• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA UTARA TAHUN 2013"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada tahun 2013, besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jakarta Utara atas dasar harga berlaku mencapai Rp236.011,76 miliar, sementara atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp87.560,33 miliar.

 Kinerja ekonomi Jakarta Utara yang diukur berdasarkan perkembangan PDRB atas dasar harga konstan 2000 mengalami pertumbuhan sebesar 5,80 persen pada tahun 2013, sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2012 yang mencapai 6,04 persen. Pertumbuhan ekonomi Jakarta Utara pada tahun 2013 masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta (6,11 persen).

 Tiga sektor utama yang mendorong atau yang menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi Jakarta Utara pada tahun 2013 adalah sektor industri pengolahan (2,46 persen); sektor perdagangan, hotel, dan restoran (1,07 persen); serta sektor pengangkutan dan komunikasi (0,71 persen). Adapun pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor jasa-jasa (8,81 persen) dan terendah adalah sektor pertanian (2,66 persen).

 Tiga sektor yang mempunyai peranan dominan dalam perekonomian Jakarta Utara tahun 2013 adalah sektor industri pengolahan; sektor perdagangan, hotel dan restoran; serta sektor pengangkutan dan komunikasi dengan kontribusi masing-masing (atas dasar harga berlaku) sebesar 41,80 persen; 19,10 persen; dan 12,30 persen. Secara kumulatif, kontribusi ketiga sektor tersebut mencapai 73,20 persen.

 PDRB per kapita Jakarta Utara pada tahun 2013 (atas dasar harga berlaku) mencapai Rp137.935.003, mengalami peningkatan 12,47 persen jika dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp122.645.636. Sedangkan secara riil (atas dasar harga konstan 2000) PDRB per kapita Jakarta Utara tahun 2013 meningkat sebesar 4,64 persen, yaitu dari Rp48.905.048 tahun 2012 menjadi Rp51.173.869 tahun 2013.

 PDRB per kapita Jakarta Utara pada tahun 2013 (Rp137.935.003) berada diatas PDRB per kapita Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp125.971.753. Jika dibandingkan dengan enam kabupaten/kota di DKI Jakarta, PDRB per kapita Jakarta Utara menempati urutan ketiga setelah Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu.

No.01/10/31/75/Th. V, 1 Oktober 2014

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

J

AKARTA

U

TARA

T

AHUN

2013

Ekonomi Jakarta Utara Tahun 2013 tumbuh 5,80 persen.

(2)

1. Besaran PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan

PDRB Jakarta Utara atas dasar harga berlaku pada tahun 2013 adalah sebesar Rp236.011,76 miliar, sementara pada tahun 2012 sebesar Rp207.557,87 miliar atau terjadi peningkatan sebesar Rp28.453,89 miliar. Demikian pula PDRB Jakarta Utara atas dasar harga konstan 2000, meningkat dari Rp82.763,87 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp87.560,23 miliar pada tahun 2013.

Tabel 1

PDRB Jakarta Utara Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan, 2012-2013

(miliar rupiah)

Lapangan Usaha Harga Berlaku Harga Konstan

2012 2013 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian 278,79 308,40 96,11 98,66

2. Indutri Pengolahan 88 017,52 98 661,33 33 111,13 34 251,65 3. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5 049,57 5 459,21 1 216,77 1 255,57

4. Konstruksi 22 049,46 24 893,14 8 096,21 8 630,96

5. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 38 341,31 45 070,52 16 126,83 17 290,88 6. Pengangkutan dan Komunikasi 25 628,14 29 039,51 13 276,62 14 386,12 7. Keuangan, Persewaan, dan Jasa

Perusahaan 11 861,06 13 733,32 4 394,60 4 632,71

8. Jasa-jasa 16 332,02 18 846,33 6 445,60 7 013,78

PDRB 207 557,87 236 011,76 82 763,87 87 560,33

Perekonomian Jakarta Utara masih didominasi oleh tiga sektor utama, yaitu sektor industri pengolahan; sektor perdagangan, hotel dan restoran; serta sektor pengangkutan dan komunikasi. Sektor ekonomi yang menghasilkan nilai tambah bruto terbesar pada tahun 2013 adalah sektor industri pengolahan mencapai Rp98.661,33 miliar, kemudian diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp45.070,52 miliar, serta sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp29.039,51 miliar.

Pada perhitungan atas dasar harga konstan 2000, sektor industri pengolahan juga memberikan nilai tambah terbesar dengan nilai Rp34.251,65 miliar, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 17.290,88 miliar, serta sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp14.386,12 miliar.

2. Pertumbuhan PDRB menurut Lapangan Usaha

Kinerja perekonomian Jakarta Utara yang digambarkan oleh perkembangan PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2013 mengalami perlambatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari 6,04 persen pada tahun 2012 menjadi 5,80 persen pada tahun 2013. Pertumbuhan ekonomi Jakarta Utara pada tahun 2013 (5,80 persen) masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI

(3)

Jakarta sebesar 6,11 persen dan berada pada posisi kelima dari enam kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta.

Gambar 1

Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Utara dan DKI Jakarta, 2009-2013

Pada tahun 2013, beberapa sektor ekonomi di Jakarta Utara mengalami pertumbuhan yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Sektor industri pengolahan sebagai sektor primadona di Jakarta Utara tumbuh 3,44 persen pada tahun 2013, meningkat dibandingkan tahun 2012 yang hanya mampu tumbuh sebesar 3,38 persen. Sektor lain yang mengalami peningkatan pertumbuhan pada tahun 2013 adalah sektor pertanian; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa-jasa masing-masing dari 1,65 persen; 5,39 persen; dan 8,46 persen tahun 2012 menjadi 2,66 persen; 5,42 persen; dan 8,81 persen.

Tabel 2

Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jakarta Utara Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Konstan 2000, 2012-2013

Lapangan Usaha Laju Pertumbuhan (%) Sumber Pertumbuhan (%) 2012 2013 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian 1,65 2,66 0,01 0,01 2. Indutri Pengolahan 3,38 3,44 2,56 2,46

3. Listrik, Gas, dan Air Bersih 3,97 3,19 0,15 0,14

4. Konstruksi 7,66 6,60 0,63 0,62

5. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7,78 7,22 1,12 1,07 6. Pengangkutan dan Komunikasi 9,20 8,36 0,75 0,71 7. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 5,39 5,42 0,35 0,33

8. Jasa-jasa 8,46 8,81 0,47 0,46 PDRB 6,04 5,80 6,04 5,80 5,80 6,04 6,36 6,02 4,03 6,11 6,53 6,73 6,50 5,02 0 1 2 3 4 5 6 7 8 2009 2010 2011 2012 2013 P e rt u mb u h a n ( %)

(4)

Sebaliknya, sektor listrik, gas dan air bersih; sektor konstruksi; sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pengangkutan dan komunikasi pada tahun 2013 mengalami perlambatan pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2013, keempat sektor ini hanya tumbuh masing-masing sebesar 3,19 persen; 6,60 persen; 7,22 persen dan 8,36 persen, sedangkan pada tahun 2012 mampu tumbuh 3,97 persen; 7,66 persen; 7,78 persen dan 9,20 persen.

Tiga sektor utama yang mendorong atau yang menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi Jakarta Utara pada tahun 2013 adalah sektor industri pengolahan (2,46 persen); sektor perdagangan, hotel, dan restoran (1,07 persen); serta sektor pengangkutan dan komunikasi (0,71 persen).

3. Struktur PDRB menurut Lapangan usaha

Perekonomian Jakarta Utara masih didominasi oleh tiga sektor utama, yaitu sektor industri pengolahan; sektor perdagangan, hotel dan restoran; serta sektor pengangkutan dan komunikasi. Sektor ekonomi yang memberikan kontribusi terbesar pada tahun 2013 adalah sektor industri pengolahan yaitu sebesar 41,80 persen, kemudian diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 19,10 persen, serta sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 12,30 persen. Kontribusi ketiga sektor tersebut mencapai 73,20 persen pada tahun 2013.

Tabel 3

Struktur PDRB Jakarta Utara Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku, 2012-2013

Lapangan Usaha Struktur (%)

2012 2013

(1) (2) (3)

1. Pertanian 0,13 0,13

2. Indutri Pengolahan 42,41 41,80

3. Listrik, Gas, dan Air Bersih 2,43 2,31

4. Konstruksi 10,62 10,55

5. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 18,47 19,10

6. Pengangkutan dan Komunikasi 12,35 12,30

7. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan 5,72 5,82

8. Jasa-jasa 7,87 7,99

PDRB 100,00 100,00

Sedangkan sektor lainnya secara keseluruhan hanya memberikan kontribusi sebesar 26,77 persen tahun 2012 dan 26,80 persen tahun 2013.

Beberapa sektor yang mengalami peningkatan kontribusi pada tahun 2013 dibandingkan tahun sebelumnya adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran dari 18,47 persen menjadi 19,10 persen;

(5)

sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan dari 5,72 persen menjadi 5,82 persen; serta sektor jasa-jasa dari 7,87 persen menjadi 7,99 persen.

4. PDRB Per Kapita

PDRB per kapita Jakarta Utara (atas dasar harga berlaku) meningkat dari Rp122.645.636 tahun 2012 menjadi Rp137.935.003 tahun 2013 atau mengalami peningkatan sebesar 12,47 persen. Namun demikian, secara riil (atas dasar harga konstan 2000) PDRB per kapita mengalami peningkatan yang lebih rendah, yaitu dari Rp48.905.048 tahun 2012 menjadi Rp51.173.869 tahun 2013 atau mengalami peningkatan sebesar 4,64 persen.

PDRB per kapita Jakarta Utara pada tahun 2013 (Rp137.935.003) berada diatas PDRB per kapita Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp125.971.753. Jika dibandingkan dengan enam kabupaten/kota di DKI Jakarta, PDRB per kapita Jakarta Utara menempati urutan ketiga setelah Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu.

PDRB per kapita atas dasar harga berlaku merupakan nilai rata-rata PDRB per kepala atau per satu orang penduduk. Angka PDRB per kapita merupakan salah satu indikator kesejahteraan rakyat dalam suatu wilayah walaupun tidak secara langsung menggambarkan kesejahteraan atau kemakmuran masing-masing penduduk karena nilai tersebut belum memperhatikan kesenjangan antar satu/kelompok orang dengan kelompok lainnya. Sementara PDRB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu wilayah.

Tabel 4

PDRB Per Kapita Jakarta Utara, 2009-2013

Tahun

Harga Berlaku Harga Konstan 2000

PDRB Per Kapita

(Rp) Perubahan (%) PDRB Per Kapita (Rp) Perubahan (%)

(1) (2) (3) (4) (5) 2009 87 042 864 8,24 42 610 331 2,56 2010 97 542 838 12,06 44 389 116 4,17 2011 110 166 308 12,94 46 654 067 5,10 2012 122 645 636 11,33 48 905 048 4,82 2013 137 935 003 12,47 51 173 869 4,64

(6)

BPS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA

Informasi lebih lanjut hubungi:

Ir. Endah Nurjati, MAP

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Telepon : 021-4353936

Fax : 021-4353936

e-mail : [email protected] Homepage : http://jakutkota.bps.go.id/

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian yang dicapai adalah merancang sebuah website e-comeerce berdasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan metode perancangan berbasiskan objek (

yang menyatakan bahwa praktik gaya kepemimpinan transformasional mampu membawa perubahan-perubahan yang lebih mendasar seperti nilai-nilai, tujuan serta kebutuhan

Judul Skripsi : Pengaruh Tax Amnesty, Sanksi Pajak dan Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran berbasis penilaian performance dengan media chemo-edutaniment bentuk kartu ionik dalam meningkatkan

Astutik (2004) menyatakan bahwa kegiatan yang terpenting dalam pemebelajaran model SEQIP adalah mahasiswa dituntut untuk bisa merumuskan sendiri permasalahan dari topik yang dihadapi

Dalam penyusunan Renja tahun 2017 ini berpedoman pada program dan kegiatan yang tertuang pada Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Pelayanan Perizinan dan Kantor

Pelecehan seksual yang dilakukan ayah subyek kepadanya merupakan pelecehan seksual yang fatal. Ayah subyek melakukan perbuatan tidak senonoh dengan anak kandungnya

Distraksi disini adalah berbagai hal yang dapat mengalihkan perhatian anak dari guru atau terapis, misalnya suara TV atau orang mengobrol, berbagai barang yang