menagisi kepergian ayahnya.

2.4Landasan Teori

2.4.1 Teori Element Cerita

Naufa El Hakim (2013) menyebutkan bahwa sebuah cerita biasanya mempunyai 5 element utama yaitu character, plot, conflict dan resolution. Kelima unsur ini yang menentukan jalan cerita dalm sebuah teks narative

1. Character

Character adalah tokoh yang terlibat dalam cerita tersebut. Seorang penulis cerita harus memperkenalkan tokoh yang yang telibat didalm cerita itu dengan ulasan yang cukup, dimana setiap pembaca bisa menangkap siapa dan bagaimana si tokoh ceritanya. aksinya

2. Setting ( Penerapan Situasi Cerita)

Setting adalah tempat dari aksi pelaku cerita. Penulis cerita harus menggambarkan lingkungan dimana cerita itu tejadi dengan detil sehingga pembaca bisa merasakan suasana cerita itu.

3. Plot (Alur Cerita)

Plot adalah lakon sebenarnya dalam keseluruhan cerita. Sebuah plot cerita yang baik diyakini harus mempunyai awalan (beginning), lakon di tengan cerita (middle), dan akhiran ( end) yang jelas. Dengan dibumbuhi suspense (kejutan) disana sini, pembaca akan semakin tertarik untuk menuntaskan membaca dan mengetahui jalur cerita tersebut.

4.Conflict (Timbulnya Permasalahan)

Setiap cerita harusnya mempunyai sebuah conflict (permasalahan) untuk dipecahkan. Alur cerita akan mengacu pada unsur Conflict ini dimana para pelku peristiwa dalam cerita berusaha memecahkan permasalahan

(9)

tersebut. Puncak dari conflict ini adalah apa yang kita kenal dengan istilah "climax" dimana menjadi bagian yang paling menari, menegangkan, menyentuh, sekaligus kadang menjegkelkan sebelum menuju ke sebuah penyelesaian.

5. Resolution ( Pemecahan Masalah)

Resolution adalah cara bagaimana para pelaku cerita mengarkhir dan menemukan solusi atau pemecahan terhadap masalah yang dihadapi. Dalam cerita narratice, resolution tidak la harus bermakna berhasil memecahkan masalah tapi juga bisa gagal dalam menghadapinya

2.4.2 Drama Tragedi

Heather Carroll (2014) menyebutkan bahwa drama tragedi adalah drama yang dimana karakternya mengalami suatu bentuk penderitaan. Sebuah drama tragedi itu lebih dari hanya sekedar drama yang mengisahkan tentang kesengsaraan. Aristoteles menjelaskan bahwa plot di sebuah cerita tragedi itu lebih dari cerita itu sendiri; itu adalah penyusunan akan musibah, atau reaksi sebab akibat suatu kejadian. Plot adalah bagian penting dari suatu tragedi dan menurut Aristoteles plot haruslah memiliki awalan, pertengahan, dan akhir.

Plot tragedi menurut aristoteles harus memiliki :

1. Kejadian yang menjadi titik awal, atau momen dimana dimulainya hubungan reaksi dari sebab-akibat dari suatu kejadian

2. Pembalikan, yang kadang disebut peripeteia, adalah pembalikan sebuah keadaan menjadi semakin buruk

3. Klimaks, seperti di plot standar, yang merupakan puncak dari cerita 4. Pengakuan atau yang disebut dengan anagnorisis, adalah ketika karakter sadar akan penemuan penting dalam hidupnya.

5. Bencana / malapetaka, yang menandakan puncak dari kesengsaraan tokoh utama, yang kadang mencakup hingga kematiannya

6. Resolusi yang dimana karakter lain hanya bisa meratapi kehilangan akan karakter utama, tapi melihat adanya hal positif dari kematiannya

(10)

2.4.3 Teori Warna

(Archie Paint : Brewster Color Theory, 2012) menyebutkan bahwa Teori Brewster adalah teori yang menyederhanakan warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna. Keempat kelompok warna tersebut, yaitu: warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Teori ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1831

1. Warna primer

Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna-warna primer adalah merah, biru, dan kuning.

2. Warna sekunder

Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.

3. Warna tersier

Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga. Warna coklat merupakan campuran dari ketiga warna merah, kuning dan biru.

4. Warna netral

Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.

Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga merah. Sementara warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau.

(11)

Warna panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat. Sementara warna dingin sebaliknya. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi warna harmonis jika warna-warna yang terdapat di dalamnya menghasilkan efek hangat-sedang.

Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.

1. Kontras komplementer

Adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180°) di lingkaran warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan kontras paling kuat. Misalnya jingga dengan biru.

2. Kontras split komplementer

Adalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki sudut mendekati 180°). Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan.

3. Kontras triad komplementer

Adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan sudut 60°.

4. Kontras tetrad komplementer

Disebut juga dengan double komplementer. Adalah empat warna yang membentuk bangun segi empat (dengan sudut 90°).

Cameron Chapman (2010) mengungkapkan bahwa penggunaan warna dalam suatu desain sangatlah subjektif. Reaksi seseorang dengan yang lain akan sedikit berbeda. Kadang-kadang hal ini dikarenakan referensi personal, dan hal lain karena latar belakang budaya. Teori warna mempelajari bagaimana warna bisa mempengaruhi orang lain, baik itu individu atau kelompok. Bahkan hal simple seperti merubah hue dan saturation sebuah warna dapat membuat suatu perasaan yang berbeda.

(12)

Penggunaan warna netral biasa digunakan sebagai background suatu desain. Mereka biasanya dikombinasikan dengan warna yang lebih terang. Tetapi warna netral ini juga bisa digunakan sendiri, dan bisa membuat layout yang kompleks. Arti dan kesan dari warna netral lebih dipengaruhi oleh warna disekitarnya daripada warna hangat atau warna yang dingin. Contoh dari warna netral adalah:

1. Hitam

Hitam adalah warna yang paling kuat diantara warna netral. Dalam sisi positif, warna hitam biasa diasosiasikan dengan kekuatan, elegan, dan formalitas. Di sisi negatifnya warna hitam biasa diasosiasikan dengan jahat, kematian, dan misteri. Warna hitam adalah warna tradisi yang melambangkan berduka cita di negara-negara barat, warna hitam juga dilambangkan dengan pemberontakan di budaya tertentu, dan juga biasa diasosiasikan dengan Hallowen dan sekte-sekte tertentu

2. Putih

Putih adalah kebalikan dari warna hitam, tetapi seperti warna hitam, warna putih bisa dikombinasikan baik dengan warna apapun.

Di dalam desain, warna putih biasa digunakan sebagai warna background netral yang biasa membuat warna lain menjadi dominan. Warna putih juga bisa membantu dalam menyampaikan kesan bersih dan kesederhanaan, populer juga dalam desain yang minimalis. Warna putih dalam desain juga bisa menggambarkan musim dingin atau panas, tergantung dari warna disekelilingnya.

3. Abu-abu

Abu-abu adalah warna netral, biasa dianggap sebagai akhir dari spectrum warna. Warna abu-abu juga biasa dianggap sebagai warna yang membuat depresi. Warna abu-abu muda biasa digunakan sebagai pengganti putih , dan abu-abu tua sebagai pengganti warna hitam.

(13)

Warna abu-abu biasa dianggap sebagai warna yang kaku dan formal, tetapi juga bisa sebagai warna modern. Warna abu-abu kadang dianggap sebagai warna duka cita.

2.4.4 Teori 12 Prinsip Animasi

Menurut Ollie Johnston dan Frank Thomas (1981) dengan bukunya yang berjudul Disney Animation: The Illusion of Life bahwa animasi harus didasarkan pada 12 prinsip animasi yang mereka tentukan tersebut. Tujuan utama dari prinsip tersebut adalah untuk menghasilkan ilusi karakter yang mengikuti dasar dari hukum fisika, dan juga prinsip tersebut bisa dipakai untuk menghadapi hal yang lebih abstrak, seperti timing emosional dan daya tarik suatu karakter. 12 prinsip tersebut adalah sebagai berikut

1. Solid Drawing

Seorang animator harus memiliki kepekaan terhadap anatomi, komposisi, berat, keseimbangan, pencahayaan, dan sebagainya yang dapat dilatih melalui serangkaian observasi dan pengamatan, dimana dalam observasi itu salah satu yang harus dilakukan adalah: menggambar

2. Timing & Spacing

Grim Natwick - seorang animator Disney pernah berkata, “Animasi adalah tentang timing dan spacing”. Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan, sementara spacing adalah tentang menentukan percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam jenis gerakan

3. Squash & Stretch

Squash and strecth adalah upaya penambahan efek lentur (plastis) pada objek atau figur sehingga seolah-olah ‘memuai’ atau ‘menyusut’ sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup.

4. Anticipation

(14)

atau ancang-ancang. Seseorang yang bangkit dari duduk harus membungkukkan badannya terlebih dahulu sebelum benar-benar berdiri. Pada gerakan memukul, sebelum tangan ‘maju’ harus ada gerakan ‘mundur’ dulu dan sejenisnya

5. Slow In and Slow Out

Sama seperti spacing yang berbicara tentang akselerasi dan deselerasi. Slow In dan Slow Out menegaskan kembali bahwa setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda-beda. Slow in terjadi jika sebuah gerakan diawali secara lambat kemudian menjadi cepat. Slow out terjadi jika sebuah gerakan yang relatif cepat kemudian melambat

6. Arcs

Dalam animasi, sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut Arcs. Hal ini memungkinkan mereka bergerak secara smooth dan lebih realistik, karena pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau parabola). Pola gerak semacam inilah yang tidak dimiliki oleh sistem pergerakan mekanik/ robotik yang cenderung patah-patah

7. Secondary Action

Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang

dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary action tidak dimaksudkan untuk menjadi ‘pusat perhatian’ sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi memberikan emphasize pada memperkuat gerakan utama

8. Follow Through and Overlapping Action

Follow through adalah tentang bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Misalnya, rambut yang tetap bergerak sesaat setelah berhenti berlari.

(15)

9. Straight Ahead Action and Pose to Pose

Straight Ahead Action, yaitu membuat animasi dengan cara seorang animator menggambar satu per satu, frame by frame, dari awal sampai selesai seorang diri. Teknik ini memiliki kelebihan: kualitas gambar yang konsisten karena dikerjakan oleh satu orang saja. Tetapi memiliki kekurangan: waktu pengerjaan yang lama.

Yang kedua adalah Pose to Pose, yaitu pembuatan animasi oleh seorang animator dengan cara menggambar hanya pada keyframe-keyframe tertentu saja, selanjutnya in-between atau interval antar keyframe-keyframe digambar/ dilanjutkan oleh asisten/ animator lain.

10. Staging

Seperti halnya yang dikenal dalam film atau teater, staging dalam animasi juga meliputi bagaimana ‘lingkungan’ dibuat untuk mendukung suasana atau ‘mood’ yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene.

11. Appeal

Appeal berkaitan dengan keseluruhan look atau gaya visual dalam animasi. Sebagaimana gambar yang telah menelurkan banyak gaya, animasi (dan ber-animasi) juga memiliki gaya yang sangat beragam.

12. Exaggeration

Exaggeration adalah upaya untuk mendramatisir sebuah animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis.

2.4.5 Teori Dampak Hubungan Disharmonis Antara Ayah dan Anak

Fisrsty Wildaniah (2007), dalam artikelnya yang berjudul, “Mengenali karakter anak broken home.” Beliau menunjukkan beberapa sifat yang sering muncul pada anak yang di besarkan dalam keluarga broken, yang tentu saja juga karena kerenggangan hubungan antara ayah dengan anaknya. Biasanya anak-anak tersebut mempunyai sifat; mudah emosi atau sensitive, kurang konsentrasi belajar, tidak peduli terhadap teman atau lingkungan, tidak tahu sopan santun, tidak tahu etika

(16)

bermasyarakat, mudah marah dan tersinggung, suka mencari perhatian orang lain, ingin menang sendiri, susah diatur, suka melawan orang tua, tidak mempunyai tujuan hidup dan kurang memiliki daya juang.

2.5 Analisa

2.5.1 Analisis SWOT 2.5.1.1 Strength

Kekuatan dari animasi pendek ini adalah cerita yang dalam mengenai hubungan ayah dan anak, bagaimana kita melihat perspektif dari orang tua bukan dari anak sehingga anak akan lebih mengerti bagaimana perasaan sebenarnya dari orang tua

2.5.1.2 Weakness

Durasi yang pendek sehingga pesan yang disampaikan bisa terlewatkan dengan mudah

2.5.1.3 Opportunity

Tema yang diangkat masih merupakan tema yang jarang sekali diangkat kedalam media animasi sehingga kesempatan animasi pendek bertema hubungan ayah dan anak masih bisa mempunyai kesempatan

2.5.1.4 Threats

Banyaknya karya lokal maupun internasional yang sudah ada terlebih dahulu membuat film animasi pendek ini akan sulit dikenal dikarenakan popularitas

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Es batu dari kantin yang tergolong layak dikonsumsi dan tidak layak dikonsumsi ini sangat dipengaruhi oleh kondisi serta kebersihan lingkungan saat sampel diambil.. Kondisi

Penelitian ini dilakukan dengan pengujian hipotesis untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh profitabilitas, free cash flow, dan investment opportunity set terhadap

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi terbaik hidrolisis enzim yaitu pada konsentrasi enzim selulase 5% v/v selama 12 jam pada hidrolisat asam sulfat 1%

Manfaat dari kerja sama yang saling ketergantungan antarsiswa di dalam pembelajaran kooperatif berasal dari empat faktor diungkapkan oleh Slavin (dalam Eggen dan Kauchak, 2012:

akan dianggap sebagai kebenaran ilmiah berdasarkan akan dianggap sebagai kebenaran ilmiah berdasarkan bukti (evidence) yang tersedia dan pemahaman dgn bukti (evidence) yang

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang sifatnya eksploratif untuk mengetahui pengaruh gangguan terhadap kinerja sistem

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu model persediaan multi item dengan mempertimbangkan faktor kadaluarsa barang dan faktor diskon dengan jenis diskon yaitu

Muhammad al-Gharnathi, at-Tashîl lî Ulûm at-Tanzîl , vol.. juga yang akan menjaganya, sehingga ia serahkan segala urusannya kepada Allah tentang anaknya dan istrinya yang ia