• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. ini diciptakan oleh Robert S. Hudson dan awalnya bermerek Hudson s Soap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. ini diciptakan oleh Robert S. Hudson dan awalnya bermerek Hudson s Soap"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

59

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Gambar Umum Obyek dan Tempat Penelitian 1. Sejarah Rinso

Rinso adalah merek sabun cuci atau deterjen dari Unilever yang digunakan di Australia, Indonesia, Selandia Baru, Inggris dan Amerika Serikat. Merek ini diciptakan oleh Robert S. Hudson dan awalnya bermerek Hudson’s Soap yang pada tahun 1908 dijual kepada Lever Brother dari Port Sunlight, Inggris. Rinso juga diproduksi oleh Lever Brothers Company, kemudian dikenal sebagai Unilever di Amerika Serikat, dimulai pada tahun 1918.

Rinso adalah salah satu bubuk sabun pertama yang dipasarkan secara massal. Rinso diiklankan secara luas melalui radio di Amerika Serikat, menjadi sponsor berbagai program radio populer disana.

Rinso merupakan merek deterjen pertama yang ada di Indonesia. Rinso diluncurkan pada tahun 1970 di Indonesia dan terkenal dengan motonya “Berani Kotor Itu Baik”. Setelah menyadari potensi pasar yang besar di Indonesia, perusahaan Unilever memposisikan Indonesia sebagai pangkalan Rinso. Hal ini terbukti merupakan langkah yang cerdas karena produk Rinso memang merupakan pemimpin di pasar deterjen Indonesia. Selain itu, PT. Unilever merupakan perusahan terbuka. Produk Rinso di produksi di pabrik PT. Unilever Indonesia Tbk, Cikarang, Bekasi. Kini rinso adalah pemimpin

(2)

nomor satu dipasar deterjen Indonesia dan berhasil meraih penghargaan Indonesia Best Brand Award selama tiga tahun berturut-turut.

2. Profil Perusahaan

a. Sejarah Perusahaan

PT. Unilever Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 sebagai Zeefabriken N.V Lever dengan no.33 yang dibuat oleh Van Ophuijsen, notaris di Batavia. Pada tahun 1980 nama perusahaan di ubah menajdi PT. Lever Brother Indonesia dan pada tanggal 30 Juni 1997 nama perusahaan di ubah menjadi PT. Unilever Indonesia Tbk. Unilever Indonesia mendaftarkan 15 % dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabayapada tahun 1981 dan mempunyai lebih dari 1000 supplier.

Di Indonesia, Unilever bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh, produk-produk kosmetik dan produk rumah tangga. Berikut tabel produksi PT. Unilever Indonesia

Tabel 4.1 Produk PT. Unilever Indonesia

NO Produk PT. Unilever Indonesia 1 Rinso 2 Surf 3 Buavita 4 Sunsilk 5 Fair & Lovely 6 Pepsodent 7 Molto

(3)

8 Lifebuoy 9 Clear 10 Close Up 11 Citra 12 Axe 13 Royco 14 Kecap Bango 15 Sari Wangi 16 Blue Band 17 Wall‟s 18 Sunlight 19 Pond‟s 20 Lux 21 Rexona 22 Vaseline 23 Dove 24 Viso 25 Vixal 26 Lipton 27 She 28 Molto

b. Visi dan Misi Perusahaan

Adapun Visi dan Misi dari perusahaan PT. Unilever Indonesia adalah sebagai berikut :

Visi : Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan menyentuh kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya.

Misi :

1) kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.

(4)

2) kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan orang lain.

3) kami menginspirasi masayarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia.

4) kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan tumbuh dua kali lipat sambil mengurangi damapak terhadap lingkungan.

3. Strategi Pemasaran Rinso

Mengenal perilaku konsumen adalah salah satu faktor penting dalam mengambil keputusan untuk mengeluarkan suatu produk. Perusahaan PT. Unilever Indonesia memiliki kesadaran untuk mengenal perilaku konsumennya, sehingga mereka dapat mengetahui bagaimana cara untuk memuaskan konsumen, oleh karena itu untuk memenangkan persaingan saat ini yang semakin ketat perusahaan PT. Unilever masing-masing mempunyai strategi pemasaran yaitu :

a. Product

Targetting konsumen produk Rinso yakni seluruh ibu di Indonesia

yang mempunyai daya beli yang mementingkan kualitas dan jaminan keamanan. Strategi pemasaran yang dilakukan adalah dengan pendesainan produk yang memenuhi kepuasan konsumen (customer

(5)

satisfaction). Selain itu strategi pemasaran yang dilakukan oleh produk deterjen Rinso adalah memperkuat Brand Image yang inovatif membuat terobosan baru bahwa deterjen tidak selalu berbentuk bubuk. Oleh karena itu Rinso membuat produk pengembangan yang inovatif sebagai life cycle product dengan menghadirkan produk Rinso cair dalam persaingan bisnis deterjen di pasar Indonesia. Segmentasi pemasaran yang menjadi target dari produk Rinso adalah menengah keatas.

b. Price

Strategi penetapan harga pada Rinso yaitu cost-based pricing, yaitu harga yang ditetapkan berdasarkan biaya yang digunakan untuk membuat produk. Perusahaan menentukan harga atau Price yang berbeda-beda untuk setiap produk Rinso, sesuai dengan jenisnya. Harga produk Rinso pada umunya relatif lebih mahal (Premium Price) dibandingkan dengan harga deterjen lainnya, karena kualitas produk yang tetap terjaga.

c. Place

PT. Unilever Indonesia dengan produk Rinsonya menggunakan saluran distribusi dengan menggunakan distributor, dimana hal ini dilakukan karena, konsumen pemakai tersebar diseluruh Indonesia, maka penggunaan saluran distribusi sangat membantu di dalam menjangkau para konsumen yang tersebar di wilayah yang sangat luas.

(6)

d. Promosi

Promosi dalam arti luas berarti komunikasi dengan konsumen, sedangkan dalam arti sempit, promosi berarti pemberian insentif kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli produk. Dalam rangka komunikasi promosi dengan konsumen, produk Rinso banyak diiklankan melalui media televisi, media cetak seperti majalah dan tabloid

4. Produk

Rinso memberikan pilihan rangkaian produk yang lengkap untuk seluruh ibu di Indonesia baik dari segi format maupun fungsi (diferensiasi product) yang sesuai dengan kebutuhan seluruh ibu Indonesia. Diferensiasi yang dilakukan oleh produk Rinso selama ini diwujudkan dalam bentuk atribut seperti kandungannya, wewangiannya, anti kuman, tidak merusak kulit tangan, atau tidak mencemari lingkungan. Produk deterjen Rinso yang sudah beredar dipasaran sebagai berikut :

a. Rinso Anti Noda

Rinso Anti Noda, sebagai salah satu produk deterjen terbaik di Indonesia, Rinso Anti Noda (RAN) selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sejak tahun 2009, RAN telah memperkenalkan kemampuannya dalam „menghilangkan noda dalam 1x kucek. Kali ini RAN kembali meluncurkan inovasi terbarunya dengan Kristal X-Biru Penghilang Noda. Kristal X-Biru Penghilang Noda memperkuat

(7)

proposisi RAN sebagai deterjen yang mampu menghilangkan beberapa noda sekaligus dalam 1x kucek. RAN tersedia dalam kemasan polybag 450gr, 700gr, 900gr, 1.4kg, 1,8kg, 2,7kg dan sachet (25gr, 56gr). b. Rinso Molto Ultra

Rinso Molto Ultra, adalah deterjen bubuk dengan fungsi tambahan. Rinso Molto Ultra mengkombinasikan daya cuci hebat dari Rinso Anti Noda dengan kelembutan dan kesegaran dari Molto Ultra sehingga hasil cucian menjadi bersih menyeluruh hingga kedalam serat kain dan mengandung softening beads untuk hasil yang ekstra lembut. Rinso Molto Ultra tersedia dalam kemasan polybag 800gr dan sachet 50gr. c. Rinso Color and Care

Rinso Color and Care adalah deterjen bubuk dengan fungsi tambahan dengan menggunakan ekstrak kulit jeruk yang memberikan 5 tanda menyeluruh untuk hasil cuci sempurna, bersih dari noda, warna cemerlang tidak cepat, wangi bersih dan segar, tampak halus, dan bentuk tampak seperti baru. Rinso Color and Care tersedia dalam kemasan polybag 800gr.

d. Rinso Cair

Rinso cair merupakan deterjen all in one, karena memiliki 5 kelebihan dibanding deterjen bubuk biasa. (1. Dapat dioleskan langsung di atas noda membandel pada pakaian untuk meningkatkan daya pembersih pada saat proses perendaman, seperti peran sabun colek dalam proses pencucian (2. Busanya lebih banyak daripada deterjen bubuk biasa

(8)

yang membuat Rinso Cair mampu membersihkan lebih efektif dalam proses pencucian (3. Tidak ada sisa butir-butir deterjen setelah proses pencucian, seperti yang umum terjadi dalam proses pencucian menggunakan deterjen bubuk (4. Rinso Cair sangat lembut di tangan (5. Wangi yang superior dan lebih tahan lama.

e. Rinso Molto Ultra cair

Rinso Molto Ultra cair Cair merupakan deterjen cair konsentrat yang memiliki seluruh keunggulan dari Rinso Cair ditambah dengan kesegaran Molto Ultra yang tahan lama. Rinso Molto Ultra cair dapat meresap langsung ke dalam serat kain sehingga efektif dan cepat membersihkan noda membandel, menjaga warna tetap cemerlang. Rinso Molto Ultra Cair tersedia dalam kemasan botol, refill, dan sachet dengan kemasan yang menarik. Rinso molto ultra tersedia dalm kemasan botol 525ml, 1050ml, dan sachet 45ml.

f. Rinso Matic Top load dan Rinso Front Load

adalah Desain bukan atas bekerja dengan memutarkan tabung secara vertikal, sehingga air di dalam tabung membentuk pusaran. Keuntungan mesin cuci bukaan atas adalah Anda tak perlu repot membungkuk saat memasukkan pakaian, dan dapat menambahkan pakaian di tengah siklus pencucian. Sayangnya, mesin cuci bukaan atas seringkali membuat baju terlilit saat siklus pencucian.

(9)

Tabel 4.2 Produk deterjen Rinso dan ukurannya

No Pembagian Produk

Rinso Ukuranya

1 Rinso Anti Noda - 450gr - 700gr - 900gr - 1.4kg - 1,8kg - 2,7kg - 25gr - 56gr 2 Rinso Molto Ultra - 800gr

- 50gr 3 Rinso Color and Care - 800gr 4 Rinso Molto Ultra cair - 525ml

- 1050ml - 45ml 5 Rinso Matic Top load

dan Rinso Front Load

- 3kg - 1kg - 800ml - 1600ml

5. Gambaran Tempat Penelitian

HNH merupakan usaha yang dirintis oleh keluarga dan sekarang toko HNH sudah banyak cabang dengan berbagai macam yang dijual, seperti HNH yang menjual buku, Kosmetik, dan keperluan pembersih yang menyediakan berbagai macam deterjen, salah satunya adalah deterjen Rinso.

Toko HNH yang menajadi tempat penelitian penulis adalah toko HNH yang beralamat di Jln. M. Yunus Lubuk Lintah, dekat kampus II UIN Imam Bonjol Padang, Sumatra Barat. Yang dikelola oleh Ibuk Neng dengan

(10)

keluarga. Mayoritas pelanggan HNH adalah mahasiswa/i UIN Imam Bonjol Padang.

HNH buka setiap hari mulai dari jam 08.00 pagi dan tutup jam 10.00 malam, dengan berbagai macam yang dijual, seperti deterjen, makanan ringan, minuman dingin, dll.

B. Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi responden penelitain adalah mahasiswa/i UIN Imam Bonjol Padang yang menjadi pelanggan HNH, karena mayoritas pelanggan HNH adalah mahasiswa/i UIN Imam Bonjol Padang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 100 responden maka, dapat hasil penelitian sebagai berikut :

1. Hasil Uji Coba Penelitian a. Uji Validitas

Uji validitas adalah uji analisis yang bertujuan untuk melihat seberapa kuat variabel-variabel yang diukur dengan variabel lain. Validitas mengambarkan bahwa pernyataan yang digunakan mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur (valid).

Dari proses analisis dengan korelasi product moment, maka intrumen dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel sebesar 0,0361 dan apabila nilai signifikansi kecil dari 0,05.

(11)

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas

Variabel Nilai Sig. Statistic R Tabel R Hitung Nilai Sig.Hitung Katerangan Kualitas Produk (X1) a. X1. 1 b. X1. 2 c. X1. 3 d. X1. 4 e. X1. 5 f. X1. 6 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,630 0,630 0,564 0,622 0,517 0,627 0,000 0,000 0,001 0,000 0,003 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Harga (X2) a. X2. 1 b. X2. 2 c. X2. 3 d. X2. 4 0,05 0,05 0,05 0,05 0,361 0,361 0,361 0,361 0,653 0,682 0,712 0,314 0,000 0,000 0,000 0,091 Valid Valid Valid Tidak Valid Kepuasan Konsumen (Y)

a. Y. 1 b. Y. 2 c. Y. 3 d. Y. 4 e. Y. 5 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,679 0,478 0,634 0,762 0,666 0,000 0,008 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa item pernyataan variabel kualitas produk (X1) yang terdiri dari enam item pernyataan dinyatakan semua item dalam kuesioner semua valid. Sedangkan item pernyataan harga (X2) yang terdiri dari empat item pernyataan terdapat satu pernyataan item yang tidak valid yaitu pernyataan ke empat, karena nilai signifkansi 0,091 < 0,05 dan nilai r hitung 0,314 < r tabel 0,361 sehingga dapat disimpulkan bahwa item pernyataan ke empat dalam kuesioner dinyatakan tidak valid dan dalam item pernyataan variabel kepuasan

(12)

konsumen (Y) yang terdiri dari lima pernyataan dinyatakan semua item dalam kuesioner adalah valid

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran pada subjek yang mana atau dengan kata lain untuk menunjukkan adanya kesesuaian antara sesuatu yang diukur dengan alat pengukuran yang dipakai. Berikut hasil uji reliabilitas :

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach‟s Alpa Keterangan

Kualitas Produk 0,740 Reliable / Baik

Harga 0,700 Reliable / Baik

Kepuasan Konsumen 0,753 Reliable / Baik Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan reliabel.

2. Hasil Analisis Data dan Pembahasan a. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen maka dilakukan pengujian secara parsial. Hasil data dengan menggunakan program SPSS 20 membuktikan hasil sebagai berikut :

(13)

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil dalam penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang datanya berdistribusi normal atau mendekati normal. Jika data tidak berada disekitar wilayah garis diagonal dan tidak mengikuti garis diagonal atau tidak mengikuti pola sebaran distribusi normal, maka akan diperoleh taksiran yang bias. Untuk menentukan apakah data berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji normalitas variabel dengan menggunakan PP Plot.1Pengujian normalitas dalam penelitian ini yaitu melalui PP Plot dengan menggunakan SPSS 20 dan diperoleh hasil pada gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

1

Idris, Aplikasi Model Data Kuantitatif Dengan Program SPSS, (Padang : Universitas Negeri Padang, 2016), hlm. 75

(14)

Berdasarkan hasil output SPSS 20 pada gambar 4.1 dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini memenuhi syarat normal

probability plot karena nilai PP Plot tidak menyimpang jauh dari garis

diagonal, sehingga model regresi dalam penelitian memenuhi asumsi normalitas (berdistribusi normal). Artinya data dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Untuk mengetahui data berdistribusi normal, maka dilakukan uji

Uji One Simple Kolmogorov Smirnov berikut tabel 4.7 : Tabel 4.5 Uji One Simple Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Keterangan Unstandardized

Residual

Asymp. Sig. (2-tailed) .957

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Dari Uji One Simple Kolmogorov Smirnov diperoleh nilai Asymp.Sig.(2-tailed) sebesar 0.957. Data dikatakan normal jika nilai signifikansi > 0,05. Jadi nilai Asymp.Sig.(2-tailed) 0.957 > 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal.

2) Uji Multikolineritas

Dengan menguji VIF (Variance Inflating Factors) yang dijabarkan dalam matrik korelasi, maka akan dapat dilihat apakah terdapat korelasi sesama variabel bebas, jika terdapat korelasi sesama variabel

(15)

bebas, maka dieliminir atau dikeluarkan dari analisis regresi linear berganda. Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai dari VIF dan Tollerance, dimana nilai VIF nya < 5 dan Tollerance > 0.10.

Hasil uji multikolinearitas terdapat variabel bebas dari penelitian ini dapat dilihat dari tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

Kualitas Produk .756 1.323

Harga .756 1.323

a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa nilai VIF untuk masing-masing variabel <5 dan nilai tolerance >0,10. Jadi, data terbebas dari multikolinearitas.

3) Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji Heterokedastisitas dilakukan untuk melihat apakah data berasal dari varians yang sama atau tidak, untuk itu dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut :

(16)

Gambar 4.2 Grafik Scatterplot Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Gambar 4.2 diatas dapat dilihat pola titik yang menyebar dan tidak teratur, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel dalam penelitian ini tidak terdapat gejala heteroskedastisitas. Model yang baik adalah tidak terjadinya heterokeadtisitas.

Berikut ini adalah uji heterokedastisitas terhadap variabel-variabel penelitian yang berbentuk angka dapat dilihat dari tabel 4.7.

(17)

Tabel 4.7 Hasil Uji Heterokedastisitas

coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.404 1.224 1.964 .052 Kualitas Produk -.015 .046 -.039 -.334 .739 Harga -.058 .107 -.063 -.541 .590

a. Dependent Variable: RES2

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Data terbebas dari gejala heteroskedastisitas jika nilai signifikansi > 0.05. berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa setiap variabel yaitu kualitas produk dan harga mempunyai nilai signifikansi nya > 0.05. jadi dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini terbebas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

b. Analisis Korelasi

Uji koefisien korelasi dimaksudkan untuk melihat derajat dari dua hasil pengukuran atau dua variabel yang diteliti, untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel yaitu kualitas produk (X.1), harga (X.2) dengan variabel kepuasan konsumen (Y). Berikut hasil uji korelasi menggunakan teknik person product momen correlation (PPM). Pengujian korelasi dilakukan apabila nilai korelasi sama dengan 1, berarti korelasinya sangat kuat, jika korelasinya sama dengan 0 berarti tidak ada korelasi. Sedangkan untuk menentukan signifikannya, nilai korelasi harus berada dibawah nilai 0,005. Apabila melewati 0,05 maka hasilnya tidak signifikan. Berikut pengujian korelasi PPM sebagai berikut :

(18)

Tabel 4.8 Hasil Uji Person Correlation

Correlations

Kualitas Produk Harga Kepuasan

Konsumen Kualitas Produk Pearson Correlation 1 .494** .657** Sig. (2-tailed) .000 .000 N 100 100 100 Harga Pearson Correlation .494** 1 .501** Sig. (2-tailed) .000 .000 N 100 100 100 Kepuasan Konsumen Pearson Correlation .657** .501** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 N 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Berdasarkan hasil uji PPM pada tabel di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Hasil uji pm menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi variabel kualitas produk sebesar 0,657. Hal ini membuktikan bahwa kualitas produk berhubungan kuat dan terhadap kepuasan konsumen, sedangkan nilai signifikansi adalah 0,000 < 0,05 artinya kualitas produk (X1) berhubungan signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y) dalam pembelian produk deterjen rinso di HNH.

2) Nilai koefisien korelasi variabel harga sebesar 0,501. Hal ini membuktikan bahwa harga berhubungan sedang terhadap kepuasan konsumen, sedangkan nilai signifikansi adalah 0,000 < 0,05 artinya harga (X2) berhubungan signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y) dalam pembelian produk deterjen rinso di HNH.

(19)

Selanjutnya untuk mengidentifikasi tinggi rendahnya koefisien atau memberikan interpretasi koefisien korelasi digunakan tabel kriteria pedoman untuk koefisien sebagai berikut :

Tabel. 4.9 Klasifikasi Koefisien Korelasi

Variabel Koefisien Tingkat

Hubungan

Kualitas Produk 0.657 Kuat

Harga 0.501 Sedang

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan korelasi kualitas produk (X1) terhadap kepuasan konsumen (Y) dengan koefisien sebesar 0,657 diartikan bahwa tingkat hubungannya kuat. Selanjutnya, hubungan korelasi harga (X2) terhadap kepuasan konsumen (Y) dengan koefisien 0,501 diartikan bahwa tingkat hubungannya sedang.

c. Uji Determinasi (R2)

Analisis ini dimaksud untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen kualitas produk (X1) dan harga (X2) terhadap variabel dependen kepuasan konsumen (Y).

Berdasarkan pengujian dengan SPSS versi 20 diperoleh output Model Summary pada tabel berikut ini :

(20)

Tabel 4.10 Hasil Uji Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .687a .472 .462 1.762

a. Predictors: (Constant), Harga, Kualitas Produk a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Dari hasil pengolahan data di atas dapat dilihat hasil R square bernilai 0,472. Hal ini berarti variabel kepuasan konsumen (Y) di pengaruhi sebanyak 47,2 % oleh variabel independen kualitas produk (X1) dan harga (X2). Sedangkan lebihnya 52,8 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Faktor lain tersebut seperti : service quality, emotional factor dan kemudahan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini bertujuan untuk menerangkan dan menginterprestasikan hasil penelitian dangan tujuan penelitian. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terdapat pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu :

1. Hubungan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Dalam Pembelian Produk Deterjen Rinso di HNH

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk yang terdiri dari indikator : kinerja, daya tahan dan keawetan, kehandalan, fitur

(21)

produk, kesesuaian dan desain produk berhubungan terhadap kepuasan konsumen dalam pembelian produk deterjen rinso di HNH.

Hasil uji analisis korelasi peason produck moment yang dilakukan, ternyata kualitas produk (X1) memiliki hubungan yang kuat terhadap kepuasan konsumen (Y) dalam pembelian produk deterjen rinso di HNH, dengan nilai koefisieen korelasi sebesar 0,657. Dalam analisis korelasi menunjukkan bahwa kualitas produk (X1) memiliki hubungan signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y) dengan nilai sig sebesar 0,000 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa kualitas produk (X1) berhubungan kuat terhadap kepuasan konsumen (Y) dalam pembelian produk deterjen rinso di HNH.

Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Rhesma Nandahapsari tentang pengaruh kualitas produk, harga dan kepercayaan terhadap kepuasan konsumen catering rossa kediri, bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.2 Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Asti Prwatiwi tentang pengaruh kualitas produk, harga dan promosi terhadap kepuasan konsumen PT. Matahari Sakti Surabaya, bahwa Kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.3 Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Suhendra Putra tentang pengaruh kualitas

2

Rhesma Nandahapsari, “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, dan Keprcayaan Terhdap Kepuasan Konsumen Catering Rossa Kediri”, Skripsi Sarjana Ekonomi, (Kediri : Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2015), hlm. 15. t. d.

3

Asti Pratiwi, “Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Kepuasan Konsumen PT. Matahari Sakti Surabaya”, Skripsi Sarjana Ekonomi, (Surabaya : Universitas Wijaya Putra, 2012), hlm. 66. t. d.

(22)

produk dan promosi terhadap kepuasan konsumen pengguna notebook acer, bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.4

Kualitas produk adalah faktor penentu kepuasan konsumen setelah melakukan pembelian dan pemakaian terhadap suatu produk, semakin tinggi tingkat kualitas produk yang dihasilkan, maka akan seamkin tinggi tingkat kepuasan konsumen.5 Kualitas produk berhubungan dengan kepuasan konsumen, Semakin bagus kualitas produk rinso yang di hasil perusahaan maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen dalam menggunakan produk deterjen rinso.

Kualitas produk merupakan totalitas fitur dan karakteristik produk dan jasa yang bergantung kepada kemampuannya untuk memuaskan konsumen dalam pemakaian produk yang dihasilkan perusahaan.6 Jika kualitas produk yang dirasakan konsumen memenuhi harapan konsumen, maka konsumen akan puas dan akan kembali membeli produk tersebut.

2. Hubungan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Dalam Pembelian Produk Deterjen Rinso di HNH

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa harga yang terdiri dari indikator : Persepsi harga, Prosedural harga dan Kewajaran harga

4

Suhendra Putra, “Pengaruh Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Notebook Acer”, Skripsi Sarjana Ekonomi (Semarang : Universitas Negeri Semarang), hlm 68, t. d.

5

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Jilid I, (Jakarta : Erlangga, 2009), hlm. 139

6

(23)

berhubungan terhadap kepuasan konsumen dalam pembelian produk deterjen rinso di HNH.

Hasil uji analisis korelasi peason produck moment yang dilakukan, ternyata harga (X2) memiliki hubungan yang sedang terhadap kepuasan konsumen (Y) dalam pembelian produk deterjen rinso di HNH, dengan nilai koefisieen korelasi sebesar 0,501. Dalam analisis korelasi menunjukkan bahwa harga (X2) memiliki hubungan signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y) dengan nilai sig sebesar 0,000 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa harga (X2) berhubungan sedang dan signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y) dalam pembelian produk deterjen rinso di HNH.

Penelitian ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Intan Suti tentang pengaruh kualitas produk, harga dan promosi terhadap kepuasan konsumen dalam pembelian handphone merek esia (Studi kasus mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah), bahwa harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.7 Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Dian Evi Stingsih tentang pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen di aslam hypermarket Kartasura, bahwa harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.8 Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Ramadani

7

Intan Suti, “Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Kepuasan Konsumen Dalam Pembelian Handphone Merek Esia (Studi Kasus Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah”, Skripsi sarjana ekonomi , (Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah, 2010) . hlm. 84, t. d.

8

Dian Evi Stingsih, “Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen di Aslam Hypermarket Kartasura”, Skripsi sarjana pendidikan, (Surakarta : Universitas Muhamadiyah Surakarta, 2015). Hlm 15, t. d.

(24)

tentang penagruh harga terhadap kepuasan konsumen pada PT. Tiga Putri Mutiara Palembang, bahwa harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.9

Harga produk rinso sangat berhubungan terhadap kepuasan konsumen. Konsumen menggunakan harga sebagai bahan pertimbangan dalam membeli suatu produk. Suatu produk harus tepat dalam penentuan dan penetapan harga jualnya sehingga dapat diterima oleh konsumen, serta konsumen akan menjadi puas terhadap produk tersebut.

Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk barang dan jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar.10 Konsumen memiliki persepsi mengenai harga bahwa semakin tinggi harga suatu produk, maka semakin tinggi pula kualitas dari produk tersebut. Bila suatu produk mengharuskan konsumen mengeluarkan biaya yang lebih besar dibandingkan manfaat yang diterima maka yang terjadi adalah produk tersebut akan memiliki nilai negatif. Konsumen mungkin akan menganggapnya sebagai nilai yang buruk dan kemudian akan mengurangi konsumsi terhadap produk tersebut. Sebaliknya, jika manfaat yang diperoleh lebih besar maka yang terjadi adalah produk tersebut akan memiliki nilai positif. Jadi produk deterjen rinso menetapkan harga yang tinggi dibandingkan dengan produk

9

Wahyu Ramadhani, “Pengaruh Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Pada PT. Tiga Putri Mutiara Palembang”, Skripsi sarjana ekonomi (Palembang : Politekni Negeri Sriwijaya, 2015). hlm. 85, t.d.

10

Albertus Ferry Rostya Adi, “Analisis pengaruh harga, kualitas produk, dan kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan ( studi kasus waroeng spesial sambal cabang lampersari semarang)”, Skripsi Sarjana Ekonomi, (Semarang : Perpustakaan Universitas Diponegoro, 2012). Hlm. 28, t. d

(25)

pesaing yang lebih murah, karena produk deterjen rinso memberikan kualitas produk yang baik.

Gambar

Tabel 4.2 Produk deterjen Rinso dan ukurannya
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas  Variabel  Nilai Sig.
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4.5 Uji One Simple Kolmogorov Smirnov
+6

Referensi

Dokumen terkait

Karyawan yang percaya bahwa kebutuhan mereka sesuai dengan tuntutan pekerjaan mereka cenderung untuk menyarankan cara- cara baru dalam melakukan sesuatu dan membantu

Namum sejauh ini, dalam penegakan hukum di dalam masyarakat adat Aceh, masih terdapat kendala-kedala yang dihadapi, sehingga proses pembangunan hukum adat di Indonesia, khususnya di

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat- Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Hubungan Caregiver Self-efficacy dengan

Perbedaan dari ketiga video profile tersebut dengan Perancangan Video Profil sebagai Media Informasi Pada Lorin Solo Hotel adalah dilihat dari konsep video dengan

Suawardi Endraswara (2005:5) membuat definisi bahwa, “penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tidak menyertakan angka-angka, tetapi mengutarakan kedalaman

(20) Diisi nomor urut dari Buku Rekening Barang Kena Cukai Minuman yang Mengandung Etil Alkohol dalam angka.. (21) Diisi kantor yang mengawasi pengusaha pabrik minuman yang

Setelah dilakukan analisis data penelitian variabel UTAUT yang mempengaruhi minat mahasiswa melakukan akses ke dalam sistem informasi Akper Alkautsar dan variabel

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia