BUPATI
PAMEKASAN
PERATURAN BUPATI PAMEKASAN
NOMOR
38
TAHUN 2011
TENTANG
PEDOMAN PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT
BAGI INSTANSI
DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASANDENGAN RAHMAT TUHAN YANG
MAHA
ESABUPATI
PAMEKASAN,Menimbang
bahwa
pengaduan masyarakat
yang
mengandung kebenaran dapat dimanfaatkan sebagai masukan untukmeningkatkan
kinerja
instansi terutama
berkaitan dengan kewajiban melayani masyarakat;bahwa
berdasarkan
peftimbangan
sebagaimanadimaksud
dalam
huruf
a
dan
untuk
efeKifitas penanganan pengaduan,perlu
menetapkan PeraturanBupati
tentang
Pedomari Penanganan
PengaduanMasyarakat
bagi Instansi
di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pamekasan;Undang-Undang
Nomor
tZ
Tahun
1950
tentangPembentukan Daerah-daerah
Kabupaten
Dalam Lingkungan Propinsi JawaTimur
;Undang-Undang Nomor Nomor
8 Tahun
1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimanatelah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 ;Mengingat
. cl.
b.
:1.
3. 4. 5. 7. 8. 9. 10. 11.
Undang-Undang
Nomor
ZB Tahun
1999
tentang Penyelenggara Negarayang
Bersih
dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme ;Undang-Undang
Nomor
31
Tahun
1999
tentang Pemberantasanllndak
Pidana
Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 ;Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi ;
Undang-Undang
Nomor
L7
Tahun
2003
tentangKeuangan Negara ;
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun 2004
tentangPemerintahan
Daerah, sebagaimana
telah
diubahterakhir
dengan
Undang-UndangNomor
L2
Tahun2008;
Peraturan Pemerintah
Nomor 68 Tahun
1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dalam Penyelenggaraan Negara ;Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun
2000 tentangTata Cara
PelaksanaanPeran Serta
Masyarakat danPemberian Penghargaan
dalam
Pencegahan
dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi ;Keputusan
Menteri
PendayagunaanAparatur
NegaraNomor
KEP/I18/M.PAN/8120O4tentang
PedomanUmum
Penanganan Pengaduan Masyarakat
BagiInstansi Pemerintah ;
Peraturan Daerah Kabupaten
PamekasanNomor
15Tahun
2008
tentang
Organisasi
dan Tata
KerjaInspektorat, Badan
Perencanaan
pembangunanDaerah,
RumahSakit
Umum
Daerahdan
LembagaTeknis
Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Pamekasan Tahun 2008 Nomor 3 Seri D) ;MEMUTUSKAN:
MenetapkaN
:
PERATURAN BUPATI TENTANG PENANGANAN PENGADUANMASYAMMT
BAGI
INSTANSI
DI
LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN.BAB
I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
Aparatur
Negaraadalah
keseluruhanlembaga
ataupejabat negara serta pemerintah negara yang meliputi
aparatur
kenegaraandan
pemerintahan sebagai abdinegara
dan
abdi
masyarakat bertugas
dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan negara sefta senantiasa mengabdidan setia
kepada kepentingan, nilai-nilai dan cita-cita perjuangan bangsadan
negaraberdasarkan
Pancasiladan
Undang-Undang
Dasar 1945.Aparatur
Pemerintah
adalah
perangkat
pemerintahuntuk
menjalankantugas-tugas umum
pemerintahandan
pelayanan masyarakat,
baik
di
Pusat
maupun Daerah termasukaparatur
Perekonomian Negara dan Daerah.Instansi
adalah
sebutan
kolektif untuk
Organisasi Perangkat Daerah .4.
Pengawasan fungsional
adalah
pengawasan
yang dilakukanoleh aparat
pengawasan secara fungsionalbaik intern
pemerintahmaupun ekstern
pemerintah, terhadap pelaksanaantugas
umum pemerintahan danpelayanan
masyarakatagar
sesuai dengan
rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan.5.
Aparat PengawasIntern
Pemerintah yang selanjutnya disingkat APIP adalah aparatur pemerintah yang tugas pokok dan fungsinya melakukan pemeriksaan terhadap1.
2.
6.
7.
obyek
pemeriksaanyang
diadukan sesuai
denganketentuan peraturan
perundang-undangan, dan/atauatas
permintaan Lembaga Penyidik
Tindak
PidanaKorupsi/Instansi
lainnya
yang terdiri
dari
BPKP,Inspektorat Jenderal
Depaftemen,
InspeKorat Utama/Inspektorat LPND, Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan Inspektorat Provinsi/Kabupaten.Pengawasan
masyarakat adalah pengawasan
yangdilakukan
oleh
warga
masyarakat
terhadap penyelenggaraan pemerintahan.Pengaduan masyarakat adalah bentuk penerapan dari
pengawasan masyarakat
yang
disampaikan
oleh masyarakat, baik secara lisan maupuntertulis
kepadaaparatur
pemerintah
terkait,
berupa
sumbangan pikiran, saran, gagasanatau
keluhan/pengaduan yang bersifat membangun.Pengaduan
yang
berkadar
pengawasan
adalahpengaduan masyarakat
yang
isinya
mengandunginformasi
atau
adanya indikasi
terjadinya penyimpanganatau
penyalahgunaan wewenang oleh aparatur negara,yang dapat
mengakibatkan kerugian masyarakat/negaradalam
rangkp
penyelenggaraan pemerintahan.9.
Pengaduan
tidak
berkadar
pengawasan
adalahpengaduan masyarakat
yang
isinya
mengandunginformasi berupa sumbang
saran,
kitik
yangkonstruktif
dan
lain
sebagainya
yang
bersifat
bagiperbaikan
penyelenggaraan
pemerintahan
dan pelayanan masyarakat.10.
Penangananpengaduan masyarakat
adalah
proseskegiatan
yang meliputi
penerimaan,
pencatatan,penelahaan,
penyaluran,
konfirmasi,
klarifikasi, penelitian, pemeriksaan, pelaporan,tindak
lanjut
danpengarsipan.
11.
12.
13.
14.
15.
Konfirmasi
yaitu
proses kegiatanuntuk
mendapatkanpenegasan
mengenai
keberadaan
terlapor
yangteridentifikasi,
baik
bersifat
perorangan,
kelompok maupun institusional apabila memungkinkan termasuk masalah yang dilaporkan.Klarifikasi yaitu proses penjernihan atau kegiatan yang
berupa
memberikan
penjelasan
mengenaipermasalahan
yang
diadukan
pada
proporsi
yangsebenarnya kepada
sumber
pengaduandan
instansiterkait.
Pelapor adalah individu
atau
kelompok
yangmenyampaikan
pengaduan
tertulis
kepada
instansi pemerintah tertentu.Terlapor
adalahaparatur pemerintah
atau
lembagatertentu
yangdiduga
malakukan penyimpangan atau pelanggaran.Tindak
lanjut adalah
suatu
kegiatan
lanjutan
yanqwajib
dilakukan oleh pimpinan instansi/unit kerja yangberwenang
atas
rekomendasi
atau
saran
aparatpengawasan
berdasarkan
hasil
penelitian
atau pemeriksaan suatu kasustertentu
yang diajukan oleh masyarakat.Partisipasi masyarakat adalah peran
aktif
masyarakatuntuk ikut
serta mewujudkan penyelenggaraan negarayang
bersih
dan
bebas
dari
korupsi,
kolusi,
dannepotisme,
ydng
dilaksanakan sesuaidengan
normahukum, nilai moral, sosial dan
budayayang
berlaku dalam masyarakat.BAB
II
PRINSIP
PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKATPasal 2
Prinsip penanganan pengaduan masyarakat
terdiri
dari :a. objektivitas, bahwa kegiatan
penanganan pengaduanmasyarakat
harus
berdasarkanfaKa
atau bukti
yangdapat
dinilai
berdasarkan
kriteria tertentu
yang ditetapkan;b. koordinasi, bahwa kegiatan penanganan
pengaduan masyarakat harus dilaksanakan dengan kerjasama yangbaik
antar
pejabat
yang
berwenang
dan
terkait berdasarkan mekanisme,tata kerja dan
prosedur yangberlaku,
sehingga
masalahnya
dapat
diselesaikan sebagaimana mestinya;c.
efektifitas
dan
efisiensi, bahwa kegiatan
penanganan pengaduan masyarakat harus dilaksanakan secara tepatssaran,
hemat tenaga, waktu dan biaya;d. akuntabilitas,
bahwa proses kegiatan
penanganan pengaduan masyarakat dan tindak lanjutnya harus dapatdipertanggungjawabkan
kepada
masyarakat
sesuaidengan ketentuan
peraturan
perundang-undangan dan prosedur yang berlaku;e.
kerahasiaan,
bahwa
penanganan
terhadap
suatupengaduan masyarakat dilakukan
secara hati-hati
dandijaga
kerahasiannya
sesuai
dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; danf.
transparan,
bahwa
hasil
kegiatan
penangananpengaduan masyarakat diinformasikan
berdasarkan mekanisme dan prosedur yang jetas dan terbuka, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.BAB
III
PENGELOI.AAN PENGADUAN MASYARAKAT
Bagian Kesatu
Pengelolaan
Pasal 3
Pengelolaan Pengaduan Masyarakat
terdiri
dari: a.'pencatatan;b.
penelaahan;c.
penyaluran; dand.
pengarsipan.Pasal 4
Pencatatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3
huruf
asebagai
berikut:
a.
dilakukan sesuai dengan
prosedurpenatausahaan/pengadministrasian
yang
berlaku
di lingkungan masing-masing instansi, dengan cara manualatau
penggunaan
sistem
aplikasi komputer
sesuaidengan prasarana yang dimiliki;
b.
proses pencatatan meliputi :1.
data surat pengaduan :a)
nomor agenda;b)
tanggal agenda;c)
tanggal surat pengaduan;d)
kategori surat; dane)
perihal.2.
identitas pelapor :a)
nama;b)
alamat;c)
pekerjaan; dand)
katagoripelapor.3.
Identitas terlapor :a)
nama;b)
NrP;c)
alamat;d)
jabatan;'e)
instansi terlapor; dan
0
katagori instansi.4.
lokasi kasus :a)
Kecamatan; danb)
desa/kelurahan.c.
pengelompokan berdasarkan
kode
jenis
masalahsebagaimana
tercantum dalam Lampiran
I
Peraturan Bupati ini.Pasal 5
Penelaahan sebagaimana dimaksud dalam pasal
3 huruf
b sebagai berikut :a.
merumuskan inti masalah yang diadukan;b.
menghubungkanmateri
pengaduandengan
peraturan yang relevan;c.
memeriksadokumen dan/atau informasi yang
pernahada dalam kaitannya
denganmateri
pengaduan yang baru diterima;d.
merumuskan rencana penanganan atau langkah-langkahyang
diperlukan
seperti
klarifikasi, penelitian
atau pemeriksaandan/atau
investigasiuntuk
membuktikan kebenaran materi .pengaduan;e.
mengelompokkan
hasil
penelaahan
pengaduan masyarakat dalam 3 (tiga) katagori :1.
berkadar pengawasana) pengaduan
masyarakat
yang
berkadar pengawasan dengan identitas pelaporjelas
serta subtansi/materi laporan logis dan memadai harussigera
dilakukan
pemerilcsaan
untuk membuktikan kebenaran informasinya;b) pengaduan masyarakat
yang
berkadar pengawasan dengan identitas pelapor tidak jelas,tetapi
subtansi/materi laporan logis dan memadaiharus
segera
dilakukan
pemeriksaan
untukmem buktikan kebenaran informasinya;
c)
pengaduan masyarakat
yang
berkadar pengawasan dengan identitas pelapor jelas, tetapisubtansi/materi
laporan
tidak
memadai
perludilakukan klarifikasi
dan
konfirmasi
sebelum dilakukan pemeriksaan;d) pengaduan masyarakat
yang
berkadar pengawasandimana
permasalahanyang
samasedang
dilakukan
pemeriksaan,
dijadikan,.
tambahan informasi bagi proses pembuktian.2.
tidak berkadar pengawasanPengaduan
yang
tidak
berkadar
pengawasandisampaikan
kepada pimpinan instansi
yangberwenang
untuk
dijadikan bahan informasi
atauuntuk
bahan
pengambilan
keputusan/kebijakan sesuai dengan materi yang dilaporkan.3.
lain-lainPengaduan masyarakat
dengan
identitas
pelapor tidakjelas
dan/atautidak
ada data yang layak sertamenunjang informasi
yang
diadukan
dan/ataupengaduan
yang
berupa keinginan pelapor
yangl0
peraturan
perundang-undangan
dan
pemerintahtidak
mungkin memenuhinya,tidak perlu
dilakukanpenanganan
lebih
lanjut
(diponer)
tetapi
cukupdicatat sebagai bahan dokumentasi/arsip.
Pasal 6
(1)
Penyaluran' sebagaimanadimaksud
dalam
Pasal
3huruf
c
adilah
suatu
kegiatan instansi
penerima pengaduan masyarakatuntuk
meneruskan pengaduantersebut kepada Inspektorat.
(2)
Mekanisme penyaluran pengaduan
masyarakat sebagaimana tercantum dalam LampiranII
Peraturan Bupati ini.Pasal 7
(1)
Pengarsipan sebagaimanadimaksud dalam Pasal
3huruf
d
dimaksudkan
untuk
mempermudah
danmempercepat pencarian kembali dokumen pengaduan masyarakat bila sewaKu-waktu diperlukan.
(2)
Penyimpanan dokumendiatur
berdasarkan klasifikasijenis
masalah, instansi/unit kerja terlapor ser[a urutanwaktu
pengaduan,yafl9
penyimpanannya disesuaikandengan
sarana
dan
prasarana
yang
ada
sefta berdasa rkan prosedur pengarsipan yang berlaku.Bagian Kedua
Petugas Pengelola
Pasal B
Untuk efektifitas penyampaian dan pengelolaan pengaduan
di
setiap Organisasi Perangkat Daerahdan Unit
Layanan,wajib ditetapkan Petugas pengelola pengaduan Masyarakat dengan Keputusan Pimpinan Organisasi perangkat Daerah.
ll
Bagian
Ketiga
Sarana Pengaduan
Pasal 9
Untuk
memudahkan masyarakat
menyampaikan pengaduan, akan dibentuk tromol pos khusus pengaduan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pamekasan.BAB
IV
PEMBUKTIAN PENGADUAN MASYARAKAT Pasal 10
Proses pembuktian pengaduan masyarakat
yang
berkadar pengawasan dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut :a.
konfirmasi dan klarifikasi;b.
penelitian/pemeriksaan; danc.
pelaporan hasil'penelitian/pemeriksaan.Pasal 11
Konfirmasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 10
huruf
adilakukan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:
a.
mengidentifikasi terlapor;b.
melakukan komunikasi
kepada
pimpinan
instansi terlapor;c.
mencari informasi tambahan
dari
sumber
lain
atas permasalahan yang diadukan;d.
mengumpulkan
bukti-bukti
awal
sebagai
bahan pendukung;e.
menyimpulkan
hasil
dari
konfirmasi
pengaduanmasyarakat
berupa
keyakinan mengenai
kenyataankeberadaan
oknum
yang
terindentifikasi
dalampengaduan masyarakat,
dan
perlu atau
tidaknyat2
mendalam atas permasalahan yang dilakukan; dan
f.
melaporkan hasil konfirmasi kepada sumber pengaduandan
pihak-pihak terkaitjika
kesimpulan hasil konfirmasiatas
permasalahan menyatakantidak
perlu
dilakukan pemeriksaan atau investigasi.Pasal 12
Klarifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
10 huruf
adilakukan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :
a. pengecekan permasalahan
yang
diadukan
kepadasumber-sumber
yang dapat
dipeftanggungjawabkan berkaitan dengan permasalahan yang diadukan;b.
perumusan kondisi yang senyatanyaterjadi
berdasarkanketentuan peraturan perundang-undangan; dan
c.
penjelasanyang dapat dilakukan melalui surat
dinas,surat kabar atau media massa lainnya.
Pasal 13
(1)
Penelitian/pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalamPasal
10 huruf
b
dilakukanuntuk
memperolehbuKi-bukti
yang
cukup, kompeten, relevan
dan
bergunadengan
mengacu
kepada sistem,
prosedur
danketentuan
setta arah
dan
kebijaksanaan intensifikasipenanganan pengaduan masyarakat
pada
setiap instansi penerima pengaduan.(2)
Untuk memperoleh buktifisi(
bukti dokumenter, buKi lisan,bukti
perhitungan,buKi
dari spesialisasi/ahli ataubuKi-bukti
lainnya mengenai kebenaran permasalahandilakukan dengan tahapan proses pembuktian sebagai
berikut :
a.
penelitian/pemeriksaandilakukan dengan
cermat,cepat,
mudah
seda
hasil
yang
dapat dipertanggungjawabkan yaitu dengan cara :t3
menyusun
Tim
Pemeriksa yang berkompeten; menyusun program kerja pemeriksaan; menentukan metode pemeriksaan;menentukan waktu/lokasi yang diperlukan; menentukan pejabat-pejabat yang perlu diminta keterangan; dan
6.
merumuskan hasil penelitian/pemeriksaan.hasil
penelitian/pemeriksaan
pengaduanmasyarakat
segera
disampaikanoleh
Inspektorat sebagai instansi pemeriksa kepada :1.
pimpinan instansiterlapor;
dan2.
pimpinan instansi penerima pengaduan.terhadap pengaduan
masyarakat
yang
dinilaipenting, strategis,
berdampak nasionaldan
lintassektor,
Tim
Pemeriksaterdiri
dari
APIP
instansiterkait ;
memberikan
perlindungan hukum
dan
perlakuan yang wajar kepada pelapor dan terlapor.Pasal 14
Pelaporan
hasil
penelitian/pemeriksaan
sebagaimanadimaksud dalam Pasal
10 huruf
c
meliputi hal-hal sebagaiberikut:
a. dibuat
oleh
InspeKorat
dan
ditujukan kepada
Bupati dengan tembusan pimpinan instansi terkait;b. disusun secara sistematilg singkat,
jelas, dan
dapat dipertanggungjawabkanserta
memuat kesimpulan darihasil
konfirmasidan
klarifikasi,
pemeriksaan/penelitian dengan data pendukung serta saran tindak lanjut; danc.
setiap
triwulan,
Inspektorat
wajib
melaporkan perkembangan penanganan pengaduan kepada Bupati.1. 2. 3. 4. 5. b. d.
t4
BAB
VJANGKA WAKTU PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT
Pasal 15
Penanganan
pengaduan masyarakat
harus
dapat diselesaikan dalam jangka waktu paling lama3
(tiga) bulansetelah
surat
pengaduan diterima.
oleh
instansi
yangmenangani,
kecuali instansi
yang
menangani
dapat memberikan alasan yang dapat dipertan ggungjawabkan.BAB
VI
TINDAK
LANJUT DAN PEMANTAUAN PENGADUAN MASYARAKATPasal 16
Tindak
lanjut
dan
pemantauan pengaduan
masyarakat dilakukan melalui kegiatan sebagaiberikut
:a.
tindak lanjut hasil penelitian/pemeriksaan;b.
pemanfaatan hasil penanganan pengaduan masyaraka[ danc.
pemantauandan
koordinasitindak
lanjut
penanganan pengaduan masyarakat.Pasal 17
Tindak
lanjut
hasil
penelitian/pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf a meliputi :a.
terhadap pelapor1.
jika
hasil pemeriksaan pengaduandari
pelapor tidakterbukti
kebenarannya, maka pimpinan instansi ataupejabat
yang
diberi
wewenang
menyampaikan informasi tersebut kepada pelapor; atau2.
jika
hasil pemeriksaanterbukti
kebenarannya, makat5
wewenang menyampaikan informasi tersebut kepada pelapor;
3.
selama pengaduan masih dalam proses penanganan,pimpinan instansi
atau
pejabat
yang
berwenang berkewajiban melindungi pelapor.b.
terhadap terlapor1.
jika
hasil pemeriksaan tidak mengandung kebenaran,maka pimpinan instansi
atau
pejabat
yang
diberiwewenang
segera
mengembalikan
nama
baik terlapor; atau2.
jika
hasil
pemeriksaaanmengandung
kebenaran,maka pimpinan instansi
atau
pejabat
yang
diberiwewenang
segera
mengambil
tindakan
sesuai dengan ketentuan.c.
laporanhasil
penanganan pengaduan masyarakat agarsegera
ditindaklanjuti
sesuai dengan sistem
dan prosedur yang berlaku, antara lain :1.
tindakan administratif
sesuai
dengan
peraturan perundang-undangan;2.
tindakan
tuntutan
perbendaharaan
dan
tuntutan ganti rugi;3.
tindakan gugatan perdata;4.
tindakan pengaduan perbuatan pidana; dan/atau5.
tindakan penyempurnaan manajemen instansi.Pasal 18
Pemanfaatan
hasil
penanganan pengaduan
masyarakat sebagaimanadimaksud dalam pasal
16
huruf
b
adalahuntuk :
a.
menumbuhkembangkanpartisipasi
masyarakat dalammembangun
kontrol
sosial
yang
sehat,
sekaligus mencegah timbutnya kemungkinan tindakan anarkis dant6
d.
e.
f.
main hakim sendiri oleh masyarakat;
b. sebagai
salah
satu tolok
ukur
(barometer)
untukmengukur
dan
mengetahui kepercayaan
masyarakat terhadap kinerja aparatur pemerintah;membangun
citra
aparatur
pemerintah
yang
etis,bermoral,
profesional,transparan,
bertanggung jawabdan
berjiwa korsa aparatur
pemerintah
dalampenyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,
dan pelayanan masyarakat;memperbaiki
kelemahan-kelemahan
dalam
peng-organisasian,
metode
kerja
dan
ketatalaksanaanbirokrasi
pemerintah, khususnya
bidang
pelayanan masyarakat dan pencegahanpraKek
korupsi, kolusi, dan nepotisme;membangun kepekaan
dan
mengefeKifkan
fungsimanajerial terutama
dalam
memperbaiki
perumusankebijakan,
perencanaan,penganggaran,
pelakanaan,dan
laporan
pertanggungjawabandi
semua
jenjang birokrasi pemerintah;mengefektifkan pelaksanaan pengawasan fungsional dan pengawasan melekat; dan
g.
menegakkan
hukum
dan
keadilan secara
tertib, proporsional, dan demokratis.Pasal 19
Pemantauan
dan
koordinasi
tindak
tanjut
penanganan pengaduan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 huruf c meliputi :a.
pemantauan, yang dapat dilakukan secara :1.
langsung,
melalui
pemutakhiran
data,
rapat koordinasi teknis,dan kunjungan ke
lapangan atauT7
2.
tidak
langsung, melalui komunikasi elektronik
dan surat menyurat;b.
koordinasi,yang meliputi :1.
koordinasi internal :a) antar
pejabat
di
lingkungan instansi
masing-masing; dan/ataub)
antara
pejabat
yang
menangani
pengaduan masyarakat dengan pejabatdi
instansi yang iain.2.
koordinasi ekternal APIP :a) antar
pejabat APIP dan/atau
yang
menangani pengaduan masyarakat;b)
antara
pejabat
APIP
dengan
Menteri PendayagunaanAparatur
Negaradan
Reformasi Birokrasi;c)
antara
pejabat
APIP dengan aparat
penegak hukum; dan/ataud)
antara
pejabat APIP
dengan
masyarakat
dan organisasi kemasyarakatan.t8
BAB
VII
KETENTUAN PENUTUP Pasal 20
Peraturan
Bupati
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal diundangkan.Agar
setiap pengundangan penempatannya Pamekasan.orang
mengetahuinya,
memerintahkanPeraturan
Bupati
ini
dengandalam
Berita
Daerah
KabupatenPamekasan
24
Agustus
2oll
Diundangkandi
Pamekasan24
Aeu.stus ?o11 DAERAH, SUWARSOLAMPIMN
I :
PERATUMN BUPATI PAMEIGSAN NOMOR TANC,GAL38
Eohtrn
201124
Aeustus
2O1 1 KODE'ENIs
MASALAH PENGADUAN MASYARAKAT
O1OO PENYATAHGUNAAN WEWENANG
0101
Penggunaan dana tidak sesuai anggaran0102
Perbuatan aparatur yang merugikan masyarakat0103
Pemaksaankehendak0104
llndakansewenang-wenang0105
Salah urus0106
Penggunaan fasilitas/barang milik negaraO2OO PEI.AYANAN MASYARAKAT
0201
Tagihan kepada pemerintah02OZ
Usulan pembangunan proyek0203
Pelayanan pengurusan dokumen/identitas diri0204
Pengurusanperizinan0205
Pelayanan pembayaran gaji/pensiun0206
Pelayananinformasi0207
Pelayananperpajakan0208
Pelayanankoperasi0209
Pelayanantranspoftasi0210
Pelayanantransmigrasi021L
Pelayananpendidikan0212
Pelayanankesehatan0213
Pelayanansosiafifasum0214
Pelayanan pengurusan surattanah.0215
Pelayanan perbankan/asuransi0216
Pelayanankelistrikan0277
Pelayanantelekomunikasi0218
Pelayanan pos0219
Pelayanan air minum0220
Pelayanan Polri0300
KoRUPST/PUNGTI0301
Penggelapan atau penguasaan tanpa hak atas uang/kekayaan negara0302
Pemalsuan atau pengeluaran fiKif serta pembelian barang mutu rendah0303
Pembelian dengan harga dimahalkan/manipulasi pengadaan barang/bangunan0304
Pemborosan dalam pengelolaan, pemeliharaan atau sisa anggaran tidak2
0305
Penyelewengan atau penyimpangan pengelolaan proyek0306
Penyelewengan atau penyimpangan pengelolaan koperasi0307
Penjualan atau manipulasi renjualan milik negara, koperasi, dan masyarakat03OB
Pemotongan anggaran, dana BUMN, dana bantuan, dana swadaya masyarakat dan kredit bank0309
Penyalahgunaan anggaran/dana/asset koperasi03tO
Manipulasi perpajakan, retribusi, rekening, uang konsinyasi0311
Penyimpangan Keputusan Presiden tentang pelelangan0312
Penyelundupan pajak, pemerasan, penyitaan,komisi, hasil penjualan tidak setor0313
Penyimpangan terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat, merugikan masyaraka{konsumen0314
Pungutan liar karena tanpa landasan/dasar hukum atau penyimpangan dari peraturan yang berlaku0315
Pungutan tambahan dalam rangka pemberian pelayanan masyarakat yang memberatkan masyarakat0316
Pungutan dalam bentuk pemotongan gaji, rapel gaji yang mengurangi hak danmem beratkan masyarakat
0317
Pungutan yang berkaitan dengan kepegawaian yang dapat berbentuk suapuntuk keperluan pengangkatan, kenaikan pangkat, kenaikan jabatan
0318
Uang pelicin yang dapat berupa uang sogok atau suap pada pejaba(petugas untuk memperoleh sesuatu (kredit bank atau memenangkan tender)O4OO KEPEGAWAIAN/KETENAGAKER'AAN
0401
Kepangkatan0402
Jabatan/mutasi0403
Gaji/rapelgaji0404
Pensiun/tunjangan0r+05
Kesejahteraanpegawai0406
SK pegawai0407
Pemalsuan berkas kepegawaian0408
Pelanggaran PP 10/1983jo
PP 45/900409
Disiplin Pegawai Negeri(PP 30/1980)0410
' Hubungan kerja pegawai (PHK)0411
Penerimaan pegawai baru04L2
Tanda jasa dan sejenisnya0413
Ketidakjelasanpekerjaan/nonjob0414
Ketenagakerjaan0415
labatan/kesempatan kerja0416
Masa kerja0417
Norma kerja dan persyaratan kerjao5oo
PERTANAHAN/PERUMAHAN0501
Ganti rugitanah/tanaman0502
Hak atas tanah3
0504
Peruntukan tanah/tata ruang0505
Sertifikat tanah0506
Per,tbebasantanah0507
Tanah warisan05OB
Penggalian tanah/penebangan pohon0509
Tanah yang d'rjadikan agunan kredit0510
Pembongkaranrumah0511
Pemilikan rumah0512
Hak penghunian rumah0513
Ganti rugi rumah0514
Ijin bangunan0515
Sewa menyewa rumah0516
Peruntukan rumah0600
HUKUM/PERADIIAN DAN HAM0601
Persengketaan0602
Pelanggaran hukum0603
Pencurian/penadahan0604
Pemalsuan0505
Penipuan0606
Penggelapan0607
Kontra(perjanjian/akad nikah/cerai0608
Grasi, amnesti, rehabilitasi0609
Peninjauankembali0610
Kasasi0611
Banding0612
Eksekusi06.13
Barangbukti/lelang0614
Proses peradilan (lama/lamban, tidak adil)0615
Tdak tahu adanya keputusan peradilan0616
Penyampaian salinan Putusan/Memori06L7
Penyidikan0618
Pelanggaran HAMOTOO KEWASPADAAN NASIONAL
meliputi
:0701
Bersihdiri/lingkunganO7O2
SARA0703
GangguanKamtibmas0704
Penyelundupan/perdagangan gelap0705
Perjudian/pelacuran0706
Uang palsu0707
Narkoba0708
Kenakalan remaja4
0SOO
TATALAKSANA/BIROKRASI,meliputi
:0801
Pengatuian perdagangan tata niaga jeruk, cengkeh, minyak0802
Pengaturan Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI)0803
Prosedur dan persyaratan pemilihan KadesOB04
Penentuan tarif, harga dan sumbangan0805
Pengaturan angkutan darat, laut, dan udara0806
Kepemimpinan/pemerintahan dan pengelolaan unit kerja/badan usaha0807
Prosedur dan persyaratan keimigrasian0808
Pengalihan/pengembargan status wilayah0809
Prosedur pencairan uang perjalanan/lumsum pindah kerja0810
Penentuan kePanitiaan0811
Pengaturan perizinan TKI0812
Prosedur pengiriman sekolah ke Luar NegeriO9OO LINGKUNGAN HIDUP,
meliPuti
:0901
Pengrusakantanah/lingkungan0902
Pencemaran udara dan air0903
Kebisingan0904
Perlindungansatwa/hewanlangka0905
Perlindungantanamanl(Xr0
Lain-lainrmeliputi:
1001
Permohonan bantuan,sumbangan1002
Penyampaian usul1003
Permohonan pekerjaan yang sebelumnya belum pemah mengaMikan diri di suatu instansi (tenaga honorer)LAMPIMN
II :
PERATURAN BUPATI PAMEIGSANNoMoR
: 38 [ohun
2011 TANGC,AL:
24
Agustus
2011 KEMENTERIAN PAN &REFORMASI BIROKRASIMEKANISME PENYALURAN PENGADUAN MASYARAKAT
GUBERNUR
AA
PeloPoron I BUPATI Peloporon INSPEKTORAT Pengoduon INSTANSI (SKPD/UNIT IAYANAN) Penyoluron KETEMNGAN:1.
Masyarakat menyampaikan pengaduan melaluiTromol Pos atau langsung ke instansi terlapor;2.
Instansiterlapor yang
menerima pengaduan menyalurkan pengaduan ke Inspektorat dan bekerja sama menangani pengaduan;3.
4.
5.
2