BAB III
DATA PERANCANGAN
Profil singkat
Nama perusahaan : ST Denis
Pemilik : Titiek sundari s
Bergerak dalam bidang : Toko busana/pakaian wanita (butik) Alamat : Jln.H. Juhri no.29A meruya selatan Berdiri sejak : Tahun 1994
Untuk kalangan : Wanita, (remaja-dewasa)
Target pasar : Menengah
Produk yang dijual : Pakaian wanita dan aksesoris seperti : kebaya, batik, sepatu, tas, dan aksesoris lainnya.
Visi misi : Butik ST Denis ini ingin memberikan pelayanan, dan kepuasan pada hasil kebaya yang dibuat, untuk penyelesaian kebaya dengan ketepatan waktu yang baik. Gambar 3.1 Butik ST Denis
Butik ini berdiri pada tahun 1994, butik ini menjual pakaiannya didalam rumah atau Home industri. Butik St Denis Berawal menjual pakaian kerja wanita, berangsur-angsurnya perkembangan zaman butik ini menjual pakaian muslim, dan saat ini butik ST Denis menjual pakaian kebaya, dengan bnayaknya pemesanan pada kebaya butik ST Denis ini memfokuskan pada pakaian kebaya, Butik ini juga menyediakan berbagai macam perlengkapan pakaian wanita, seperti : sepatu, tas, kerudung, pakaian batik dengan berbagai model dan lain-lain, butik ini banyak menampilkan pakaian batik, dan beberapa pakaian yang dibuat, pakaian kebaya biasanya pemesanan pakaian kebaya diberikan catalog atau majalah kebaya.
Pada tahun 1994 banyak butik-butik yang menggunakan kata “ST”, untuk mengikuti perkembangan butik ST Denis ini juga menggunakannya. Pada nama “ST” itu singkatan nama dari bapak dan ibu, ST Denis di beri nama dari 1 (satu) keluarga berupa nama bapak, ibu, dan anak. dengan nama Muhamad Saleh dan Titiek Sundari dan “Denis” merupakan nama anak yang bernama Denis Setiawan. Banyak konsumen yang mengira pada kata “ST” adalah Saint.
Logo butik ST Denis ini mempunyai filosofi yaitu, bergambarkan patung yang mengunakan seperti pakaian wanita yang bergaris (V) seperti kalung yang biasa digunakan wanita, lalu pada bagian setengah lingkaran digambarkan seperti bentuk setengah tubuh pada wanita, warna yang digunakan warna ungu, hijau dan gradasi warna kuning. Butik ST Denis ini dikenal dengan kualitas pada hasil pengerjaan pakaian kebaya, konsumen yang melihat butik ini hanya mengenal nama ibu titiek. Pada awal penjualan butik ini menjual pakaian muslim , pakaian batik. Saat ini butik ST Denis menjual pakaian wanita, pakaian yang butik ini jual berupa pakaian batik dan pakaian kebaya pengantin, banyak konsumen memesan pakaian kebaya. Karena pada pakaian kebaya butik ST Denis ini sangat bagus pada hasil akhirnya.
Didalam butik menyediakan pakaian batik, pakaian yang dibuat oleh butik dan hanya beberapa pakaian kebaya. Butik ini tetap memfokuskan pada pakaian kebaya dan kebaya pengantin.Suasana butik terdapat ruang konsultasi yang digunakan untuk penerimaan konsumen yang ingin memesan pakaian kebaya, pada bagian dalam butik diletakan pakaian batik dan aksesoris wanita lainnya, dan untuk tampilan luar butik, hanya di pajang patung yang menggunakan pakaian batik dan di pajang dibagian luar bagasi rumah.
Harapan dan Visi Misi
Visi
Menjadi Perusahaan Butik Dengan Kualitas terbaik, Butik yang mandiri, dan inovatif
Misi
- Memberikan Layanan Terbaik.
- Selalu Menyediakan Produk Kwalitas Terbaik Untuk Menjaga Kepercayaan Masyarakat.
- Memberikan pelayanan yang baik agar konsumen merasa puas dengan hasil pakaian.
Harapan
Harapan yang diinginkan agar masyarakat mengenal butik ST Denis ini dengan ciri khas pakaian yang dijual, dapat meningkatkan produksi dan peningkatan pada butik berkembang dengan membuka butik ST Denis di wilayah lain.
FOTO SUASANA TOKO
3.1 Tabel data perancanga
MANFAAT DATA dalam PERANCANGAN Primer
(utama) (pendamping)Sekunder sudah belum A
Pengumpulan Data Awal untuk merancang sebuah desain berawal dari pencarian data, sebagai pendukung dalam mencari solusi desain.
Observasi mencari bagaimana untuk
menyamakan dengn butik lainnya dengan mempunyai perbedaan pada usaha butik ST Denis
Wawancara Melakukan pencarian data untuk
mengetahui lebih lanjut untuk membantu mengumpulkan data perancangan
Quisioner Membantu pengumpulan data
yang diberikan kepada konsumen tentang butik ST Denis.
B
Logo logo yang diliat pertama untuk meredesain logo dengan mencari dimana kelemahan pada logo awal butik ST Denis .
Warna Pencarian waarna uang cook
digunakan pada logo butik kebaya dengan menganalisis data yang terkumpul.
Font Pada logo terdapat font untuk keterbacaan pada logo agar dilihat dan dikenal dengan nama butik, pencarian data tentang macam-macam font yang cocok untuk logo butik.
Vector Pada vector dapat digunakan untuk
pembuata logo, sebagai dasar pembuatan logo.
Ukuran Untuk awal pembuatan logo
pengukuran bentuk logo terlebih dahuli dapat diketahui agar disaat eksekusi yang sudah berjalan dapat dibuat dengn baik.
Data Objek Perancangan
Data TeknisPerancangan
RINCIAN DATA SIFAT DATA KESIAPAN
DATA
3.2.
Rincian Data Perancangan
3.2.1 Data Primer
Pada penyusunan perancangan data primer adalah data yang diperoleh penulis untuk mencari data melalui metode awal pengumpulan data, observasi wawancara dan metode Quesioner. Pada pengumpulan data dengan cara melalui data primer yang dilakukan untuk melengkapi data untuk melakukan perancangan. Yang dilakukan dalam data primer sebagai berikut :
Pengumpulan data
Pada awal perancangan desain yang dilakukan adalah mencari data yang selengkap mungkin untuk mendukung atau membantu pembuatan desain yang diinginkan, mencari data-data yang diperlukan untuk mengetahui data apa saja yang ingin dicari dari data yang diinginkan.
Observasi
Data observasi penting diketahui karena dalam melakukan perancangan desain dengan adanya pencarian data kita juga harus mengetahui bagaimana data yang dicari secara langsung kedalam usaha butik dan mencari data dengan cara langsung dan melihat dengan pengamatan.
Wawancara
Pada wawancara untuk mengetahui bagaimana kondisi usaha yang dibangun, dengan menanyakan keperluan untuk perancangan desain sebagai membantu adanya data yang lebih diperlukan lagi, yang tidak dapat dicari di internet, karena data yang dicari saat wawancara adalah data yang secara langsung memberikan informasi yang tepat
Quesioner
Untuk mengetahui komentar yang diberikan para pelanggan / konsumen yang sering membeli pakaian kebaya dapat mengomentari bagaimana dengan usaha butik kebaya ini. Dengan adanya Quesioner ini dapat diketahui bagaimana keadaan butik saat ini.
Pada Quesioner yang dilakukan sebagai berikut ada beberapa pertanyaan yang telah dijawab konsumen.
1. Bagaimana hasil dengan kualitas barang pakaian kebaya yang telah anda pesan di toko ST Denis?
hasil pada pakaian kebaya cukup bagus dengan hasilnya 2. Bagaimana Pelayanan yang telah toko butik berikan kepada anda?
untuk pelayanan yang diberikan sangat bagus, karena pelayanan yang diberikan dengan cara menanyakan langsung model yang diinginkan, dan memberikan masukan juga.
3. Mengenai dengan logo yang ada dibutik ST Denis ini, menurut anda bagaimana logo pada butik?
mengenai dengan logo terlihat seperti butik pakaian, tetapi tidak terlihat modern.
4. Untuk ketepatan waktu yang telah ditentukan, menurut anda bagaimana ketepatan pada waktu yang telah ditentukan untuk penyelesaian pakaian yang telah anda pesan?
Untuk ketepatan waktu pembuatan busana kebaya tepat, dan sebelum untuk mengambil dapat dicoba dan dapat diubah jika pakaiannya kecil atau besar.
Keritik dan Saran untuk toko Butik ST Denis Untuk perkenalannya lakukan promosi.
Pengisian kuesioner diambil pada bebarapa orang yang diikut sertakan oleh wanita dewasa, sekitas usaia 24-55, yang mengikuti kuesioner ini mencapai 12 orang dengan lembar kuesioner sebnyak 30 lembar.
Tujuan Quesioner :
Pada pembuatan Quesioner ini untuk mengetahui bagaimna tanggapan masyarakat tentang butik ST Denis ini, dapat pula mengetahui bagaimana kualitas pada barang dan hasil kerja pada pelayanannya.
Quesioner yang telah dibuat ini dapat mengetahui apa permasalahan pada butik ini, dan dapat membuat perancangan desain untuk membantu promosi pada butik. Pada redesain logo ini dapat menarik minat untuk mengunjungi butik ST Denis ini, dengan cara redesain logo butik.
3.2.2 Data Sekunder
Perancangan yang melalui data skunder ini merupakan data penulisan yang dilakukan dengan metode pencarian data dengan cara melalui internet, dan data yang dicari dengan cara tidak langsung dengan butik ST Denis ini, pada data skunder disini berfungsi sebagai sasaran pendukung untuk memahami berbagai maslaha yang akan dirancang, sehingga dapat memudahkan bentuk perancangan yang diinginkan, dengan adanya solusi yang dicari dapat pula bentuk perancangan yang akan dilakukan dengan rancangan yang diinginkan.
Perancangan yang akan dilakukan berupa perancangan logo produk, yang akan digunakan untuk produk didalam butik ST Denis ini. untuk melengkapi data yang ingin diketahui agar dapat merancang desain logo yang diinginkan, maka data skunder ini sebagai pendukung perancangan yang akan dibuat.
Sejarah Logo
Logo sudah dikenal sejak pusat peradaban di Mesir dan Mesopotamia berkembang. Biasanya, berupa koin atau emblem kerajaan. Penemuan dan teknik baru pembuatan logo terus berkembang. Mulai segel silinder (2300SM), koin(600SM), lambing, cap air, emblemperak, dan pengembangan tehnologi percetakan.
Revolusi Industri yang telah mengubah masyarakat agraris menjadi masyarakat industry membawa bayak perubahan dalam teknik fotografi dan litografi. Fotografi berkaitan dengan seni membuat dan merekayasa foto, sedangkan litografi adalah metode percetakan pada permukaan halus menggunakan batu (batu gaping khusus) atau pelat logam.
Perubahan ini memberikan kontribusi pada industry periklananyang mengintegrasikan tipografi dan gambar pada satu kesatuan. Yang dimaksud tifografi dalam hal ini adalah teknik dan seni penyusunan huruf, desain huruf, serta modifikasi huruf gambar. Secara simultan, perubahan dalam teknik fotografi dan litografi juga berpengaruh pada revolusi bentuk dan ekspresi pada tipografi.
Pertumbuhan dan persaingan industry memaksa setiap perusahaan mencari promosi yang efektif. Hal ini menyebabkan konsultan dan biro periklanan terus tumbuh dan menyeluruh. Sejak 1950, modernisasi membuat arah pembuatan logo sebagai sebuah pergerakan seni yang menjadi senjata bagi desainer logo.
Perusahaan pertama yang menggunakan logo untuk tujuan komersial.Bermula dari mereka mulai mengapalkan lilin-lilin produk
mereka ke kota-kota di pinggiran sungai Mississippi, sesampainya di pelabuhan pabean akan memberistempel pada peti-peti pembungkus produk, stempel yang menggambarkan tanda bintang. Perusahaan ini kemudian menyadari bahwa konsumen akan mengenali tanda bintang ini sebagai produk Procter & Gamble. Setelah itu mereka mengolahtanda bintang ini dan menambahkan tanda bulan sabit, maka simbol ini semakinmenjadi simbol dari kualitas, sehingga para pedagang hanya mau menerima peti-peti yang bergambar bintang.
Teori Gestalt
Desain grafis merupakan cabang ilmu dari seni visual yang tidak bisa lepas dari ilmu psikologi. Peran psikologi dalam desain grafis meliputi bagaimana seseorang secara psikis merespon tampilan visual disekitarnya. Oleh karena itu, mempelajari teori psikologi sangat dianjurkan bagi desainer grafis untuk menciptakan tampilan visual yang cerdas dan efektif. Salah satu teori psikologi yang paling populer dan banyak digunakan dalam desain grafis adalah teori Gestalt.
Gestalt merupakan sebuah teori psikologi yang menyatakan bahwa seseorang akan cenderung mengelompokkan apa dia lihat disekitarnya menjadi suatu kesatuan utuh berdasarkan pola, hubungan, dan kemiripan. Teori ini dibangun oleh 3 ilmuwan asal Jerman yaitu: Kurt Koffka, Max Wertheimer, and Wolfgang Köhler.
Gestalt dalam Desain Grafis
Gestalt banyak digunakan dalam desain grafis karena menjelaskan bagaimana persepsi visual bisa terbentuk. Prinsip-prinsip Gestalt yang banyak diterapkan dalam desain grafis antara lain adalah proximity (kedekatan posisi), similarity (kesamaan bentuk),
closure (penutupan bentuk), continuity (kesinambungan pola), dan figure Ground.
1. Proximity (kedekatan posisi)
Objek-objek yang berdekatan posisinya akan dikelompokkan sebagai suatu kesatuan.
Objek-objek pada logo unilever diatas dipersepsikan sebagai sebuah kelompok (huruf 'U') karena memiliki kedekatan posisi satu sama lain.
2. Similarity (kesamaan bentuk)
Objek-objek yang bentuk dan elemennya mirip akan dikelompokkan sebagai suatu kesatuan.
Tiga segitiga di bagian bawah logo diatas sejatinya adalah bagian dari ikon burung di logo tersebut. Namun karena memiliki kesamaan bentuk dengan segitiga lain, objek tersebut dipersepsikan sebagai bagian kelompok segitiga yang membentuk lingkaran.
3. Closure (penutupan bentuk)
Suatu objek akan dianggap utuh walaupun bentuknya tidak tertutup sepenuhnya.
Kita dapat mengenali bahwa ikon pada logo WWF adalah seekor panda. Padahal, gambar tersebut tidaklah lengkap atau belum tertutup sepenuhnya.
4. Continuity (kesinambungan pola)
Objek akan dipersepsikan sebagai suatu kelompok karena adanya kesinabungan pola
Lingkaran-lingkaran diatas dipersepsikan sebagai suatu kelompok karena polanya berkesinambungan. Walaupun sebenarnya objek-objek tersebut terpisah satu sama lain.
5. Figure Ground
Sebuah objek bisa dilihat sebagai dua objek dengan permainan foreground dan background. Masing-masing bisa diidentifikasi sebagai objek tanpa harus membentuknya menjadi solid.
Gambar diatas ini adalah gambar sebuah objek. Namun dengan memanfaatkan teori figure ground, gambar mampu menampilkan 2 buah objek (objek guci dan siluet wajah)
Gestalt menjelaskan bagaimana secara psikologi seseorang mencerna apa yang dilihatnya. Dengan memahami prinsip kerja kecenderungan persepsi visual manusia melalui Gestalt, desainer dapat memahami bagaimana fungsi sampainya suatu pesan terhadap audiens.
Prinsip asas teori ini menitikberatkan keseluruhan daripada sebahagian. Dalam erti kata lain, melihat sesuatu objek secara keseluruhan (contohnya rumah) memberi makna yang lebih mendalam daripada melihat komponenkomponen individu (tiang, lantai, dinding, pintu, tangga). Proses melihat secara keseluruhan melibatkan proses kognitif – minda membuat anjakan daripada memahami setiap komponen dalam menghasilkan makna daripada pandangan yang menyeluruh.
Hukum-hukum Teori Gestalt terdiri daripada :
Hukum Pragnanz Hukum Pragnanz menyatakan bahawa apabila individu berhadapan dengan pengalaman yang baru, persepsi individu tersebut adalah tidak teratur.
Hukum Persamaan (Similarity) Konsep hukum persamaan adalah lebih mudah untuk difahami. Individu akan lebih cenderung untuk mengklasifikasikan rangsangan yang mempunyai persamaan di dalam kumpulan yang sama.
Hukum Keintiman (Proximity) Mengikut hukum keintiman, pengklasifikasian setiap rangsangan adalah berdasarkan elemen jarak dan hubungan. Rangsanganrangsangan yang mempunyai hubung kait di antara satu sama lain akan diletakkan di dalam kumpulan yang sama.
Hukum Lengkap (Closure) Hukum lengkap menganjurkan bahawa individu cenderung untuk meletakkan rangsangan yang telah lengkap di dalam kumpulan yang sama.
Hukum Kesinambungan Positif (Good Continuation) Hukum ini menyatakan bahawa sifat sesuatu rangsangan tidak akan berubah, dan pada masa yang akan datang sifat yang sama akan dikekalkan. Contohnya, garis yang lurus dilihat sebagai akan tetap lurus pada masa yang akan datang dan tidak akan berubah sifatnya.
Hukum Ciri-ciri Bahagian (Membership Character) Di dalam hukum ini, individu akan mentafsir sesuatu berdasarkan pandangan mereka secara keseluruhan terhadap sesuatu objek tersebut, dan bukannya melihat setiap bahagian daripada keseluruhan objek tersebut.
Teori Gestalt juga mempunyai hubungan yang rapat dengan pandangan konstruktivis dan banyak diaplikasikan di dalam kaedah penyelesaian masalah. Di dalam konteks pembelajaran seni visual, teori Gestalt bukan sahaja melihat kepada produk atau hasil kerja tetapi memberikan penekanan yang tinggi ke atas proses penghasilan produk itu sendiri.
Seorang perancang grafis idealnya dapat menciptakan sebuah kesatuan visual yang mudah dipahami oleh penglihat. Pemahaman terhadap prinsip persepsi visual adalah kunci untuk memahami tendensi mata dalam melihat sebuah pola visual. Penerapan prinsip persepsi visual dari teori Gestalt menjadi metode persepsi visual yang paling akurat, teruji, dan dapat dikatakan masih relevan sampai saat ini.
Teori ini berbasis pada pattern seeking dalam perilaku manusia. Setiap bagian dari sebuah gambar dapat dianalisis dan dievaluasi sebagai komponen yang berbeda. Salah satu hukum persepsi dari teori ini membuktikan bahwa untuk mengenal atau membaca sebuah gambar diperlukan adanya kontras antara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negatif yang disebut dengan ground. 1)
Prinsip Gestalt tidak memandang atau menilai elemen demi elemen dari persepsi visual tetapi memandang secara keseluruhan sebagai satu kesatuan yang utuh. Tujuan penulisan ini untuk memberi gambaran bahwa secara sadar atau tidak, prinsip Gestalt selalu diterapkan dalam penilaian output suatu desain atau iklan. Begitu juga audience sebagai penikmat output suatu desain juga melihat dengan menggunakan prinsip ini.
Menurut teori ini, jika stimulus mengandung dua atau lebih daerah yang berbeda, biasanya akan dilihat sebagiannya sebagai gambar atau sosok dan sisanya sebagai latar belakang. Daerah yang terlihat pada gambar berisi obyek yang menjadi pusat perhatian, mereka tampak lebih padat dibandingkan latar belakang dan terlihat di depan latar. Inilah bentuk organisasi perseptual yang paling dasar. 4) Proses persepsi tersebut yang akan berusaha membedakan objek dari latar. Dalam keadaan yang sebanding, objek dan latar dapat dipertukarkan sehingga menghasilkan hubungan ambiguitas atau mendua.
Desainer komunikasi visual dalam melakukan eksekusi atau preskripsi desain memperhatikan setiap tendensi dari perilaku manusia dalam melihat sebuah tampilan visual. Fenomena- fenomena alam merupakan referensi dasar dari sebuah konsep desain. Hal ini sejalan dengan prinsip Gestalt yang merupakan bagian dari persepsi visual. Bahwa sebuah bentuk merupakan hasil kumulatif dari berbagai
elemen dan efek serta merupakan proses yang terdiri dari seleksi, organisasi, dan interpretasi terhadap stimulus.
Ketika audience menangkap dan memilih stimulus berdasarkan pada psychological set yang dimilikinya, yaitu berbagai informasi yang ada di dalam memori audience terjadilah proses yang disebut seleksi perseptual. Sebelum seleksi persepsi terjadi, terlebih dahulu stimulus harus mendapat perhatian dari penglihat. Ada dua proses yang termasuk dalam definisi seleksi yaitu : perhatian (attention) dan persepsi selektif (selective perception). Perhatian yang dilakukan oleh penglihat dapat terjadi secara sengaja atau tidak sengaja. Perhatian yang dilakukan secara sengaja disebut sebagai voluntary attention, dimana penglihat secara aktif mencari informasi yang mempunyai relevansi pribadi. Sedangkan persepsi selektif terjadi ketika penglihat melakukan voluntary attention. Ketika penglihat mempunyai keterlibatan yang tinggi terhadap suatu karya desain, maka pada saat itu penglihat yang mengalami bisa disebut melakukan proses perhatian selektif (selective attention). Proses perhatian selektif terjadi karena dengan mempunyai keterlibatan yang tinggi terhadap suatu karya desain, berarti penglihat telah secara aktif mencari informasi mengenai karya tersebut dari berbagai sumber. Dengan demikian, perhatian selektif hanya terjadi pada karya-karya desain yang dipahami berdasarkan keterlibatan yang tinggi. Jika dihubungkan dengan teori pembelajaran, perhatian selektif ini identik dengan active
learning.
Disamping penglihat melakukan voluntary attention, penglihat juga melakukan involuntary attention (perhatian secara tidak sengaja).
Involuntary attention terjadi ketika kepada penglihat dipaparkan
sesuatu yang menarik, mengejutkan, menantang atau sesuatu yang tidak diperkirakan sebelumnya,yang tidak ada relevansinya dengan tujuan atau kepentingannya. Stimuli dengan ciri-ciri tersebut di atas akan secara otomatis mendapat tanggapan dari penglihat.
Baik voluntary attention maupun involuntary attention, kedua-duanya memerlukan alokasi kapasitas kognitif dari penglihat terhadap stimulus tertentu. Oleh karena itu, tugas para pembuat iklan atau desainer komunikasi visual adalah bagaimana iklan itu mampu
menarik perhatian konsumen atau penglihat, walaupun pesan yang disampaikan mempunyai maksud yang berbeda, misalnya iklan untuk menginformasikan keberadaan produk, iklan itu membujuk atau mengingatkan konsumen. Agar pesan yang disampaikan itu mampu merebut perhatian konsumen atau audience, iklan sebaiknya dirancang secara cerdas (smart), sehingga mampu mengejutkan konsumen atau audience, dan mampu menampilkan hal-hal di luar dugaan konsumen.
Organisasi persepsi (perceptual organization) terjadi ketika penglihat mengelompokkan informasi dari berbagai sumber ke dalam pengertian yang menyeluruh untuk memahami lebih baik dan bertindak atas pemamahaman itu. Prinsip dasar dari organisasi persepsi adalah penyatuan yang bermakna, bahwa berbagai stimulus akan dirasakan sebagai suatu yang dikelompokkan secara menyeluruh. Pengorganisasian seperti itu memudahkan untuk memproses informasi dan memberikan pengertian yang terintegrasi terhadap stimulus. Prinsip pengorganisasian Gestalt menghipotesiskan bahwa manusia mengorganisasikan persepsi untuk membentuk gambaran yang lengkap dari sebuah karya.
LOGO
Logo adalah lambang atau simbol khusus yang mewakili suatu perusahaan atau organisasi. Sebuah logo bisa berupa nama, lambang atau elemen grafis lain yang ditampilkan secara visual. Sebuah logo diciptakan sebagai identitas agar unik dan mudah dibedakan dengan perusahaan kompetitor/pesaing. Logo bisa diibaratkan dengan wajah. Setiap orang bisa dengan mudah dikenali antara satu dengan yang lain hanya dengan melihat wajah. Begitu juga halnya dengan logo. Logo merupakan sebuah visi penyampaian citra positif melalui sebuah tampilan sederhana dalam
bentuk simbol.
karena fungsi dasarnya sebagai identitas, logo haruslah unik dan mudah diingat. Selain itu, logo juga harus divisualisasikan seimbang dan enak dipandang, serta relefan sehingga mampu memberikan penjelasan mengenai apa yang ditawarkan perusahaan pemilik logo.
Jenis & Tipe Logo
Pada masa awal perkembangannya, pembagian jenis logo tidaklah serumit sekarang. Mula-mula logo hanya berupa bentuk yang tak terucapkan seperti gambar, yang dibuat oleh perajin untuk lambang kerajaan. Seiring dengan berkembangnya jaman, logo tidak hanya digunakan untuk kepentingan kerajaan saja, melainkan untuk memberi tanda pada barang - barang yang dijual di pasar.
Pembagian jenis logo secara sederhana terbagi atas dua bagian yaitu Word Marks atau Brand Name yaitu logo yang tersusun dari bentuk terucapkan, serta Device Marks atau Brand Mark yang tersusun dari bentuk tak terucapkan. Bisa pula logo terdiri atas keduanya, yang merupakan kombinasi dari brand name dan brand mark. Sebagai contoh untuk brandname adalah logo Sony yang hanya tersusun dari kata sony, dan Shell logo untuk brand mark yang tersusun dari gambar kerang.
Sedangkan paduan keduanya adalah seperti logo rokok Djarum, yang terdiri dari tulisan Djarum dan gambar jarum. Kemudian dengan semakin bertambahnya jumlah produk di pasar, serta semakin kompleknya karakteristik pasar muncul berbagai jenis logo,
yang pada dasarnya merupakan paduan dari dua jenis logo diatas. Berikut kami sajikan beberapa jenis logo, yang penggolongannya berdasarkan pendapat John Murphy dan Michael Rowe :
a. Name - Only Logo
Adalah logo yang diambil dari sebuah nama, dengan menggunakan gaya grafis khusus. Logo jenis ini memberi ketegasan dan pesan langsung kepada konsumen. Contoh logo jenis ini seperti pada produk sandang karya perancang ternama Yves Saint Laurent, produk elektronik Sony, Toshiba, Panasonic, produk kamera Nikon, Leica, Yashica, peralatan fotokopi Xerox, dan lain-lain
b. Name/Symbol Logo
Yaitu logo yang terdiri dari nama perusahaan atau produk dengan gaya tipografis yang berkarakter kuat, tersusun atas bentuk-bentuk grafis seperti oval, lingkaran atau kotak. Sebagai contoh adalah logo Ford, Du Pont, Hertz dan banyak lagi. Kelebihan jenis logo ini adalah pada bentuknya yang ringkas dan fleksibel karena jenis logo seperti ini mampu berdiri sendiri.
c. Initial Letter Logo
Yaitu logo yang menggunakan huruf awal (inisial) dari nama produk atau perusahaan dan menjadikannya sebagai elemen utama dari logo tersebut. Logo jenis ini terkadang menunjukkan gabungan nama pemilik perusahaan seperti logo produsen hardware komputer Hewlett-Packard. Selain contoh diatas banyak contoh lain seperti logo Bank BCA, IBM, RCTI, dan lainnya.
d. Pictorial Name Logo
Adalah logo yang menggunakan nama produk atau organisasi sebagai komponen penting dari gaya logo, yang secara keseluruhan logo ini memiliki gaya yang sangat khusus. Perusahaan yang menggunakan logo jenis ini, biasanya adalah perusahaan yang sudah terkenal, seperti Coca Cola, Kodak, McDonald, Rolls Royce dan lain sebagainya. Karena kuatnya image perusahaan/produk yang memakai logo ini, maka bila terjadi peniruan logo tersebut oleh produk atau perusahaan lain maka citra yang dihasilkannya tetap mengarah pada produk atau perusahaan yang ditiru.
e. Associative Logo
Yaitu logo yang berdiri bebas yang biasanya tidak memuat nama produk atau perusahaan, tetapi memiliki asosiasi langsung dengan nama, produk atau wilayah aktifitasnya. Sebagai contoh logo perusahaan pembuat pesawat terbang Aerospatiale, logonya terdiri dari kalimat Aerospatiale yang membentuk bola planet yang dengan jelas memperlihatkan jangkauan aktifitasnya yakni penerbangan, logo perusahaan minyak Shell yang menunjukkan gambar kerang sebagai asosiasi dari fosil penghasil minyak, kemudian logo 20th Century Fox, yang menggambarkan gemerlap dan megahnya dunia perfilman dan masih banyak lagi. Jenis logo seperti ini mempunyai daya tarik kuat dan mudah untuk dipahami.
f. Allusive Logo
Yang dimaksud dengan allusive logo adalah logo yang bersifat kiasan, seperti logo Mercedes Benz yang terdiri dari bentuk bintang segitiga yang merupakan representasi dari system kemudi mobil, bentuk A pada perusahaan penerbangan Alitalia yang dideformasikan dari bentuk ekor pesawat yang berfungsi sebagai penyeimbang. Logo jenis ini memiliki hubungan yang tidak langsung antara nama dengan logonya sehingga logo jenis ini sulit untuk dipahami, dan memerlukan waktu lebih agar seseorang bisa memahami apa maksud dari logo.
g. Abstract Logo
Yang dimaksud dengan logo jenis ini adalah logo yang dapat menimbulkan beraneka kesan, yang dipengaruhi oleh daya pemahaman konsumen. Ini terjadi karena bentuk visual logo ini sangat abstrak. Diantaranya mengambil suatu bentuk struktural yang dikreasikan dengan efek optis yang bervariasi. Sebagai contoh adalah logo Citroen. Logo jenis ini sangat disukai di Amerika, karena logo jenis ini mampu dibuat dengan bermacam variasi dan sangat orisinil sehingga terjadinya kemiripan sebuah logo dengan logo yang lainnya akibat dari banyaknya produk dan perusahaan yang tumbuh di Amerika bisa dihindari.
Bentuk logo abstrak yang ada di Indonesia adalah seperti logo Bakrie Brothers. Abstract logo pertama kali digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar Jepang, yang kemudian perusahaan - perusahaan tersebut mengalami kesuksesan di negara barat, sehingga menjadi ide baru bagi perkembangan logo di dunia barat. Logo jenis ini sekarang menjadi standar disain logo kontemporer. Kelemahan dari jenis logo ini adalah bentuknya yang abstrak, sehingga sukar dipahami oleh konsumen serta tidak memiliki pengertian yang benar-benar tepat seperti apa yang diinginkan.
Element Garis pada sebuah logo
Pengertian garis menurut Leksikon Grafika adalah benda dua dimensi tipis memanjang. Sedangkan Lillian Gareth mendefinisikan garis sebagai sekumpulan titik yang bila dideretkan maka dimensi panjangnya akan tampak menonjol dan sosoknya disebut dengan garis.
Terbentuknya garis merupakan gerakan dari suatu titik yang membekaskan jejaknya sehingga terbentuk suatu goresan. Untuk menimbulkan bekas, biasa mempergunakan pensil, pena, kuas dan lain-lain. Bagi senirupa garis memiliki fungsi yang fundamental, sehingga diibar atkan jantungnya senirupa. Garis sering pula disebut dengan kontur, sebuah kata yang sama dan jarang dipergunakan.
Pentingnya garis sebagai elemen senirupa, sudah terlihat sejak dahulu kala. Nenek moyang manusia jaman dulu, menggunakan garis ini sebagai media ekspresi senirupa di gua-gua. Mereka menggunakan garis ini untuk membentuk obyek-obyek ritual mereka. Sebagai contoh adalah lukisan di dinding gua Lascaux di Prancis, Leang- leang di Sulawesi, Altami ra di Spanyol dan masih banyak lainnya. Selain berupa lukisan, nenek moyang manusia juga menggunakan garis sebagai media komunika si, seperti huruf paku peninggalan bangsa Phoenicia (abad 12 - 10 SM) ya ng berupa goresan-goresan.Disamping potensi garis sebagai pembentuk kontur, garis merupakan elemen untuk mengungkapkan gerak dan bentuk. Baik bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi.
Suasana dalam garis Dalam hubungannya sebagai elemen senirupa, garis memiliki kemampuan untuk mengungkapkan suasana. Suasana yang tercipta dari sebuah garis terjadi karena proses stimu lasi dari bentuk-bentuk sederhana yang sering kita lihat di sekitar kita, yang terwakili dari bentuk garis tersebut. Sebagai contoh adalah bila kita melihat garis berbentuk 'S', atau yang sering disebut 'line of beauty' maka kita akan merasakan se suatu yang lembut, halus dan gemulai. Perasaan ini terjadi karena ingatan kita mengasosiasikannya dengan bentuk-bentuk yang
dominan dengan bentuk lengkung seperti penari atau gerak ombak di laut.
Beberapa jenis garis beserta suasana ya ng ditimbulkannya seperti, garis lurus mengesankan kekuatan, arah dan perlawanan. Garis lengkung mengesankan keanggunan, gerakan, pertumbuhan. Berikut kami saijkan beberapa jenis garis beserta asosiasi yang ditimbulkannya :
Pada logo mengunakana element Garis yang digunakan pada logo perancangan redesain butik ST Denis ini akan dibuat mengunakan garis Lengkung : Grace, keanggunan. Dengan mengunakan garis lengkung menggambarkan keangunan pada diri wanita, keanggunan pada wanita ini sebagai symbol pada wanita yang angun dan lembut dapat di rangkai dalam sifat wanita.
Garis
- Horizontal Memberi sugesti ketenangan
atau hal yang tak bergerak.
- Vertikal Stabilitas, kekuatan atau
kemegahan.
- Diagional Tidak stabil, sesuatu yang
bergerak atau dinamika.
- Lengkung Grace, keanggunan.
- Zig-zag Bergairah, semangat, dinamika
atau gerak cepat.
-
- Berombak Adanya jarak, kejauhan,
kerinduan dan sebagainya
-
- Lingkar Perluasan, gerakan mengembang,
kegembiraan dsb.
- Spiral Kelahiran atau generative forces.
-
- Bending up right : Sedih, lesu atau kedukaan.
- Diminishing Perspective : Adanya jarak, kejauhan,
kerinduan dan sebagainya.
- Concentric Arcs : Perluasan, gerakan mengembang,
kegembiraan dsb.
- Pyramide : Stabil, megah, kuat atau kekuatan yang masif.
- Conflicting Diagonal : Peperangan, konflik, kebencian dan
kebingungan.
- Rhytmic horizontals : Malas, ketenangan yang
menyenangkan.
- Upward Swirls : Semangat menyala, berkobar-kobar,
hasrat yang tumbuh.
- Upward Spray : Pertumbuhan, spontanitas, idealisme.
- Inverted Perspective : Keluasan tak terbatas, kebebasan
mutlak, pelebaran tak terhalang.
- Water Fall : Air terjun, penurunan yang berirama, gaya
berat.
- Rounded Archs : Lengkung bulat mengesankan
kekokohan.
- Rhytmic Curves : Lemah gemulai, keriangan.
- Gothic Archs : Kepercayaan dan religius.
Lebih jauh lagi, garis sesuai fungsinya yang khas, yang mampu membentuk symbol yang memiliki pengertian khusus, sangat menunjang penggunaannya sebagai elemen symbol. Penggunaan garis sebegai elemen symbol, pertama kali diperkenalkan oleh Otto Neurath (18 82 - 1945) seorang pengajar dan ilmuwan sosial, yang menamakan symbol tersebut sebagai Isotype.
Kemudian bahasa Iogotype ini berkembang dan menjadi salah satu bahasa gambar yang mampu mewakili berbagai bentuk komunikasi. Dalam perkembangan selanjutnya bentuk-bentuk simbol ini banyak dipergunakan dalam perancangan logo dalam upayanya agar mudah diingat dan mempunyai daya komunikasi yang baik.
Element Bentuk pada sebuah logo
Pengertian bentuk menurut Leksikon Grafika adalah macam rupa atau wujud sesuatu, seperti bundar elips, bulat segi empat dan lain sebagainya. Dari definisi tersebut dapat diuraikan bahwa bentuk merupakan wujud rupa sesuatu, biasa berupa segi empat, segi tiga, bundar, elip.
Pada proses perancangan logo, bentuk menempati posisi yang tidak kalah penting dibanding elemen-elemen lainnya, mengingat bentuk-bentuk geometris biasa merupakan simbol yang membawa nilai emosional tertentu. Hal tersebut biasa dipahami, karena pada bentuk atau rupa mempunyai muatan kesan yang kasat mata. Seperti yang diungkapkan Plato, bahwa rupa atau bentuk merupakan bahasa dunia yang tidak
dirintangi oleh perbedaan-perbedaan seperti terdapat dalam bahasa kata-kata. Namun teori Plato tersebut tidaklah mesti berlaku semestinya. Ada aspek lain yang mengakibatkan bahasa bentuk tidak selalu efektif. Seperti penerapan bentuk-bentuk internasional dengan target sasaran tradisional atau sebaliknya. Dengan kata lain, bila target sasaran tidak terbiasa dengan bahasa kasat mata tradisional, pergunakan bahasa kasat mata
internasional demikian pula sebaliknya. Sebagai contoh adalah bila kita merancang logo armada angkatan bersenjata
Republik Tanzania misalnya, kurang lazim bila kita memilih bentuk keris atau mandau sebagai elemen penunjang dalam logo tersebut, karena bentuk keris dan mandau kurang atau bahkan tidak dikenal oleh rakyat Tanzania. Dari contoh diatas, kemudian muncul teori tentang frame of reference (kerangka referensi) dan field of reference (lap angan pengalaman) yang menjelaska bahwa penerimaaan suatu bentuk pesan, dipengaruhi oleh beberapa aspek yakni panca indra, pikiran serta ingatan. Jadi seperti contoh ma salah diatas, bentuk logo tersebut akan lebih efektif dan komunikatif bila ditujukan pada angkatan bersenjata Republik Indonesia, dan tidak dengan Republik Dominika karena mereka tidak memiliki frame of reference dan field of reference tentang keris atau mandau dalam ingatan mereka.
Berikut kami sajikan beberapa contoh bentuk dan asosiasi yang ditimbulkannya berdasarkan buku Handbook of Design & Devi ces tulisan Clarence P. Hornung
1. Segitiga
merupakan lambang dari konsep Trinitas. Sebuah konsep religius yang mendasarkan pada tiga unsur alam semesta, yaitu Tuhan, manusia dan alam. Selain itu segitiga merupakan perwujudan dari konsep keluarga yakni ayah, ibu dan anak. Dalam dunia metafisika segitiga merupakan lambing dari raga, pikran dan jiwa. Sedangkan pada kebudayaan Mesir, segitig digunakan sebagai simbol feminitas dan dalam huruf Hieroglyps segitiga menggambarkan bulan.
2. Yin Yang
merupakan bentuk yang termasuk dalam jenis Monad, yakni bentuk yang terdiri dari figure geometris bulat yang terbagi oleh dua bentuk bersinggungan dengan masing-masing titik pusat yang berhadapan. Di China bentuk seperti ini disebut Yin Yang, di Jeapng disebut Futatsu Tomoe
sedangkan orang Korea menyebutnya Tah Gook. Yin Yang merupakan gambaran dua prinsip alam, Yang melambangkan kecerahan � Yin melambangkan kegelapan, Yang melambangkan nirwana � Yin melambangkan dunia, Yang sebagai matahari � Yin sebagai bulan, Yang memiliki posisi aktif, maskulin � Yin pasif, feminin. Kesemuanya itu melambangkan prinsip dasar kehidupan, yakni keseimbangan.
Element Warna pada sebuah logo
Pemahaman tentang warna dibagi dalam dua bagian berdasarkan sifat warna antara lain sebagai berikut :
- Warna menurut ilmu Fisika.
Adalah sifat cahaya yang bergantung dari panjang gelombang yang dipantulkan benda tersebut. Benda yang memantulkan semua panjang gelombang terlihat putih, benda yang sama sekali tidak memant ulkan terlihat hitam. Dispersi terjadi apabila sinar matahari melalui prisma kaca yang berbentuk spektrum dan kecepatan menjalarnya tergantung pada panjang gelombangnya. Warna utama dari cahaya atau spektrum adalah biru, kuning dan merah dengan kombinasi-kombinasi yang dapat membentuk segala warna.
- Warna menurut ilmu Bahan.
Adalah sembarang zat tertentu yang memberikan warna. Pigmen memberikan warna pada tumbuh-tumbuhan, hewan, juga pada cat, plastik dan barang produksi lainnya kecuali pada tekstil ya ng menggunakan istilah zat celup untuk mewarnainya. Suatu pigmen berwarna khas karena menghisap beberapa panjang gelombang sinar dan memantulkan yang lain. Pigmen banyak digunakan dalam industri, misalnya plastik, tinta karet dan lenolum. Sebagai bagian dari elemen logo, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari logo tersebut.
Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Lebih lanjut dikata kan oleh Henry Dreyfuss, bahwa warna digunakan dalam simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut. Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat. Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur tentang warna sbb: Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda.
Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. Berikut kami sajikan potensi karakter warna yang mampu memberikan kesan pada seseorang sbb :
1. Hitam
sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambing untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi).
2. Putih
sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesulitan dsb.
3. Abu-abu
merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik.
4. Merah
bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup).
5. Kuning
dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu.
6. Biru
sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte),sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan.
7. Hijau
mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru.
8. Coklat
Coklat adalah warna bumi, memberikan kesan hangat, nyaman dan aman. Namun selain itu, coklat juga memberikan kesan sophisticated karena dekat dengan warna emas. Bisa di bayangkan kesan mahal dan ekslusif pada desain logo dengan kombinasi warna hitam dan coklat muda. Dan tidak lupa, coklat juga bisa memberikan nuansa dapat di andalkan dan kuat. Warna coklat ini biasanya di gunakan di firma hukum sebagai warna utama dalam desain logo perusahaan mereka.
Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi :
1. Hue
adalah istilah yang digunaka n untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb.
2. Value
adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna.Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.
3. Intensity
seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.
Selain Prang System terdapat beberapa sistem warna lain yakni, CMYK atau Process Color System, Munsell Color System, Ostwald Color System,Schopenhauer/Goethe Weighted Color System, Substractive Color System serta Additive Color/RGB Color System.
Diantara bermacam sistem warna diatas, kini yang banyak dipergunakan dalam industri media visual cetak adalah CMYK atau Process Color System yang membagi warna dasarnya menjadi Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Sedangkan RGB Color System diperguna kan dalam industri media visual elektronika.
Element Tipografi pada sebuah logo
Tipografi Pengertian tipografi menurut buku Manuale Typographicum adalah :
Typography can defined a art of selected right type printing in accordance with specific purpose ; of so arranging the letter, distributing the space and controlling the type as to aid maximum the reader's.
Dari pengertian diatas, memberikan penjelasan bahwa tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.
Sebagai bagian dari kebudayaan manusia, huruf tak pernah lepas dari kehidupan keseharian. Hampir setiap bangsa di dunia menggunakannya sebagai sarana komunikasi. Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf
Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglyphe pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus. Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa.
Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad ke-8 SM diRoma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi. Perkembangan tipgrafi saat ini mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan (hand drawn) hingga mengalami komputerisasi.
1. Huruf tidak berkait (sans serif)
-Tidak memiliki kait (hook/terminal) hanya tangkai dan batang saja.
- Ujungnya berbentuk tajam atau tumpul. - Sifatnya kurang formal dan sederhana. - Sangat mudah dibaca
- Contoh: Arial, avant grade, MS Sans Serif, dll.
2. Huruf berkait (serif) - Memiliki terminal.
- Sifatnya formal, elegan, mewah, anggun. - Kurang mudah dibaca.
- Contoh: Times New Roman, Garamond, MS Serif.
3. Huruf Tulis (scipt)
- Setiap huruf terkait seperti tulisan tangan. (kata bu guru waktu kita SD tegak bersambung)
- Sifatnya anggung, eksklusif, romantis, tradisional. - Sulit dibaca jika terlalu kecil dan banyak.
4. Huruf Dekoratif
- Setiap hurufnya dibuat secara detail dan komplit. - Sifatnya mewah, bebas, anggun, tradisional, istimewa. - Sangat sulit dibaca, gunakan hanya sebagai alternative drop cap.
- Contoh: English, Augsburger Initial, dll.
5. Huruf monospace
- Identik dengan serif atau sans serif tapi jarak antar huruf disamakan.
- Sifatnya formal, sderhana, futuristik, kaku,. - Mudah dibaca tapi kurang rapi.
- Contoh: Courier1
Dalam pemilihan jenis huruf, yang senantiasa harus diperhatikan adalah karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya. Seperti misalnya pada produk minyak wangi untuk wanita jarang yang menggunakan jenis huruf Egyptian karena berkesan kuat dan keras dan biasanya mempergunakan jenis huruf Roman yang bernuansa klasik dan lembut sehingga cocok dengan karakter minyak wangi dan wanita. Pada huruf akan direncanakan menggunakan huruf “Script”, karena pada huruf “Script” ini seperti ukiran tulisan tangan yang menggambarkan kelembutan atau keanggunan pada tulisan.
1
3.3 Objek Referensi dan Inspirasi
Referensi Karya & Objek Inspirasi Komentar / Penjelasan
www.butikkanaya.blogspot.com/ Logo butik kanaya ini merupakan
visualisasi bentuk butik pakaina wanita yang menjual berbagai macam pakaian kebaya. Yang nantinya penulis bisa melihat referensi bentuk gambar yang mempunyai bentuk gambar agaer terlihat lebih sederhan.
www.penjahitkebaya.com
Merupakan visualisasi butik kebaya yang sederhana, yang mencerminkan bentuk atau gambaran seorang wanita terlihat anggun, yang nantinya penulis dapat melihat bentuk lekukan tubuh seorang wanita, digunakan dalam perancangan logo baru.