• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 06 TAHUN 2005

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 02 TAHUN 2000 TENTANG PEMBERIAN IZIN USAHA HIBURAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

Menimbang : a. bahwa Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 02 Tahun 2000 tentang Pemberian Izin Usaha Hiburan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 10 Tahun 2003, sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi dan perkembangan saat ini sehingga perlu diadakan penyempurnaan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 02 Tahun 2000 tentang Pemberian Izin Usaha Hiburan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209);

2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1982 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);

4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Tarakan (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3711);

5. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4279);

6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1979 tentang Penyerahan Sebagian Urusan

Pemerintah Dalam Bidang Kepariwisataan Kepada Daerah Tingkat II (Lembaran Negara Tahun 1979 Nomor 34, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3140);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana

(2)

(Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

11. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 03 Tahun 1998 tentang Pajak Hiburan (Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 1998 Nomor 03 Seri A-02), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 17 Tahun 2002 tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 03 Tahun 1998 tentang Pajak Hiburan (Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 2002 Nomor 17 Seri B-01);

12. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 1999 Nomor 11 Seri C-01) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 26 Tahun 2001 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 17 Tahun 1999 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 2001 Nomor 26 Seri D-09);

13. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 24 Tahun 2000 tentang Bangunan (Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 2000 Nomor 23 Seri D);

14. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 03 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 2002 Nomor 03 Seri E-01);

15. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 09 Tahun 2002 tentang Pemberian Ijin Tempat Usaha (Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 2002 Nomor 09 Seri E-05);

16. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 10 Tahun 2002 tentang Ijin Gangguan (Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 2002 Nomor 10 Seri E-06);

17. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 03 Tahun 2004 tentang Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tarakan (Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 2004 Nomor 03 Seri D-01); 18. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 04 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Organisasi Lembaga Teknis Kota Tarakan (Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 2004 Nomor 04 Seri D-02);

19. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 05 Tahun 2004 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kota Tarakan (Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 2004 Nomor 05 Seri D-03);

20. Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 06 Tahun 2004 tentang Pembentukan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan Kota Tarakan (Lembaran Daerah Kota Tarakan Tahun 2004 Nomor 06 Seri D-04).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN dan

WALIKOTA TARAKAN

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 02 TAHUN 2000 TENTANG PEMBERIAN IZIN USAHA HIBURAN.

Pasal I

Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 02 Tahun 2000 tentang Pemberian Izin Usaha Hiburan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 10 Tahun 2003, diubah sebagai berikut :

(3)

A. Pasal 1 BAB I KETENTUAN UMUM, diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia; 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur

penyelenggara Pemerintah Daerah;

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah;

4. Kepala Daerah adalah Walikota Tarakan;

5. Perangkat Daerah adalah organisasi/lembaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah serta Kecamatan sesuai dengan kebutuhan Daerah; 6. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kota Tarakan;

7. Dinas Pendapatan adalah Dinas Pendapatan Kota Tarakan;

8. Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Walikota untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah;

9. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Walikota untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan;

10. Satuan Pemegang Kas adalah unit yang dipimpin oleh Pemegang Kas yang terdiri dari beberapa Pembantu Pemegang Kas yang melaksanakan masing-masing fungsi keuangan daerah;

11. Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum adalah setiap usaha komersial yang lingkup kegiatannya dimaksudkan untuk memberikan kesegaran rohani dan jasmani;

12. Penyelenggara Rekreasi dan Hiburan Umum adalah orang yang sehari-hari memimpin dan bertanggung jawab atas pengusahaan rekreasi dan hiburan umum;

13. Izin Mendirikan Bangunan selanjutnya disebut IMB adalah izin yang diberikan dalam mendirikan/merubah bangunan;

14. Izin Usaha adalah izin yang diberikan Kepala Daerah kepada Perorangan dan/atau Badan untuk mengusahakan/mengoperasikan usaha rekreasi dan hiburan umum.

B. Setiap kalimat “ Usaha Hiburan “ diubah menjadi kalimat “ Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum “.

C. Pasal 2 ayat (2) huruf f BAB II JENIS-JENIS USAHA REKREASI DAN HIBURAN UMUM, diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

f. Gelanggang Permainan dan Ketangkasan adalah suatu usaha yang menyediakan tempat, peralatan/mesin permainan dan fasilitas untuk bermain ketangkasan yang bersifat hiburan bagi anak-anak dan dewasa sebagai usaha

(4)

pokok dan dapat dilengkapi dengan penyediaan jasa pelayanan makanan ringan dan minuman.

D. Pasal 5 huruf b BAB IV PENGUSAHAAN USAHA REKREASI DAN HIBURAN UMUM, diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

b. Menjaga martabat usaha hiburan dan mencegah penggunaan fasilitas yang disediakan untuk kegiatan yang mengganggu keamanan dan ketertiban umum, serta segala hal yang bertentangan dengan kepribadian, norma agama, bangsa dan negara;

E. Pasal 5A ayat (2) BAB IV PENGUSAHAAN USAHA REKREASI DAN HIBURAN UMUM, diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 10 Tahun 2003, tidak berlaku pada waktu bulan puasa (ramadhan) dan wajib ditutup total dan untuk hari-hari besar agama lainnya akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Daerah.

F. Pasal 6 BAB IV PENGUSAHAAN USAHA REKREASI DAN HIBURAN UMUM, setelah ayat (2) ditambah ayat (3) sehingga berbunyi sebagai berikut :

(3) Pemilik Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum untuk jenis usaha sebagaimana dimaksud pada Pasal 5A ayat (1) dan ayat (2), bertanggungjawab untuk memberikan upah dan tunjangan hari raya kepada karyawannya bagi yang memenuhi syarat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

G. Pasal 9 BAB V KETENTUAN PERIZINAN, diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 9

Untuk mendapatkan Izin Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum, permohonan diajukan kepada Kepala Daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan melampirkan :

a. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP); b. Foto copy Izin Mendirikan Bangunan (IMB); c. Foto copy Izin Gangguan (HO);

d. Foto copy Surat Izin Tempat Usaha (SITU); e. Foto copy Izin Lokasi;

f. Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); g. Foto copy Akta Pendirian Perusahaan;

h. Foto copy Surat Setoran Retribusi Daerah (SSRD) atau Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD);

i. Struktur organisasi dan manajemen personil. g. Rekomendasi Instansi terkait.

H. Pasal 11 ayat (2) BAB VII KETENTUAN BIAYA PERIZINAN, diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

(5)

(2) Biaya perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipungut oleh Satuan Pemegang Kas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan disetorkan ke Rekening Kas Daerah melalui Kasir Penerima pada Dinas Pendapatan.

I. Pasal 13 BAB IX KETENTUAN PIDANA, diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

BAB IX

KETENTUAN PIDANA Pasal 13

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Pasal 2 ayat (1), Pasal 3 ayat (3), Pasal 4 ayat (2), Pasal 5, Pasal 5A ayat (2), Pasal 8 dan Pasal 10 ayat (3), diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah);

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran; (3) Tanpa mengurangi ketentuan ancaman pidana sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), terhadap pemegang izin dapat dikenakan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) pada Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 10 Tahun 2003;

(4) Penerimaan denda pelanggaran Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disetorkan ke Kas Daerah.

Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Tarakan.

Ditetapkan di Tarakan

pada tanggal 22 September 2005 WALIKOTA TARAKAN, ttd

H. JUSUF SK

Diundangkan di Tarakan

pada tanggal 22 September 2005

SEKRETARIS DAERAH KOTA TARAKAN,

ttd

H. BAHARUDDIN BARAQ

LEMBARAN DAERAH KOTA TARAKAN TAHUN 2005 NOMOR 06 SERI E-01

Referensi

Dokumen terkait

Dari permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya maka penulis tertarik untuk membuat tugas akhir dengan judul Pengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan Penyusunan Tugas

Pembangunan ekonomi tidak semata-mata diukur melalui kenaikan besar dalam volume atau nilai produksi barang dan jasa yang secara otomatis akan dapat meningkatkan

Hal ini sejalan dengan data dari BPTPH Medan yang menyatakan bahwa serangan layu fusarium di Kecamatan STM Hilir pada tahun 2012 termasuk dalam kategori besar yaitu

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil uji t diperoleh nilai t-hitung (6,735) > t-tabel (2,405), hasil tersebut diartikan Ha: diterima dan Ho: di tolak, sehingga

Pasal 3 UU Sisdiknas menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BELANJA BARANG BELANJA MODAL BELANJA BANTUAN SISA.

Dengan menjadikan prinsip-prinsip ini suatu bagian yang didasari dalam memecahkan masalah, kita dapat menemukan gagasan-gagasan yang baik dengan lebih berhasil, dan kita

(2) Besarnya tarif Retribusi Tempat Parkir di Jalan Umum yang diselenggarakan oleh Orang atau Badan ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati dengan memperhatikan prinsip bagi