STATISTIK
STATISTIK
ANTI PENCUCIAN UANG &
PENDANAAN TERORISME
BULLETIN
NOVEMBER
2014
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
Jl. Ir H Juanda No. 35 Jakarta 10120 Indonesia Telp.: +62213850455; +62213853922
Fax.: +62213856809; +62213856826 e-mail: [email protected] website: http://www.ppatk.go.id
1
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(NOVEMBER 2014)
Halaman Ringkasan Eksekutif 1 Ringkasan Statistik 2 Laporan Transaksi 3 A. Laporan Transaksi Keuangan Mencuri- gakan (LTKM) 3 B. Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) 12 C. Laporan Pembawaan
Uang Tunai (LPUT) 14
D. Laporan dari Penyedia
Barang dan Jasa 16
E. Laporan Penundaan
Transaksi (LPT) 18
Analisis dan Pemeriksaan 22
A. Hasil Analisis (HA) 22
B. Karakteristik
Terlapor HA 27
C. HA Terkait
Pendanaan Terorisme 30 D. Hasil Pemeriksaan (HP) 33 E. Tindak Lanjut terhadap
HA/HP 35 F. Permintaan Informasi Kepada PJK/PBJ Terkait Hasil Analisis 36 G. Pengaduan Masyarakat 38 Lain-lain 39 A. Putusan Pengadilan Terkait TPPU 39 B. Keterangan Ahli 42 C. Audit 44 D. Pertukaran
Informasi Antar FIU 46
E. Nota Kesepahaman (MoU) 48 Volume 57/Thn V/2014 November 2014 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 Volume 36/Thn IV/2013 Maret 2013 D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I : D A F T A R I S I :
R i n g k a s a n E k s e k u t i f
Bulletin Statistik disusun sebagai salah satu upaya PPATK untuk menyampaikan hasil pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam rangka mencegah dan memberantas Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (selanjutnya disebut UU TPPU) yang mulai berlaku pada tanggal 22 Oktober 2010. Dalam bulletin ini, statistik yang dihimpun mencakup:
1. Perkembangan aktivitas pelaporan oleh Pihak Pelapor (Penyedia Jasa Keuangan/PJK, Penyedia Barang dan/atau Jasa Lain/PBJ), serta Ditjen Bea Cukai;
2. Penyampaian hasil analisis dan hasil pemeriksaan kepada Apgakum dan/atau penyidik, serta
3. Informasi lainnya yang terkait dengan pelaksanaan tugas PPATK. Hingga akhir November 2014, jumlah penyampaian laporan ke PPATK terus bertambah. Penerimaan pelaporan terbanyak terutama terkait LTKT dan LTKM yang selama Januari 2014 s.d. November 2014 bertambah masing-masing sebanyak 1.6 juta LTKT, dan 33,4 ribu LTKM. Dengan adanya penambahan laporan ini, jumlah keseluruhan laporan yang telah diterima PPATK sejak Januari 2003 telah mencapai 16.177.060 laporan. Bila diamati perkembangan
bulanannya (month-to-month, disingkat m-to-m), penerimaan
keseluruhan laporan di November 2014 bila dibandingkan
penerimaan pada bulan sebelumnya mengalami penurunan, terutama jumlah LPUT, LTKT, dan LTKM yang turun masing-masing sebanyak 39,9 persen, 11,0 persen, dan 5,9 persen.
Terkait fungsi analisis, selama Januari 2014 s.d. November 2014, PPATK telah menyampaikan Hasil Analisis (selanjutnya disebut HA) kepada penyidik sebanyak 389 HA, dengan 326 HA diantaranya merupakan HA inquiry (permintaan dari penyidik), dan selebihnya sebanyak 63 HA merupakan HA Proaktif (inisiatif dari PPATK). Berdasarkan jumlah HA selama periode tersebut, dugaan tindak pidana Korupsi masih menjadi tindak pidana yang paling dominan, yaitu sebanyak 167 HA (47,8 persen).
Sesuai amanat UU TPPU, selain melakukan fungsi analisis, PPATK juga memiliki fungsi pemeriksaan. Selama Januari 2014 s.d. November 2014, sebanyak 15 Laporan Hasil Pemeriksaan (selanjutnya disebut LHP) yang disampaikan kepada penyidik. Namun demikian, sejak berlakunya UU TPPU, terdapat sebanyak 43 LHP telah disampaikan ke penyidik atau Kementerian/Lembaga terkait, dengan 18 LHP diantaranya disampaikan ke Penyidik Kepolisian, 26 LHP ke Penyidik Kejaksaan, dan 22 LHP ke Penyidik KPK. Sementara itu, terkait dengan putusan pengadilan, berdasarkan data terkini, hingga akhir November 2014 telah terdapat 87 putusan pengadilan terkait TPPU sejak berlakunya UU TPPU. Bila diakumulasikan sejak Januari 2005, jumlah putusan pengadilan terkait TPPU tercatat sudah sebanyak 125 kasus dengan hukuman maksimal 18 tahun dan denda maksimal Rp15 Miliar.
Semoga buku ini dapat bermanfaat.
Jakarta, Desember 2014 MUHAMMAD YUSUF Kepala PPATK
B u l l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
B u l e t i n S t a t i s t i k
ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENDANAAN TERORISME
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
R I N G K A S A N
S T A T I S T I K
L A P O R A N
T R A N S A K S I
Periode Januari 2003 s.d. November 2014: Jumlah Laporan yang diterima PPATK s.d. November 2014
sebanyak 16.177.060 Laporan.
A. LTKM = 190.487 Laporan, bertambah 21,2 persen dibanding posisi Desember 2013.
B. LTKT = 15.913.758 Laporan. C. LTPBJ = 58.916 Laporan.
D. LPUT = 13.899 Laporan yang diperoleh melalui 17 lokasi pelaporan.
Tahun 2014 (Januari 2014 s.d. November 2014): Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 1.705.549 Laporan,
atau turun 10,8 persen dibanding jumlah selama Januari 2013 s.d. November 2013 (c-to-c).
A. LTKM = 33.380 Laporan, turun 5,9 persen (c-to-c).
B. LTKT = 1.643.697 Laporan, turun 11,0 persen (c-to-c). C. LTPBJ = 27.005 Laporan, turun 1,2 persen (c-to-c). D. LPUT = 1.467 Laporan, turun 39,9 persen (c-to-c).
November 2014:
Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 118.225 Laporan, atau turun 32,8 persen dibandingkan jumlah Oktober 2014 (m-to-m), dan turun 33,9 persen dibandingkan jumlah pada November 2013 (y-on-y).
A. LTKM = 3.468 Laporan, naik 0,1 persen (m-to-m), dan naik 2,7 persen (y-on-y). B. LTKT = 112.224 Laporan, turun 33,7 persen (m-to-m), dan turun 32,0 persen (y-on-y). C. LTPBJ = 2.532 Laporan, turun 20,5 persen (m-to-m), dan turun 75,4 persen (y-on-y). D. LPUT = 1 Laporan, turun 99,5 persen (y-on-y).
H A S I L A N A L I S I S D A N H A S I L
P E M E R I K S A A N
Periode Januari 2003 s.d. November 2014:
Hasil Analisis (tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan ke Penyidik
Januari 2003 s.d. November 2014 sebanyak 2.840 HA yang terkait dengan 8.127 LTKM.
A. HA - Proaktif = 1.699 HA yang terkait dengan 4.591 LTKM. - Inquiry = 1.141 HA yang terkait dengan 3.536 LTKM. B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 836 IHA.
C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 65 HA yang terkait dengan 232 LTKM. D. LHP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 43 Laporan.
Tahun 2014 (Januari 2014 s.d. November 2014):
HA yang disampaikan ke Penyidik selama Januari 2014 s.d. November 2014 sebanyak 389 HA yang terkait dengan 2.321 LTKM.
A. HA - Proaktif = 63 HA yang terkait dengan 391 LTKM. - Inquiry = 326 HA yang terkait dengan 1.930 LTKM. B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 111 IHA.
C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 9 HA yang terkait dengan 28 LTKM.
3
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(NOVEMBER 2014)
A. Laporan Transaksi
Keuangan Mencurigakan
(LTKM)
LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan (selanjutnya disebut PJK) berdasarkan UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5.
Selama November 2014, jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada PPATK sebanyak 3.468 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 173 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Pelaporan LTKM selama bulan ini naik 0,1 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan lalu, dan naik 2,7 persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama November 2013 (y-on-y).
Bila dibandingkan dengan jumlah LTKM selama Januari 2013 s.d. November 2013, penerimaan LTKM selama Januari 2014 s.d. November 2014 juga turun 5,9 persen (c-to-c). Sehingga keseluruhan LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. November 2014 mencapai sebanyak 190.487 LTKM. Sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 November 2010, jumlah kumulatif LTKM tahun 2011 s.d. November 2014 mengalami penambahan sebanyak 126.563 LTKM, atau secara rata-rata tahunan meningkat 304,4 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.
Dilihat berdasarkan jenis industri PJK pelapor selama Januari 2014 s.d. November 2014 yang sebanyak 292 Pihak Pelapor, terdapat sebanyak 59,9 persen LTKM diantaranya disampaikan oleh PJK Bank dan 40,1 persen disampaikan oleh PJK Non Bank. Sebagian besar TKM terjadi di Jakarta (47,8 persen), dan Jawa Barat (12,7 persen).
Berdasarkan profil terlapor dalam LTKM selama Januari 2014 s.d. November 2014, terdapat sebanyak 89,7 persen terlapor adalah perorangan, sedangkan 10,3 persen adalah korporasi. Mayoritas terlapor perseorangan adalah Laki-laki (66,9 persen), dengan pekerjaan utama sebagai Pengusaha/Wiraswasta (28,3 persen), serta sebagian besar berada pada usia produktif antara 30-60 tahun (66,7 persen).
Berdasarkan LTKM selama Januari 2014 s.d. November 2014, hanya sebanyak 39,5 persen LTKM saja yang mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan selebihnya sebanyak 60,5 persen LTKM tidak terisi/mengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan (56,0 persen), Korupsi (19,0 persen), dan Perjudian (9,3 persen).
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
TRANSAKSI
LAPORAN
UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) :“Penyedia jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib menyampaikan laporan kepada PPATK yang meliputi:
a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau dengan mata uang asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi maupun beberapa kali Transaksi dalam 1 (satu) hari kerja; dan/atau
c. Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri.”
Pasal 1 Angka 5 :
“ Transaksi Keuangan Mencurigakan adalah: a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola
Transaksi dari Pengguna Jasa yang
bersangkutan;
b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak
Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini;
c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana; atau
d. Transaksi Keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena melibatkan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana.”
Tabel 1
Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
s.d. November 2014 Nov-2013 Kumulatif s.d. Nov-2013 Jan-2013 s.d. Des-2013 Okt-2014 Nov-2014 Kumulatif s.d. Nov-2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) Bank 36,309 9,687 16,835 1,506 17,198 20,683 1,978 2,406 20,007 67,212 103,521 130 Ø Bank Umum 36,022 9,532 16,771 1,493 17,063 20,525 1,961 2,390 19,874 66,702 102,724 106
¤ Bank Milik Negara 11,096 4,062 7,045 630 7,312 8,890 717 946 7,816 27,813 38,909 5 ¤ Bank Swasta 12,540 4,138 8,035 717 7,965 9,543 1,019 1,279 9,920 31,636 44,176 54 ¤ Bank Pembangunan Daerah 8,614 863 946 80 962 1,120 140 100 1,464 4,393 13,007 25 ¤ Bank Asing 2,615 354 536 24 306 344 29 28 289 1,523 4,138 9 ¤ Bank Campuran 1,157 115 209 42 518 628 56 37 385 1,337 2,494 13 Ø Bank Perkreditan Rakyat 287 155 64 13 135 158 17 16 133 510 797 24 Non Bank 27,615 10,535 14,186 1,871 18,290 21,257 1,488 1,062 13,373 59,351 86,966 162
Ø Pasar Modal 1,088 364 518 127 547 887 19 28 364 2,133 3,221 39
Ø Asuransi 2,939 209 1,588 853 6,900 8,122 160 114 2,637 12,556 15,495 21
Ø Dana Pensiun 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 1,435 4,257 7,718 238 5,602 6,156 463 218 3,544 21,675 23,110 18
Ø Pedagang Valuta Asing 22,122 5,662 3,988 599 4,694 5,513 503 512 5,403 20,566 42,688 50 Ø Money Remittance/KUPU 30 43 374 53 543 575 259 179 1,278 2,270 2,300 23 Ø Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi 0 0 0 1 4 4 18 10 78 82 82 9 Ø Koperasi 0 0 0 0 0 0 66 1 69 69 69 2 Ø Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Total LTKM 63,924 20,222 31,021 3,377 35,488 41,940 3,466 3,468 33,380 126,563 190,487 292 Jenis PJK Pelapor Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)
Jumlah Jan 2003 s.d. Nov-2014 Jumlah PJK Pelapor Jan 2014 s.d. Nov-2014 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Jumlah Tahun 2014 (Nov-2014)
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.
**) Data Tahun 2012 s.d.November 2014 menggunakan Database SIAPUPPT per 30 November 2014.
Grafik 1
Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun
Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010 Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
7,101 8,077 1,122 389 341 130 545 3,206 0 5,534 5,251 580 21 18 32,314 1,387 1,568 1,077 327 145 36 136 367 0 179 2,765 4 0 0 7,991 - 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000
Bank Milik Negara Bank Swasta Bank Pembangunan Daerah Bank Asing Bank Campuran Bank Perkreditan Rakyat Pasar Modal Asuransi Dana Pensiun Lembaga Pembiayaan/Leasing Pedagang Valuta Asing Money Remittance/KUPU Perusahaan Perdagangan Berjangka Komoditi Pos dan Giro Total
Sebelum berlakunya UU TPPU Sesudah berlakunya UU TPPU
5
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(NOVEMBER 2014)
Grafik 2
Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK per-bulan Januari 2013 s.d. November 2014 3,849 3,377 6,452 3,252 2,802 2,996 2,243 2,624 2,823 2,881 2,992 3,833 3,466 3,468 -12.3 91.1 -49.6 -13.8 6.9 -25.1 17.0 7.6 2.1 3.9 28.1 -9.6 0.1 - 60. 0 - 40. 0 - 20. 0 0. 0 20. 0 40. 0 60. 0 80. 0 100. 0 0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 O ct -13 N o v-13 D e c-13 Ja n -14 Fe b -14 M ar -14 A p r-14 M ay -14 Ju n -14 Ju l-14 A u g-14 Se p -14 O ct -14 N o v-14 2014
LTKM per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)
*) Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.
Grafik 3
Jumlah dan Persentase Kumulatif LTKM Menurut Jenis PJK Pelapor Januari 2014 s.d. November 2014 Bank 20,007 60% Non Bank 13,373 40% Grafik 4
Jumlah dan Persentase Kumulatif PJK Pelapor yang Menyampaikan LTKM Januari 2014 s.d. November 2014 Bank 130 45% Non Bank 162 55%
Grafik 5
Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKM Januari 2010 s.d. November 2014 63,924 84,146 115,167 157,107 190,487 17,348 20,222 31,021 41,940 33,380 31.6% 36.9% 36.4% 21.2% 0 50,000 100,000 150,000 200,000 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah Kumulatif Jumlah Per-tahun Perkembangan Kumulatif (%) Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003
- Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2010
s.d. November 2014
Grafik 6
Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun dan Rata-rata Penerimaan per-Bulan Januari 2010 s.d. November 2014 17,348 20,222 31,021 41,940 33,380 1,446 1,685 2,585 3,495 3,035 0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah Per-tahun Rata-rata per-bulan
Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2010
7
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(NOVEMBER 2014)
Grafik 7
Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun Berdasarkan Jenis PJK Januari 2010 s.d. November 2014 17,348 20,222 31,021 41,940 33,380 8,360 9,687 16,835 20,683 20,007 8,988 10,535 14,186 21,257 13,373 0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000 2010 2011 2012 2013 2014
Bank + Non Bank Bank Non Bank
Catatan : - Jumlah LTKM per tahun dihitung berdasarkan penerimaan LTKM oleh PPATK pada tahun
berjalan.
- Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2010
s.d.November 2014
Grafik 8
Perkembangan Rata-rata Penerimaan LTKM per-Bulan Januari 2010 s.d. November 2014 1,445.7 1,685.2 2,585.1 3,495.0 3,034.5 0.0 1,000.0 2,000.0 3,000.0 4,000.0 2010 2011 2012 2013 2014
Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2010
Tabel 2
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK
Berdasarkan Propinsi Domisili Kantor Penyedia Jasa Keuangan Pelapor Kejadian Transaksi s.d. November 2014 Nov-2013 Jan-2013 s.d. Nov-2013 Tahun 2013 Okt-2014 Nov-2014 Jan-2014 s.d. Nov-2014
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Nanggroe Aceh Darussalam 11 164 200 20 12 194 -40.0 9.1 18.3
Sumatera Utara 246 2,293 2,976 139 79 1,777 -43.2 -67.9 -22.5 Sumatera Barat 22 174 203 17 12 131 -29.4 -45.5 -24.7 Sumatera Selatan 55 712 818 88 88 561 0.0 60.0 -21.2 Bengkulu 11 85 105 5 6 70 20.0 -45.5 -17.6 Jambi 9 202 256 20 14 189 -30.0 55.6 -6.4 Riau 33 388 499 60 66 485 10.0 100.0 25.0 Kepulauan Riau 47 445 617 49 57 422 16.3 21.3 -5.2 Lampung 41 386 494 86 32 314 -62.8 -22.0 -18.7
Kep Bangka Belitung 0 80 85 15 13 100 -13.3 n.a. 25.0
Banten 395 1,624 1,960 145 136 1,115 -6.2 -65.6 -31.3 DKI Jakarta 1,675 13,223 17,953 1,824 1,663 15,946 -8.8 -0.7 20.6 Jawa Barat 489 4,760 6,043 409 388 4,231 -5.1 -20.7 -11.1 Jawa Tengah 235 1,851 2,458 211 247 1,801 17.1 5.1 -2.7 Jawa Timur 322 2,961 3,713 289 278 2,631 -3.8 -13.7 -11.1 DI Yogyakarta 46 647 797 64 60 514 -6.3 30.4 -20.6 Bali 25 245 329 67 96 482 43.3 284.0 96.7
Nusa Tenggara Barat 7 83 100 6 8 99 33.3 14.3 19.3
Nusa Tenggara Timur 0 29 47 20 7 140 -65.0 n.a. 382.8
Maluku 2 25 37 3 3 38 0.0 50.0 52.0
Maluku Utara 1 15 15 0 2 17 n.a. 100.0 13.3
Kalimantan Barat 37 210 249 51 30 331 -41.2 -18.9 57.6 Kalimantan Timur 23 378 464 24 18 271 -25.0 -21.7 -28.3 Kalimantan Tengah 10 47 59 8 12 75 50.0 20.0 59.6 Kalimantan Selatan 26 251 312 12 12 211 0.0 -53.8 -15.9 Sulawesi Utara 7 121 139 17 30 114 76.5 328.6 -5.8 Sulawesi Selatan 56 539 787 139 61 798 -56.1 8.9 48.1 Sulawesi Tengah 11 45 52 20 5 70 -75.0 -54.5 55.6 Sulawesi Tenggara 2 31 40 13 6 85 -53.8 200.0 174.2
Sulawesi Barat 0 0 0 0 0 0 n.a. n.a. n.a.
Gorontalo 1 19 21 6 3 20 -50.0 200.0 5.3
Papua 4 78 112 6 22 148 266.7 450.0 89.7
Papua Barat 0 0 0 0 0 0 n.a. n.a. n.a.
Total LTKM 3,849 32,111 41,940 3,833 3,466 33,380 -9.6 -10.0 4.0 Perkembangan Nov-2014 (Dalam Persen) (8) 0.6 5.3 0.4 1.7 0.2 Propinsi Kantor PJK Pelapor
Kejadian Transaksi Jumlah LTKM % Distribusi Jan-2014 s.d. Nov-2014 47.8 12.7 5.4 7.9 1.5 1.4 0.6 1.5 1.3 0.9 0.3 3.3 0.2 0.6 0.3 2.4 0.2 0.3 0.3 0.4 0.1 0.1 1.0 0.8 0.0 0.1 0.4 0.0 100.0 Catatan: - Angka tidak mencerminkan kejadian tindak pidana pada wilayah pelaporan
- Angka ”0.0” mencerminkan tidak adanya PJK yang melaporkan adanya transaksi keuangan mencurigakan pada wilayah tersebut atau dalam pelaporan tidak disebutkan wilayah kejadian sehingga dihitung sebagai laporan dari kantor pusat (DKI Jakarta).
- Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.
- Peningkatan year-on-year (disingkat y-on-y) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu terhadap jumlah pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
- Peningkatan cummulative-to-cummulative (disingkat c-to-c) merupakan perbandingan jumlah kumulatif tahunan hingga bulan tertentu terhadap jumlah kumulatif pada periode yang sama tahun sebelumnya.
9
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(NOVEMBER 2014)
G
am
ba
r
1.
Pemet
aa
n P
ropi
ns
i M
enu
ru
t
Kat
eg
o
ri P
er
se
nt
as
e
Kumul
at
if LT
K
M
Jan
ua
ri 2
01
4
s.d.
Nov
ember
20
14
LTKM
Men
ur
ut
Pr
ovi
ns
i Kej
ad
ia
n T
er
lap
o
r
Ja
n
ua
ri 2
00
3
s.d.
Mar
et
2013
LTKM
Men
ur
ut
Pr
ovi
ns
i Kej
ad
ia
n
T
er
lap
o
r
Ja
n
ua
ri 2
00
3
s.d.
Mar
et
2013
LTKM
Men
ur
ut
Pr
ovi
ns
i Kej
ad
ia
n T
er
lap
o
r
Ja
n
ua
ri 2
00
3
s.d.
Mar
et
2013
LTKM
Men
ur
ut
Pr
ovi
ns
i Kej
ad
ia
n T
er
lap
o
r
Ja
n
ua
ri 2
00
3
s.d.
Mar
et
2013
LTKM
Men
ur
ut
Pr
ovi
ns
i Kej
ad
ia
n T
er
lap
o
r
Ja
n
ua
ri 2
00
3
s.d.
Mar
et
2013
LT
KM
Men
ur
ut
Pr
ovi
ns
i Kej
ad
ia
n T
er
lap
o
r
Ja
n
ua
ri 2
00
3
s.d.
Mar
et
2013
LTKM
Men
ur
ut
Pr
ovi
ns
i Kej
ad
ia
n T
er
lap
o
r
Ja
n
ua
ri 2
00
3
s.d.
Mar
et
2013
C at at an : J u ml a h L TKM d ih it u n g b erd a sa rk a n L o ka si P el a p o ra n . J u ml a h L T KM tidak M en cermi n ka n T erja d in ya T in d a k P id a n a.Tabel 3
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kategori Terlapor
s.d. November 2014 Nov-2013 Jan-2013 s.d. Nov-2013 Tahun 2013 Okt-2014 Nov-2014 Jan-2014 s.d. Nov-2014
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11) Perorangan 3,715 30,753 39,741 3,581 3,087 29,956 -13.8 -16.9 -2.6 Ø Laki-Laki 2,396 20,125 25,845 2,405 1,971 20,048 -18.0 -17.7 -0.4 Ø Perempuan 1,319 10,628 13,896 1,176 1,116 9,908 -5.1 -15.4 -6.8 Perusahaan/Korporasi 134 1,358 2,199 252 379 3,424 50.4 182.8 152.1 Total LTKM 3,849 32,111 41,940 3,833 3,466 33,380 -9.6 -10.0 4.0
Jenis Kategori Terlapor
Jumlah LTKM % Distribusi Jan-2014 s.d. Nov-2014 Perkembangan Nov-2014 (Dalam Persen) (8) 89.7 66.9 33.1 10.3 100.0 Tabel 4
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Pekerjaan Terlapor Perseorangan
s.d. November 2014 Nov-2013 Jan-2013 s.d. Nov-2013 Tahun 2013 Okt-2014 Nov-2014 Jan-2014 s.d. Nov-2014
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Ø Pengusaha/Wiraswasta 1,048 10,014 12,898 967 830 8,468 -14.2 -20.8 -15.4
Ø Pegawai Swasta 1,034 6,631 8,432 790 739 6,664 -6.5 -28.5 0.5
Ø PNS (termasuk pensiunan) 256 2,438 3,302 408 309 3,147 -24.3 20.7 29.1
Ø Pedagang 233 2,231 2,953 294 274 2,937 -6.8 17.6 31.6
Ø Ibu Rumah Tangga 488 3,471 4,412 236 283 2,507 19.9 -42.0 -27.8
Ø Pelajar/Mahasiswa 100 931 1,206 146 115 1,013 -21.2 15.0 8.8
Ø TNI/Polri (termasuk pensiunan) 91 1,020 1,280 83 40 646 -51.8 -56.0 -36.7
Ø Pejabat Lembaga Legislatif dan
Pemerintah 79 490 657 75 61 619 -18.7 -22.8 26.3
Ø Pegawai BI/BUMN/BUMD
(termasuk pensiunan) 50 473 585 70 60 514 -14.3 20.0 8.7
Ø Profesional dan Konsultan 80 532 627 60 52 365 -13.3 -35.0 -31.4
Ø Pengajar dan Dosen 30 387 478 46 31 296 -32.6 3.3 -23.5
Ø Pengurus dan pegawai yayasan/lembaga berbadan hukum lainnya
27 65 179 15 12 190 -20.0 -55.6 192.3
Ø Pegawai Bank 5 20 43 34 16 160 -52.9 220.0 700.0
Ø Petani dan Nelayan 6 47 65 14 9 105 -35.7 50.0 123.4
Ø Pengurus/Pegawai LSM/organisasi tidak berbadan hukum lainnya
3 8 13 44 10 84 -77.3 233.3 950.0
Ø Buruh, Pembantu Rumah Tangga
dan Tenaga Keamanan 11 83 104 3 8 62 166.7 -27.3 -25.3
Ø Pegawai Money Changer 1 9 12 0 2 24 n.a. 100.0 166.7
Ø Ulama/Pendeta/Pimpinan organisasi dan kelompok keagamaan
1 26 27 2 1 18 -50.0 0.0 -30.8
Ø Pengurus Parpol 1 56 62 2 0 17 -100.0 -100.0 -69.6
Ø Pengrajin 1 1 3 0 0 1 n.a. -100.0 0.0
Ø Tidak Teridentifikasi dll 170 1,820 2,403 292 235 2,119 -19.5 38.2 16.4
Total Terlapor Perseorangan 3,715 30,753 39,741 3,581 3,087 29,956 -13.8 -16.9 -2.6 Jenis Pekerjaan Utama
Terlapor Perseorangan Jumlah LTKM % Distribusi Jan-2014 s.d. Nov-2014 Perkembangan Nov-2014 (Dalam Persen) (8) 28.3 22.2 10.5 9.8 8.4 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 3.4 2.2 2.1 1.7 1.2 1.0 0.1 0.1 0.0 7.1 100.0
11
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(NOVEMBER 2014) Tabel 5
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Kelompok Umur Terlapor Perseorangan
s.d. November 2014 Nov-2013 Jan-2013 s.d. Nov-2013 Tahun 2013 Okt-2014 Nov-2014 Jan-2014 s.d. Nov-2014
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Ø Usia Dibawah 30 tahun 821 7,628 10,072 906 814 8,022 -10.2 -0.9 5.2
Ø Usia 30 - 40 tahun 1,163 8,913 11,283 1,034 871 8,515 -15.8 -25.1 -4.5
Ø Usia 40 - 50 tahun 853 6,798 8,747 867 691 6,935 -20.3 -19.0 2.0
Ø Usia 50 - 60 tahun 628 5,033 6,477 578 484 4,516 -16.3 -22.9 -10.3
Ø Usia Diatas 60 tahun 216 2,074 2,690 161 186 1,638 15.5 -13.9 -21.0
Ø Tidak Teridentifikasi 34 307 472 35 41 330 17.1 20.6 7.5
Total Terlapor Perseorangan 3,715 30,753 39,741 3,581 3,087 29,956 -13.8 -16.9 -2.6 Kategori Umur Terlapor Perseorangan Jumlah LTKM % Distribusi Jan-2014 s.d. Nov-2014 Perkembangan Nov-2014 (Dalam Persen) (8) 26.8 28.4 23.2 15.1 5.5 1.1 100.0 Tabel 6
Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal
s.d. November 2014 Nov-2013 Jan-2013 s.d. Nov-2013 Tahun 2013 Okt-2014 Nov-2014 Jan-2014 s.d. Nov-2014
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Terkait Tindak Pidana 991 10,944 14,524 1,191 1,290 13,181 8.3 30.2 20.4
Ø Penipuan 696 7,832 10,331 611 681 7,375 11.5 -2.2 -5.8 Ø Korupsi 130 1,366 1,764 202 374 2,503 85.1 187.7 83.2 Ø Perjudian 3 235 273 120 49 1,227 -59.2 1,533.3 422.1 Ø Narkotika 7 543 665 56 19 413 -66.1 171.4 -23.9 Ø Di Bidang Perbankan 2 125 228 37 21 344 -43.2 950.0 175.2 Ø Penggelapan 10 94 146 17 35 223 105.9 250.0 137.2 Ø Penyuapan 38 235 278 22 32 209 45.5 -15.8 -11.1 Ø Di Bidang Perpajakan 4 53 145 24 10 205 -58.3 150.0 286.8 Ø Terorisme 8 13 22 5 7 48 40.0 -12.5 269.2
Ø Di Bidang Pasar Modal 0 18 19 2 1 15 -50.0 n.a. -16.7
Ø Pencurian 2 7 12 1 2 15 100.0 0.0 114.3
Ø Penyelundupan Barang 1 3 3 6 3 14 -50.0 200.0 366.7
Ø Perdagangan Manusia 0 1 1 0 0 9 n.a. n.a. 800.0
Ø Penyelundupan Tenaga Kerja 0 30 34 0 0 8 n.a. n.a. -73.3
Ø Prostitusi 0 0 0 1 0 6 -100.0 n.a. n.a.
Ø Psikotropika 0 3 3 1 0 5 -100.0 n.a. 66.7
Ø Di Bidang Kehutanan 0 3 5 0 0 2 n.a. n.a. -33.3
Ø Di Bidang Lingkungan Hidup 0 2 2 1 0 2 -100.0 n.a. 0.0
Ø Pemalsuan Uang 0 8 9 1 1 2 0.0 n.a. -75.0
Ø Penyelundupan Imigran 0 0 3 1 0 2 -100.0 n.a. n.a.
Ø Di Bidang Asuransi 1 1 3 0 0 1 n.a. -100.0 0.0
Ø Di Bidang Kelautan 0 0 1 0 0 1 n.a. n.a. n.a.
Ø Penculikan 0 1 1 0 0 1 n.a. n.a. 0.0
Ø Perdagangan Senjata Gelap 0 1 1 0 0 0 n.a. n.a. -100.0
Ø Tindak pidana lain yang diancam dengan pidana penjara 4 tahun atau lebih
89 370 575 83 55 551 -33.7 -38.2 48.9
Tidak Teridentifikasi Tindak
Pidana/dll 2,858 21,167 27,416 2,642 2,176 20,199 -17.6 -23.9 -4.6
Total LTKM 3,849 32,111 41,940 3,833 3,466 33,380 -9.6 -10.0 4.0
Dugaan Tindak Pidana Asal
Jumlah LTKM % Distribusi Jan-2014 s.d. Nov-2014 Perkembangan Nov-2014 (Dalam Persen) (8) 39.5 56.0 19.0 9.3 3.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.0 0.0 2.6 1.7 1.6 1.6 0.4 0.1 0.0 0.0 4.2 60.5 100.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
B. Laporan Transaksi
Keuangan Tunai (LTKT)
LTKT adalah laporan atas transaksi yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam yang dilaporkan oleh PJK. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23.
Jumlah LTKT yang disampaikan PJK kepada PPATK selama November 2014 sebanyak 112.224 LTKT, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 5.611 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Dibandingkan jumlah LTKT pada bulan lalu, jumlah tersebut turun 33,7 persen (m-to-m), dan turun 32,0 persen dibandingkan jumlah pada November 2013 (y-on-y).
Selama Januari 2014 s.d. November 2014, jumlah LTKT yang diterima PPATK sebanyak 1.643.697 Laporan, atau turun 11,0 persen dibandingkan jumlah selama periode yang sama tahun lalu (c-to-c). Dengan demikian, bila diakumulasikan sejak Januari 2003, total LTKT yang telah diterima oleh PPATK s.d. November 2014 menjadi sebanyak 15,9 juta LTKT.
Dilihat berdasarkan jenis industri PJK pelapor yang selama Januari 2014 s.d. November 2014 telah berjumlah 178 PJK, mayoritas LTKT dilaporkan oleh PJK Bank (99,5 persen), utamanya Bank Umum (99,4 persen).
Sejak diberlakukannya UU TPPU, jumlah LTKT telah mengalami penambahan sebesar 72,3 persen atau sebanyak 7,3 juta laporan dibandingkan dengan sebelum berlakunya UU TPPU.
Grafik 9
Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK per-bulan s.d. November 2014 166,375170,401164,978176,655175,883133,434131,808142,334140,883172,640145,768142,644176,854169,225112,224 2.4 -3.2 7.1 -0.4 -24.1 -1.2 8.0 -1.0 22.5 -15.6 -2.1 24.0 -4.3 -33.7 - 40. 0 - 30. 0 - 20. 0 - 10. 0 0. 0 10. 0 20. 0 30. 0 0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000 180,000 200,000 Se p -13 O ct -13 N o v-13 D e c-13 Ja n -14 Fe b -14 M ar -14 A p r-14 M ay -14 Ju n -14 Ju l-14 A u g-14 Se p -14 O ct -14 N o v-14 2014
LTKT per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month) UU TPPU
Pasal 1 Angka 6 :
“Transaksi Keuangan Tunai adalah
Transaksi Keuangan yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan/atau uang logam.”
13
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(NOVEMBER 2014) Tabel 7
Perbandingan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
s.d. November 2014 Nov-2013 Kumulatif s.d. Nov-2013 Jan-2013 s.d. Des-2013 Okt-2014 Nov-2014 Kumulatif s.d. Nov-2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) Bank 8,620,893 1,577,615 2,028,667 164,274 1,837,625 2,013,575 168,326 111,557 1,635,503 7,255,360 15,876,253 141 Ø Bank Umum 8,619,074 1,574,059 2,026,368 164,192 1,835,854 2,011,665 168,150 111,438 1,633,847 7,245,939 15,865,013 109
Ø Bank Perkreditan Rakyat 1,819 3,556 2,299 82 1,771 1,910 176 119 1,656 9,421 11,240 32
Non Bank 10,530 4,875 4,561 704 8,640 9,345 899 667 8,194 26,975 37,505 37
Ø Pasar Modal 44 4 18 1 1 1 0 0 0 23 67 0
Ø Asuransi 165 18 4 0 0 0 0 0 0 22 187 0
Ø Dana Pensiun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ø Lembaga Pembiayaan/Leasing 3 14 14 5 17 19 25 17 63 110 113 1
Ø Pedagang Valuta Asing 9,972 4,426 3,727 662 7,744 8,369 803 597 7,512 24,034 34,006 32
Ø Money Remittance/KUPU 346 413 798 36 878 956 71 53 619 2,786 3,132 4
Ø Pos dan Giro 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ø Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Total LTKT 8,631,423 1,582,490 2,033,228 164,978 1,846,265 2,022,920 169,225 112,224 1,643,697 7,282,335 15,913,758 178 Tahun 2011 Tahun 2012 Jumlah PJK Pelapor Jan 2014 s.d. Nov-2014 Jumlah
Jenis Pihak Pelapor
Jumlah Jan 2003 s.d. Nov-2014 Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*)
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Tahun 2013 Tahun 2014
(Nov-2014)
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010
Grafik 10
Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKT Januari 2010 s.d. November 2014 8,631,423 10,213,913 12,247,141 14,270,061 15,913,758 1,461,883 1,582,490 2,033,228 2,022,920 1,643,697 18.3% 19.9% 16.5% 11.5% 0 2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000 12,000,000 14,000,000 16,000,000 2010 2011 2012 2013 2014
Kumulatif LTKT LTKT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003
C. Laporan Pembawaan
Uang Tunai (LPUT)
LPUT merupakan laporan atas pembawaan uang tunai ke dalam atau ke luar daerah kepabeanan Indonesia. Penyampaian LPUT dilakukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK, dan mulai efektif per Januari 2006.
Selama November 2014, PPATK baru menerima 1 LPUT dari Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI.
Dengan demikian, jumlah LPUT selama Januari 2014 s.d. November 2014 tercatat tetap sebanyak 1.467 laporan, dengan 63,7 persen diantaranya berasal dari Batam. Bila dibandingkan dengan jumlah LPUT selama Januari 2013 s.d. November 2013, jumlah penerimaan LPUT ini turun sebesar 39,9 persen (c-to-c).
Total LPUT yang diterima PPATK sejak Januari 2006 s.d. November 2014 telah mencapai 13.899 laporan atau bertambah 11,8 persen bila dibandingkan jumlah kumulatif LPUT sampai dengan Desember 2013.
Sementara itu, selama Januari 2006 s.d. November 2014, PPATK juga telah menerima 126 pelaporan pelanggaran pembawaan uang tunai. Sejalan dengan pelaporan LPUT, sebagaian besar pelanggaran pembawaaan uang tunai terjadi di Batam yakni senyak 40 laporan atau sebesar 31,7 persen.
Tabel 8
Perbandingan Jumlah LPUT Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Lokasi Pelaporan
s.d. November 2014 Nov-2013 Kumulatif s.d. Nov-2013 Jan-2013 s.d. Des-2013 Okt-2014 Nov-2014 Kumulatif s.d. Nov-2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Ø Batam 2,683 0 0 0 1 677 0 0 935 1,612 4,295 Ø Soekarno Hatta 2,866 1,220 1,989 198 2,387 2,727 0 0 494 6,430 9,296 Ø Bandung 3 1 0 0 0 0 0 0 3 4 7
Ø Tanjung Balai Karimun 0 1 7 1 15 16 0 1 3 27 27
Ø Tj. Pinang 97 0 12 0 0 0 0 0 3 15 112
Ø Ngurah Rai Denpasar 50 9 16 1 36 38 0 0 10 73 123
Ø Dumai 1 0 0 0 1 1 1 0 3 4 5 Ø Teluk Bayur 7 0 1 0 1 1 0 0 0 2 9 Ø Teluk Nibung 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Ø Medan 3 0 1 0 0 0 0 0 0 1 4 Ø Balikpapan 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 2 Ø Pontianak 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Ø Pekanbaru 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 Ø Semarang (Tj. Emas) 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 Ø Lombok 0 0 0 0 0 0 0 0 12 12 12 Ø Palembang 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 Ø Yogyakarta 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 Total LPUT 5,711 1,233 2,027 200 2,442 3,461 1 1 1,467 8,188 13,899 Lokasi Pelaporan
Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)
Jumlah Jan 2006 s.d. Nov-2014 Tahun 2011 Sebelum Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010 (s.d. Oktober 2010)*) Tahun 2012 Tahun 2013 Jumlah Tahun 2014 (Nov-2014)
*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.
UU TPPU Pasal 34 Ayat (1) :
“Setiap orang yang membawa uang tunai dalam mata uang rupiah dan/atau mata
uang asing, dan/atau instrumen
pembayaran lain dalam bentuk cek, cek perjalanan, surat sanggup bayar, atau bilyet
giro paling sedikit Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah) atau yang nilainya setara dengan itu ke dalam atau ke luar
daerah pabean Indonesia wajib
memberitahukannya kepada Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai.“
Pasal 35 Ayat (1) :
“Setiap orang yang tidak memberitahukan pembawaan uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 10% (sepuluh perseratus) dari seluruh jumlah uang tunai dan/atau instrumen pembayaran lain yang dibawa dengan jumlah paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).”
15
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(NOVEMBER 2014) Grafik 11
Perbandingan Jumlah LPUT Berdasarkan Lokasi Pelaporan Januari 2006 s.d. November 2014 4,295 9,296 7 27 112 123 5 9 1 4 2 1 1 1 12 1 2 0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000 Batam Soekarno Hatta Bandung Tanjung Balai Karimun Tj. Pinang Ngurah Rai Denpasar Dumai Teluk Bayur Teluk Nibung Medan Balikpapan Pontianak Pekanbaru Semarang (Tj. Emas) Lombok Palembang Yogyakarta Grafik 12
Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LPUT Januari 2010 s.d. November 2014 5,711 6,944 8,971 12,432 13,899 1,618 1,233 2,027 3,461 1,467 21.6% 29.2% 38.6% 11.8% 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000 2010 2011 2012 2013 2014
Kumulatif LPUT LPUT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)
Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2006
- Perkembangan LPUT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2010 s.d.
Tabel 9
Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan
Januari 2005 s.d. November 2014
(1) (2) (3)
Batam 40 31.7%
Ngurah Rai Denpasar 36 28.6%
Soekarno Hatta 30 23.8% Medan 4 3.2% PekanBaru 3 2.4% Dumai 3 2.4% Pontianak 3 2.4% Tj. Pinang 2 1.6% Teluk Bayur 2 1.6% Bandung 1 0.8% Tj. Balai Karimun 1 0.8%
Halim Perdana Kusumah 1 0.8%
Palembang 0 0.0%
Teluk Nibung 0 0.0%
Total Pelanggaran
Pembawaan Uang Tunai 126 100.0%
% Lokasi Pelaporan Jumlah Jan-2006 s.d. Okt-2014 Grafik 13
Perbandingan Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai Menurut Lokasi Pelaporan
Januari 2005 s.d. November 2014 40 36 30 4 3 3 3 2 2 1 1 1 0 0 Batam Ngurah Rai Denpasar Soekarno Hatta Medan PekanBaru Dumai Pontianak Tj. Pinang Teluk Bayur Bandung Tj. Balai Karimun Halim Perdana Kusumah Palembang Teluk Nibung
17
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(NOVEMBER 2014)
D. Laporan dari Penyedia
Barang dan Jasa (PBJ)
Laporan dari PBJ telah diatur dalam UU TPPU, Pasal 17 ayat (1). Laporan dari PBJ mulai efektif diterima PPATK sejak Mei 2012.
Jumlah Laporan Transaksi dari PBJ (LTPBJ) yang disampaikan
kepada PPATK selama November 2014 sebanyak
2.532 Laporan, atau turun sebesar 20,5 persen (m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan sebelumnya, atau turun 75,4 persen dibandingkan jumlah pada November 2013. Selama tahun 2014 (s.d. November 2014), jumlah LTPBJ yang diterima PPATK telah sebanyak 27.005 Laporan, atau lebih rendah 1,2 persen dibandingkan jumlah LTPBJ selama Januari 2013 s.d. November 2013. Dengan demikian, bila diakumulasikan sejak Mei 2012, jumlah LTPBJ yang diterima PPATK hingga November 2014 telah mencapai 58.916 laporan yang berasal dari 305 PBJ.
Selama Januari 2014 s.d. November 2014, laporan transaksi terbanyak dilaporkan berasal dari PBJ di bidang Properti, yaitu sebanyak 14.615 laporan atau 54,1 persen, diikuti oleh Pedagang Kendaraan Bermotor sebanyak 11.029 laporan atau 40,8 persen, Pedagang Perhiasan/logam mulia sebanyak 1.298 laporan atau 4,8 persen, dan Balai Lelang sebanyak 58 laporan atau 0,2 persen.
Sementara itu, selama Mei 2012 s.d. November 2014 masih belum diterima laporan transaksi yang disampaikan oleh PBJ yang bergerak di bidang perdagangan barang seni/antik.
Tabel 10
Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari Penyedia Barang dan Jasa (PBJ) Mei 2012 s.d. November 2014 Nov-2013 Kumulatif s.d. Nov-2013 Jan-2013 s.d. Des-2013 Okt-2014 Nov-2014 Kumulatif s.d. Nov-2014 (1) (2) (3) (4) 0 (6) (7) (8) (9) (10) Ø Perusahaan Properti 2,232 5,583 14,444 15,145 1,679 1,557 14,615 31,992 193 Ø Pedagang Kendaraan Bermotor 596 4,619 12,502 13,262 1,424 911 11,029 24,887 99 Ø Pedagang Perhiasan/logam mulia 225 5 231 233 81 56 1,298 1,756 4 Ø Balai Lelang 57 106 158 161 1 8 58 276 9 Ø Barang Seni / Antik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Ø Tidak terklasifikasi 0 0 0 0 0 0 5 5 0 Total LTPBJ 3,110 10,313 27,335 28,801 3,185 2,532 27,005 58,916 305 Tahun 2014 Jumlah PBJ Pelapor Mei 2012 s.d. Nov-2014 Jenis Perusahaan
Penyedia Barang dan Jasa Lainnya (PBJ) Tahun 2012 Tahun 2013 Jumlah LTPBJ Mei 2012 s.d. Nov-2014
Catatan : Laporan dari PBJ diterima sejak Mei 2012, setelah diundangkannya UU TPPU (November 2010).
UU TPPU Pasal 17 Ayat (1) :
”Pihak Pelapor meliputi: a. penyedia jasa keuangan:
1. bank;
2. perusahaan pembiayaan;
3. perusahaan asuransi dan
perusahaan pialang asuransi;
4. dana pensiun lembaga keuangan;
5. perusahaan efek;
6. manajer investasi;
7. kustodian;
8. wali amanat;
9. perposan sebagai penyedia jasa giro;
10. pedagang valuta asing;
11. penyelenggara alat pembayaran menggunakan kartu;
12. penyelenggara money dan/atau e-wallet;
13. koperasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam;
14. pegadaian;
15. perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi; atau
16. penyelenggara kegiatan usaha
pengiriman uang.
b. penyedia barang dan/atau jasa lain:
1. perusahaan properti/agen properti;
2. pedagang kendaraan bermotor;
3. pedagang permata dan
perhiasan/logam mulia;
4. pedagang barang seni dan antik;
atau
Grafik 14
Perbandingan Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari PBJ dan Jumlah PBJ Pelapor Juni 2012 s.d. November 2014 193 99 4 9 0 31,992 24,887 1,756 276 0 0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 Perusahaan Properti
Pedagang Kendaraan Bermotor Perhiasan / logam mulia Balai Lelang Barang Seni / Antik
Jumlah Laporan Transaksi Jumlah PBJ
Grafik 15
Jumlah dan Persentase Kumulatif Transaksi dari PBJ Januari 2014 s.d. November 2014 Perusahaan Properti 14,615 54% Pedagang Kendaraan Bermotor 11,029 41% Perhiasan / logam mulia 129 5% Balai Lelang 58 0% Barang Seni / Antik 0 0%
19
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(NOVEMBER 2014)
E. Laporan
Penundaan Transaksi
(LPT)
Sesuai UU TPPU Pasal 26, Penyedia jasa keuangan dapat melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. Berikut ini perkembangan pelaporan LPT sampai dengan November 2014.
Jumlah LPT yang dilaporkan oleh PJK kepada PPATK selama November 2014 tercatat sebanyak 18 Laporan, atau menurun 37,9 persen dibandingkan jumlah pada Oktober 2014 (m-to-m), dan turun 81,4 persen dibandingkan jumlah pada November 2013 (y-on-y). Bila dibandingkan dengan jumlah LPT selama periode Januari 2013 s.d. November 2013, jumlah LPT periode Januari 2014 s.d. November 2014 juga turun sebesar 41,7 persen.
Sebagian besar penundaan transaksi selama Januari 2014 s.d. November 2014 dilakukan oleh PJK Bank (93,2 persen), terutama Bank Negara (83,3 persen), dan Bank Campuran (3,6 persen). Sebagian besar transaksi yang ditunda berupa transfer (50,2 persen). Dilihat dari profil terlapor, sebagian besar terlapor adalah perorangan (99,5 persen) dengan profesi utama sebagai Pengusaha/Wiraswasta (40,9 persen), Pegawai Swasta (14,9 persen), dan Pelajar/Mahasiswa (10,0 persen). Bila dilihat dari besaran nominalnya, hampir keseluruhan transaksi yang ditunda selama Januari 2014 s.d. November 2014 bernilai dibawah Rp100 juta (95,5 persen). Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan pemenuhan aspeknya, mayoritas LPT pada Januari 2014 s.d. November 2014 atau sebanyak 97,9 persen telah memenuhi aspek formil, namun disisi lain belum memenuhi aspek materil. Sedangkan jumlah LPT yang telah memenuhi aspek formil dan aspek materil hanya sebanyak 1,1 persen saja.
Bila dilihat menurut domisili PJK Penunda Transaksi, mayoritas dari transaksi yang ditunda selama Januari 2014 s.d. November 2014 terjadi di Propinsi DKI Jakarta (34,0 persen), Jawa Barat (21,5 persen), Jawa Timur (8,3 persen), dan Jawa Tengah (6,8 persen).
Alasan Penundaan Transaksi: Sebagian besar transaksi yang ditunda oleh PJK atau sebanyak 40,6 persen, belum teridentifikasi dengan jelas alasan yang menjadi pertimbangan penundaan transaksi sesuai ketentuan UU TPPU. Dari sejumlah transaksi yang telah teridentifikasi alasan penundaannya, sebagian besar LPT didasari atas pertimbangan bahwa Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana.
UU TPPU Pasal 26 Ayat (1) :
(1) Penyedia jasa keuangan dapat
melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan.
(2) Penundaan Transaksi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal Pengguna Jasa:
a. melakukan Transaksi yang patut
diduga menggunakan Harta
Kekayaan yang berasal dari hasil
tindak pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); b. memiliki rekening untuk menampung
Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1); atau
c. diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.
(3) Pelaksanaan penundaan Transaksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dalam berita acara penundaan Transaksi.
(4) Penyedia jasa keuangan memberikan
salinan berita acara penundaan
Transaksi kepada Pengguna Jasa.
(5) Penyedia jasa keuangan wajib
melaporkan penundaan Transaksi
kepada PPATK dengan melampirkan berita acara penundaan Transaksi dalam waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam terhitung sejak waktu penundaan Transaksi dilakukan. (6) Setelah menerima laporan penundaan
Transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) PPATK wajib memastikan
pelaksanaan penundaan Transaksi
dilakukan sesuai dengan Undang-Undang ini.
(7) Dalam hal penundaan Transaksi telah dilakukan sampai dengan hari kerja kelima, penyedia jasa keuangan harus
memutuskan akan melaksanakan
Transaksi atau menolak Transaksi tersebut.
Grafik 16
Perkembangan Bulanan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Januari 2013 s.d. November 2014 92 97 60 111 72 107 70 37 46 53 41 34 29 18 0 40 80 120
Oct-13 Nov-13 Dec-13 Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14
Tabel 11
Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis PJK Pelapor
s.d. November 2014 Nov-2013 Jan-2013 s.d. Nov-2013 Tahun 2013 Okt-2014 Nov-2014 Jan-2014 s.d. Nov-2014
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Bank 95 1,041 1,100 29 17 576 -82.1 -82.1 -44.7
Ø Bank Negara 92 994 1,049 25 16 515 -82.6 -82.6 -48.2
Ø Bank Swasta 2 27 31 1 0 15 -100.0 -100.0 -44.4
Ø BPD 1 18 18 3 1 22 0.0 0.0 22.2
Ø Bank Asing 0 1 1 0 0 2 n.a. n.a. 100.0
Ø Bank Campuran 0 1 1 0 0 22 n.a. n.a. 2,100.0
Non Bank 2 19 20 0 1 42 -50.0 -50.0 121.1
Ø Asuransi 2 19 20 0 1 39 -50.0 -50.0 105.3
Ø Pasar Modal 0 0 0 0 0 3 n.a. n.a. n.a.
Total LPT 97 1,060 1,120 29 18 618 -81.4 -81.4 -41.7
Perkembangan Nov-2014 (Dalam Persen)
(8) 93.2 Jenis Pihak Pelapor
Jumlah LPT % Distribusi Jan-2014 s.d. Nov-2014 83.3 2.4 100.0 6.8 3.6 0.5 6.3 0.3 3.6 Tabel 12
Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil
Januari 2013 s.d. November 2014 Nov-2013 Jan-2013 s.d. Nov-2013 Tahun 2013 Okt-2014 Nov-2014 Jan-2014 s.d. Nov-2014
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Aspek Formil dan Aspek Materil
terpenuhi 2 16 16 0 0 7 -100.0 -100.0 -56.3
Aspek Formil terpenuhi, namun
Aspek Materil tidak terpenuhi 93 1,037 1,096 28 18 605 -80.6 -80.6 -41.7
Aspek Formil tidak terpenuhi,
namun Aspek Materil terpenuhi 0 0 0 0 0 0 n.a. n.a. n.a.
Aspek Formil dan Aspek Materil
tidak terpenuhi 2 7 8 1 0 6 -100.0 -100.0 -14.3
Total LPT 97 1,060 1,120 29 18 618 -81.4 -81.4 -41.7
Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil Laporan Penundaan Transaksi
Jumlah LPT % Distribusi Jan-2014 s.d. Nov-2014 Perkembangan Nov-2014 (Dalam Persen) (8) 1.1 97.9 0.0 1.0 100.0 Keterangan:
(1) Aspek formil terpenuhi bila Berita Acara/Pernyataan telah dilakukan penundaan transaksi dibuat tidak lebih dari 24 jam setelah transaksi ditunda.
21
BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME
(NOVEMBER 2014) Tabel 13
Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Transaksi Yang Ditunda
s.d. November 2014 Nov-2013 Jan-2013 s.d. Nov-2013 Tahun 2013 Okt-2014 Nov-2014 Jan-2014 s.d. Nov-2014
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Transfer 48 615 650 9 7 310 -85.4 -85.4 -49.6
Tarik/Setor Tunai 8 129 133 0 3 53 -62.5 -62.5 -58.9
SMS Banking 2 14 15 3 0 13 -100.0 -100.0 -7.1
Polis Asuransi 2 14 15 0 1 7 -50.0 -50.0 -50.0
Mobile Banking 0 0 0 2 1 6 n.a. n.a. n.a.
Pembayaran 7 27 30 0 0 3 -100.0 -100.0 -88.9
Kirim Valas 0 0 0 0 0 2 n.a. n.a. n.a.
Incoming Valas 0 0 0 0 0 2 n.a. n.a. n.a.
Remittance 0 9 10 1 0 1 n.a. n.a. -88.9
Penukaran Valas 0 0 0 0 0 1 n.a. n.a. n.a.
Redemption penyertaan 0 0 0 0 0 1 n.a. n.a. n.a.
Lainnya 18 123 132 6 4 129 -77.8 -77.8 4.9 Tidak Terisi 12 129 135 8 2 90 -83.3 -83.3 -30.2 Total LPT 97 1,060 1,120 29 18 618 -81.4 -81.4 -41.7 0.2 1.0 0.5 0.2 20.9 Jenis Transaksi Yang Ditunda
(8) 50.2 0.3 14.6 100.0 0.2 8.6 2.1 1.1 Jumlah LPT % Distribusi Jan-2014 s.d. Nov-2014 Perkembangan Nov-2014 (Dalam Persen) 0.3 Tabel 14
Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK
Berdasarkan Jenis Terlapor dan Jenis Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan s.d. November 2014 Nov-2013 Jan-2013 s.d. Nov-2013 Tahun 2013 Okt-2014 Nov-2014 Jan-2014 s.d. Nov-2014
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11) Perorangan 97 1,060 1,120 29 18 615 -81.4 -81.4 -42.0 Ø Pengusaha/Wiraswasta 44 536 570 7 8 253 -81.8 -81.8 -52.8 Ø Pegawai Swasta 17 133 139 5 4 92 -76.5 -76.5 -30.8 Ø Pelajar/Mahasiswa 13 64 66 6 1 62 -92.3 -92.3 -3.1 Ø Ibu Rumahtangga 8 132 137 3 2 54 -75.0 -75.0 -59.1 Ø Pedagang 7 92 96 1 0 37 -100.0 -100.0 -59.8
Ø PEPS 0 7 8 0 0 32 n.a. n.a. 357.1
Ø Buruh 1 28 30 1 1 17 0.0 0.0 -39.3
Ø TNI/POLRI (Termasuk 1 4 4 0 0 13 -100.0 -100.0 225.0
Ø PNS 1 10 11 1 1 11 0.0 0.0 10.0
Ø Pengajar/Dosen 1 3 4 0 0 9 -100.0 -100.0 200.0
Ø Profesional 0 0 0 0 0 1 n.a. n.a. n.a.
Ø TKW 0 1 1 0 0 0 n.a. n.a. -100.0
Ø Belum/Tidak Bekerja 0 10 11 0 0 3 n.a. n.a. -70.0
Ø Tidak Teridentifikasi 4 40 43 5 1 31 -75.0 -75.0 -22.5
Korporasi 0 0 0 0 0 3 n.a. n.a. n.a.
Total LPT 97 1,060 1,120 29 18 618 100.0 -81.4 -81.4 -41.7 0.2 0.5 5.2 2.8 0.5 2.1 1.8 0.0 1.5 (8) 40.9 14.9 10.0 Jenis Terlapor dan
Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan Perkembangan Nov-2014 (Dalam Persen) 8.7 99.5 5.0 6.0 Jumlah LPT % Distribusi Jan-2014 s.d. Nov-2014 Tabel 15
Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Kategori Nominal Transaksi Yang Ditunda
s.d. November 2014 Nov-2013 Jan-2013 s.d. Nov-2013 Tahun 2013 Okt-2014 Nov-2014 Jan-2014 s.d. Nov-2014
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11) Ø Dibawah Rp100 juta 94 1,021 1,078 28 18 590 -80.9 -80.9 -42.2 Ø Rp100 juta s.d. Rp1 miliar 1 23 26 1 0 21 -100.0 -100.0 -8.7 Ø Diatas Rp1 miliar 2 16 16 0 0 7 -100.0 -100.0 -56.3 Total LPT 97 1,060 1,120 29 18 618 100.0 -81.4 -81.4 -41.7 Jumlah LPT % Distribusi Jan-2014 s.d. Nov-2014 95.5 3.4 1.1 (8) Perkembangan Nov-2014 (Dalam Persen) Kategori Nominal Transaksi
Tabel 16
Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Propinsi Kantor PJK Pelapor Penundaan Transaksi
s.d. November 2014 Nov-2013 Jan-2013 s.d. Nov-2013 Tahun 2013 Okt-2014 Nov-2014 Jan-2014 s.d. Nov-2014
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11) DKI JAKARTA 24 328 344 6 8 210 -66.7 -66.7 -36.0 JAWA BARAT 32 247 265 5 3 133 -90.6 -90.6 -46.2 JAWA TIMUR 3 50 54 2 0 51 -100.0 -100.0 2.0 JAWA TENGAH 15 122 129 2 1 42 -93.3 -93.3 -65.6 SUMSEL 1 22 24 4 0 39 -100.0 -100.0 77.3 BANTEN 4 56 60 4 2 35 -50.0 -50.0 -37.5 SUMUT 2 51 52 1 1 24 -50.0 -50.0 -52.9 RIAU 4 25 25 0 0 21 -100.0 -100.0 -16.0 SULSEL 1 50 51 0 0 7 -100.0 -100.0 -86.0
KEPRI 0 3 3 1 1 6 n.a. n.a. 100.0
NAD 0 7 8 0 0 5 n.a. n.a. -28.6
SUMBAR 0 11 12 0 0 5 n.a. n.a. -54.5
DIY 2 28 29 0 1 5 -50.0 -50.0 -82.1
BENGKULU 2 5 5 0 0 5 -100.0 -100.0 0.0
LAMPUNG 2 9 9 0 0 5 -100.0 -100.0 -44.4
BALI 1 6 8 1 0 4 -100.0 -100.0 -33.3
KEP BABEL 0 1 1 1 1 3 n.a. n.a. 200.0
KALTENG 0 0 0 0 0 3 n.a. n.a. n.a.
KALTIM 1 9 9 0 0 2 -100.0 -100.0 -77.8
SULBAR 0 1 1 0 0 2 n.a. n.a. 100.0
NTB 0 1 2 0 0 2 n.a. n.a. 100.0
KALSEL 0 1 1 0 0 2 n.a. n.a. 100.0
KALBAR 0 6 6 0 0 2 n.a. n.a. -66.7
GORONTALO 0 0 0 0 0 1 n.a. n.a. n.a.
JAMBI 0 7 8 1 0 1 n.a. n.a. -85.7
MALUKU 0 0 0 0 0 1 n.a. n.a. n.a.
PAPUA 0 1 1 1 0 1 n.a. n.a. 0.0
NTT 0 0 0 0 0 1 n.a. n.a. n.a.
SULUT 0 4 4 0 0 0 n.a. n.a. -100.0
SULAWESI SELATAN 0 1 1 0 0 0 n.a. n.a. -100.0
SULTRA 1 5 5 0 0 0 -100.0 -100.0 -100.0 SULTENG 2 3 3 0 0 0 -100.0 -100.0 -100.0 Total LPT 97 1,060 1,120 29 18 618 -81.4 -81.4 -41.7 (8) 34.0 Jumlah LPT % Distribusi Jan-2014 s.d. Nov-2014 0.3 0.8 0.8 0.8 0.8 0.6 0.5 5.7 3.9 3.4 1.1 1.0 0.8 8.3 6.8 Perkembangan Nov-2014 (Dalam Persen) Propinsi Kantor PJK Penunda Transaksi 0.3 0.3 0.2 6.3 21.5 0.0 0.2 0.3 0.3 100.0 0.2 0.2 0.2 0.0 0.0 0.0 0.5 Tabel 17
Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK Berdasarkan Jenis Alasan Penundaan Transaksi
s.d. November 2014 Nov-2013 Jan-2013 s.d. Nov-2013 Tahun 2013 Okt-2014 Nov-2014 Jan-2014 s.d. Nov-2014
m-to-m y-on-y c-to-c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) (10) (11)
Pertimbangan (1) dan (2) 0 26 28 2 0 58 n.a. n.a. 123.1
Pertimbangan (1) dan (3) 0 2 2 1 1 6 n.a. n.a. 200.0
Pertimbangan (2) dan (3) 0 11 12 2 2 13 n.a. n.a. 18.2
Pertimbangan (1) saja 3 75 78 1 1 146 -66.7 -66.7 94.7
Pertimbangan (2) saja 2 101 104 5 2 89 0.0 0.0 -11.9
Pertimbangan (3) saja 0 69 70 1 4 55 n.a. n.a. -20.3
Tidak Teridentifikasi 92 776 826 17 8 251 -91.3 -91.3 -67.7
Total LPT 97 1,060 1,120 29 18 618 -81.4 -81.4 -41.7
Alasan Penundaan Transaksi
Jumlah LPT % Distribusi Jan-2014 s.d. Nov-2014 Perkembangan Nov-2014 (Dalam Persen) 100.0 14.4 8.9 40.6 (8) 9.4 1.0 2.1 23.6 Keterangan:
(1) Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana;
(2) Pengguna Jasa memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana; (3) Penguna Jasa diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.