-..
'•
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT R.I. FRAKSI ABRI
PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ABRI
ATAS
RANCANGAN UNDANG-UNDANG
TENTANG
PENGELOLAAN ZAKAT
JURU BICARA FRAKSI ABRI :
RU KM I N I, S.IP
NO. A-488
JAKARTA, 26 AGUSTUS 1999
..
•
..
·-..
._
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT R.I. FRAKSI ABRI
---PEMANDANGAN UMUM FRAKSI ABRI ATAS
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG
PENGELOLAAN ZAKAT
Assalamu'alaikum Warahmatullahi VVabarakatuh, Yth. Saudara Pimpinan Rapat,
Yth. Saudara Menteri Agama RI yang mewakili Pemerintah, Yth. Para Anggota Dewan, dan
Hadirin yarlg. s __ aya hormati.
'•,
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat . Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-Nya' kita dapat mengikuti Rapat Paripurna DPR-RI dalam acara Penyampaian
Pemandangan Umum Fraksi-fraksi atas Rancangan Undang-undang
..
tentang Pengelolaan Zakat yang telah disampaikan oleh Pemerintah kepada DPR-RI melalui surat Presiden RI Nomor : R.31/PUNl/1999 tanggal 24 Juni 1999.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Pemerintah atas
penjelasan mengenai latar belakang dan pokok~pokok materi
Rancangan Undang-undang Republik Indonesia tentang Pengelolaan Zakat yang telah disampaikan dalam Keterangan Pemerintah pada
- : Rapat Paripurna DPR-RI tanggal 26 Juli 1999.
.-Saudara Pimpinan Rapat dan hadirin yang terhormat,
Tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 antara lain adalah : "memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa". Makna dan hakikat tujuan nasional tersebut merupakan tugas bangsa, negara, dan pemerintah
Indonesia untuk senantiasa berperan aktif dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Pembangunan nasional yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk mewujudkan tujuan tersebut, secara bertahap telah berhasil membawa kemajuan . dalam berbagai segi kehidupan, meskipun belum dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Belum
meratanya hasil pembangunan . mengakibatkan timbulnya
kesenjangan sosial, bahkan tatkala negara kita dilanda krisis ekonomi, jumlah penduduk miskin meningkat. Pasal 34 UUD 1945 mengamanatkan bahwa : "Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara". Oleh karena jtu Pemerintah perlu melakukan upaya-upaya untuk mengentaskan kemiskinan dan menghindari
terjadinya kesenjangan sosial yang lebih parah. Salah s.atu lang~ah
yang dilakukan adalah mengoptimalkan pemanfaatan zakat, infaq, dan shadaqah untuk diserahkan kepada umat yang tidak mampu.. .
Zakat yang merupakan rukun Islam ke-3 adalah "jumlah harta , .. tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang Islam yang mampu dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya menurut yang
ditetapkan · oleh syarak", · dan bertujuan antara lain untuk
mengentaskan kemiskinan dan memberdayakan sosial ekonomi barigsa yang sejalan dengan Sila ke-5 dari Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Zakat merupakan ajaran Islam yang berlandaska'n · Al-Qur'an dan Sunnah Rasul, bahwa harta kekayaan yang dipunyai seseorang adalah amanat dari Allah SWT. Allah menjadikan harta benda sebagai sarana kehidupan umat manusia seluruhnya, dan karena itu harus diarahkan agar umat yang mampu, membantu yang tidak mampu .
2
~
.--
.
-
.
·,Islam mengajarkan bahwa Allah adalah pemilik seluruh alam semesta dan segala isinya, termasuk pemilik harta benda. Seseorang yang beruntung memperoleh rezeki, pada hakekatnya hanya menerima titipan sebagai amanat Allah untuk disalurkan dan dibelanjakan sesuai dengan kehendak pemilikNya yaitu Allah SWT. Manusia yang menerima titipan, berkewajiban memenuhi ketetapan yang digariskan oleh Yang Maha Pemilik baik dalam pengembangan harta itu maupun dalam penggunaannya.
Di dalam Kitab Suci Al Quran ada beberapa ayat yang menjelaskan tentang zakat, antara lain Surat Al-Bayyinah ayat 5,
yang artinya sebagai berikut : "tidaklah mereka itu diperin~ah,
melainkan supaya beribadah kepada Allah SWT. dengan ikhlas dan melakukan agama karenaNya, begitu pula supaya mengerjakan shalat dan mengeluarkan zakat".
Surat Al-Mu'minnun ayat 1-4, yang artinya : 11
sungguh memperoleh kemenangan orang-orang mukmin yang khusyuk dalam shalatnya, yang berpaling dari hal yang sia-sia dan yang melaksanakan
k t .,,
za a
nya:-Perintah zakaf adalah perintah semua agama samawi (wahyu) sebagai konsep dari Pencipta Yang Maha Mengetahui. Sebagai contoh, Surat Maryam ayat 30-31 yang artinya sebagai berikut :
11
8erkata Isa Al Masih : sesungguhnya aku ini seorang hamba Allah, diberikanNya kepadaku sebuah Kitab dan dijadikanNya aku seorang Nabi. DijadikanNya aku seorang yang membawa berkah di mana aku
berada, diwasiatkanNya kepadaku berbuat sembahyang dan
mengeluarkan zakat selama aku masih hidup".
Saudara Pimpinan Rapat dan hadirin yang terhormat,
Sejak tahun 1960-an Pemerintah telah melakukan upaya-upaya agar umat Islam dapat menunaikan ibadah zakat sesuai dengan ketentuan agama, namun upaya-upaya tersebut belum dapat
-..
melalui himbauan dan arahan Pemerintah, telah dilakukan usaha-usaha menggalakkan kegiatan ibadah zakat, infaq, dan shadaqah
yang sepenuhnya dilaksanakan oleh masyarakat melalui
pembentukan Badan Amil Zakat, lnfaq, dan Shadaqah atau Bazis. Selanjutnya pada tahun 1991 dikeluarkan Surat Keputusan Bersama antara Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri tentang pembinaan Bazis, namun belum berhasil mengelola zakat secara berdaya dan berhasil guna, seperti jumlah pengumpulan dana belum sesuai dengan jumlah umat Islam yang mampu. Hal tersebut antara Jain disebabkan oleh :
1. Kurangnya pengetahuan dan informasi umat Islam tentang
ketentuan zakat.
2. Kesadaran umat Islam di Indonesia yang tinggi . baru tampak
pada penunaian ibadah zakat fitrah saja, sedangkan penunaian zakat harta belum banyak yang menyadarinya, terutama bagi · mereka yang wajib mengeluarkannya .
. 3. Terdapatnya kebiasaan masyarakatpenunai ibad_an zakat yang
meriyerahkan zakatnya secara sendiri-sendiri langsung kepada
mereka yang berhak menerimanya. , ·,
4. Adanya sikap masyarakat yang kurang percaya kepada badan .
pengelola zakat tentang sampai atau tidaknya zakat tersebut kepada yang berhak menerimanya.
Fraksi ABRI menyadari bahwa Rancangan Undang-undang ini khususnya mengatur tentang pengelolaan zakat, yang dilaksanakan oleh umat Islam, namun demikian mengingat bahwa pengelolaan zakat secara optimal dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya, maka Fraksi ABRI menyambut baik prakarsa Pemerintah mengajukan Rancangan Undang-undang inj.
4
~
..
Saudara Pirnpinan dan hadirin yang terhormat,
Berdasarkan hal-hal yang telah kami sampaikan terdahulu dan guna meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat yang akan menunaikan ibadah zakat serta agar pemanfaatannya sesuai dengan
fungsinya, perlu ditegakkan sistem pengelolaan zakat yang
dituangkan dalam suatu peraturan perundang-undangan. Sebagai landasan dalam pembahasan RUU ini, Fraksi ABRI menggunakan pokok-pokok pikiran sebagai berikut :
1. Undang-undang tentang Pengelolaan Zakat hendaknya tidak
mengandung unsur paksaan atau mengharuskan agar setiap umat Islam membayar zakat, namun lebih memberikan dorongan urituk melaksanakan kewajibannya.
2. Undang-undang ini hendaknya menjamin terwujudnya
pengumpulan dan pendayagunaan z_akat dan dilaksanakan secara transparan oleh lembaga/badan yang dibentuk.
3. Undang-undang mt dapat mewujudkan tercapainya
pemanfaatan zakat secara optimal dan bersifat produktif ser:ta ekonomis dan hendaknya mampu membantu mengangkat. kehidupan fakir miskin dan para mustahiq lainnya yang ·me.mbutuhkan.
4. · Undang-undang mt hendaknya menjamin. bahwa penyaluran
zakat kepada para mustahiq dilakukan secara adil, tertib, tepat sasaran, berdasarkan skala prioritas dan sesl!lai dengan ketentuan agama Islam.
Saudara Pimpinan dan hadirin yang terhormat,
Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut, perkenankanlah kami menyampaikan beberapa tanggapan atas RUU ini untuk mendapatkan penjelasan dari Pemerintah :
-..
.
.
1. Judul Rancangan Undang-undang ini adalah Pengelolaan
Zakat. Dalam Pasal 12 ayat (3) disebutkan bahwa : "Sadan Amil Zakat juga dapat menerima infaq dan shadaqah". Dengan demikian yang dikelola oleh Sadan Amil Zakat bukan hanya Z8kat tetapi termasuk infaq dan shadaqah. Kalau demikian halnya bukankah lebih tepat jika judulnya adalah "Rancangan
Undang-undang tentang Pengelolaan Zakat, lnfaq, dan
Shadaqah".
2. Pasal 6 ayat (3) berbunyi : 11
Kepengurusan Sadan Amil Zakat terdiri dari unsur ulama, cendekiawan, tokoh masyarakat, dan unsur Pemerintah".
Selain tokoh masyarakat, apakah anggota masyarakat yang beragama Islam, berkemampuan, bertaqwa, sehat, dan jujur,
tidak bisa diperansertakan dalam kepengurusan Sazis ?
3. Pasal 7 berbunyi : "Lembaga p~ngelola zakat yang sudah ada
di masyarakat dikukuhkan oleh Pemerintah". 11
Apakah semua lembaga pengelola zakat yang sudah ada· di
masyarakat langsung. dapat dikukuhkan. Apakah tidak ..
sebaiknya melalui proses evaluasi ~a_sil kerja yang telah
dilakukan. · · · ·
4. Pasal 12 ayat (2) disebutkan bahwa Sadan Amil Zakat dapat
bekerja sama dengan bank. Disarankan uang hasil
pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah dikumpulkan di bank yang terjamin keamanannya dan memiliki prinsip-prinsip yang tidak bertentangan dengan hukum Islam.
5. Pasal 21 berbunyi : "Dalam hal Sadan Amil Zakat yang belum
mampu membiayai penyelenggaraan pengelolaan zakat,
pemerintah berkewajiban membantu biaya".
Persyaratan "belum mampu" perlu ditentukan kriterianya sehingga tidak dimanfaatkan sebagai alasan untuk melakukan hal-hal yang negatif .
6